Anda di halaman 1dari 19

BAB I

KONSEP DASAR MEDIS


A. PENGERTIAN INTRAPARTUM
Intrapartal / Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan plasenta) yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina keduni luar.
Persalinan normal adalah suatu proses dimana janin cukup bulan,dengan
presentasi belakang kepala, masuk melalui jalan lahir sesuai dengan kurva
partopgraf normal dan lahir secara spontan.
B. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERSALINAN
Pada akhir kehamilan, uterus secara progresif lebih peka sapaio akhirnya mulai
berkontraksi kuat secara ritmik dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga bayi
dilahirkan. Penyebab peningkatan aktivitas uterus yang sebenarnya tidak
diketahui, tetapi sedikitnya ada 2 kategori pengaruh utama yang menyebabkan
timbulnya puncak kontraksi yang berperan dalam persalinan :
1. Faktor Hormonal Yang Menyebabkan Peningkatan Kontraksi Uterus
a. Rasio Estrogen Terhadap Progesteron
Progesteron menghambat kontraksi uterus selama kehamilan,
sedangkan estrogen cenderung

meningkatkan derajat kontraktilitas

uterus, sedikitnya terjadi karena estrogen meningkatkan jumlah gap


jungtion antara sel-sel otot polos uterus yang berdekatan.
Baik estrogen maupun progesteron disekresikan dalam jumlah
yang secara progresif makin bertambah selama kehamilan, tetapi mulai
kehamilan bulan ke-7 dan seterusnya sekresi estrogen terus meningkat
sedangkan sekresi progesteron tetap konstan atau mungkin sedikit
menurun. Oleh karena itu diduga bahwa rasio estrogen terhadap
progesteron cukup meningkat menjelang akhir kehamilan, sehingga
paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan kontraksi uterus.

b. Pengaruh oksitosin pada uterus


Oksitosin

merupakan

suatu

hormon

yang

disekresikan

oleh

neurohipofise yang secara khusus menyebabkan kontraksi uterus. 3


alasan peranan oksitosin :
a) Otot uterus meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitoksin, oleh
karena itu meningkatkan

responnya terhadap dosis oksitosin yang

diberikan selama beberapa bulan terakhir kehamilan.


b) Kecepatan sekresi oksitosin oleh neurohipofise sangat meningkat
pada saat persalinan.
c) Iritasi oleh regangan pada serviks uteri, dapat menyebabkan kelenjar
hipofise posterior meningkatkan sekresi oksitosinnya.
c. Pengaruh Hormon Fetus Pada Uterus
Kelenjar hipopisis fetus juga mensekresikan oksitoksin yang jumlahnya
semakin meningkat, dan kelenjar adrenalnya mensekresikan sejumlah
besar kortisol yang merupakan suatu stimulan uterus. Selain itu,
membran fetus melepaskan prostagladin dalam kosentrasi tinggi pada
saat persalinan. Prostagladin meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
2. Faktor Mekanis Yang Meningkatkan Kontraktilitas Uterus
a. Regangan otot-otot uterus
Regangan sederhana otot-otot polos meningkatkan kontraktilitas otototot tersebut. Selanjutnya regangan intermitten seperti yang terjadi
berulang-ulang pada uterus karena pergerakan fetus juga meningkatkan
kontraksi otot polos.
b. Regangan atau iritasi serviks
Regangan atau iritasi saraf pada serviks mengawali timbulnya refleks
pada korpus uteri, tetapi efek ini juga secara sederhana dapat terjadi
akibat transmisi iogenik sinyal-sinyal dari serviks ke korpus uterus.

C. TANDA-TANDA PERSALINAN

1. Kala I
Tanda dan gejala :
a. His sudah Adekuat
b. Penipisan dan pembukaan serviks sekurang kurangnya 3 cm
c. Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah
His dianggap Adekuat bila :
a.

His bersifat teratur, minimal 2x tiap 10 menit dan berlangsung


sedikitnya 40 detik

b.

