Anda di halaman 1dari 22

Direktorat Industri Elektronika & Telematika

Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi


Kementerian Perindustrian
Juni 2011
BANGUN INDUSTRI NASIONAL
Perpres No. 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri Nasional :
Industri telematika merupakan salah satu industri andalan masa depan

SDA TERBARUKAN
SUMBER DAYA MANUSIA
SDA TDK TERBARUKAN
PETROKIMIA,
SEMEN, BAJA,
DLL
TPT, SEPATU,
ELEKTRONIK,
DLL
INDUSTRI BARANG MODAL
INDUSTRI KOMPONEN
(BASIS UKM)
INDUSTRI
AGRO
INDUSTRI
TELEMATIKA
INDUSTRI
TRANSPORT
INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2025
INDUSTRI
MASA
DEPAN
BASIS
INDUSTRI
MANUFAKTUR
RESEARCH & DEV ELOPMENT
Daya
Kreatif
I. LATAR BELAKANG
2
Fokus Pengembangan Industri Prioritas
2010-2014
3
Industri
Pertumbuhan
Tinggi
Industri
Berbasis
Sumber Daya
Alam
Industri Barang
Modal
Industri Kecil &
Menengah
Industri Padat
Karya
Industri
Prioritas
Khusus
Industri Otomotif, Elektronika &
Telematika
Industri Makanan & Minuman
Industri Hilir Kelapa Sawit
Industri Hilir Karet
Industri Hilir Kakao
Industri Baja & Aluminium
Industri Rumput Laut
Industri Permesinan
Industri galangan Kapal
Industri Fashion
Industri Kerajinan
Industri Batu Mulia
Industri Keramik
Industri Minyak Atsiri
Industri Tekstil & Produk Tekstil
Industri Alas Kaki
Industri Furniture
Industri Gula
Industri Pupuk
Industri Petrokimia
Laju Pertumbuhan Sektor Industri Manufaktur Non
Migas & PDB, 2001-2010 (dlm %)
4.58
5.48
6.10
7.49
7.54
8.34
8.53
7.55
7.07
6.98
3.64
4.50
4.78
5.03
5.69
5.50
6.35
6.01
4.58
6.10
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Industri Manufaktur Non Migas PDB
4
Potensi Pasar Dalam Negeri
Investasi industri telematika Indonesia telah mencapai 35
Triliun per tahun
(sumber data: Telkomsel, 2010)
Asumsi 1 USD = IDR 9500 flat
Sumber IDC Report Semester I, 2009 (dalam triliun rupiah)
Tahun
2009 2010 2011
Hardware
63.9 90.3% 68.5 89.5% 74.0 89.5%
Software
2.7 3.8% 2.8 3.6% 2.9 3.6%
Jasa TI
4.2 5.9% 5.3 6.9% 5.7 6.9%
TOTAL 70.8 76.6 82.6
PDB/Kapita Indonesia mencapai $ 3.004 th 2010
Sekitar 70 juta penduduk menerima pendapatan rata-rata $ 5.500
5
Broadband (ecosystem)
Virtuous Circle for Broadband, connecting the elements!
High-Speed
Networks
Services
Applications
Users
Sumber: World Bank (forthcoming) Broadband Policy Development in Developing Countries.
II. BROADBAND
Penetrasi Broadband dan Ekonomi Nasional
Setiap penetrasi 10%, meningkatkan GDP Nasional sebesar 1,38%
7
Network Readiness Index 2010-2011
Economy Rank 2010-2011
Sweden 1
Singapore 2
Finland 3
Switzerland 4
United States 5
Taiwan, China 6
Denmark 7
Canada 8
Norway 9
Korea, Rep. 10
Indonesia 53
8
Network Readiness Index menunjukkan index yang memperlihatkan kemajuan di suatu negara dalam pemanfaatan
telematika secara efektif di bidang bisnis, peraturan dan infrastruktur telematika
Indonesia pada saat ini masih menduduki rangking 53 dari 138 negara, lebih baik dibandingkan tahu lalu, rangking 83
Masih banyak daerah-daerah yang belum terjangkau dengan telematika karena infrastruktur yang belum siap disebabkan
pembangunan yang belum merata
Sumber : World Economic Forum
Peran Broadband
Broadband perlu dianggap sebagai infrastruktur nasional dasar, karena
secara fundamental akan membentuk kembali dunia pada abad ke-21 dan
mengubah cara layanan yang disampaikan dari e-health, e-education e-
commerce sampai e-government.

