Anda di halaman 1dari 9

Aristoteles (384-322 SM), manusia adalah ZOON POLITICON , Manusia sebagai makluk pada dasarnya

selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, makluk yang suka bermasyarakat. Karena
sifatnya yang suka bergaul satu sama lain maka manusia disebut makluk ssial.!ersatuan manusia yang timbul
dari kdrat yang sama itu la"im disebut
Masyarakat. #adi masyarakat terbentuk apabila ada dua rang atau lebih hidup bersama, sehingga dalam
pergaulan hidup itu timbul pelbagai hubungan yang mengakibatkan rang dengan yang lainnya saling
mempengaruhi
$lasan manusia bermasyarakat %
makluk yang lemah, pertahanan hidup
adanya ikatan pertalian darah,
persamaan nasib,
persamaan agama,
persamaan bahasa,
persamaan &ita-&ita,
persamaan idilgi,
persamaan budaya dll
'ari faktr-faktr diatas dapat ditarik kesimpulan, bah(a bagi tiap indi)idu hidup bersama itu merupakan suatu
keharusan yang tidak dapat dielakkan. 'asar masyarakat dalam pergaulan hidup berma&am ragam,
diantaranya didasarkan pada %
*ubungan yang di&iptakan para anggtanya+
Masyarakat Paguyuban (gemeinschat!, hubungan bersifat kepribadian dan menimbulkan
ikatan batin, misal rumah tangga, perkumpulan kematian dsb.
Masyarakat Pantembayan (gesselschat!, hubungan bersifat tidak pribadi dan bertu,uan
untuk men&apai keuntungan kebendaan, misal -irma, !. dsb.
Sifat pembentukannya, yaitu+
Masyarakat yang teratur leh karena senga,a diatur untuk tu,uan tertentu, misalnya
perkumpulan lah raga.
Masyarakat yang teratur tetapi ter,adi dengan sendirinya, leh karena rang-rang yang
bersangkutan mempunyai kepentingan bersama, misal penntn film.
Masyarakat yang tidak teratur, misal pemba&a surat kabar.
*ubungan kekeluargaan misal, rumah tangga, sanak saudara, suku, bangsa dsb.
!eri-kehidupan/ kebudayaan.misal +
masyarakat primitif dan mdern,
masyarakat desa dan kta,
masyarakat territrial yang anggta-anggtanya tinggal di dalam satu daerah,
masyarakat genealgis yang anggta-anggtanya mempunyai pertalian darah
(seketurunan),
masyarakat territrial-genealgis yang anggta-anggtanya bertempat tinggal
dalam satu daerah dan mereka satu keturunan.
0ang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat, ialah peraturan hidup.
!eraturan hidup tersebut memberi petun,uk kepada manusia bagaimana ia harus
bertingkah laku dan bertindak di dalam masyarakat.
!eraturan-peraturan hidup seperti itu disebut peraturan hidup kemasyarakatan.
!eraturan hidup kemasyarakatan ini, dinamakan "ae#ah (dari bahasa $rab) atau
Norma (dari bahasa latin).
1rma-nrma mempunyai dua ma&am isi, %
!erintah, Merupakan keharusan bagi seserang untuk berbuat sesuatu leh karena akibat-
akibatnya dipandang baik.
2arangan, Merupakan keharusan bagi seserang untuk tidak berbuat sesuatu leh karena
akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
1rma-nrma dapat dipertahankan dengan sanksi-sanksi, yaitu an&aman hukuman terhadap siapa sa,a
yangmelanggarnya.
Sanksi itu merupakan suatu pengukuhan terhadap berlakunya nrma-nrma tadi dan merupakan pula reaksi
terhadap perbuatan yang melanggar nrma.
Keamanan dalam masyarakat akan terpelihara, bilamana tiap (arga masyarakat itu tidak mengganggu
sesamanya. 3ila tidak, maka masyarakat akan ka&au, karena manusia bersifat indi)idualistis.
3ilamana seserang melanggar suatu nrma, maka akan mendapat sanksi yang berbagai-bagai ma&am
beratnya.
