Anda di halaman 1dari 2

Yanti :” ko ….. Joko…. Apa benar kau mencintaiku ?

Bagaimana Yanti bisa percaya ?


Disajikan oleh Kendra Hartaya 021-70895998 kendra19838@yahoo.co.id

Percayalah Yantiku sayang akang benar-benar mencintamu.


pingin bukti ?, lihatlah bagaimana aku memperlakukanmu !

• Aku pasti selalu datang tepat waktu bahkan lebih awal


saat kau memanggilku.
• Aku pasti memenuhi apa yang engkau minta secara
berlebih dengan suka hati tidak terpaksa bahkan aku
selalu mempersembahkan tanpa engkau minta.
• Aku selalu datang kepadamu dengan pakaian rapi,
dengan penampilan terbaik.
• Aku suka sekali dan berulang kali membaca sms mu
dan aku simpan tidak kuhapus dari HP ku
• Aku suka mendengarkan pembicaraan orang tentang
kamu bahkan aku nimbrung agar aku sangat mengenal
kamu.
• Aku tahu persis orang-orang yang engkau sukai dan
engkau benci
• Seluruh pikiranku, perasaanku, perbuatanku dipenuhi
olehmu bahkan tidak pernah lepas dari ingatanku
• Lebih baik aku mati kalau lepas denganmu, kalau tidak
bersamamu
• Saat sakitpun aku selalu ingat kamu, bahkan kau
menjadi obat saat kau menjengukku
• Saat aku kaya aku suka menjamu teman-temanmu,
orang-orang yang kau sukai
• Aku tidak benci saat kau memukulku bahkan aku
memasangkan badan agar kau pukul, tidak terasa sakit
bagiku.
• Aku tahu waktu-waktu kapan kau mudah dijumpai dan
kau selalu melayani yang terbaik, sehingga aku selalu
ada saat-saat itu.
• Aku tahu tempat-tempat yang kau sukai sehingga aku
selalu berada di tempat itu.
• Hidup dan matiku aku peruntukkan bagimu
• Aku menyukai orang-orang yang kau sukai dan
membenci orang-orang yang kau benci
• Aku sangat suka berada di rumahmu, bahkan kalau
diperbolehkan maunya menginap di rumahmu

Tanda-tanda di atas menunjukkan bahwa Joko sangat


mencintai Yanti dengan sangat, tidak diragukan lagi.
Begitulah tanda-tanda dari perilakunya jika seseorang
mencintai kekasihnya sebagaimana Joko mencintai Yanti.
Dan mestinya orang-orang yang merasa beriman, yang
mencintai Tuhannya, tanda-tandanya sama seperti itu, tahu
Tuhannya, menyukai NabiNya, membentuk jama’ah dengan
orang-orang beriman, peduli kepada orang lain, berinfaq,
sedekah. Ringan sekali gerakan tubuhnya untuk mendekat
kepadaNya. Kecil sekali energi yang dikeluarkan agar bisa
bertemu Tuhannya. Kalau orang masih merasa berat,
enggan bertemu dengan Tuhannya, jarang bahkan tidak
suka ke masjid, pelit, tidak suka berjuang, selalu berfikir
upah saat melakukan sesuatu, kok merasa beriman, akan
dipertanyakan kualitas Imannya. Bagaimana keimanannya ?
apakah kita benar-benar beriman ? Wassalam.

Nov 2008 *****

Anda mungkin juga menyukai