Anda di halaman 1dari 20

Pengenalan SCRUM

SCRUM
SCRUM adalah kerangka kerja yang bersifat
iteratif dan tangkas, sebagai penunjang
manajemen proyek dalam pengembangan
perangkat lunak.
Tujuan SCRUM : meningkatkan kecepatan
penyelesaian produk perangkat lunak yang
berkualitas tinggi secara effisien dan efektif,
sesuai dengan visi awal yang telah
dirumuskan.
Scrum adalah sebuah proses agile yang memungkinkan kita
untuk memfokuskan diri guna menghasilkan nilai ekonomi
paling tinggi dalam jangka waktu yang sangat singkat.
Scrum memungkinkan kita untuk dapat melihat software yang
dapat bekerja (setiap dua minggu hingga satu bulan) secara
cepat dan berulang kali.
Bisnis akan menentukan prioritas. Tim akan mengatur dirinya
sendiri untuk menentukan teknik terbaik dalam menghasilkan
fitur dengan prioritas tertinggi.
Setiap dua minggu hingga satu bulan sekali semua pihak dapat
melihat sebuah software yang dapat bekerja dan memutuskan
untuk merilis software sebagaimana adanya atau melanjutkan
untuk mengembangkannya di sprint berikutnya
Scrum dalam 100 kata
Kebutuhan SCRUM
Latar Belakang
Kurangnya pemahaman secara menyeluruh terhadap produk yang
sedang dikembangkan sehingga menyebabkan
Ketidak sensitifan terhadap lingkup kerja atau target-target yang
harus dicapai sehingga menyebabkan
Keputusan yang sering dibebankan pada hanya satu pihak
sehingga menyebabkan
Pendefinisian Requirement yang seperti tidak ada batasnya
sehingga menyebabkan
Motivasi dan tanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan
berkurang sehingga menyebabkan
Penyelesaian pengembangan yang sering berlarut-larut sehingga
menyebabkan Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Kebutuhan SCRUM
Kebutuhan
Suatu metoda yang dapat meningkatkan pemahaman terhadap
produk yang sedang dikembangkan sehingga dapat
meningkatkan
Sensitifitas terhadap lingkup kerja atau target-target yang harus
dicapai sehingga dapat meningkatkan
Pemahaman Teknis terhadap apa dan bagaimana suatu pekerjaan
harus dilakukan sehingga dapat meningkatkan
Keberanian untuk pengambilan keputusan teknis sehingga dapat
meningkatkan
Pendefinisian Requirement yang lebih terarah dan dapat
dikendalikan sehingga dapat meningkatkan
Motivasi dan tanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan Kecepatan Penyelesaian Proyek
Kebutuhan SCRUM
SCRUM
SCRUM memecah setiap pekerjaan menjadi kelompok pekerjaan
terkecil yang dapat dengan mudah dipahami seluruh anggota tim
Setiap kelompok pekerjaan dibagi lagi secara ke dalam sebuah Sprint
oleh anggota tim ke dalam lingkup dan targetnya
Setiap Sprint dipantau secara oleh semua anggota tim, masing-masing
dapat mengukur dan memberi masukan, apa dan bagaimana
Keputusan teknis ditetapkan secara berkelompok oleh anggota tim
dalam setiap Sprint
Requirement secara otomatis dapat diarahkan dan dievaluasi
berdasarkan hasil Review Meeting dan Retrospective Meeting
Dengan interval waktu yang lebih pendek SCRUM dapat
meningkatkan motivasi dan tanggung jawab penyelesaian pekerjaan
Penyelesaian Proyek Tepat Waktu
Tiga Prinsip SCRUM
Scrum mencoba untuk mengurangi kompleksitas dengan tiga
prinsip yaitu:

Transparansi: Kemajuan dan hambatan sebuah proyek setiap
hari dan seterusnya terpantau oleh semuanya.
Verifikasi: Dengan interval teratur dan pendek dilakukan
penyerahan dan penilaian terhadap fungsi produk yang
dikembangkan.
Adaptasi: Requirement untuk produk bukan merupakan harga
mati, tetapi setelah diserahkan dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika perlu.

SCRUM telah digunakan oleh:
Microsoft
Yahoo
Google
Electronic Arts
Lockheed Martin
Philips
Siemens
Nokia
IBM
Capital One
BBC
Intuit
Nielsen Media
First American Real Estate
BMC Software
Ipswitch
John Deere
Lexis Nexis
Sabre
Salesforce.com
Time Warner
Turner Broadcasting
Oce
Proses SCRUM
Komponen SCRUM
Product Owner
Scrum Master
Project Team
Sprint Planning Meeting
Daily SCRUM Meeting
Sprint Review Meeting
Backlog Refinement
Sprint Retrospective

Product Backlog
Sprint Backlog
Burndown Chart
ROLES
MEETINGS
ARTIFACTS
Peran SCRUM (Roles)
Orang yang terlibat dalam proses scrum dibagi menjadi 3 jenis
peran (role), yaitu:
Product Owner yaitu orang yang menentukan spesifikasi atau
feature dari software yang akan di-deliver.
Scrum Master yaitu orang yang bertanggung jawab untuk
mengatur proses scrum selama proyek berjalan. Oleh karena itu
Scrum Master harus menguasai Scrum process. Scrum Master
adalah fasilitator, yang mempersiapkan dan memimpin
pertemuan (meeting)
Project Team yang merupakan self-organizing team yang
menjalankan project, seperti business analyst, software architect,
developer, tester dan lain-lain.
Pertemuan SCRUM (Meetings)
Pertemuan SCRUM (Meetings)
Dalam proses scrum terdapat 4 jenis pertemuan(meeting), yaitu:
Sprint Planning Meeting yaitu pertemuan awal untuk menyusun
Product Backlog (susunan Sprint), menetapkan tujuan Sprint,
menentukan estimasi waktu penyelesaian setiap Sprint dan
menetapkan priorotas dari setiap Sprint.
Daily Scrum Meeting yaitu pertemuan rutin dalam setiap Sprint,
sifatnya lebih kepada evaluasi harian setiap proses Sprint.
Evaluasi lebih ditetapkan pada komitmen bukan status.
Sprint Review Meeting yaitu pertemuan akhir setiap sprint untuk
mempresentasikan hasil dari setiap Sprint (biasanya dalam
bentuk demo fitur atau fungsi).
Sprint Retrospective Meeting yaitu pertemuan diakhir setelah
seluruh Sprint dilakukan. Biasanya berupa evaluasi dan lesson
learnt dari masing-masing Sprint yang sudah dilakukan.
Sprint Planning Meeting
Daily SCRUM Sprint
P
r
i
o
r
i
t
i
e
s

Sprint Retrospective Meeting
Dokumen Kerja SCRUM (Artifacts)
Perangkat (tools) yang digunakan dalam proses terdiri dari 3
jenis dokumen kerja (artifact), yaitu:
Product Backlog berisi daftar fitur produk atau pekerjaan yang
akan dilakukan oleh tim berikut deskripsi, estimasi waktu dalam
hari dan tingkat prioritasnya masing-masing. Umumnya berupa
daftar Modul / Fitur atau Fungsi dari Client / Pengguna.
Sprint Backlog merupakan bagian produck backlog yang
didetailkan, dipilih untuk setiap Sprint yang akan dilakukan dan
dikuantifikasi dalam hitungan jam, dikelompokan berdasarkan
prioritasnya. Umumnya berupa daftar Requirement utama atau
Use Case dari Client / Pengguna.
Burndown Chart adalah grafik yang menunjukan seberapa
banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap
Sprint. Grafik ini merefleksikan progress dari setiap Sprint.
Contoh Product Backlog
Contoh Sprint Backlog
Pekerjaan
Buat kode antar muka
Buat kode middle-tier
Test middle-tier
Buat panduan online
Buat kode foo class
Sen
8
16
8
12
8
Sel
4
12
16
8
Rab Kam
4
11
8
4
Jum
8
8
Tambah error logging
8
10
16
8
8
Contoh Burndown Chart
Pekerjaan
Buat kode antar muka
Buat kode middle-tier
Test middle-tier
Buat panduan online
Buat kode foo class
Sen
8
16
8
12
8
Sel
4
12
16
8
Rab Kam
4
11
8
4
Jum
8
8
Tambah error logging
8
10
16
8
8
J
a
m

40
30
20
10
0
Sen Sel Rab Kam Jum
50

Anda mungkin juga menyukai