4nth peraturan hidup seperti+
Serang pen,ual diharuskan menyerahkan barang yang telah ter,ual kepada pembelinya.
5rang yang men&uri barang milik rang lain harus dihukum.
1rma hukum disertai sanksi berupa hukuman yang sifatnya memaksa, ,ika peraturan hidup dilanggar. Sanksi
berupa +
!idana pen,ara (hukuman badan), atau
!enggantian kerugian (pidana denda)
'alam pergaulan hidup dibedakan 4 ma&am nrma itu kaedah, yaitu+
1rma $gama, adalah peraturan hidup yang diterima sebagai perintah-perintah, larangan-
larangan dan an,uran-an,uran yang berasal dari .uhan.
!ara pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan, bah(a peraturan-peraturan hidup itu berasal dari .uhan dan
merupakan tuntunan hidup ke arah ,alan yang benar. 3eberapa &nth%
65rang-rang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya rang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya ,ual beli itu sama dengan riba, padahal $llah telah menghalalkan
,ual beli dan mengharamkan riba. 5rang-rang yang telah sampai kepadanya larangan dari .uhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan)+ dan
urusannya (terserah) kepada $llah. 5rang yang mengulangi (mengambil riba), maka rang itu adalah penghuni-
penghuni neraka+ mereka kekal di dalamnya.7( Al $uran% &urah Al 'a(arah) ayat *+,!,
6*rmatilah rang tuamu, agar supaya engkau selamat7 (8n,il !er,an,ian 2ama % *ukum yang ke 9).
1rma agama itu bersifat umum dan berlaku seduania (uni)ersal) serta berlaku bagi seluruh glngan manusia
di dunia.
1rma Kesusilaan,
!eraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia (insan-kamil), berupa bisikan kalbu atau
suara batin yang diakui dan diinsyafi leh setiap rang sebagai pedman dalam sikap dan perbuatannya.
.u,uan manusia agar supaya ia men,adi manusia yang sempurna.
*asil dari nrma kesusilaan itu pada manusia bergantung pada pribadi masing-masing rang. 8si hatinya
mentakan perbuatan mana yang ,ahat. *ati 1uraninya akan menentukan apakah ia akan melakukan sesuatu
perbuatan, misalnya+ :.*endaklah engkau berlaku ,u,ur
2.*endaklah engkau berbuat baik terhadap sesama manusia
'alam nrma kesusilaan terdapat ,uga peraturan-peraturan hidup seperti yang terdapat dalam nrma agama,
misalnya %
:.#angan engkau membunuh manusia.
2.*rmatilah sesama manusia agar hidupmu selamat.
1rma kesusilaan dapat ,uga menetapkan buruk baiknya suatu perbuatan manusia dan turut pula memelihara
ketertiban manusia dalam masyarakat.
1rma kesusilaan bersifat umum dan uni)ersal, dapat diterima leh seluruh umat manusia.
1rma Kespanan, !eraturan hidup yang timbul dari pergaulan seglngan manusia, diikuti
dan ditaati sebagai pedman yang mengatur tingkahlaku manusia terhadap manusia yang ada
disekitarnya.
Satu glngan masyarakat dapat menetapkan peraturan tertentu tentang kespanan, yaitu apa yang bleh dan
apa yang tidak bleh dilakukan leh seserang dimasyarakat, seperti%
:.#angan meludah di lantai atau di sembarang tempat.
2.5rang muda harus menghrmati rang yang lebih tua.
3.3erilah tempat untuk (anita, (rang tua, hamil dsb.) di kendaraan umum seperti 3us.
1rma kespanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat
(reginal) dan hanya berlaku bagi masyarakat seglngan tertentu.
1rma *ukum, !eraturan-peraturan yangtimbul dari nrma hukum, dibuat leh penguasa
negara, isinya mengikat setiap rang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala
pakaan leh alat negara, misalya%
3arangsiapa dengan senga,a mengambil ,i(a rang lain, dipidana karena membunuh
dengan hukuman setinggi-tingginya :; tahun. 'isini ditentukan besarnya pidana
pen,ara untuk rang yang melakukan ke,ahatan.(nrma hukum pidana)
5rang yang tidak memenuhi suatu perikatan (per,an,ian) yang diadakan, di(a,ibkan
mengganti kerugian. 'isini ditentukan ke(a,iban mengganti kerugian atau pidana
denda(nrma hukum perdata)
Keistime(aan nrma hukum itu ,ustru terletak dalam sifatnya yang memaksa, dengan sanksinya yang
berupa an&aman hukuman.
