Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penuaan merupakan proses dan mekanisme prusakan dan
perbaikan dan sistem yang berlangsung didalam tubuh secara bergantian
dan pada keadaan dan kecepatan ayng berbeda.
Secara khusus perkembangan dari proses dari muda menjadi tua
bersifat lambat namun dinamis, proses berjalan sesuai keadaan individu
masing-masing baik secara psikologis maupun secara fisik. Memasuki
masa tua berarti mengalami benyak penurunan fungsi-fungsi oragan dan
juga penurunan psikis individu. !"
Penuaan juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, keluarga
cenderung memiliki umur rata-rata yang sama tanpa memasukan faktor
kematian lainnya, seperti kecelakaan. Penuaan secara patologis lebih
cenderung bersifat disabilitas pada usia lanjut usia, seperti adanya penyakit
kronis yang pernah diderita akan menimbulkan stres tersendiri bagi
individu, maka stres tersebut sebagai faktor pemicu yang dapat
mempercepat penuaan dan selanjutnya dapet terjadi percepatan proses
degenerasi pada lanjut usia. #"
$ari permasalahan yang sesuai kasus, klien memiliki ri%ayat
penyakit kronis dan saat ini menderita diare, maka diperlukan program
yang sesuai pada lansia yaitu suatu program terapi yang diperlukan suatu
instrumen atau parameter agar dapat dengan mudah mengevaluasi kondisi
lansia, parameter tersebut harus sesuai dengan keadaan sekitar tempat
tinggal lansia agar mempermudah pera%at dalam memberikan latihan
terapi tanpa proses adaptasi kembali yang membutuhkan %aktu , proses
latihan juga dapat berjalan lebih efektif dan dilaksanakan secara rutin
&. 'ujuan
!" 'ujuan umum
Mahasis%a Program Studi (lmu )epera%atan *niversitas
$iponegoro dapat mengetahui terapi koplementer atau modalitas
yang sesui untuk lansia dalam berbagai masalah kesehatan
#" 'ujuan khusus
a. Mahasis%a dapat mengidentifikasi terapi yang sesuai pada
lansia
b. Mahasis%a dapat menjelaskan manfaat terapi
c. Mahasis%a dapt menjelaskan kelebihan dan keuntungan
terapi yang dipilih
d. Mahasis%a dapat mengaplikasikan langsung kepada lansia
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. )asus
(bu +.,- tahun, tinggal dengan anak pertama, menantu dan # orang cucu,
keadaan fisiknya sudah mengalami ompong dan giginya tinggal . pada
bagian depan sehingga sulit untuk mengunyah makanan yang keras.
)ebiasaan makan tidak teratur dan tidak pernah melakukan kegiatan olah
raga, (bu +. memiliki ri%ayat gastritis . tahun yang lalu. Saat ini (bu +.
sedang mengalami diare karena pola makannya yang suka mengkonsumsi
makanan yang pedas dan asam.
&. Pembahasan
$ari kasus yang dialami ibu + yang saat ini tinggal dengan anak
pertama dan memiliki cucu dua orang, ibu + memiliki kebiasaan makan
tidak teratur dan tidak pernah olah raga, ibu + juga sangat menyukai
makanan yang pedas dan asam tanpa peduli dengan ri%ayat penyakit yang
diderita, menurut analisa saya masalah utama yang dimiliki adalah ibu +
saat ini menderita diare dan ibu + kurang mendapat rasa peduli anak ibu
+ karena memiliki kesibukan sendiri sehingga ibu + terabaikan, ibu +
yang telah berusia ,- tahun telah mengalami banyak penurunan baik
secara fisik maupun psikologis, ibu + cenderung melalaikan kesehatan
karena ibu + tidak mengetahui dampak yang pasti pada kesehatanya, ibu +
juga tidak diingatkan atau tidak diperhatikan oleh anaknya sehingga ibu +
bisa dengan bebas menentukan makanan yang dipilih tanpa memikirkan
dampak yang akan terjadi, dan dampak tersebut saat ini menyebabkan ibu
+ diare. /adi, dalam kasus ini ibu + dan keluarga perlu diberikan sebuh
intervensi seperti program 'erapi )eluarga yang tepat agar ibu + dapat di
kontrol oleh keluarga, dan anak ibu + lebih peduli kepad kesehatan ibu +
yang diketahui memiliki ri%ayat penyakit gastritis dan ibu + di beri terapi
tempe rebus untuk mengobati diare ibu +.
