Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun diatas lapisan tanah dasar (subgrade), yang berfungsi untuk menopang beban lalu-lintas. Jenis kon- struksi perkerasan jalan pada umumnya ada dua jenis, yaitu : Perkerasan lentur (flexible pavement) dan Perkerasan kaku (rigid Pavement) Selain dari dua jenis tersebut, sekarang telah banyak digunakan jenis gabungan(composite pavement), yaitu perpaduan antara lentur dan kaku. Perenanaan konstruksi perkerasan juga dapat dibedakan anatara perena- naan untuk jalan baru dan untuk peningkatan (jalan lama yang sudah pernah diperkeras). Perenanaan konstruksi atau tebal perkerasan jalan, dapat dilakukan den- gan banyak ara (metoda), antara lain : !!S"#$ dan The Asphalt Institute (!merika), Road Note (%nggris), &!!S'! (!ustralia) dan (ina )arga (%ndone- sia). *alam penyusunan tugas akhir direnanakan sebuah program untuk peren- anaan perkerasan lentur jalan baru dengan menggunakan bahasa program Micro- soft isual !asic ". "al ini untuk mempermudah perhitungan perenanaan perk- erasan lentur jalan serta mempersingkat +aktu perenanaan jalan tersebut. )etoda perenanaan untuk Perkerasan ,entur menggunakan ara (ina )arga, dengan -Metoda Analisa #omponen. S/(% - 0.1.02.34567S&% &$ : 361083454-9 2.2 Dasar Teori 0.0.3 Peranangan #ebal Perkerasan ,entur Oglesby, C.H. dan Hi!s, R.". (3450) menyatakan bah+a yang dimaksud perenanaan perkerasan adalah memilih kombinasi material dan tebal lapisan yang memenuhi syarat pelayanan dengan biaya termurah dan dalam jangkajang, yang umumnya memperhitungkan biaya konstruksi pemeliharaan dan pe- lapisan ulang. Perenanaan perkerasan meliputi kegiatan pengukuran kekuatan dan sifat penting lainnya dari lapisan permukaan perkerasan dan masing-masing lapisan di ba+ahnya serta menetapkan ketebalan permukaan perkerasan, lapis pondasi, dan lapis pondasi ba+ah. )engingat perkerasan jalan diletakkan di atas tanah dasar, maka seara ke- seluruhan mutu dan daya tahan konstruksi perkerasan tidak terlepas dari sifat tanah dasar. #anah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan adalah tanah dasar yang berasal dari lokasi setempat atau dengan tambahan timbunan dari lo- kasi lain yang telah dipadatkan dengan tingkat kepadatan tertentu, sehingga mem- punyai daya dukung yang mampu mempertahankan perubahan :olume selama masa pelayanan +alaupun terdapat perbedaan kondisi lingkungan dan jenis tanah setempat. (anyak metode yang dapat dipergunakan untuk menentukan daya dukung tanah dasar. *i %ndonesia daya dukung tanah dasar (**#) pada perenanaan perkerasan lentur dinyatakan dengan nilai ;(' ($alifornia !earing Ratio), yaitu nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu peah yang mempunyai nilai ;(' sebesar 3<<= dalam memikul be- ban lalu lintas. )enurut Basu!i, I. (3445) nilai daya dukung tanah dasar (**#) pada proses perhitungan perenanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen sesuai dengan S/(%-0.1.02.3456 dapat diperoleh den- gan menggunakan rumus kon:ersi nilai ;(' tanah dasar. )enurut *epartemen Pekerjaan >mum (3456) yang dimaksud dengan perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya menggunakan bahan ampuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan diba+ahnya. Perkerasan lentur jalan dibangun dengan susunan sebagai berikut: 3. ,apis permukaan (surface course), yang berfungsi untuk: a. )emberikan permukaaan yang rata bagi kendaraan yang melintas diatas- nya, b. )enahan gaya :ertikal, horisontal, dan getaran dari beban roda, sehingga harus mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa pelayanan . Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi lapisan di ba+ahnya d. Sebagai lapisan aus. 0. ,apis pondasi atas (base course), yang berfungsi untuk: a. )endukung kerja lapis permukaan sebagai penahan gaya geser dari beban roda, dan menyebarkannya ke lapisan di ba+ahnya b. )emperkuat konstruksi perkerasan, sebagai bantalan terhadap lapisan permukaan . Sebagai lapis peresapan untuk lapisan pondasi ba+ah 1. ,apis pondasi ba+ah (subbase course), yang berfungsi untuk: a. )enyebarkan tekanan yang diperoleh ke tanah, b. )engurangi tebal lapis pondasi atas yang menggunakan material berkuali- tas lebih tinggi sehingga dapat menekan biaya yang digunakan dan lebih efisien, . Sebagai lapis peresapan air, d. )enegah masuknya tanah dasar yang berkualitas rendah ke lapis pondasi atas, e. Sebagai lapisan a+al untuk melaksanakan pekejaan perkerasan jalan. Parameter-parameter yang digunakan dalam perhitungan perkerasan lentur jalan adalah: 3) Jumlah jalur dan koefisien distribusi kendaraan (;) untuk menghitung lalu lintas ekui:alen sesuai dengan Petunjuk perenanaan #ebal Perkerasan ,entur Jalan 'aya dengan )etode !nalisa /omponen (S/(% 0.1.02.3456) #abel 0.3 : #abel /oefisien *istribusi !rah /endaraan Jumlah ,ajur /endaraan 'ingan ? /endaraan (erat?? 3 arah 0 !rah 3 !rah 0 !rah 3 Jalur 0 jalur 1 Jalur @ Jalur A Jalur 2 Jalur 3.<< <.2< <.@< - - - 3.<< <.A< <.@< <.1< <.0A <.0< 3.<< <.6< <.A< - - - 3.<< <.A< <.@6A <.@A <.@0A <.@< Sumber S/(% 8 0.1.02. 34567S&% <1-3610-3454 ? berat total B A #on, misalnya : mobil penumpang, pik up, mobil hantaran ?? beart total C A #on, misalnya : bus, truk, traktor, semi triler, trailer 0) !ngka ekui:alen sumbu kendaraan (D) !ngka ekui:alen masing-masing golongan beban sumbu untuk setiap ken- daraan ditentukan dengan rumus: a. >ntuk sumbu tunggal E E ( (eban satu su m bu tunggal dala m / g ) @ 532< b. >ntuk sumbu ganda E E <,<52 ( (eban satu su m bu ganda dala m /g ) @ 532< . >ntuk sumbu triple E E <,<A1 ( beban satu su m bu triple dala m /g ) @ 532< &amun dalam perhitungan nanti rumus sumbu triple tidak digunakan, karena sumbu kendaraan yang terakup dalam pembahasan #ugas !khir ini hanya sampai pada kendaraan sumbu ganda 1) ,alu lintas harian rata-rata a. ,alu lintas harian rata-rata setiap jenis kendaraan ditentukan pada a+al umur renana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-masing arah pada jalan dengan median. b. ,intas Dkui:alen Permulaan (,DP), yang dihitung dengan rumus: ,DP E F ,"'j G ;j G Dj *imana : ;j E koefisien distribusi arah j E masing-masing jenis kendaraan . ,intas Dkui:alen !khir (,D!), yang dihitung dengan rumus: ,D! E F ,"'j (3Hi)>' G ;j G Dj *imana : i E tingkat pertumbuhan lalu lintas j E masing-masing jenis kendaraan >' E umur renana d. ,intas Dkui:alen #engah, yang dihitung dengan rumus: ,D# # ,DP H ,D! 0 e. ,intas Dkui:alen 'enana, yang dihitung dengan rumus: ,D' E ,D# I 9P *imana : 9PE faktor Penyesuaian %P& 'R 3< @) *aya *ukung #anah *asar (**#) dan $alifornia !earing Ratio (;(') ;(' merupakan perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan dengan beban standar pada penetrasi dan keepatan pembebanan yang sama. (erdasarkan ara mendapatkan ontoh tanahnya,;(' dapat dibagi atas: a. ;(' lapangan, disebut juga ;(' inplae atau field ;('. Junanya untuk mendapatkan nilai ;(' asli di lapangan sesuai dengan kondisi tanah saat itu dimana tanah dasarnya sudah tidak akan dipadatkan lagi. Pemeriksaan dilakukan saat kadar air tanah tinggi atau dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi. b. ;(' lapngan rendaman 7 'ndisturb saoked ;(' Junanya untuk mendapatkan besarnya nilai ;(' asli di lapngan pada keadaan jenuh air, dan tanah mengalami pengembangan maksimum. Pemeriksanaan dilaksanakan pada kondisi tanah dasar tidak dalam keadaan jenuh air. "al ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di daerah yang lapisan tanah dasarnya terletak di daerah yang badan jalanya sering terendam air pada musim hujan dan kering pada musim kemarau. . ;(' renana titik 7 ;(' laboratorium 7 design ;(' #anah dasar (subgrade( pada konstruksi jalan baru merupakan tanah asli, tanah timbunan, atau tanah galian yang sudah dipadatakan sampai kepadatan 4A= kepadatan maksimum. *engan demikian daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tanah tersebut dipadatkan. ;(' laboratorium dibedakan atas 0 maam yaitu soaked design ;(' dan unsoaked design ;('. *ata ;(' yang digunakan adalah harga-harga ;(' dari pemeriksaan dari data ;(' ditentukan nilai ;(' terendah, kemudian ditentukan harga ;(' yang me+akili atau ;(' segmen. *alam menentukan ;(' segmen terdapat 0 ara yaitu : 3. Seara analitis ;(' segmen E ;(' rata-rata 8 (;(' maks 8 ;(' min ) 7 ' *imana harga ' tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam satu segmen, dan besarnya nilai ' sebagai berikut Jumlah #itik Pengamatn &ilai ' 0 3,@3 1 3,43 @ 0,0@ A 0,@5 2 0,26 6 0,51 5 0,42 4 1,<5 K 3< 1,35 0. Seara Jrafis #entukan data ;(' )ang sama dan lebih besar dari masing- masing nilai pada data ;('. !ngka dengan jumlah terbanyak din- yatakan dalam angka 3<< =, sedangkan jumlah lainnya merupakan prosentase dari angka 3<< = tersebut.dari agka-angka tersebut dibuat grafik hubungan antara harga ;(' dan angka prosentasenya. *itarik garis dari angka prosentase 4< = menuju grafik untuk memperoleh nilai ;(' segmen. *ari nilai ;(' segmen yang telah ditentukan dapat diperoleh nilai **# dari grafik kolerasi **# dan ;(', dimana grafik **# dalam skala linier, dan grafik ;(' dalam skala logaritma. "ubungan tersebut digambarkan pada Jambar 0.3 sebagai berikut: Jambar 0.3 /orelasi antara **# dan ;(' Selain menggunakan grafik tersebut, nilai **# dari suatu "arga ;(' juga dapat ditentukan menggunakan rumus : **# E 3,22@4 H @,1A40 log (;(') *imana hasil yang diperoleh dengan kedua ara tersebut relatif sama. >ntuk menentukan nilai ;(' segmen dan &ilai **# digunakan ara grafis sesuai dengan -Metoda Analisa #omponen. S/(% - 0.1.02.34567S&% &$:36108 3454-9 A) 9aktor regional 9aktor regional adalah keadaan lapangan yang menakup permeabilitas tanah, perlengkapan drainase, bentuk alinyemen, prosentase kendaraan berat dengan )S# C 31 ton dan kendaraan yang berhenti, serta iklim. Peraturan Pelaksanaan Pembangunan Jalan 'aya menentukan bah+a faktor yang menyangkut permeabilitas tanah hanya dipengaruhi oleh alinyemen, prosentase kendaraan berat dan kendaraan yang berhenti, serta alinyemen. >ntuk kondisi tanah pada daerah ra+a-ra+a ataupun daerah terendam, nilai 9' yang diperoleh dari tabel 0.0 ditambahkan 3. /elandaian %( B 2 = ) /elandaian %% ( 2-3<=) /elandaian %%% ( K 3< = ) = kendaraan berat = kendaraan berat = kendaraan berat L 1<= K 