Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

HUTAN RAWA AIR TAWAR




NAMA : PINTA PUTRI AYU
NPM : 116511852
KELAS : 6A BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2013/2014
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Populasi, komunitas, ekosistem
A. Populasi
B. Komunitas
C. Ekosistem
2. Klimatologis dan Edaphis hutan rawa air tawar
A. Klimatologis hutan rawa air tawar
B. Edaphis hutan rawa air tawar

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas rahmat dan
izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam
juga kami sampaikan kepada nabi Muhammad S.A.W yang telah membawa dan telah
mengajarkan Al-Quran yang merupakan karya tulis terbaik dimuka bumi dan telah
terbukti kebenarannya.
Makalah ini tersusun atas pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Makalah
Ekologi Tumbuhan tentang populasi, komunitas, ekosistem beserta ekosistem hutan
rawa air tawar (klimatologis dan edaphis).
Penulis menyadari bahwa Tiada gading yang tak retak begitu juga dalam
penulisan makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.
Semoga makalah ekologi tumbuhan ini dapat bermanfaat untuk pembaca.



Pekanbaru,3 mei 2014


Penulis




Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Ada berbagai jenis ekosistem yang bisa dijumpai di bumi ini. Kesemua ekosistem
tersebut akan membentuk kesatuan yang disebut dengan biosfer. Salah satu jenis
ekosistem yang penting untuk dicermati adalah ekosistem air tawar
Secara umum, ekosistem tersebut masuk ke dalam kelompok ekosistem almiah
dan lebih spesifik lagi dikelompokkan ke dalam ekosistem akuatik atau air.
Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
Pada wilayah tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok.
Kecenderungan penetrasi terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi
oleh cuaca juga iklim.
Tumbuhan yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis
ganggang.
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami fase
adaptasi.
Kadar garam sangat rendah bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar
garam pada protoplasma organisme air.

Pembagian Ekosistem Air Tawar
Secara umum, ekosistem air tawar dibagi ke dalam dua bagian yakni:
1. Ekosistem lentik atau air tenang.
2. Ekosistem air yang mengalir atau lotik.
Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik :
Variasi suhu yang perubahannya tidak menyolok,
Tumbuhan yang dominannya alga,
Keadaan lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang
tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian
dasar perairan, misalkan teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang
hijau.
Hewan memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi
(diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam
tubuh secara osmosis.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui definisi populasi, komunitas, dan ekosistem beserta
karakteristik
1.2.2 Untuk mengetahui klimatologis ekosistem hutan rawa air tawar
1.2.3 Untuk mengetahui edaphis ekosistem hutan rawa air tawar

1.3. Rumusan Masalah
1.3.1 Apakah definisi populasi, komunitas, dan ekosistem ?
1.3.2 Bagaimanakah karakteristik populasi, komunitas, ekosistem ?
1.3.3 Bagaimanakah klimatologis ekosistem hutan rawa air tawar
1.3.4 Bagaimanakah edaphis ekosistem hutan rawa air tawar





Bab II
Pembahasan

1. POPULASI, KOMUNITAS, EKOSISTEM

A. Populasi
Menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2011:80).
Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Menurut Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi
berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan
suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya
manusia.
Nazir (2005: 271) menyatakan bahwa populasi adalah kumpulan dari individu
dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut
dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan
populasi finit sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai
jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit.
Misalnya, jumlah petani dalam sebuah desa adalah populasi finit. Sebaliknya, jumlah
pelemparan mata dadu yang terus-menerus Sebaliknya, jumlah pelemparan mata dadu
yang terus-menerus merupakan populasi infinit.
Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi (Margono, 2004: 118). Ia
menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam
suatu penelitian. Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut
ini. 1. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas
kuantitatif secara jelas karena memilki karakteristik yang terbatas. Misalnya
5.000.000 orang guru SMA pada awal tahun.
Tarumingkeng (1994), Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok
individu dalam satu spesies (atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi
genetik dengan jenis yang bersangkutan), dan pada waktu tertentu menghuni suatu
wilayah atau tata ruang tertentu. Smith (1990) mendefinisikan populasi sebagai
kelompok organisme spesies yang sama yang mengalami interbreeding . Krebs
(2001) populasi adalah sekelompok organisme sejenis yang menempati ruang tertentu
pada waktu tertentu.
Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama
(spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di
antara sesamanya. Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang
sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Misalnya semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan
pohon-pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan
pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-
kondisi lingkungan.
Populasi adalah kumpulan Individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.
Populasi biasanya dinyatakan dalam satuan luas persatuan waktu. Dalam istilah
Kependudukan, populasi digunakan untuk menggambarkan jumlah penduduk di suatu
daerah dalam waktu tertentu. Misalnya di Jakarta Pusat, populasi penduduk pada
tahun 2012 berjumlah 18.569 orang per km
2
.
Dalam biologi terlebih khusus ekologi, istilah populasi dapat dipakai untuk
mengungkapkan kerapatan atau densitas suatu kumpulan mahluk hidup yang sejenis
di suatu daerah. Misalnya jumlah pohon jati dalam hutan jati sebanyak 100 pohon per
hektar.
Populasi memiliki karakterisitik kelompok statistical measure yang tidak
dapat diterapkan pada individu. Karakteristik dasar populasi yang banyak
didiskusikan adalah kepadatan (density). Empat parameter populasi yang mengubah
kepadatan populasi adalah natalitas ( telur, biji, produksi spora, kelahiran), mortalitas
(kematian), imigrasi dan emigrasi.


