KEPERAWATAN
Fatmah M. Saleh,
S.Pd, M.Kes.
KEPERAWATAN
MATERNITAS 1
Materi Kuliah dan Standar Prosedur Operasional Praktikum
f. Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih
hidup/mati
C. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan.
1. Teori penurunan hormon progesterone.
Progesterone menimbulkan relaksasi otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar
progesterone dan estrogen didalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesterone menurun sehingga menimbulkan his.
2. Teori oxytocin.
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi
otot-otot rahim.
3. Teori placenta menjadi tua.
Plasenta yang tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan his.
4. Teori prostaglandin.
Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas menimbulkan kontraksi miometrium
pada setiap umur kehamilan.
5. Pengaruh janin.
Hipofise dan supra renal janin memegang peranan oleh karena pada anencephalus,
kehamilan sering lama dari biasanya.
6. Teori distensi rahim.
Rahim yang menjadi besar dan teregang yang menyebabkan iskemia otot-otot rahim
sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
kosentrasi
tinggi
pada
saat
persalinan.
Prostagladin
2.
terjadi
persalinan,
wanita
hamil
akan
Frekuensi
Amplitudo/intensitas
Aktivitas his
Durasi his
Datangnya his
Interval
2.
3.
1000 cc
Faktor jalan lahir
a. Panggul
b. Otot-otot dasar panggul
c. Uterus
H. Tahap Persalinan
1. Kala I (kala pembukaan)
Inpartum (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
(bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar
(effacement). Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis
servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Tanda dan gejala
persalinan kala I adalah His sudah adekuat,Penipisan dan pembukaan serviks
sekurang-kurangnya 3 cm, keluarnya cairan dari vagina dalam bentuk lendir
bercampur darah, sering BAK, akhir kala I primigravida keluar darah menetas.
Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu:
a. Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan
3 cmberlangsung dalam 7-8 jam
b. Fase aktif : berlasung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase :
1) Periode akselerasi ; berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
2) Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan berlangsung
cepat menjadi 9 cm.
3) Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm
2. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekananpada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Karenatekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air
besar dengan tanda anus terbuka.
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
meregang.Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh
seluruh badanjanin. Kala II pada primi : 1 -2 jam, pada multi 1 -1 jam. Tanda
dan gejala pada kalaini adalah Ibu ingin meneran, Perineum menonjol, Vulva dan
anus membuka, meningkatnya pengeluaran darah dan lendir, Kepala telah turun
didasar panggul.
3. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras
dengan fundusuteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali
sebelumnya. Beberapasaat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri.
Dalam waktu 5-10 menit seluruhplasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan
akan lahir spontan atau dengan sedikitdorongan dari atas simfisis atau fundus uteri.
c.
d.
istirahat
Penipisan cerviks, evasemen mendahului dilatasi cerviks pada kehamilan
e.
f.
g.
h.
Intervensi:
a) Perkenalkan diri pada klien dan berikan support
Rasional : memperkenalkan diri merupakan salah satu pendekatan
kepada klien dan support yang diberikan dapat menambah semangat
hidup klien dalam menanti kelahiran
b) Komunikasikan peran seperti support perawatan dan pengetahuan
perawat secara verbal dannon verbal
Rasional : Ibu akan lebih mengerti dan memahami tentang persalinan,
peran perawat sehingga akan mengurangi rasa takut dan klien akan
tenang
c) Orientasikan klien ke lingkungan (tempat persalinan)
Rasional : orientasi terhadap lingkungan membuat klien lebih
mengetahui dan dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat persalinan
sehingga akan mengurangi rasa takut.