$lat-alat kekuasaan negara berdaya-upaya agar peraturan-peraturan hukum itu ditaati dan
dilaksanakan.
!aksaan tidak berarti se(enang-(enang melainkan harus bersifat sebagai alat yang dapat memberi
suatu tekanan agar nrma-nrma hukum itu dihrmati dan ditaati.
Apakah hukum itu?
Menurut !rf. Mr. 'r. 2.#. )an $peldrn, bah(a adalah tidak mungkin memberikan suatu difinisi
tentang apakah yang disebut hukum itu , sangat sulit untuk dibuat difinisi hukum, karena tidak mungkin
untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan.
!ada abad :8 yang lalu 8mmanuel Kant,pernah menulis sebagai berikut, Noch suchen #ie -uristen
eine .einition /u ihren 'egrie 0on 1echt (masih ,uga para sar,ana *ukum men&ari-&ari suatu
difinisi tentang *ukum).
<&apan kant ini sampai saat ini masih berlaku, sebab telah banyak sar,ana *ukum men&ari suatu
batasan tetang *ukum namun setiap pembatasan tentang *ukum yang diperleh, belum pernah memberikan
kepuasan.
Pendapat para sarjana tentang Hukum.
!rf.. )an $peldrn. *ampir semua sar,ana hukum memberikan pembatasan hukum yang berlainan,
!enulis-penulis 8lmu !engetahuan *ukum di 8ndnesia ,uga sependapat dengan !rf. )an $peldrn, seperti
!rf. Sudiman Kathadipr,, S*. dan 'rs. =. <tre&ht S*.
Menurut tulisan !rf. Sudiman 6-ikalau kita menanyakan a2akah yang #inamakan 3ukum) maka
kita akan men4um2ai ti#ak a#anya 2ersesuaian 2en#a2at5 3eberapa &nth-&nth tentang difinisi
hukum yang berbeda-beda, sebagai berikut%
!rf.Mr.=.M.Meyers, 6 *ukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan,
ditu,ukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang men,adi pedman bagi penguasa
negara dalam melakukan tugasnya7.
2en 'uguit ,6*ukum adalah aturan tingkah laku para anggta masyarakat, aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan leh suatu masyarakat sebagai ,aminan dari
kepentingan bersama dan yang ,ika dilanggar menimbulkan reakasi bersama terhadap rang yang
melakukan pelanggaran itu7.
8mmanuel Kant 6 *ukum itu keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari rang yang
satu dapat menyesesuaikan diri dengan kehendak bebas dari rang yang lain, menurut peraturan
hukum tentang kemerdekaan7
'rs. =. <tre&ht, S*., hukum itu himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-
larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati leh masyarakat itu7.
S.M. $min, S*., hukum adalah Kumpulan-kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari nrma dan
sanksi-sanksi, .u,uan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia, sehingga
keamanan dan ketertiban terpelihara.
Unsur-unsur hukum
'apat disimpulkan bah(a hukum meliputi beberapa unsur seperti+
!engaturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
!eraturan itu diadakan leh badan-badan resmi yang ber(a,ib
!eraturan itu bersifat memaksa
Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
Ciri-ciri hukum
4iri-&iri hukum, yaitu +
$danya 2erintah dan/atau larangan
!erintah dan/atau larangan itu harus 2atuh #itaati setiap rang.
Setiap rang (a,ib bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat, sehingga tata-tertib dalam
masyarakat tetap terpelihara sebaik-baiknya.
*ukum meliputi pelbagai peraturan yang menentukan dan mengatur perhubungan rang yang satu
dengan lainnya, yang disebut "ae#ah 3ukum.