Karakteristik Populasi
Kepadatan
Kepadatan populasi ialah besarnya populasi dalam hubungannya dengan suatu
unit atau satuan ruangan. Perlu diingat bahwa perhitungan jumlah terlalu
mementingkan arti organisme kecil, sedangkan biomassa terlalu membesarkan
arti organisme besar, sedangkan komponen arus energi memberikan indeks
yang lebih baik untuk membandingkan populasi mana saja dalam ekosistem.

Faktor yang mempengaruhi kepadatan:
Perubahan kepadatan populasi dipengaruhi oleh empat parameter primer dari
populasi yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi. Ketika kita menanyakan
mengapa populasi meningkat atau menurun pada spesies tertentu, jawabannya adalah
karena salah satu dari parameter ini berubah. Apabila natalitas dan imigrasi
meningkat dalam populasi sedangkan emigrasi dan mortalitas menurun, maka
kepadatan populasi akan bertambah. Pertambahan jumlah organisme kedalam
populasi ini disebut laju kepadatan yaitu jumlah organisme atau individu yang
bertambah ke dalam populasi per satuan waktu. Jika N merupakan simbol untuk
jumlah organisme dan t merupakan simbol waktu. Kepadatan Absolut adalah Para
ekologiwan menentukan kepadatan absolut dengan dua cara yaitu dengan
penghitungan total dan dengan menggunakan sampel.

1. Natalitas
Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kepadatan populasi
adalah natalitas, yaitu produksi individu-individu baru di dalam populasi melalui
kelahiran, haching, germinasi atau pembelahan. Fekunditas: kondisi fisiologis
yang mengacu pada kapasitas reproduksi organism.
Fertilitas adalah konsep ekologi yang didasarkan pada kemampuan organisme
menghasilkan anak pada periode tertentu.
Fertilitas nyata (realized fertility) Kelahiran maksimum (kelahiran fisiologis):
produksi maksimum dari individu-individu baru dalam populasi pada kondisi
yang ideal (tidak ada faktor lingkungan yang membatasi reproduksi, hanya
dibatasi oleh faktor fisiologi individu sendiri). Disebut juga potensi biotik
organism. Kelahiran ekologis : produksi individu baru dalam populasi pada
kondisi lingkungan yang ada, banyak faktor yang dapat membatasi angka
kelahiran atau sangat dipengaruhi kondisi lingkungan.
Laju kelahiran
Laju kelahiran adalah jumlah organisme yang dihasilkan individu betina per
unit waktu. Besar laju kelahiran sangat dipengaruhi oleh tipe organisme yang
sedang dipelajari. Beberapa spesies melakkukan perkawinan setahun sekali,
spesies lain beberapa kali dalam satu tahun, ada yang sepanjang tahun.
Beberapa spesies menghasilkan banyak biji atau telur sedang yang lain hanya
beberapa telur atau biji. Laju kelahiran populasi disebut angka kelahiran kotor
(crude natality). Laju kelahiran individu disebut laju kelahiran spesifik
(specific natality) karena setiap individu akan mempunyai angka kelahiran
yang berbeda. Dalam perhitungan laju kelahiran, harus dibedakan antara Nn
dengan N.
2. Mortalitas (Kematian)
Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode
waktu tertentu. Dalam studi populasi biologiwan lebih tertarik pada mengapa
organisme mati pada usia tertentu. Mortalitas atau kebalikannya survival, bisa
dilihat dari berbagai aspek. Longitivitas difokuskan pada usia kematian dari
individu dalam populasi. Dua tipe longitivitas yaitu: (a) Longitivitas potensial
(potential longitivity), dan (b) Longitivitas nyata (realized longitivity).
Longitivitas potensial adalah usia hidup maksimum suatu spesies yang semata-
mata dibatasi oleh faktor fisiologi organisme tersebut, angka kematian akan
konstan (kemampuan hidup organisme pada kondisi optimum). Longitivitas
potensial adalah usia hidup nyata organisme di alam. Sebgaian besar organisme
yang hidup di alam jarang pada kondisi optimum, sebagian besar hewan atau
tumbuhan mati karena penyakit, predator, atau ancaman alamiah lain. Laju
kematian populasi adalah jumlah individu dari suatu populasi yang mati dalam
periode waktu tertentu (jumlah yang mati per satuan waktu). Laju kematian
populasi nilainya negatif, karena merupakan kebalikan dari angka kelahiran.
Nisbah antara angka kelahiran dan kematian disebut vital indeks yang dirumuskan
dalam bentuk persentase (%)
Kurva Kehidupan Di dalam populasi yang penting dipelajari bukan angka
kematian, tetapi bagaimana populasi tersebut dapat menghindari kematian
(survival). Jika angka kematian dilambangkan dengan M, maka laju kehidupan
populasi (survival rate) = 1 M. Angka kehidupan atau laju kehidupan organisme
secara umum digambarkan dalam bentuk kurva kehidupan.
Ada tiga tipe kurva kehidupan yaitu :
1. kurva cembung
2. kurva cekung,
3. kurva diagonal.

