Anda di halaman 1dari 17

BAB I

KONSEP DASAR MEDIS


A. Definisi
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl
dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. Ari!
"ans#oer$dkk. 2%%1&. Anemia adalah berkurangn'a #umlah eritrosit serta
#umlah hemoglobin dalam 1mm
3
darah atau berkurangn'a (olume sel 'ang
dipadatkan pa)ked red )ells (olume& dalam 1%% ml darah. *gasti'ah$ 1++7&
B. Etiologi
,en'ebab anemia antara lain -
1. ,erdarahan
2. .ekurangan gi/i seperti - /at besi$ (itamin 0
12$
dan asam !olat. 0arbara 1.
2ong$ 1++3 &
3. ,en'akit kronik$ seperti gagal gin#al$ abses paru$ bronkiektasis$ empisema$
dll.
4. .elainan darah
4. .etidaksanggupan sum5sum tulang membentuk sel5sel darah. Ari!
"ans#oer$ 2%%1&
C. Klasifikasi
6e)ara pato!isiologi anemia terdiri dari -
1. ,enurunan produksi - anemia de!isiensi$ anemia aplastik.
2. ,eningkatan penghan)uran - anemia karena perdarahan$ anemia hemolitik.
6e)ara umum anemia dikelompokan men#adi -
1. Anemia mikrositik hipokrom
a. Anemia de!isiensi besi
7ntuk membuat sel darah merah diperlukan /at besi 8e&. .ebutuhan
8e sekitar 2% mg/hari$ dan han'a kira5kira 2 mg 'ang diserap. 9umlah
total 8e dalam tubuh berkisar 254 mg$ kira5kira 4% mg/kg 00 pada pria
dan 34 mg/kg 00 pada wanita. Anemia ini umumn'a disebabkan oleh
perdarahan kronik. Di :ndonesia ban'ak disebabkan oleh in!estasi
)a)ing tambang ankilostomiasis&$ inipun tidak akan men'ebabkan
anemia bila tidak disertai malnutrisi. Anemia #enis ini dapat pula
disebabkan karena -
Diet 'ang tidak men)ukupi
Absorpsi 'ang menurun
.ebutuhan 'ang meningkat pada wanita hamil dan men'usui
,erdarahan pada saluran )erna$ menstruasi$ donor darah
Hemoglobinuria
,en'impanan besi 'ang berkurang$ seperti pada hemosiderosis
paru.
b. Anemia pen'akit kronik
Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropeni) anemia with
reti)uloendothelial siderosis. ,en'akit ini ban'ak dihubungkan dengan
berbagai pen'akit in!eksi seperti in!eksi gin#al$ paru abses$ empiema$
dll &.
2. Anemia makrositik
a. Anemia ,ernisiosa
Anemia 'ang ter#adi karena kekurangan (itamin 0
12
akibat !aktor
intrinsik karena gangguan absorsi 'ang merupakan pen'akit herediter
autoimun maupun !aktor ekstrinsik karena kekurangan asupan (itamin
0
12
.
b. Anemia de!isiensi asam !olat
Anemia ini umumn'a berhubungan dengan malnutrisi$ namun
penurunan absorpsi asam !olat #arang ditemukan karena absorpsi
ter#adi di seluruh saluran )erna. Asam !olat terdapat dalam daging$
susu$ dan daun ; daun 'ang hi#au.
3. Anemia karena perdarahan
a. ,erdarahan akut
"ungkin timbul ren#atan bila pengeluaran darah )ukup ban'ak$
sedangkan penurunan kadar Hb baru ter#adi beberapa hari kemudian.
b. ,erdarahan kronik
,engeluaran darah biasan'a sedikit ; sedikit sehingga tidak diketahui
pasien. ,en'ebab 'ang sering antara lain ulkus peptikum$
menometroragi$ perdarahan saluran )erna$ dan epistaksis.
4. Anemia hemolitik
,ada anemia hemolitik ter#adi penurunan usia sel darah merah normal
12% hari &$ baik sementara atau terus menerus. Anemia ini disebabkan
karena kelainan membran$ kelainan glikolisis$ kelainan en/im$ ganguan
sistem imun$ in!eksi$ hipersplenisme$ dan luka bakar. 0iasan'a pasien
ikterus dan splenomegali.