Uterus mengeras pada waktu kontraksi, sehingga tidak didapatkan


cekungan lagi bila dilakukan penekanan diujung jari

c.

Serviks membuka.

Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :


a.

Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat


lembut sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.

b.

Fase aktif : dibagi dalam 3 fase lagi, yakni :


1) Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
2) Fase dilaktasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan brlangsung
sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
3) Fase diselarasi : pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu
2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap ( 10 cm )

Fase fase tersebut dijumpai pada primigavida. Pada multigrafida pun


terjadi demikian, akan tetapi fase laten, aktif, dan diselerasi terjadi lebih
pendek.
2. Kala II
Persalinan kala II dimilai ketika pembukaan lengkap dan berakhir dengan
lahirnya seluruh janin
Tanda dan gejala :
a.
b.
c.
d.
e.

Ibu ingin mengedan


Perineum menonjol
Vulva dan anus membuka
Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
Kepala telah turun didasar panggul

Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit
sekali, kepala janin biasanya sudah masuk diruang panggul, maka pada his
dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris
menimbulkan rasa meneran. Pada primigravida kala II berlangsung ratarata 45 60 menit, dan multipara 15-30 menit.
3. Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta.
Tanda dan gejala :
1) Bentuk uterus dan TFU
Setelah bayi dilahirkan dan sebelum meomitrium menyesuaikan dengan
perubahan ukuran rongga uterus, uterus berada dalam bentuk diskoid
dan TFU berada dibawah umbilikus.
Setalah uterus berkontraksi dan plasenta didorong kebawah, bentuk
uterus menjadi globular dan TFU menjadi diatas pusat ( sering kali
mengarah kesisi kanan ). Biasanya plasenta lepas dalam 15 30 menit,
dapat ditunggu sampai 1 jam.
2) Tali pusat memanjang
Semburan darah yamg tiba tiba yang diikuti dengan memanjangnya
tali pusat keluar vagina menandakan kelepasan plasenta dari dinding
uterus.
3) Semburan darah tiba tiba
Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong
plasenta keluar bersama bantuan dari gravitasi. Semburan darah yang
tiba tiba menandakan bahwa kantung yang terjadi retroplasenta telah
robek ketika plasenta memisah.
4. Kala IV

Kala IV adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan
hanya proses pemulihan secara fisisk setelah melahirkan tetapi juga
mengawali hubungan yang baru selama satu sampai dua jam. Pada kala IV
ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensive karena perdarahan
dapat terjadi, misalnya karena atonia uteri, robekan pada serviks dan
perineum. Rata-rata jumlah perdarahan normal adalah 100 300 cc, bila
perdarahan diatas 500 cc maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak
boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh dipindahkan ke kamarnya.

BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN INC
A. KALA I
1. PENGKAJIAN KALA I
a.

Integritas Ego.
Dapat senang atau cemas
b. Nyeri/Ketidanyamanan
Kontraksi reguler, peningkatan frekuensi, durasi dan keparahan.
c. Keamanan
Irama jantung janin paling baik terdengar pada umbilicus ( tergantung
posisi janin)
d. Seksualitas
Adanya dilatasi serviks, rabas vagina, mungkin lender merah muda,
e.

kecoklatan, atau terdiri dari plak lendir


Prioritas keperawatan
1)

Meningkatkan emosi dan fisik klien / pasangan terhadap


persalinan.

2)

Meningkatkan kemajuan persalinan

3)

Mendukung kemampuan koping klien / pasangan

4)

Mencegah komplikasi maternal / bayi.

Secara Khusus :
1)

Memeriksa tanda-tanda vital.

2)

Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi cerviks dan


penurunan karakteristijk yang mengambarkan kontraksi uterus :

3)

a.

Frekuensi

b.

Internal

c.

Intensitas

d.

Durasi

e.