!elanggaran terhadap kaedah hukum akan dikenakan sanksi berupa hukuman atau pidana.
Menurut !asal :> K<*!, *ukuman atau pidana dapat berupa +
!idana !kk
!idana .ambahan
Sifat dari hukum
$gar tata-tertib dalam masyarakat tetap terpelihara, maka kaedah-kaedah hukum harus ditaati, namun
tidak semua rang mau menaati, agar supaya peraturan hidup kemasyarakatan dipatuhi dan ditaati
sehingga benar-benar men,adi kaedah hukum maka perlu dilengkapi dengan unsur yang memaksa.
'engan demikian hukum dapat dikatakan mempunyai sifat yang mengatur #an memaksa5
TUJUA HU!U"
'alam pergaulan masyarakat ter,adi suatu hubungan, seperti hubungan yang ditimbulkan leh berbagai
ma&am kepentingan. 'engan banyak dan ragam hubungan yang ada memerlukan suatu aturan-aturan
yang dapat men,amin keseimbangan agar dalam hubungan tidak ter,adi keka&auan dalam masyarakat.
!eraturan-peraturan hukum yang bersifat mengatur dan memaksa anggta masyarakat untuk patuh,
menyebabkan terdapatnya keseimbangan dalam tiap hubungan dalam masyarakat. Setiap pelanggaran
peraturan hukum akan dikenakan sanksi berupa hukuman sebagai reakasi atas perbuatan yang
melanggar hukum yang ada dan berlaku dalam masyarakat.
$gar peraturan-peraturan hukum itu dapat terus berlangsung dan diterima seluruh anggta masyarakat,
maka peraturan-peraturan tersebut harus sesuai dan tidak bertentangan dengan asa-asas keadilan
dalam masyarakat tersebut.
!endapat para sar,ana hukum+
!rf. Subekti S*. hukum itu mengab#i 2a#a tu4uan Negara yang #alam 2okoknya ialah
men#atankan kemakmuran #an kebahagiaan 2a#a rakyatnya.
!rf. Mr. 'r. 2#. )an $peldrrn. tu,uan hukum ialah mengatur 2ergaulan hi#u2 manusia secara
#amai hukum menghendaki perdamaian.
.eri =tis, *ukuman itu semata-mata menghendaki keadilan. 8si hukum semata-mata harus ditentukan
leh kesadaran etis kita mengenai a2a yang a#il #an a2a yang ti#ak a#il5
?eny, bah(a hukum bertu,uan semata-mata untuk menca2ai kea#ilan. dan sebagai unsur daripada
keadilan disebutkan ke2entingan #aya guna #an kemanaatan
3entham (teri utilitis), bah(a hukum bertu,uan untuk me6u4u#kan semata7mata yang berae#ah
bagi orang
Mr.#*!. 3ellefrid, 7 8si hukum harus ditentukan menurut dua asas yaitu, asas kea#ilan #an ae#ah
!rf. Mr.#.)an Kan, hukum bertu,uan men4aga ke2entingan tia27tia2 manusia su2aya ke2entingan7
ke2entingan itu ti#ak #a2at #iganggu5
*ukum mempunyai tugas untuk %
a. men,amin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
b. men,aga dan men&egah agar setiap rang tidak men,adi hakim sendiri,
terhadap setiap pelanggaran hukum, tiap perkara harus diselesaiakan melalui prses pengadilan
dengan ketentuan yang berlaku.
SU"#$%-SU"#$% HU!U"
&umber7sumber hukum material, dapat ditin,au dari pelbagai sudut, misalnya sudut kesehatan,
eknmi, se,arah, ssilgi, filsafat dsb. 4nth serang ahli eknmi akan mengatakan bah(a
kebutuhan-kebutuhan eknmi dalam masyarakat itulah yang menyebabkan timbulnya hukum.
Syarat berakhirnya suatu undang-undang yaitu+
#angka (aktu telah ditentukan leh << itu sendiri
Keadaan atau hal mana << itu diadakan sudah tidak ada lagi
<< itu dengan tegas di&abut leh instansi yang membuat / instansi yang lebih tinggi
.elah diadakan << baru yang isinya bertentangan dengan << yang dulu.
