Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan di
seluruh dunia. Menurut laporan UICC (Union for International Cancer Control) pada tahun
2009, setiap tahunnya sekitar 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di
antaranya meninggal dunia karena kanker. Jika tidak diambil tindakan pengendalian yang
memadai, maka diperkirakan pada tahun 2030 sekitar 26 juta orang akan menderita kanker
dan 17 juta di antaranya akan meninggal dunia karena kanker. Dari tahun ke tahun
penderita penyakit kanker jumlahnya terus meningkat termasuk di Indonesia, dimana
peningkatannya mencapai 190 ribu penderita kanker baru per tahun (Mariono dkk., 2002).
Tingginya jumlah penderita kanker dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang tepat dan
tidak sehat, serta dipicu oleh faktor lingkungan antara lain seperti infeksi virus, polusi udara,
radiasi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol dan bahan-bahan yang bersifat karsinogen.
Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan kadar radikal bebas di dalam tubuh yang merupakan
salah satu faktor penyebab timbulnya kerusakan DNA, yang pada akhirnya akan menimbulkan
keganasan (McKee & McKee, 1999).
Saat ini, pengobatan kanker dapat dilakukan dengan pengobatan modern dan
tradisional. Pengobatan modern yang biasa dilakukan yaitu pembedahan dan radioterapi.
Pengobatan tradisional dapat dilakukan dengan memanfaatkan tanaman obat tradisonal yang
beraktivitas sebagai antikanker. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman
daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki efek samping
yang relatif lebih sedikit daripada obat modern (Sari 2006). Selain itu, pengobatan secara
tradisional dinilai lebih murah dibandingkan dengan pengobatan secara modern (Mangan
2005).
Pencarian senyawa aktif yang berasal dari alam untuk pengobatan antikanker terus
ditingkatkan, mengingat pengobatan antikanker yang selama ini digunakan dari obat sintesis
yang relatif lebih mahal dan diduga mengandung efek samping. Tumbuhan obat yang dapat
digunakan adalah Erythrina addisoniae merupakan salah satu tumbuhan dari genus Erythrina,
dimana batang dan kulit akar Erythrina addisoniae dapat digunakan untuk melawan disentri,
hepatitis, gangguan reumatik, nyeri dan dapat digunakan sebagai antikanker (Krukoff dan
Barneby, 1974 ; Hartwell,1970). Diketahui bahwa ekstrak Erythrina addisoniae dapat
menghambat kanker. Senyawa yang digunakan untuk menghambat kanker adalah senyawa
golongan alkaloid dan flavonoid (Amer et al,1991 dan Ichimaru et al,1996).
Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh pada Nguyen et al. pada tahun 2012, berhasil
mengisolasi senyawa isoflavonoid dari kulit akar E. addisoniae yang beraktivitas antikanker
payudara terhadap sel MCF7 , MCF7/ADR dan MDA-MB-231 dengan menggunakan kontrol
positif yaitu tamoksifen. Dari hasil isolasi didapat senyawa yang aktif terhadap sel kanker
payudara yaitu Eritradison II-IV dan Ekrenon b10 Nilai IC
50
masing-masing senyawa
(Eritradison II MCF= 11,41 1,97M, MCF7/ADR= 6,75 1,00M dan MDA-MB-231= 4,57
0,60M; Eritradison III MCF= 6.84 0.11M, MCF7/ADR= 9.22 0.21M dan MDA-MB-
231= 6.92 0.27M dan Eritradison IV MCF= 11.00 1.02M, MCF7/ADR= 6.06 0.85M
dan MDA-MB-231= 6.34 0.40M).

Anda mungkin juga menyukai