Tiga tipe kurva kehidupan
Kurva cembung: merupakan kurva kehidupan suatu populasi dimana pada
waktu muda laju kematian populasi rendah, tetapi mendekati umur tua laju
kematian populasi tinggi. Individu cenderung berumur panjang.
Kurva cekung: menunjukkan bahwa laju kematian populasi sangat tinggi pada
waktu populasi berumur muda dan selanjutnya menjadi menurun pada saat
populasi mulai berumur tua.
Kurva diagonal: mempunyai umur kehidupan yang relatif konstan, laju
kematian populasi konstan. Jarang di alam ditemukan populasi yang
mempunyai laju kematian konstan, yang sering ditemui mendekati konstan.
Tabel kehidupan (life table) Kurva kelangsungan hidup suatu populasi didapatkan
dengan cara membuat pengamatan terhadap populasi dalam bentuk tabel kehidupan
(life table). Tabel kehidupan memberikan informasi dasar untuk mempelajari
perubahan kepadatan dan laju pertambahan atau pengurangan suatu populasi. Model
perkembangan populasi dapat disusun berdasarkan hasil pengumpulan data kerapatan
populasi atau jumlah individu (N) untuk waktu tertentu (t).
Distribusi umur Individu di dalam populasi mencakup berbagai tingkat umur.
Proporsi individu dalam setiap kelompok umur disebut distribusi umur. Keadaan
distribusi umur berpengaruh terhadap tingkat kematian dan kelahiran. Rasio dari
kelompok-kelompok umur dari populasi menentukan status reproduktif yang sedang
berlangsung dari populasi tersebut, sehingga menentukan pertumbuhan populasi
untuk waktu berikutnya. Dari distribusi umur dapat diramalkan tingkat kelahiran dan
kematian sehingga dapat diperkirakan keadaan populasi masa yang akan datang,
karena distribusi umur sangat besar pengaruhnya perhadap pertumbuhan populasi dan
dinamika populasi.
a) Populasi yang berkembang dengan cepat, sebagian besar individu muda,
b) Populasi stasioner memiliki pembagian kelas umur lebih merata,
c) Populasi menurun, sebagian besar individunya berusia tua.

Pembagian umur organisme Piramida umur. Umur di dalam populasi dapat
digambarkan dalam bentuk piramida yang disebut dengan piramida umur populasi.
Suatu model yang menggambarkan perbandingan geometri dari perbedaan kelompok
umur di dalam suatu populasi.
a) Piramida Bentuk Segitiga. Piramida ini menunjukkan persentase individu
muda di dalam populasi tinggi. Di dalam populasi di mana kelompok umur
individu muda tinggi biasanya laju kelahiran tinggi dan dapat saja
pertumbuhan populasi eksponensial, seperti pada populasi ragi, Paramaecium
dan sebagainya.Pada keadaan seperti ini setiap perubahan (regenerasi) akan
lebih banyak dari pendahulunya dan akan memberikan dasar piramida umur
yang lebar.
b) Piramida Bentuk Genta. Menunjukkan proporsi yang seimbang dari individu-
individu muda sampai tua. Selanjutnya laju pertumbuhan populasi konstan
dan stabil. Fase kelompok umur sebelum reproduksi dan reproduksi menjadi
seimbang berbeda sedikit saja dan kelompok umur populasi memberikan
strukutur bentu genta atau lonceng.
c) Piramida Bentuk Kendi. Menunjukkan persentase yang rendah untuk
individu-individu muda dan proporsi besar pada fase setelah reproduksi. Hal
ini dapat terjadi jika laju kelahiran secara drastis diturunkan, maka jumlah
individu sebelum reproduksi menjadi lebih kecil dan lebih rendah dari
kelompok pos reproduksi.
Distribusi populasi Kemampuan untuk menyebar merupakan salah satu siklus
hidup yang sangat penting dalam organisme, merupakan proses ekologis yang
menghasilkan aliran gen (gen flow) diantara populasi lokal dan membantu untuk
menghindari terjadinya inbreeding. Penyebaran individu dalam populasi dapat
dibatasi oleh halangan geofrafis, dan berpengaruh terhadap komposisi komunitas.

