Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang
dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan
tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya
merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya
bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar
yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.
Bunga mawar dengan nama ilmiah Rosaceae merupakan tanaman dari Ordo
Rosales sangatlah pantas menyandang julukan si Ratu Bunga karena hampir
semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunganya yang cantik
menawan dengan aneka ragam warna warni seakan menghidupkan suasana taman
menjadi semarak, ditambah lagi pesona harumnya yang semerbak wangi. Bunga
mawar dikenal mempunyai banyak varietas sehingga disebutlah dia Rosaceae atau
keluarga mawar mawaran.
Kemajuan teknologi semakin membuat keluarga tanaman ini beraneka ragam
dengan warna warninya mulai dari merah, ungu, hitam dan bahkan campuran
beberapa warna. Disamping itu kelopak bunganya juga semakin variasi, dari yang
berkuntum tunggal, ganda sampai yang bertumpuk. Bunga Mawar Memiliki batang
berduri yang berbentuk seperti pengait. Fungsinya sebagai pegangan ketika
merambat atau memanjat pada 2 tumbuhan lain. Ada juga beberapa spesies mawar
mempunyai duri yang lurus dan tajam seperti jarum, tetapi ada juga durinya lunak
dan tidak tajam. Sebetulnya, mawar bukanlah tanaman tropis. Mawar berasal dari
dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Tetapi dalam perkembangannya,
menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis). Ada
beberapa penyakit yang biasanya menyerang bunga mawar. Diantaranya penyakit
karat daun yang menyebabkan daun bunga mawar rontok. Beberapa spesies bunga
mawar dapat menghasilkan buah rose hips, diantaranya seperti species Canina roses
dan Rugosa roses.
Rose hips adalah buah agregat yang dihasilkan oleh bunga, biasanya
berkembang dari bunga yang memiliki banyak putik. Buah rose hips ini merupakan
sumber vitamin C alami. Burung Finch adalah salah satu jenis burung yang
memakan biji-biji mawar, secara tidak langsung mereka membantu penyebaran biji
mawar bersama kotoran yang mereka keluarkan.
Jenis Mawar
Jika dilihat dari bentuk dan sifat pertumbuhannya mawar dapat dikategorikan
dalam 4 kelompok. Diantaranya, mawar semak, mawar kerdil, mawar pohon dan
mawar liana. Mawar semak (Shrub roses) biasanya ditanam sebagai pagar
sedangkan, Mawar Kerdil ( Baby roses) biasanya ditanam dalam pot. Sedangkan
Mawarliana tumbuh secara merambat. Jadi bunga mawar ini dapat digunakan untuk
tanaman hias kebun atau taman (outdoor) juga untuk tanaman hias pot (outdoor and
indoor).

B. Tujuan
Untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan bunga mawar dengan
perlakuan pemberian pupuk C-Organik dan kontrol.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., dll.
Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari
Holand (Belanda). Mawar yang banyak peminatnya adalah tipe Hybrid Tea dan
Medium, memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah
padam dan tingkat produktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m2 /tahun.
Varietas-varietas mawar hibrida (Hybrid Tea) yang telah ditanam di
Indonesia oleh PT. Perkebunan Mangkurajo adalah: Coctail, Diplomat, Idole,
Jacaranda, Laminuette, Osiana, Pareo, Samorai, Sonate de Meilland, Sonia, Sweet
Sonia, Tineke, Vivaldi, White Success dan Yonina. Sedangkan mawar tipe Medium
antara lain adalah Golden Times, Jaguar, Sissel, Laser, dan Kiss. Kelebihan varietas
mawar hibrida adalah tahan lama dan warna-warninya menarik. Mawar tipe Hybrid
Tea bertangkai bunga 80-120 cm, tipe Medium 40-60 cm. Beberapa varietas mawar
introduksi yang dianjurkan didataran rendah: Cemelot, Frad Winds, Mr. Lincoln,
dan Golden Lustee sebagai mawar bunga potong. Sedangkan varietas Folk Song,
Khatherina Zeimet, Woborn Abbey dan Cimacan Salem untuk tanaman taman.

MANFAAT TANAMAN
1) Tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors).
2) Tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang tamu ataupun koridor.
3) Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual.
4) Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan (pada skala
penelitian di Puslitbangtri).

SENTRA PENANAMAN
Daerah pusat tanaman mawar terkonsentrasi di kawasan Alaska atau Siberia,
India, Afrika Utara dan Indonesia. Sentra penanaman bunga potong, tabur dan
tanaman pot di Indonesia dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa
Tengah, Jawa Timur dan Jakarta.