b. Fase aktif
1) Defisit volume cairan berdasarkan intake cairan yang tidak adekuat
Tujuan : klien akan menunjukkan defisit volume cairan adekuat
Intervensi:
a) Pertahankan kalori dan elekrolit
Rasional : Kalori dibutuhkan sebagai sumber energi selama proses
persalinan
b) Anjurkan minum air putih selama proses persalinan jika tidak ada mual
dan muntah
Rasional : Cairan lebih cepat diabsorbsi melalui lambung dibandingkan
dengan makanan padat dan untuk mencegah dehidrasi
c) Berikan cairan IV secara rutin (dextrosa 5 dan RL)
Rasional : Memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan dan elekrolit, untuk
mencegah dehidrasi
2) Gangguan eliminasi BAK
Tujuan : klien menunjukkan pola eliminasi BAK kembali normal
Intervensi:
a) Catat tentang jumlah dan waktu berkemih
Rasional : Kandung kemih yang penuh menimbulkan ketidaknyamanan
dan turunnya bayi ke pelvis
b) Kosongkan kandung kemih setiap 2 jam
Rasional : Frekuensi lebih sering selama proses persalinan
c) Kolaborasi pemasangan kateter
Rasional : Membantu dalam pengosongan kandung kemih sehingga
penurunan kepala bayi ke pelvis tidak terhambat
3) Cemas berdasarkan ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada saat
persalinan
10
11
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguann rasa nyaman nyeri berdasarkan mengedan dan meregangnya perineum
Tujuan : ibu dapat mengontrol rasa nyeri yang dialaminya dan meningkatkan rasa
nyaman
Intervensi:
1) Anjurkan sebaiknya posisi miring kiri
Rasional : Menghindari penekanan pada vena cava, sehingga meningkatkan
sirkulasi ke ibu maupun janin
2) Pertahankan kandung kemih tetap dalam keadaan kosong
Rasional : Kandung kemih yang kosong memperlancar penurunan bagian
3)
4)
5)
6)
7)
korteks cerebra
8) Pertahankan rasa nyaman dengan pengaturan bantal untuk menyokong tubuh
Rasional : Memberikan posisi yang nyaman pada ibu dan mengurangi
tekanan pada daerah punggung yang dapat menghambat sirkulasi ke jaringan
b.
12
Rasional : Jika perawat tidak beraksi secara negatif, atensi ibu akan teralihkan
c.
C. KALA III
1. Pengkajian
a. Data umum Ibu kelelahan, pucat, sianosis, tekanan darah lebih dari 100/10 mmhg,
kemungkinan
sock,
nyeri
abdomen,
mules,
pusing,
tremor
dan
13
b.
persalinan
Rasional : Untuk mendapatkan kerja sama
2) Pertahankan posisi ibu
Rasional : Untuk memudahkan lahirnya plasenta
3) Tanyakan pada ibu jika ia ingin mengeluarkan plasenta dengan cara khusus
Rasional : Mengikuti kebiasan budaya tertentu
Kelelahan berdasarkan pengeluaran energi selama persalinan dan kelahiran
Tujuan : energi ibu pulih kembali
Intervensi:
1) Ajarkan ibu dan suaminya tentang perlunya istirahat dan tentukan waktu
tertentu untuk istirahat dan tidur
Rasional : Untuk memastikan bahwa ibu dapat memulihkan energi yang
14
15
Rasional : Jika fundus tidak dirasakan pada pertengahan setinggi umblikus, ini
menunjukan distansia blas
3) Kaji distansia kandung kemih
Rasional : Distansia blas dapat mendorong uterus ke luar dari tempatnya dan
menambah atonia uterus. Masase fundus uterus merangsang otot-otot uterus
b.
untuk berkontraksi
Nyeri berdasarkan terputusnya kontuinitas jaringan akibat proses persalinan
Tujuan : Setelah kita memberikan intervensi sebelum pulang, nyeri berkurang
sampai hilang
Intervensi:
1) Anjurkan untuk merubah posisi selang seling dan menghindari duduk untuk
beberapa waktu
Rasional : Tekanan dari tempat satu posisi dapat menyebabkan bertambahnya
nyeri
2) Berikan bantal untuk alas ketika duduk dikursi
Rasional : Untuk meningkatkan kenyamanan
3) Pemberian analgetik sesuai program dokter
Rasional : Analgetik bekerja pada bagian atas otak untuk mengurangi rasa
nyeri
4) Beri penjelasan mengenai rasionalisasi dari nyeri dan masage uterus dengan
halus
Rasional : Penggunaan bantuan topikal meningkatkan kenyamanan di daerah
c.
perianal
Tidak efektifnya menyusui berdasarkan kurangnya pengalaman
Tujuan : Setelah kita memberikan intervensi klien dapat mengerti dan bisa
melaksanakan sesuai dengan cara menyusui yang baik
Intervensi:
1) Kaji tingkat pengetahuan ibu mengenai cara menyusui yang baik
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan ibu dalam menyusui
bayinya
sehingga kita dapat membantu tentang bagaimana teknik menyusui yang baik
2) Kaji konsistensi payudara dan lakukan massage
Rasional : Apakah terjadi bendungan pada payudara dan untuk merangsang
pembentukan asi, sehingga mengatasi bendungan
3) Anjurkan ibu untuk menyusuai bayinya sesering mungkin
Rasional : Isapan bayi merangsang oksitosin sehingga merangsang refleks let
down yang menyebabkan ejeksi asi ke sinus alktiferus kemudian duktus yang
ada pada puting /areola
16
Pengertian
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu
melalui jalan kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai usia 1
bulan.Bayi baru lahir fisiologis adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu
dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Depkes RI,2007)
B.
C.
17.
18.
17
Jika bayi cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak
menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik lakukan
langkah resusitasi (APN, 2008).
Keadaan umum bayi dinilai setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR.
Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang
dinilai ada 5 poin, yaitu
1.
2.
3.
4.
5.
mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut, oleh karena bila
bayi mendertita asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadinya gejala-gejala
neurologik lanjutan di kemudian hari lebih besar. berhubungan dengan itu penilaian
apgar selain pada umur 1 menit, juga pada umur 5 menit.
Tabel Nilai APGAR
Tanda
Skor
1
Appearance
Pucat
Pulse
Tidak ada
Grimace
Tidak ada
Activity
Respiration
Tidak ada
Tidak ada
2
Seluruh tubuh
kemerahan
> 100 x/menit
Batuk/ bersin
Gerakan aktif
Baik/ menangis
Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut normal atau asfiksia.
1. Nilai Apgar 7-10 : Bayi normal
2. Nilai Apgar 4-6 : asfiksia sedang ringan
3. Nilai Apgar 0-3 : asfiksia berat
D.
18
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
0
<60x/menit
Sianosis
Tidak ada
Retraksi
Tidak ada
Tidak ada
penurunan
Air Entry
Merintih
Tidak ada
60-80x/menit
>80x/menit
Hilang dengan
pemberian O2
Ringan
Penurunan ringan
Penurunan berat
Dapat didengar
dengan stetoscope
Terdengar tanpa
stetoscope
Keterangan:
E.
Skor < 4
Skor 4-7
: gawat nafas
Skor > 7
19
4.
F.
20
a. Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat.
b. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kassa steril.
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 3 kali atau gosok kulit bayi
2.
3.
4.
5.
21
e. Jangan menghapus salep / tetes mata bayi dan minta agar keluarganya tidak
6.
7.
bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.
Mulai Pemberian ASI
Pastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi
lahir. Jika mungkin, anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk
menyusukan bayinya segera setlah tali pusat diklem dan dipotong berdukungan
dan bantu ibu untuk menyusukan bayinya.
Keuntungan peberian ASI:
a. Merangsang produksi air susu ibu
b. Memperkuat reflek menghisab bayi
c. Mempromosikan keterikatan antara ibu dan bayinya
d. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui kolostrum
e. Merangsang kontraksi uterus
Posisi untuk menyusui :
a. Ibu memeluk kepala dan tubuh bayi secara urus agar muka bayi menghadapi ke
payudara ibu dengan hidung di depan puting susu ibu.
b. Perut bayi menghadap ke perut ibu dan ibu harus menopang seluruh tubuh bayi
tidak hanya leher dan bahunya.
c. Dekatkan bayi ke payudara jika ia tampak siap untuk menghisap puting susu.
22
G.
2.
perhatian keluarga dan epnolong persalinan setra tindak lanjut petugas kesehatan.
Dua jam pertama sesudah lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir
meliputi:
a. Kemampuan menghisap lemah atau kuat
b. Bayi tampak aktif dan lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru
Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya, penolong persalinan
melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah kesehatan
yang memerlukan tindak lanjut, meliputi:
a. Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
b. Gangguan pernapasan
c. Hipotermi
d. Infeksi
e. Cacat bawaan dan trauma lahir
Yang perlu dipantau pada bayi baru lahir
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
23
o.
Berat badan
24
25
PENGKAJIAN INTRANATAL
Nama Mahasiswa : ________________________________________________________
NIM
: ________________________________________________________
Semester/Kelas
: ________________________________________________________
No
Kegiatan
A
1
2
B
1
2
3
C
1
2
26
Ya
Tidak
No
D
1
2
Kegiatan
Ya
Tidak
nilai akhir=
________________________________
27
Kegiatan
A
1
28
Ya
Tidak
No
C
1
2
3
Kegiatan
Tahap kerja
Melihat tanda gejala kala II :
- Adanya dorongan untuk meneran
- Tekanan pada anus
- Perineum menonjol
- Vulva membuka
Menggunakan celemek, mencuci tangan dengan sabun, dan menggunakan
sarung tangan.
Menyiapkan oksitosin pada spuit menggunakan teknik satu tangan (one
hand technic)
Memastikan pembukaan lengkap :
- Bersihkan Vulva
- Periksa Dalam (VT)
- Celupkan tangan di dalam larutan klorin dan lepaskan dalam keadaan
terbalik
- Dengar DJJ
Memimpin ibu untuk meneran :
- His ada : pimpin dan berikan pujian
- His tidak ada : anjurkan ibu untuk istirahat, minum dan periksa DJJ
7
8
9
10
Menyangga badan bayi (jempol di dada bayi) dan menyusuri tubuh bayi
sampai seluruh tubuh bayi lahir
11
Menjepit tali pusat (2-3 cm dari pangkal pusat, urut tali pusat ke arah ibu
lalu letakkan klem kedua dgn jarak 2-3 cm dari klem pertama)
12
13
Mengganti handuk yang basah dengan kain yang bersih dan hangat
14
Melakukan IMD
29
Ya
Tidak
No
Kegiatan
Ya
Tahap Terminasi
1
2
3
4
5
nilai akhir=
Tidak
________________________________
30
10
11
12
: _____________________________________________________________
: _____________________________________________________________
: _____________________________________________________________
Kegiatan
Mencuci tangan
Menyiapkan alat dan bahan
Menilai warna kulit (appearance):
0 Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau pucat
1 Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan
2 Warna kulit seluruh tubuh normal
Menilai denyut jantung (pulse)
0 Denyut jantung tidak ada
1 Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit
2 Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menit
Menilai respons refleks (grimance)
0 Tidak ada respon terhadap stimulasi
1 Wajah meringis saat distimulasi
2 Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi
Menilai tonus otot (activity)
0 Lemah, tidak ada gerakan
1 Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerakan
2 Bergerak aktif dan spontan
Menilai pernapasan (respirasi)
0 Tidak bernapas
1 Menangis lemah, terdengar seperti merintih, pernapasan lambat dan
tidak teratur
2 Menangis kuat, pernapasan baik dan teratur
Menjumlahkan dan menginterpretasikan nilai skor
a. Adaptasi baik (bayi normal) : skor 7 10
b. Asfiksia ringan - sedang : skor 4 6
c. Asfiksia berat : skor 0 3
Melaksanakan tindak lanjut dari hasil penilaian APGAR
a. Adaptasi baik : perawatan bayi baru lahir normal
b. Asfiksia ringan - sedang : Memerlukan tindakan medis segera seperti
penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen
untuk membantu bernapas
c. Asfiksia berat : Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif, lakukan
resusitasi
Melakukan perawatan bayi baru lahir
Mencuci tangan
Mendokumentasikan hasil tindakan
TOTAL
31
Ya
Tidak
nilai akhir=
______________________________
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
: _____________________________________________________________
: _____________________________________________________________
: _____________________________________________________________
Kegiatan
Ya
Tidak
Mencuci tangan
Menyiapkan alat dan bahan
Menyapa klien dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
Menanyakan persetujuan klien
Mengkaji skala nyeri klien
Selalu menemani ibu dan memberikan sentuhan
Anjurkan kepada orang terdekat untuk memberikan dorongan
Berikan posisi yang nyaman untuk ibu
Lakukan masase
Lakukan couter pressure
Lakukan penekanan pada lutut
Evaluasi respon klien
Mencuci tangan
Mendokumentasikan hasil tindakan
TOTAL
nilai akhir=
______________________________
32
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Buku Acuan & Panduan Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusu
Dini. JNPK-KR: Jakarta
Depkes RI. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. JNPK-KR: Jakarta
Hamilton Persis, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas , Jakarta : EGC Edisi 6
Manuaba Ida, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana, Jakarta: EGC
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBP-SP
Saifuddin, A. 2009.Buku Acuan NasionalPelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
JNPK-KR: Jakarta.
Verney Helen dkk, 2002, Buku Saku Bidan, Jakarta : EGC
33