1<= L 1<= K 1<= L 1<= K 1<= %klim % B 4<< mm 7 th <,A 3,< - 3,A 3,< 3,A - 0,< 3,A 0,< - 0,A %klim %% K 4<< mm 7 th 3,A 0,< - 0,A 0,< A,A - 1, 0,A 1,< - 1,A Sumber : S/(% - 0.1.02.3456 2) %ndeks Permukaan (%P) %ndeks permukaan menyatakan nilai dari kehalusan serta kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu lintas yang le+at. &ilai indeks permukaan a+al (%Po) ditentukan dari jenis lapis permu- kaan dan nilai indeks permukaan akhir (%Pt) ditentukan dari nilai ,D'. !dapun nilai %Po dari masing-masing jenis lapis permukaan disajikan dalam #abel 0.1 berikut. Sedangkan %Pt ditentukan dalam #abel 0.@ #abel 0.1 %Po terhadap Jenis ,apis Permukaan $enis %a&is 'ermu!aan I&o Roug(ness ) mm*!m + %as,on %asbu,ag HRA Bur-a Bur,u %a&en %a,asbum Buras %a,asir $alan Tana( $alan .eri!il C @ (1,4 8 1,A) (1,4 8 1,A) (1,@ 8 1,<) (1,4 8 1,A) (1,@ 8 1,<) 1,4 8 1,A 1,@ 8 1,< (1,@ 8 1,<) (0,4 8 0,A) 0,4 8 0,A 0,4 8 0,A 0,4 8 0,A L 0,@ L 0,@ L 3<<< B3<<< L 0<<< K0<<< L 0<<< K0<<< Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456 #abel 0.@ %ndeks Permukaan !khir >mur 'enana ( %Pt ) %ER %o!al .ole!,or Ar,eri Tol / 10 3,< - 3,A 3,A 3,A - 0,< - 10 1 100 3,A 3,A - 0,< 0,< - 100 1 1000 3,A - 0,< 0,< 0,< - 0,A - 2 1000 - 0,< - 0,A 0,A 0,A Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456 &ilai %Pt lebih keil dari 3,< menyatakan permukaan jalan dalam kondisi rusak berat dan amat mengganggu lalu lintas kendaraan yang mele- +atinya. #ingkat pelayanan jalan terendah masih mungkin dilakukan dengan nilai %Pt sebesar 3,A. tingkat pelayanan jalan masih ukup mantap dinyatakan dengan nilai %Pt sebesar 0,<. sedangkan nilai %Pt sebesar 0,A menyatakan per- mukaan jalan yang masih baik dan ukup stabil. 6) %ndeks #ebal Perkerasan (%#P) &ilai indeks tebal perkerasan diperoleh dari nomogram dengan mem- pergunakan nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya, yaitu : ,D' selama umur renana, nilai **#, dan 9' yang diperoleh. (erikut ini adalah gambar grafik nomogram untuk masing-masing nilai %Pt dan %Po. Jambar 0.0 &omogram 3 untuk %Pt E 0,A dan %Po C @ Jambar 0.1 &omogram 0 untuk %Pt E0,A dan %PoE 1,4 8 1.A Jambar 0.@ &omogram 1 untuk %Pt E 0 dan %Po C @ Jambar 0.A &omogram @ untuk %#p E 0 dan %Po E 1,4 8 1,A Jambar 0.2 &omogram A untuk %Pt E 3,A dan %Po E 1,4 8 1,A Jambar 0.6 &omogram 2 untuk %#p E 3,A dan %Po E 1,@ 8 1,< Jambar 0.5 &omogram 6 untuk %Pt E 3,A dan %Po 0,4 8 0,A Jambar 0.4 &omogram 5 >ntuk %pt E 3 dan %Po E 0,4 8 0,A Jambar 0.3< &omogram 4 untuk %#p E 3 dan %Po E L 0,@ 5) /ekuatan 'elatif (ahan (a) /oefisien kekuatan relatif bahan-bahan yang digunakan sebagai lapis permukaan, lapis pondasi, dan lapis pondasi ba+ah disajikan dalam tabel berikut. #abel 0.A /oefisien /ekuatan 'elatif /oefisien /ekuatan 'elatif /ekuatan bahan Jenis a3 a0 a1 )S (/g) /t (kg7m 0) ;(' (=) (ahan <,@< <,1A <,10 <,1< <,1A <,13 <,05 <,02 <,1< <,02 <,0A <,0< <,05 <,02 <,0@ <,01 <,34 <,3A <,31 <,3A <,31 <,3@ <,31 <,30 <,31 <,30 <,33 <,3< 6@@ A4< @A@ 1@< 6@@ A4< @A@ 1@< 1@< 1@< A4< @A@ 1@< 00 35 00 35 3<< 5< 2< 6< A< 1< 0< ,!S#$& ,!(>S#! J "'! !spal makadam ,!PD& mekanis ,!PD& manual ,!S#$& !