4. Anemia aplastik
<er#adi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel5sel
darah. ,en'ebabn'a bisa kongenital$ idiopatik$ kemoterapi$ radioterapi$
toksin$ dll.
D. Patofisiologi
<imbuln'a anemia men)erminkan adan'a kegagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah se)ara berlebihan atau keduan'a. .egagalan
sumsum dapat ter#adi akibat kekurangan nutrisi$ pa#anan toksik$ in(asi tumor
atau keban'akan akibat pen'ebab 'ang tidak diketahui. 6el darah merah
dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis destruksi&$ hal ini dapat
akibat de!ek sel darah merah 'ang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah
merah 'ang men'ebabkan destruksi sel darah merah.
2isis sel darah merah disolusi& ter#adi terutama dalam sel !agositik
atau dalam s'stem retikuloendotelial$ terutama dalam hati dan limpa. Hasil
samping proses ini adalah bilirubin 'ang akan memasuki aliran darah. 6etiap
kenaikan destruksi sel darah merah hemolisis& segera dire!leksikan dengan
peningkatan bilirubin plasma konsentrasi normal = 1 mg/dl$ kadar diatas 1$4
mg/dl mengakibatkan ikterik pada s)lera&.
Apabila sel darah merah mengalami penghan)uran dalam sirkulasi$
pada kelainan hemplitik& maka hemoglobin akan mun)ul dalam plasma
hemoglobinemia&. Apabila konsentrasi plasman'a melebihi kapasitas
haptoglobin plasma protein pengikat untuk hemoglobin bebas& untuk
mengikat semuan'a$ hemoglobin akan berdi!usi dalam glomerulus gin#al dan
kedalam urin hemoglobinuria&.
.esimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan
oleh penghan)uran sel darah merah atau produksi sel darah merah 'ang tidak
men)ukupi biasan'a dapat diperleh dengan dasar-1. hitung retikulosit dalam
sirkulasi darah> 2. dera#at proli!erasi sel darah merah muda dalam sumsum
tulang dan )ara pematangann'a$ seperti 'ang terlihat dalam biopsi> dan ada
tidakn'a hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.
Anemia
?
(iskositas darah menurun
?
resistensi aliran darah peri!er
?
penurunan transport @2 ke #aringan
?
hipoksia$ pu)at$ lemah
?
beban #antung meningkat
?
ker#a #antung meningkat
?
pa'ah #antung
E. Manifestasi Klinis
Ae#ala5ge#ala umum 'ang sering di#umpai pada pasien anemia antara lain -
pu)at$ lemah$ )epat lelah$ keringat dingin$ takikardi$ h'potensi$ palpitasi.
0arbara 1. 2ong$ 1++3&. <akipnea saat latihan !isik&$ perubahan kulit dan
mukosa pada anemia de!isiensi 8e&. AnoreBia$ diare$ ikterik sering di#umpai
pada pasien anemia pernisiosa Ari! "ans#oer$ 2%%1&
F. Pemeriksaan Penunjang
,ada pemeriksaan laboratorium ditemui -
1. 9umlah Hb lebih rendah dari normal 12 ; 14 g/dl &
2. .adar Ht menurun normal 37% 5 41% &
3. ,eningkatan bilirubin total pada anemia hemolitik &
4. <erlihat retikulositosis dan s!erositosis pada apusan darah tepi
4. <erdapat pansitopenia$ sumsum tulang kosong diganti lemak pada
anemia aplastik &
. Penatalaksanaan
,enatalaksanaan anemia ditu#ukan untuk men)ari pen'ebab dan mengganti
darah 'ang hilang-
1. Anemia aplastik-
o <ransplantasi sumsum tulang
o ,emberian terapi imunosupresi! dengan globolin antitimositA<A&
2. Anemia pada pen'akit gin#al
o ,ada pasien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam
!olat
o .etersediaan eritropoetin rekombinan
3. Anemia pada pen'akit kronis
.eban'akan pasien tidak menun#ukkan ge#ala dan tidak memerlukan
penanganan untuk anemin'a$ dengan keberhasilan penanganan kelainan
'ang mendasarin'a$ besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat
darah$ sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada de!isiensi besi
Di)ari pen'ebab de!isiensi besi
"enggunakan preparat besi oral- sul!at !eros$ glukonat !erosus dan
!umarat !erosus.