Tonus istirahat

Penipisan cerviks,evasemen mendahului dilatasi cerviks pada


kehamilan pertama dan seriong diikuti pembukaan dalam
kehamilan berikutnya

4)

Pembukaan cerviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang


menentukan bahwa kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan
kemajuan persalinan

5)

Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi


jumlah fetus,letrak janin,penurunan janin.

6)
f.

Pemeriksaan Vagina: membran,cerviks,foetus,station.

Tes diagnostik dan laboratorium


1)

Spesimen urin dan tes darah.

2)

Ruptur membran.

3)

Cairan amnion : Warna ,karakter dan jumlah

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A.

FASE LATEN
1) Nyeri b/d intensitas kontraksi.
Tujuan : Klien mampu beradaptasi dengan nyeri.
Intervensi
1. Menggunakan

tehnik

pernapasan

Tehnik

Rasional
pernapasan

dapat

meningkatkan relaksasi otot


otot abdomen dengan demikian
menambah

ukuran

kapasitas

abdomen sehingga mengurangi


gesekan ( priksi ) antara uterus
2. Melakukan masage atau
gosokan pada pinggang
(teori

dan dinding abdomen.

gatekontrol

Merupakan suatu tehnik untuk


mengkanter dan digunakan untuk
mengalihkan perhatian ibu dari

terhadap nyeri)

nyeri
3. Menganjurkan

untuk

memberikan air hangat

Membantu

relaksasi,

meningkatkan kenyamanan .

untuk

mengomprtes

pinggang bawah.
4. Memberikan HE pada
klien

bahwa

respon

nyeri ini sudah indikasi


positif dan memmang
harus

ada

un

tuk

Informasi

yang

mengurangi
merupakan

cukup

dapat

kecemasan

dan

salah

satu

aspek

sayang ibu

mengakhiri kala I dan


mendekati kala transisi

2) Cemas b/d persalinan dan menjelang kelahiran


Tujuan : Klien akan menunjukan rasa cemas teratasi
Intervensi
1. Perkenalkan diri pada
klien dan berikan suport

Rasional
Memperkenalkan diri merupakan
salah satu

pendekatan kepada

klien dan suport yang diberikan


dapat menambah semangat hidup
klien dalam menanti kelahiran .
2. Komunikasikan
seperti

peran
Ibu akan lebih mengerti dan

perawatan

support
dan

pengetahuan

perawat

peran

memahami tentang persalinan,


perawat sehingga akan

secara verbal dan non

mengurangi rasa takut dan klien

verbal

akan tenang

3. Orientasikan klien ke
lingkungan
( tempat
persalinan )

Orientasi terhadap lingkungan


membuat klien lebih mengetahui
dan dapat beradaptasi dengan
lingkungan

tempat

persalinan

sehiungga akan mengurangi rasa


takut

B.

FASE AKTIF
1) Defisit volume cairan b/d intake cairan yang tidak adekuat
Tujuan : Klien akan menunjukkan defisit voleme cairan adekuat
Intervensi
1. Pertahankan kalori dan

elekrolit

Rasional
Kalori dibutuhkan sebagai
sumber energi selama proses
persalinanuntuk mencegah

2. Anjurkan minum air


putih selama proses

dehidrasi

Cairan lebih cepat diabsorbsi


melalui lambung dibandingkan

persalinan jika tidak ada

dengan makanan padat dan untuk

mual dan muntah

mencegah dehidrasi
3. Berikan cairan IV secara

Memenuhi kebutuhan tubuh akan


cairan dan elekrolit

rutin (dextrosa 5 dan


RL)

2) Cemas b/d ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada


persalinan
Tujuan : Klien akan mengungkapkan cemas teratasi
Intervensi
1. Jelaskan prosedur

Rasional
Mengingatkan pasien

untuk

sebelum memulai

mengendalikan

melakukan tindakan

mempersiapkan mentalnya, hal

dan

ini akan mengurangi kecemasan

yang dialami
2. Beri gambaran yang

jelas tentang proses


persalinan

Dengan gambaran yang jelas


tentang persalinan, ibu akan lebih
memahami dan mengerti tentang
proses persalinan sehingga akan
mengurangi perasaan takut dan
pasien akan tenang