SYARAT PETUMBUHAN
a. Iklim
1. Angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.
2. Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000
mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar
matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh.
Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang menyebabkan
pengeringan tanaman.
3. Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan
tumbuh, dapat ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah
panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C dan kelembaban 70-80 %.
b. Media Tanam
1. Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun atau
di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-
30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik.
2. Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang
cukup baik.
3. Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0)
perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca
dan Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil
akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al, serta menambah ketersediaan
unsurunsur P dan Mo. Tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.
c. Ketinggian Tempat
Mawar tumbuh baik pada:
1. Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C dan maksimum
28 30 derajat C.
2. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum
24 27 derajat C.
3. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C dan maksimum
19,5-22,6 derajat C. Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar dapat
tumbuh dan produktif berbunga di dataran rendah sampai tinggi (pegunungan)
rata-rata 1500 m dpl.
Pupuk Cair
Pupuk Kompos Cair adalah Kompos dalam berbentuk Cair. Tidak seperti
pupuk kompos yang pada umumnya dikenal sejauh ini, Pupuk Kompos Cair tidak
padat tetapi dalam bentuk cair. Pupuk kompos yang selama ini dikenal, adalah
pupuk dalam bentuk padat yang berasal dari kotoran hewan ternak ataupun dari sisa
pelapukan tanaman yang sudah hancur dan terdegradasi (terurai). Kompos Cair
memiliki manfaat yang sama seperti kompos padat yang telah dikenal selama ini.
Kelebihannya adalah Pupuk Kompos Cair bisa diberikan kepada tanaman
melaui daun. Karena dalam bentuk cair, Pupuk Kompos Cair dapat diaplikasikan
dengan cara disemprotkan ke daun dan juga ke bagian-bagian lain tanaman. Pupuk
Kompos Cair akan sangat efektif (diserap oleh tanaman) karena permukaan daun
(bagian bawah) dapat menyerap nutrisi dengan cepat dan efektif. Sehingga dengan
menyemprotkan Pupuk Kompos Cair ke bagian daun tanaman, nutrisi akan lebih
cepat diserap dan diproses oleh tanaman. Hal ini menyebabkan efek kesuburan yang
ditimbulkan akan lebih cepat terlihat dan lebih efisien karena jumlah yang diberikan
dalam kuantitas yang kecil saja (sedikit). Dengan setengah liter Pupuk Kompos Cair
(1 botol) yang berharga Rp. 20.000,-, akan diperoleh 100 liter cairan yang bisa
disemprotkan ke daun tanaman sebagai pupuk.

BAB III
METODOLOGI
A. Tempat Dan Waktu
Praktikum Pertumbuhan Bunga Mawar Dengan Perlakuan Pemberian
Pupuk C-Organik dan Kontrol ini dilaksanakan di rumah bayang Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, pada tanggal 13 November
2013 02 Desrmber 2013, pukul 11.20. 30 WIB sampai selesai.

B. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang di gunakan adalah polybag, tanah, bibit stek mawar,
pupuk C-organik, label, dan air.

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja didalam praktikum ini yaitu :
1. Sediakan lat dan bahan yang telah di tentukan.
2. Isi tanah kedalam 10 polybag dengan memberi label setiap perlakuan, kemudian
tanam bibit mawar.
3. Kemudian siram tanaman mawar tersebut,
4. Larutkan pupuk c-organik 1 ml dengan 2 liter air
5. Setelah 1 minggu tanaman VI X di beri pupuk C-Organik dengan cara
disemprotkan dibelakang daun.
6. Amati tanaman satu kali dalam 6 hari.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun hasil yang di dapat dalam pengamatan yaitu :
Tanaman Kontrol C-Organik
20/11/13 26/11/13 20/11/13 26/11/13
I 9 10,2
II 9,5 13,2
III 8,8 11,0
IV 12 14,7
V 9,5 10,5
VI 14,6 18,1
VII 11,1 13,6
VIII 7,5 11,6
IX 9,5 11,9
X 8,6 10









B. Pembahasan
Pupuk cair organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk cair organik
menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan binatang di
dalam tanah juga terpacu dengan penggunaan pupuk cair. Pupuk cair tersebut dapat
dibuat dari kotoran hewan yang masih baru. Kotoran hewan yang dapat digunakan
misalnya kotoran kambing, domba, kelinci, ayam atau ternak lainnya. Pupuk organik
cair adalah pupuk organik yang kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut
sebagai pupuk cair foliar. Pupuk ini mengandung hara makro dan mikro esensial (N,
P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk cair lebih mudah
terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai. Manfaat dari
pemberian pupuk cair organik adalah :
1. Merangsang pertumbuhan tunas baru.
2. Memperbaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki sel-sel rusak.
3. Merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tumbuhan.
4. Memperbaiki klorofil pada daun.
5. Merangsang pertumbuhan kuncup bunga.
6. Memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga.
7. Memperkuat daya tahan pada tanaman.
Penanaman bunga mawar dengan perlakuan berbeda yaitu dengan pemberian
pupuk C-Organik dan kontrol menghasilkan perbedaan yang nyata, dapat kita lihat
dari tabel hasil di atas. Pupuk C-Organik memberi efek yang baik sesuai dengan
manfaat pupuk organik yang telah dibahas sebelumnya. Hal ini dapat kita lihat dari
hasil pengamatan yang dilakukan dari segi pertambahan tinggi tanaman mawar.
Pemberian pupuk C-Organik juga tidak selamanya memberi efek yang baik,
hal ini dapat terjadi apabila pemberian dosis pupuk yang tidak tepat sesuai dengan
anjuran. Dalam pengamatan ini dosis pupuk organik yang dianjurkan adalah: 1 ml
pupuk C-Organik dilarutkan dengan 2 liter air atau 1 tutup botol kemasan (+/- 4 ml )
ke dalam 8 liter air, atau 1 botol (30 ml) ke dalam 60 liter air.

Tabel selisih perbandingan tinggi tanaman mawar tanggal 20-11-2013
dengan 26-11-2013 :
Kontrol C-Organik
1,2 cm 3,5 cm
3,7 cm 2,5 cm
2,2 cm 4,1 cm
2,7 cm 2,4 cm
1 cm 1,4 cm

Hasil perbandingan di atas dapat di simpulkan bahwa pengaruh pupuk C-
Organik memberikan efek yang baik pada pertumbuhan tanaman mawar
dibandingkan dengan cara kontrol. Data diatas diperoleh dengan mengurangkan
tingggi akhir tanaman dengan tinggi awal tanaman, sehingga diperoleh selisih
tingginya.
Perhitungan untuk kontrol:
T1 = B A
= 10,2 cm 9 cm
= 1,2 cm
T2 = 13,2 cm 9,5 cm
= 3,7 cm
T3 = 11,0 cm 8,8 cm
= 2,2 cm
T4 = 14,7 cm 12 cm
= 2,7 cm
T5 = 10,5 cm 9,5 cm
= 1 cm
Perhitungan untuk C-Organik:
T1 = 18,1 cm 14,6 cm
= 3,5 cm
T2 = 13,6 cm 11,1 cm
= 2,5 cm
T3 = 11,6 cm 7,5 cm
= 4,1 cm
T4 = 11,9 cm 9,5 cm
= 2,4 cm
T5 = 10 cm 8,6 cm
= 1,4 cm



































BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan serta hasil data yang
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pupuk cair organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.
2. Pupuk C-Organik menyediakan unsur hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S,
Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik) bagi tanaman.
3. Pertumbuhan mawar berdampak baik dengan perlakuan C-Organik dibandingkan
dengan pertumbuhan mawar dengan perlakuan kontrol.

B. Saran
Para petani atau bagi siapa saja yang ingin berkebun bunga mawar, ada
baiknya jika menggunakan pupuk Organik dengan memperhatikan dosis yang telah
di tentukan.








LAMPIRAN








TUGAS TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HIAS
Perbandingan Pertumbuhan Bunga Mawar Dengan Perlakuan Pupuk C-
Organik Dan Kontrol.












IRAMA SIALLAGAN
05111007123












JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013
DAFTAR PUSTAKA
Budhiarti, R.A. 2004. Rekayasa komposisi media tanam dan formula hara serta
pengaruhnya terhadap hasil dan kualitas mawar pot. Skripsi. Fakultas
Pertanian UNSIL, Tasikmalaya.

Kartapradja, R. 1995. Botani dan ekologi mawar. Balai Penelitian Tanaman Hias,
Jakarta. 60 h.

Setyaningtyas,N.2008.Makalah Kimia Umum Pupuk Cair Organik. dari : http
://dc153. 4shared.com/doc/x_ZNo2nI/preview.html

Anda mungkin juga menyukai