4. Anemia megaloblastik
o De!isiensi (itamin 012 ditangani dengan pemberian (itamin 012$ bila
di!isiensi disebabkan oleh de!ekabsorbsi atau tidak tersedian'a !aktor
intrinsik dapat diberikan (itamin 012 dengan in#eksi :".
o 7ntuk men)egah kekambuhan anemia terapi (itamin 012 harus
diteruskan selama hidup pasien 'ang menderita anemia pernisiosa atau
malabsorbsi 'ang tidak dapat dikoreksi.
o Anemia de!isiensi asam !olat penanganann'a dengan diet dan
penambahan asam !olat 1 mg/hari$ se)ara :" pada pasien dengan
gangguan absorbsi.
!. Kom"likasi
.omplikasi umum akibat anemia adalah-
1. Aagal #antung$
2. ,arestisia
3. .e#ang.
BAB II
KONSEP AS#!AN KEPERA$A%AN
A. Pengkajian
&. Aktifitas ' Istira(at
.eletihan$ kelemahan$ malaise umum.
.ehilangan produkti!itas$ penurunan semangat untuk beker#a
<oleransi terhadap latihan rendah.
.ebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih ban'ak
). Sirkulasi
Ciwa'at kehilangan darah kronis$
Ciwa'at endokarditis in!ekti! kronis.
,alpitasi.
*. Integritas ego
.e'akinan agama atau buda'a mempengaruhi pemilihan pengobatan$
misaln'a- penolakan tran!usi darah.
+. Eliminasi
Ciwa'at pielonenepritis$ gagal gin#al.
8latulen$ sindrom malabsobsi.
Hematemesi$ melana.
Diare atau konstipasi
,. Makanan ' -airan
*a!su makan menurun
"ual/ muntah
0erat badan menurun
.. N/eri ' ken/amanan
2okasi n'eri terutama di daerah abdomen dan kepala.
0. Perna"asan
*apas pendek pada saat istirahat maupun akti!itas
1. Seksualitas
,erubahan menstuasi misaln'a menoragia$ amenore
"enurunn'a !ungsi seksual
:mpotent
B. Diagnosa NANDA
1. :ntoleransi akti!itas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
2. .etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat
intake makanan.
3. ,er!usi #aringan tidak e!ekti! b.d perubahan ikatan @2 dengan Hb$
penurunan konsentrasi Hb dalam darah.
4. Cesiko :n!eksi b/d imunitas tubuh skunder menurun penurunan Hb&$
prosedur in(asi(e
4. ,. anemia
3. .urang pengatahuan tentang pen'akit dan perawatann'a b/d kurang
in!ormasi.
7. 6indrom de!i)ite sel! )are b.d kelemahan
C. NOC 2an NIC
No Diagnosa NANDA NOC NIC
1 :ntoleransi akti(itas
b.d
ketidakseimbangan
suplai D kebutuhan
@
2
6etelah dilakukan
askep .... #am .lien
dapat menun#ukkan
toleransi ter(a2a"
akti3itas dgn .H-
.lien mampu
akti(itas minimal
.emampuan
akti(itas
%era"i akti3itas 4
.a#i kemampuan ps
melakukan akti(itas
9elaskan pada ps man!aat
akti(itas bertahap
E(aluasi dan moti(asi
keinginan ps u/ meningktkan
akti(itas
<etap sertakan oksigen saat
meningkat se)ara
bertahap
<idak ada
keluhan sesak
na!as dan lelah
selama dan
setelah akti(its
minimal
(/s dbn selama
dan setelah
akti(itas
akti(itas.
Monitoring 5'S
,antau F/6 ps sebelum$
selama$ dan setelah akti(itas
selama 354 menit.
Energi manajemen
Cen)anakan akti(itas saat ps
mempun'ai energi )ukup u/
melakukann'a.
0antu klien untuk istirahat
setelah akti(itas.
