Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
Rongga mulut merupakan cermin dari kesehatan seseorang. Kesehatan
mulut merupakan hal yang penting untuk kesehatan secara umum dan
kesejahteraan kehidupan. Jika seseorang memiliki kesehatan mulut yang baik
maka orang tersebut dapat menikmati makanan dan minuman, berinteraksi sosial
dan berbicara dengan baik, dan memiliki kepercayaan diri dalam kehidupan
sehari-hari.
Ada berbagai macam penyakit mulut yang dapat timbul pada mukosa
mulut manusia, namun beberapa diantaranya merupakan varian normal.
Kebanyakan pasien tidak memiliki keluhan atau tidak menyadari adanya varian
normal ini. Mereka biasanya menyadarinya ketika datang ke dokter gigi untuk
melakukan pemeriksaan rongga mulutnya. Namun apabila pasien tidak sengaja
menyadarinya sendiri, maka mereka dapat merasakan kekhaatiran atau
kecemasan baha hal itu merupakan tanda aal dari penyakit atau keganasan.
!ada laporan kasus ini, akan dibahas mengenai "ordyce#s spots yang
terdapat pada mukosa bukal sudut mulut kiri dan kanan pasien dan juga samar-
samar pada vermillion bibir atas dan baahnya. $ordyce#s spots merupakan
varian normal yang berasal dari kumpulan kelenjar sebasea yang tertutup oleh
mukosa yang utuh. %iasanya timbul seperti bercak-bercak kecil berdiameter &-'
mm yang sedikit menonjol yang arnanya bervariasi dari putih kekuningan
sampai kuning terang.
(ugas sebagai seorang dokter gigi disini sangat penting untuk memberikan
penjelasan kepada pasien baha kondisi tersebut merupakan varian normal dan
pasien tidak perlu mengkhaatirkannya.
(ujuan penulisan laporan kasus ini untuk mengetahui de"inisi dari
"ordyce#s spots, etiologinya, gambaran klinis, cara menegakkan diagnosis dan
rencana peraatan yang tepat untuk lesi ini.
Melalui penulisan laporan kasus ini, penulis berharap agar dapat
memberikan pengetahuan kepada teman sejaat agar lebih mengetahui tentang
"ordyce#s spots sehingga dapat menegakkan diagnosis dan menentukan rencana
1
peraatan dengan tepat, jika menemukan pasien dengan gambaran klinis
"ordyce#s spots ini dalam praktik sehari-hari.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fordyces Spots
1. Definisi
$ordyce#s spots merupakan kondisi yang tidak memiliki gejala, yang
terjadi akibat hipertro"i kelenjar sebasea yang abnormal pada bibir, mukosa rongga
mulut dan alat kelamin.
&
)esi ini biasanya timbul pada mukosa rongga mulut
sebagai bercak-bercak kecil berdiameter &-' mm yang sedikit menonjol yang
arnanya bervariasi dari putih kekuningan sampai kuning terang.
*,'
%ercak-bercak
tersebut dapat timbul berkelompok atau dapat membentuk area seperti plak.
%ercak-bercak tersebut dianggap sebagai varian normal yang berasal dari
kumpulan kelenjar sebasea yang tertutup oleh mukosa yang utuh.
*
!asien biasanya tidak menyadari keberadaan dari "ordyce#s spots ini.
Ketika mereka menyadari keberadaan dari lesi ini, mereka dapat cemas baha
bercak-bercak tersebut merupakan tanda aal kanker.
*
!revalensi "ordyce#s spots ini ditemukan sekitar +,- dari jumlah populasi.
%iasanya lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan dengan anita dan tidak
diketahui keberadaannya sampai setelah masa puber.
'
Miles .&/0+1 melaporkan
baha lesi ini bertambah secara cepat jumlahnya pada saat masa puber dan
berlanjut bertambah pada ketika usia deasa.
*
)esi ini jarang ditemukan pada saat
anak-anak karena kelenjar sebasea berkembang penuh di baah pengaruh hormon
androgen yang diproduksi saat masa puber.
