PERAN SENYAWA BIOAKTIF TANAMAN SEBAGAI ZAT PENGATUR
TUMBUH DALAM MEMACU PRODUKSI UMBI MINI KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA SISTEM BUDIDAYA AEROPONIK Oleh: Fach!ah Ul"a P#$##%#&#$' PROGRAM STUDI ILMU PERTANIAN PROGRAM PASCA SAR(ANA 1 UNHAS )#$% 2 ABSTRAK Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah bahan pangan nomor empat terpenting di dunia setelah gandum, beras dan jagung dan merupakan komoditi yang dapat menunjang program penganekaragaman (diversifikasi pangan), meningkatkan komoditas ekspor non-migas dan bahan baku industri pangan serta mempunyai potensi nilai ekonomi yang tinggi. Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra pengembangan kentang di Kawasan imur !ndonesia. "roduksi kentang di !ndonesia khususnya di Sulawesi Selatan dari tahun #$$% sampai #$&$ mengalami penurunan. "enyebab penurunan produksi kentang di !ndonesia antara lain ketersediaan benih bermutu, teknik budidaya dan anomali iklim. 'i !ndonesia, belum banyak petani penghasil benih kentang bermutu, sehingga permintaan benih kentang belum dapat terpenuhi. (paya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah pemanfaatan jasa bioteknologi untuk menghasilkan umbi mini dan peralihan sistem budidaya konvensional ke sistem budidaya aeroponik. eknologi aeroponik menghasilkan umbi sehat dan bersih, produksi tinggi (&$ ) lipat dibanding *ara konvensional). "emanfaatan +at pengatur tumbuh untuk meningkatkan produksi umbi mini kentang merupakan salah satu teknologi yang dapat dipilih untuk diterapkan. ,at pengatur tumbuh yang biasa digunakan saat ini adalah +at pengatur tumbuh sintetik yang harganya mahal dan kadang langka ketersediaannya. !ndonesia sangat kaya dengan aneka ragam tanaman seperti kelapa, ke*ambah ka*ang hijau, pisang ambon, jagung dan bun*is serta bawang merah. Setiap tanaman mengandung senyawa bioaktif (auksin, sitokinin dan giberelin) yang dapat dimanfaatkan sebagai +at pengatur tumbuh dan tentunya biaya yang dikeluarkan akan lebih murah. -amun demikian belum diketahui kadar senyawa bioaktif yang dikandungnya dan apakah memiliki pengaruh yang sama baiknya dengan +at pengatur tumbuh sintetik. "enelitian dilakukan dalam tiga tahap per*obaan dengan menggunakan ran*angan a*ak kelompok. .asil penelitian ini akan sangat bermanfaat dalam penyediaan stek tanaman kentang, produksi umbi mini dan peme*ahan masa dormansi benih. "enelitian ini akan menghasilkan paket teknologi sederhana dan murah serta mudah diterapkan dalam menunjang ketersediaan bahan tanam yang berasal dari stek kentang dan mema*u ketersediaan umbi mini. Key /ords0 Kentang, +at pengatur tumbuh, perbanyakan setek, umbi mini, dormansi benih, aeroponik. 3 BAB I PENDAHULUAN A. La*a! Bela+a,- 1umlah penduduk !ndonesia pada tahun #$&& telah bertambah menjadi #2& juta jiwa lebih (3nonim, #$&& a ), sedangkan populasi dunia sampai tahun #$4$ diperkirakan akan meningkat menjadi 5 milliar orang dan tentunya akan diperlukan tambahan lahan pertanian yang lebih luas. 6asalah lain adalah bahwa produksi tanaman sangat bergantung pada iklim, dimana perubahan iklim akan mengurangi produksi sehingga akan timbul kasus kelaparan di banyak wilayah dunia ('aegan 7onyer, 8ri* Ludovi*i, Laura Shaddak, #$&$). 9leh karena itu guna memenuhi kebutuhan pangan penduduk dunia diperlukan beberapa alternatif bahan pangan selain beras dan salah satunya adalah kentang (Solanum tuberosum L.). Saat ini, kentang adalah bahan pangan nomor empat terpenting di dunia setelah gandum, beras dan jagung. Kentang menduduki posisi penting sebagai bahan pangan, karena nutrisinya *ukup baik. Kandungan nutrisi lengkap tiap &$$ gram kentang segar adalah 0 energi %$ kal (5#$ k1): karbohidrat &; gram: pati (&4 gram): serat #.# gram: lemak $.& gram: protein # gram: air <4 gram (<4= dari total bobot): thiamin (vit. >&) $,$% miligram: riboflavin (?it. >#) $,$5 miligram: nia*in (vit. >5) &,& miligram: vitamin >@ $,#4 miligram: vitamin A #$ miligram: kalsium &# miligram: +at besi &,% miligram: magnesium #5 miligram: fosfor 4< miligram: potasium 2#& miligram: sodium @ miligram (3nonim, #$&# b ). "rotein pada kentang , seperti pada ka*ang-ka*angan, mengandung lisin yang tinggi dan sulfur rendah (asam amino), memberikan gi+i yang baik untuk orang dewasa (/oolfe, &;%< dalam Kenneth dan 9rnelas, #$&#). 4 Kentang berasal dari dataran tinggi 3ndes di 3merika Selatan ("eru, Aolumbia, 8Buador dan >olivia) dan pertama kali dibawa ke 8ropa oleh penjelajah Spanyol di tahun &45< (6as Camagu*hi, &;%5 dan Sumeru 3shari, &;;4). 'i !ndonesia, kentang dikenal sejak tahun &<;2 di sekitar Aimahi, >andung. "erkembangannya dimulai sejak penjajahan >elanda, di antaranya di Aibodas, /onosobo, Karo dan Dlores. "enanaman kentang dilakukan oleh bangsa >elanda untuk penyediaan stok pangan karena kesulitan impor dari 8ropa. Kini, tanaman kentang telah menyebar luas di !ndonesia (.endro Sunarjono, #$$<). anaman kentang telah dikembangkan di !ndonesia dan mendapat prioritas untuk diteliti dan dikembangkan. "engembangan agribisnis kentang sangat strategis, karena dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, menunjang program penganekaragaman (diversifikasi pangan), meningkatkan komoditas ekspor non-migas dan bahan baku industri pangan serta mempunyai potensi nilai ekonomi yang tinggi (Eahmat Eukmana, #$$@ dan 3gus Surono, #$&#). Kentang telah menjadi bahan makanan masyarakat umum, baik untuk pesta maupun makanan sehari-hari. Kentang goreng yang disajikan restoran F restoran siap saji juga sangat populer dan sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat !ndonesia. >agi penderita penyakit gula atau diabetes millitus, kentang sangat dianjurkan sebagai pengganti nasi. 'engan demikian kentang sangat berpeluang untuk dikembangkan karena hampir setiap orang dari semua lapisan masyarakat mengenal dan suka makan kentang. Konsumsi kentang nasional saat ini sekitar #,$# kilogram per kapita per tahun atau setara 2<; ribu ton. 1umlah ini naik tipis dari &,<5 kgGkapita pada #$$; dan sebesar &,%2 kgGkapita pada #$&$ (3inur Eahman , #$&#). Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra pengembangan kentang di Kawasan imur !ndonesia yang tersebar di dataran tinggi wilayah 5 Kabupaten 7owa, >antaeng, 8nrekang, ana oraja, "inrang, 1eneponto, Luwu (tara, dan Sinjai serta >one (>adan "usat Statistik, #$&&). "roduksi kentang di Sulawesi Selatan dari tahun #$$% sampai #$&$ mengalami penurunan yang dapat dilihat se*ara berturut - turut yaitu pada tahun #$$% produksi kentang men*apai #$.4%; ton kemudian mengalami penurunan produksi pada tahun #$$; menjadi ;.$%; ton, dan pada tahun #$&$ masih mengalami penurunan produksi menjadi <.