Resiko aspirasi berhubung an dengan gangguan perceptual dan kognitif (menurunn ya tingkat kesadaran) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 14x7 jam tidak terjadi aspirasi dengan kriteria hasil: - Klien tenang, tidak gelisah - Tanda-tanda vital dalam rentang normal TD: 130- 150/80-90 mmHg HR: 80-100 x/menit RR: 18-24 x/menit T: 36,2-37,5 C - Jalan nafas paten, mudah bernafas, dan tidak ada suara nafas abnormal
Aspiration precaution 1. Tentukan faktor penyebab gangguan yang berhubungan dengan situasi pasien, penyebab koma, penurunan perfusi cerebral dan potensial peningkatan TIK. 2. Cek nasogastrik sebelum memberikan makan 3. Hindari pemberian makanan jika residu banyak. 4. Monitor status neurologi. 5. Respirasi, amati bentuk dan irama pernafasan seperti cheyne stokes, kusmaul, dll 6. Posisi kepala ditinggikan sedikit dengan posisi netral (hanya tempat tidurnya saja yang ditinggikan) dan kepala dimiringkan
1. Penyebab menentukan intervensi yang akan dilaksanakan. Perubahan tanda-tanda neurologis atau kegagalan setelah serangan mungkin memerlukan mungkin memerlukan perawatan kritis untuk memonitor kesadaran. 2. Cek NGT dilakukan untuk menghindari aspirasi yang terjadi jika NGT tidak masuk ke lambung 3. Akan mengakibatkan risiko aspirasi pada klien 4. Mengetahui perkembangan kondisi dan tingkat kesadaran klien 5. Mengetahui penurunan kualitas pernafasan klien untuk melakukan beberapa intervensi yang tepat 6. Menghindari risiko aspirasi terhadap makanan yang dimasukan
CATATAN PERKEMBANGAN
Minggu pertama Tanggal No. Dx Jam Tindakan Keperawatan Hasil 03/03 2014 1 09.30 WIB Memantau tanda-tanda vital. S :- O : TD=120/70 mmHg N = 88x/menit R = 22x/menit S = 36 0 C 1 10.00 Memasang infus RL 20 tpm S : klien diam saja ketika disuntikkan jarum. O : klien menutup kedua matanya dengan rapat. 1 10.15 Memantau GCS S : klien masih belum bisa berbicara. O : - E2M5V4 1 10.30 Memberikan O 2 3L/menit S : - O : klien tampak tenang dengan bantuan oksigen. 1 10.45 Memberikan posisi semifoler S : - O : klien tampak tenang dengan posisi semi fowler yang diberikan. 1 10.00 Memberikan citicolin 500mg Memberikan ranitidine 50 mg
S : - O : klien tidur.
1 12.00 Memberikan aspilet 80 mg S : - O : klien kooperatif ketika diberikan obat melalui NGT. 2 11.00 Memantau kekuatan otot klien S : O :- kekutan otot klien pada ekstremitas atas 0/1/0/1 - Kekuatan otot klien pada ekstremitas bawah 0/1/0/1 2 11.30 Mengajarkan ROM pada keluarga klien S: keluarga klien mengatakan bahwa keluarga pernah diajari latihan gerak pada saat masuk rumah sakit yang pertama tetapi lupa. O : keluarga kooperatif 4 12.00 Melakukan pengecekan NGT sebelum memberiakan diit cair pada klien S: keluarga mengatakan jika tidak diawasi klien terkadang berusaha menarik NGT O: kelurga kooperatif, NGT terpasang dan masuk lambung. 4 12.05 Melakukan pengecekan residu S: - O: tidak terdapat residu 4 12.10 Memberikan diit cair (susu) melalui NGT S: - O: susu masuk 250 ml 04/03 2014 3 07.30 Memantau derajat dekubitus klien S : keluarga mengatakan luka berwarna kemerahan. O : - luka dekubitius derajat I - Warna luka tampak kemerahan.
3 08.00 Melakukan perawatan luka dekubitus S : - O : klien kooperatif 4 10.00 Memposisikan posisi semi fowler menggunakan beberapa bantal S: keluarga mengatakan klien terlihat lebih nyaman dengan posisi tersebut O: klien terlihat lebih nyaman 4 12.00 Melakukan pengecekan NGT sebelum memberiakan diit cair pada klien S: keluarga mengatakan jika tidak diawasi klien terkadang berusaha menarik NGT O: kelurga kooperatif, NGT terpasang dan masuk lambung. 4 12.05 Melakukan pengecekan residu S: keluraga mengatakan klien tidak muntah. Residu tidak ada O: tidak terdapat residu 4 12.15 Memberikan diit cair (susu) melalui NGT S: keluarga mengatakan setiap diberikan susu melalui NGT klien tidak batuk. O: susu masuk 250 ml 3 13.00 Mengajarkan alih baring pada keluarga klien S : keluarga mengatakan bantal yang dimiliki untuk alih baring masih kurang. O : klien kooperatif ketika dilakukan alih baring. 3 13.30 Menganjurkan keluarga untuk memberikan lotion untuk klien. S : keluarga mengatakan sudah memiliki lotion untuk menjaga kelembaban klien. O : keluarga kooperatif 05/03 2014 1 08.00 Memantau tanda-tanda vital S :- O : TD = 130/70 mmHg N = 92x/menit S = 37 0 C R = 20x/menit 1 08.15 Mematau GCS klien S : afasia O : - GCS E4M6Vafasia - Klien mulai bisa menggerakkan kepala dengan pelan. - Klien mulai bisa membuka mulutnya. 1 10.00 Memberikan citicolin 500mg Piracetam 3 gr Memberikan ranitidine 50 mg Memberikan ciprofloxacin 500mg S : - O : klien kooperatif, terapi masuk.
4 10.00 Memposisikan posisi semi fowler menggunakan beberapa bantal S: - O: klien terlihat lebih nyaman 4 12.30 Melakukan pengecekan NGT sebelum memberiakan diit cair pada klien S: keluarga mengatakan klien selalu diawasi O: kelurga kooperatif, NGT terpasang dan masuk lambung. 4 12.35 Melakukan pengecekan residu S: keluraga mengatakan klien tidak muntah. O: tidak terdapat residu 4 12.45 Memberikan diit cair (susu) melalui NGT S: keluarga mengatakan setiap diberikan susu melalui NGT klien tidak batuk. O: susu masuk 300 ml 1 13.00 Memberikan alprazolam 0,5 mg S : - O : klien kooperatif ketika diberikan obat melalui NGT 06/03 2014 2 10.30 Melakukan ROM pasif pada klien S :- O : klien kooperatif ketika dilakukan ROM 3 08.00 Melakukan perawatan luka S : keluarga klien mengatakan luka sudah membaik. O : klien sudah berwarna kemerahan. 3 08.15 Membuat kesepakatan jadwal alih baring klien bersama keluarga S : keluarga mengatakan akan melakukan alih baring sesuai jadwal yang tertempel di tempat tidur. O : keluarga kooperatif. 1 08.30 Memantau tanda-tanda vital klien S : - O : TD=120/80 mmHg N = 90x/menit R = 22x/menit S = 36 0 C 1 08.45 Memantau kesadaran klien S : klien sudah bisa mengerang O ; klien sadar, lebih sering terbuka matanya. 1 09.55 Memberikan citicolin 500mg Memberikan ranitidine 50 mg
S : - O : klien kooperatif.
