Oleh: Nama : Destalia Lanny R NIM : 11!"!#!1111!" Kelas : A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI $AKULTAS PERTANIAN UNI%ERSITAS BRA&IJA'A MALANG #!1" RESUME MATERI Secara sederhana istilah Manajemen diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran tertentu. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sumber daya adalah segala sesuatu yang dimiliki dan menjadi aset organisasi atau perusahaan yaitu manusia, mesin dan peralatan, teknologi, bahan dan dana. Manajemen agribisnis khususnya perkebunan, sudah ada di Indonesia sejak berpuluh tahun yang lalu ketika perkebunan-perkebunan besar dibuka oleh bangsa asing. Manajemen tentunya disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi waktu itu dan perobahan yang timbul. Apa yang diterapkan sekarang adalah modifikasi dari konsep terdahulu ditambah dengan teori-teori baru yang sebelumnya tidak ada dan perangkat teknologi yang lebih canggih seperti komputerisasi dan komunikasi. Manajemen bermanfaat bukan hanya untuk perusahaan atau organisasi, melainkan juga untuk semua kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu agar berhasil dengan baik. erilaku manajemen tidak hanya mengatur yang telah ada, tetapi juga mampu memecahkan persoalan dan mencarikan jalan keluarnya. Dalam tugas sehari-harinya, manajemen akan menghadapi sumber daya alam yang sewaktu-waktu dapat berubah dan harus mampu menyesuaikannya. Diperlukan pula perhatian khusus karena bekerja pada areal yang luas. Manajemen perkebunan harus mampu menghimpun kelompok yang terdiri atas puluhan sampai ribuan pekerja dalam berbagai tingkat keahlian. Sumber daya manusia ini tidak terlepas dari masalah sosial dan budaya yang beragam. ada tingkat estate dan mill, seorang Asisten sebagai base-le!el management, pada dasarnya adalah manager di divisinya. "leh karena itu Asisten diharapkan mampu menerapkan dasar kegiatan manajemen dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajer #####$$$$ Mengelola fungsi-fungsi ###### $$$$ %ujuan& ' erencanaan ' "rganisasi ' elaksanaan ' engawasan Selain itu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. %ools tersebut dikenal dengan * M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. +una terwujudnya struktur organisasi yang solid, diperlukan manajemen strategi untuk menentukan strategi dan arah yang digunakan perusahaan haruslah sesuai,cocok. engelolaan perusahaan yang baik merupakan satu syarat penting bagi terciptanya kinerja perusahaan secara wajar. Manajemen perkebunan memiliki tujuan tertentu yang ditelah ditetapkan dalam program jangka panjang maupun jangka pendek. %ujuan tersebut ada yang jelas dapat dihitung secara fisik, namun ada yang tidak dapat dihitung dan perlu diketahui oleh semua pihak. %ujuan tersebut harus dapat dijelaskan secara fisik dan didistribusikan pada setiap lini, pada setiap unit kerja bahkan sampai kepada setiap indi!idu. encapaian sasaran yang dinyatakan secara kuantitatif akan mudah dilaksanakan. Sasaran tersebut dapat dibagi berdasarkan waktu kerja misalnya harian, mingguan, bulanan, tahunan dan lima tahunan. ada dasarnya pimpinan harus meneliti secara cermat struktur organisasi yang sedang berjalan dan bertanya -apakah perusahaan memiliki organisasi yang tepat untuk mendukung strategi yang dibuat ?. "rganisasi merupakan salah satu factor terpenting dalam mencapai tujuan perusahaan. "leh karena organisasi diartikan sebagai kumpulan dari beberapa orang yang secara bersama-sama berusaha mencapai suatu tujuan. %ujuan tersebut hanya dapat tercapai dengan adanya pembagian kerja. /ika suatu saat strategi dirubah maka perusahaan wajib untuk merubah atau menyesuaikan struktur organisasinya agar cocok dengan strategi yang baru. Dalam struktur organisasi yang utuh terdapat jenjang organisasi yakni tingkat- tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu. Dilihat dari jenjang organisasi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu0 1. St()*t)( +(,anisasi -i-ih (flat top organization), yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi antara 2 sampai dengan 3 tingkat. 2. St()*t)( +(,anisasi .ata(, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai dengan 4 tingkat. 3. St()*t)( +(,anisasi /)(am, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai dengan 5 tingkat.