@#< ton (>adan "usat Statistik, #$&& a ). Sedangkan berdasarkan data dari >adan "usat Statistik (#$&&), di Kabupaten 7owa "ropinsi Sulawesi Selatan produksi kentang berfluktuasi mulai tahun #$$< sampai tahun #$&$ se*ara berturut-turut0 55%,< ton (#$$<): #&.5$&,5 ton (#$$%): 5.;<&,&@ ton (#$$;): dan &#.2## ton (#$&$). "enyebab penurunan produksi kentang di !ndonesia antara lain kurangnya ketersediaan benih bermutu, serangan organisme pengganggu tanaman, teknik budidaya yang kurang sesuai dan anomali iklim. Ketersediaan benih bermutu yang disajikan pada abel & memperlihatkan bahwa !ndonesia baru mampu menyediakan benih kentang berkualitas sekitar &4 persen atau setara dengan &4.45< ton. "adahal pada tahun #$&& dibutuhkan &$5.4%# ton. Selama empat tahun terakhir, data Kementerian "ertanian menunjukkan jumlah benih selalu kurang. "ada tahun #$$%, kebutuhan benih kentang &$5.#<# ton, namun ketersediaanya hanya %.$@@ ton atau baru terpenuhi sekitar % persen. "ada #$$;, kebutuhan benih kentang &$5.5<4 ton, namun ketersediaannya hanya &5.2%& ton atau hanya &5 persen. 'an pada #$&$, kebutuhan benih kentang &$5.2<% ton, sedangkan ketersediaannya hanya &2.<$# ton atau &2 persen. 6 abel &. "roduksi dan Kebutuhan >enih Kentang di !ndonesia (ahun #$$% F #$&&) ahun "roduksi >enih (ton) Kebutuhan >enih (ton) "ersentase Ketersediaan >enih #$$% #$$; #$&$ #$&& %.$@@ &5.2%& &2.<$# &4.45< &$5.#<# &$5.5<4 &$5.2<% &$5.4%# % &5 &2 &4 Sumber0 Eosalina, #$&&. http0GGwww.tempo.*oGreadGnewsG#$&&G&$G#@G$;$5@55%<G, diakses 'esember #$&&. Sektor perbenihan merupakan salah satu pendukung utama dalam program pembangunan pertanian karenanya perbenihan merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian utama dalam memenuhi kebutuhan benih berkualitas di !ndonesia. >enih sangat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hasil produksi. Selama ini yang biasa digunakan petani sebagai bahan tanam adalah umbi bibit turunan 74 bahkan 7@ dan 7<. "adahal bibit 7# biasanya sudah terkontaminasi bakteri dan virus sehingga dianjurkan menggunakan bibit 7$ dan 7& (umbi mini). (paya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah pemanfaatan jasa bioteknologi kultur jaringan yang dilanjutkan dengan perbanyakan *epat dari setek ke setek. "enggunaan teknik perbanyakan setek di samping meningkatkan jumlah stek yang berkualitas, juga dimaksudkan untuk mempersingkat masa penyediaan benih (Suyamto, Karyadi, dan -ugroho, #$$4). 'ari teknik ini akan dihasilkan umbi mini yaitu umbi dengan berat & - &$ gram yang merupakan umbi 7$ dan 7& (dalam s*reen house) bebas pathogen. 'engan demikian benih kentang bermutu diproduksi melalui beberapa generasi, dimulai dari plantlet, 7$, 7&, 7#, 75 sampai dengan 72. >enih generasi keempat (72) inilah yang merupakan benih sebar yang 7 digunakan oleh petani. Selain itu kebutuhan benih dapat diatasi dengan pematahan dormansi umbi kentang agar pada saat dibutuhkan benih kentang tersedia. Sistem penanaman yang la+im digunakan dalam memproduksi benih adalah menggunakan tanah sebagai media tanam. Sistem penanaman seperti ini memberikan produksi yang belum dapat memenuhi harapan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu *ara untuk meningkatkan produksi bibit kentang adalah dengan sistem aeroponik. 3eroponik merupakan pengembangan dari teknologi hidroponik. .idroponik menggunakan air ataupun media lain selain tanah sebagai media tanam, sedangkan aeroponik menggunakan udara sebagai media tanam, dimana pada sistem ini larutan hara diberikan ke akar tanaman dengan *ara pengabutan (1ensen dan Aollins, #$$4). 3kar tanaman menggantung, dan melalui springkler dari bawah larutan hara disemprotkan ke akar dan akar akan menyerap hara tesebut (Eesh, #$$2: "ark 1ong Sub, #$$4). "enanaman dalam rumah kasa tanpa tanah menyebabkan serangan hama penyakit pada teknologi aeroponik relatif lebih rendah, sehingga kualitas benih lebih baik dan lebih terjamin kemurniannya. 'engan aeroponik, benih kentang dapat diproduksi kapan saja, sehingga produsen benih dapat mengatur sesuai kebutuhan konsumen benih. Selain itu dengan menggunakan sistem aeroponik maka anomali iklim dapat ditanggulangi. 3nomali iklim berdampak pada mun*ulnya berbagai hama dan penyakit (Kunto /ibisono, #$&$). eknologi aeroponik menghasilkan umbi mini yang sehat dan bersih, produksi tinggi (&$ ) lipat dibanding *ara konvensional), Kentang aeroponik dapat dipanen dengan mudah dalam jangka waktu sekitar 4$ hari. iap satu tanaman kentang rata-rata mampu menghasilkan 5$ umbi kentang, berbeda dengan hasil penanaman kentang dengan teknik konvensional yang hanya mampu menghasilkan tiga hingga lima umbi kentang per tanaman. 8 "eningkatan jumlah produksi yang diikuti dengan peningkatan pendapatan telah dirasakan seorang petani penangkar benih kentang, 'enny 3fri+al yang dengan total modal sekitar Ep @4 juta per &$$ meter persegi, mampu menghasilkan rata-rata 24.$$$ umbi setiap panen tiga bulan sekali. Setiap satu umbi kentang harganya sekitar #.4$$ rupiah (/uri Eohayati. #$$;). -amun demikian, produksi umbi kentang di !ndonesia dengan sistem aeroponik masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan di .uan*ayo "eru, !nternational "otato Aentre, yang mampu menghasilkan produksi &$$ umbi kentang per tanaman dengan menggunakan bahan relatif sederhana (?i*tor 9ta+u. #$&$). .al ini menunjukkan bahwa masih banyak faktor yang perlu dioptimalkan. "emanfaatan +at pengatur tumbuh untuk meningkatkan produksi umbi mini kentang merupakan salah satu teknologi yang dapat dipilih untuk diterapkan. ,at pengatur tumbuh ini diaplikasikan mulai dari perbanyakan stek, penanaman sampai pada saat peme*ahan dormansi. ,at pengatur tumbuh yang biasa digunakan saat ini adalah +at pengatur tumbuh sintetik yang harganya relatif mahal dan kadang langka ketersediaannya. (ntuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan +at pengatur tumbuh yang dapat diperoleh dengan mudah, murah namun memiliki kemampuan yang sama atau lebih dari +at pengatur tumbuh sintetik dalam mema*u pertumbuhan tanaman yang dapat diekstrak dari senyawa bioaktif tanaman. "emanfaatan senyawa bioaktif tanaman sebagai +at pengatur tumbuh tentunya sangat bermanfaat dalam mendukung pertanian ramah lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan per*epatan swasembada benih. !ndonesia sangat kaya dengan aneka ragam tanaman dimana tanaman F tanaman ini mengandung senyawa bioaktif yang dapat diekstraksi sebagai +at pengatur tumbuh (auksin, giberelin dan sitokonin). 