0. 'erapi keluarga.
)eluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang saling
berhubungan baik hubungan darah, perka%inan, dan hidup dalam
lingkungan yang sama serta seling berkomunikasi secara efektif dalam
peran individu masing-masing dalam mempertahankan suatu budaya.
.
Struktur keluarga terdiri dari pola dan proses komunikasi keluarga,
struktur peran, struktur kekuatan, dan nilai-nilai keluarga.
1
!. Perkembangan keluarga pada keluarga *sia Lanjut
a. Pensiun
b. Saling mera%at
c. Sepi, perpisahan
d. Pertahankan kontak dengan anak-cucu
e. 'emukan arti hidup
f. Mempertahankan kontak dengan masyarakat
'erapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh
anggota keluarga sebagai unit penanganan treatment unit". 'ujuan terapi
keluarga adalah agar keluarga mampu melaksanakan fungsinya. *ntuk itu
sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang mengalami disfungsi,
tidak bisa melaksanakan fungsi-fungsi yang dituntut oleh anggotanya.
$alam terapi keluarga semua masalah keluarga yang dirasakan
diidentifikasi dan kontribusi dari masing-masing anggota keluarga
terhadap munculnya masalah tersebut digali. $engan demikian terlebih
dahulu masing-masing anggota keluarga ma%as diri, apa masalah yang
terjadi di keluarga, apa kontribusi masing-masing terhadap timbulnya
masalah, untuk kemudian mencari solusi untuk mempertahankan keutuhan
keluarga dan meningkatkan atau mengembalikan fungsi keluarga seperti
yang seharusnya. -"
Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan yaitu fase !
perjanjian", fase # kerja", dan fase . terminasi". $i fase pertama pera%at
dan klien mengembangkan hubungan saling percaya, isu-isu keluarga
diidentifikasi, dan tujuan terapi ditetapkan bersama. )egiatan di fase
kedua atau fase kerja adalah keluarga dengan dibantu oleh pera%at
sebagai terapis berusaha mengubah pola interaksi di antara anggota
keluarga, meningkatkan kompetensi masing-masing individual anggota
keluarga, eksplorasi batasan-batasan dalam keluarga, peraturan-peraturan
yang selama ini ada. 'erapi keluarga diakhiri di fase terminasi di mana
keluarga akan melihat lagi proses yang selama ini dijalani untuk mencapai
tujuan terapi, dan cara-cara mengatasi isu yang timbul. )eluarga juga
diharapkan dapat mempertahankan pera%atan yang berkesinambungan.
#. Sasaran terapi keluarga -"
a. Menggunakan kekuatan keluarga dan seluruh sumber daya untuk
membantu atau mengembangkan berbagai cara agar dapat hidup
bebas dari penyalahgunaan narkoba.
b. Memperbaiki dampak ketergantungan narkoba pada klien dan
keluarga. $alam terapi keluarga, fokus terapi adalah keluarga dan
para individu di antara ruang lingkup sistem tersebut.
.. 'eknik terapi keluarga -"
(ntervensi secara langsung dapat merubah hubungan yang terjadi
dalam keluarga yang terdiri dri dua kategori yang luas, strategi dan
teknik. (ntervensi yang dibangun dengan berbagai macam prinsif,
seperti gambaran diba%ah ini2
a. Model teoritik digunakan oleh terapis untuk mengevaluasi,
diagnosis, dan mengubah hubungan keluarga.
b. 'erapi memahami keluarga secara terpisah dan hak tersebut
sebagai tanggungja%ab dalam melakukan intervensi terapeutik
c. 3aya, kepribadian, dan nilai yang dimiliki seorang terapis.
d. Lapangan atau cakupan terapi keluarga adalah pergerakan
menuju tahapantahapan, dimana keragaman paradigma teoritis
dapat dikombinasikan pada persiapan model secara
menyeluruh, evaluasi, diagnosa, dan intervensi keluarga.
