Anda di halaman 1dari 11

Dr. H.

Abdul razak D, SpA


ENSEFALITIS HERPES SIMPLEKS
(EHS)
Ensefalitis herpes simpleks (EHS) disebabkan oleh
virus herpes simpleks dan
Merupakan ensefalitis yg paling sering menimbulkan
kematian.
Bila tidak diobati Angka kematian 70%.
Keberhasilan pengobatan ensefalitis herpes simpleks
tergantung pd diagnosis dini dan waktu memulai
pengobatan

ENSEFALITIS HERPES SIMPLEKS (EHS)
Virus herpes simpleks tipe I umumnya ditemukan pd
anak,
Sedangkan tipe II banyak ditemukan pada neonatus.
Asiklovir harus diberikan sesegera mungkin walaupun
hanya secara empirik, Bila:
Ada dugaan ensefalitis herpes simpleks berdasarkan:
penampilan klinis dan gambaran laboratorium.
Asiklovir memiliki toksisitas minimal.

MANISFESTASI KLINIS
Ensefalitis herpes simpleks dpt bersifat akut atau
subakut.
Fase prodromal menyerupai influenza,
kemudian diikuti dengan gambaran khas ensefalitis.
40% kasus datang dalam keadaan koma atau semi-koma.
Manifestasi klinis juga dapat menyerupai meningitis
aseptik.
MANISFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis tidak spesifik, karena itu diperlukan
ketrampilan klinis yang tinggi.
Umumnya dipertimbangkan EHS, bila dijumpai :
demam,
kejang fokal,
dan tanda neurologis seperti :
hemiparesis dgn penurunan kesadaran yg progresif
Pemeriksaan laboratorium
Gambaran darah tepi tidak spesifik.
Pemeriksaan cairan likuor memperlihatkan:
jumlah sel meningkat (90%) yg berkisar antara 10-
1000 sel/mm3.
Awalnya sel polimorfonuklear dominan,
tetapi kemudian berubah menjadi limfositosis.
Protein dapat meningkat sampai 50-2000 mg/dI
dan glukosa dapat normal atau menurun.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan EEG : cukup sensitive tapi tidak spesifik
memperlihatkan gambaran yang khas, yaitu :
periodic lateralizing epileptiform discharge atau
perlambatan fokal di area temporal atau
frontotemporal.
Sering juga EEG memperlihatkan gambaran
perlambatan umum yang tidak spesifik, mirip
gambaran disfungsi umum otak.

Pemeriksaan biopsi otak: merupakan pemeriksaan definitif
untuk menegakkan diagnosis
Pemeriksaan laboratorium
CT kepala tetap normal dalam tiga hari pertama setelah
timbuInya gejala neurologis,
kemudian lesi hipodens muncul di regio frontotemporal.
T2-weight MRI dapat memperlihatkan lesi hiperdens di
regio temporal paling cepat dua hari setelah munculnya
gejala.
PCR likuor dapat mendeteksi titer antibodi virus herpes
simpleks (VHS) dengan cepat.
PCR menjadi positif segera setelah timbuInya gejala
dan pd sebagian besar kasus tetap positif selama dua
minggu atau lebih.
PENGOBATAN
Medikamentosa
Asiklovir 10 mg/kg setiap 8 jam selama 10-14
hari, diberikan dalam infus 100 ml salin minimum
dalam 1 jam
Pada kasus alergi terhadap asiklovir atau VHS
resisten dapat diberikan vidarabin 15 mg/kg/hari
selama 14 hari
Obat antikejang.

Bedah
Tidak ada indikasi bedah pada ensefalitis.


Dr.H. Abdul Razak D, Sp. A

Anda mungkin juga menyukai