1 12.00 Memberikan aspilet 80 mg S : - O : klien kooperatif ketika diberikan obat melalui NGT 2 13.00 Melakukan ROM pasif bersama keluarga S : keluarga mengatakan telah melakukan ROM setiap pagi. O : keluarga telah melakukan ROM pasif dengan benar. 3 13.10 Memantau keadaaan luka S : keluarga mengatakan bahwa luka sudah membaik. O : luka masih dalam grade I, luka sudah tampak kemerahan 3 13.30 Memantau pelaksanan alih baring yang sudah dilakukan oleh keluarga S : keluarga mengatakan bahwa keluarga telah berusaha melakukan alih baring setipa 2 jam sekali, meskipun kadang masih lupa. O : keluarga sudah melakukan alih baring. 07/03 2014
09.30
09.45
10.00
10.10
10.20
1
1
1
2
3
Mempertahankan posisi tirah baring klien dengan kepala ditinggikan 30
Monitor pemberian O 2 3 liter/menit
Mengkaji status neurologi klien
Mengkaji kemampuan fungsional klien
Memiringkan pasien ke kanan S : - O: klien dalam posisi anatomis dengan kepala ditinggikan 30 S : - O : Klien masih terpasang O 2 3 liter/menit S : - O : Kesadaran composmentis (E 2 M 6 V 4 ) S : - O : Klien terbaring lemah Klien mengalami hemiplegi ekstremitas kanan S : - O : Klien miring ke kanan
12.40
2
Mengukur TTV dengan dibantu mahasiswa dan keluarga klien S : - O : TD : 140/80 N : 64 x/menit Suhu : 36,8 C RR : 22 x/menit 08/03 2014 10.00
10.15
10.20
10.30
10.35
10.40
10.45
10.55
1
1
1
2
2
2
2
1
Mengukur TTV
Meninggikan posisi kepala 30 o
Mengkaji status neurologi klien
Mengkaji tonus otot ekstremitas
Melatih ROM aktif dan pasif pada klien
Mengobservasi tanda dan gejala yang mengindikasikan kelebihan beban kerja jantung selama latihan
Memiringkan klien ke kanan
Memonitor terapi O2 pada klien
S : - O : TD : 160/80 mmHg N : 64 x/mnt RR : 24 x/mnt S : 36,7 o C
S : - O : klien dalam posisi anatomis dengan elevasi kepala 30 o
S : - O :
Composmentis
S : - O : ekstremitas dextra tampak lemah Kekuatan otot ekstremitas atas kanan 2, kiri 5 Kekuatan otot ekstremitas bawah kanan 2, kiri 5
S : - O : klien kooperatif, dapat melakukan semua gerakan ROM dengan mandiri pada ekstremitas kiri dan dengan bantuan pada ekstremitas kanan
S : - O : N : 68 x/mnt RR : 26 x/mnt
S : - O : klien miring ke kanan dengan bantuan
S : - O : klien terpasang O 2 3 l/mnt
12.00
12.15
12.20
12. 25
12.30 1
4
4
4
4
Mengukur TTV
Memposisikan posisi semi fowler menggunakan beberapa bantal
Melakukan pengecekan NGT sebelum memberiakan diit cair pada klien
Melakukan pengecekan residu
Memberikan diit cair (susu) melalui NGT S : - O : TD : 150/90 mmHg N : 64 x/mnt RR : 24 x/mnt S : 36,5 o C
S: - O: klien terlihat lebih nyaman
S: keluarga mengatakan klien selalu diawasi O: kelurga kooperatif, NGT terpasang dan masuk lambung
S: keluraga mengatakan klien tidak muntah. O: tidak terdapat residu
S: keluarga mengatakan setiap diberikan susu melalui NGT klien tidak batuk. O: susu masuk 300 ml