8kstraksi senyawa bioaktif dapat dilakukan pada air kelapa yang 9 mengandung auksin, sitokinin dan giberelin: ke*ambah ka*ang hijau mengandung auksin: pisang ambon mengandung auksin: bun*is mengandung sitokinin: bawang merah mengandung mengandung auksin (8dhi Sandra, #$&&): biji jagung mengandung giberellin (3nonim, #$&& * ). -amun demikian belum diketahui kadar senyawa bioaktif yang dikandungnya dan apakah memiliki pengaruh yang sama baiknya dengan +at pengatur tumbuh sintetik. .asil penelitian 8rmiati (#$$; dalam 'eliah Seswita, #$&$) menunjukkan bahwa penggunaan media dasar *air yang diperkaya +at pengatur tumbuh alami air kelapa konsentrasi &4= lebih efisien dari pada media lain karena setelah dihitung lebih murah Ep. %,- dibandingkan media padat H >3 &,4 mgGl dan lebih murah Ep. &, dan bila dibanding media dasar padat maupun *air yang diperkaya +at pengatur tumbuh sintetik >en+yl 3denin (>3) &,4 mgGl. 9leh karena itu, perlu dikaji penggunaan +at pengatur tumbuh yang berasal dari tanaman sebagai substitusi +at pengatur tumbuh sintetik. "enggunaan umbi mini sebagai bibit belum banyak dilakukan karena teknologi produksinya masih kurang tersedia. >erdasarkan hal yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan teknologi yang tepat dalam upaya peningkatan produksi umbi mini kentang (Solanum tuberosum L.) yang dibudidayakan se*ara aeroponik melalui pemanfaatan senyawa bioaktif tanaman sebagai +at pengatur tumbuh. B. R./.0a, Ma0alah >erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut 0 &. 3pakah ekstrak senyawa bioaktif dari air kelapa, ke*ambah ka*ang hijau, pisang ambon, jagung dan bun*is serta bawang merah dapat 10 dimanfaatkan sebagai +at pengatur tumbuh (mengandung auksin, sitokinin dan giberelin) yang dapat mema*u pertumbuhan bibit kentang. #. 3pakah ekstrak senyawa bioaktif dari air kelapa, ke*ambah ka*ang hijau, pisang ambon, jagung dan bun*is serta bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai +at pengatur tumbuh (mengandung auksin, sitokinin dan giberelin) dalam mema*u produksi umbi mini yang diusahakan se*ara aeroponik. 5. 3pakah ekstrak senyawa bioaktif dari air kelapa, ke*ambah ka*ang hijau dan jagung dapat dimanfaatkan sebagai +at pengatur tumbuh (mengandung auksin, sitokinin dan giberelin) yang dapat mematahkan dormansi benih sehingga umbi mini dapat tersedia setiap saat.
C. T.1.a, Pe,el*a, 1. 6engetahui dan mempelajari potensi ekstrak senyawa bioaktif (auksin, sitokinin dan giberelin) dari air kelapa, ka*ang ka*ang hijau, pisang ambon, jagung dan bun*is serta bawang merah sebagai +at pengatur tumbuh pema*u pertumbuhan bibit kentang. #.6engetahui dan mempelajari potensi ekstrak senyawa bioaktif (auksin, sitokinin dan giberelin) dari air kelapa, ke*ambah ka*ang hijau, pisang ambon, jagung dan bun*is serta bawang merah sebagai +at pengatur tumbuh yang dapat mema*u produksi umbi mini kentang aeroponik serta pematahan dormansinya. D. Ma,"aa* Pe,el*a, 11 &. 6enjadi bahan informasi bagi pemerhati kentang dalam pengembangan kentang di !ndonesia khususnya Sulawesi Selatan. #. 6erupakan paket teknologi khususnya dalam peningkatan kuantitas produksi umbi mini kentang yang berkualitas. E. H23*e00 &. erdapat ekstrak senyawa bioaktif tanaman sebagai +at pengatur tumbuh terbaik untuk pertumbuhan bibit kentang. #. erdapat ekstrak senyawa bioaktif tanaman sebagai +at pengatur tumbuh terbaik untuk produksi umbi mini kentang se*ara aeroponik dan pematahan dormansinya. 12 F. Ke!a,-+a P+! 13 "8E(6>(.3- "8-'('(K 68-!-7K3 686>((.K3- "8-73-8K3E37363- "3-73- K8-3-7 S8>373! "3-73- 3L8E-3!D "E9'(KS! K8-3-7 -3S!9-3L !'3K 68-A(K("! "8-77(-33- >8-!. K8-3-7 >8EK(3L!3S E8-'3. (S3.3 "8-!-7K33- K88ES8'!33- (6>! 6!-! K8-3-7 8KSE3K S8-C3/3 >!93K!D 3-363- S8>373! ,3 "8-73(E (6>(. 38E9"9-!K "8E>3!K3- >('!'3C3 3-363- "8-!-7K33- "E9'(KS! (6>! 6!-! K8-3-7 >8EK(3L!3S 7ambar &. >agan Kerangka "ikir "enelitian BAB II TIN(AUAN PUSTAKA A. Ke,*a,- 4Solanum tuberosum L.) $. Ka!a+*e!0*+ Ke,*a,- Kentang termasuk tanaman setahun (annual) yang berbentuk semak (herba), umumnya bereproduksi se*ara aseksual dengan umbi yang terbentuk pada ujung batang dalam tanah yang disebut stolon (6as Camagu*hi, &;%5) selain memiliki stolon dan umbi, susunan organ kentang terdiri dari batang, daun, bunga, buah, biji serta akar (Setiadi dan Surya Ditri, &;;2). "erakaran tanaman kentang berstruktur halus, berwarna keputih F putihan, dapat menembus kedalam tanah sampai 24 *m, namun umumnya berkumpul sedalam kurang lebih #$ *m (Eahmat Eukmana, &;;<). Kadang- kadang akar juga dapat tumbuh di stolon. 'ibandingkan dengan tanaman lain, sistem perakaran kentang adalah lemah (,o+imo .uaman, &;%@). >atang kentang ke*il, lunak, bagian dalamnya berlubang dan bergabus. >entuknya persegi, tertutup dan dilapisi bulu - bulu halus. "ada dasar batang utama akan tumbuh akar dan stolon. Stolon yang beruas ini akan membentuk umbi, tetapi ada yang tumbuh menjadi tanaman baru. 'engan demikian, stolon merupakan perpanjangan dari batang. 'engan kata lain umbi kentang merupakan batang yang membesar. Sementara itu, akarnya ber*abang membentuk akar rambut yang berfungsi menyerap hara makanan dari dalam tanah (.endro Sunarjono, #$$<). .elaian daun berbentuk lonjong, dengan ujung merun*ing, memilki anak daun primer dan sekunder, tersusun dalam tangkai daun se*ara berhadap hadapan (daun majemuk) yang menyirip ganjil. /arna daun hijau atau hijau keputihan. "osisi tangkai daun utama terhadap batang membentuk 14 sudut kurang dari 24 $ . "ada dasar tangkai daun terdapat tunas ketiak yang dapat berkembang menjadi *abang sekunder (Eahmat Eukmana, #$$@). >unga kentang tumbuh di ketiak daun, dan berjenis kelamin dua serta berwarna kuning keputihan atau ungu. "utik lebih *epat masak dari pada benang sari dengan tangkai yang dilingkari oleh benang sari berwarna kekuning-kuningan (Setiadi dan Surya Ditri, &;;2). ). L,-+.,-a, T./5.h Ta,a/a, Ke,*a,- Ya,- D5.66a7a+a, Seca!a Ae!323,+ anaman yang dibudidayakan se*ara aeroponik biasanya ditanam di dalam greenhouse yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari faktor - faktor iklim yang se*ara alamiah kurang menguntungkan. "engertian perlindungan disini berkaitan dengan masalah pengendalian lingkungan mikro, yaitu lingkungan di dalam greenhouse dimana tanaman sengaja dibudidayakan se*ara intensif. Daktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan aliran udara termasuk konsentrasi A9# yang berada di atas permukaan tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kombinasi faktor - faktor lingkungan tanaman yang optimum diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang optimum (7ardjito, #$$&). Kisaran suhu lingkungan yang optimum berbeda antara satu tanaman dengan tanaman lainnya. Kentang menghendaki iklim yang ideal dengan suhu rata-rata harian &% - #2IA, dan kelembaban <$ F ;$=. Kombinasi suhu rendah dengan penyinaran matahari yang relatif pendek dapat berpengaruh baik terhadap pembentukan dan perkembangan umbi kentang (.endra 7unawan, #$$;). Ketika umbi terbentuk, maka dibutuhkan suhu malam optimum &$ F &4 $ A dan suhu siang hari #$ $ A. Suhu yang lebih rendah dapat diperoleh dengan memberikan naungan berupa jaring (shading net) dan 15 umumnya digunakan jaring naungan berwarna hitam sehingga mampu menahan *ahaya masuk sampai 4$= (?i*tor 9ta+u, #$&$). 