Anda di halaman 1dari 15

1

PEMISAHAN SECARA ELEKROLISIS


I. TUJUAN
Mempelajari metode elektrolisis dalam pemisahan
Menerapkan hukum Faraday dalam analisis pemisahan secara
elektolisis
II. TEORI
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik.
Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik
dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energy listrik (arus listrik)
diubah menjadi energy kimia (reaksi redoks). Sel elektrolisis
memiliki 3ciri utama, yaitu :
1) Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini
dapat memberikan atau menerima electron sehingga electron
dapat mengalir melalui larutan.
2) Ada 2 elektroda dalam elektrolisisis.
3) Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalir
arus listrik searah.
Elektroda yang menerima electron dari sumber arus listrik luar
disebut katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan electron
kembali kesumber arus listrik luar disebut anoda. Katoda adalah
tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative
karena, menangkap electron sedangkan anoda merupakan
elektroda positive karena melepasakan electron.
Macam elektolisis :
a) Elektrolisis leburan elektrolit: dapat digunakan untuk
menghantarkan ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit
tanpa menggunakan air. Contohnya NaCl
2

b) Elektrolisis air: jika arus lixtrik dilewatkan melalui 2
elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis dan dapat
menghantarkan arus listrik
c) Elektrolisis larutan elektrolit: reaksi yang terjadi tidak hanya
melibatkan ion-iion dalam larutan saja, tetapi juga air.
Contohnya KI

(Khopkar,1990 : 273)
Elektrokimia adalah bidang yang luas dalam aspek terluarnya
mencakup sel bahan bakar, pengubahan energi listrik, dan korosi.
Dalam logam baterai, suatu sel galvani, energi listrik diturunkan
dari kecenderungan inheren atau dari terjadinya suatu reaksi
redoks. Sebaliknya dalam suatu sel elektrokimia, suatu sumber
luar dari energi listrik digunakan untuk memaksa reaksi kimia
agar berlangsung dengan arah yang berlawanan. Selain itu, aliran
luar elektron dalam kawat luar atau perpindahan ion dalam larutan
sel terjadi pada jembatan garam.
Dalam macam sel-sel apapun, katoda didefinisikan sebagai
elektroda dimana terjadi reduksi dan anoda adalah elektroda
dimana terjadi oksidasi.
Katoda Anoda
Sel Galvani + -
Sel Elektrolisis - +
Elektrolisis adalah peristiwa terjadinya perubahan kimia karena
mengalirnya arus listrik melalui elektrolit. Penguraian elektrolit
terjadi karena atom atau ion melepaskan atau menerima elektron
pada elektroda.
Elektroda positif disebut anoda, sedangkan elektroda negatif
disebut katoda. Ion positif (kation) dalam larutan bergerak menuju
3

katoda, dan terjadi reaksi reduksi. Ion negatif (anoda) menuju
katoda dan terjadi oksidasi.
Ketentuan pada elektrolisa :
1. Pada katoda
- Ion positif dari logam sebelah kiri H pada deret volta akan
tetap berada dalam larutan, jika ada H
+
yang berasal dari air akan
mengalami reduksi pada katoda menjadi H
2
, K-Na-Ba--
Fe-..Hg-Ag-Pt-Au. Kecuali Fe-Ni-Sn-Pb, logam diatas
mengendap pada katoda.
- Ion positif sebelah kanan deret volta akan mengendap pada
katoda meskipun ada H
+
yang berasal dari H
2
O.
2. Pada anoda
Ion negatif yang tidak mengandung oksigen, akan dioksidasi
pada anoda.
(Underwood, 1999 : 243)
Tembaga (Cu)
Tembaga adalah logam merah muda, lunak, dapat ditempa dan
liat. Titik lebur 1038
0
C. Karena potensial standarnya positif
(+0,34 V) untuk pasangan Cu/Cu
2+
logam tersebut tak larut dalam
asam klorida dan asam sulfat encer, sedangkan dengan adanya
oksigen dapat sedikit terlarut. Tembaga (II) dalam larutan akan
berwarna kebiruan.
Seng (Zn)
Seng (zink) adalah logam putih kebiruan, dapat ditempa, liat pada
110-150
0
C. Melebur pada 410
0
C dan mendidih pada 906
0
C,
logamnya yang murni, melarut lambat sekali dalam suasana asam
dan alkali. Adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum
atau tembaga yang dihasilkan oleh beberapa tetes larutan garam
dari logam-logam ini akan mempercepat reaksi.
(Vogel, 1985:189)
4

III. PROSEDURE KERJA
3.1 Alat dan Bshan
3.1.1 Alat
Seperangkat alt gelas
Elektroda tembaga
Eksikator/desikator
Neraca
Baterai
Elektroda karbon
Oven
Magnetic stirrer
3.1.2 Bahan
Latutan sampel yang berisi ion kupri dan zink
Asam sulfat pekat
Asam nitrat pekat
NaOH
Aquades
Aseton
3.2 Skema kerja
3.2.1 Pemisahan dan Penentuan Kadar ion Cupri