Perhatian seorang praktisioner bah%a keragaman sistem teoritis
sering tertuju dan dihadirkan dalam dimensi yang sama dalam
kehidupan keluarga termasuk cerita dalam novel. Sebagai
contoh, boundary diffusion, antara anggota keluarga
dihubungkan dengan batas penyebab, kekurangan diferensiasi,
keterlibatan dalam term yang lain, tetapi hal ini dihubungkan
dengan dimensi yang sama. Pemutusan batas-batas keluarga
dihubungkan dengan triangulasi, formasi koalisi, yang pada
dasarnya term tersebut digambarkan dalam fenomena yang
sama.
1. 3aya terapis
a. 'ipe )onduktor. $ihubungkan dengan keaktifan, ketegasan terapis ,
menempatkan dirinya sebagai pusat center dalam keluarga, sekaligus
sebagai seorang ahli atau konselor.
b. 'ipe 4eaktor. 'ipe ini seorang terapis lebih memakai pendekatan tidak
langsung indirect, kebalikan dari tipe konduktor.
-. 'eknik 'erapi Struktural 5"
Ada berbagai macam teknik dalam terapi keluarga, salah satu teknik yang
bisa dihubungkan dengan kasus pembahasan seperti Psikodinamik dan
'eknik yang didalam komponen tersebut terdapat beberapa cara yang
sesuai dalam menangani masalah lansia
a. 6mpati
6mpati dihubungkan dengan bakat terapis untuk menerima
dan mengalami sendiri pernyataan emosional klien. Pada saat tertentu
terapis memungkinkan untuk memproyeksi pengalaman dari klien.
6mpati mengembangkan kerjasama antara terapis dan keluarga,
mendengar dengan sungguha-sungguh dan aktif, dan mengeskplor
dinamik keluarga.
b. 'herapeutic Alliance
'erapeutik alliance adalah usaha kolaborasi dan kooperatif terapis
dan anggota keluraga dalam proses terapeutik kerjasama terapis
dengan keluarga pada level alam sadar dan ba%ah sadar. Aliansi
dengan keluarga dimana sanggota keluarga seharusnya jujur dan adil
karena countertranference terjadi ketika masing-masing kepribadian
dapat melibatkan diri.
c. (nterpretasi
(nterpretasi aalah pusat teknik yang digunakan terapis bekerjasama
dengan keluarga dan berdialog untuk memahami masalah keluarga
yang dicerminkan kembali kepada anggota keluarga dan apa yang
mereka katakan. &ahasa dalam interpretasi adalah dengan memelihara
kejelasan, langsung, sederhana, dan singkat. (nterpretasi mungkin
meliputi informasi pembelajaran dari observasi anggota keluarga,
reaksi tranferen terhadap satu sama lain dan terhadap terapis itu
sendiri.
$. 'erapi tempe untuk mengobati diare
'empe merupakan makanan yang berasal dari fermentasi biji
kedelai dan beberapa bahan lain yang dinamakan dengan 4hi7opus
oligosporus, 4h. ory7ae, 4h. stolonifer kapang roti", atau 4h. Arrhi7us.
&eberapa penelitian mengungkapkan bah%a tempe lebih mudah di proses
dan langsung dimanfaatkan oleh tubuh, ini dikarenakan adanya en7im
pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak,
dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. ,"
'empe menyembuhkan diare
Makanan murah meriah bergizi tinggi ini ternyata bisa
mengatasi iare! Pr"uk ari ka#ang kee$ai ini menganung
bahan%bahan tertentu yang bisa men#egah bakteri &en'angkit
&enyakit menem&e$ i ining usus! Demikian hasi$ &ene$itian
mikr"bi"$"g &angan ari Uni(ersitas )ageningen* Be$ana Petra
R"ub"s!
Aa banyak ka$angan yang mengungka&kan bah+a tem&e
meru&akan "bat iare* a$am &ene$itian R"ub"s* ia membuktikan
engan memasukan se&"t"ng tem&e &aa ining usus yang suah
ibiakkan* an hasi$ ari ana$isanya 'ernyata tempe mampu
mempersulit bakter penjangkit penyakit menempel di sel-sel tersebut.