!engertian 2embaran 1egara (21) dengan 3erita 1egara
!ada ,aman *india-3elanda 2embaran negara disebut Staatsblad (Stb,atau S), setelah suatu <<
diundangkan dalam 21 kemudian diumumkan dalam 3erita 1egara, setelah itu diumumkan dalam
siaran pemerintah seperti radi, tele)isi maupun surat-surat khabar.
!erbedaan+
&em'aran egara
Suatu lembaran (kertas) .empat mengundangkan (mengumumkan) semua peraturan-peraturan negara
dan pemerintah agar sah berlakunya.
#erita egara
Suatu penerbitan resmi 'epartemen Kehakiman (Sekretaris 1egara) yang memuat hal-hal yang
berhubungaan dengan peraturan-peraturan negara dan pemerintah dan memuat surat-surat yang dianggap perlu
"ebiasaan(custom!, adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang
sama. #ika suatu kebiasaan tertentu tersebut diterima masyarakat, sehingga tindakan yang berla(anan
dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran perasaan hukum, maka dengan demikianlah
timbulah suatu kebiasaan hukum, yang leh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum.
4nth+ apabila serang mendapat 2,;@ dari hasil men,ualkan tanah sebagai upah, dan ke,adian ini
ter,adi berulang-ulang dan ,uga berlaku untuk rang lain mendapatkan hal yang sama, maka karena itu timbul
suatu kebiasaan, yang lambat laun berkembang men,adi hukum kebiasaan.
Menurut pasal :; $lgemene 3epalingen )an Aetge)ing )r 8ndnesia yang disingkat $3 (ketentuan-
ketentuan umum tentang peraturan perundangan untuk 8ndnesia) "ebiasaan ti#aklah menimbulkan hukum
hanya kalau un#ang7un#ang menun4uk 2a#a kebiasaan untuk #i2erlakukan ,adi *akim harus memakai
kebiasaan dalam hal-hal << menun,uk pada kebiasaan.
Traktat (Treaty!, apabila dua rang mengadakan kata sepakat tentang sesuatu hal (per,an,ian) maka
dari per,an,ian itu mun&ul bah(a para pihak tersebut terikat leh apa yang disepakati.
*al tersebut disebut Pacta &unt &er0an#a, yang artinya bah(a per,an,ian mengikat para pihak yang
mengadakan atau setiap per,an,ian harus ditaati. #ika traktat diadakan leh dua negara disebut Traktat
'ilateral, 4nth antara !emerintah 8ndnesia dengan 4ina tentang 6'(i-Ke(arganegaraan7. #ika leh lebih
dari dua negara disebut Traktat Multilateral misal 1$.5
Pen#a2at &ar4ana 3ukum (#oktrin!, !endapat para sar,ana hukum yang ternama ,uga mempunyai
kekuasaan dan berpengaruh dalam keputusan hakim.
P$"#A()A HU!U"
Menurut Sumbernya+
3ukum 8n#ang7un#ang, yaitu hukum yang ter&antum dalam peraturan perundangan.
3ukum kebiasaan (a#at!) yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat).
3ukum Traktat, yaitu hukum yang ditetapkan leh negara-negara di dalam suatu per,an,ian antara negara
(traktat)
3ukum -uris2ru#esi) *ukum yang terbentuk karena keputusan *akim.
Menurut bentuknya+
3ukum tertulis (&tatue La6! yakni hukum yang di&antumkan dalam pelbagai peraturan
perundangan.
*ukum tertulis yang dikdifikasikan.
"o#eikasi ialah pembukuan ,enis-,enis hukum tertentu dalam kitab undang- undang
se&ara sistimatis dan lengkap.
Unsur-unsur k*difikasi +aitu, 4enis-jenis hukum tertentu (misal Hukum perdata),
Sistimatis, dan lengkap.