#!S ,!PD& mekanis ,!PD& manual Stabilitas #anah *engan lapur Stabilitas #anah *engan ,apur (atu peah ! (atu Peah ( (atu peah ; Sirtu /elas ! Sirtu /elas ( Sirtu /elas ; #anah lempung7 kepasiran Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456 4) #ebal )inimum ,apis Perkerasan #ebal minimum lapis perkerasan ditentukan dengan tabel batas minimum lapis permukaan dan lapis pondasi diba+ah ini. Sedangkan tabel minimum lapis pondasi ba+ah untuk setiap nilai %#P ditentukan sebesar 3< m. #abel 0.2 #ebal )inimum ,apis Perkerasan IT' Tebal 3inimum)m+ Ba(an / 4,00 A ,apis pelindung ( (uras7 (urtu7 (urda ) 4,00 1 5,60 A ,aston 7 !spal )aadam 7 "'! 7,asbutag 7 ,aston 5,61 1 6,78 6,A ,apen 7 !spal )aadam 7 "'! 7 ,asbutag 7 ,aston 6,90 1 8,88 6,A ,asbutag 7 laston 2 10,00 3< ,aston Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456 #abel 0.6 (atas )inimum #ebal ,apis Pondasi IT' Tebal 3inimum)m+ Ba(an / 4,00 3A (atu peah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur 4,00 1 6,78 0< (atu peah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur 6,90 1 8,88 0< (atu peah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi maadam, 10,001 12,17 0< (atu peah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi maadam, lapen, laston atas 2 12,29 0A (atu peah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi maadam, lapen, laston atas Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456 *ari parameter-parameter tersebut kemudian diperoleh nilai %#P dan nilai koefisien kekuatan relati:e untuk masing-masing bahan perkerasan. #ebal masing-masing bahan perkerasan untuk masing-masing lapis permukaan, lapis pondasi, dan lapis pondasi ba+ah dapat dihitung dengan rumus : %#P E a3M *3 H a0 M *0 H a1 M *1 *imana : a3,a0,a1 E koefisien kekuatan relatif bahan untuk masing-masing lapisan perkerasan *3,*0,*1 E tebal masing-masing lapis perkerasan 2.2.2 'erenanaan Tebal 'er!erasan %en,ur !da banyak ara dalam menentukan tebal perkerasan, dan hampir tiap &egara mempunyai ara tersendiri. *i %ndonesia metode yang digunakan untuk menentukan tebal perkerasan lentur adaah metode (ina )arga yang bersumber dari !!S"#$ 3460 dan dimodifikasi sesuai denagan kondisi jalan di %ndonesia. ,angkah-langkah perenanaan tebal perkerasan lentur dengan mengguna- kan metode (ina )arga adalah : 3) )enentukan daya dukung tanah dasar (**#) dengan ara mengguna- kan pemeriksaan ;('. &ilai **# diperoleh dari kon:ersi nilai ;(' tanah dasar dengan menggunakan : a. grafik korelasi nilai ;(' dan **# b. persamaan : **# E 3,22@4 H @,1A40 log (;(') ................................ (3) 0) )enentukan umur renana (>') dari jalan yang hendak direnanakan. Pada perenanaan jalan baru umumnya menggunakan umur renana 0< tahun. 1) )enentukan faktor pertumbuhan lalu lintas (i =) selama masa pelak- sanaan dan selama umur renana. @) )enentukan faktor pertumbuhan lalu lintas (i =) selama masa pelak- sanaan dan selama umur renana. 9' antara lain adalah: a. Prosentase kendaraan berat. b. /ondisi iklim dan urah hujan setempat. . /ondisi persimpangan yang ramai. d. /eadaan medan. e. /ondisi drainase yang ada. f. Pertimbangan teknis lainnya A) )enentukan ,intas Dkui:alen Jumlah repetisi beban yang akan menggunakan jalan tersebut dinyata- kan dalam lintasan sumbu standar atau lintas ekui:alen. ,intas ekui:alen yang diperhitungkan hanya untuk jalur tersibuk atau lajur dengan :olume tertinggi. a. ,intas Dkui:alen Permulaan (,DP) ,intas ekui:alen pada saat jalan tersebut dibuka atau pada a+al umur renana disebut ,intas Dkui:alen Permulaan (,DP), yang diperoleh dari persamaan : ,DP E N ! j G D j G ; j G (3Hi) nO PPPPPPPPPP (0) *imana : ! j E jumlah kendaraan untuk satu jenis kendaraan. D j E angka ekui:alen beban sumbu untuk satu jenis kenda raan. ; j E koefisien distribusi kendaraan pada jalur renana. % E faktor pertumbuhan lalu lintas tahunan sampai jalan dibuka. nO Ejumlah tahun dari saat pengambilan data sampai jalan dibuka. J E jenis kendaraan. b. ,intas Dkui:alen !khir (,D!) (esarnya lintas ekui:alen pada saat jalan tersebut membu- tuhkan perbaikan struktural disebut ,intas Dkui:alen !khir (,D!), yang diperoleh dari persamaan : ,D! E ,DP (3Hr) >' ...................................................................... (1) *imana : ,DP E ,intas Dkui:alen Permulaan. r E 9aktor pertumbuhan lalu lintas selama umur renana. >' E >mur renana jalan tersebut. . ,intas Dkui:alen #engah (,D#) ,intas Dkui:alen #engah diperoleh dengan persamaan : ,D# # ,DP H ,D ! ..................................................................... (@) 0 d. ,intas Dkui:alen 'enana (,D') (esarnya lintas ekui:alen yang akan melintasi jalan tersebut selama masa pelayanan, dari saat dibuka sampai akhir umur renana disebut ,intas Dkui:alen 'enana, yang diperoleh dari persamaan : ,D' E ,D# I 9PPPPPPPPPPP........................................... (A) *imana : 9P E faktor Penyesuaian dan %P& 'R *+ 2) )enentukan %ndeks Permukaan (%P) a. %ndeks Permukaan !+al (%Po) yang ditentukan sesuai dengan jenis lapis permukaan yang akan dipakai. b. %ndeks Permukaan !khir (%Pt) berdasarkan besarnya nilai ,D' dan klasifikasi jalan tersebut. 6) )enentukan %ndeks #ebal Perkerasan (%#P) dengan menggunakan ru- mus dasar metode !!S"#$ 3460, yang telah memasukkan faktor re- gional yang terkait dengan kondisi lingkungan dan faktor daya dukung tanah dasar yang terkait dengan perbedaan kondisi tanah dasar, sehingga didapat persamaan : ,og Qt35 E 4,12 log (%#P E 3) 8 <,0< E Jt7 <,@(3<4@7%#P-3 A,34 ) 1,<) - (**# <,160 9' log H H PPPPPPPPPPPPP.. (2a) dengan : log (%Po - %Pt) Jt E(@,0 R 3,A) ................................................... (2b) dimana : Jt E fungs logaritma dari perbandingan antara kehilangan tingka pelayanan dari %P E %Po sampai %P E %Pt dengan kehilangan tingkat pelayanan dari %Po sampai %P E 3,A. Qt35 E beban lalu lintas selama umur renana atas dasar beban sumbu tunggal 35<<< pon yang telah diperhitungkan terhadap faktor regional. (Sumber:Sukirman,S., Perkerasan ,entur Jalan 'aya,3444). Selain dengan menggunakan rumus tersebut, untuk menentukan %ndeks #ebal Perkerasan (%#P) dapat juga menggunakan &omogram - &omogram yang terdapat dalam buku Petunjuk Perenanaan #ebal Perkerasan ,entur Jalan 'aya dengan )etode !nalisa /omponen ((ina )arga). 5) )enentukan koefisien kekuatan relatif (a) dan tebal minimum (*) Setelah nilai %#P didapat kemudian ditentukan nilai koefisien kekuatan relatif yang terdapat seperti pada #abel 0.A a. /oefisien kekuatan relatif dari jenis lapis perkerasan yang dipilih. b. )enentukan masing-masing tebal minimal lapis perkerasan yang telah ditentukan . )enentukan tebal lapis perkerasan yang akan diari dengan persamaan : %#P E 3a .*3 H a0.*0 H a1.*1 ........................................................ (6) dimana : a 3 , a 0 , a 1 E koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan . * 3 , * 0 , * 1 E tebal masing-masing lapis perkerasan (m). !ngka 3, 0, dan 1 masing-masing untuk lapis permukaan, lapis pondasi, dan lapis pondasi ba+ah. Perkiraan tebal masing-masing lapis perkerasan tergantung dari ketebalan mini- mum yang ditentukan oleh (ina )arga.