Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN

DAN BUDAYA SEKOLAH


SMP NEGERI SATAP 1 TEMBUKU
A. Pendahuluan
Sekolah merupakan wadah anak-anak untuk belajar mengembangkan
kemampuannya dari anak-anak yang tidak bisa menjadi bisa, dari anak-anak yang
bodoh menjadi pintar, walaupun sekolah secara substansi sama, namun masing-
masing sekolah memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Perbedaan itu tercermin dari lingkungan dan budaya sekolah yang berbeda.
Menurut Komarudin Hikayat(2010) tanpa budaya sekolah yang bagus akan sulit
melakukan pendidikan karakter bagi anak-anak kita. Jika budaya sekolah sudah
mapan, apapun yang masuk dan bergabung ke sekolah tertentu, hampir secara
otomatis mengikuti trsdisi dan budaya yang telah ada.
SMP Negeri Satap 1 Tembuku telah mengembangkan dan membangun suatu
kepribadian atau budaya yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap mental, norma-
norma sosial, pola perilaku warga sekolah, dan kebiasaan yang mempengaruhi
setiap sudut kehidupan sekolah. Budaya tersebut berlandaskan ajaran Agama Hindu
yakni Tri Hita Karana.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program sekolah berbudaya di SMP Negeri Satap 1
Tembuku adalah:
1. Menciptakan sekolah yang berbudaya religius
2. Menciptakan sekolah yang berbudaya lingkungan
3. Menciptakan siswa yang perduli dengan lingkungan
4. Mengajarkan siswa tentang pentingya budaya lingkungan
5. Membina siswa untuk senantiasa menjaga lingkungan.
C. Langkah-Langkah Yang Dilaksanakan Dalam Rangka Pengembangan
Budaya Sekolah di Smp Negeri Satap 1 Tembuku adalah sebagai berikut:
1. Megadakan pembagian tugas melalui komunikasi yang terbuka dan
kegiatan-kegiatan akademik yang dapat memberikan layanan terbaik
terhadap harapan dan kebutuhan komunitas sekolah tertentu(siswa).
2. Melaksanakan pertemuan rutin (mingguan dan bulanan) dengan guru, atau
organisasi profesional tertentu.
3. Melakukan kajian bersama, melalui pertemuan dengan sekolah-sekolah
tertentu yang telah berhasil atau sekolah unggulan, atau dengan melakukan
study banding.
4. Melakukan visualisasi visi dan misi sekolah, nilai, norma-norma dan
kebiasaan-kebiasaan yang diharapkan sekolah.
5. Memberikan kesempatan pada semua kompen sekolah untuk mengikuti
berbagai pelatihan atau pengembangan diri, yang mendukung terwujudnya
lingkungan budaya sekolah yang diharapkan.
D. Strategi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program pengembengan lingkungan budaya sekolah
mempergunakan strategi:
1. Pemodelan (Modelling)
2. Pengajaran (Teaching)
3. Penguatan lingkungan (reinforcing)
E. Budaya Sekolah Yang Dikembangkan Di SMP Negeri Satap 1 Tembuku
Budaya sekolah merupakan karakteristik khas sekolah, kepribadian sekolah
yang membedakan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Budaya sekolah yang
baik akan mendorong seluruh anggota masyarakat sekolah untuk meningkatkan
kinerjanya agar tujuan sekolah dapat tercapai.
Nilai, moral, sikap dan perilaku siswa selama di sekolah dipengaruhi oleh
struktur dan kultur sekolah, serta interaksi mereka dengan aspek-aspek dan
komponen yang ada di dalamnya, seperti kepala sekolah, guru, materi pelajaran dan
hubungan antar siswa sendiri.
Menyadari pentingnya budaya dan lingkungan sekolah, SMP Negeri Satap 1
Tembuku mengembangkan dan menerapkan secara konsisten nilai-nilai, aturan,
filosofi dan kebiasaan-kebiasaan perilaku warga sekolah, dan tindakan yang
ditampilkan dan ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah dalam mencapai tujuan
sekolah yang telah ditetapkan berlandaskan ajaran Tri Hita karana.
Adapun aturan, nilai, norma, filosofi yang berlandaskan Tri Hita karana yang
dikembangkan sekolah antara lain :
1. Pahryangan
Pahryangan dapat diartikan sebagai hubungan yang harmonis antara manusia
dalam hal ini semua warga sekolah dengan Ida Shayang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa). Hubungan tersebut dilakukan lewat kegiatan sebagai berikut:
a) Melakukan puja tri sandya pada pagi dan siang hari
b) Menghaturkan canang setiap hari masuk sekolah
c) Melakukan persembahyangan bersama saat purnama dan tilem di sekolah
d) Melakukan sembahyang/ piodalan saat hari saraswati
e) Melakukan sembahyang bersama di pura kahyangan tiga di Linngkungan Br.
Kubusuih saat ada piodalan besar.
f) Melakukan upacara aguron-guron (Sisya Upanayana) pada siswa baru.
2. Pawongan
Pawongan dapat diartikan sebagai hubungan yang harmonis antara manusia
dengan manusia, dalam hal ini hubungan yang dimaksudkan secara langsung dapat
terwujud dalam interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, staf sekolah,
kepala sekolah atau dengan kata lain hubungan yang harmonis ini diupayakan terjadi
dalam hubungan antara semua warga sekolah/ keluarga besar SMP Negeri Satap 1
Tembuku serta dengan masyarakat di sekitar sekolah.
a) Melakukan tegur sapa saat berjumpa, salam bisa dengan mengucapkan salam
formal (selamat pagi, siang, sore dan malam) atau dengan mengucapkan Om
Suastiastu
b) Memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam religius OM
Suastiastu
c) Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam religius Om Shanti, Shanti,
Shanti OM
d) Membiasakan sikap saling hormat menghormati antara siswa dengan siswa,
siswa dengan guru, kepala sekolah dan staf sekolah, serta antara siswa dengan
masyarakat.
e) Siswa patuh dan hormat kepada bapak/ibu guru beserta staf sekolah.
Melalui pawongan siswa diharapkan menyadari dirinya disamping sebagai
makluk individu juga sebagai mahluk sosial yang dalam kehidupannya memerlukan
adanya interaksi dan saling bantu-membantu dengan manusia lain. Tutur katanya dan
tindak tanduknya santun, percaya diri, jujur, peduli, dapat dipercaya, dan tidak
merugikan orang lain.
3. Palemahan.
Palemahan diartikan sebagai hubungan yang harmonis antara manusia dengan
lingkungan, seluruh komponen sekolah wajib memelihara lingkungan sekolah yang
bersih, sehat, indah dan nyaman. Melalui pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat
akan terciptanya lingkungan belajar yang nyaman sehingga proses pembelajaran
akan berjalan dengan nyaman dan aman.
Oleh sebab itu, ruang kantor, ruang belajar, teras, dan lain sebagainya tampak
rapi, bersih dan indah. Indah bukan karena mahalnya barang, tetapi karena tata letak
barang memang enak dipandang. Saluran air, dan kamar mandi tampak bersih.
Tempat pembuangan sampah tersedia dan tertata dengan baik.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis
antara manusia dalam hal ini warga SMP Negeri Satap 1 Tembuku dengan
lingkungan, maka dikembangkan budaya lingkungan sebagai berikut:
a) Membersihkan ruang kelas, ruang guru, lab, ruang TU dan area sekolah
setiap pagi hari oleh masing-masing piket.
b) Adanya tanggung jawab siswa terhadap kebersihan halaman sekolah yang
dibagi dalam kapling-kapling di koordinir oleh masing-masing wali kelas.
c) Adanya kegiatan Sabtu Bersih yakni kegiatan pembersihan ruang kelas,
area halaman sekolah, beserta tanaman pada halaman sekolah.
d) Adanya piket untuk membersihkan WC setiap hari oleh siswa.
Selain budaya sekolah yang berlandaskan Tri Hita Karana diatas SMP Negeri
Satap 1 Tembuku juga mengembangkan budaya tidak merokok dan tidak minum
miras karena dua hal tersebut dipandang dalam kategori merusak diri dan
perbuatan terlarang dan dilarang oleh agama.

Kepala SMP Negeri Satap 1 Tembuku


Ida Bagus Gede Wardana, S.Pd., M.Pd
NIP.: 19661231 198902 0 21

Anda mungkin juga menyukai