2
$ordyce#s spots ini merupakan
kelenjar sebasea yang mengandung lemak netral sama seperti yang ditemukan
pada kelenjar sebasea di kulit, tetapi tidak berhubungan dengan "olikel rambut.
'
. Etio!o"i
3tiologi dari lesi ini akibat kesalahan pertumbuhkembangan. 4al ini terjadi
akibat penyimpangan letak jaringan ektodermal dalam mulut pada periode "usi
dari prosesus maksilaris dan prosesus mandibularis selama perkembangan
embrional.
0

3
#. $%&'%r%n K!inis
%iasanya terlihat paling sering pada mukosa bukal dan biasanya bilateral
simetris. 5elain itu juga ditemukan di dalam sudut mulut, dan kadang-kadang pada
daerah retromolar dan bibir atas. $ordyce#s spots ini muncul lebih jelas pada.
*,'
(. Di%"nosis
(idak diperlukan suatu pemeriksaan laboratoris khusus untuk menentukan
diagnosis dari "ordyce#s spots ini. %agaimanapun juga, gambaran klinis dan
distribusi dari keadaan ini sangat khas.
*
). Ter%pi
(erapi biasanya tidak diperlukan. !asien harus diyakinkan baha kondisi
tersebut tidak berhubungan dengan penyakit atau keganasan.
&
%ercak-bercak ini
dapat terlihat kurang menonjol jika diberikan isotretinoin. Jika pasien
menginginkan suatu peraatan untuk memperbaiki estetiknya, dapat digunakan
terapi laser 67
*
dan terapi "otodinamika.
'
BAB III
4
LAP*+AN KASUS


UNI,E+SITAS T+ISAKTI
FAKULTAS KED*KTE+AN $I$I
BA$IAN IL-U PEN.AKIT -ULUT

N%&% / Achmad %arokah No. K%rt0 / +&12222)2
U&0r / *+ tahun T%n""%! / / Meii *,&*
Pe3er4%%n / !egaai sasta N%&% &%5%sis6% / 4enry Kee"e %
A!%&%t /
J!. -%t%r%& !0%r no
(78 Pe"%n"s%%n
-enten"
NI- / ,2&.*&&.,88
Te!pon / Pe&'i&'in" / drg. 9ei .! ,5p!M
KELUHAN UTA-A
!asien mengeluhkan mukosa pipi sebelah kanan dan kirinya terasa kasar,
dan tidak ada keluhan lain selain terasa kasar saat diraba oleh lidah. 4anya saja
terkadang secara tidak sengaja tergigit pada saat makan, tetapi hal tersebut sangat
jarang terjadi. !asien tidak mengetahui apakah ada riayat dari keluarga pasien
yang memiliki hal serupa dengan pasien.
ANA-NESIS
!asien baru menyadari adanya bercak putih kekuningan di mukosa pipi
bagian kanan dan kiri saat sedang melihat keadaan mulutnya di cermin setelah
5
sikat gigi. (idak ada rasa sakit yang timbul dari bercak tersebut. !asien tidak tahu
apakah anggota keluarga yang lain memiliki keadaan tersebut.
+I9A.AT PEN.AKIT U-U-
%erdasarkan anamnesis, pasien menilai kondisi kesehatannya saat ini
cukup baik dan tidak sedang dalam peraatan dokter. !asien tidak memiliki
riayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, kelainan darah, hepatitis.
PE-E+IKSAAN U-U-
Konjungtiva pasien berarna merah muda, sklera berarna putih dan
arna kulit sao matang, "isik sehat, dan cara berjalan normal.
PE-E+IKSAAN SEKITA+ -ULUT :EKST+A *+AL;
&. %entuk muka : ovoid, simetris
*. !embengkakan : tidak ada
'. Kelenjar lim"e
5ubmental : tidak ada kelainan
5ubmandibula : tidak ada kelainan
5ervikal : tidak ada kelainan
2. %ibir : tidak ada kelainan
0. Kulit sekitar mulut : tidak ada kelainan
;. )ain-lain : -
PE-E+IKSAAN INT+A *+AL
a. 9ebri : tidak ada
b. 5tain : pada gigi anterior regio&,*,',2
c. Kalkulus : pada regio&,*,',2
*. Mukosa labial : tidak ada kelainan
'. Mukosa bukal : lesi makulo papular, tepi teratur, arna putih
6
kekuningan, ukuran &,0<&,0<,,0 mm, jumlah multiple,
palpasi tidak sakit, konsistensi kenyal
2. Mukosa dasar mulut :tidak ada kelainan
0. Mukosa lidah
a. 9orsal : tidak ada kelainan
b. )ateral : tidak ada kelainan
c. =entral : tidak ada kelainan
;. Mukosa gingiva : tidak ada kelainan
8. Mukosa palatum
a. 9urum : tidak ada kelainan
b. Molle : tidak ada kelainan
+. Mukosa oro"aring : tidak ada kelainan
/. )ain-lain : -
&,. >igi geligi : gigi &8,&;,*+,'8 terdapat karies dan gigi *;,*8,'+,2;,
28,2+ sisa akar
*D*NT*$+A-
c c sa sa c
+ 8 ; 0 2 ' * & & * ' 2 0 ; 8 +
+ 8 ; 0 2 ' * & & * ' 2 0 ; 8 +
sa sa sa c sa
PE-E+IKSAAN +ADI*L*$IK : tidak dilakukan
PE-E+IKSAAN PENUNJAN$ : tidak dilakukan
ANALISIS KASUS
!asien pria berusia *+ tahun datang ke R5>M! (risakti dengan keluhan
mukosa pipi sebelah kanan dan kirinya terasa kasar, dan tidak ada keluhan lain
selain terasa kasar saat diraba oleh lidah. 4anya saja terkadang secara tidak
7
sengaja tergigit pada saat makan, tetapi hal tersebut sangat jarang terjadi. !asien
tidak mengetahui apakah ada riayat dari keluarga pasien yang memiliki hal
serupa dengan pasien. !asien baru menyadari bercak putih kekuningan tersebut
saat sedang melihat keadaan mulutnya di cermin setelah sikat gigi. (erdapat lesi
berbentuk makulo papular pada mukosa bukal sudut mulut kiri dan kanan
berarna putih kekuningan dengan tepi teratur, ukuran &,0<&,0<,,0 mm, bersi"at
multiple, pada palpasi tidak sakit, memiliki konsistensi kenyal.
DIA$N*SIS KE+JA
$ordyce#s spots
DIA$N*SIS TETAP
$ordyce#s spots
F*T* KASUS

DIA$N*SIS BANDIN$
?n"eksi herpetika, Koplik spots, stomatitis herpeti"orm
+EN<ANA PE+A9ATAN
Memberikan penyuluhan baha lesi tersebut bukan merupakan suatu
penyakit, melainkan hanya suatu varian normal dan tidak memerlukan tindakan
8
lebih lanjut. 5erta memberikan instruksi pengunyahan pada kedua sisi kiri dan
kanan secara bergantian, dan mengin"ormasikan kepada pasien agar pada saat
mengunyah makanan memperhatikan mukosa pipinya yang kasar agar tidak
tergigit.
PE+A9ATAN
(anggal : / Mei *,&*
Kegiatan : &. ?ndikasi
*. Anamnesis
'. !emeriksaan ekstra oral dan intra oral
2. Memberikan penyuluhan baha lesi tersebut bukan merupakan
suatu penyakit tetapi merupakan suatu varian normal. (idak
perlu suatu peraatan lebih lanjut seperti operasi untuk
menghilangkan lesi tersebut. 5erta memberikan instruksi
pengunyahan pada kedua sisi kiri dan kanan secara bergantian,
dan mengin"ormasikan kepada pasien agar pada saat mengunyah
makanan lebih hari-hati agar mukosa pipinya yang kasar tidak
tergigit.
BAB I,
PE-BAHASAN
9ari laporan kasus di atas, diketahui baha pasien mengeluh permukaan
kasar pada mukosa pipi kiri dan kanan dan pasien menyadari adanya bercak putih
9
kekuningan pada permukaan pipi bagian dalam sebelah kiri dan kanan. (erkadang
secara tidak sengaja tergigit pada saat makan, tetapi hal tersebut sangat jarang
terjadi.
. %ercak putih kekuningan yang lebih menonjol daripada sekitarnya ini
merupakan varian normal yang dikenal dengan "ordyce#s spots. $ordyce#s spots
ini memiliki gambaran klinis bintik-bintik putih yang kecil, tanpa rasa sakit,
menonjol, pucat, berdiameter & sampai ' mm yang mungkin muncul pada bibir,
permukaan dalam .mukosa retromolar1 dan vermilion border bibir. Mereka sering
terjadi pada pria dan anita dari segala usia.
!asien menyadari adanya bercak putih kekuningan tersebut pada saat
sedang melihat keadaan mulutnya di cermin setelah sikat gigi. !asien tidak pernah
merasakan sakit pada bagian tersebut dan secara umum, pasien dalam keadaan
sehat dan tidak sedang dalam peraatan dokter.
!ada pemeriksaan intraoral, tampak adanya lesi makulo papular pada
mukosa bukal sudut mulut kiri dan kanan, tepi teratur, arna putih kekuningan,
ukuran &,0<&,0<,,0 mm, jumlah multiple, palpasi tidak sakit, konsistensi kenyal.
5elain itu ditemukan lesi serupa yang samar-samar pada bagian vermillion bibir
atas dan baah.
!asien dengan "ordyce#s spots ini tidak memerlukan peraatan lebih
lanjut. 9okter gigi hanya perlu memberikan penyuluhan baha keadaan tersebut
merupakan varian normal dan bukan merupakan suatu penyakit yang berbahaya
sehingga pasien tidak perlu mengkhaatirkannya.
BAB ,
KESI-PULAN
$ordyce#s spots biasanya timbul pada mukosa rongga mulut sebagai bintik-
bintik putih yang kecil, tanpa rasa sakit, menonjol, pucat, berdiameter & sampai '
mm yang mungkin muncul pada bibir, permukaan dalam .mukosa retromolar1 dan
vermilion border bibir. Mereka sering terjadi pada pria dan anita dari segala usia.
10
!asien biasanya tidak menyadari keberadaan dari "ordyce#s spots ini.
$ordyce#s spots ini tidak memerlukan peraatan lebih lanjut, sebagai
dokter gigi kita hanya perlu memberikan penjelasan kepada pasien baha pasien
tidak perlu cemas karena keadaan tersebut bukan merupakan penyakit atau
keganasan, melainkan hanyalah varian normal.
DAFTA+ PUSTAKA
&. %urket )@. Oral Medicine Diagnosis and Treatment. 3d. ke-;. !hiladelphia
: J. %. )ippincott 6ompanyA &/8&: &&0-;.
*. >ier R3. Bello conditions o" the oral mucosa. 9alam Differential
Diagnosis of Oral Lesions. N. K. @ood dan !. @. >oaC .editor1. 3d. ke-&.
5aint )ouis : 6. =. MosbyA &/80: *&'-2.
'. 5cully 6, de Almeida 7!, %agan J, 9ios !9, (aylor AM. Oral Medicine
and Pathology at a Glance. 3d. ke-&. 7<"ord : @iley-%lackellA *,&,: &0.
2. @right JM. @hite )esions. 9alam General and Oral Pathology for the
Dental Hygienist. ). 9e)ong dan N. @. %urkhart .editor1. 3d. ke-&.
11
!hiladelphia : )ippincott @illiams D @ilkinsA *,,+: '2'.
0. )askaris >. Color Atlas of Oral Diseases in Children and Adolescents. 3d.
ke-&. 5tuttgart : (hiemeA *,,,: 2*.
12

Anda mungkin juga menyukai