Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

TETANUS

PENGERTIAN

Tetanus adalah suatu toksemia akut yang
disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan
oleh Clostridium tetani ditandai dengan
spasme otot yang periodik dan berat.
Tetanus ini biasanya akut dan menimbulkan
paralitik spastik yang disebabkan
tetanospasmin. Tetanospamin merupakan
neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium
tetani.

ETIOLOGI

Tetanus disebabkan oleh bakteri gram positif;
Cloastridium tetani, Bakteri ini berspora,

PATOGENESE

Tetanospasmin adalah toksin yang menyebabkan
spasme,bekerja pada beberapa level dari susunan
syaraf pusat, dengan cara :
a.Tobin menghalangi neuromuscular transmission
dengan cara menghambat pelepasan acethyl-
choline dari terminal nerve di otot.
b.Kharekteristik spasme dari tetanus ( seperti
strichmine ) terjadi karena toksin mengganggu
fungsi dari refleks synaptik di spinal cord.

c.Kejang pada tetanus, mungkin disebabkan
pengikatan dari toksin oleh cerebral
ganglioside.
d.Beberapa penderita mengalami gangguan
dari Autonomik Nervous System (ANS )
dengan gejala : berkeringat, hipertensi yang
fluktuasi, periodisiti takikhardia, aritmia
jantung, peninggian cathecholamine dalam
urine.

PATHOLOGI

Toksin tetanospamin menyebar dari saraf
perifer secara ascending bermigrasi secara
sentripetal atau secara retrogard mcncapai
CNS. Penjalaran terjadi didalam axis silinder
dari sarung parineural. Teori terbaru
berpendapat bahwa toksin juga menyebar
secara luas melalui darah (hematogen) dan
jaringan/sistem lymphatic

GEJALA KLINIS
Masa inkubasi tetanus umumnya 3-21 hari, tetapi
bisa lebih pendek (1 hari atau hingga beberapa
bulan). Hal ini secara langsung berhubungan
dengan jarak dari tempat masuknya kuman C.
tetani (tempat luka) ke Susunan Saraf Pusat (SSP);
secara umum semakin besar jarak antara tempat
luka dengan SSP, masa inkubasi akan semakin
lama. Semakin pendek masa inkubasi, akan
semakin tinggi kemungkinan terjadinya kematian.


Ada empat bentuk tetanus yang
dikenal secara klinis, yakni :

1. Generalized tetanus (Tetanus umum)
Tetanus umum merupakan bentuk yang
sering ditemukan. Derajat luka bervariasi, mulai
dari luka yang tidak disadari hingga luka trauma
yang terkontaminasi. Masa inkubasi sekitar 7-21
hari, sebagian besar tergantung dari jarak luka
dengan SSP.
Tanda pertama berupa trismus/lock jaw, diikuti
dengan kekakuan pada leher, kesulitan menelan,
dan spasme pada otot abdomen.
2. Localized tetanus (Tetanus lokal)
Tetanus lokal terjadi pada ektremitas
dengan luka yang terkontaminasi serta
memiliki derajat yang bervariasi. Bentuk ini
merupakan tetanus yang tidak umum dan
memiliki prognosis yang baik. Spasme dapat
terjadi hingga beberapa minggu sebelum
akhirnya menghilang secara bertahap.

3. Cephalic tetanus (Tetanus sefalik)
Tetanus sefalik umumnya terjadi setelah
trauma kepala atau terjadi setelah infeksi
telinga tengah. Gejala terdiri dari disfungsi
saraf kranialis motorik (seringkali pada saraf
fasialis). Gejala dapat berupa tetanus lokal
hingga tetanus umum. Bentuk tetanus ini
memiliki masa inkubasi 1-2 hari. Prognosis
biasanya buruk.

4. Tetanus neonatorum
Bentuk tetanus ini terjadi pada neonatus.

Penyebab yang sering adalah penggunaan
alat-alat yang terkontaminasi untuk
memotong tali pusat pada ibu yang belum
diimunisasi. Masa inkubasi sekitar 3-10 hari.
Neonatus biasanya gelisah, rewel, sulit minum
ASI, mulut mencucu dan spasme berat.


