Anda di halaman 1dari 5

NAMA : JOKO TRI WIJANARKO

NIM : 121201055
GRUP : HUT 4B


ELANG ALAP KEPALA KELABU



Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Falconiformes
Familly : Accipitridae
Genus : Accipiter
Species : Accipiter griseiceps

Deskripsi:
Berukuran besar (41-50 cm). Memiliki dua fase bulu: fase putih yang khas dan
fase abu-abu yang mirip dengan Elang-alap Coklat tetapi tidak memiliki kerah
merah-karat. Sera jingga kuning, tubuh bagian bawah merah-karat polos. Remaja:
tubuh bagian bawah keputih-putihan atau bungalan ber-strip dan berpalang tebal.

Suara :
Serangkaian nada yang terdiri dari delapan sampai sepuluh nada samar, lambat,
tinggi, nada lemah, maninggi atau menurun.

Penyebaran global :
Indonesia Timur, Kep. Bismarck, Kep. Solomon, dan Australia.

Penyebaran lokal :
Di Nusa Tenggara, Maluku dan seluruh kawasan Papua. Dari ketinggian 500
1450 m di habitat yang terganggu.

Fase putih, sumber foto: DCC @pbase.com

Kebiasaan :
Elang-alap yang umum di tepi hutan di sebagian besar kawasan Papua. Bertengger
di pepohonan yang teduh, menyusuri tepi hutan di puncak kanopi, jarang terbang
tinggi. Terkadang melakukan gaya terbang berguling-guling mirip dengan Elang-
alap Jambul.

Makanan:
Burung, mamalia kecil, reptil, katak, dan antropoda.

Perkembangbiakan:
Musim berbiak Mei-November di Australia utara. Sarang tersusun atas ranting
dan dijalin dengan dedaunan. Terletak 15 m di atas permukaan tanah, biasanya di
puncak tajuk pohon. Telur 2-4 butir, dengan waktu pengeraman 31-34 hari.
Anakan belajar terbang meninggalkan sarang pada umur 30-42 hari.


KEKEP BABI



Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Artamidae
Genus : Artamus
Spesies : A. leucorynchus

Deskripsi
Sedang (18 cm), berwarna abu-abu dan putih. Paruh abu-abu kebiruan besar;
Kepala, dagu, punggung, sayap, dan ekor abu-abu gosong; tunggir dan tubuh
bagian bawah putih bersih. Iris coklat; paruh abu-abu kebiruan; kaki abu-abu.

Suara
Sepintas saat terbang agak mirip dengan burung layang-layang, bedanya bentuk
sayap Kekep babi terlihat segitiga lebar, ekor persegi, dan paruh jauh lebih besar.

Persebaran
Terdiri dari 9 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
Global: Filipina, Pulau Papua, dan Australia.


Tempat hidup dan Kebiasaan
Umum di daerah terbuka, dari permukaan laut sampai ketinggian 1.500 mdpl.
Sering teramati bertengger di pohon kering, pohon cemara, kabel telepon, tiang-
tiang atau tenggeran lain; terbang melingkar untuk memburu serangga, kadang-
kadang di atas air. Terbang seperti burung layang-layang, melayang tanpa
mengepakkan sayap. Duduk berdekatan, menyelisik, dan menggoyangkan
ekornya. Menyerang alap-alap, elang, dan gagak dengan berani.

KAKATUA KOKI



Kingdom : Animalia
Phylum : Cordata
Class : Aves
Order : Psittaciformes
Family : Cacatuidae
Genus : Cacatua
Species : Cacatua Galerita

Deskripsi
38-51 cm. Kakatua putih berjambul kuning yang sangat besar; penutup telinga
bersemu kuning; paruh hitam, kaki abu-abu; iris coklat gelap pada jantan dan
coklat kemerahan pada betina; ketika terbang sayap bawah dan sisi ekor bagian
bawah terlihat kuning.



Suara
Suara seperti terompet yang keras, juga jeritan tunggal parau yang semakin rendah
atau diulang kira-kira sekali dalam satu detik. Suara panggilan AH-YAI-YAH
dalam kawanan yang dijawab KAI-YAH!. Suara tanda bahaya RAAA!. Jika
sendirian, mengeluarkan rangkaian suara panggilan yang diulang-ulang, beberapa
diantaranya bernada sangat lembut.

Penyebaran dan Ras
Di Australia dan seluruh Kawasan Papua, kecuali beberapa pulau kecil.

Tempat Hidup dan Kebiasaan
Hidup di habitat yang bervariasi seperti hutan sekunder (termasuk hutan
rawa dan hutan di sepanjang sungai), hutan mangrove, habitat terbuka, lahan
budidaya (termasuk sawah dan perkebunan sawit), savana serta kawasan
suburban. Dapat ditemui sampai ketinggian 1500m di Australia dan 2400m di
Papua. Burung penetap yang sangat setia berada di kawasan berbiaknya. Biasa
dalam kelompok besar sampai 2000 individu, ketika di habitat pakan terdapat
sistem pembagian tugas dimana saat anggota kelompok mencari makan di
permukaan tanah, beberapa individu bertengger di tempat tinggi bertugas
memantau predator.
Kelompok burung yang mencolok dan ribut, sesaat setelah senja
merupakan masa paling aktif bagi kelompok burung ini. Mencari makan di
rerumputan atau belukar untuk mengambil biji-bijian atau tunas muda. Makanan
bervariasi termasuk akar, rhizoma, buah lunak, bunga, kuncup bunga dan
serangga beserta larvanya. Juga memakan tanaman budidaya seperti jagung,
sehingga sering dianggap sebagai hama tanaman. Jika diganggu akan bersuara
keras secara terus menerus, memiliki kemampuan untuk mematahkan dan
menjatuhkan ranting pohon ke kepala pengamat yang berada di bawahnya. Sering
berganti arah ketika terbang dengan kepakan sayap yang tidak teratur.

ULAT PENGEREK POLONG



Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Pyralidae
Genus : Etiella
Spesies : Etiella zinckenella

Ulat Penggerek Polong menyerang polong tanaman kedelai. Terdapat
bintik atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong bekas jalan masuk larva
ke dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas mereka terdapat butir-butir kotoran
kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa biji
terbalut benang pintal.

Morfologi:
Panjang ngengat lebih kurang 12 mm. Sayap mukanya pada bagian tepi berwarna
putih seperti perak atau kuning pucat. Kepalanya berwarna hitam. Warna ulat
mula-mula hijau pucat, kemudian berubah menjadi merah muda. Bentuk ulat
silindris dengan panjangnya lebih kurang 15 mm.

Siklus hidup: lebih kurang 40 hari
Larva: 13 18 hari

Ekologi:
Terdapat di Negara-negara tropis.
Tanaman inang: kacang-kacangan terutama kedelai, Crotalaria, kacang hijau,
kacang panjang, dan lain-lain.

Pengendalian:
a. Penyemprotan tanaman setelah buah berbentuk dengan insektisida,
b. Penanaman serentak
c. Menggunakan musuh alami: parasitoid telur, Trichogrammatoidea bactrae;
parasitoid larva, Baeognatha spp.

Anda mungkin juga menyukai