Tujuan !*difikasi untuk memperleh+ Kepastian hukum, Penyederhanaan hukum,
dan Kesatuan hukum
4nth-&nthnya+
K<*S (: Mei :848), K<*' (: Mei :B48), K<*! (: #anuari :B:8)
*ukum tertulis tak dikdifikasikan+
4nth-&nthnya+ !eraturan tentang hak &ipta, !eraturan tentang hak merek, !eraturan tentang
kepailitan dsb.
3ukum tak tertulis (3ukum kebiasaan 9 3ukum a#at! yaitu hukum yang masih hidup dalam
keyakinan masyarakat, tetap tidak tertulis namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan
perundangan .
Menurut .empat berlakunya+
3ukum Nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam satu negara.
3ukum international, yaitu hukum yang mengatur antara hubungan hukum dalam dunia internasinal.
3ukum asing) yaitu hukum yang berlaku dalam negara lain
Menurut (aktu berlakunya (merupakan hukum duniawi).
3ukum Positi (Ius Constitutum!, yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu
dalam suatu daerah tertentu.
3ukum Constituen#um, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada (aktu yang akan datang.
3ukum Asasi (3ukum alam!) yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala (aktu dan untuk
segala bangsa di dunia.
Menurut &ara mempertahankannya
3ukum Material, yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur kepentingan-
kepentingan dan hubungan-hubungan yang beru,ud perintah-perintah dan larangan-larangan. 4nth ,
*ukum pidana, *ukum perdata, *ukum dagang dsb.
3ukum :ormal) yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana &ara-
&aranya menga,ukan suatu perkara ke muka pengadilan dan bagaimana &ara-&aranya *akim memberi
putusan. 4nth, *ukum a&ara pidana, hukum a&ara perdata.
Menurut Sifatnya
3ukum ;ang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadan bagaimanapun ,uga harus dan mempunyai
paksaan mutlak.
3ukum yang mengatur (hukum pelengkap), yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-
pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu per,an,ian.
Menurut (u,udnya
3ukum Obyekti) yaitu hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai rang
atau glngan tertentu.
*ukum ini hanya menyebut peraturan hukum sa,a yang mengatur hubungan hukum antara dua rang
atau lebih.
3ukum &ubyekti) yaitu hukum yang timbul dari hukum byektif dan berlaku terhadap serang tertentu
atau lebih. *ukum subyektif disebut juga HAK. !eraturan ini sekarang ,arang digunakan.
Menurut 8sinya+
3ukum Pri0at (3ukum &i2il!, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara rang yang satu dengan
rang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perserangan.
*ukum Sipil terdiri+
*ukum Sipil dalam arti luas, &nth *ukum perdata, *ukum dagang
*ukum Sipil dalam arti sempit, yang meliputi *ukum perdata sa,a.
3ukum Publik (3ukum Negara!, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara 1egara dengan alat-
alat perlengkapan atau hubungan antara negara dengan perserangan ((arganegara)
"e2utusan7ke2utusan hakim (-uris2ru#entie!, adalah keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti
dan di,adikan dasar keputusan leh hakim kemudian mengenai hasil yang sama.
$da 2 ma&am #urisprudensi yaitu %
#urisprudensi tetap, adalah keputusan hakim yang ter,adi karena rangkaian
keputusan serupa dan yang men,adi dasar bagi pengadilan untuk mengambil
keputusan.
#urisprudesi tidak tetap, adalah serang hakim mengikuti keputusan hakim yang
terdahulu itu karena sependapat dengan isi keputusan tersebut dan lagi pula hanya
dipakai sebagai pedman dalam mengambil sesuatu keputusan mengenai suatu
perkara yang serupa.
#elaslah bah(a ,urisprudensi adalah ,uga hukum tersendiri.
Keempat nrma tsb tdk dapat dipisahkan, hanya dpt dibedakan krn masing-masing memiliki sumber
yang berlainan
Cealitasnya nrma-nrma tsb satu sama lain memperkkh kekuatan pengaruhnya dalam masyarakat
Misalnya %
1rma agama 6dilarang membunuh diantara sesama manusia7
1rma hukum 6barang siapa menghilangkan nya(a rang lain, dihukum pen,ara selama-lamanya :;
tahun7 (pasal 338 K<*!)

Anda mungkin juga menyukai