Minggu kedua Tanggal No. Dx Jam Tindakan Keperawatan Hasil 10/03 2014 1 08.30 WIB Memantau tanda-tanda vital. S :- O : TD=130/70 mmHg N = 88x/menit R = 22x/menit S = 36 0 C 1 10.00 Mengganti infus RL 20 tpm S : - O : klien diam 1 10.15 Memantau GCS S : klien masih belum bisa berbicara. O : - E2M5V4 1 10.30 melepaskan O 2 S : - O : klien tampak tenang dengan tanpa bantuan oksigen. 1 10.45 Memberikan posisi semifoler S : - O: klien tampak tenang dengan posisi semi fowler. 4 11.10 Memantau respirasi, S: keluarga mengatakan klien amati bentuk dan irama pernafasan seperti cheyne stokes, kusmaul, dll
tidak terdengar ngorok O: tidak terdapat suara abnormal 1 11.30 Oral hygine
S : - O : mulut klien bersih, bau berkurang
2 11.00 Memantau kekuatan otot klien S : O :- kekutan otot klien pada ekstremitas atas 0/3/0/3 - Kekuatan otot klien pada ekstremitas bawah 0/3/0/3 2 11.30 Mengajarkan ROM pada keluarga klien S: keluarga klien mengatakan selalu melakukan ROM yang diajarkan perawat O : keluarga kooperatif 4 12.10 Melakukan pengecekan NGT sebelum memberiakan diit cair pada klien S: keluarga mengatakan klien selalu diawasi O: kelurga kooperatif, NGT terpasang dan masuk lambung. 4 12.20 Melakukan pengecekan residu S: keluraga mengatakan klien tidak muntah. O: tidak terdapat residu 4 12.25 Memberikan diit cair (susu) melalui NGT S: keluarga mengatakan setiap diberikan susu melalui NGT klien tidak batuk. O: susu masuk 300 ml 11/03 2014 3 07.30 Memantau derajat dekubitus klien S : keluarga mengatakan luka berwarna kemerahan. O : - luka dekubitius derajat I - Warna luka tampak kemerahan.
3 08.15 Melakukan perawatan luka dekubitus S : - O : klien kooperatif 3 10.00 Melakukan alih baring pada keluarga klien S :- O : keluarga kooperatif ketika dilakukan alih baring dengan klien. 3 11.00 Memberikan lotion untuk klien. S : - O : klien terlihat lebih nyaman 4 12.10 Melakukan pengecekan NGT sebelum memberiakan diit cair S: keluarga mengatakan klien selalu diawasi O: kelurga kooperatif, NGT pada klien terpasang dan masuk lambung. 4 12.20 Melakukan pengecekan residu S: keluraga mengatakan klien tidak muntah. O: tidak terdapat residu 4 12.25 Memberikan diit cair (susu) melalui NGT S: keluarga mengatakan setiap diberikan susu melalui NGT klien tidak batuk. O: susu masuk 300 ml, tidak terdapat tanda aspirasi 12/03 2014 1 08.00 Memantau tanda-tanda vital S :- O : TD = 110/70 mmHg N = 90x/menit S = 37.4 0 C R = 22x/menit 1 08.15 Mematau GCS klien S : afasia O : - GCS E4M6Vafasia - Klien mulai bisa menggerakkan kepala dengan pelan. - Klien mulai bisa membuka mulutnya. 4 09.00 Memonitor respirasi, mengamati bentuk dan irama pernafasan seperti cheyne stokes, kusmaul, dll S:keluarga mengatakan klien tidak sesah dan tidak terdengar suara nafas tambahan O: tidak terdapat suara nafas tambahan 1 10.00 Memberikan citicolin 500mg Piracetam 3 gr Memberikan ranitidine 50 mg Memberikan ciprofloxacin 500mg S : - O: terapi masuk, klien kooperatif.
4 12.10 Melakukan pengecekan NGT sebelum memberiakan diit cair pada klien S: - O: kelurga kooperatif, NGT terpasang dengan baik. 4 12.20 Melakukan pengecekan residu S: - O: tidak terdapat residu 4 12.25 Memberikan diit cair (susu) melalui NGT S: keluarga mengatakan setiap diberikan susu melalui NGT klien tidak batuk. O: susu masuk 300 ml, tidak terdapat tanda aspirasi