Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

SINUSITIS MAKSILARIS TIPE DENTOGEN BILATERAL +


TINITUS SUBJEKTIF ADS
Disusun oleh:
Maulfi Kholis

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) SMF ILMU THT-KL
RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2014

Keterangan Umum
Nama : Tn. N
Usia : 60 tahun
Alamat : Kp. Ciawitali Desa Padamulya
Kec. Cihaurbeuti
Kab. Tasikmalaya
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Martial : Menikah
Pekerjaan : Buruh tani
Tanggal Pemeriksaan : 23 Juni 2014
Anamnesa
Keluhan Utama
Keluar cairan dari hidung kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh keluar cairan dari hidung kanan
sejak 8 bulan yang lalu. Cairan berwarna putih
keruh dan berbau. Kadang-kadang cairan tersebut
bercampur sedikit darah. Keluar cairan hilang-
timbul. Timbul terutama ketika kecapaian dan
ketika sujud disertai sedikit rasa sakit di daerah
bawah mata. Sakit lebih terasa jika di daerah bawah
mata ditekan. Berat badan pasien turun 5 kg selama
8 bulan dan nafsu makan juga turun.
Keluhan disertai telinga kanan kiri berdengung
dan penurunan pendengaran. Tidak ada
pembesaran di daerah leher. Keluhan nyeri
kepala maupun pusing berputar disangkal.
Tidak ada keluhan di tenggorokan. Riwayat
trauma tidak ada. Demam tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan baru pertama kali dirasakan pasien.
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat penyakit
kronis. Pasien mengaku jarang menderita pilek.
Riwayat keluar cairan dari telinga tidak ada.
Riwayat alergi tidak ada.
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
keluhan yang sama. Tidak ada anggota keluarga
yang memiliki penyakit alergi.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital
Tekanan darah = 130/80 mmHg - Respirasi = 20 x/menit
Nadi = 81 x/menit - Suhu = Afebris

Kepala : Tidak ada kelainan
Leher : Tidak ada kelainan
Thorax : Tidak ada kelainan
Abdomen : Tidak ada kelainan
Extremitas : Tidak ada kelainan
Neurologis : Tidak ada kelainan
STASTUS LOKALIS
Telinga

Bagian Kelainan
Auris
Dextra Sinistra
Preaurikula
Kelainan kongenital
Radang dan Tumor
Trauma
-
-
-
-
-
-
Aurikula
Kelainan kongenital
Radang dan Tumor
Trauma
-
-
-
-
-
-
Retroaurikula
Edema
Hiperemis
Nyeri tekan
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
STASTUS LOKALIS
Telinga

Bagian Kelainan
Auris
Dextra Sinistra
Canalis Akustikus
Externa
Kelainan kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan Granulasi
Massa
Kolesteoma
-
DBN
-
-
-
-
-
-
-
DBN
-
-
-
-
-
-
Membran Timpani
Warna
Intak
Warna
Putih mutiara
Intak (+)
Sulit dinilai
Putih mutiara
Intak (+)
Sulit dinilai
Tes Pendengaran

Pemeriksaan
Auris
Dextra Sinistra
Tes Bisik/Suara Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes Rinne Positif Positif
Tes Webber Tidak ada lateralisasi
Kesan : Normal
Hidung
Pemeriksaan Nares
Dextra Sinistra
Keadaan luar Bentuk dan ukuran Normal Normal
Rhinoskopi Anterior
Mukosa
Sekret
Krusta
Choncha inferior
Merah muda
-
-
Normal
Merah muda
-
-
Normal
Septum Normal Normal
Polip/ tumor
Pasase Udara
-
(+)
-
(+)
Rhinoskopi Posterior
Mukosa Sulit dinilai Sulit dinilai
Koana Sulit dinilai
Secret Sulit dinilai Sulit dinilai
Torus Tubarius
Fossa Rosemuler
Adenoid
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Mulut dan Orafaring
Bagian Kelainan Keterangan
Mulut
Mukosa Mulut
Lidah
Palatum Molle
Gigi-geligi

Uvula
Halitosis
Normal
Normal
Normal
Gigi P1 P2 M1 kanan atas karies
Gigi P2 M1 kiri atas karies
Normal
(+)
Tonsil

Mukosa
Besar
Kripta
Dentritus
Perlengketan
Dextra Sinistra
Normal
T1
Tidak melebar
-
-
Normal
T1
Tidak melebar
-
-
Faring
Mukosa
Granulasi
Post nasal drip
Nomal
-
Sulit dinilai
Bagian Kelainan Keterangan
Laring
Epiglottis
Kartilago aritenoid
Plika ariepiglotika
Plika vestibularis
Plika vokalis
Rimma glotis
Trakea
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Maksilofasial
Bentuk : Normal. Nyeri tekan regio infraorbitalis
dekstra et sinistra
Parese N. Kranial : (-)
Leher : Normal
Resume
Anamnesa
Rinore (+) Nares dextra
Warna putih keruh
Bau (+)
Kadang bercampur darah
Pilek berulang (-)
Nyeri regio infraorbitalis (+) dekstra et sinistra
BB turun (+)
Nafsu makan menurun (+)
Tinitus (+) ADS
Hearing loss (+) ADS
Otore (-)
Vertigo (-)
Demam (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Status Lokalis
ADS : DBN
CN : DBN
NPOP : DBN
MF : Nyeri tekan regio infraorbitalis (+) dekstra
et sinistra
Leher : DBN

Diagnosis Banding
Sinusitis maksilaris tipe dentogen bilateral + tinitus
subjektif ADS
Sinusitis maksilaris tipe rinogen bilateral + tinitus
subjektif ADS
Tumor nasofaring

Diagnosis kerja
Sinusitis maksilaris tipe dentogen bilateral + tinitus
subjektif ADS

Usulan pemeriksaan
Foto polos posisi Waters
Audiometri
Penatalaksanaan
Umum
Oral hygiene
Periksa ke dokter gigi
Apabila pilek segera berobat

Medikamentosa
Clyndamicin 2 x 300 mg
Erdosteine 2 x 300 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Vit. B kompleks 1 x 1
Ginkgo biloba 1 x 1
Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Definisi sinusitis
Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus
paranasal. Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis
sehingga sering disebut rinosinusitis. Penyebab
utamanya adalah selesma (common cold) yang
merupakan infeksi virus, yang selanjutnya diikuti oleh
infeksi bakteri.
Bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis,
sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal
disebut pansinusitis.
Sinus maksila disebut juga antrum Highmore,
letaknya dekat akar gigi rahang atas, maka infeksi gigi
mudah menyebar ke sinus, disebut sinusitis
dentogen.
Etiologi sinusitis dentogen
Penjalaran infeksi gigi, infeksi periapikal gigi maksila dari
kaninus sampai gigi molar tiga atas
Prosedur ekstraksi gigi
Penjalaran penyakit periodontal
Trauma, terutama fraktur maksila yang mengenai prosesus
alveolaris dan sinus maksila
Hubungan langsung gigi dengan sinus maksila terutama
gigi molar tiga terpendam.
Adanya benda asing dalam sinus berupa fragmen akar gigi
dan bahan tambalan akibat pengisian saluran akar yang
berlebihan.
Osteomielitis akut dan kronis pada maksila
Kista dentogen
Neoplasma
Patofisiologi
Kegagalan transpor mukus dan menurunnya ventilasi
sinus merupakan faktor utama berkembangnya
sinusitis. Sinusitis dentogen dapat terjadi melalui dua
cara, yaitu:
Infeksi gigi yang kronis dapat menimbulkan jaringan
granulasi di dalam mukosa sinus maksilaris, hal ini
akan menghambat gerakan silia ke arah ostium dan
berarti menghalangi drainase sinus. Gangguan
drainase ini akan mengakibatkan sinus mudah
mengalami infeksi.
Kuman dapat menyebar secara langsung, hematogen
atau limfogen dari granuloma apikal atau kantong
periodontal gigi ke sinus maksila.
Gejala klinis
Sinusitis akut
Riwayat rinore purulen
yang berlangsung lebih
dari 7 hari
Sumbatan hidung
Nyeri/rasa tekanan pada
muka
Nyeri kepala
Demam
Ingus belakang hidung
Batuk
Anosmia/hiposmia
Nyeri periorbital
Nyeri gigi
Nyeri telinga
Peningkatan serangan
asma
Kriteria sinusitis kronis menurut
International Consensus on Sinus Disease
Penderita Gejala dan Tanda
Dewasa
Mayor Minor
Kongesti hidung atau sumbatan
Sekret hidung purulen
Sakit kepala
Rasa nyeri atau rasa tertekan pada wajah
Gangguan penghidu
Demam
Halitosis
Anak
Batuk
Iritabilitas/Rewel
-

Pemeriksaan fisik dan penunjang
Rinoskopi anterior
Pemeriksaan nasoendoskopi
Pemeriksaan foto polos sinus
Pemeriksaan CT Scan
Pungsi sinus maksila
Sinoskopi
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanan sinusitis dentogen:
Atasi masalah gigi
Konservatif
Diberikan obat-obatan: antibiotika, dekongestan,
antihistamin, kortikosteroid dan irigasi sinus.
Operatif
Beberapa macam tindakan bedah sinus yaitu
antrostomi meatus inferior, Caldwell-Luc,
etmoidektomi intra dan ekstra nasal, trepanasi sinus
frontal, dan bedah sinus endoskopik fungsional.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai