Anda di halaman 1dari 25

Sifat fisik dan sifat atom

Jari-jari Atom










Seperti terlihat di atas, semakin ke bawah jari-jari atom meningkat.
Perhatikan bahwa berilium memiliki bentuk atom terkecil dibanding
atom lain di golongan ini.



Penjelasan peningkatan jari-jari atom
Energi Ionisasi Pertama
Energi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan
untuk memindahkan elektron yang paling lemah ikatannya,
dari 1 mol atom menjadi ion bermuatan. Dengan kata lain,
yang diperlukan untuk 1 mol proses ini:

Keelektronegatifan
Semua unsur dalam golongan II ini memiliki sifat keelektronegatifan
yang kecil (ingat, unsur paling elektronegatif, fluorin, memiliki
keelektronegatifan 4,0). Perhatikan bahwa semakin kebawah
keelektronegatifan semakin menurun. Atom-atom menjadi kurang
mampu menarik pasangan elektron.
Penjelasan penurunan dalam keelektronegatifan
Bayangkan ikatan antara atom magnesium dan atom klorin.
Dimulai dengan ikatan kovalen- dengan sepasang elektron
koordinasi. Pasangan elektron akan tertarik ke arah klorin yang
memiliki gaya tarik lebih besar dari inti atom klorin dibanding dari
inti atom magnesium.

Pasangan elektron berada dekat dengan klorin sehingga terjadi transfer
satu elektron kepada klorin, dan terbentuk ion.
Gaya tarik dari inti atom klorin yagn besar adalah sebab mengapa klorin
memiliki keelektronegatifan yang lebih besar dari magnesium.
Selanjutnya bandingkan dengan ikatan antara berilium dan klorin. Gaya
tarik total dari tiap atom sama dengan contoh pertama tadi. Tapi harus
diingat, berilium memiliki ukuran atom yang lebih kecil dibanding
magnesium. Ini berarti pasangan elektron akan berada lebih dekat dengan
muatan total 2+ dari berilium, jadi lebih kuat terikat pada berilium.
Pada contoh ini, pasangan elektron tidak tertarik cukup dekat pada klorin untuk
membentuk ikatan ion. Karena ukurannya yang kecil, berilium membentuk
ikatan kovalen, bukan ikatan ion. Gaya tarik antara inti berilium dengan
pasangan elektron terlalu besar untuk dapat membentuk ikatan ion.
Sifat-sifat unsur-unsur logam golongan alkali tanah
Unsur-unsur logam golongan alkali tanah terletak pada
golongan IIA dengan elektron valensi 2, secara umum sifat
unsur logam alkali tanah adalah:

1. karena mudah melepaskan elektron, logam-logam golongan IIA bersifat
reduktor kuat, meskipun tidak sekuat golongan IA yang seperiode
dengannya.
2. unsur-unsur golongan alkali tanah agak lebih keras dibandingkan
dengan unsur alklai.
3. titik cair dan titik didih dari atas kebawah cenderung menurun
4. logam-logam alkali tanah jika bereaksi dengan air akan membentuk
basa dan gas H2
M + 2H2O > M2+ + 2OH- + H2(g)
5. logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas nitrogen pada suhu
tinggi, menurut reaksi:
3Mg + N2 > Mg3N2
6. kekuatan basa dari berilium ke bawah semakin kuat
7. harga potensial reduksi standar (E) semakin ke bawah semakin
berkuarang, sifat reduktor semakin bartambah.




Reaksi-reaksi logam alkali tanah:

a. dengan air: logam Mg pada suhu kamar
berjalan lambat, lebih cepat jika pada air
panas. Be tidak bereaksi dengan air.
b. dengan pemanasan, logam alkali tanah
dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk klorida
c. dengan halogen membentuk garam
halida
d. dengan belerang menghasilkan senyawa
sulfida


Kelarutan
senyawa sulfat, karbonat, kromat,
dan oksalat dari logam-logam alkali
tanah makin sukar larut dengan
bertambahnya nomor atom logam
alkali tanah.
sedangkan senyawa hidroksida
logam alkali tanah makin mudah
larut .
Terdapatnya unsur logam alkali tanah
Seperti halnya unsur-unsur logam alkali, unsur-unsur golongan
alkali tanah termasuk logam yang reaktif sehingga logam alkali
tanah di alam berada dalam keadaan terikat sebagai senyawa.
unsur-unsur tersebut kebanyakan dalam bentuk karbonat,
sulfat, silikat, dan fosfat. Ada juga unsur alkali tanah dalam air
laut, yaitu dalam bentuk garam kloridanya. Beberapa sumber
mineral unsur-unsur alkali tanah diantaranya: berit
[Be3Al2(SiO3)6], magnesit(MgCO3), dolomit(CaCO3MgCO3),
epsomit/garam Inggris (MgSO4.7H2O), batu kapur(CaCO3),
selesit(SrSO4), Barit(BaSO4).
Kegunaan unsur alkali tanah dan senyawanya
Logam alkali tanah yang banyak diproduksi dan
yang paling luas pemakaiannya adalah
magnesium.
Berilium merupakan logam yang mahal dan
beracun, tetapi beberapa sifatnya yang spesifik
membuat logam ini kini banyak digunakan.
Adapun logam-logam kalsium, stronsium, dan
barium sangat terbatas pemakaiannya sehingga
diproduksi secara komersial.