Ditambahkan



Dimasukkan dalam gelas kimia
Dielektrolisis pada alat
elektolisis yang sudah dirangkai
dengan potensial tetap 5menit
100 mL sampel
1 mL asam sulfat pekat
dan asam nitrat pekat
5

Dihentikan elektrolisis,
dilepaskan katoda dan di
masukkan dalam aseton
Dikeringkan katoda
Ditimbang Data 1 = gr
Dilakukan lagi elektrolisis 10
menit, ditimbang dan dicatat
hasil penimbangan Data 2 =
gr
Diulangi sampai data konstan
Dicatat waktu elektrolisis dan
kuat arus
Dicuci katoda dengan air panas
Dipanaskan dalam oven
Didinginkan dalam eksikator
Ditimbang kembali




3.2.2 Penentuan Kadar Ion Zink



Ditanbahkan kedalam sisa
larutan hasil elektrolisis pada A
Dilakukan elektrolisis pada
potensial tetap 2,7 volt selama 30
menit
HASIL
Larutan NaOH pekat
6

Dilakukan kembali hal yang
sama seperti pemisahan ion kupri
Dicatat waktu dan kuat arus nya
Dicuci elektroda dan dikeringkan




IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan dan Perhitungan
No Katoda Anoda Solutions Waktu Berat
katoda
Berat
anoda
1 Silver Copper AgNO
3
5 menit 9,8320 10,168
2 Nickel Zink Ni(NO
3
)
2
5 menit 9,955 10,045
3 Copper Iron Cu(NO
3
)
2
5 menit 9,95200 10,048
4 Zink Silver Zn(NO
3
)
2
5 menit 9,9490 10,051
5 Copper Zink Cu(NO
3
)
2
15 menit 9,85600 10,144

4.2 Pembahasan
Pada percobaan Pemisahan secara Elektrolisis ini praktikan tidak
melakukan praktikum dilabotatorium melainkan praktikan
menggunakan virtual lab. Hasil yang praktikan peroleh tidak sesuai
dengan hasil sebenarnya, karena dalm virtual lab hanya dapat
mengetahui massa untuk katoda dan anoda. Sementara penimbangan
elektrodanya tidk dilakukan. Jadi pada percobaan kali ini tidak sesuai
dengan percobaan sebenarnya.
Dalam virtual lab ini, praktikan melakukan 5 percobaan dengan
katoda dan anoda yang berbeda. Untuk percobaan pertama praktikan
menggunakan katoda silver dan anoda copper dengan menggunakan
solutions AgNO
3,
waktu yang digunakan 5 menit. Hasil yang
HASIL
7

diperoleh massa silver menjadi 9,8320 dan massa copper menjadi
10,168.
Reaksi setengahnya yaitu ;
Ag
+
(aq) + e
-
Ag(s) E
0
= +0,80
Cu
2+
(Aq) + 2e
-
Cu(s) E
0
= +0,34
Pada percobaan kedua menggunakan katoda Nickel dan anoda Zink
dengan menggunakan solutions Ni(NO
3
)
2
, massa nickel yang didapat
yaitu 9,955 dan massa anoda 10,045.
Reaksi setengahnya yaitu :
Ni
2+
(Aq) + 2e
-
Ni(s) E
0
= -0,25
Zn2+ (Aq) + 2e- Zn(s) E
0
= -0,76
Pada percobaan ketiga menggunakan cooper sebagai katoda dan iron
sebagai anoda dengan menggunakan solutions Cu(NO
3
)
2
, massa
cooper yang diperoleh 9,95200 dan massa iron 10,048
Reaksi setengahnya yaitu :
Cu
2+
(Aq) + 2e
-
Cu(s) E
0
= +0,34
Fe
2+
(Aq) + 2e
-
Fe(s) E
0
= -0,44
Pada percobaan keempat menggunakan zink sebagai katoda dan
Silver sebagai anoda, diperoleh massa zink 9,9490 dan massa silver
10,051.
Reaksi setengahnya, yaitu :
Zn2+ (Aq) + 2e- Zn(s) E
0
= -0,76
Ag
+
(aq) + e
-
Ag(s) E
0
= +0,80
Pada percobaan kelima menggunakan cooper sebagai katoda dan zink
sebagai anoda,diperoleh massa cooper 9,85600 dan massa zink
10,144.
Reaksi setengahnya yaitu :
Cu
2+
(Aq) + 2e
-
Cu(s) E
0
= +0,34
Zn2+ (Aq) + 2e- Zn(s) E
0
= -0,76