3. Emigrasi.
Suatu pergerakan individu ke luar dari tempat atau daerah populasinya ke tempat
lainnya dan individu tersebut tinggal secara permanen di tempat beru tersebut.
4. Imigrasi.
Suatu pergerakan individu populasi ke dalam suatu daerah populasi dan individu
tersebut meninggalkan daerah populasinya selanjutnya tinggal di tempat baru.
5. Migrasi.
Pergerakan dua arah, ke luar dan masuk populasi atau populasi pergi dan datang
secara periodik selama kondisi lingkungan tidak menguntungkan maka individu-
individu suatu populasi akan berpindah tempat, sedangkan kalau suadah
menguntungkan kembali ke tempat asal.
Dalam kaitannya dengan ruang (skala kecil), individu-individu di dalam populasi
menyebar dengan tiga pola yaitu acak (random), seragam (uniform) dan
mengelompok (clumped).
a. Penyebran acak adalah jika individu-individu dalam populasi dapat hidup
dimana saja di dalam area yang ditempati oleh populasi tersebut
b. Penyebaran seragam jika individu-individu tersebar secara seragam dalam
area, dan
c. Penyebaran mengelompok jika individu di dalam populasi lebih mudah
ditemukan pada area tertentu dibandingkan pada areal yang lain
Distribusi spasial Di alam penyebaran secara acak jarang terjadi, penyebaran
secara acak akan terjadi jika lingkungan homogen. Penyebaran individu di dalam
populasi seragam terjadi bilamana terjadi persaingan yang keras diantara individu-
individu di dalam populasi sehingga timbul kompetisi (pertentangan) yang positif,
yang mendorong pembagian ruang hidup yang sama. Penyebaran individu
menggerombol umum terjadi di alam, individu-individu dalam populasi menunjukkan
derajad pengelompokan karena adanya kebutuhan yang bersamaan akan faktor-faktor
lingkungan. Tidak ada populasi yang tumbuh terus-menerus. Cepat atau lambat akan
mencapai titik keseimbangan dengan lingkungan dan sumberdayanya. Keseimbangan
terjadi melalui perubahan laju kelahiran, laju kematian, atau kombinasi dari
keduanya.
Laju kelahiran independent terhadap kepadatan populasi, (garis horizontal).
Tidak berubah dengan bertambahnya kepadatan populasi, tetapi laju kematian
meningkat. Sepanjang laju kelahiran lebih tinggi dari laju kematian maka populasi
akan menuju titik keseimbangan (K). Setelah mencapai titik keseimbangan, maka laju
kematian meningkat sehingga kepadatan populasi menurun. Laju kelahiran dan laju
kematian dependent pada kepadatan populasi, populasi akan mencapai titik
keseimbangan jika laju kelahiran lebih besar dari laju kematian. Fluktuasi laju
kelahiran dan laju kematian menjaga populasi pada atau sekitar titik keseimbangan
dan dipengaruhi oleh kepadatan populasi. Jika laju kelahiran meningkat, maka laju
kematian juga meningkat. Saat kepadatan populasi meningkat, kompetisi diantara
anggota populasi dan kelangkaan sumberdaya menyebabkan laju kematian
meningkat, laju kelahiran menurun atau keduanya Jika kepadatan populasi turun pada
level terendah dan kemelimpahan sumberdaya kembali meningkat maka kepadatan
populasi kembali meningkat dengan penurunan laju kematian dan peningkatan laju
kelahiran atau kombinasi keduanya
Pertumbuhan Populasi
Populasi adalah unit biologis yang menunjukkan perubahan dalam ukurannya.
Setiap populasi mengalami tiga fase sepanjang siklus hidupnya yaitu:
1) Tumbuh
2) Stabil
3) Menurun
Perubahan itu dipengaruhi oleh :
1) Natalitas (kelahiran)
2) Mortalitas (kematian)
3) Migrasi (perpindahan populasi)
4) Imigrasi
5) Emigrasi

Pertumbuhan populasi berarti perubahan ukuran populasi pada periode waktu
tertentu. Grafik yang menggambarkan secara aritmatik laju pertumbuhan populasi
dN/dt = rN, dikenal sebagai kurva bentuk J atau kurva laju pertumbuhan eksponensial
Kurva pertumbuhan eksponensial. Secara teoritik, pada keadaan lingkungan
yang ideal dimana tidak ada faktor lingkungan fisik atau biotik yang membatasi laju
pertumbuhan intrinsik yang maksimum maka populasi tumbuh secara eksponensial
Kemampuan populasi tumbuh membentuk kurva eksponensial disebut dengan potensi
biotik. Potensi biotik menunjukkan laju pertumbuhan teoritis yang tidak sesuai
dengan kenyataan di alam. Pada kenyataannya, potensi biotik selalu dekendalikan
oleh faktor lingkungan yang saling berinteraksi sehingga membatasi pertumbuhan.
Faktor lingkungan yang membatasi pertumbuhan populasi dengan cara menurunkan
laju kelahiran atau menaikkan laju kematian atau keduanya disebut dengan resistensi
lingkungan. Batas resistensi lingkungan terhadap kemampuan potensi biotik suatu
populasi diberi lambang K (daya dukung lingkungan). Dengan menukarkan nilai K
pada persamaan laju pertumbuhan populasi maka persamaan akan berkembang dan
memberikan kurva pertumbuhan model logistik sederhana. Selanjutnya nilai K
disebut dengan carriying capacity (daya dukung lingkungan). Yaitu jumlah kepadatan
populasi yang dapat didukung oleh faktor lingkungan terbatas akibat adanya
resistensi lingkungan.
Hubungan antara potensi biotik, pertumbuhan logistik dan resistensi
lingkungan. Penambahan jumlah individa ke dalam populasi secara tiba-tiba melebihi
daya dukung menyebabkan kurva bentuk J pada kurva potensi biotik menjadi terputus
secara tiba-tiba (overshoot). Jika kemampuan daya dukung hanya dibatasi oleh
persediaan makanan. Pada kenyataannya populasi organisme berosilasi disekitar daya
dukung (K). Sedangkan pada keadaan lingkungan yang terbatas, dimana populasi
dibatasi oleh daya dukung lingkungan, sehingga ukuran populasi mempengaruhi laju
pertumbuhan, dan laju pertumbuhan membentuk kurva sigmoid (S).
Pertumbuhan populasi hewan di alam dibedakan atas golongan yang
mempunyai sifat satu kali berkembang biak dan beberapa kali berkembang biak.
Untuk itu maka pertumbuhan populasi organisme dibedakan atas dua golongan yaitu
1) Organisme dengan satu generasi (discret generation),
2) Organisme dengan generasi lebih dari satu (continous generation).
Kondisi lingkungan terbatas. Tingginya angka kepadatan menyebabkan angka
kelahiran berkurang atau akan kematian akan meningkat dengan berbagai sebab
(persaingan, penyakit etc). Model matematika sederhana turunnya laju pertumbuhan
tersebut berbentuk linier, dengan asumsi bahwa adanya satu garis lurus yang
menyatakan hubungan antara kepadatan dan angka perkembangbiakan.
Dalam hal ini dengan bertambahnya kepadatan maka angka
perkembangbiakannya akan semakin rendah. Laju reproduksi bersih (R0) sebagai
fungsi linier dari kepadatan populasi (N) pada waktu (t). Kurva pertumbuhan populasi
pada lingkungan yang terbatas disebut kurva bentuk S (sigmoid).
Pada kurva ini dikenal laju pertumbuhan pada :
a) fase tersendat (lag phase),
b) fase menanjak naik (accelerating growth phase),
c) fase pertumbuhan melambat (decelerating growth phase) dan
d) periode keseimbangan (equilibrium period)
Kurva Sigmoid berbeda dengan kurva geometrik (bentuk J) dalam dua hal
yaitu:
a) kurva ini memiliki asimptot atas (kurva tidak melebihi titik maksimal
tertentu),
b) kurva ini mendekati asimptot secara perlahan, tidak secara mendadak atau
tajam.
Laju pertumbuhan dapat dikurangi dengan penambaan individu baru dalam
populasi, yang mengakibatkan pertambahan menjadi berkurang.
Dari contoh tersebut di atas terlihat bahwa ada hubungan antara kepadatan
populasi dengan laju pertambahan populasi sampai mencapai daya dukungnya.
Semakin besar ukuran populasi (makin mendekati daya dukung) maka laju
pertambahan populasinya semakin kecil walaupun laju pertambahan intirinsiknya
tetap. Jadi laju pertumbuhan populasi pada linkungan yang terbatas dipengaruhi oleh
ukuran populasi.
Model pertumbuhan populasi dan sejarah kehidupan Model logistik
memperkirakan laju pertumbuhan yang berbeda untuk populasi dengan kondisi
kepadatan tinggi dan rendah relatif terhadap daya tampung lingkungan.
Pada populasi dengan kepadatan itnggi, masing-masing individu memiliki sedikit
sumberdaya yang tersedia dan populasi tersebut tumbuh secara lambat, atau bahkan
berhenti sama sekali. Pada populasi dengan kepadatan rendah, keadaan yang
berlawanan akan berlaku dimana sumberdaya berlimpah dan populasi tumbuh secara
cepat.
Selama akhir tahun 1960-an, ahli ekologi populasi Martin Cody memperkenalkan
konsep bahwa adaptasi sejarah kehidupan yang berbeda akan lebih disukai pada
kondisi-kondisi yang berbeda tersebut. Ia berpendapat bahwa pada kepadatan
populasi yang tinggi, seleksi akan lebih menyukai adaptasi yang organismenya dapat
bertahan hidup dan bereproduksi dengan sedikit sumberdaya.
Dengan demikian, kemampuan bersaing dan efisiensi maksimum penggunaan
sumberdaya lebih disukai pada populasi yang cenderung tetap berada pada atau di
dekat daya tampungnya. Pada kepadatan populasi yang rendah, adaptasi yang
meningkatkan reproduksi yang cepat, seperti peningkatan fekunditas dan kematangan
lebih dini menjadi terseleksi. Laju reproduksi yang tingg, tanpa memperhitungkan
efisiensi, lebih disukai pada kasus ini. Karakteristik Populasi Ideal Terseleksi oleh-r
(oportunistik) dan Terseleksi oleh-K (Kesetimbangan). Strategi sejarah kehidupan
yang berbeda tersebut kadang masing-masing disebut sebagai sifat-sifat yang
terseleksi oleh K dan terseleksi oleh r. Populasi terseleksi ole K (K-selected
population) yang disebut juga populasi kesetimbangan (equilibrial population),
adalah populasi yang cenderung akan hidup pada kepadatan populasi yang mendekati
batas sumberdayanya (K atau daya tampung). Populasi terseleksi oleh-r (r-selected
population), yang juga disebut populasi oportunistik (opportunistic population),
kemungkinan besar akan ditemukan dalam lingkungan yang bervariasi, di mana
kepadatan populasi berubah-ubah, atau dalam habitat terbuka di mana individu
kemungkinan besar menghadapi sedikit persaingan.

B. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan individu dan populasi. Nama Komunitas. Nama komunitas harus dapat
memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling
sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat
menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir,
hutan jati. Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan
mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak.

Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat berdasarkan :
Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator
lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan
Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan
sklerofil
Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur,
komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll
Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme
komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di
daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut
hutan hujan tropik.

Macam-macam Komunitas. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang
secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1) Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di
sungai, di parit atau di kolam
2) Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan,
di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.
komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara
bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon cemara dan
pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas hutan di Isle
Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies yang berbeda di
dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain dan
bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi atau
padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat sulit
untuk dipastikan.

Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain
yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti
"kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik,
dibagi oleh semua atau banyak". (Wenger, 2002: 4).
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktudan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan individu dan populasi.
Secara umum Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain
yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti
kesamaan, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti sama, publik,
dibagi oleh semua atau banyak.
Istilah kata Arti Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal
dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
Arti Komunitas. Wikipedia bahasa Indonesai menjelaskan sebagai sebuah
kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya
memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-
individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi,
kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Definisi Arti Komunitas. Soenarno (2002), adalah sebuah identifikasi dan
interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
Arti Komunitas. Menurut Kertajaya Hermawan (2008), adalah sekelompok
orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam
sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas
tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.
Pengertian dan definisi dari komunitas adalah kumpulan beberapa populasi hewan
dan tumbuhan yang berbeda, hidup bersama pada suatu tempat. Contohnya ular
sawah, tikus, katak, burung bangau, tanaman padi adalah beberapa populasi yang
membentuk komunitas sawah. Komunitas Padang Rumput terdapat rusa, belalang,
semut, rumput dan sebagainya.
Ahli ekologi mempelajari peran spesies yang berbeda hidup di dalam
komunitasnya. Para ahli juga mempelajari berbagai jenis-jenis komunitas, dan
bagaimana terjadinya perubahan di dalam komunitas. Beberapa komunitas, seperti
hutan pedalaman atau padang rumput, dapat diidentifikasi dengan mudah.
Sebuah komunitas tumbuhan dan hewan yang mencakup wilayah geografis yang
luas disebut bioma. Batas-batas bioma yang berbeda ditentukan terutama oleh iklim.
Para bioma utama termasuk padang pasir, hutan, padang rumput, tundra, dan
beberapa jenis bioma air.



C. Ekosistem
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
organisme hidup dengan lingkungan mereka. Istilah tersebut pada mulanya
diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Sebelumnya, telah digrrnakan
istilah-istilah lain, yairu biocoenosis, dan mikrokosmos.
Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen,
mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim. Perbedaan antar
ekosistem hanya pada unsur-unsur penyusun masing-masing komponen tersebut.
Masing-masing komponen ekosistem mempunyai peranan dan mereka saling terkait
dalam melaksanakan proses-proses dalam ekosistem. Proses-proses dalam ekosistem
meliputi aliran energi, rantai makanan, pola keanekaragaman, siklus materi,
perkembangan, dan pengendalian.
Setiap ekosistem rnampu mengendalikan dirinya sendiri, dan mampu menangkal
setiap gangguan terhadapnya. Kemampuan ini disebut homeostasis. Tetapi
kemampuan ini ada batasnya. Bilamana batas kemampuan tersebut dilampaui,
ekosistem akan mengalami gangguan. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu
bentuk gangguan ekosistem akibat terlampauinya kemampuan homeostasis.
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun
yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup.Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini
mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat
terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan
oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang
harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang
disebut dengan hukum toleransi.Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas
terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu
bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun
asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.
Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran
toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan
memanipulasi alam.
pengertian ekosistem adalah suatu tatanan dan kesatuan yang secara utuh dan
menyeluruh di antara segenap komponen lingkungan hidup. Komponen ini saling
berinteraksi dan pada akhirnya membentuk kesatuan yang teratur dan dinamis.
Dengan demikian, dalam ekosistem bisa saja terjadi suatu perubahan, suatu
ketidakseimbangan baik itu besar maupun kecil yang faktor pemicunya bisa saja oleh
manusia atau alam.
Pengertian ekosistem juga melingkupi interaksi antar komponen. Jika ditelaah,
maka ada beragam jenis ekosistem. Misalnya ekosistem air, ekosistem hutan,
ekosistem lautan, ekosistem gurun dan lain-lain. Ekosistem tersebut dipecah dalam
rangka pemahaman yang lebih mendetail mengenai pola-pola interaksi yang dibangun
dalam lingkup yang lebih kecil, misalnya di hutan saja atau di air saja.
Pengertian Ekosistem dalam Biologi Ekosistem adalah hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat
hidup. Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup. Dalam ekosistem terdapat
komponen biotik dan komponen abiotik. Ekosistem juga dapat dibedakan menjadi
beberapa macam. Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup, yaitu individu,
populasi, dan komunitas. Ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan timbalik
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya disebut ekologi.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem ada dua macam, yaitu ekosistem
alami dan ekosistem buatan. Pengertian Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dapat
dibedakan lagi menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Contoh
ekosistem darat antara lain ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan antara lain
ekosistem danau, rawa, dan laut. Pengertian Ekosistem buatan adalah ekosistem yang
sengaja dibuat manusia. Contohnya adalah ekosistem waduk, kolam, akuarium,
kebun, dan sawah.
Ekosistem alami dan ekosistem buatan dibentuk oleh dua komponen, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik ekosistem terdiri dari
semua makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem, misalnya manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme. Setiap komponen memiliki peranan tertentu yang
membuat kehidupan dalam ekosistem seimbang. Ekosistem darat yang mancakup
daerah yang luas disebut bioma. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer
(udara) yang melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem
dunia.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi.
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu
bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-
pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai
terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia
(Odum, 1993).

Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi
ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies
(species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks,
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi
dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan siklus
materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.
2. Ekosistem atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-bahan
antara bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam suatu sistem.
Ekosistem dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran materi dan
transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung diantara berbagai
komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya.
3. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan
kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling
mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem
mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan
lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam
alam (Dephut, 1997).
4. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat
habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan
secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi
dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).
5. Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya
tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di
antara keduanya saling memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan
sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan
terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi
secara lengkap, serta terdapat proses ekologi secara lengkap, sehingga di
dalam unit ini siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi
ekosistemnya.
6. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi (UU Lingkungan Hidup
Tahun 1997). Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun
abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai
satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri,
tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling
mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.
7. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983).
Tingkatan organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki
komponen-komponen dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik
sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan timbal balik. Hubungan
timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan jaring makanan yang
pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.





2. KLIMATOLOGIS DAN EDAPHIS EKOSISTEM
A. Klimatologis ekosistem hutan air tawar
Klimatologi berasal dari kombinasi dua kata Yunani yaitu klima dan
logos
Klima berarti kemiringan (slope) bumi yang mengarah pada pengertian
lintang tempat/kemiringan khayal dari bumi
Logos berarti ilmu/mempelajari
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim atau rata-rata cuaca
pada suatu tempat
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat
iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana
kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia.
Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak
sehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga
mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik
Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari :
Tanah
Curah Hujan
Angin
Cahaya matahari
Temperatur
Lengas udara
Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap berbagai bidang
kehidupan manusia sehari-hari.Di Indonesia sebagian besar penduduknya merupakan
masyarakat agraris yang bergerak di sektor pertanian. Sifat-sifat iklim seperti suhu,
curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Masyarakat
yang sejak dahulunya bertani mempercayai bahwa bulan yang berakhiran ber
(september, oktober, november, desember) merupakan bulan penuh hujan. Sehingga
petani turun ke ladang atau sawah untuk mengolah lahan.
Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan
dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim sangat
menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian.
Misalnya, padi sangat cocok dibudidayakan di daerah yang bersuhu udara panas
dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran
dan buah-buahan cocok dibudidayakan di daerah sedang sampai sejuk dengan
intensitas curah hujan tidak setinggi pada tanaman padi.
Faktor- faktor pendukung Klimatologis dan Edaphis Ekosistem Rawa Air tawar
antara lain :
1) Iklim dengan unsur-unsurnya, seperti suhu udara, tekanan udara,kelambapan
udara, angin dan curah hujan merupakan faktor utama yangmempengaruhi
perseberan tumbuhan (flora) di permukaan bumi.
Curah Hujan Hutan ini, banyak dipengaruhi oleh curah hujan yang sedang
atau berkisar antara 2000 3000 mm / tahun, karena pohon yang ditemui
padaumumnya tidak terlalu tinggi dan besar. Hal ini berbeda dengan hutan
hujan tropis.
Suhu Pada Hutan dataran rendah, kadar oksigen rata-rata tiap
bulannyamencapai (0 kurang dari 800 m dpl.). Suhu ini juga
mempengaruhikeanekaragaman dan jenis fauna yang terdapat didalamnya.
Udara Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga
berperansebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh
polatekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan
sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosfir. Kecepatan
anginselalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting
karena transfer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan
lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin. Udara di atmosfer tersusun
atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon dioksida(CO2,0,03 %),
dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di
atmosfer bumi (Wirakusuma, 2003).
Sinar / Cahaya MatahariSinar matahari mempengaruhi sistem secara global,
karena sinar mataharimenentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur
vital yangdibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis(Chantalakhana, 2002).

Angin dan kelembabanAngin berperan membantu penyerbukan tumbuhan,
menyebarkan sporadan biji tumbuhan. Beberapa serangga hama tumbuhan
dapat diterbangkanoleh angin ke tempat lain yang jauh. Kelembaban berperan
menjagaorganisme agar tidak kehilangan air karena penguapan.
Beberapamikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat
yanglembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-
tempatkering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara.
Kelembabanudara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas
dariternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi
kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana,
2002).Selanjutnya Chantalakhana, 2002 menyatakan Kelembaban
biasanyadiekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH)
dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume
udaraterhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan
tekananyang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi
terjadisecara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan
demikianmempengaruhi keseimbangan termal ternak.
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan
dalam pertumbuhan, per-kecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan
manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain,
misalnyatransportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur
abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut
dan pelapuk (Chantalakhana, 2002).




B. Edaphis ekosistem hutan rawa air tawar
Edaphis adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. Tanah merupakan
suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik),
cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan
oleh salah satu atau keduanya (Wikipedia,2010).
Warna tanah adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Perbedaan warna
permukaan tanah dipengaruhi oleh perbedaan bahan kandungan organik, misalnya;
Warna gelap, memiliki bahan organik yang tinggi. Warna abu-abu, menunjukkan
tanah memiliki sistem drainase buruk (Wikipedia, 2013).
Menurut Aryulina (2007), tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang
disebabkan oleh iklim atau lumut dan pembusukan bahan organik.
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi
yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari pelapukan batuan
dengan batuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses
pembentukan tanah dikenal sebagai pedagonesis (Wikipedia, 2013).
Disimpulkan bahwa tanah merupakan lapisan kulit bumi terluar yang tersusun
dari bahan mineral dan bahan organik, dipengaruhi oleh bahan induk, iklim, bentuk
wilayah, dan mikoorganisme, serta proses terjadinya memakan waktu yang lama.
Unsur pembentuk tanah terdiri dari mineral (45%), udara (25%), air (25%), dan bahan
organik (5%).
Dari penampang lintang tanah, tampak adanya lapisan-lapisan yang disebut
horizon. Horizon A merupakan lapisan tanah yang banyak mengandung bahan
organik; horizon B dan C mengandung mineral; horizon R mengandung bahan induk
berupa batuan yang belum mengalami pelapukan. Lapisan top-soil tanah merupakan
lapisan tanah paling atas (horizon A), sedangkan lapisan bawahnya sampai perbatasan
dengan batuan induk disebut sub-soil (horizon B dan C). Tanah yang mempunyai
lapisan top-soil dalam sangat baik bagi tanaman. (Yovita Hetty Indriani, 1993).