St()*t)( O(,anisasi Di0isi Dari ketiga macam struktur organisasi tersebut di atas, struktur organisasi di!isi yang ideal atau yang berlaku pada saat ini sesuai model struktur organisasi pipih. Demi keberhasilan penerapan struktur organisasi, penting diperhatikan -Kesatuan Perintah.. 6esatuan perintah adalah tiap pejabat hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat atasan tertentu. Dalam struktur organisasi di!isi, Mandor I hanya dapat diperintah oleh Asisten dan bertanggung jawab kepada Asisten. +aris-garis saluran perintah dan tanggung jawab harus dengan jelas menunjukkan dari siapa seorang pejabat menerima perintah dan kepada siapa dia bertanggung jawab. Sebaliknya, harus jelas pula kepada siapa dia melapor dan dari siapa dia memperoleh laporan. ada struktur di!isi dalam pekerjaan lapangan, Asisten dibantu Mandor I. Mandor I membawahi mandor dan krani dan pada lapisan terbawah adalah karyawan,pekerja. Asisten sebagai komponen manajemen mempunyai proporsi manajerial yang dominan dibandingkan mandor dan karyawan, namun harus memiliki sedikit proporsi keterampilan. Asisten dituntut trampil agar dapat memberikan contoh langsung di lapangan, misalnya teknik menyemprot. roporsi yang kurang lebih sama antara manajerial dan keterampilan adalah pada Mandor I, Mandor dan 6rani. Dalam sehari-hari Mandor I, Mandor dan 6rani bekerja dengan menerapkan unsur manajemen dan keterampilan dalam porsi yang berimbang. Mandor I, Mandor dan 6rani lebih banyak berhubungan langsung dengan karyawan, sehingga perlu memperagakan teknik bekerja pada karyawan. 7al ini diperlukan mandor, agar prestasi kerja bisa tercapai dan tidak menyimpang dari standar kerja. roporsi unsur manajemen pada le!el di!isi dapat digambarkan pada tabel berikut. 8nsur Manajemen ersonil elaksana erencanaan Asisten 6ebun engorganisasian Asisten 6ebun Mandor I Mandor elaksanaan Asisten 6ebun Mandor I Mandor engawasan Asisten 6ebun Mandor I Mandor
9angkah-langkah peningkatan kualitas sumber daya manusia telah dirumuskan dengan menyusun strategi pengembangan sumber daya manusia yang ditempuh dengan menyempurnakan sistem penerimaan, promosi, mutasi, dan pendidikan serta pelatihan.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DA'A MANUSIA PERUSAHAAN PERKEBUNAN I. endahuluan II. erencanaan SDM erkebunan III. enarikan ersonalia , SDM yang dibutuhkan I:. Seleksi :. engenalan dan "rientasi :I. 9atihan dan engembangan SDM erkebunan :II. enilaian elaksanaan 6erja :III. emberian ;alas /asa dan enghargaan (6"M<=SASI) I>. erencanaan dan engembangan 6arir >. 76 (emutusan 7ubungan 6aryawan) Pen,e(tian S)m1e( Daya Man)sia Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material,non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Pen,e(tian Pe(en/anaan SDM Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Pen,e(tian Mana2emen S)m1e( Daya Man)sia 3MSDM4 Mary arker ?ollett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri. <dwin ;. ?lippo Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan indi!idu, organisasi dan masyarakat. Penin,*atan K+m-etensi SDM Dimasa Men.atan, yan, .i1)t)h*an 1) endidikan 2) elatihan. elatihan dapat dilakukan secara internal maupun bekerjasama dengan pihak lain. 3) @oaching, @ounselling, dan mentoring 4) ;enchmarking 5) "n the job training *) Magang A) Delegasi %ugas Le0el Dimensi K+m-etensi SDM 1) ;ertindak /ujur (Act 7onestly) 2) Menjaga 6erahasiaan (Maintain confidentiality) 3) Menjaga nilai-nilai pribadi (Maintain ersonal Standard) 4) Menjadi contoh (Integrity Bole Model) 5) Memasyarakatkan Integritas (romote Integrity) %enaga 6erja rofesional memiliki Intergritas, proaktif, ketrampilan dan pengalaman yang memadai, handal,mental yang kuat) mampu menciptakan efisiensi, efekti!itas, produkti!itas dan nilai perusahaan. Mana,e( SDM Pe(*e1)nan .it)nt)t mela*)*an -en,el+laan S)m1e( Daya Man)sia .en,an le1ih -(+5essi+nal 1) analisis, 2) perancangan dan 3) e!aluasi jabatan, 4) rekrutasi, seleksi, penempatan dan orientasi, 5) penilaian prestasi, *) kompensasi, A) pelatihan dan pengembangan karir dan audit SDM yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Pen,)*)(an Kine(2a .en,an Balan/e. S/+(e/a(. 6ata berimbang (balanced) dapat diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi, yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencangkup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal engertian kartu skor (Scorecard) adalah suatu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang maupun untuk perencanaan di masa datang. KOMPENSASI Pen,e(tian .an T)2)an K+m-ensasi 6ompensasi atau imbalan merupakan salah satu fungsi yang penting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pengertian kompensasi jika disimpulkan secara umum dari pendapat para ahli yaitu segala imbalan yang diterima dalam bentuk uang maupun manfaat karena telah melakukan pekerjaan dalam suatu organisasi. As-e*6as-e* 'an, Dinilai Dalam Penilaian Kine(2a (Performance Appraisal) Kemam-)an Te*nis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas, serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya Kemam-)an K+nse-t)al, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing- masing ke dalam bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, yang pada intinya indi!idual tersebut memahami tugas, fungsi, serta tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan Kemam-)an H)1)n,an Inte(-e(s+nal, yaitu kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, memoti!asi karyawan, melakukan negosiasi, dan lain-lain 7ONTOH KASUS 8PERMASALAHAN GULA NASIONAL9 Indonesia potensial menjadi produsen gula dunia karena dukungan agroekosistem, luas lahan, tenaga kerja. Disamping itu prospek pasar gula di Indonesia cukup menjanjikan dengan konsumsi sebesar 4,2 C 4,A juta ton,thn.+ula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat dan industri yang saat ini masih terus menjadi masalah karena kekurangan produksi dalam negeri, sementara kebutuhan terus meningkat.+-+ yang berada di ./awa, relatif berumur teknis sudah tua, sehingga kurang produktif, hampir semua +-+ sangat tergantung pada petani tebu dan dengan lahan yang terbatas di ulau /awa. Sementara pabrik gula Bafinasi yang ada(D pabrik) belum berproduksi secara optimal (utilisasi kapasitas sekitar 4EF - *E F pada tahun 2EED). esatnya perkembangan kebutuhan gula sementara peningkatan produksi relatif belum seimbang menjadikan Indonesia sebagai importir gula baik untuk gula kristal mentah (raw sugar) maupun gula industri (refined sugar). engembangan industri gula (pengolahan tebu) harus dilakukan secara terpadu mulai dari perkebunan, pengolahan, pemasaran dan distribusi yang didukung oleh pemangku kepentingan termasuk lembaga pendukung seperti litbang, SDM, keuangan,perbankan dan transportasi. ermasalahan yang dihadapi Industri gula, antara lain0 a. ;ahan baku - Bendahnya produktifitas lahan dan rendemen gula disebagian +-+ milik %=,%B=I dibanding dengan +-+ swasta. - ;ahan baku raw sugar untuk industri gula rafinasi masih seluruhnya diimpor. - engembangan industri raw sugar untuk memasok bahan baku industri gula rafinasi dalam negeri belum juga terwujud. b. roduksi - Mutu gula putih produksi dalam negeri masih belum memadai. - roduksi tebu dan gula masih terkonsentrasi di ulau /awa dan SumateraG - ada umumnya mesin produksi perusahaan gula putih sudah tua, sementara, program re!italisasi perusahaan gula belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. %erdapat tiga faktor di dalam meningkatkan produksi gula, yaitu produkti!itas tebu, luas areal dan rendemen. Dua faktor terpenting adalah meningkatkan rendemen dan produkti!itas tebu per hektar areal dengan cara menggunakan bibit unggul yang tepat dan teknik budidaya sesuai standar bakunya. rodukti!itas tebu, luas areal dan rendemen akan sangat mempengaruhi kondisi industri gula nasional agar tetap memiliki produkti!itas yang tinggi.Sektor pertanian mencirikan beberapa kekhasan seperti0 melibatkan banyak orang dengan kepemilikan sumber daya terbatas, relatif rendahnya tingkat keterampilan dan pengetahuan, kurangnya dukungan social network khususnya untuk memasuki era ekonomi modern saat ini. /awa %imur memiliki 31 + atau menguasai 53,44 persen + yang ada di Indonesia. + tersebut tersebar di berbagai wilayah diantaranya =gawi, 9umajang, Madiun, Malang, /ombang, asuruan, /ember, ;ondowoso, dan Situbondo. /awa timur merupakan sentra utama penghasil gula Indonesia. Hetani tebu di Indonesia harus didorong untuk memahami bagaimana mereka dapat mengoptimalkan dan mencapai hasil yang lebih besar dengan memahami tata letak lahan tebu yang mereka miliki, agar produksi dan industri gula terus berkembang,H 7ONTOH KASUS 8RE%ITALISASI PABRIK GULA9 /ika melihat kondisi yang ada serta dalam rangka meningkatkan produksi gula /atim serta nasional, seharusnya pabrik C pabrik yang ada saat ini dire!italisasi secara bertahap. /ika re!italisasi pabrik gula dilakukan secara bertahap dan kontinyu, akan berefek juga kepada jumlah impor gula untuk memenuhi kebutuhan nasional. Dengan demikan, ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi. Intinya, rencana penutupan beberapa pabrik gula di /atim ini sebaiknya tidak dilakukan. 7al ini juga tidak bertolak belakang dengan semangat peningkatan produksi gula nasional ataupun swasembada gula pada tahun 2E14. Masyarakat di /atim sangat berkepentingan dengan pelaksanaan re!italisasi ini karena banyak masyarakat yang menggantung kehidupannya pada bertani tebu. Dengan adanya rencana penutupan beberapa pabrik gula, tentunya akan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. /ustru rencana penutupan ini harusnya di balik menjadi re!italisasi semua pabrik gula yang ada, khususnya yang sudah tua dan tidak efisien. Adanya peningkatan efisiensi produksi gula melalui re!italisasi pabrik tentu saja berefek pada peningkatan pendapatan petani tebu karena rendemen dinilai lebih tinggi dari sebelumnya. ?aktor lain dari efek penutupan pabrik tebu ialah distribusi hasil panen tebu rakyat. 8mumnya, petani tebu mempunyai kebun- kebun yang tidak jauh dari pabrik yang ada saat ini. /ika benar beberapa pabrik ini ditutup, tentunya akan menjadi masalah tersendiri bagi petani tebu, misalnya jalur distribusi akan semakin jauh yang tentu saja berefek pada cost of deli!ery. 9ebih jauh dengan re!italisasi pabrik gula diharapkan kualitas gula yang dihasilkan juga lebih baik dan konsisten. 6ualitas gula yang konsisten ini sangat diperlukan, apalagi saat ini isu kualitas dan keamanan pangan (food safety) produk sudah menjadi perhatian masyarakat global. Be!italisasi pabrik juga harus diikuti dengan penyediaan bibit unggul tebu dari pemerintah. 7al ini tentunya untuk mendukung petani agar menghasilkan tebu dengan kualitas yang lebih baik. %entunya dalam hal ini pemerintah harus bekerja lebih keras lagi dengan melibatkan para pakar dan instansi terkait agar segera memunculkan !arietas tebu baru yang tahan terhadap anomali cuaca serta memiliki rendeman yang tinggi, yakni sekitar D-I persen. Saat ini rata-rata !arietas tebu yang ada cenderung rentan dengan anomali cuaca dan memiliki rendemen hanya berkisar *-A persen. :arietas tebu unggul ini diharapkan juga dapat diakses oleh petani dengan mudah dan harga yang terjangkau. /umlah pabrik gula (+) yang masih beroperasi di Indonesia saat ini berjumlah 5D +, dimana 54 + berada di /awa dan sisanya 12 + di luar p. /awa (Sumatera dan Sulawesi). %otal kapasitas terpasang industri gula di Indonesia sekitar 1IA.D4A ton cane per day (%@D). Di wilayah /awa %imur sendiri berdiri 31 + dengan total kapasitas IE.43E %@D. 7asil produksi gula /awa %imur menyumbangkan 4*,*F dari produksi gula nasional. Saat ini pabrik-pabrik gula beroperasi pada kapasitas utilisasi yang cukup tinggi. eningkatan produksi secara substansial memerlukan in!estasi baru. %erkait hal tersebut pemerintah mencanangkan program re!italisasi pabrik gula dengan fokus penggantian mesin mesin produksi yang sudah tua. Be!italisasi tersebut menurut rencana akan dibiayai melalui dana sindikasi perbankan. Be!italisasi + untuk wilayah /awa %imur akan dilaksanakan pada beberapa pabrik diantaranya + Semboro, + Djatiroto, + Jatoetoelis, + +empol 6rep, + esantren ;aru dan + =gadirojo. roses re!italisasi telah memasuki tahap studi kelayakan dan akan segera memasuki tahap implementasi. Be!italisasi direncanakan selesai pada tahun 2EEI. Selain itu, dalam jangka menengah- panjang direncanakan pula untuk membangun pabrik gula baru. Selain program re!italisasi, akan dilakukan pula program pemantapan yaitu optimalisasi produksi dengan peningkatan utilisasi faktor-faktor produksi yang sudah ada.