'i dalam greenhouse biasanya suhu udara lebih tinggi daripada suhu di luar, sehingga panas merupakan faktor iklim yang membatasi. 7reenhouse dengan atap yang lebih rendah umumnya lebih panas daripada greenhouse dengan atap yang lebih tinggi (?i*tor 9ta+u, #$&$). 'an apabila tidak memungkinkan penggunaan ventilasi alami maka zone cooling dapat mengatasi masalah tersebut. Zone cooling menurut 7ardjito (#$$&) adalah pendinginan terbatas pada suatu daerah dimana suhu udara (lingkungan) lebih tinggi. 3pabila hal ini terjadi pada tanaman kentang yang ditanam se*ara aeroponik, maka zone cooling dilakukan pada daerah perakaran untuk merangsang tumbuhnya umbi. 6enurut ?i*tor 9ta+u (#$&$), sangat penting untuk mengontrol suhu larutan nutrisi. 3pabila suhu larutan nutrisi terlalu tinggi (melebihi #$ $ A) maka akan sangat membantu jika ke dalam tangki larutan nutrisi dimasukkan es balok dalam kantong plastik. Kelembaban sangat mempengaruhi laju evapotranspirasi. "ada kelembaban yang terlalu tinggi, laju evapotranspirasi akan menurun. 1arak tanam yang terlalu rapat dan tajuk tanaman yang terlalu rimbun dapat menyebabkan tingginya kelembaban. 'an jika hal ini berlangsung lama menyebabkan unsur hara yang terserap akan terhambat, dengan demikian akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman (Lakitan, &;;<). 'engan demikian untuk menghindari kelembaban yang terlalu tinggi, diperlukan ventilator (lubang ventilasi) di atap bangunan atau sisi kasa yang memungkinkan udara keluar, dan untuk mengamati tingkat kelembaban di dalam bangunan digunakan higrometer. Sebaliknya menurut Lakitan (&;;<), kelembaban yang terlalu rendah, akan meningkatkan laju evapotranspirasi sehinga akar akan kekurangan air yang dapat diserapnya, karena air yang menguap lebih banyak. .al ini mengakibatkan layunya tanaman. (ntuk men*egah penurunan kelembaban digunakan sistem springkler. Sistem ini 16 dibuat dengan menggunakan pipa paralon dengan selang polyetilen yang pada jarak tertentu dipasangi springkler untuk meman*arkan air. Aahaya diperlukan oleh tanaman untuk fotosintesis. !ntensitas *ahaya dan lama penyinaran akan mempengaruhi jumlah energi matahari yang sampai ke bumi, bila intensitas *ahaya yang diterima oleh tanaman terlalu besar, maka gelombang *ahaya yang diterima oleh daun akan berubah menjadi panas, akibatnya akan terjadi perubahan fisiologis dalam jaringan sehingga klorofil akan rusak dan warna daun menjadi kuning atau kebakar (.endra 7unawan, #$$;). !ntensitas *ahaya akan rendah pada musim hujan atau pada saat *ua*a mendung, sehingga aktivitas fotosintesis tanaman menurun dan tentunya akan menurunkan produksi umbi. Aahaya yang menembus masuk ke dalam media nutrisi akan memperlambat proses pembentukan umbi karena dibutuhkan suasana gelap tanpa *ahaya di dalam bo) media aeroponik untuk berkembangnya umbi lebih baik. "ada musim hujan aeroponik masih dapat berproduksi baik dengan memperlebar arak tanam untuk menghindari keadaan saling menaungi antar tanaman. Aurah hujan dapat mempengaruhi produksi aeroponik se*ara tidak langsung. Aurah hujan yang tinggi (J#4$ mm bulan -& ) akan meningkatkan kelembaban, dan jika hal ini terus berlangsungakan menyebabkan *endawan penyebab busuk daun mudah menyerang tanaman (Ees, #$$2). Sebaliknya kekurangan air mengakibatkan layu dan menguningnya tanaman (Suyamto, #$$4). "ada kondisi kering, hama akan menyerang tanaman karena mikroorganisme patogen yang biasa menyerang hama tidak dapat berkembang biak. Konsentrasi A$# berkaitan dengan hembusan angin. 3ngin berpengaruh terhadap perkembangan umbi kentang sistem aeroponik, karena angin dapat membawa udara panas dalam greenhouse ke luar dan angin juga dapat mengurangi kelembaban yang terlampau tinggi. Lan*arnya 17 aliran udara segar akan menjamin tersedianya A$# yang sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis (6ueller et al., #$$#). "ada sistem aeroponik dibutuhkan kemasaman (p.) larutan nutrisi antara 4,4 F @,4 dan optimal @,$. "ada kisaran p. yang optimum, unsur unsur akan mudah terserap oleh akar. >ila p. melebihi batas toleransi maka tanaman akan memperlihatkan gejala kekurangan unsur hara tertentu. Keadaan seperti ini menurut 1ensen dan Aollin (#$$4) dapat diatasi dengan memberikan asam kuat seperti asam nitrat (.-$5), asam sulfat (.#S$2) atau asam posfat (.5"92). ingkat kemasaman yang rendah dapat ditingkatkan dengan penambahan basa kuat seperti kalium hidroksida (K9.), dengan demikian agar kemasaman larutan nutrisi yang digunakan dalam sistem aeroponik dapat stabil dianjurkan menggunakan buffer. 'alam keadaan masam, buffer dapat bersifat alkalis, sebaliknya dalam keadaan alkalis buffer dapat bersifat masam. 6onokalium posfat (K.#"92) merupakan buffer yang dapat menstabilkan p. larutan sekitar @,$: sedangkan penggunaan buffer monoamonium posfat (-.2.#"92) untuk menstabilkan p. sekitar 4,4. 'an untuk menstabilkan p. pada angka tertentu, *ampuran keduanya dapat digunakan. B. S0*e/ Pe!5e,ha, Ke,*a,- 6 I,63,e0a. >enih kentang yang dipakai saat ini berupa organ vegetatif (umbi), sehingga sekalipun diperbanyak berkali-kali tidak akan terjadi perubahan se*ara genetis. 3dapun kemerosotan produksi yang terjadi pada setiap generasi benih kentang yang ditanam se*ara terus menerus disebabkan oleh adanya investasi penyakit yang terakumulasi pada setiap generasi dan terus terbawa pada regenerasi benih. "enyakit yang berkompeten dalam degenerasi produksi ini adalah virus. 6enurut "rakash (#$$<), serangan virus ini akan menurunkan hasil umbi kentang tergantung dari jenis virus yang 18 menyerang, seperti virus K ("?K) akan menurunkan hasil &$ #$=: virus C ("?C) akan menurunkan hasil sebesar &$ F %$=: "otato leaf Eoll ?irus ("LE?) akan menurunkan hasil sebesar 4$ F ;$=. Semakin panjang generasi benih maka semakin besar tingkat investasi virus pada generasi benih tersebut, sehingga produksinya semakin rendah. 