Manajemen nutrisi
"onitor intake nutrisi untuk
memastikan ke)ukupan
sumber5sumber energi
Emosional su""ort
0erikan rein!ort)emen positip
bila ps mengalami kema#uan
2 .etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
b.d intake nutrisi
inadekuat$ !aktor
psikologis
6etelah dilakukan
asuhan
keperawatan G
#am klien
menun#ukan status
nutrisi a2ekuat
dengan .H-
00 stabil$ tingkat
energi adekuat
masukan nutrisi
adekuat
Manajemen Nutrisi
.a#i adan'a alergi makanan.
.a#i makanan 'ang disukai
oleh klien.
.olaborasi team gi/i untuk
pen'ediaan nutrisi <.<,
An#urkan klien untuk
meningkatkan asupan nutrisi
<.<, dan ban'ak
mengandung (itamin 1
Hakinkan diet 'ang
dikonsumsi mengandung
)ukup serat untuk men)egah
konstipasi.
"onitor #umlah nutrisi dan
kandungan kalori.
0erikan in!ormasi tentang
kebutuhan nutrisi.
Monitor Nutrisi
"onitor 00 #ika
memungkinkan
"onitor respon klien terhadap
situasi 'ang mengharuskan
klien makan.
9adwalkan pengobatan dan
tindakan tidak bersamaan
dengan waktu klien makan.
"onitor adan'a mual muntah.
.olaborasi untuk pemberian
terapi sesuai order
"onitor adan'a gangguan
dalam input makanan misaln'a
perdarahan$ bengkak dsb.
"onitor intake nutrisi dan
kalori.
"onitor kadar energi$
kelemahan dan kelelahan.
3 ,er!usi #aringan tdk
e!ekti(e b.d
perubahan ikatan
@2 dengan Hb$
penurunan
konsentrasi Hb
dalam darah.
6etelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama G #am
"erfusi jaringan
klien a2ekuat
dengan )riteria -
5 "embran mukosa
merah muda
5 1on#un)ti(a tidak
anemis
5 Akral hangat
5 <<F dalam batas
normal
Pera6atan sirkulasi -
arterial insu!i)ien)'
2akukan penilaian se)ara
komprehensi! !ungsi sirkulasi
periper. )ek nadi
priper$oedema$ kapiler re!il$
temperatur ekstremitas&.
E(aluasi nadi$ oedema
:nspeksi kulit dan ,alpasi
anggota badan
.a#i n'eri
Atur posisi pasien$ ekstremitas
bawah lebih rendah untuk
memperbaiki sirkulasi.
0erikan therapi antikoagulan.
Cubah posisi pasien #ika
memungkinkan
"onitor status )airan intake
dan output
0erikan makanan 'ang
adekuat untuk men#aga
(iskositas darah
4 Cisiko in!eksi b/d
imunitas tubuh
menurun$ prosedur
in(asi(e
6etelah dilakukan
askep G. #am tidak
terdapat faktor
risiko infeksi dg
.H-
bebas dari ge#ala
in!eksi$
angka lekosit
normal 4511.%%%&
F/6 dbn
Kontrol infeksi 4
0ersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain.
0atasi pengun#ung bila perlu
dan an#urkan u/ istirahat 'ang
)ukup
An#urkan keluarga untuk )u)i
tangan sebelum dan setelah
kontak dengan klien.
Aunakan sabun anti mi)roba
untuk men)u)i tangan.
2akukan )u)i tangan sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan.
Aunakan ba#u dan sarung
tangan sebagai alat pelindung.
,ertahankan lingkungan 'ang
aseptik selama pemasangan
alat.
2akukan perawatan luka dan
dresing in!us$D1 setiap hari
#ika ada
<ingkatkan intake nutrisi. Dan
)airan 'ang adekuat
berikan antibiotik sesuai
program.
Proteksi ter(a2a" infeksi
"onitor tanda dan ge#ala
in!eksi sistemik dan lokal.
"onitor hitung granulosit dan
I01.
"onitor kerentanan terhadap
in!eksi.
,ertahankan teknik aseptik
untuk setiap tindakan.
:nspeksi kulit dan mebran
mukosa terhadap kemerahan$
panas.
"onitor perubahan tingkat
energi.
Dorong klien untuk
meningkatkan mobilitas dan
latihan.
:nstruksikan klien untuk
minum antibiotik sesuai
program.
A#arkan keluarga/klien tentang
tanda dan ge#ala in!eksi.dan
melaporkan ke)urigaan
in!eksi.
4 ,.-Anemia 6etelah dilakukan
askep ..... #am
perawat dapat
meminimalkan
ter#adin'a
"onitor tanda5tanda anemia
@bser(asi keadaan umum
klien
An#urkan untuk meningkatkan
asupan nutrisi klien 'g bergi/i
komplikasi
anemia -Hb J/K 1%
gr/dl.
.on#ungti(a tdk
anemis
.ulit tidak pu)at
hangat
.olaborasi untuk pemeberian
terapi initra(ena dan tran!usi
darah
.olaborasi kontrol Hb$ H"<$
Ceti)$ status 8e
3 De!i)ite
.nowledge tentang
pen'akit dan
perawatann'a b.d
.urang paparan
thdp sumber
in!ormasi$
terbatasn'a
kogniti!
6etelah diberikan
pen#elasan selama
G. L pengetahuan
klien dan keluarga
meningkat dg .H-
ps mengerti
proses
pen'akitn'a dan
,rogram prwtn
serta <h/ 'g
diberikan dg-
,s mampu-
"en#elaskan
kembali tentang
apa 'ang
di#elaskan
,asien / keluarga
kooperati!
%ea-(ing 4 Dissease Pro-ess
.a#i tingkat pengetahuan
klien dan keluarga tentang
proses pen'akit
9elaskan tentang pato!isiologi
pen'akit$ tanda dan ge#ala
serta pen'ebabn'a
6ediakan in!ormasi tentang
kondisi klien
0erikan in!ormasi tentang
perkembangan klien
Diskusikan perubahan ga'a
hidup 'ang mungkin
diperlukan untuk men)egah
komplikasi di masa 'ang akan
datang dan atau kontrol proses
pen'akit
Diskusikan tentang pilihan
tentang terapi atau pengobatan
9elaskan alasan
dilaksanakann'a tindakan atau
terapi
Aambarkan komplikasi 'ang
mungkin ter#adi
An#urkan klien untuk
men)egah e!ek samping dari
pen'akit
Aali sumber5sumber atau
dukungan 'ang ada
An#urkan klien untuk
melaporkan tanda dan ge#ala
'ang mun)ul pada petugas
kesehatan
7 6indrom de!isit sel!
)are b/d
kelemahan$
6etelah dilakukan
askep G #am klien
dan keluarga dapat
mera6at 2iri 4
a-ti3it/ 2ail/
Bantuan "era6atan 2iri
"onitor kemampuan pasien
terhadap perawatan diri 'ang
mandiri
pen'akitn'a li3ing 7a2l8 dengan
kritria -
kebutuhan klien
sehari5hari
terpenuhi makan$
berpakaian$
toileting$ berhias$
h'giene$ oral
higiene&
klien bersih dan
tidak bau.
"onitor kebutuhan akan
personal h'giene$ berpakaian$
toileting dan makan$ berhias
0eri bantuan sampai klien
mempun'ai kemapuan untuk
merawat diri
0antu klien dalam memenuhi
kebutuhann'a sehari5hari.
An#urkan klien untuk
melakukan akti(itas sehari5hari
sesuai kemampuann'a
,ertahankan akti(itas
perawatan diri se)ara rutin
dorong untuk melakukan
se)ara mandiri tapi beri
bantuan ketika klien tidak
mampu melakukann'a.
0erikan rein!or)ement positi!
atas usaha 'ang dilakukan.
DAF%AR P#S%AKA
"an#oer$ Arie!. 2%%1. Kapita Selekta Kedokteran. 8. 7: - "edia Aeskulatius
Ha/nan. 1+M7. Compadium Diagnostic dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam.
0andung - Aanesa.
*gasti'ah. 2%%1. Ilmu Keperawatan Anak. 9akarta - EA1.
0runner D 6uddarth. 1++7. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 9akarta -
EA1.
Doenges$ "aril'nn$ dkk. 1++3. encana Asuhan Keperawatan! Pedoman "ntuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. 9akarta - EA1.
2ong$ 0arbara 1.1++3# Perawatan Medikal Bedah $ Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan %. 0andung - Ha'asan :katan Alumni ,endidikan
.eperawatan ,a#a#aran 0andung.
Iilkinson$ 9udith ". 2%12. Buku Saku Diagnosis Keperawatan# &disi '. 9akarta -
EA1
D. Pat(6a/
Agen *eoplastik$ radiasi$ Asupan /at besi De!isiensi (itamin 012$ asam !olat ,en'akit .ronis Cekasi trans!use$ de!isiensi glukosa$
@bat5obatan$ in!eksi (irus "alnutrisi$ pen'akit usus$ Agn !ungsi renal$ paru2$ dll& "alaria$ pen'akit autoimun
Agn absorpsi /at besi kemoterapi$ alkohol
9umlah sel eritropoetin "utasi eritrosit
6intesis D*A terganggu
Hambatan seluler Folume )airan ,urabahan antigen men#adi
"aturasi C01 terganggu benda asing
.elainan sel induk absorpsi 8e ,enghan)uran eritosit
Di usus "egaloblasti
Agn sel induk di sumsum
<ulang Agn eritropoesis :matur eritrosit/Hipo!ungsi
,embentukan eritrosit
,ansitopenia

0ising usus "erangsang 1<N A*E":A "etabolisme
.onstipasi Fomiting )enter Fiskositas darah ,embentukan A<,
Hipotalamus Cesistensi aliran darah peri!er .elemahan :ntoleransi Akti(itas
"edulla oblongata <ranspor @2 ke #aringan 0edrest total
Cansangan mual muntah Hipoksia pu)at&
Anoreksia 0eban #antung De!isit sel! )are
*utrisi krg dari keb.tubuh .er#a #antung Cetensi )airan di gin#al
Haemoglobin ,a'ah #antung ,enurunan kebutuhan )airan
6istem :munitas Agn ,er!usi #aringan 1airan kurang dari keb.tubuh
Cesiko <inggi :n!eksi ,er!usi #aringan ine!ekti!

Anda mungkin juga menyukai

  • A. Masalah Utama
    A. Masalah Utama
    Dokumen9 halaman
    A. Masalah Utama
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • 406 470 1 PB
    406 470 1 PB
    Dokumen2 halaman
    406 470 1 PB
    Abdu Rahman
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen17 halaman
    Anemia
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • INC Fisiologis
    INC Fisiologis
    Dokumen19 halaman
    INC Fisiologis
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • Askep Hernia ANAK
    Askep Hernia ANAK
    Dokumen16 halaman
    Askep Hernia ANAK
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Kehamilan Remaja
    ASKEP Kehamilan Remaja
    Dokumen16 halaman
    ASKEP Kehamilan Remaja
    -nuRul Akidah LuKman-
    100% (1)
  • Askep Efusi Pleura
    Askep Efusi Pleura
    Dokumen19 halaman
    Askep Efusi Pleura
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • Askep ISK
    Askep ISK
    Dokumen13 halaman
    Askep ISK
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • ASKEp Hidrosefalus Anak
    ASKEp Hidrosefalus Anak
    Dokumen16 halaman
    ASKEp Hidrosefalus Anak
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • Askep Kelainan Konginetal
    Askep Kelainan Konginetal
    Dokumen5 halaman
    Askep Kelainan Konginetal
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • Askep DHF
    Askep DHF
    Dokumen14 halaman
    Askep DHF
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • Askep Dmam Tyfoid
    Askep Dmam Tyfoid
    Dokumen11 halaman
    Askep Dmam Tyfoid
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • Typhoid
    Typhoid
    Dokumen14 halaman
    Typhoid
    Annisa Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Dasar-Dasar PK 1
    Dasar-Dasar PK 1
    Dokumen20 halaman
    Dasar-Dasar PK 1
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat
  • Demam Typhoid
    Demam Typhoid
    Dokumen18 halaman
    Demam Typhoid
    -nuRul Akidah LuKman-
    Belum ada peringkat