Menempelnya bakteri adalah stadium a%al infeksi yang menyebabkan
diare. &agi klien diare tempe dapat di konsumsi sesuai selera, baik itu di
goreng atau di rebus. ,"
BAB III
PENUTUP
A. )esimpulan
'erapi keluarga psikodinamik lebih aplikatif untukkeluarga dengan
menunjukan rintangan yang terbaru dimana pembatas kepribadian anggota
yang lain, dibtas kebahagiaan yang sempurna dan sukses dalam hidup.
)lien, didefinisikan sebagai individu yang neurosis , dimotivasi dengan
mengukur organisasi tingkah laku dalam pekrkembangan mereka. Mereka
juga sadar kemungkinan kontektual tingkah laku mereka dan prinsip
penguatan untuk menghitung kesuksesan social dan pekerjaannya.
Meskipun klien tersebut membatasi dan memiliki masalah konseptual dan
batasan sistem fantasi mereka mengadaptasi untuk kejadian dalam
hidupnya, khususnya jika mereka memilih pasangan yang bertendensi
neurosis. Pada klien yang cenderung ingin diperhatikan sangat diperlukan
program terapi keluarga yang efektif, klien pada kasus mederita diare
akibta dari mengkonsumsi makanan sembarangan dan %aktu makan yang
tidak teratur, maka dapat diberikan terapi tempe, terapi tempe dipilih
karena salah satu bahan makanan yang memiliki nilai gi7i yang tinggi dan
harga terjangkau bagi semua kalangan, kemudahan untuk mendapatkan
tempe merupakan faktor pendukung dipilihnya terapi tempe.
'erapi keluarga psikodinamik dapat dikombinasikan dengan terapi
tempe karena bersifat teroritis dan teknik yang berkelanjutan, kombinasi
tersebut membuat optimalisasi hasil yang diharapkan bagi klien baim
secara psikologis maupun fisik.
&. Saran
Peran pera%at sangat diperlukan untuk mempertahankan derajat
kesehatan pada lansia dalam taraf setinggi-tingginya, sehingga terhindar
dari penyakit atau gangguan kesehatan. $engan demikian, lansia masih
dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri. 8leh karena itu
perkembangan ilmu dan praktik dalam pembelajaran sangat penting untuk
memenuhi kualitas sumber daya yang dibutuhkan.
Da,tar &ustaka
!. *nder%ood. /.0.6.!999. patologi umum dan sistemik. /akarta 630
#. 3inintasasi, 4ahayu. 'eknik:terapi:keluarga ;.pdf. $ari2
htt&-..,i$e!u&i!eu.Direkt"ri./IP.JUR!0P1I2OLO3I.45677574458479:%!
akses :744%44%7:
9! Bai$"n* 1a$(a#ti"n 3! ; Mag$aya <45=8>! /ami$y hea$th nursing!
?uez"n @ity - De$ima!
A! /rieman* M!M! <4588>! /ami$y nursing* the"ry an assessment!
N"r+a$k -
A&&$et"n @entury @ra,t!
-. Anonim. #<!<. =AM(L> '?64AP> '64AP( )6L*A43A". $ari2
htt&-..+++!bn&'abar!"r!i. . @ritten by &+P /A&A4. Akses pada #<!!-!!-<#
5. 3inintasasi, 4ahayu. 'eknik:terapi:keluarga ;.pdf. $ari2
htt&-..,i$e!u&i!eu.Direkt"ri./IP.JUR!0P1I2OLO3I.45677574458479:% !
akses :744%44%7:
,. Anonim. #<!<. Manfaat tempe dan resep tempe praktis dari2
htt&-..+++!sBui""!#"m.man,aat%tem&e. akses pada #<!!-!!-<.
PAPER
TERAPI MODALITA1 PADA LAN1IA IBU N
$isusun untuk memenuhi tugas mata ajar kepera%atan gerontik (
$isusun oleh2
(ndah rosita 3#&<<9<#!
/A2ULTA1 2EDO2TERAN
PRO3RAM 1TUDI ILMU 2EPERA)ATAN
UNICER1ITA1 DIPONE3ORO
1EMARAN3
:744

Anda mungkin juga menyukai