Broadband adalah alat yang paling kuat yang pernah dibuat untuk
mendorong pembangunan sosial dan ekonomi, dan mempercepat
kemajuan Pembangunan Milenium.

Broadband menjadi prasyarat untuk mendapatkan peluang ekonomi bagi
individu, usaha kecil dan masyarakat. Tanpa broadband dan keterampilan
untuk menggunakannya, mereka akan terisolasi dari perekonomian
modern.

Broadband dapat memberikan manfaat yang signifikan untuk generasi
berikutnya pengusaha kecil dan usaha dan menjadi penggerak dari
penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi bagi negara.
9
Potensi Pasar Komputer & BWA
Dalam Negeri
2011 2012 2013 2014 2015
Notebook 3.710.000 70% 5.167.500 75% 7.523.880 84% 10.712.572 92% 14.380.464 95%
Desktop 1.590.000 30% 1.722.500 25% 1.433.120 16% 931.528 8% 756.867 5%
TOTAL PC 5.302.011 100% 6.890.000 100% 8.957.000 100% 11.644.100 100% 15.137.331 100%
Pertumbuhan 30% 30% 30% 30% 30%

Kebutuhan BWA (SS) 1.855.000 set 2.411.500 set 3.134.950 set 4.075.435 set 5.298.066 set
% terhadap PC 35% 35% 35% 35% 35%
Kebutuhan BWA (BS) 3.092 set 4.019 set 5.225 set 6.792 set 8.830 set
*) BWA (SS) = Broadband Wireless Access Subscriber Station
BWA (BS) = Broadband Wireless Access Base Station