9leh karena itu hanya benih yang sehat yang memiliki potensi produksi yang baik. >enih kentang bersertifikat merupakan benih terseleksi yang dihasilkan melalui serangkaian proses pemeriksaan menyeluruh terhadap faktor-faktor yang akan mempengaruhi mutu benih yang dihasilkan, yaitu tingkat infeksi dan investasi penyakit, hama dan kerusakan fisik atau fisiologis lainnya serta *ampuran varietas lain yang mungkin ada. "emeriksaan dilaksanakan mulai dari benih sumber yang ditanam, lokasiGlahan yang akan digunakan, pertanaman di lapangan dan umbi pas*a panen di gudang (/illy >ayuardi Suwarno, #$$$). "roduksi bibit kentang dengan bahan stek asal kultur jaringan bertujuan untuk mendapatkan umbi bibit 7$ (benih sumber) yang merupakan bibit berkualitas tinggi. Selanjutnya dari turunan 7$ dihasilkan benih kelas 7& (benih penjenis), seterusnya menghasilkan benih kelas 7# (benih dasar), selanjutnya menghasilkan benih kelas 75 (benih pokok) dan terakhir benih kelas 72 (benih sebar) yang siap diperbanyak untuk kebutuhan konsumsi. ataran alur benih ini merupakan uurutan perbanyakan benih disetiap kelas dan dijamin bebas virus ("eraturan 6enteri "ertanian Eepublik !ndonesia, #$$@). C. E+*!a+ Se,7a8a B3a+*" Ta,a/a, 0e5a-a Za* Pe,-a*.! T./5.h ,at pengatur tumbuh yang juga dikenal dengan sebutan hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain, dan pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu respon fisiologis (Salisbury dan Eoss, 19 &;;4). !stilah +at pengatur tumbuh lebih digunakan oleh umumnya ahli fisiologi tumbuhan karena +at pengatur tumbuh bersifat endogenous (LendogenL), dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan, maupun exogenous (LeksogenL), diberikan dari luar sistem individu (/attimena, &;%<). ,at pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh tanaman disebut fitohormon sedangkan yang sintetik disebut +at pengatur tumbuh sintetik (/attimena, &;%<). ,at pengatur tumbuh menentukan perkembangan tanaman, baik +at pengatur tumbuh alamiah maupun sintetik. 3da @ golongan +at pengatur tumbuh yaitu auksin, sitokinin, giberelin, ethylen, abs*isi* a*id dan retardan. Senyawa-senyawa lain seperti poliamin, polidenolik dan triakontanol juga digolongkan ke dalam +at pengatur tumbuh (3rmini et al., &;;# dalam 'iyah (tami /idyaningrum, #$$#). "enggunaan air kelapa pertama kali dilaporkan oleh ?an 9verbeek (&;2&) dalam kultur embrio Datura stramonium (Livy /inata 7unawan, &;%%). Lebih lanjut dikemukakan bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam air kelapa antara lain0 asam amino, asam organik,asam nukleat, purin, gula, gula alkohol, vitamin, mineral dan +at pengatur tumbuh. ,at pengatur tumbuh yang ditemukan dalam air kelapa antara lain (Livy /inata 7unawan, &;%%)0 ;->-' ribofuranosyl +eatin, +eatin, ----'iphenyl urea, #(5-methyl but-#-enylamino)-purin @-one. 6attjik, et al. (#$$$) mengemukakan bahwa +at pengatur tumbuh #,2- ' (asam #,2-dikoloropenoksiasetat), damino+ide (asam suksinat) dan air kelapa pada konsentrasi tertentu ternyata dapat meningkatkan jumlah umbi per tanaman apabila diaplikasikan pada tanaman kentang yang berasal dari stek mini dari 4-< umbi per tanaman menjadi &<-55 umbi per tanaman. Konsentrasi yang dipakai adalah &$ mgGl #,2-', &$$ mgGl damino+ide dan &$= (volume) air kelapa. ,at-+at tersebut kemudian dipekatkan menjadi 4$$ kali, sehingga untuk membuat larutan siap semprot sebanyak & liter hanya 20 memerlukan # ml larutan pekat. 3ir kelapa sebagai +at pengatur tumbuh juga telah diteliti oleh ,amroni dan 'arini (#$$;) untuk melihat pengaruhnya pada tanaman *abe jamu dan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan air kelapa #4 persen berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan setek tanaman *abe jamu. 3ir kelapa mengandung hormon seperti sitokinin 4,% mgGl, auksin $,$< mgGl dan giberelin sedikit sekali serta senyawa lain yang dapat menstimulasi perke*ambahan dan pertumbuhan (6orel, &;<2 dalam Cusnida >ey, /an Syafii dan Sutrisna, #$$@). "erlakuan tunggal air kelapa #4$ mlGl menghasilkan mun*ulnya plb, daun dan akar paling *epat dengan rentang waktu &2-&%, 5&-2% dan 2;-4% hsp, juga menghasilkan ke*ambah tertinggi anggrek bulan ($,25< *m) (Cusnida >ey, /an Syafii dan Sutrisna, #$$@). "emberian ekstrak ke*ambah ka*ang hijau pada tanaman kentang varietas granola yang diberikan dua kali menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang terbaik dibandingkan dengan +at pengatur tumbuh alami lain atau tanpa +at pengatur tumbuh. "erlakuan frekuensi pemberian yang terbaik adalah dua kali, yaitu pada #2 hst dan 5& hst (3yu 6ahanani, #$$5). Sitokinin atau kinin adalah hormon yang bekerja berlawanan dengan hormon au)in yaitu merangsang pembelahan sel tunas lateral (samping). ingginya konsentrasi sitokinin membuat pembelahan sel terfokus pada pertumbuhan mata tunas, mata tunas yang MtidurM atau dorman akan aktif dan pertumbuhan pu*uk kian *epat. Senyawa sitokinin sangat baik diberikan setelah pemberian senyawa au)in, dimana setelah akar disehatkan oleh au)in maka sitokinin akan mengambil peran dalam memperbanyak daun dan anakan (3nonim, #$&# b ). Ha0l 2e,el*a, H. Y.,ha 6a, (a,- 9a,/,- 4)##:) menunjukkan bahwa, auksin, !33 dan -33, dapat mempengaruhi jumlah dan berat umbi mikro. Konsentarsi terbaik adalah # ppm sampai 5 ppm, 21 sebaliknya pengaruh aksin #,2-' tidak berbeda nyata. 8+eibekwe, et al. (#$$;) telah melakukan penelitian pada media 6S invitro untuk mengevaluasi pengaruh +at pengatur tumbuh auksin (-33) dan sitokinin (>3") yang dikombinasikan dalam level yang berbeda terhadap Dioscorea rotundata. .asilnya menunjukkan bahwa konsentrasi auksin dan sitokinin se*ara nyata berpengaruh terhadap regenerasi tanaman. >3" ($,# mgGl) dikombinasikan dengan -33 ($,4 mgGl) menunjukkan peningkatan pada hampir seluruh parameter. Sedangkan kontrol dalam hal ini kombinasi -33 ($ mgGl) H >3" ($ mgGl) menghasilkan planlet yang lebih tinggi daripada level yang lain. 'an jika >3" ditingkatkan maka akan mengurangi tinggi dan menghasilkan ruas yang lebih pendek. 6edia 6S yang mengandung $,4 mgGL-33 H $ mgGL >3" merupakan kombinasi yang optimal untuk memperoleh berat segar yang lebih tinggi dibanding kombinasi lainnya. C. Me/2!36.