8

Setelah melakukan percobaan ini masing-masing percobaan dapat
dikurangkan setengah reaksi sebelah kiri dan sebelah kanan, yaitu
a. Ag
+
(aq) + e
-
Ag(s) E
0
= +0,80 x2
Cu
2+
(Aq) + 2e
-
Cu(s) E
0
= +0,34 x1 _
2 Ag
+
(aq) + Cu
2+
(Aq) 2 Ag(s) + Cu(s) E
0
= +1,26

b. Ni
2+
(Aq) + 2e
-
Ni(s) E
0
= -0,25
Zn2+ (Aq) + 2e- Zn(s) E
0
= -0,76 _
Ni
2+
(Aq) + Zn2+ (Aq) Ni(s) + Zn(s) E
0
= 0,51

c. Cu
2+
(Aq) + 2e
-
Cu(s) E
0
= +0,34
Fe
2+
(Aq) + 2e
-
Fe(s) E
0
= -0,44 _
Cu
2+
(Aq) + Fe
2+
(Aq) Cu(s) + Fe(s) E
0
= 0,78

d. Zn2+ (Aq) + 2e- Zn(s) E
0
= -0,76 x1
Ag
+
(aq) + e
-
Ag(s) E
0
= +0,80 x2 _
Zn2+ (Aq) + 2 Ag
+
(aq) Zn(s) + Ag(s) E
0
= 0,84

e. Cu
2+
(Aq) + 2e
-
Cu(s) E
0
= +0,34
Zn2+ (Aq) + 2e- Zn(s) E
0
= -0,76 _
Cu
2+
(Aq) + Zn2+ (Aq) Cu(s) + Zn(s) E
0
= 1,1


9

V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
Elektrogravimetri melibatkan pelapisan atau pengendapan suatu
logam pada katoda yang telah diketahui beratnya, kemudian
ditimbang kembali untuk mengetahui kuantitas logam yang
melapisinya
Bunyi hukum Faraday I
Jumlah zat yang terjadi pada elektroda sebanding dengan jumlah
coulumb yang mengalir.
Bunyi hokum Faraday II
Apabila jumlah Coulumb yang mengalir sama maka berat zat yang
terjadi pada elektroda berbanding lurus dengan gram ekivalen listrik.
Jika i x t, maka W it (ekivalen listrik).
5.2 Saran
Diharapkan dalam praktikum ayng akan datang alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam setiap praktikum sudah tersedia, sehingga
praktikum dapat berjalan sebagaimana mestinya.












10

VI. DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta
Underwood, 1999, Kimia Analisis Kuantitatif, Erlangga, Jakarta
Vogel, 1985, Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta
























11

LAMPIRAN

Pertanyaan
1. Sebutkan derat volta murni dari yang nudah teroksidasi sampai
yang mudah terreduksi ?
Jawab : Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Co-Ni-Sn-Pb-H
2
O-
Oksidasi
Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-C-Au-
Reduksi
2. Sebutkan juduk praktikum hari ini
Jawab : Pemisahan secara Elektrolisis
3. Bagaimanakah bunyi hokum faraday yang berkaitan dengan
elektrolisis? Sebutkan kedua hokum tersebut serat cantumkan
rumusnya secara matematika?
Jawab : Bunyi hukum Faraday I
Jumlah zat yang terjadi pada elektroda sebanding dengan jumlah
coulumb yang mengalir.
Bunyi hokum Faraday II
Apabila jumlah Coulumb yang mengalir sama maka berat zat yang
terjadi pada elektroda berbanding lurus dengan gram ekivalen listrik.
Jika i x t, maka W it (ekivalen listrik).
4. Tuliskan setengah reaksi ion kupri dan ion zink serta lengkap dengan
data potensialnya?
Jawab : Cu
2+
(Aq) + 2e
-
Cu(s) E
0
= +0,34
Zn2+ (Aq) + 2e- Zn(s) E
0
= -0,76
5. Elektroda apalagi yang dapat saudar gunakan untuk proses pemisahan
ion logam dari larutannya? Sebutkan syarat elektroda tersebut, baik
yang digunakan untuk anoda maupun katoda ?
Jawab : Kation-kation diendapkan pada katoda dengan nilai tegangan
sistem yang disesuiakan dengan logam yang akan diendapkan.
12

Elektroda yang digunakan adalah karbon, dimana karbon merupakan
elektroda yang inert sehingga tidak akan bereaksi dengan komponen-
komponen logam dalam sistem elektrokimia tersebut, melainkan
hanya menyediakan permukaannya sebagai tempat berlangsungnya
reaksi. Elektroda lain selain karbon dapat digunakan dalam percobaan
ini, namun harus bersifat inert seperti karbon. Apabila elektroda yang
digunakan tidak bersifat inert atau mudah bereaksi, maka elektroda
tersebut kemungkinan akan bereaksi sehingga menggangu hasil logam
yang akan diendapkan. Elektroda inert selain karbon adalah platina
dan emas. Namun, kedua elektroda tersebut sangatlah mahal sehingga
digunakan karbon.



















13








14





15

Anda mungkin juga menyukai