Klasifikasi Ablett untuk Derajat
Manifestasi Klinis Tetanus

Derajat & Manifestasi Klinis
I : Ringan
Trismus ringan sampai sedang;spastisitas umum
tanpa spasme atau gangguan pernapasan;tanpa
disfagia atau disfagia ringan
II : Sedang
Trismus sedang; rigiditas dengan spasme ringan
sampai sedang dalam waktu singkat; laju
napas>30x/menit; disfagia ringan

III : Berat
Trismus berat; spastisitas umum; spasmenya
lama; laju napas>40x/menit; laju nadi >
120x/menit, apneic spell, disfagia berat
IV : Sangat berat
(derajat III + gangguan sistem otonom termasuk
kardiovaskular) Hipertensi berat dan takikardia
yang dapat diselang-seling dengan hipotensi
relatif dan bradikardia, dan salah satu keadaan
tersebut dapat menetap

Kharekteristik dari tetanus

Kejang bertambah berat selama 3 hari pertama,
dan menetap selama 5 -7 hari.
Setelah 10 hari kejang mulai berkurang
frekwensinya
Setelah 2 minggu kejang mulai hilang.
Biasanya didahului dengan ketegangaan otot
terutama pada rahang dari leher. Kemudian
timbul kesukaran membuka mulut ( trismus,
lockjaw ) karena spasme Otot masetter.
Kejang otot berlanjut ke kaku kuduk ( opistotonus
, nuchal rigidity )


Risus sardonicus karena spasme otot muka
dengan gambaran alis tertarik keatas, sudut
mulut tertarik keluar dan ke bawah, bibir tertekan
kuat .
Gambaran Umum yang khas berupa badan kaku
dengan opistotonus, tungkai dengan Eksistensi,
lengan kaku dengan mengepal, biasanya
kesadaran tetap baik. Karena kontraksi otot yang
sangat kuat, dapat terjadi asfiksia dan sianosis,
retensi urin, bahkan dapat terjadi fraktur
collumna vertebralis ( pada anak ).

Anda mungkin juga menyukai

  • CHF LP Widya Fix
    CHF LP Widya Fix
    Dokumen18 halaman
    CHF LP Widya Fix
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
    Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
    Dokumen1 halaman
    Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Cara Penulisan Pendahuluan Dan Tujuan Penelitian
    Cara Penulisan Pendahuluan Dan Tujuan Penelitian
    Dokumen4 halaman
    Cara Penulisan Pendahuluan Dan Tujuan Penelitian
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Edisi V PDF
    Jurnal Edisi V PDF
    Dokumen74 halaman
    Jurnal Edisi V PDF
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Askep
    Askep
    Dokumen12 halaman
    Askep
    Juliana Limbong
    Belum ada peringkat
  • Askep Tetanus Widya
    Askep Tetanus Widya
    Dokumen19 halaman
    Askep Tetanus Widya
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Ovary
    Ovary
    Dokumen10 halaman
    Ovary
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • SARAF
    SARAF
    Dokumen17 halaman
    SARAF
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Kuli TTT
    Kuli TTT
    Dokumen4 halaman
    Kuli TTT
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Saraf 2
    Saraf 2
    Dokumen18 halaman
    Saraf 2
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Drug and Defib
    Drug and Defib
    Dokumen11 halaman
    Drug and Defib
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Interpreuner
    Interpreuner
    Dokumen5 halaman
    Interpreuner
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Resume Materi Membaca Kritis New
    Resume Materi Membaca Kritis New
    Dokumen5 halaman
    Resume Materi Membaca Kritis New
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Kuli TTT
    Kuli TTT
    Dokumen4 halaman
    Kuli TTT
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Anak
    Pengkajian Anak
    Dokumen19 halaman
    Pengkajian Anak
    Tri Widya Ceuchi Aidyarrieshaky
    Belum ada peringkat