Faktor-faktor Edhapis
Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi di suatu
daerah.Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta
keadaantanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk
lingkunganyang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah
perbukitan berbeda dengan di daerah datar. Organisme yang hidup di daerah
berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi
penyebaran mahkluk hidup. Kawasan ini memiliki topografi landai hingga
berbukit.
Keadaan tanah
Hutan dataran rendah memiliki ketinggian 2 100 mdpl. Hutan dataranrendah
ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis
(layering ),sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rataadalah 45 m
(paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat,dan hijau sepanjang
tahun.

Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini
a. Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjoldi
atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai
sembulan(emergent ). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-
kadangmenggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini
bisamemiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar
batanghingga 4,5 m.
b. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24 36 m.
c. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini
tersusunoleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan
pertumbuhannya,atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.Kanopi hutan
banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit
(termasuk anggrek), bromeliad, lumut,serta lumut kerak, yang hidup melekat di
cabang dan rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat dan rapat,membawa
konsekuensi bagi kehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan dilapis bawah
umumnya terbatas keberadaannya oleh sebab kurangnyacahaya matahari yang
bisa mencapai lantai hutan, sehingga orang danhewan cukup leluasa berjalan di
dasar hutan.Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak
danlapisan vegetasi penutup tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya,sehingga
hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang bertahan hidup
di sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit batang atau mengait
cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapikehidupan yang tidak begitu
memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai (
dekomposer ) lainnya tumbuh berlimpahruah.Dedaunan, buah-buahan, ranting,
dan bahkan batang kayu yang rebah,segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka
organisme tadi. Pemakansemut raksasa juga hidup di sini. Pada saat-saat tertentu
ketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohon yang
tumbang,misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari segera diinvasi
oleh berbagai jenis terna, semak dan anakan pohon; membentuk sejenis
rimbayang rapat.
Flora dan Fauna
Pengaruh faktor-faktor lingkungan dan kisarannya untuk suatu tumbuh-
tumbuhan berbeda-beda, karena satu jenis tumbuhan mempunyai
kisarantoleransi yang berbeda-beda menurut habitat dan waktu yang
berlainan.Tetapi pada dasarnya secara alami kehidupannya dibatasi oleh:
jumlah dan variabilitas unsur-unsur faktor lingkungan tertentu (seperti nutrien
danfaktor fisik, misalnya suhu udara) sebagai kebutuhan minimum, dan
batastoleransi tumbuhan terhadap faktor atau sejumlah faktor
lingkungantersebut.Hubungan tumbuh-tumbuhan dengan udara atmosfir pada
umumnya berkaitan dengan gas CO2, O2, dan angin. Tumbuh-tumbuhan
berperanan penting dalam siklus karbon yang berhubungan dengan
ketersediaan CO2dan O2 dalam proses fotosintesis dan respirasi makhluk
hidup. Gerakanudara sebagai angin mempunyai peranan ekologis dapat
menguntungkanmaupun merugikan, misalnya terhadap penyebaran serbuk
sari, spora atau biji-bijian. Sebaliknya jika kecepatan angin terlalu besar
dapatmenyebabkan penurunan berbagai proses metabolisme, tumbuhan
menjadilayu atau mati (Kartasapoetra).Flora maupun fauna pada hutan ini
terpengaruh iklim, namun kaya akankeanekaragaman jenis baik flora maupun
fauna, memiliki strata tajuk yanglengkap serta memiliki variasi yang tinggi
berdasarkan perbedaan tempat tumbuh.











Bab III
Penutup
Kesimpulan
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies)
yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara
sesamanya.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem
tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity.
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim,
mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antara
iklim dan dengan aktivitas manusia.
Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari :
Tanah
Curah Hujan
Angin
Cahaya matahari
Temperatur
Lengas udara
Edaphis adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. cairan dan gas, yang
menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau
keduanya (Wikipedia,2010).
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem)
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-komunitas.html
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-populasi.html
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-ekosistem.html
http://gskbb.blogspot.com/2012_06_01_archive.html#
http://ekotum116b-ekosistemrawaairtawar.blogspot.com/2014/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/ekosistem-air-tawar-daratan-dan-
mikroba.html
http://bagas-redland.blogspot.com/2010/07/makalah-biologi-ekosistem-air-tawar-
dan.html
http://ektum116b-ekosistemrawaairtawar.blogspot.com/2014/04/edaphis-ekosistem-
rawaairtawar.html
http://zonageograp.blogspot.com/2011/12/klimatologi.html

Anda mungkin juga menyukai