Kegunaan logam Magnesium
1. paduan(aliasi) magnesium 10% dan alumuniium 90% yang
disebut magnalium, bersifat ringan dan kuat, sehingga
digunakan pada konstruksi pesawat terbang, rudal, bak
truk, serta pada peralatan rumah tangga.
2. lampu kilat untuk fotografi menggunakan kawat
magnesium dalam oksigen, sebab pembakaran magnesium
akan menimbulkan cahaya yang menyilaukan.
3. logam magnesium dipakai sebagai pencegah korosi pada
pipa besi dalam tanah atau pada dinding kapal laut.
4. dalam jumlah kecil, magnesium dapat dipakai sebagai
reaktor untuk penyediaan logam terilium dan uranium
5. untuk membuat pereaksi Grignard.
6. untuk membuat alat-alat rumah tangga.
7. Mg merupakan penyusun klorofil dalam tumbuhan.


Kegunaan logam berilium
1. logam berilium yang sangat ringan dipakai
sebagai kerangka rudal(misil) dan pesawat
ruang angkasa.
2. berilium transparan terhadap sinar-X, sehingga
digunakan sebagai jendela tabung sinar-X
3. pada reaktor nuklir, berilium dipakai sebagai
moderator neutron
4. paduan berilium dan tembaga bersifat keras
seperti baja dan tidak menimbulkan nyala api
jika tersentuh aliran listrik. itulah sebabnya
paduan Be-Cu ini dapat diolah menjadi peralatan
obeng, kunci pas, dan sebagainya, yang dipakai
para pekerja dalam ruangan yang eksplosif.
Kegunaan batu kapur
Senyawa alkali tanah yang paling berlimpah di alam adalah
senyawa-senyawa kalsium. Disetiap gunung dan bukit kita
selalu menjumpai batu kapur, yaitu CaCO3 yang bercampur
dengan tanah lempung danzat-zat lain. Batu kapur
merupakan jenis batuan yang paling banyak digunakan.
Kegunaan utama batu kapur adalah
sebagai bahan bangunan(70%),
pembuatan semen(15%),
pengolahan besi,
salah satu bahan campuran gelas, serta
sebagai bahan baku CaO dan Ca(OH)2.
CaCO3 murni digunakan sebagai
bahan pasta gigi,
bahan kapur tulis, dan
zat tambahan pada pembuatan kertas agar menyerap tinta
dengan baik.
CaO dikenal sebagai kapur tohor, dan jika dicampurkan
dengan air akan segera membentuk air kapur, Ca(OH)2.
karena harganya murah, Ca(OH)2 merupakan basa yang
paling banyak dipakai dalam bidang industri.
Kegunaan lain Ca(OH)2 adalah untuk penetralan keasaman
tanah, dan
pengolahan air limbah industri.


Jika kita mengapur tembok, air kapur inilah yang kita
oleskan pada dinding. warna putih pada tembok muncul
setelah air kapur bereaksi dengan gas CO2 dari udara
untuk membentuk CaCO3.


Reaksi dengan air
Berilium
Berilium tidak bereaksi dengan air atau uap air meskipun
dalam suhu tinggi.
Magnesium
Magnesium bereaksi dengan uap air menghasilkan
magnesium oksida dan hidrogen.
Sebagai catatan, jika logam bereaksi dengan uap air,
terbentuk logam oksida. Jika bereaksi dengan air dingin,
dihasilkan logam hidroksida.
Kalsium, strontium, dan barium
Unsur-unsur ini dapat bereaksi dengan air dingin dengan
pengadukan kuat menghasilkan logam hidroksida dan
hidrogen. Strontium dan barium memiliki reaktivitas mirip
dengan litium di Golongan I.
Persamaan reaksi unsur-unsur ini adalah :
Logam hidroksida yang dihasilkan bersifat tidak larut air,
tetapi kelarutannya meningkat ke bawah golongan. Kalsium
hidroksida yang terbentuk sebagian besar berupa endapan
putih (sebagian kecil larut). Untuk reaksi strontium akan
dihasilkan endapan yang lebih sedikit, dan lebih sedikit lagi
untuk reaksi barium, karena peningkatan kelarutan logam
hidroksida tadi.