Sumber :Apkomindo
10
Wireless Technology Evolution
GEN. WIRELESS TECHNOLOGY AIR INTERFACE MAX. SPEED (Downlink) YEAR
1G AMPS (Advanced Mobile Phone System) FDMA - 1983
2G GSM (Global System for Communication) TDMA 14.4 Kbps 1990
CDMA One (IS-95) (Code Division
Multiple Access)
CDMA
IS-95A : 14.4 Kbps
IS-95B : 115 Kbps
1993
2.5G GPRS (General Packet Radio Service) TDMA 114 Kbps 2000
2.75G
EDGE (Enhanced Data rates for GSM
Evolution)
GMSK + 8PSK 473.6 Kbps 2003
3G W-CDMA (Wideband CDMA) W-CDMA 2 Mbps 2001
3.5G
CDMA2000 1x EV-DO (Evolution-Data
Optimized)
TDM CDMA
Rev. A : 3.1 Mbps
Rev. B : 9.3 Mbps
2000
HSDPA (High Speed Downlink Packet
Access)
TDM CDMA 14.4 Mbps 2002
HSPA+ (High Speed Packet Access plus) TDM CDMA
21.1 Mbps
MIMO : 42.2 Mbps
Dual Carrier + MIMO : 84.4 Mbps
2008
3.75G
Wimax (World Interoperability for
Microwave Access)
OFDM
SOFDMA
IEEE 802.16d (fixed) : 75 Mbps
IEEE 802.16e (mobile) : 46 Mbps
2004
2005
LTE (Long Term Evolution) OFDMA, SC-FDMA 100 Mbps 2009
4G
LTE Advanced OFDMA, SC-FDMA 100 MHz : 1 Gbps 2010
Wimax 2 (IEEE 802.16m) OFDMA 4x4 MIMO, 2x20 MHz, FDD : 365 Mbps 2011
Wireless
LAN
Wi-Fi
FHSS/DSSS
OFDM
DSSS
OFDM/DSSS
OFDM
IEEE 802.11 : 2 Mbps
IEEE 802.11a : 54 Mbps
IEEE 802.11b : 11 Mbps
IEEE 802.11g : 54 Mbps
IEEE 802.11n : 600 Mbps
1997
1999
1999
2003
2009
11
Industri kreatif telematika belum mendapatkan dukungan dari sektor perbankan dalam
mendapatkan modal kerja
Belum optimalnya keberpihakan instansi untuk memanfaatkan produk-produk industri
kreatif telematika lokal
Kenal, Suka, Bangga Nation Pride
Kebijakan
Potensi pasar software dalam negeri di berbagai sektor diperkirakan mencapai USD 1
Miliar pada tahun 2013 {ICT Research Journal}
Software/aplikasi berperan dominan 80% dalam pembangunan industri TIK
Peluang pemanfaatan teknologi game/konten multimedia untuk ponsel
Pasar
Belum optimalnya promosi produk-produk dalam negeri
Belum tercipta produk unggulan kreatif telematika lokal yang menjadi icon nasional
Promosi
Keterbatasan perusahaan di Indonesia yang telah mampu mencapai tingkat
kematangan tertinggi: CMMI level 5 (Capability Maturity Model Integration
Belum optimalnya kompetensi SDM industri kreatif telematika
Standar
Program World Summit and the Infrastructure Society (WSIS) sampai tahun 2015
menuju masyarakat informasi global
Open Source..? Cloud computing..??
Trend
Masalah dan Tantangan
III. PROGRAM PENGEMBANGAN ICT
12
Government Initiatives
Inisiatif Pemerintah sangat penting di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia
melalui pembentukan kebijakan terkait pajak dan tarif dalam kerangka e-commerce, promosi
penggunaan ICT, pendidikan, dan perlindungan HaKI. Inisiatif Pemerintah tersebut dipengaruhi oleh
kondisi politik, ekonomi dan negara tetangga
Political Condition
Pertumbuhan e-commerce ditentukan dari situasi politik. Situasi politik negara yang tidak stabil,
Pemerintahnya akan tidak mampu memiliki perhatian yang cukup dalam mengembangkan e-
commerce
Economic Condition
E-commerce sangat terkait dengan pemenuhan teknologi infrastruktur yang relatif mahal, negara
dengan ekonomi yang kurang baik maka tidak dapat mengimplementasikan e-commerce
External
Influence
Political
Condition
Government
Initiatives
Economic
Condition
Geographical
Condition
Technology
Infrastructure
Public Awareness Socio-Cultural
Condition
E-Commerce
Adoption
Faktor-Faktor yang Menentukan Pengembangan
E-Commerce di negara sedang berkembang
(sebuah kajian)
13
Strategi Pengembangan Industri Telematika
Strategi Keterangan
Menumbuhkan Sentra
sentra Industri ICT
Pengembangan dan Pemberdayaan Incubator Business Centre (IBC) dan
Regional IT Center For Exellence (RICE) serta Technopark. Sebagai inkubasi
bisnis telematika dan munculnya wirausahawan baru di industri telematika
Meningkatkan
Kemampuan SDM
dan Teknologi
Meningkatkan kemampuan SDM di bidang telematika antara lain desain
kompetensi/sertifikasi SDM telematika, pembangunan dan pengembangan
tekno-preneur
Mendorong
Penguatan
Infrastruktur Industri
Telematika
Meningkatkan kapasitas jaringan data yang memadai baik secara fisik
maupun non-fisik yang menjangkau sentra- sentra pengembangan teknologi
telematika.
Mendorong pengembangan kawasan khusus industri telematika.
Mengembangkan koridor Industri Telematika
Penumbuhan dan pengembangan industri komponen / pendukung berbasis
ICT/digital
Pengamanan pasar dalam negeri (P3DN)
Meningkatkan kemampuan untuk transfer teknologi melalui kerjasama MNCs
dan peningkatan R&D di dalam negeri
14
Program Inisiatif Kementerian Perindustrian
Pengembangan dan pemberdayaan Pusat Industri Telematika
(RICE, IBC, dan Technopark)
Fasilitasi dan koordinasi pengembangan koridor telematika (Jkt
Bdg & Solo -Kudus Salatiga)
Fasilitasi peningkatan kompetensi SDM (pelatihan/sertifikasi)
Fasilitasi penerapan P3DN dan TKDN di instansi pemerintah dan
BUMN/BUMD, termasuk institusi pendidikan
15
Sentra Industri Telematika yang telah dikembangkan
16
VI. KESIAPAN INDUSTRI DALAM NEGERI
17
Peta Rencana Lokalisasi Komponen
Base Station - Base Band
Kuantitas Produksi pertahun
Item 10K/year 20K/year 30K/year 40K/Year 50K/year
Base Band System
Main Processor with Xls Module Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
Baseband Process Module Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
Time Frequency Module Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
Base Frame impor impor Lokal Lokal Lokal
Control & Switch Interface Module Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
Mac Processor With IXP Module Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
Power Module Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
Optical Transceiver Module impor impor impor impor impor
FAN Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
Carton Box Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
Cushion Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
Sealing Tape Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
Blank Label for Rating Label Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
18
Peta Rencana Lokalisasi Komponen
Base Station - RF Band
Kuantitas Produksi pertahun
S/N Item 10K/year 20K/year 30K/year 40K/Year 50K/year
2 Radio Frequency Unit
2.1
Mainboard
Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
2.2 Digital Pre Power Amplifier Module impor impor
Lokal
Skema J/V
Lokal
Skema J/V
Lokal
Skema J/V
2.3 Power Module Modul Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal
2.4 Big Filter Module impor impor
Lokal
Skema J/V
Lokal
Skema J/V
Lokal
Skema J/V
2.5 Small Filter Module impor impor
Lokal
Skema J/V
Lokal
Skema J/V
Lokal
Skema J/V
2.6 Receiver Cabinet impor Lokal Lokal Lokal Lokal
2.7 Connector DS impor impor impor impor impor
2.8 Connector DS impor impor impor impor impor
2.8 SFP SM Module impor impor impor impor impor
2.9 Screw Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
2.10 Carton Box Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
2.11 Cushion Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
2.12 Sealing Tape Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
2.13 Blank Label for Rating Label Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
2.14 Cable ties impor impor impor impor impor
19
Kuantitas Produksi pertahun
NO Description of Goods 50K/year 100K/year 300K/year 500K/Year 1M/year& up
1 Main Board Assy Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal Software Local SMT Lokal
2 PCB LED Assy Modul Modul SMT Lokal SMT Lokal SMT Lokal
3 RF Connector Assy - Short Impor Impor Impor Impor Impor
4 RF Connector Assy - Long Impor Impor Impor Impor Impor
5 Antenna Impor Impor Lokal Lokal Lokal
6 AC Adapter Impor Lokal Lokal Lokal Lokal
7 RJ45 Connector Assy Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
8 Led Connector Impor Impor Lokal Lokal Lokal
9 Screw Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
10 Bottom Casing Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
11 Top Casing Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
12 Top Casing Lens Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
13 Rear Cover Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
14 Lens Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
15 Foot Rubber Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
16 Plate Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
17 Printing Material Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
18 Carton Box Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
Peta Rencana Lokalisasi Komponen
Subscriber Station CPE
20
Kesimpulan
1. Potensi pasar dalam negeri cukup besar.
2. Peluang pemanfatan TIK untuk peningkatan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas belum optimal.
3. Ketergantungan terhadap produk telekomunikasi impor
sangat tinggi.
4. Indonesia memiliki high-skilled engineers di bidang
semikonduktor.
5. Tingginya potensi SDM terpelajar di bidang ICT.
6. Perlunya dukungan & keberpihakan dari semua instansi
untuk program pengembangan industri Dalam Negeri yang
mengacu pada perkembangan teknologi secara global
7. Adanya transparansi kebijakan yang lebih baik bagi industri
broadband.
21

Anda mungkin juga menyukai