B. KALA II
1. PENGKAJIAN KALA II
a. Tanda yang menyertai kala II
Keringat terlihat tiba-tiba diatas bibir, adanya mual, bertambahnya
perdarahan, gerakan ekstremitas, pembukaan serviks, his lebih kuat
dan sering, ibu merasakan tekanan pada rektum, merasa ingin BAB,
ketuban +/-, perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah
mengatakan saya ingin BAB< usaha keras tanpa disadari, pada waktu
his kepala janin tampak di vulva
b. Melakukan monitoring terhadap :
His (frekuensi, kekuatan, jarak, intensitas), keadaan janin (penurunan
janin melalui vagina), kandung kemih penuh/tidak, nadi dan tekanan
darah.
c. Durasi kala II kemajuan pada kala II :
Primigravida berlangsung 45 60 menit , multipara berlangsung 15
30 menit
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Gangguann rasa nyaman nyeri b/d mengedan dan meregangnya
perineum
Tujuan : Ibu dapat mengontrol rasa nyeri yang dialaminya dan
meningkatkan rasa nyaman

Intervensi
1. Anjurkan sebaiknya posisi
miring kliri

Rasional
Menghidari penekanan pada
vena

cava,

sehingga

meningkatkan sirkulasi ke ibu


maupun janin
2. Pertahankan

kiandung
kemih tetap dalam keadaan

Kandung kemih yang kosong

kosong

bagian terendah janin dan

akan memperlancar penurunan


mengurangio

tekanan

sehingga sirkulasi lancar


3. Pertahankan

alat

tenun

dalam keadaan bersih, rapi

Meningkatkan rasa nyaman


ibu

dan kering
4. Anjurkan ibu untuk kumurkumur atau basahi bibir

Ibu merasa segar dan nyaman

dengan lemon gliserin


5. Jelaskan pada ibu bahwa

Ibu mengerti dan kooperatif

relaksasi selama kontraksi


sangat penting
6. Anjurekanteknik

nafas

paru-paru

dalam dan ekspirasi melaui


hidung
7. Lakukan

masase

Nafas dalam untuk mengisi

Impuls

rasa

sakit

diblok

( eufflerage/ deep back

dengan

massage / firm counter

rangsangan

pressure / abdominal lifting

berdiameter besar sehungga

gate

kontrol

rangsangan

memberikan
pada
tertutup
sakit

syaraf
dan
tidak

diteruskan kekorteks cerebral


8. Pertahankan rasa nyaman

dengan pengaturan bantal

Memberikan

un tuk menyokonh tubuh

nyaman

posisi

pada

mengurangi

yang

ibu

dan

tekanan

pada

daerah punggung yang dapat


mengfhambat

sirkulasi

kejaringan menimbulkan nyeri

b) Resiko tinggi cedera pada ibu dabn janian b/d penggunaan secara tetap
manuver palpasi, posisi kaki tidak tepat, tindakan yang salah dari
penolong
Tujuan : Tidak terjadi cedera pada ibu maupun janin
Intervensi
1. Bantu ibu bentuk posisi

Rasional
Memperlancar aliran darah

yang nyaman yaitu posisi

dari

setengah

memudahkan penolong untuk

duduk

dengan

bahu dan pungung yang


ditopang

oleh

ibu

ke

janin

dan

membantu melahirkan.

seorang

anggota keluarga.
2. Periksa denyut nadi setiap
15 menit dan ukur tekanan

Untuk mengetahui keadaan

darah

umum ibu

3. Periksa DJJ antara tiap-tiap


kontraksi

Meningkatkan

identifikasi

awal bahaya pada fetal

4. Yakinkan ibu dengan katakata langsung dan dengan


cara yang menyenangkan

Ibu tenang dan tetap koopratif

dan rileks
5. Bila perinium menonjol,
anus membuka kepal anak
mterlihat didepoan vulva

Merupakan tanda-tanda yang


tepat untuk memimpin dan
menolong persalinan

sat kontraksi dan tidak


masuk mmaka penolong
akan

mulai

memimpin

persalinan
6. Penolong cuci tangan dan
menggunakanm

sarung

tangan steril
7. Jika ada dorongan untuk
mengedan

bantulah

persalinan dengan :

Melahirkan kepala

Periksa lilitan tali pusat


pada leher

Melahirkan bahu depan


dan belakang

Melahirkan badan bayi

Menjepit

tali

pusat

dengan 2 klem

dan

gunting diantara kedua


klem tersebut

Menaikan bayi lebih


tinggi dari perut ibu dan
menaruh diatas perut
ibu

Melakukan

palpasi

abdomen

untuk

mengetahui
kemungkinan

adanya

janin yang lain

Injeksi oksitoksin

Mencegah kontaminasi dan


transmisi dari mikroorganisme

C. KALA III
1. PENGKAJIAN KALA III
a) Pelepasan plasenta ditandai oleh tanda-tanda berikut:
1) Adanya kontraksi yang kuat
2) Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke bentuk bulat
pipih sehingga plasenta bergerak kebagian bawah
3) Keluarnya darah hitam dari introuterus
4) Terjadinya perpanjangan taliu pusat sebagai akibat plasenta akan
keluar.
5) Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan vagina
atau rektal , atau membran fetus terlihat pada introitus vagina)
b) Status Fisik mental
Perubahan secara Psikologi setelah melahirkan akan dijumpai, curah
jantung meningkat dengan cepat pada saat sirkulasi maternal ke
plasenta berhenti, didapatkan melalui pemeriksaan:

Suhu, nadi, dan pernafasan

Pemeriksaan terhadap perdarahan : warna darah dan jumlah


darah

c) Tanda-tanda masalah potensial


Saat praktisi keperawatan primer mengeluarkan plasenta perawat
mengobservasi tanda-tanda dari ibu, perubahan tingkat kesadaran atau
perubahan pernafasan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Kelelahan b/d pengeluaran energi selama persalinan dan kelahiran
Tujuan : Energi ibu pulih kembali
Intervensi

Rasional

1. Ajarkan ibu dan suaminya o Untuk memastikan

bahwa

tentang perlunya istirahat

ibu dapat memulihkan energi

dan tentukan waktu-waktu

yang hilang dalam persiapan

tertentu untuk istirahat dan

untuk merawat bayi baru

tidur

lahir

2. Observasi tingkat kelelahan o Untuk


ibu dan jumlah istirahat

memastikan

pemulihan energi

yang seharusnya

b) Resiko defisit velume cairan b/d penurunan intake cairan yang hilang
salam proses persalinan
Tujuan : Keseimbangan cairan diperetahankan dan tidak ada tandatanda dehidrasi
Intervensi
1. Monitor
kehilangan
cairan(darah

Rasional
Untuk menilai status hidrasi.

urtine,

pernafasan ) dan tanda-tanda


vital, inspeksi turgor kulit
dan

membran

mukosa

terhadap kekeringan
2. Berikan

cairan

secara

Untuk

mempertahankan

hidrasi

oral/parenteral sesuai anjuran


dokter
3. Monitor
uterus

keras
setelah

lembutnya

Untuk memastikan kontraksi


uetrus yang adekuat dan

lepasnya

mencegah kehilangan darah

plasenta

lebih lanjut
4. Berikan obat-obatan sesuai
anjuran dokter

D. KALA IV

Untuk membantu kontraksi


uterus

Pemeriksaan pada kala IV


1. Tanda-tanda vital
Vital sign dapat memberikan data dasar untuk diagnosa potensial,komplikasi
seperti perdarahan dan hipertermia.
Pada kala IV observasi

vital sing sangat penting untuk mengetahui

perubahan setelah melahirkan

seperti : pulse biasanya stabil sebelum

bersalin selama 1 jam pertama dan mengalami perubahan setelah terjadi


persalinan yaitu dari cardiovaskuler.
2. Pemeriksaan fundus dan tingginya,selama waktu itu pengosongan kandung
kemih mempermudah pengkajian dan hasilnya lebih tepat.
3. Kandung kemih
Dengan observasi dan palpasi kandung kemih. Jika kandung kemih
menengang akan mencapai ketinggian suprapubik dan redup pada perkusi.
Kateterisasi mungkin diperlukan mencegah peregangan kandung kemih dan
retensi kandung kencing jika klien tidak bisa kencing.

4. Lochia
Jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi perineum ibu dan kain
dibawah bokong ibu. Jumlah dan ukuran gumpalan darah jika dilihat dicatat
hasil dan bekuannya.
5. Perineum
Perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan untuk mengiring dan
melenturkan kembali otot otot panggul atas dan dengan perlahan-lahan
mengangkat bokong untuk melihat perineum.
6. Temperatur
Temperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan sesuaikan dengan keadaan
temperatur ruangan. Temperatur biasanya dalam batas normal selama rentang

waktu satu jam pertama,kenaikan pada periode ini mungkin berhubungan


dengan dehidrasi atau kelelahan.
7 Kenyamanan
Kenyamannan ibu dikaji dan jenis analgetik yang didapatkan selama
persalinan akan berpengaruh terhadap persepsi ketidak nyamanannya
8. Tanda-tanda potensial masalah
Karena

pendarahan

dapat

menyebabkan

potensial

masalah

komplikasi,perawat harus waspada adanya potensial komplikasi


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko kekurangan volume cairan ( perdarahan ) b/d Atonia uterus setelah
melahirkan
Tujuan : Perdarahan tidak terjadi sampia klien pulang

INTERVENSI
a.

RASIONAL

Monitor VS, warna kulit, dan Penting


tonus uterus

untuk

perubahan dalam vital sign


tonus

uterus

menghentikan
b.

Kaji posisi uterus dan lokhia


yang keluar, masagge vundus
uterus

c.

Kaji distansia kandung kemih

mengidentifikasi
segara
perdarahan

dan
untuk
post

partum
Jika fundus tidak dirasakan pada
pertengahan setinggi umblikus, ini
menunjukan distansia blas
Distensi dapat mendorong uterus ke
luar dari tempatnya dan menambah
atonia uterus

d.

Lakukan Masase pada Fundus Masase fundus uterus


Uteri

merangsang

otot-otot uterus untuk berkontraksi

2. Nyeri b/d terputusnya kontuinitas jaringan akibat proses persalihnan


Tujuan : Setelah kita memberikan intervensi sebelum pulang, nyeri
berkurang sampai hilang

a.

INTERVENSI
Anjurkan untuk merubah

Tekanan

posisi

dapat menyebabkan bertambahnya

selang

menghindari

seling
duduk

dan
untuk

RASIONAL
dari tempat satu posisi

nyeri

beberapa waktu
b.

Berikan bantal untuk alas Untuk meningkatkan kenyamanan


ketika duduk dikursi

c.

Pemberian analgetik sesuai


program dokter

d.

Beri

penjelasan

mengenai

rasionalisasi dari nyeri dan


masage uterus dengan halus

Analgetik bekerja pada bagian atas


otak untuk mengurangi rasa nyeri
Penggunaan

bantuan

topokal

meningkatkan kenyamanan di daerah


perianal

DAFTAR ISI

Doenges Moohouse,2001. Rencana Perawatan Maternal/ Bayi. Pedoman Untuk


Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien, edisi 2, penerbit
Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Prawirohardjo Sarwono, 1992. Ilmu Kebidanan, cetakan kedua, Penerbit Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai