Anda di halaman 1dari 20

BAB I DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Umum


Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun diatas lapisan
tanah dasar (subgrade), yang berfungsi untuk menopang beban lalu-lintas.
Jenis kon- struksi perkerasan jalan pada umumnya ada dua jenis, yaitu :
Perkerasan lentur (flexible pavement) dan
Perkerasan kaku (rigid Pavement)
Selain dari dua jenis tersebut, sekarang telah banyak digunakan jenis
gabungan(composite pavement), yaitu perpaduan antara lentur dan kaku.
Perenanaan konstruksi perkerasan juga dapat dibedakan anatara perena- naan
untuk jalan baru dan untuk peningkatan (jalan lama yang sudah pernah
diperkeras). Perenanaan konstruksi atau tebal perkerasan jalan, dapat dilakukan
den- gan banyak ara (metoda), antara lain : !!S"#$ dan The Asphalt
Institute (!merika), Road Note (%nggris), &!!S'! (!ustralia) dan (ina )arga
(%ndone- sia). *alam penyusunan tugas akhir direnanakan sebuah program untuk
peren- anaan perkerasan lentur jalan baru dengan menggunakan bahasa program
Micro- soft isual !asic ". "al ini untuk mempermudah perhitungan
perenanaan perk- erasan lentur jalan serta mempersingkat +aktu perenanaan
jalan tersebut. )etoda perenanaan untuk Perkerasan ,entur menggunakan
ara (ina )arga, dengan -Metoda Analisa #omponen. S/(% - 0.1.02.34567S&%
&$ : 361083454-9
2.2 Dasar Teori
0.0.3 Peranangan #ebal Perkerasan ,entur
Oglesby, C.H. dan Hi!s, R.". (3450) menyatakan bah+a yang
dimaksud perenanaan perkerasan adalah memilih kombinasi material dan
tebal lapisan yang memenuhi syarat pelayanan dengan biaya termurah dan
dalam jangkajang, yang umumnya memperhitungkan biaya konstruksi
pemeliharaan dan pe- lapisan ulang. Perenanaan perkerasan meliputi
kegiatan pengukuran kekuatan dan sifat penting lainnya dari lapisan
permukaan perkerasan dan masing-masing lapisan di ba+ahnya serta
menetapkan ketebalan permukaan perkerasan, lapis pondasi, dan lapis pondasi
ba+ah.
)engingat perkerasan jalan diletakkan di atas tanah dasar, maka seara
ke- seluruhan mutu dan daya tahan konstruksi perkerasan tidak terlepas dari
sifat tanah dasar. #anah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan adalah
tanah dasar yang berasal dari lokasi setempat atau dengan tambahan timbunan
dari lo- kasi lain yang telah dipadatkan dengan tingkat kepadatan tertentu,
sehingga mem- punyai daya dukung yang mampu mempertahankan
perubahan :olume selama masa pelayanan +alaupun terdapat perbedaan
kondisi lingkungan dan jenis tanah setempat.
(anyak metode yang dapat dipergunakan untuk menentukan daya
dukung tanah dasar. *i %ndonesia daya dukung tanah dasar (**#) pada
perenanaan perkerasan lentur dinyatakan dengan nilai ;(' ($alifornia
!earing Ratio), yaitu nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan
dengan bahan standar berupa batu peah yang mempunyai nilai ;(' sebesar
3<<= dalam memikul be- ban lalu lintas. )enurut Basu!i, I. (3445) nilai daya
dukung tanah dasar (**#) pada proses perhitungan perenanaan tebal
perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen sesuai dengan
S/(%-0.1.02.3456 dapat diperoleh den- gan menggunakan rumus kon:ersi nilai
;(' tanah dasar.
)enurut *epartemen Pekerjaan >mum (3456) yang dimaksud dengan
perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya
menggunakan bahan ampuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan
berbutir sebagai lapisan diba+ahnya. Perkerasan lentur jalan dibangun dengan
susunan sebagai berikut:
3. ,apis permukaan (surface course), yang berfungsi untuk:
a. )emberikan permukaaan yang rata bagi kendaraan yang melintas
diatas- nya,
b. )enahan gaya :ertikal, horisontal, dan getaran dari beban roda,
sehingga harus mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan beban roda
selama masa pelayanan
. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi lapisan di
ba+ahnya
d. Sebagai lapisan aus.
0. ,apis pondasi atas (base course), yang berfungsi untuk:
a. )endukung kerja lapis permukaan sebagai penahan gaya geser dari
beban roda, dan menyebarkannya ke lapisan di ba+ahnya
b. )emperkuat konstruksi perkerasan, sebagai bantalan terhadap
lapisan permukaan
. Sebagai lapis peresapan untuk lapisan pondasi ba+ah
1. ,apis pondasi ba+ah (subbase course), yang berfungsi untuk:
a. )enyebarkan tekanan yang diperoleh ke tanah,
b. )engurangi tebal lapis pondasi atas yang menggunakan material
berkuali- tas lebih tinggi sehingga dapat menekan biaya yang
digunakan dan lebih efisien,
. Sebagai lapis peresapan air,
d. )enegah masuknya tanah dasar yang berkualitas rendah ke lapis
pondasi atas,
e. Sebagai lapisan a+al untuk melaksanakan pekejaan perkerasan jalan.
Parameter-parameter yang digunakan dalam perhitungan perkerasan lentur
jalan adalah:
3) Jumlah jalur dan koefisien distribusi kendaraan (;) untuk menghitung lalu
lintas ekui:alen sesuai dengan Petunjuk perenanaan #ebal Perkerasan
,entur Jalan 'aya dengan )etode !nalisa /omponen (S/(%
0.1.02.3456)
#abel 0.3 : #abel /oefisien *istribusi !rah /endaraan
Jumlah
,ajur
/endaraan
'ingan ?
/endaraan
(erat??
3 arah 0 !rah 3 !rah 0 !rah
3 Jalur
0 jalur
1 Jalur
@ Jalur
A Jalur
2 Jalur
3.<<
<.2<
<.@<
-
-
-
3.<<
<.A<
<.@<
<.1<
<.0A
<.0<
3.<<
<.6<
<.A<
-
-
-
3.<<
<.A<
<.@6A
<.@A
<.@0A
<.@<
Sumber S/(% 8 0.1.02. 34567S&% <1-3610-3454
? berat total B A #on, misalnya : mobil penumpang, pik up, mobil hantaran
?? beart total C A #on, misalnya : bus, truk, traktor, semi triler, trailer
0) !ngka ekui:alen sumbu kendaraan (D)
!ngka ekui:alen masing-masing golongan beban sumbu untuk setiap ken-
daraan ditentukan dengan rumus:
a. >ntuk sumbu tunggal
E E ( (eban satu su m bu tunggal dala m / g )
@
532<
b. >ntuk sumbu ganda
E E <,<52 ( (eban satu su m bu ganda dala m /g )
@
532<
. >ntuk sumbu triple
E E <,<A1 ( beban satu su m bu triple dala m /g )
@
532<
&amun dalam perhitungan nanti rumus sumbu triple tidak digunakan,
karena sumbu kendaraan yang terakup dalam pembahasan #ugas !khir ini
hanya sampai pada kendaraan sumbu ganda
1) ,alu lintas harian rata-rata
a. ,alu lintas harian rata-rata setiap jenis kendaraan ditentukan pada
a+al umur renana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa
median atau masing-masing arah pada jalan dengan median.
b. ,intas Dkui:alen Permulaan (,DP), yang dihitung dengan rumus: ,DP E F
,"'j G ;j G Dj
*imana :
;j E koefisien distribusi arah
j E masing-masing jenis kendaraan
. ,intas Dkui:alen !khir (,D!), yang dihitung dengan
rumus:
,D! E F ,"'j (3Hi)>' G ;j G Dj
*imana :
i E tingkat pertumbuhan lalu lintas
j E masing-masing jenis kendaraan
>' E umur renana
d. ,intas Dkui:alen #engah, yang dihitung dengan
rumus: ,D# # ,DP H ,D!
0
e. ,intas Dkui:alen 'enana, yang dihitung dengan
rumus: ,D' E ,D# I 9P
*imana :
9PE faktor Penyesuaian
%P& 'R
3<
@) *aya *ukung #anah *asar (**#) dan $alifornia !earing Ratio (;(')
;(' merupakan perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan dengan
beban standar pada penetrasi dan keepatan pembebanan yang sama.
(erdasarkan ara mendapatkan ontoh tanahnya,;(' dapat dibagi atas:
a. ;(' lapangan, disebut juga ;('
inplae
atau field ;('.
Junanya untuk mendapatkan nilai ;(' asli di lapangan sesuai dengan
kondisi tanah saat itu dimana tanah dasarnya sudah tidak akan dipadatkan
lagi. Pemeriksaan dilakukan saat kadar air tanah tinggi atau dalam kondisi
terburuk yang mungkin terjadi.
b. ;(' lapngan rendaman 7 'ndisturb saoked ;('
Junanya untuk mendapatkan besarnya nilai ;(' asli di lapngan pada
keadaan jenuh air, dan tanah mengalami pengembangan maksimum.
Pemeriksanaan dilaksanakan pada kondisi tanah dasar tidak dalam keadaan
jenuh air. "al ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di
daerah yang lapisan tanah dasarnya terletak di daerah yang badan jalanya
sering terendam air pada musim hujan dan kering pada musim kemarau.
. ;(' renana titik 7 ;(' laboratorium 7 design ;('
#anah dasar (subgrade( pada konstruksi jalan baru merupakan tanah asli,
tanah timbunan, atau tanah galian yang sudah dipadatakan sampai kepadatan
4A= kepadatan maksimum. *engan demikian daya dukung tanah dasar tersebut
merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tanah tersebut
dipadatkan. ;(' laboratorium dibedakan atas 0 maam yaitu soaked design
;(' dan unsoaked design ;('.
*ata ;(' yang digunakan adalah harga-harga ;(' dari pemeriksaan
dari data ;(' ditentukan nilai ;(' terendah, kemudian ditentukan harga
;(' yang me+akili atau ;(' segmen. *alam menentukan ;(' segmen
terdapat 0 ara yaitu :
3. Seara analitis
;('
segmen
E ;('
rata-rata
8 (;('
maks
8 ;('
min
) 7 '
*imana harga ' tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam satu segmen,
dan besarnya nilai ' sebagai berikut
Jumlah #itik Pengamatn &ilai '
0 3,@3
1 3,43
@ 0,0@
A 0,@5
2 0,26
6 0,51
5 0,42
4 1,<5
K 3< 1,35
0. Seara Jrafis
#entukan data ;(' )ang sama dan lebih besar dari masing- masing nilai
pada data ;('. !ngka dengan jumlah terbanyak din- yatakan dalam angka
3<< =, sedangkan jumlah lainnya merupakan prosentase dari angka 3<< =
tersebut.dari agka-angka tersebut dibuat grafik hubungan antara harga ;('
dan angka prosentasenya. *itarik garis dari angka prosentase 4< = menuju
grafik untuk memperoleh nilai ;(' segmen.
*ari nilai ;(' segmen yang telah ditentukan dapat diperoleh nilai **#
dari grafik kolerasi **# dan ;(', dimana grafik **# dalam skala linier, dan
grafik ;(' dalam skala logaritma. "ubungan tersebut digambarkan pada
Jambar 0.3 sebagai berikut:
Jambar 0.3 /orelasi antara **# dan ;('
Selain menggunakan grafik tersebut, nilai **# dari suatu "arga ;('
juga dapat ditentukan menggunakan rumus :
**# E 3,22@4 H @,1A40 log (;(')
*imana hasil yang diperoleh dengan kedua ara tersebut relatif sama.
>ntuk menentukan nilai ;(' segmen dan &ilai **# digunakan ara grafis
sesuai dengan -Metoda Analisa #omponen. S/(% - 0.1.02.34567S&% &$:36108
3454-9
A) 9aktor regional
9aktor regional adalah keadaan lapangan yang menakup permeabilitas
tanah, perlengkapan drainase, bentuk alinyemen, prosentase kendaraan berat
dengan )S# C 31 ton dan kendaraan yang berhenti, serta iklim. Peraturan
Pelaksanaan Pembangunan Jalan 'aya menentukan bah+a faktor yang
menyangkut permeabilitas tanah hanya dipengaruhi oleh alinyemen,
prosentase kendaraan berat dan kendaraan yang berhenti, serta alinyemen.
>ntuk kondisi tanah pada daerah ra+a-ra+a ataupun daerah terendam, nilai
9' yang diperoleh dari tabel 0.0 ditambahkan 3.
/elandaian
%( B 2 = )
/elandaian
%% ( 2-3<=)
/elandaian
%%% ( K 3< =
)
= kendaraan
berat
= kendaraan
berat
= kendaraan
berat
L 1<= K 1<= L 1<= K 1<= L 1<= K 1<=
%klim % B
4<< mm 7
th
<,A 3,< - 3,A 3,< 3,A - 0,< 3,A 0,< - 0,A
%klim %% K
4<<
mm 7 th
3,A 0,< - 0,A 0,< A,A - 1, 0,A 1,< - 1,A
Sumber : S/(% - 0.1.02.3456
2) %ndeks Permukaan (%P)
%ndeks permukaan menyatakan nilai dari kehalusan serta kekokohan
permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu lintas yang
le+at. &ilai indeks permukaan a+al (%Po) ditentukan dari jenis lapis permu-
kaan dan nilai indeks permukaan akhir (%Pt) ditentukan dari nilai ,D'.
