Anda di halaman 1dari 7

Asphyxia Neonatorum /misc09.wordpress.

com [1]
ASFIKSIA NEONATORUM
|Dr. Erwin Santosa, Sp.A, M.Kes |Sabtu, 20 November 2010 |Editor : iin_oon|

Kuliah terakhir di hari terakhir di jam terakhir.. mohon mangap kalo terdapat
banyak kekurangan..

Baiklah, pengertian dulu. Asfiksia tu
sederhananya ya kekurangan oksigen. Nah,
asfiksia neonatorum adalah ketidakmampuan
bayi baru lahir bernafas pada waktu 60 detik
pertama. Asfiksia ini umumnya merupakan
kelanjutan dari hipoksia janin dalam uterus
karena terjadi gangguan pertukaran gas serta
transport O
2
dari ibu ke janin. Keadaaan ini tuh dapat menyebabkan perkembangan
kecerdasan otak bayi tidak optimal. Akibat akhir dari asfiksia ini adalah meninggal.


Asfikisia ini sebenernya apa sih yang terjadi? Pada keadaan asfiksia ini terjadi 3
hal, yaitu hipoksia, hiperkapnea, dan asidosis. Pertama, hipoksia, jelaslah
kekurangan oksigen (jelas, karena pencetus asfiksia ini kan hipoksia). Kedua,
hiperkapnea, jantung berusaha untuk memenuhi oksigen dengan cara bekera keras
memompa darah agar asupan oksigen dapat terpenuhi segera. Ketiga, asidosis,
awalnya dari asidosis respiratorik akibat tingginya PCO
2
di tubuh, hingga parahnya
itu asidosis metabolik
1
dan seringkali kombinasi keduanya
2
.


1
Kekurangan oksigen akan menyebabkan metabolism anaerob di dalam sel-sel tubuh. Pemecahan setiap mol glikogen yang tertimbun
di miokardium, hati, dan otot akan menghasilkan 2 mol asam laktat dan 2 mol ion hidrogen (H
+
). Ion hidrogen menebabkan
berurangnya konsentrasi dasar dari buffer (bikarbonat dan protein) sehingga akan menyebabkan asidosis metabolik.
2
Apabila ion hidrogen semakin banyak akan menyebabkan keseimbangan sistem buffer bergerak ke arah kanan sehingga terbentuk
CO
2
, keadaan ini disebut asidosis campuran (metabolik-respiratorik).
Asphyxia Neonatorum /misc09.wordpress.com [2]
Oke, makna gambar ini sederhana, intinya mah pernafasan, denyut jantung,
tekanan darah, dan pH akan turun apabila terjadi asfiksia. Coba temen2 perhatikan
di skema nafas, nah itu ada 2 tanda panah ke bawah meaningnya adalah panah
pertama (kiri) merupakan apneu primer, panah kedua (kanan) itu apneu sekunder.
Apneu primer
pemberian perangsangan dan O
2
dapat
merangsang terjadinya pernafasan
spontan / teratur
Apneu sekunder
tidak bereaksi terhadap perangsangan
rangsangan, tidak menunjukkan upaya
pernafasan spontan / megap-megap,
harus dilakukan resusitasi dengan
pernafasan buatan dan O
2
segera.

Kata dokter Erwin, umumnya, bayi lahir itu ada masa nafas kurang, ya pada apneu
primer itu. Kalo apneu primer, cukup diselimuti atau diangetin aja udah bakal balik
lagi nafasnya. Tapi kalo yang apneu sekunder itu yang harus dilakukan resusitasi.
Tapi ya emang sulit bedain antara apneu primer dan sekundernya. Jadi, kita
sebagai dokter berfikir kedepan aja, kalo misalnya ada bayi gak nafas, mikir kalo itu
udah apneu sekunder dan trus kasih resusitasi segera.

Yah, balik lagi nemu biokim. Baca sendiri ya.. ^^v
Asphyxia Neonatorum /misc09.wordpress.com [3]


Etilologi O
2
janin asfiksia
1. Hipoksia ibu (misalnya : obat hipertensi, obat anasteri, sabu-sabu)
2. Gangguan aliran darah uterus (otot uterus, hipotensi, hipertensi)
3. Gangguan pada plasenta (solutio, perdarahan)
4. Kompresi umbilikus
5. Neonatus (obat, perdarahan intra cranial, kel kongenital)

Faktor resiko ibu
Prematur / ketuban pecah dini yang
lama
Perdarahan trimester II dan III
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi kronik
Penyalahgunaan obat
Terapi farmakologik (litium,
magnesium)
DM
Penyakit kronik (anemia, penyakit
jantung)
Infeksi ibu
Sedasi berat
Kematian fetus atau neonatus
sebelumnya
Tidak pernah ANC

Asphyxia Neonatorum /misc09.wordpress.com [4]
Faktor risiko fetus
Gemelli
Kehamilan preterm (tu kurang 35
minggu)
Kehamilan post term (lebih 42
minggu)
BBL tak sesuai masa kehamilan
Pertumbuhan terhambat
intrauterin
Hidrops fetalis
Polihidramnion, oligohidramnion
Gerakan fetus berkurang sebelum
persalinan
Kelainan bawaan
Infeksi intrauterin