Rangkuman tren reaktivitas
Logam Golongan II semakin ke bawah reaktivitas
dengan air semakin meningkat.

Penjelasan Mengenai Tren Reaktivitas

Perubahan entalpi dalam reaksi

Perubahan entalpi dalam suatu reaksi menunjukkan
jumlah panas yang diserap atau yang dikeluarkan
selama raksi berlangsung. Perubahan entalpi negatif
jika panas dikeluarkan, dan positif jika panas
diserap.
Sebagai contoh
perhitungan perubahan entalpi dalam reaksi antara berilium atau
magnesium dan uap air :




Kedua reaksi di atas adalah sangat eksotermis, mengeluarkan
panas dengan jumlah sama. Tetapi, hanya reaksi magnesium
yang benar-benar terjadi. Sebab perbedaan reaktivitas kedua
unsur ini ada dalam penjelasan lain.
Perhitungan perubahan entalpi untuk kalsium, strontium,
atau barium dengan air dingin, akan juga menghasilkan
panas dengan jumlah yang sama dalam tiap reaksi, yaitu
sekitar -430 kJ mol-1.

Energi aktivasi dalam reaksi
Energi aktivasi adalah jumlah minimum energi yang diperlukan
untuk menghasilkan sebuah reaksi. Tidak peduli eksotermiknya
suatu reaksi, jika ada halangan energi aktivasi, reaksi akan
berlangsung sangat lambat.
Ketika logam Golongan II bereaksi membentuk oksida atau
hidroksida, terlebih dahulu terbentuk ion logam.
Pembentukan ion ini melibatkan beberapa tahap reaksi yang
memerlukan masukan energi, untuk energi aktivasi reaksi.
Tahapan reaksi ini melibatkan :

1. Energi atomisasi dari logam. Ini adalah energi yang
diperlukan untuk memecah ikatan atom dalam logam.
2. Energi ionisasi + yang pertama. Energi ini penting untuk
mengubah atom logam menjadi ion dengan muatan 2+.

Setelah tahapan tersebut, ada beberapa langkah dalam reaksi
yang mengeluarkan energi, menghasilkan keseluruhan reaksi
eksotermik dan produk reaksi.
Grafik di bawah ini memperlihatkan efek dari tahap
penyerapan energi pada reaksi unsur Golongan II.
Perhatikan bahwa energi ionisasi mendominasi tahapan ini, terutama
energi ionisasi kedua. Energi ionisasi semakin menurun ke bawah
Golongan, karena semakin ke bawah logam semakin mudah
membentuk ion, sehingga reaksi lebih mudah terjadi.



Rangkuman dalam peningkatan
reaktivitas ke bawah Golongan
Reaksi lebih mudah terjadi jika
energi yang dibutuhkan untuk
membentuk ion positif kecil. Ini
terutama karena penurunan energi
ionisasi ke bawah Golongan,
menyebabkan rendahnya energi
aktivasi, dan reaksi yang lebih cepat.
Reaksi dengan oksigen
Pembentukan oksida sederhana
Dengan oksigen, logam-logam Golongan II ini
terbakar membentuk logam oksida sederhana.
Berilium sulit untuk terbakar kecuali dalam bentuk
serbuk. Berilium memiliki lapisan berilium oksida
yang tipis tetapi kuat pada permukaannya, yang
mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan
berilium dibawah lapisan tersebut.


X pada persamaan diatas menunjukkan logam
Golongan II.
Pembentukan peroksida

Strontium dan barium juga bereaksi dengan oksigen
membentuk strontium atau barium peroksida.
Strontium membentuk strontium peroksida jika dipanaskan
dengan oksigen di bawah tekanan tinggi, tetapi barium
membentuk barium peroksida dengan pemanasan normal
dengan oksigen. Pada reaksi ini akan dihasilkan campuran
barium oksida dan barium peroksida.


Persamaan reaksi untuk strontium sama seperti persaman
di atas.

Reaksi dengan udara
Reaksilogam-logam Golongan II dengan udara lebih rumit
karena selain dengan oksigen, logam ini juga bereaksi
dengan nitrogen menghasilkan nitrida. Pada tiap kasus,
akan dihasilkan campuran logam oksida dan logam nitrida.

Persamaan umum untuk reaksi ini adalah:


Debu putih yang dihasilkan ketika membakar pita
magnesium dengan udara adalah campuran magnesium
okisida dan magnesium nitrida.

Anda mungkin juga menyukai