Anda di halaman 1dari 47

TERMODINAMIKA

Silvia Nike Saputri


Termodinamika berasal dari bahasa Yunani
berasal dari dua kata yaitu :
thermos (panas) dan dynamic (perubahan)
Jadi termodinamika adalah ilmu mengenai
fenomena fenomena tentang energi yang
berubah-rubah karena pengaliran panas dan
usaha yang dilakukan.

TEMPERATUR
Suhu atau temperatur benda
adalah besaran yang menyatakan
derajat panas suatu benda.

Energi termal
Energi total benda yaitu jumlah energi kinetik
dan energi potensial molekuler benda


Kesetimbangan thermal
Yaitu situasi yang mana dua benda yang dalam keadaan
kontak thermal menukarkan energi termal dalam
jumlah yang sama. Waktu yang diperlukan untuk
mencapai kesetimbangan thermal tergantung sifat
benda tersebut. Pada saat kesetimbangan thermal ke
dua benda mempunyai temperatur yang sama.
Hukum ke Nol Thermodinamika
Keseimbangan Thermal, Basis
Thermometer Dua substansi dengan dua
sistem berbeda mencapai titik
keseimbangan bila kedua sistem tersebut
dihubungkan dengan sistem yang lain (
R.H.Flower) atau Termometer kontak
dengan ruang A (27
o
C), kemudian dengan
ruang B (21
0
C) yang terisolasi dari A, kedua
ruang mencapai kesetimbangan pada suhu
24
o
C bila dibuat interkoneksi
HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
Hukum pertama Thermodinamika (Azas
Kekekalan Energi)
Perubahan dari keadaan pertama ke
keadaan kedua diperlukan panas, akibat
panas kerja. Jika panas diberikan pada
suatu sistem yang melakukan kerja
mekanik--> energi dalam = fungsi dari
keadaan sistem,mis. Tek., vol., suhu (Joule
Thomson)
Di bidang medis : Keadaan pertama sakit,
keadaan kedua sembuh, panas yang
diberikan = obat/vitamin/energi
Hukum Kedua Thermodinamika
Efisiensi suatu mesin, kerja efektif
70%, panas terbuang 30% (Carnot)
Input tidak sama dengan output, input
100%, output tidak mungkin 100%
tidak mungkin semua energi panas
energi mekanik
Di bidang medis : kita makan / minum,
normal 70% diserap dan diolah tubuh,
30 % keluar berupa kotoran
Hukum Ketiga Thermodinamika
Suatu benda yang suhunya diturunkan
secara bertahap sampai temperatur absolut,
gerakan molekulnya berangsur melemah
sampai berhenti (Nernzt). Suhu nol absolut
tak mungkin tercapai Semua panas jenis
akan mendekati nol bila temperatur
absolutnya mendekati nol
Medis: penyimpanan : organ tubuh, donor
darah, sperma; kuman gerakannya terhenti,
bila suhu dinaikkan kuman aktif kembali
Perubahan energi dalam tubuh untuk :
pertumbuhan & perkembangan,
pembentukan panas, kerja otot,
perbaikan jaringan rusak,
mempertahankan fungsi fisiologis, dan
sumber energi dari metabolisme tubuh
Termometer
Adalah alat ukur berskala yang dapat di gunakan
untuk menunjukan suhu

Cara menggunakan termometer adalah dengan
memasang termometer tersebut kontak dengan
benda lain sampai benda dan termometer
tersebut terjadi kesetimbangan termal.
Perbandingan Skala
100
373 100 212 80
273 0 - 32 0
100 180 80
Titik Didih
Titik Beku
Skala
C = 5/4 R
C = 5/9 F - 32
R = 4/5 C
F = 9/5 C + 32
Tipe-Tipe Termometer
Termometer air raksa/alkohol
Sifat termometrik:
Perubahan volume (yaitu perubahan panjang dari
merkuri atau etanol)
Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai
isi termometer adalah sebagai berikut:
1.Mudah dilihat karena raksa terlihat
mengkilap sedangkan alkohol dapat diberi
warna merah.
2.Daerah ukurannya sangat luas (raksa :
39
0
C s/d 357
0
C dan alkohol: -115
0
C 78
0
C).
3.Keduanya merupakan panghantar kalor
yang baik.

Berdasarkan penggunaanya, antara lain:
Termometer Laboratorium
Termometer yang biasanya digunakan untuk
eksperimen di laboratorium.


Termometer suhu badan / klinis
Termometer khusus untuk mengukur suhu badan
manusia. Termometer ini biasanya digunakan
dalam bidang medis dan mempunyai batas skala
34-42
0
C.



Perubahan ukuran benda
(panjang, luas, volume)
dikarenakan panas/kalor
Pemuaian zat padat :
1.Pemuaian panjang
2.Pemuaian Luas
L
O
L
t
L
O
= Panjang mula-mula (m)
t
0
= suhu mula-mula (
0
C)
L
t
= Panjang setelah diberi kalor (m)
t = suhu setelah diberi kalor (
0
C)
DL =Pertambahan panjang = L
t
L
O
Dt = perubahan suhu = t t
0
L
t
= L
0
( 1+ a.D t)
a = koefisien muai panjang
Batang logam
dipanaskan
untuk beberapa
saat sehingga
tampak
perubahan
panjang batang
Hubungan angtara panjang mula-
mula dengan panjang setelah
diberi kalor di rumuskan :
Contoh:
Sebatang baja berpenampang kecil
yang panjangnya 20 meter bersuhu
20
O
C. Baja mengalami pemanasan
sampai suhu 40
O
C. Berapakah
perbedaan thd pjng awal?.

baja
= 12. 10
-6
/
O
C
A
O
A
t
A
O
= Luas mula-mula ( pada suhu t
0
)
A
t
= Luas setelah diberi kalor ( pada suhu t)
DA =Perubahan luas = A
t
A
O
Dt =Perubahan suhu = t t
0
b = 2 a
A
t
= A
0
( 1+ b.D t)
b = koefisien muai luas
Bagaimana
caranya agar
bola besi dapat
masuk ke dalam
cincin logam ?
Cincin logam
dipanaskan
untuk beberapa
saat sehingga
tampak
perubahan luas
dari cincin
Contoh :
Sebuah plat baja berbentukpersegi
dengan sisi 30 cm bersuhu 20
O
C. Bila Plat
Baja dipanaskan sampai 130
O
C,tentukan
luas baja sekarang?.
V
O
= Volume mula-mula (t
0
)
V
t
= Volume setelah diberi kalor (t)
DV = V
t
V
O
Dt = t t
0
g = 3 a
V
t
= V
0
( 1+ g.D t)
g = koefisien muai volume
Panci logam diisi
penuh dengan
air kemudian
diberi kalor
dengan cara
dipanaskan. Apa
yang terjadi
kemudian ?
Panasi untuk
beberapa menit.
Sampai tampak
air meluap
keluar.
Untuk menghitung berapa besar
perubahan volume air setelah
dipanasi, dapat digunakan gelas
ukur dimana tutupnya diberi pipa
kecil. Air yang keluar dari pipa dapat
ditampung dan merupakan
pertambahan volume (DV) setelah
dipanasi.
Maka muai volume dapat
dirumuskan :
Contoh:
Air sebanyak 2 liter bersuhu 20
O
C
dipanaskan dalam panci hingga suhunya
50
O
C. Berapa volume air setelah
dipanaskan?(=210.10
-6
/
O
C)

PEMUAIAN GAS
Formula:

Contoh:
Gas sebanyak 2 liter
bersuhu 27
O
C. Berapa
volume gas setelah
dipanaskan hingga
suhunya 77
O
C?
2
2
1
1
T
V
T
V

T = suhu (Kelvin)
KALOR
Kapasitas
Kalor
Kalori
meter
Perubahan
Wujud
Perpindahan
Kalor
Alat yang digunakan untuk pengukuran kalor
Kalor Lebur : banyaknya kalor yang
diperlukan tiap satuan massa zat itu
untuk melebur pada titik leburnya.
Kalor uap/didih : banyaknya kalor yang
diperlukan tiap satuan massa zat itu
untuk menguap pada titik didihnya
Konduksi
Radiasi
Konveksi
Banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepas
tiap satu satuan massa, untuk menaikkan atau
menurunkan suhu sebesar 1
0
C atau 1 K
Kalor
Jenis
Kemampuan suatu benda dalam menerima
atau melepas kalor untuk menaikkan atau
menurunkan suhu sebesar 1
0
C atau 1 K
Salah satu dari bentuk energi
Kalor Jenis
Q
c =
m . Dt

Q = Kalor yang diserap atau di lepas ( J atau
kal )
m = Massa zat ( kg atau gram )
Dt = Perubahan suhu ( K atau
0
C )
c = Kalor jenis zat ( J.kg
-1
.K
-1
atau kal.g
-1
.
0
C
-1
)


Q
serap
= Q
lepas



m
1
. c
1
. Dt = m
2
. c
2
. Dt

Q = m . c . t
Contoh :
Seratus gram air dengan suhu 30
O
C dicampur
dengan 50 gram air bersuhu 80
O
C, tentukan suhu
campurannya! (kalor jenis air=1 kal/gr.
O
C)
Air dingin
t
1
= 30
O
C ;m
1
= 100 gr

Air panas
t
2
= 80
O
C ;m
2
= 50 gr

t

PENGATURAN SUHU TUBUH dan
PERPINDAHAN KALOR
Silvia Nike Saputri
Suhu tubuh adalah keadaan
seimbang antara produksi
panas tubuh dan kehilangan
panas dari tubuh, diukur
dengan derajat.
Asal Panas Pada Tubuh Manusia
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara
mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. mahluk berdarah
panas

Suhu tubuh dihasilkan dari :
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR)
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk
kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian
kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan
testosteron).
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam
sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Lokasi pengukuran temperatur tubuh : ketiak (aksila),
sub lingual (dibawah lidah) atau rektal (dubur)
Temperatur dubur lebih tinggi 0,3 0,5
o
C daripada
temperatur aksila
Suhu rektal agak konstan bila dibandingkan dengan
suhu-suhu di daerah lain

Temperatur rata-rata kulit : 0,07 T
kepala
+ 0,14 T
lengan
+
0,05 T
tangan
+ + 0,07 T
kaki
+ 0,13 T
betis
+ 0,09 T
paha
+ 0,35
T
batangtubuh
Temperatur tubuh rata-rata : Mean Body Temperatur
= (0,69 x temp rektal) + (0,33 x temp kulit rata-rata)
Topografi Temperatur Badan dan Kulit
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai kelompok
usia
Usia Suhu (oC)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,7
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
11 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Dewasa 36,4
> 70 tahun 36,0
Hipotermi, bila suhu tubuh kurang
dari 36C
Normal, bila suhu tubuh berkisar
antara 36 - 37,5C
Febris / pireksia, bila suhu tubuh
antara 37,5 - 40C
Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari
40C
(Tamsuri Anas, 2007)



1. Konduksi
Konduksi merupakan
perpindahan panas akibat
aktivitasnya sendiri di dalam
molekul
2. Konveksi
Konveksi yaitu perpindahan
energi kalor dari satu bagian
ke bagian lain disertai
perpindahan partikel-partikel
medium dr bagian suhu tinggi
ke suhu rendah
3. Radiasi
Radiasi yaitu perpindahan
energi kalor karena pancaran
kalor
Ilustrasi yang menggambarkan upaya
masyarakat memadamkan api saat terjadi
kebakaran. Ada tiga cara untuk
memadamkan api. Ketiga cara tersebut ada
kesamaan dengan peristiwa hantaran kalor
yaitu Konduksi, Konveksi dan Radiasi. Maka
No. 1. adalah peristiwa..
No. 2. adalah peristiwa..
No. 3. adalah peristiwa..
Radiasi
Konduksi
Konveksi
Pada saat memasak air dan
nampak air mendidih. Anda
cermati gambar maka
Peristiwa Konduksi terjadi

Peristiwa Konveksi terjadi

Peristiwa Radiasi terjadi


Konveksi
Konduksi
Radiasi
saat tangan memegang gagang terasa panas
Pada air yang mendidih
Dari panas yang dipancarkan api
Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan
menjadi uap. Manusia keilangan sekitar 9.10
3
kalori/gram
melalui penguapan paru-paru.
Dengan aktivitas berat atau lingkungan panas, seseorang
akan minum 4 liter/jam, ini merupakan suatu proses
pertukaran energi termal.
Kehilangan panas secara evaporasi dapat terjadi apabila :
a. Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit
dengan udara lingkungan
b. Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga
evaporasi dari keringat dapat terjadi dan dapat
menghilangkan panas dari tubuh.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
Energi panas mula-mula akan penetrasi
kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas
cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi)
kemudian akan menghilang didalam jaringan
yang lebih dalam berupa panas, panas
tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain
dengan cara konveksi yaitu diangkut ke
jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh,
dan energi panas akan dikeluarkan melalui
evaporasi (keringat)

Anda mungkin juga menyukai