Faktor risiko intrapartum (pada waktu
lahir)
Fetal distress
Prolaps tali pusat
Ketuban pecah dini lama
Persalinan kala II lama
Persalinan presipitatus
Perdarahan antepartum (PP, SP)
Mekoneum kental dalam cairan
amnion
Pola denyut janin abnormal
Pemakaian obat narkotik 4 jam
sebelum melahirkan (Nalokson
hidroklorid)
Seksio sesarea, Eks forsep, Eks
vakum

Paru-paru dan sirkulasi darah
Janin :
1. Paru-paru tidak berisi udara, tapi
berisi cairan alveoli
2. Aliran darah ke paru kurang oleh
karena kontriksi arteriolae (right
to left circulatory)
3. Duktus arteriosus terbuka
Kelahiran
1. Paru-paru berkembang, cairan
keluar
2. Arteriolae membuka, aliran darah
ke paru meningkat
3. Duktus arteriosus menciut

Resusitasi tekanan + O
2
(cara kerja resusitasi)
Paru paru akan mengembang
Cairan paru fetus akan menghilang
Terjadi pertukaran udara yang efektif
Asphyxia Neonatorum /misc09.wordpress.com [5]
Menghentikan hubungan sirkulasi dari kekanan ke kiri (right to left circulatory
shunts)

Tanda 0 1 2 Jumlah
Frekuensi
jantung
tidak ada kurang 100/mnt lebih 100/mnt
Usaha
bernafas
tidak ada lambat tak teratur menangis kuat
Tonus otot lumpuh ekstremitas fleksi gerakan aktif
Reflek tidak ada gerakan sendi menangis
Warna biru/pucat tubuh merah;
ekstremitas biru
tubuh & ekstremitas
merah

Notes :
Skor Apgar tidak dipakai untuk menentukan kapan kita memulai resusitasi atau
untuk membuat keputusan mengenai jalannya resusistasi, tetapi dapat
menolong dalam upaya penilaian keadaan bayi dan efektivitas upaya resusitasi.
Penilaian ditentukan dengan 3 tanda (pernafasan denyut jantung warna).
Kenapa?! Karena 3 hal ini cukup objektif, kalo tonus otot dan reflek itu subjektif
banget, susah untuk dinilai. Bayangin aja, bayi kulit gelap aja susah untuk
dinilai, apalagi tonus dan reflek.

Kerangka Berfikir : Nih in kasih kerangka berfikir, searching aja sih. Mudahan EBM.

Asphyxia Neonatorum /misc09.wordpress.com [6]


Tindakan ABC resusitasi
Tindakan Umum (jaga suhu, posisi bayi bersihkan jalan nafas, rangsangan taktil)
Tindakan khusus
Oksigen
Ventilasi tekanan positif ventilasi / VTP (sungkup , balon, intubasi /ET )
Masase jantung / kompresi dada
Obat-obatan (epineprine, dopamine, bicnat, nalokson, kristaloid/koloid)


Catatan
Posisi leher agak ekstensi (tengadah)
Asfiksia Berat
Asidosis
Hipoksia
Hiperkapnea
Aliran darah ke otak
Ensefalopati hipoksik
iskemik
Vasokonstriksi - filtrasi
glomerulus
Gagal ginjal akut
Peristaltik
gastrointestinal
Relaksasi spincter ani
Sindrom aspirasi
mekoneum
Konsumsi trombosit
dan faktor pembekuan

Pembekuan
intravaskular
menyeluruh
Nekrosis mukosa usus -
proliferasi bakteri
Enterokolitis
nekrotikan
Kemotaksis leukosit
Mikrobisidal sel PMN

Sepsis neonatorum
Asphyxia Neonatorum /misc09.wordpress.com [7]
Penghisapan mulut dulu lalu hidung
Bila frekuensi denyut jantung kurang dari 100/menit walaupun bernafas
spontan lakukan VTP
Berikan oksigen mendekati 100%
Apabila frekuensi jantung kurang 80/ menit mulailah penekanan dada
Intubasi ET pada VTP agak lama, aspirasi mekoneum, hernia diafragma ,
BBLSR
Obat diberikan jika frekuensi jantung tetap kurang 80/menit walaupun telah
dilakukan ventilasi adekuat dan penekanan dada minimal 30 detik atau
frekuensi jantung nol

Keadaan khusus
Mekonium pada cairan amnion :
Pembersihan jalan nafas dengan penghisapan mulut dan nasofaring segera
segera setelah kepala bayi lahir sebelum seluruh bahu dan badan dilahirkan
Sebelum dikeringkan dan dilakukan rangsangan sudah harus dinilai bayi aktif
atau depresi, jika ada deperesi pernafasan segera dilakukan tindakan
penghisapan trakea

Sekedar mengingatkan, ada tugas dari dokter Erwin di ELS di Komunikasi Blok.
Cari aja di situ, ada kok. Oke???

Anda mungkin juga menyukai