Anda di halaman 1dari 25

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

DIPLOMA III KEBIDANAN


INDONESIA



























IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)
ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN KEBIDANAN INDONESIA (AIPKIND)



D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
2
LEMBAR KESEPAKATAN

Standar Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan Indonesia ini telah disepakati oleh
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sebagai organisasi profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan
Kebidanan Indonesia (AIPKIND) sebagai wadah institusi pendidikan kebidanan di
Indonesia. Isi dari Standar pendidikan ini akan ditinjau secara periodik setiap 5 tahun
sesuai dengan perkembangan profesi, kebijakan kebijakan yang berlaku dan
kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK).


Jakarta, 2012

Ketua
Assosiasi Institusi Pendidikan
Kebidanan Indonesia


(Jumiarni Ilyas, Dra, M.Kes)

Ketua Umum
Ikatan Bidan Indonesia



(DR. Harni Koesno, M.K.M)


















D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan Hidayah-
Nya, maka penyusunan Standar Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan Indonesia telah
dapat diselesaikan. Memperhatikan perkembangan pendidikan kebidanan dan dengan adanya
Standar Pendidikan Kebidanan Internasional oleh Internasional Confederation of Midwives
(ICM), World Health Organization (WHO), Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan Standar
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) diperlukan review dan penguatan standar
pendidikan kebidanan yang berlaku dalam skala nasional.

Standar Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan ini merupakan acuan bagi institusi
penyelenggara pendidikan Diploma III Kebidanan dan menjadi bahan pertimbangan penentuan
kebijakan bagi stake holder terkait. Diharapkan penyelenggaraan pendidikan Diploma III
kebidanan di Indonesia dapat berjalan sesuai standar sehingga menghasilkan lulusan yang
profesional, mandiri dan berdaya saing di era globalisasi.

Terima kasih kepada Direktorat Akademik Ditjen Dikti-Pimpinan Proyek HPEQ yang telah
memberikan dukungan dan fasilitasi dalam penyusunan Standar Nasional Pendidikan Diploma
III Kebidanan. Selain itu, kami sampaikan pula terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu atas kontribusinya dalam penyusunan Standar Nasional
Pendidikan Diploma III Kebidanan Indonesia ini.




Jakarta, ..2012

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Indonesia















D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
4
DAFTAR ISI



Lembar Kesepakatan
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB 1 : Pendahuluan
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Tujuan
1.1.3 Dasar Hukum

BAB 2 : Standar Nasional Pendidikan Kebidanan Indonesia
2.1 Terminologi
2.2 Prinsip penyelenggaraan pendidikan kebidanan Nasional
2.3 Standar Nasional Pendidikan Kebidanan

BAB 3 Penutup

DAFTAR PUSTAKA



















D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental,
maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan
berkesinambungan. Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting dalam
pembangunan kesehatan guna menghasilkan sumber daya manusia kesehatan sebagai
penggerak pembangunan kesehatan.
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang ada dalam sistem kesehatan dan
memiliki posisi strategis dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian
Bayi (AKB) dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dalam upaya pengendalian
pertumbuhan penduduk, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya
perempuan dan anak. Bidan dalam memberikan pelayanan harus mampu menghadapi
tuntutan yang terus berubah seiring perkembangan masyarakat dan dinamika kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Definisi bidan sesuai Kepmenkes 369 tahun 2007 adalah "seorang perempuan yang lulus
dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara
Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi
dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Bidan
memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus
pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap
melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada.
Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, MANAJEMEN,
pendidikan dan konseling selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas,
memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan manajemen kepada
bayi dan anak balita. Manajemen ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan
normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan
lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas
pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan
manajemen anak.
Pengembangan peran dan fungsi serta kompetensi bidan dipersiapkan melalui
pendidikan. Kredensial pendidikan kebidanan yang telah dikembangkan adalah Diploma
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
6
III, Strata I, Profesi, dan Strata II. Pendidikan Kebidanan telah berkembang tidak hanya
dari jenjang pendidikan, namun juga dari jumlah institusi penyelenggara pendidikan
khususnya Diploma III Kebidanan. Untuk menjamin mutu lulusan, diperlukan adanya
standar nasional pendidikan Diploma III Kebidanan. Pengembangan standar pendidikan
Diploma III Kebidanan mengacu pada core ICM document, WHO, SNP, dan SPM-PT.

1.2. TUJUAN
Tujuan Standar Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan Indonesia
1.2.1 Tujuan umum :
Standar Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan Indonesia digunakan sebagai
pedoman perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyelenggarakan
Pendidikan Diploma III Kebidanan

1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penetapan standar pendidikan kebidanan adalah:
a. Sebagai acuan dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi mutu
proses pendidikan kebidanan
b. Sebagai acuan dalam pengembangan program pendidikan kebidanan yang
berkesinambungan
c. Sebagai acuan dalam pertanggung-jawaban pada publik
d. Menjamin lulusan pendidikan kebidanan yang berkualitas
e. Menguatkan otonomi profesi kebidanan


1.3. DASAR HUKUM

1. Undang-undang RI no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
2. Undang-undang RI nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
7. Undang-undang RI No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan pembangunan keluarga
8. Peraturan pemerintah RI no. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
9. Peraturan pemerintah RI no. 60 tahun 1999 tentang pendidikan Tinggi
(lembaran Negara tahun 1999 no. 115, tambahan lembaran Negara no. 3859)
10. Peraturan pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
11. PP nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
beserta penjelasannya
12. Peraturan pemerintah RI no. 14 tahun 2010 tentang pendidikan kedinasan
13. Peraturan Presiden RI nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
14. Keputusan presiden RI nomor 77 tahun 2000 tentang Perubahan atas
keputusan presiden nomor 23 tahun 1994 tentang penganggakatan Bidan
sebagai pegawai tidak tetap.
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
7
15. Permenkes no 1192/Menkes/Per/X/2004 tentang pendirian pendidikan diploma
bidang kesehatan
16. Permenkes 1575/ Menkes/ Per/ XI/ 2005 tentang organisasi dan tata kerja
departemen kesehatan mengenai akreditasi pendidikan kesehatan
17. Permendiknas RI no. 28 tahun 2005 tentang BAN-PT
18. SK Alih Bina Nomor : 14/VIII/KB/2011 dan Nomor :
1673/Menkes/SKB/VIII/2011, tentang Penyelenggaraan Politeknik
Kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan
19. Kemendiknas RI no. 232/U/2000 tentang Pedoman penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian mahasiswa
20. Kemendiknas RI no. 178/U/2001 tentang Gelar dan lulusan Perguruan Tinggi
21. Kepmendiknas no 184/U/ 2001 tentang pedoman pengawasan dan pembinaan
program diploma, sarjana, dan pasca sarjana perguruan tinggi
22. Kemendiknas RI no. 045/U/2002 tentang Kurikulum inti perguruan tinggi
23. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No 004/U/2002 tentang Akreditasi
Program Studi pada Perguruan Tinggi
24. Keputusan menteri kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang kesehatan di Kabupaten/kota.
25. Kepmenkes RI no. 369 tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan
26. Keputusan Menteri Kesehatan No 741 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
27. Keputusan Menkes RI Nomor 1464/ tahun 2010 tentang ijin dan
penyelenggaraan praktik Bidan.
28. Keputusan Menteri Kesehatan RI NOMOR 1796/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
29. WHO, 2009, Global Standards for The Initial Educational of Professional Nurses
and Midwives
30. International Confederation of Midwives, 2010, Global Standards for Midwifery
Education, Core Document ICM














D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
8

BAB II
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEBIDANAN

2.1 TERMINOLOGI
1. Pendidikan kebidanan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sebagai bidan yang memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, pengetahuan
serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
dalam mengembangkan kemampuannya sebagai Care Provider, Communicator,
community leader.

2. Pendidikan Diploma III Kebidanan adalah program pendidikan tinggi kebidanan yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan dalam melaksanakan
pekerjaan yang bersifat rutin, maupun tidak rutin secara mandiri dalam pelaksanaan
tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melakukan pengawasan serta bimbingan
atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.

3. Standar Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan Indonesia adalah kriteria
minimal tentang program pendidikan Diploma III kebidanan yang dilaksanakan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Penjaminan Mutu Pendidikan Diploma III Kebidanan adalah aspek yang berkaitan
dengan kewajiban setiap penyelenggara program pendidikan Diploma III kebidanan
untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan.

5. Kompetensi Bidan lulusan Diploma III Kebidanan adalah seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang bidan sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat untuk melaksanakan tugas sebagai bidan Ahli
Madya Kebidanan.

6. Biaya operasional satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang
diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional satuan pendidikan agar dapat
berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara
teratur dan berkelanjutan.

7. Kurikulum Pendidikan Diploma III Kebidanan adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan diploma III kebidanan.

8. Peserta Didik Pendidikan Diploma III Kebidanan adalah perempuan yang memenuhi
kriteria yang sudah ditetapkan (kriteria terlampir).

Comment [a1]: Perlu adanya
kesepakatan penjenjangan sebutan bidan
setiap jenjang pendidikan
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
9
9. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.

10. Evaluasi pendidikan Diploma III Kebidanan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan Diploma III Kebidanan terhadap
berbagai komponen pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pendidikan.

11. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari pendidikan
Diploma III Kebidanan.

12. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program pendidikan Diploma III
Kebidanan oleh Badan Akreditasi yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.


2.2 PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DIPLOMA III KEBIDANAN
Prinsip penyelenggaraan pendidikan Diploma III Kebidanan meliputi :
1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural dan kemajemukan bangsa, saling mendukung dengan sumber daya
kesehatan lainnya, dan berorientasi pada kepentingan peserta didik (student
centered).
2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multi makna,
3) Menjaga integritas pendidikan melalui proses pendidikan yang konsisten, adil dan
jujur
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
6) Membangun kepercayaan terhadap proses pendidikan kebidanan melalui
pembentukan standar penyelenggaraan pendidikan kebidanan yang disusun oleh
bidan dan para ahli
7) Mendorong dan mendukung peningkatan kualitas dan mutu pendidikan kebidanan
secara berkelanjutan pada proses penyelenggaraan, output dan outcome
pendidikan kebidanan
8) Membangun iklim pendidikan yang mendukung peserta didik, lulusan, tenaga
pendidik dan civitas akademika lainnya untuk mencapai life long learning
9) Mempromosikan otonomi profesi bidan dan program pendidikan kebidanan
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
10
10) Program pendidikan harus memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
11) Program pendidikan kebidanan memfasilitasi dan menjamin adanya situasi dan
kebebasan akademik

2.3 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DIPLOMA III KEBIDANAN INDONESIA
Standar di bawah ini adalah standar minimal yang berlaku secara umum untuk
pelaksanaan program pendidikan Diploma III Kebidanan yang diselenggarakan di Indonesia.

STANDAR SATU : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


1.1. Penyelenggara Pendidikan Program Pendidikan Diploma III Kebidanan memiliki Visi,
Misi dan Tujuan Program Pendidikan Kebidanan sesuai dengan filosofi dan tujuan
pengembangan Program Pendidikan Diploma III Kebidanan.
1.2 Pernyataan tentang visi, misi dan tujuan meliputi hal hal yang umum dan khusus dan
mempunyai keterkaitan satu sama lain dengan memperhatikan kebijakan institusi,
nasional, regional dan stake holder yang terkait.
1.3 Ada dokumen rencana strategis yang dikembangkan berdasarkan visi, misi dan tujuan
1.4 Visi, Misi dan tujuan menjadi acuan civitas akademika dalam penyelenggaraan
pendidikan.
1.5 Sasaran.......borang

STANDAR DUA : Tata pamong dan sistem penjaminan mutu


STANDAR 2.1 : PENGELOLAAN PENDIDIKAN

2.1.1 Standar minimal pengelolaan program pendidikan Diploma III Kebidanan dengan prinsip
berbasis pendidikan tinggi jenjang vokasi
2.1.2 Pengelolaan pendidikan Diploma III Kebidanan dilaksanakan berdasarkan prinsip
otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan.
2.1.3 Institusi penyelenggara (provider) melakukan quality assurance internal dan external.
2.1.4 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup: perencanaan,
pengorganisasian, pengembangan staff, pengawasan, pengarahan, representasi dan
penganggaran yang dilaksanakan secara efektif.


STANDAR 2.2 : PENGAWASAN PENDIDIKAN

2.2.1 Pemerintah, dewan pendidikan, organisasi profesi bidan, asosiasi institusi pendidikan
kebidanan dan masyarakat melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan
Diploma III Kebidanan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
2.2.2 Pengawasan pendidikan dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.

Comment [a2]: Perlukah???
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
11



STANDAR 2.3 : PIMPINAN INSTITUSI

2.3.1 Bidan berkualifikasi pendidikan minimal pendidikan Magister Kebidanan dengan
pengalaman praktik klinik kebidanan minimal 5 tahun sebagai praktisi
2.3.2 Memiliki pengalaman sebagai dosen minimal 5 tahun
2.3.3 Memiliki tanda registrasi sebagai bidan
2.3.4 Memiliki jabatan fungsional dosen
2.3.5 Memiliki kompetensi sebagai pengelola pendidikan tinggi

STANDAR 2.4 : KERJASAMA
Penyelenggara pendidikan kebidanan melakukan kerjasama dengan berbagai institusi yang
terkait baik regional, nasional dan internasional dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.


STANDAR 2.5 : PENJAMINAN MUTU

2.5.1 Penjaminan mutu pendidikan kebidanan terdiri dari internal dan eksternal sebagai
pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan Pendidikan Diploma III Kebidanan.
2.5.2 Institusi penyelenggara Pendidikan Diploma III Kebidanan harus melakukan evaluasi
program yang diselenggarakan termasuk proses belajar mengajar dan pengembangan
programnya melalui evaluasi diri yang dilakukan secara periodik setiap semester.
2.5.3 Penilaian eksternal/akreditasi dilakukan oleh badan yang kredibel dan relevan dengan
program studi yang dijalankan


STANDAR TIGA : Mahasiswa dan Lulusan

STANDAR 3.1 : KEBIJAKAN REKRUITMEN

3.1.1 Kebijakan rekruitmen harus tertulis dan dapat diakses oleh masyarakat / peminat
3.1.2 Kebijakan rekruitmen harus memenuhi syarat minimum calon peserta didik yang dapat
di terima pada program pendidikan Diploma III kebidanan, menunjukkan status
kesehatan dan karakter yang baik untuk dapat berpraktik sebagai bidan secara aman
dan efektif
3.1.3 Standar jumlah mahasiswa yang direkrut disesuaikan dengan ketersediaan dosen tetap
pada program studi, wahana praktik dan kasus, serta sarana prasarana di Institusi
pendidikan

STANDAR 3.2 : SISTEM DAN MEKANISME REKRUITMEN PESERTA DIDIK

3.2.1 Sistem mekanisme rekruitmen dilaksanakan secara terbuka dan transparan
3.2.2 Sistem dan mekanisme rekruitmen mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kebidanan/kesehatan dan pengembangan profesi bidan
3.2.3 Mekanisme rekruitmen meliputi seleksi administrasi, tes kesehatan, tes psikologi dan
tes wawancara dan tes pengetahuan
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
12
STANDAR 3.3 : PERSYARATAN PESERTA DIDIK
3.3.1 Perempuan
3.3.2 Tinggi Badan Minimal 155 cm dengan berat badan proporsional
3.3.3 Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kelakuan baik.
3.3.4 Lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Aliyah dari jurusan IPA, dengan nilai
minimal rata rata tiap mata pelajaran IPA minimal 7
3.3.5 Lulus seleksi tes kesehatan sesuai standar
3.3.6 Tidak memiliki ketunaan (disable)
3.3.7 Lulus seleksi tes psikologi dan wawancara
3.3.8 Lulus seleksi tes pengetahuan, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
3.3.9 Bagi warga Negara asing sesuai dengan peraturan yang berlaku


STANDAR 3.4 : KEBIJAKAN TENTANG KEMAHASISWAAN

3.4.1 Memiliki sistem pelayanan kemahasiswaan (Unit Student-Support-Services).
3.4.2 Memiliki kebijakan tertulis tentang hak dan kewajiban peserta didik selama mengikuti
program pendidikan Diploma III kebidanan minimal mencantumkan lima komponen :
1. Bimbingan dan konseling
2. Pengembangan minat dan bakat
3. Pembinaan soft skills
4. Beasiswa
5. Kesehatan
3.4.3 Memiliki mekanisme umpan balik dari mahasiswa kepada pihak penyelenggara,
pengelola, dan dosen untuk peningkatan kualitas Pendidikan
3.4.4 Memiliki kebijakan mahasiswa tentang:
a. Lama studi minimal dan maksimal
b. Syarat kelulusan
c. Sistem reward dan punishment
3.4.5 Memiliki mekanisme keikutsertaan mahasiswa di dalam organisasi pendidikan dan
kepanitiaan


STANDAR 3.5 : PROFIL LULUSAN

3.6.1 Lulusan program pendidikan diploma III Kebidanan memiliki gelar Ahli Madya
Kebidanan.
3.6.2 Lulusan program pendidikan kebidanan memenuhi profil bidan yaitu Midwifery Care
Provider, Communicator, Community Leader.
3.6.3 Lulusan pendidikan Diploma III kebidanan dapat melakukan praktik sesuai dengan
ruang lingkup pelayanan kebidanan dan mampu memenuhi kompetensi untuk
diregistrasi dan di beri lisensi sebagai bidan.


STANDAR 3.6 : HASIL BELAJAR

3.5.1 Mampu berpraktik sebagai bidan ahli madya sesuai dengan standar kompetensi
dengan mempertimbangkan filosofi, budaya dan kepercayaan setempat, dan model
praktik bidan.
Comment [a3]: tahapan ujian
dimasukkan dalam pedoman
Comment [a4]: perlu ada DO dari profil
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
13
3.5.2 Mampu melakukan praktik kebidanan berdasarkan evidence based practice dan sesuai
dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia level 5.
3.5.3 Memiliki standar praktik yang sesuai dengan sistem kesehatan di Indonesia dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
3.5.4 Mampu melakukan advokasi secara efektif.
3.5.5 Mampu bekerja dan bermitra secara profesional dengan tenaga kesehatan dan profesi
lain dalam pelayanan kesehatan


STANDAR EMPAT : SUMBER DAYA MANUSIA

STANDAR 4.1 : TENAGA PENDIDIK
Tenaga pendidik dalam program pendidikan Diploma III kebidanan terdiri dari dosen tetap,
dosen tidak tetap dan pembimbing klinik (Clinical Preseptor dan Mentor)

STANDAR 4.2 : DOSEN TETAP
4.2.1 Bidan dengan latar belakang pendidikan minimal magister Kebidanan/ Magister
Kesehatan dengan latar belakang pendidikan bidan minimal D IV Bidan pendidik/S1
Kebidanan.
4.2.2 Memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial.
4.2.3 Memiliki pengalaman kerja/praktik klinis kebidanan minimal 5 tahun
4.2.4 Teregistrasi dan memiliki lisensi sebagai bidan di wilayah Negara Republik Indonesia
4.2.5 Memiliki pengalaman atau pendidikan lanjutan yang berhubungan dengan kebidanan
termasuk memelihara kemampuan praktik kliniknya
4.2.6 Memiliki jabatan akademik

STANDAR 4.3 : DOSEN TIDAK TETAP
1.3.1 Latar belakang Pendidikan minimal Strata 2 sesuai dengan spesifikasi dan keahlian
bidang yang diajarkan

STANDAR 4.4 : PEMBIMBING KLINIK (PRESEPTOR MENTOR)
4.4.1 Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan minimal D IV Bidan Pendidik /S1
Kebidanan
4.4.2 Memiliki kompetensi sebagai pembimbing klinik
4.4.3 Memiliki pengalaman kerja / praktik klinis kebidanan minimal 5 tahun
4.4.4 Teregistrasi dan memiliki lisensi sebagai bidan di wilayah Negara Republik Indonesia
4.4.5 Memiliki pengalaman atau pendidikan lanjutan yang berhubungan dengan praktik klinik
kebidanan


STANDAR 4.5 : DOSEN DAN PEMBIMBING
4.5.1 Ratio Dosen pengajar dibandingkan peserta didik pada pembelajaran teori adalah 1 : 20
4.5.2 Ratio Preceptor dibandingkan peserta didik pada pembelajaran praktikum dan praktik
klinik adalah 1 : 5
4.5.3 Ratio Mentor dibandingkan peserta didik pada pembelajaran praktik adalah 1 : 2





Comment [a5]: dokumen mis: DP3-->
perlu ada instrumen penilaian
Comment [a6]: instrumen serdos??
Comment [a7]: surat keterangan dr
institusi pelayanan tempat bekerja. pribadi:
SIPB
Comment [a8]: SIB?STR
Comment [a9]: perlu ada ketentuan
peralihan
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
14
STANDAR 4.6 : SERTIFIKASI DAN MONEV TENAGA PENDIDIK
4.6.1 Pendidik memiliki sertifikat pendidik yang dikeluarkan instansi yang berwenang
4.6.2 Penyelenggara pendidikan Diploma III kebidanan memiliki program monitoring dan
evaluasi serta pembinaan dosen dan pembimbing

STANDAR 4.7 : TENAGA KEPENDIDIKAN
4.7.1 Tenaga kependidikan pada program pendidikan Diploma III kebidanan adalah tenaga
pendukung dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan kebidanan
4.7.2 Jumlah tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
4.7.3 Jenis tenaga kependidikan memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan
bidang tugasnya.


STANDAR LIMA : KOMPETENSI, KURIKULUM DAN PROSES
PEMBELAJARAN

STANDAR 5.1 : FILOSOFI DAN TUJUAN KURIKULUM

5.1.1 Proses pendidikan Kebidanan konsisten dengan Filosofi manajemen kebidanan dan
model praktik kebidanan serta keyakinan tentang proses belajar mengajar pada
pendidikan kebidanan.
Keyakinan tentang manajemen kebidanan meliputi:
a. Kehamilan dan persalinan sebagai proses fisiologis
b. Manajemen yang berfokus pada perempuan (Women Centre Care)
c. Kemitraan dengan perempuan dan keluarganya (Partnership)
d. Pemberdayaan perempuan dan keluarganya (Empowering)
e. Manajemen bersifat individual (personalized care)
f. Manajemen berkesinambungan (Continuity of care)
g. Manajemen yang aman secara klinis maupun budaya (Safe care & cultural safety)
h. Berpraktik berdasarkan evidence (Best evidence practices)
i. Berpraktik secara otonom (Autonomous practices)

Keyakinan tentang proses belajar mengajar, meliputi:
a. Proses belajar mengajar yang berpusat pada mahasiswa (SCL)
b. Hubungan saling menghargai antara pengajar dan peserta didik (Respectful
relationship)
c. Lingkungan akademik belajar yang kondusif


5.1.2 Pengembangan kurikulum memperhatikan :
a. Peningkatan iman dan takwa akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat peserta didik
b. Kebijakan pelayanan kesehatan termasuk tuntutan pembangunan daerah dan
nasional
c. Kebutuhan masyarakat dan tuntutan dunia kerja, keragaman daerah, lingkungan,
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
d. Kriteria pendidikan bidan nasional maupun internasional
e. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta dinamika global
f. Perkembangan profesi bidan dalam skala nasional dan internasional

D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
15
5.1.3 Tujuan kurikulum pendidikan Diploma III Kebidanan adalah untuk menghasilkan bidan
yang kompeten dalam praktik kebidanan termasuk kompeten dalam :
a. Berpraktik secara aman berdasarkan evidence (Best evidence practices) dengan
mempertimbangkan budaya (Culturally safe practices)
b. Pelayanan berorientasi pada komunitas (Community services orientation)
c. Penyelamatan hidup (Life saving competences)
d. Berpikir kritis dan pemecahan masalah
e. Kemampuan melakukan promosi kesehatan secara efektif pada perempuan,
keluarga dan masyarakat
f. Mampu bekerja dan bermitra secara profesional dengan tenaga kesehatan dan
profesi lain dalam pelayanan kesehatan
g. Kepemimpinan (leadership ability)
h. Belajar sepanjang hayat (life long learning)
i. Bekerja dalam system pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
perempuan, keluarga dan masyarakat

5.1.4 Kurikulum inti harus mencerminkan bahwa lulusan mempunyai standar kompetensi yang
merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan dan sikap, sesuai kompetensi ahli
madya kebidanan
5.1.5 Struktur Kurikulum disusun dalam urutan logis, menjamin integrasi yang proporsional
antara teori 40% dan praktik 60%
5.1.6 Peninjauan kurikulum dilakukan secara periodik dan menyertakan pemangku
kepentingan dan masyarakat.
5.1.7 Output kurikulum; menghasilkan lulusan ahli madya kebidanan yang kompeten bekerja
baik dalam layanan kesehatan primer, sekunder, maupun tersier .
5.1.8 Learning outcomes program pendidikan Diploma III kebidanan dirumuskan secara jelas,
tertulis dan memenuhi kebutuhan masyarakat dan profesi


STANDAR 5.2 : PROSES PEMBELAJARAN

5.2.1 Peserta didik dalam program pendidikan Diploma III kebidanan harus memiliki
pengalaman belajar yang cukup dalam pencapaian kompetensi sesuai dengan profil
lulusan, kode etik dan standar profesi
5.2.2 Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan
pengawasan proses pembelajaran agar efektif dan efisien.
5.2.3 Proses Belajar Mengajar beorientasi pada pendekatan Pendekatan Pembelajaran
SPICES (Student Centered, Problem-Based, Integrated, Community Oriented, Early
Exposure to Clinic, dan Systematic).
5.2.4 Pembimbing institusi bekerja sama dengan pembimbing klinik (preseptor/mentor) untuk
mendidik, melatih ketrampilan, memberikan support, melakukan observasi, bimbingan,
evaluasi dan supervisi pada setiap mahasiswa di lahan praktik.
5.2.5 Proses pembelajaran pendidikan memberikan keteladanan.


STANDAR 5.3 : PENILAIAN KURIKULUM
5.3.1 Penilaian dan Evaluasi kurikulum
a. Peninjauan kurikulum dilakukan secara periodik teratur 4 5 tahun
b. Reviewer kurikulum adalah Dosen, Pengelola, Pemangku kepentingan, peserta
didik, dan perwakilan masyarakat
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
16

5.3.2 Penilaian dan Evaluasi lahan praktik
a. Peninjauan lahan praktik dilakukan secara periodik setiap satu tahun sekali
b. Wahana praktik yang digunakan harus terstandar


STANDAR 5.4 : KOMPONEN & METODE PENILAIAN
5.4.1 Komponen Penilaian Mahasiswa
a. Pengetahuan (Kognitif)
b. Sikap (Afektif)
c. Keterampilan (psikomotor)
5.4.2 Penilaian proses pendidikan dilakukan secara periodik dan berkesinambungan baik
secara formatif dan sumatif
5.4.3 Metode penilaian sesuai dengan komponen kompetensi yang akan dinilai.
5.4.4 Standar penilaian menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP)


STANDAR 5.5 : INSTRUMEN PENILAIAN
5.5.1 Penilaian setiap komponen kompetensi dilakukan dengan instrument penilaian yang
terstandar.
5.5.2. Instrumen penilaian dievaluasi sesuai perkembangan kebutuhan (evidence based).


STANDAR 5.6 : PENGUJI PRAKTIK
5.6.1. Penguji praktik adalah Bidan dengan latar belakang pendidikan minimal D IV Bidan
Pendidik/ S1.
5.6.2 Memiliki kompetensi sebagai penguji praktik
5.6.3 Memiliki pengalaman kerja/praktik klinis kebidanan minimal 5 tahun
5.6.4 Teregistrasi dan memiliki lisensi sebagai bidan di wilayah Negara Republik Indonesia
5.6.5 Memiliki pengalaman atau pendidikan lanjutan yang berhubungan dengan kebidanan
termasuk memelihara kemampuan praktik kliniknya

Standar 5.7 : IJAZAH

5.7.1 Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap penyelesaian suatu
jenjang pendidikan setelah lulus ujian
5.7.2 Ijazah dikeluarkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.


STANDAR 5.8 : OTONOMI AKADEMIK

5.8.1 Otonomi akademik berarti institusi Pendidikan Diploma III Kebidanan memiliki
kebebasan akademik dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan program pendidikan.
5.8.2 Program Pendidikan Diploma III Kebidanan memiliki otonomi dan tanggung jawab untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan peraturan yang berlaku
5.8.3 Otonomi dimaksud mengacu kebutuhan pelayanan kebidanan, pengembangan profesi
bidan dan pengembangan ilmu.


D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
17
STANDAR 6 : SARANA PRASARANA DAN SISTEM INFORMASI

STANDAR 6.1 : SARANA PRASARANA

6.1.1 Program Pendidikan Diploma III Kebidanan memiliki kebijakan menjamin keamanan,
kenyamanan dan kesejahteraan civitas akademik dengan pengadaan sarana dan
prasarana yang menunjang pencapaian kompetensi peserta didik.
6.1.2 Program pendidikan Diploma III Kebidanan wajib memiliki sarana yang meliputi:
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur danberkelanjutan.
6.1.3 Program pendidikan Diploma III Kebidanan wajib memiliki prasarana yang meliputi:
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik (ruang dosen), ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat rekreasi yang diperlukan untuk
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
6.1.4 Program pendidikan kebidanan memiliki Sistem Informasi Akademik dan Komunikasi


STANDAR 6.2 : JENIS DAN SYARAT

1.2.1 Program pendidikan kebidanan memenuhi jenis dan syarat sarana prasarana yang dapat
menunjang proses pembelajaran di lahan praktik termasuk :
1.2.1.1 Adanya variasi setting wahana praktik misalnya Rumah Sakit, Klinik, pusat
kesehatan, masyarakat atau rumah.
1.2.1.2 Adanya prasyarat khusus yang disusun program pendidikan kebidanan untuk
penggunaan setiap setting wahana praktik :
a. Jumlah dan jenis kasus
b. Jumlah peserta didik yang dapat diakomodasi di lokasi tersebut
c. Ketersediaan pembimbing klinik
d. Kualitas pelayanan kebidanan di wahana praktik tersebut
e. Model praktik yang sesuai dengan filosofi manajemen kebidanan
f. Kesediaan tenaga kesehatan lain untuk membantu peserta didik di wahana
praktik

1.2.2 Program pendidikan kebidanan memenuhi jenis dan syarat sarana prasarana yang dapat
menunjang proses pembelajaran didalam kampus (Laboratorium, perpustakaan, ruang
kelas, ruang diskusi, student affairs, kantin, tempat olahraga, ruang administrasi
perkantoran, tempat ibadah, ruang pertemuan, toilet, pelayanan kesehatan, alat
transportasi dan komunikasi)


STANDAR TUJUH : PENELITIAN

7.1 Lingkup penelitian kebidanan area praktik, model praktik, kependidikan, sosial budaya yang
berhubungan dengan kesehatan perempuan termasuk issue gender, pengembangan
tekhnologi kebidanan, konsep-konsep profesi kebidanan, pelayanan dan manajemen
kebidanan, Community empowerment, Decision making skill, etik dan hukum yang terkait
praktik kebidanan, komunikasi dan kerjasama
Comment [a10]: Tambahkan dalam
terminologi agar memiliki persepsi yang
sama.

Comment [a11]: Menggantikan lahan
praktik lebih bersifat aktif
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
18
7.2 Desain penelitian kebidanan dapat menggunakan berbagai metode penelitian sesuai
dengan kebutuhan penelitian
7.3 Kegiatan penelitian dilakukan minimal 1 kali/ semester setiap dosen.
7.4 Setiap penelitian kebidanan harus memperhatikan kode etik penelitian
7.4 Publikasi penelitian kebidanan dilakukan melalui media lokal, nasional, maupun
internasional


STANDAR DELAPAN : PENGABDIAN MASYARAKAT
8.1 Setiap institusi pendidikan dan dosen melakukan pengabdian masyarakat sesuai dengan
kompetensinya
8.2 Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan minimal 1 kali/ semester setiap dosen
8.3 Pelaporan dan publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilakukan melalui media
lokal, nasional dan internasional


STANDAR SEMBILAN : PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
9.1 Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, operasional, dan biaya personal.
9.2 Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber
daya manusia dan modal kerja tetap.
9.3 Biaya operasional meliputi gaji/honor, bahan/peralatan, biaya operasional pendidikan tak
langsung
9.4 Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
9.5 Penyelenggara pendidikan kebidanan memiliki dokumen perencanaan dan pengawasan
keuangan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik
9.6 Pendanaan pendidikan kebidanan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
dan masyarakat.
9.7 Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan
keberlanjutan.







No Ketrampilan Tingkat Ketrampilan
S 1 D III
MANAJEMEN MASA REMAJA DAN PRANIKAH
KIE kesehatan reproduksi remaja 3 2
Imunisasi Remaja (HPV)

Imunisasi Remaja TT
2 1

4 4
Konseling Pra Nikah 3 2
Comment [a12]:
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
19
Pemeriksaan fisik dan skrining tumbuh kembang remaja 3 2
Pendidikan kesehatan reproduksi bagi pendidik sebaya dan
konselor sebaya
3 2
MANAJEMEN PRAKONSEPSI 4
PEMERIKSAAN TAMBAHAN UNTUK FERTILITAS
Penilaian hasil pemeriksaan semen 2 -
Kurva temperatur basal, instruksi penilaian hasil 2 1
Pemeriksaan mukus serviks, tes Fern 2 1
Uji pasca coitus, mendapatkan bahan uji, penyiapan & menilai
slide
2 -
Histero-salpingografi

2 -
Peniupan tuba fallopi (Hidrotubasi) 2 -
Inseminasi artificial 1 -
Pemeriksaaan Laboratorium (Golongan Darah, DL, Rubella,
Toxoplasmosis, Hepatitis B, TB, PMS, HIV AIDS)
2 1
Membaca hasil pemeriksaan golongan darah,
hepatitis, TB
2/0

Konseling prakonsepsi 3 2
MANAJEMEN KONTRASEPSI
Insersi & ekstraksi IUD tanpa komplikasi 3 2
Pre dan post Laparaskopi *

Pre dan pasca kontrasepsi mantap
1 1

1 1
Insersi & ekstraksi implan tanpa komplikasi 3 2
Pelayanan KB Suntik 4 3
Pelayanan KB Pil 4 3
Pelayanan metode sederhana - Alamiah 4 3
Pelayanan Kontrasepsi Darurat 3 2
Penanganan efek samping KB Hormonal 3 1
Inspeksi dan palpasi genetalia eksterna 4 2
Pemeriksaan spekulum: inspeksi vagina & serviks 3 2
Pemeriksaan bimanual pra pemasangan IUD



3 1
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
20
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NORMAL
Kunjungan awal ibu hamil

4 4
Kunjungan ulang ibu hamil

4 4
Kelas antenatal (Persiapan persalinan, kesiapan menghadapi
kegawatdaruratan, promosi kesehatan, persiapan laktasi &
persiapan menjadi orangtua)

4 3
Membaca hasil USG 3 1
CTG: melakukan & menginterpretasikan 3 3
Intepretasi hasil NST 3 1
Permintaan pemeriksaan & interpretasi hasil pemeriksaan
USG oleh Obstetri ginekologi
3 4
Amniosintesis 1 0
Biopsi korion 1 0
Penapisan kehamilan risiko tinggi untuk perawatan RS
atau Klinis
4 4
?????? Penilaian panggul dalam pada kehamilan aterm 4 2
Pemeriksaan Lab (HB, Protein, Aseton, glukosa
sederhana)
4 3
Imunisasi Ibu Hamil (TT) 4 3
Resusitasi Kardiopulmonary wanita hamil 1 -
Menghitung Usia Kehamilan dan Perkiraan tanggal Persalinan 4 4
Mengidentifikasi, penatalaksaaan penyimpangan kehamilan
normal sampai melakukan rujukan
4 3
Konseling kehamilan 4 2

Pemeriksaan CVA (Costa Vertebra Angles) 4 2
Senam Hamil 3 2


Analisa genetik dalam kehamilan 1 -
Konseling genetik dalam kehamilan 1 -
MANAJEMEN KEHAMILAN PATOLOGI
Identifikasi Hiperemisis gravidarum 4 3
Identifikasi Hipertensi dalam kehamilan 4 3
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
21
Identifikasi HELLP Syndrom dan DIC 2 1
Identifikasi perdarahan hamil muda. 4 3
Identifikasi Anemia 4 3
Identifikasi penyakit penyerta dalam kehamilan 4 2
Identifikasi preeklamsia dan eklamsia 4 3
Identifikasi masa gestasi (Imature, premature. Post mature) 4 2
Identifikasi mal presentasi malposisi. 4 3
Identifikasi kehamilan ganda 4 3
Identifikasi Makrosomi 4 2
Identifikasi KPSW / KPD 4 3
Identifikasi CPD 4 3
Penatalaksanaan perdarahan hamil muda 3 2
Penatalaksanaan perdarahan antepartum 3 1
Penatalaksanaan Hiperemisis gravidarum 3 2
Penatalaksanaan Hipertensi dalam kehamilan 3 2
Penatalaksanaan Anemia defisiensi Fe 4 3
Penatalaksanaan penyakit penyerta dalam kehamilan 3 1
Penatalaksanaan preeklamsia dan eklamsia 3 1
Penatalaksanaan kelainan masa gestasi (Imature,
premature. Post mature)
3 1
Penatalaksanaan kelainan letak presentasi 3 1
Penatalaksanaan kehamilan ganda 3 1
Penatalaksanaan janin dengan kelainan (Makrosomi,
IUGR, IUFD)

2 1
Penatalaksanaan KPSW 3 1
Penatalaksanaan CPD 2 1
Kuretase

Penatalaksanaan fetal distress
2 1

3 2
MANAJEMEN MASA PERSALINAN
Kala I (Pemeriksaan obstetri (penilaian serviks, dilatasi,
membran, presentasi janin & penurunan bagian terendah
janin, dll)
4 4
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
22
Kala II (Pemecahan membran ketuban pada pembukaan
lengkap, dll)
4 4
Kala III 4 4
Kala IV (penjahitan perineum)
- Grade 3
- Grade 2

4 2
4 4
Anastesi lokal di perineum 4 2
Anastesi pudendal 1 0
Anastesi epidural 1 0
Melakukan Episiotomi 4 3
Melakukan penjahitan robekan jalan lahir perineum tingkat 2
- 3
4 3
Melakukan ekstraksi vakum pada kepala di dasar panggul. 2 1
Menerima bayi baru lahir 4 4
Resusitasi bayi baru lahir 4 2
Menolong persalinan fisiologis 4 4
Pemeriksaan obstetri (penilaian serviks, dilatasi, membran,
presentasi janin & penurunan bagian terndah janin)
4 4
Pemecahan membran ketuban pada pembukaan lengkap 4 4
Menolong persalinan sungsang 3 2
Operasi Caesar 1 1
Vakum ekstraksi 2 1
Memantau kemajuan persalinan dengan partograf 4 4
Identifikasi kegawat daruratan dalam persalinan 4 2
Penatalaksanaan kegawat daruratan dalam persalinan 2 1
Menolong persalinan dengan lilitan tali pusat 4 2
Melakukan penata laksanaan pada tali pusat menumbung 2 1
Penatalaksanaan persalinan abnormal dalam keadaan darurat 2 1
Melakukan manual placenta 3 2
Penatalaksanaan perdarahan Post partum 3 2
Pemberian cairan intravena 4 4
MANAJEMEN MASA NIFAS
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
23
Pemeriksaan ibu nifas 4 4
Menilai Lochea 4 4
Palpasi posisi fundus uteri menilai proses involusi 4 4
Payudara: inspeksi, laktasi, masase 4 4
Mengajarkan personal hygiene 4 4
Mendiskusikan kontrasepsi pasca melahirkan 4 3
Melakukan perawatan luka episiotomi 4 3
Melakukan MANAJEMEN pada pasien Post SC 3 2
Identifikasi diastasis recti 4 1
Senam Nifas 4 4
Penatalaksanaan komplikasi nifas 2 1
Pemberian cairan intravena 4 4
Penatalaksanaan laktasi 4 4
Cara pengelolaan dan penyimpanan ASI 4 4
MANAJEMEN BAYI BARU LAHIR
Penilaian keadaan umum, gerakan perilaku, tangisan 4 3
Mengidentifikasi adanya malformasi congenital 3 2
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir : 4 4
Palpasi fontanella 4 4
Refleks moro 4 4
Refleks menggenggam palmar 4 4
Refleks menghisap 4 4
Refleks melangkah/menendang 4 4
Vertical suspension positioning 4 ?
Asymmetric tonic neck reflex 4 4
Refleks anus 4 ?
Penilaian pinggul 4 ?
Resusitasi 3 2
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
24
Pemasangan sonde pada bayi 4 3
Perawatan tali pusat 4 4
Pengambilan sediaan darah bayi 4 2
MANAJEMEN BAYI DAN BALITA
Penilaian motorik kasar & motorik halus 4 3
Penilaian perkembangan berbicara, bahasa & sosialisasi
kemandirian
4 3
Stimulasi Perkembangan dan pertumbuhan 4 3
Pengukuran berat & tinggi badan 4 4
Pengukuran lingkar kepala 4 4
Pengukuran suhu 4 4
Pengukuran indeks masa tubuh 4 3
Pengukuran lingkar lengan atas 4 4
Konseling makanan Pendamping ASI 4 4
Pemasangan infus bayi dan balita 4 3
MANAJEMEN KESEHATAN REPRODUKSI
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan fisik umum termasuk pemeriksaan payudara
(inspeksi & palpasi)
4 4
Inspeksi & palpasi genitalia eksterna 4 3
Melakukan swab vagina 4 3
Duh (discharge) genital: bau, PH 2 1
Melakukan pap smear 4 3
Pemeriksaan IVA 4 3
Melakukan cryo terapi 1 0
Colposcopy 1 0
Pemeriksaan uterus, USG vaginal 1 0
Laparoskopi diagnostik 1 0
TERAPI & PREVENSI
Melatih pemeriksaan payudara sendiri 4 4
Insersi pessarium 1 0
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d
25
Electro-or-crycoagulation serviks 1 0
Laparoscopy, terapeutik 1 0
MANAJEMEN KOMUNITAS
Managemen wilayah binaan 4 3
Managemen rujukan 4 3
Comment [a13R12]:
D
r
a
f
t

D
i
u
n
d
u
h

d
a
r
i

w
w
w
.
h
p
e
q
.
d
i
k
t
i
.
g
o
.
i
d

Anda mungkin juga menyukai