+0 U/5 M, Ke,*a,- De,-a, Te+,3l3- Ae!323,+ (mbi mini merupakan salah satu bahan tanam yang dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman kentang se*ara vegetatif (6u*hdat /idodo. #$&#). (mbi mini adalah umbi yang dihasilkan di s*reen house yang berasal dari stek mini, stek mikro atau umbi mikro. (mbi mini tersebut ditanam kembali untuk menghasilkan beberapa generasi yang akan digunakan sebagai umbi bibit kentang konsumsi (3rmini et al., &;;# dalam 'iyah (tami /idyaningrum, #$$#). (ntuk produksi umbi mini diupayakan persentase umbi terbanyak adalah umbi dengan berat &-&$ gram (/attimena, &;;4). (mbi mini dengan berat 4 F &$ g per knol dihasilkan dari kerapatan stek &$$-#$$ tanaman per m # ('epartemen "ertanian, #$$%). Saat ini pengusahaan tanaman kentang tidaklah semata-mata bergantung pada media tanah tetapi dapat melalui sistem baru yang dikenal sebagai aeroponik. Kata aeroponik adalah berasal dari Cunani yakni aero berarti udara dan ponos berarti budidaya sehinggga aeroponik merupakan 22 proses pertumbuhan tanaman dalam lingkungan udara atau kabut tanpa menggunakan tanah atau media agregat. "enanaman dengan menggunakan tanah (konvensional), seringkali membawa penyakit (-avjeevan 7opal, #$&&). Sistem konvensional tidak efektif menghindari atau mengurangi patogen dan mempunyai konsekwensi mengurangi kualitas benih kentang serta hasil tanaman. Sistem aeroponik dengan *epat menghasilkan kualitas benih kentang yang berkualitas yang bebas kontaminasi dengan patogen (6argaret Ahiipanthenga, et al., #$&#). 'engan demikian menurut !nternational "otato Aentre (A!", #$&$) tanah tidak lagi penting untuk menanam kentang, setidaknya untuk menanam benih kentang. Lebih lanjut menurut !nternational "otato Aentre (A!", #$&$), sistem ini lebih berkelanjutan karena mengurangi input air dan pupuk, disamping itu aeroponik juga memungkinkan penggunaan air dan pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tepat pada setiap fase perkembangannya. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Te/2a* 6a, Wa+*. "enelitian akan dilaksanakan dalam bentuk per*obaan di Kebun Labiota >ulu >alea 'esa "attalassang Ke*amatan inggi 6on*ong Kabupaten 7owa "ropinsi Sulawesi Selatan. 'aerah ini merupakan salah satu sentra pengembangan tanaman kentang di Sulawesi Selatan pada ketinggian &4$$ m diatas permukaan laut dengan suhu &% F #@ $ A. "enanaman tanaman kentang akan dilakukan dalam s*reen house yang berukuran #& ) < m. "enelitian akan dilanjutkan di laboratorium 'ivisi >ioteknologi "ertanian, "K" (niversitas .asanuddin, B. Baha, 6a, Ala*: >ahan F bahan yang akan digunakan pada per*obaan ! antara lain0 umbi mini kentang, sekam bakar, tanah, aBuades, air, buah pisang ambon, ke*ambah ka*ang hijau, air kelapa, bun*is, bawang merah, gula pasir. Sedangkan alat - alat yang akan digunakan antara lain adalah0 saringan kain, blender, bak semai (2$ ) 5$ ) &4 *m), polybag ukuran &$ ) &4 *m, hand sprayer, *orong, ayakan tanah, botol plastik tertutup tidak tembus *ahaya, alat tulis. >ahan-bahan yang akan digunakan pada per*obaan !! antara lain0 stek umbi mini kentang, sabut kelapa, larutan nutrisi, air, buah pisang ambon, ke*ambah ka*ang hijau, air kelapa, bun*is, bawang merah, gula pasir, aBuades. Sedangkan alat - alat yang akan digunakan antara lain adalah0 spons tipis, saringan kain, blender, *orong, botol plastik tertutup tidak tembus *ahaya, gunting setek, bo) styrofoam ukuran 5%$ *m ) &$$ *m ) @$ *m , 24 mulsa hitam perak, tali, 8A-meter, p. meter, mesin pompa nutrisi, pipa polyethylene, timer, thermometer, timbangan, alat tulis. >ahan-bahan yang akan digunakan pada per*obaan !!! antara lain adalah0 umbi mini yang baru saja dipanen, aBuades, bawang merah, biji jagung, ke*ambah ka*ang hijau, fungisida akrobat. Sedangkan alat - alat yang akan digunakan pada per*obaan !!! antara lain adalah0 keranjang pertunasan ukuran 5$ *m ) #$ *m ) &4 *m, kertas koran, saringan kain, blender, *orong, botol plastik tertutup tidak tembus *ahaya, plastik bening, thermometer, timbangan, alat tulis. C. Me*36e Pe!c35aa, Pe!c35aa, I: Pe!5a,7a+a, S*e+ A0al U/5 M, 6 Sc!ee, H3.0e "er*obaan ini akan menggunakan Ean*angan 3*ak Kelompok (E3K) yang terdiri dari < perlakuan +at pengatur tumbuh (), yaitu0 $ N kontrol (tanpa +at pengatur tumbuh) & N ekstrak bawang merah # N ekstrak ke*ambah ka*ang hijau 5 N ekstrak air kelapa 2 N ekstrak pisang ambon 4 N ekstrak biji jagung @ N ekstrak bun*is Pe!c35aa, II: Pe,a,a/a, S*e+ A0al U/5 M, 6 Sc!ee, H3.0e 25 "er*obaan !! akan menggunakan Ean*angan 3*ak Kelompok (E3K) yang terdiri dari < perlakuan +at pengatur tumbuh (), yaitu0 $ N kontrol (tanpa +at pengatur tumbuh) & N ekstrak bawang merah # N ekstrak ke*ambah tauge 5 N ekstrak air kelapa 2 N ekstrak pisang ambon 4 N ekstrak biji jagung @ N ekstrak bun*is Pe!c35aa, III: Pe/a*aha, D3!/a,0 U/5 M, 4D La53!a*3!./ D;0 B3*e+,3l3- PKP UNHAS) "er*obaan !!! akan menggunakan Ean*angan 3*ak Kelompok (E3K) yang terdiri dari < perlakuan, yaitu0 $ N kontrol (tanpa +at pengatur tumbuh) & N umbi mini umur panen @$ hst dengan ekstrak air kelapa # N umbi mini umur panen <4 hst dengan ekstrak air kelapa 5 N umbi mini umur panen ;$ hst dengan ekstrak air kelapa 2 N umbi mini umur panen @$ hst dengan ekstrak biji jagung 4 N umbi mini umur panen <4 hst dengan ekstrak biji jagung @ N umbi mini umur panen ;$ hst dengan ekstrak biji jagung 26 D. Pela+0a,aa, Pe!c35aa, I: Pe/55*a, 46 Sc!ee, H3.0e) $. Pe0e/aa, 5e,h 6a, 2e/55*a, "er*obaan ini diawali dengan menyiapkan semua peralatan yang diperlukan dalam keadaan bersih. 'ilanjutkan dengan sterilisasi tanah yang sudah diayak (ditapis). Kemudian membuat media tanam berupa *ampuran sekam bakar dan tanah. Selanjutnya media tersebut dimasukkan ke dalam wadah semai. Kemudian umbi mini kentang yang telah bertunas, sehat dan tidak *a*at ditanam. Setelah daun tumbuh dilakukan penyetekan dengan tiga buku batang. Stek kemudian ditanam dalam polybag. iga hari setelah tanam diberikan perlakuan +at pengatur tumbuh dengan konsentrasi 4 ppm, diberikan dua hari sekali sampai mun*ulnya tunas dan akar, kemudian menjadi seminggu sekali. ). E+0*!a+0 Se,7a8a B3a+*" Ta,a/a, Za* Pe,-a*.! T./5.h Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengekstrasi senyawa bioaktif tanaman sebagai +at pengatur tumbuh adalah sebagai berikut0 Setiap sumber +at pengatur tumbuh alami tanaman (buah pisang ambon, air kelapa, ke*ambah ka*ang hijau, bawang merah, biji jagung, bun*is) di*ampur dengan aBuades kemudian ditambahkan gula pasir. 'ilakukan penyaringan terhadap *ampuran bahan tadi dengan menggunakan kain saring. Kemudian difermentasi dalam wadah tertutup tidak tembus *ahaya yang berlangsung sampai &4 hari. Kemudian dilakukan pemisahan *airan dan padatan dengan *entrifuge. Selanjutnya *airan +at pengatur tumbuh alamai tanaman dimasukkan ke dalam botol tertutup terlindung *ahaya. 27 Pa!a/e*e! Pe,-a/a*a, &. Stek yang hidup (=). #. "ertambahan tinggi bibit (*m). 5. 1umlah daun (helai). 2. "ertambahan jumlah ruas (buah). 4. "ertambahan panjang ruas (*m). @. "anjang akar (*m). <. ?olume akar (*m 5 ).