!dapun nilai %Po dari masing-masing jenis lapis permukaan disajikan dalam
#abel 0.1 berikut. Sedangkan %Pt ditentukan dalam #abel 0.@
#abel 0.1 %Po terhadap Jenis ,apis Permukaan
$enis %a&is
'ermu!aan
I&o Roug(ness ) mm*!m +
%as,on
%asbu,ag
HRA
Bur-a
Bur,u
%a&en
%a,asbum
Buras
%a,asir
$alan Tana(
$alan .eri!il
C @ (1,4 8 1,A)
(1,4 8 1,A) (1,@ 8 1,<)
(1,4 8 1,A) (1,@ 8 1,<)
1,4 8 1,A
1,@ 8 1,<
(1,@ 8 1,<) (0,4 8 0,A)
0,4 8 0,A
0,4 8 0,A
0,4 8 0,A
L 0,@
L 0,@
L 3<<<
B3<<<
L 0<<<
K0<<<
L 0<<<
K0<<<
Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456
#abel 0.@ %ndeks Permukaan !khir >mur 'enana ( %Pt )
%ER
%o!al .ole!,or Ar,eri Tol
/ 10 3,< - 3,A 3,A 3,A - 0,< -
10 1 100 3,A 3,A - 0,< 0,< -
100 1 1000 3,A - 0,< 0,< 0,< - 0,A -
2 1000 - 0,< - 0,A 0,A 0,A
Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456
&ilai %Pt lebih keil dari 3,< menyatakan permukaan jalan dalam
kondisi rusak berat dan amat mengganggu lalu lintas kendaraan yang mele-
+atinya. #ingkat pelayanan jalan terendah masih mungkin dilakukan dengan
nilai %Pt sebesar 3,A. tingkat pelayanan jalan masih ukup mantap dinyatakan
dengan nilai %Pt sebesar 0,<. sedangkan nilai %Pt sebesar 0,A menyatakan per-
mukaan jalan yang masih baik dan ukup stabil.
6) %ndeks #ebal Perkerasan (%#P)
&ilai indeks tebal perkerasan diperoleh dari nomogram dengan mem-
pergunakan nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya, yaitu : ,D' selama
umur renana, nilai **#, dan 9' yang diperoleh. (erikut ini adalah gambar
grafik nomogram untuk masing-masing nilai %Pt dan %Po.
Jambar 0.0 &omogram 3 untuk %Pt E 0,A dan %Po C @
Jambar 0.1 &omogram 0 untuk %Pt E0,A dan %PoE 1,4 8 1.A
Jambar 0.@ &omogram 1 untuk %Pt E 0 dan %Po C @
Jambar 0.A &omogram @ untuk %#p E 0 dan %Po E 1,4 8 1,A
Jambar 0.2 &omogram A untuk %Pt E 3,A dan %Po E 1,4 8 1,A
Jambar 0.6 &omogram 2 untuk %#p E 3,A dan %Po E 1,@ 8 1,<
Jambar 0.5 &omogram 6 untuk %Pt E 3,A dan %Po 0,4 8 0,A
Jambar 0.4 &omogram 5 >ntuk %pt E 3 dan %Po E 0,4 8 0,A
Jambar 0.3< &omogram 4 untuk %#p E 3 dan %Po E L 0,@
5) /ekuatan 'elatif (ahan (a)
/oefisien kekuatan relatif bahan-bahan yang digunakan sebagai lapis
permukaan, lapis pondasi, dan lapis pondasi ba+ah disajikan dalam tabel berikut.
#abel 0.A /oefisien /ekuatan 'elatif
/oefisien /ekuatan 'elatif /ekuatan bahan Jenis
a3 a0 a1 )S
(/g)
/t
(kg7m
0)
;('
(=)
(ahan
<,@<
<,1A
<,10
<,1<
<,1A
<,13
<,05
<,02
<,1<
<,02
<,0A
<,0<
<,05
<,02
<,0@
<,01
<,34
<,3A
<,31
<,3A
<,31
<,3@
<,31
<,30
<,31
<,30
<,33
<,3<
6@@
A4<
@A@
1@<
6@@
A4<
@A@
1@<
1@<
1@<
A4<
@A@
1@<
00
35
00
35
3<<
5<
2<
6<
A<
1<
0<
,!S#$&
,!(>S#!
J
"'!
!spal
makadam
,!PD&
mekanis
,!PD&
manual
,!S#$&
!#!S
,!PD&
mekanis
,!PD&
manual
Stabilitas
#anah
*engan lapur
Stabilitas
#anah
*engan ,apur
(atu peah !
(atu Peah (
(atu peah ;
Sirtu /elas !
Sirtu /elas (
Sirtu /elas ;
#anah
lempung7
kepasiran
Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456
4) #ebal )inimum ,apis Perkerasan
#ebal minimum lapis perkerasan ditentukan dengan tabel batas minimum
lapis permukaan dan lapis pondasi diba+ah ini. Sedangkan tabel minimum
lapis pondasi ba+ah untuk setiap nilai %#P ditentukan sebesar 3< m.
#abel 0.2 #ebal )inimum ,apis Perkerasan
IT' