model atom Rutherford-Bohr menggunakan natrium dan khlorin sebagai contoh Dalam simbol dan , angka yang di bawah adalah nomor atom yang dapat diperoleh di tabel periodik. Angka ini juga menunjukkan jumlah proton yang ada di inti atom dan juga disebut dengan nomor proton. Pada atom yang netral angka ini sama dengan jumlah elektron yang mengorbit di sekitar inti. Sebagian besar tabel periodik juga mengindikasikan jumlah elektron dalam setiap orbital. Angka di atas adalah jumlah nukleon atau bilangan massa dan memberikan jumlah neutron dan proton dalam inti atom.
Model atom RUTHERFORD-BOHR Model yang ditunjukkan di ilustrasi adalah gambaran skematik, dan tidak berhubungan dengan dimensi sebenarnya baik inti maupun diameter orbital elektronnya (yang ditunjukkan sebagai lingkaran kosentrik). Demikian juga lokasi spasial (di ruang) tidak harus demikian. Walaupun memiliki berbagai kelemahan tadi, model ini sangat bermanfaat bila metoda sederhana untuk menjelaskan pembentukan ikatan ion dan kovalen diperlukan. Untuk sebuah elektron pada posisi n=1, atau orbital-1s, densitas elektron akan maksimum di dekat inti dan berkurang ke nol pada pusat inti. Di luar daerah maksimum ini, densitas berkurang sesuai dengan semakin jauhnya jarak dari inti. Diagram pada sisi kiri ilustrasi M14 merupakan kurva probabilitas radial P(r), yaitu kemungkinan ditemukannya sebuah elektron pada jarak tertentu dari inti.
Orbital 2s Ilustration M15 di bagian kiri menunjukkan diagram kebolehjadian radial untuk orbital 2s, yakni untuk n=2, l=0. Kurvanya menunjukkan dua titik dengan kebolhejadian menemukan elektron tinggi, satu dekat inti, dan satu lagi agak jauh. Ilustrasi M15 di bagian tengah menunjukkan penampang lintang kerapatan elektron, dengan dua daerah kerapatan elektron yang tinggi sesuai dengan maksima di diagram kebolehjadian radial. Diagram di kanan ilustrasi M15 menunjukkan bentuk orbital 2s yang menunjukkan daerah yang melingkupi 90% kebolehjadian menemukan elektron. Energi elektron dalam suatu atom dicirikan dengan empat bilangan kuantum: bilangan kuantum utama, n, suatu bilangan bulat;
bilangan kuantum azimut, l, yang bernilai bulat dari 0,1,2,3,.(n-1)
bilangan kuantum magnetik, m, yang bernilai bulat dari -l, -(l-1), -(l-2),0(l-2), (l-1), l;
bilangan kuantum spin, s, yang bernilai +1/2 dan -1/2. Elektron dapat dianggap berputar di sumbunya, seperti gasing, dengan arah putar searah dan berlawanan dengan jarum jam.
Metoda pengisian orbital pertama kali diusulkan oleh Wolfgang Pauli (1900-1958). Ia menyatakan dalam prinsip ekslusi bahwa tidak boleh dua elektron memiliki empat bilangan kuantum yang sama. Dengan kata lain tidak boleh dua elektron dalam satu atom berkelakuan sama. Bila atom helium misalnya ada dalam keadaan dasar, dua elektronnya ditandai dengan bilangan kunatum n=1, l=0 dan m=0 yang identik, yang berarti sesuai dengan prinsip Pauli bilangan kuantum keempatnya (spin) harus berbeda untuk dua elektron tersebut, yakni salah satu berspin +1/2 dan satunya berspin -1/2. Pasangan elektron dengan spin yang berlawanan direpresentasikan dengan notasi:
Menurut aturan Hund elektron menempati orbital setengah penuh dulu sebelum membentuk pasangan. Menurut prinsip aufbau elektron yang ada diisikan ke dalam orbital sesuai dengan kenaikan tingkat energi. Untuk orbital dengan bilangan kuantum yang sama, n, misalnya 2s dan 2p atau 3s, 3p dan 3d tingkat energinya naik dengan urutan : s< p< d< f. Semua orbital dalam sub-kulit tertentu (kelompok orbital dengan bilangan kuantum utama dan magnetik yang sama) misalnya tiga orbital di 2p, memiliki energi yang sama.
Konfigurasi elektron klorin Konfigurasi elektron skandium Konfigurasi elektron non Sifat-sifat gas mulia atau gas inert adalah akibat konfigurasi elektronnya yang stabil: untuk Ne orbital s dan p-nya yang penuh. Tingkat energi orbital diisi dengan pasangan elektron mulai dari orbital dengan tingkat energi terendah, kemudian orbital (atau orbital-orbital) dengan tingkat energi di atasnya dan seterusnya.
Untuk neon, 10 Ne: 1s 2 2s 2 2p 6 pengisian elektronnya adalah sebagai berikut: konfigurasi elektron Ne: 1s 2 2s 2 2p 6 .