Anda di halaman 1dari 3

Jepang dan Restorasi Meiji

Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di
sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau
paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di
Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari
utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah
daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung,
dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji
yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di
peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang,
dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota
yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya
berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Namun dahulu, Bangsa Jepang adalah bangsa yang penuh carut marut konflik sosial dan konflik antar
kelompok, termasuk carut marut ekonomi. Peristiwa Restorasi Meiji 1868 adalah sejarah agung manusia
Jepang sesudah carut marut politik itu. Restorasi Meiji menjadi sejarah besar yang pengaruhnya begitu
abadi bagi bangsa Jepang hingga saat ini. Restorasi Meiji inilah sebagai katalis dalam kemajuan Jepang
menuju negara industri maju. Keberhasilan Restorasi Meiji ini diakui dunia tidak ada bandingannya di
seluruh dunia. Dalam jangka waktu hanya sekitar 30 tahunan telah berhasil membawa Jepang dari negara
terisolasi, terbelakang dan tradisional menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara barat.
Restorasi Meiji ini juga telah melahirkan tokoh-tokoh yang amat berpengaruh bagi kemajuan Jepang
seperti Fukuzawa Yukichi tokoh modernisasi pendidikan Jepang, Dalam era Restorasi Meiji ini ia mampu
memberi pengaruh yang amat besar, yang hingga kini mampu menggerakkan masyarakat Jepang untuk
mencari ilmu dan terus belajar. Perubahan yang begitu besar bagi masyarakat Jepang ini juga tidak
terlepas dari mental model manusia Jepang yang memang telah lama diwarisi dan terbentuk oleh mental
Bushido atau jalan hidup samurai (kerja keras, jujur, ikuti pemimpin, tidak individualis, tidak egois,
bertanggung jawab, bersih hati, harus tahu malu).

RESTORASI MEIJI
Dahulu, Jepang merupakan negara yang sangat miskin sehingga banyak orang-orang Jepang yang
merantau meninggalkan negaranya mencari kehidupan baru di Amerika, Brazil atau Peru yang saat itu
sedang dalam proses kelahiran suatu negara. Sehingga tidak heran kalau pernah mendengar istilah
Nikei yaitu sebutan untuk orang Amerika, Brazil, atau Peru keturunan Jepang.
Sebelum 1853 Jepang negara yang sangat tertutup dan diperintah dengan cara yang sangat feodalistik.
Dorongan modernisasi Jepang berawal dari hadirnya angkatan laut Amerika dibawah pimpinan
Laksamana Perry. Laksamana Perry minta pintu gerbang Jepang dibuka dan minta berunding dengan
tujuan agar Jepang membuka diri kepada pihak asing, berdagang dan membolehkan kapal asing merapat
di pelabuhan Jepang . Mulai saat itu bangsa Jepang terbuka matanya bahwa ada kekuatan-kekuatan besar
diluar mereka. Semangat Bushido para samurai dengan pedang-pedangnya ditantang untuk mampu
melawan kekuatan Amerika, orang kulit putih, orang Barat (sekalipun orang Amerika itu datangnya dari
Timur). Sejak saat itu mereka berpikir untuk menjadi sekurang-kurangnya sama kuatnya dengan orang
asing.
Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup akhir Zaman Edo dan
awal Zaman Meiji. Restorasi Meiji juga dikenal dengan sebutan Meiji Ishin, Revolusi, atau Pembaruan,
adalah rangkaian kejadian yang menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial Jepang.
Restorasi ini merupakan akibat langsung dari dibukanya Jepang kepada kedatangan kapal dari dunia Barat
yang dipimpin oleh perwira angkatan laut asal AS, Matthew Perry.
Pembentukkan Aliansi Sat-cho, yaitu antara Saigo Takamori, pemimpin Satsuma, dengan Kido
Takayoshi, pemimpin Choshu, adalah titik awal dari Restorasi Meiji. Aliansi ini dicetuskan oleh
Sakamoto Ryoma, dengan tujuan melawan Keshogunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan
kepada Kaisar. Keshogunan Tokugawa resmi berakhir pada tanggal 9 November 1867, ketika Shogun
Tokugawa ke-15, Tokugawa Yoshinobu memberikan kekuasaannya ke Kaisar dan 10 hari kemudian
mundur dari jabatannya. Titik ini adalah awal Restorasi kekuasaan imperial. Walau begitu, Yoshinobu
masih tetap memiliki kekuasaan yang signifikan .
Restorasi Meiji merupakan usaha besar-besaran kaisar Meiji untuk menciptakan Jepang baru, yaitu
transformasi dari negara yang terisolasi dan miskin menjadi negara yang modern. Restorasi Meiji
membawa perubahan besar dalam kehidupan bangsa Jepang, terutama pendidikan. Sebelum Restorasi
Meiji, Jepang melaksanakan pendidikannya berdasarkan sistem masyarakat feodal, yaitu pendidikan
untuk samurai, petani, tukang, pedagang, serta rakyat jelata. Kegiatan ini dilaksanakan di kuil dengan
bimbingan para pendeta Budha yang terkenal dengan sebutan Terakoya (sekolah kuil) .
Dalam kurun waktu bergulirnya Restorasi Meiji (Meiji Ishin) tahun 1868 dan dekade sesudahnya, bangsa
Jepang telah membuktikan diri kepada dunia sebagai bangsa yang memiliki kompetensi ilmu pengetahuan
dan teknologi maju yang dapat disejajarkan dengan Amerika dan negara maju lainnya. Hal yang
terpenting dari restorasi ini adalah restorasi dibidang pendidikan, yaitu mengubah sistem pendidikan dari
tradisional menjadi modern (saat itu dimulai dengan mengadopsi sistem Jerman), program wajib belajar,
mengirim mahasiswa Jepang untuk belajar ke luar negeri (ke Perancis dan Jerman), dan meningkatkan
anggaran sektor pendidikan secara drastis. Para pemuda banyak dikirim ke luar negeri untuk belajar
sesuai dengan bidangnya masing-masing, tujuannya jelas yaitu mencari ilmu dan menanamkan keyakinan
bahwa Jepang akan dapat setara dengan kemajuan dunia Barat.
Sebuah doktrin penting yang mengilhami restorasi Meiji dan menjadi pandangan hidup orang Jepang
tentang pentingnya pendidikan, dirumuskan pertama kali oleh Fukuzawa Yukichi, bapak pendidikan
Jepang yang hidup pada zaman Meiji. Menurut Fukuzawa dalam bukunya berjudul Gakumon no Susume
(Jepang: di antara Feodalisme dan Modernisasi), kedudukan manusia dalam suatu negara harus ditentukan
oleh status pendidikannya, bukan oleh nilai-nilai yang dibawa sejak lahir sebagai warisan. Atas pemikiran
dan upaya yang luar biasa dari Fukuzawa dalam merestorasi pendidikan Jepang, pemerintah Jepang
hingga saat ini memberikan kehormatan tertinggi dengan menampilkan gambar Fukuzawa dalam nilai
tertinggi dari mata uang Jepang, sepuluh ribu yen.

Daftar Pustaka
Andri, Aji., 2012, Restorasi Meiji atau modernisasi Jepang dibawah kaisar Meiji dan
Pengaruhnya. http://ajiandri.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 April 2013.

Artikel non-personal, 13 Maret 2013, Jepang, Wikipedia Bahasa Indonesia ,
http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang , diakses 16 April 2013.

Anda mungkin juga menyukai