Pe!c35aa, II: Pe,a,a/a, 6e,-a, S0*e/ Ae!323,+ 46 Sc!ee, H3.0e) "enanaman dengan sistem aeroponik melalui beberapa tahapan pelaksanaan yaitu0 $. Pe!0a2a, La!.*a, N.*!0 Ae!323,+ "embuatan larutan nutrisi diawali dengan menyiapkan satu buah wadah yang di isi air sebanyak # L kemudian kedalamnya di*ampurkan se*ara merata pupuk majemuk sebanyak #$$ gram. Selanjutnya disediakan ember berkapasitas O 5$ L yang selanjutnya ke dalam ember dimasukkan air hingga terisi hampir penuh. Setelah ember terisi dimasukkan larutan awal yang telah dibuat dan diaduk merata hingga kepekatan larutan (8A) &,4 dan keasaman larutan (p.) @,4. (ntuk mengukur kepekatan larutan (8A) menggunakan alat 8A-meter dan untuk mengukur kemasaman larutan (p.) menggunakan p.-meter. 3pabila kemasaman larutan (p.) tinggi, maka larutan diberikan asam pospat untuk menurunkan keasaman larutan (p.). "ada fase vegetatif digunakan pupuk majemuk 7rowmore (5#-&$- &$) sebagai larutan nutrisi. "upuk 7rowmore untuk fase vegetatif memiliki 28 komposisi nutrisi nitrogen 5#=, phospat &$=, kalsium $,$4=, kalium &$=, magnesium $,&$=, sulfur $,#$=, boron $,$#=, *uprum $,$4=, besi $,&$=, mangan $,$4=, molybdenum $,$$$4=, dan +in* $,$4=. Sedangkan pada fase generatif digunakan pupuk majemuk 7rowmore (@-5$-5$) yang memiliki komposisi nutrisi (nitrogen @=, pospat 5$=, potash 5$=, *alsium $,$4=, magnesium $,&$=, sulfur $,#$=, boron $,$#=, *uprum $,&$=, besi $,$4=, mangan $,$$$4=, molybdenum $,$4=). ). Pe!0a2a, Me6a Ta,a/ /adah tanam yang akan digunakan berupa bo) styrofoam (berukuran 5%$ *m ) &$$ *m ) @$ *m) yang bagian dasarnya diberi sabut kelapa. Saluran irigasi dihubungkan dengan tandon penampung nutrisi tanaman yang telah dipasangi pipa paralon berukuran $,#4 in*h. 'ari pipa paralon akan mengalir nutrisi tanaman ke pipa berikutnya yang berada pada bak tanaman yang telah dipasangi no+el yang dimaksudkan agar tanaman dapat terkena nutrisi se*ara merata. (ntuk mengalirkan dan mendorong nutrisi tanaman digunakan pompa. Setiap &4 menit pompa tersebut bekerja se*ara otomatis dan lama penyemprotan berlangsung selama satu menit. %. Pe,a,a/a, >ibit setek ditanam pada penutup bo) styrofoam yang tebalnya 5 *m yang telah dilubangi dengan diameter &,4 *m yang merupakan lubang tanam bibit kentang. 1arak tanam yang digunakan adalah &4 *m ) &4 *m. Selanjutnya plastik hitam perak dipasang menutupi seluruh bo) stryfoam. "enanaman bibit dilakukan dengan melilit pangkal batang bibit kentang menggunakan spons tipis (5 *m) untuk menyangga agar tanaman berdiri tegak. 29 Pa!a/e*e! Pe,-a/a*a, K3/23,e, 2e!*./5.ha,: &. "ersentase tanaman hidup, dihitung pada % 6S. #. "ertambahan tinggi tanaman (*m). 5. "ertambahan jumlah daun majemuk (helai). 2. Kandungan klorofil, dianalisis pada minggu ke % setelah tanam. K3/23,e, 2!36.+0 : &. /aktu terbentuknya umbi (hari). #. 1umlah umbi pertanaman (buah) 5. "ersentase bobot umbi P & g per unit per*obaan. 2. "ersentase bobot umbi & F &$ g (umbi mini) per unit per*obaan. 4. >obot kering umbi (g), untuk tiap individu tanaman sampel diukur setelah dikeringovenkan selama 5 ) #2 jam pada suhu %4 $ A. @. >obot basah per umbi (g). <. >obot umbi pertanaman (gram). %. 'iameter (mbi (*m). 30 K3/23,e, M.*. Be,h: &. Kadar air (K3) umbi N >obot segar F bobot kering ) &$$= >obot Segar #. Kandungan karbohidrat. 5. Kandungan protein. 2. Kandungan vitamin A. Pe!c35aa, III: Pe/a*aha, D3!/a,0 U/5 M, 4D La53!a*3!./ D;0 B3*e+,3l3- Pe!*a,a,< PKP U,;e!0*a0 Ha0a,.66,) (mbi mini yang dipanen sesuai perlakuan terlebih dahulu dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam keranjang lalu dikering dianginkan sehingga air yang masih melekat pada umbi dapat menetes seluruhnya. 6asing F masing umbi sesuai umur panen direndam dalam larutan ekstrak sesuai perlakuan. Setelah itu umbi mini diangkat dan ditiriskan, selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam kemudian ujung kantong plastik tersebut diikat agar umbi mini tidak berkontaminasi dengan udara luar. Setelah 5 hari kemudian kantong plastik dibuka kembali. (mbi mini, kemudian ditempatkan ke dalam keranjang pertunasan yang sebelumya telah diberi alas kertas koran dan dibiarkan hingga bertunas. Pa!a/e*e! Pe,-a/a*a, &. "ersentase umbi yang bertunas. #. /aktu bertunas (hari), diamati jumlah hari yang dibutuhkan oleh umbi untuk bertunas mulai dari saat pendederan umbi sampai mun*ulnya tunas. 5. 1umlah tunas (buah). 31 2. "anjang tunas (*m). 4. "ersentase penurunan bobot umbi kentang. Da*a Pe,6.+.,-: analisa kandungan senyawa bioaktif (auksin, sitokinin dan giberellin) yang terdapat dalam ekstrak tanaman. 32 DAFTAR PUSTAKA 3gus Surono. #$&#. 6asih >anyak "engganti -asi. !ntisari Smart and !nspiring. h**2:==,*0a!>3,l,e.c3/=!ea6=/a0h>5a,7a+>2e,--a,*> ,a0, diakses "ebruari #$&#. 3inur Eahman. #$&#. Setelah Kentang !mpor 6erajalela. 6ajalah Stabilitas. Selasa, &< 1anuari #$&# Q &$05;0$@. http0GGwww.stabilitas.*o.idGviewRarti*les.phpS arti*leRidN5;&Tarti*leRtypeN$Tarti*leR*ategoryN%TmdN424$$f54a2& d%d#ef%4e@<b@$e;$%a%b, diakses Debruari #$&#. 3nonim. #$&& a . "rediksi >KK>-0 #$&&, "enduduk !ndonesia #2& 1uta 1iwa Eepublika.Ao.!d. 1akarta. 3nonim. #$&& b . !ndonesia 7o 9rganik. .ormonG+at pengatur tumbuh organik. http0GGhendy*ampgoblog.blogspot.*omG#$&&G$4Ghormon+at- pengatur-tumbuh.html, diakses "ebruari #$&#. 3nonim. #$&# a . Dorum Kerjasama 3gribisnis Kentang Sebagai "angan 3lternatif . .ttp0GGDoragri.>logsome.AomGKentang-Sebagai-"angan 3lternatifG, diakses 1anuari #$&#. 3nonim. #$&# b . 6engenal ,at "engatur umbuh. http0GGlembahpinus.*omGinde)#.phpS optionN*omR*ontentTdoRpdfN&TidN, diakses Debruari #$&#. 3yu 6ahanani, #$$5. "engaruh 6a*am Sumber Z2* Ala/ Da, Drekuensi "emberiannya erhadap Pe!*./5.ha, Da, Ha0l Kentang(Solanum uberosum L.) ?arietas 7ranola. >adan "usat Statistik. #$&& a . Sulawesi Selatan dalam 3ngka. Sulawesi Selatan in Digures. >adan "usat Statistik "ropinsi Sulawesi Selatan. A!". #$$$. "otato and sweet "otato. http0GGwww.*ipotato.orgG, diakses 1anuari #$&#. 'aegan 7onyer, 8ri* Ludovi*i, Laura Shaddak. #$&$. !nvestigation !nto !ntegrated 3eroponi* 7rowth Systems. Laboratory 3nalysis. Lab-#. Alarkson. 33 (niversity..ttp0GG.ighrisefarming.-orthshoresolutions.AomG/p- G(ploadsG#$&&G$5GLaboratory."df, diakses 1anuari #$&#. 'epartemen "ertanian. #$$%. "roduksi >enih Kentang >erkualitas (7$). "usat "enelitian dan "engembangan .ortikultura. >adan "enelitian dan "engembangan "ertanian. 'epartemen "ertanian. http0GGpustaka.litbang.deptan.go.idGagritekGblitsa$5.pdf, diakses 1anuari #$&#. 'iyah (tami /idyaningrum. #$$#. "engaruh "erlakuan (kuran (mbi 7$ dan >--ine, "a*lobutra+ol, #.2-' erhadap "ertumbuhan dan "roduksi (mbi >ibit Kentang 7& Kultivar 7ranola dalam Eumah Ketat Serangga. 1urusan >udidaya "ertanian. Dakultas "ertanian. !nstitut "ertanian >ogor. 8dhi Sandra. #$&&. .ormon dan "ertumbuhan anaman. http0GGeshaflora.blogspot.*omG#$&&G$2Ghormon-dan-pertumbuhan- tanaman.htmlS utmRsour*eNfeedburnerTutmRmediumNfeedTutmR*ampaignNDeed =53HKultur1aringan8shaDloraH=#%KulturH1aringanH8shaHDlora =#;, diakses #4 9ktober #$&&. 8+eibekwe, !. 9: 8+enwaka, A. L: 6bagwu, D. - and (namba, A. !. -. #$$;. 8ffe*ts 9f Aombination 9f 'ifferent Levels 9f 3u)in (-aa) 3nd Aytokinin (>ap) 9n In Vitro "ropagation 9f Dioscorea Rotundata L . (/hite Cam). 'epartment of "lant S*ien*e and >iote*hnology, !mo State (niversity, 9werri, -igeria -ew Cork S*ien*e 1ournal, #$$;, #(4), !SS- &442-$#$$ http0GGwww.s*ien*epub.netGnewyork , s*ien*epubUgmail.*om & 7ardjito. #$$&. "elatihan 3plikasi eknologi .idroponik (ntuk "engembangan 3gribisnis "erkotaan. "usat "engkajian dan "enerapan !lmu enik untuk "ertanian ropika (AE833). Lembaga "enelitian - !nstitut "ertanian >ogor >ekerjasama dengan 'epartemen "endidikan -asional 'irektorat 1enderal "endidikan inggi. 'irektorat "embinaan Sarana 3kademis. >agpro "eningkatan Kualitas Sumberdaya 6anusia. .endra 7unawan. #$$;. !novasi >aru "erbanyakan >ibit Kentang 7-$ Sistem 3eroponik. "usat !nkubator 3gribisnis >>"" Lembang. http0GGwww#.bbpp- lembang.infoGinde).phpS 34 optionN*omR*ontentTviewNarti*leTidN5$<T!temidN5$2, diakses 1anuari #$&#. .endro Sunarjono. #$$<. "etunjuk "raktis >udidaya Kentang. 3gro6edia "ustaka. 1akarta. .u Cunhai 'an 1iang Kianming. #$$@. he 8ffe*ts 9f "lant .ormones 9n uberi+ation 9f "otato 6i*rotubers !n ?itro. Sha,63,- A-!c.l*.!al U,;e!0*7. singhua ongfang Knowledge -etwork e*hnology Ao., Ltd.(>eijing)(tkn) 1ensen, 6... and /.L. Aollins. &;%4. .ydroponi* ?egetable "rodu*tion. .orti*ultural Eeviews <02%5-44%. Kenneth D.K. dan K.A. 9rnelas. #$&#. /orld .istory of Dood. Aambridge (niversity "ress. Kunto /ibisono. #$&$. 3nomali !klim urunkan "roduktivitas "ertanian. 3ntara -ews. http0GGwww.antaranews.*omGberitaG&#%$2##$$$Ganomali-iklim- turunkan-produktivitas-pertanian, diakses #& 6aret #$&#. Lakitan, >. &;;<. 'asar F 'asar Disiologi umbuhan. 7ajah 6ada 8kspres. Livy /inata 7unawan. &;%%. eknik Kultur 1aringan umbuhan. Laboratorium Kultur 1aringan umbuhan. "usat 3ntar (niversitas ("3(). >ioteknologi, !nstitut "ertanian >ogor. 'irektorat 1enderal "endidikan ingggi. 'epartemen "endidikan dan Kebudayaan. 6as Camagu*hi. &;%5. /orld ?egetables. "rin*iple, "rodu*tion and -utritive ?alues. 3?! "ublishing Aompany, !-A. /est "ort, Aonne*ti*ut. "rinted in he (nited Sates of 3meri*a. 6attjik, -urhayati 3.: "urwito, 3gus: /attimena, 7.3. #$$$. Komposisi ,at "engatur umbuh (ntuk 6eningkatkan "roduksi (mbi 6ini Kentang. h**2:==!e230*3!7.25.ac.6=ha,6le=$)%?@:A'&=?$$:, diakses "ebruari #$&#. 35 6ueller , '.S., Li, S. hartman, 7.L. dan /.L. "edersen. #$$#. (se of 3eroponi* Ahambers and 7rafting to Study "artial Eesistan*e to Dusarium solani f.sp. gly*ines in soybean. 'epartment of Arop S*ien*e, (niversity of !llionis, (rbana. "lant.'is.%@0&##5-&##@. -avjeevan 7opal. #$&&. A"E! develops te*h to grow seed potatoes without soil. indiane)press.*om. /ed, % Debruari #$&#. http0GGwww.indiane)press.*omGnewsG*pri-develops-te*h-to-grow-seed- potatoes-without-soilG<@$%2%G$, diakses 1anuari #$&#. "ark 1ong Sub. #$$4. "engalaman 6emproduksi >enih Kentang 7$ dengan Sistem 3eroponik. Korea !nternational Aooperation 3gen*y (K9!A3). Korea. "rakash, S. #$$<. 6i*ropropagation Dor "rodu*tion 9f Vuality "otato Seed !n 3sia-"asifi*. Eahmat Eukmana. #$$@.(saha ani Kentang Sistem 6ulsa plastik. "enerbit Kanisius.Cogyakarta. Eess, ..6. #$$2. .ydroponi* Dood "rodu*tion. /oodridge "ress, Santa >arbara, Aalifornia. Eosalina, #$&&. !ndonesia Kekurangan >enih Kentang (nggul. http0GGwww.tempo.*oGreadGnewsG#$&&G&$G#@G$;$5@55%<G!ndonesia- Kekurangan->enih-Kentang-(nggul, diakses 'esember #$&&. Salisbury, D.>. dan A./.Eoss. &;;4. Disiologi umbuhan. 1ilid 5. "erkembangan umbuhan dan Disiologi Lingkungan. 8disi keempat. "enerbit !> >andung. Setiadi dan Surya Ditri -. &;;2. Kentang ?arietas dan "embudidayaan. " "enebar Swadaya, 3nggota !K3"!. 1akarta. Sumeru 3shari. &;;4. .ortikultura 3spek >udidaya. "enerbit (niversitas !ndonesia. 1akarta. Suyamto, Karyadi, K.3., dan S.(. -ugroho. #$$4. eknologi "roduksi >enih Kentang. "usat "enelitian dan "engembangan .ortikultura. >adan 36 "enelitian dan "engembangan "ertanian. 'epartemen "ertanian 1akarta. ?i*tor 9ta+u. #$&$. 6anual and Vuality Seed "otato "rou*tion sing 3eroponi*s. !nternational "otato Aentre. (S3!' Drom he 3meri*an "eople. /areing, ".8. dan !.'. "hilips. &;%&. 7rowth and 'ifferentiation !n "lants, 5 rd
ed. "egamon "ress. 9)ford. /illy >ayuardi Suwarno. #$$%. Sistem "erbenihan Kentang di !ndonesia. willyUipb.a*.id. http0GGwww.situshijau.*o.id. 'iakses, 1anuari #$&#. /uri Eohayati. #$$;. 6enanam >ibit Kentang di 6edia (dara. ribun 1abar (Eabu, #< 6ei #$$;). 1awa >arat. http0GGwww.tribunnews.*omG, diakses 1anuari #$&#. Cusnida >ey, /an Syafii dan Sutrisna. #$$@. "engaruh "emberian 7iberelin (7a5) 'an 3ir Kelapa erhadap "erke*ambahan >ahan >iji 3nggrek >ulan ("halaenopsis 3mabilis >l) Se*ara !n ?itro. 1urnal >iogenesis ?ol. #(#)02&-2@, #$$@. W "rogram Studi "endidikan >iologi DK!" (niversitas Eiau !SS- 0 &%#;-42@$. ,amroni dan 'arini. #$$;. "engaruh ,at "engatur umbuh 3lami 'an 'efoliasi 'aun"ada "ertumbuhan Setek Aabe 1amu. Dakultas "ertanian. (niversitas Sarjanawiyata amansiswa Cogyakarta. infoUfp.ustjogja.a*.id. ,o+imo .uaman.&;%@. Systemati* >otany and 6orphology of he "otato. raining and Aommuni*ation 'epartement,A!", Lima "eru. Aopies "rinted0 #$$$. 37 La/2!a, I. (.0*"+a0 A,--a!a, Pe,el*a,. $. Baha, Ha50 Pa+a 4Ma*e! Pe,el*a, ) 6a, Pe!ala*a,. NO. NAMA BAHAN BIAYA 4R2) &. >ibit stek 4$$.$$$,- #. "lastik hitam perak 4$$.$$$,- 5. >ak 3eroponik dan peralatannya 4.$$$.$$$,- 2. 3lat tulis menulis &$$.$$$,- 4. .and sprayer, jirigen, ember 4$$.$$$,- @. >ahan +at pengatur tumbuh 4$$.$$$,- <. 3nalisa auksin, sitokinin, giberelin &2.4$$.$$$,- %. 3nalisa karbohidrat, protein dan kandungan klorofil &.4$$.$$$,- Sub total #5.&$$.$$$,- ). Pe!1ala,a, K3*a=Te/2a* T.1.a, Ba7a 4R2.) >iaya perjalanan 6akassar F 6alino, lokasi penelitian selama % bulan &#.$$$.$$$,- Sub total &#.$$$.$$$,- %. La, B La, NO KETERANGAN BIAYA 4R2.) & 3dministrasi 2$$.$$$,- # "ublikasi &.$$$.$$$,- 5 Seminar dan lokakarya #.$$$.$$$,- 2 "emeliharaan dan pemakaian alat &.4$$.$$$,- 4. "enulisan disertasi #.4$$.$$$,- Sub total <.2$$.$$$,- otal anggaran N &H#H5N Ep.2#.4$$.$$$,- (8mpat puluh dua juta lima ratus rupiah). 38
Ekstraksi Minyak Kelapa (Cocos Nucifera L) (Kajian Cara Pengecilan Ukuran Daging Kelapa Dalam Pembuatan Santan Dan Lama Pemanasan Gelombang Mikro Terhadap Rendemen Dan Mutu Minyak Kasar) (Abstrak) .Ps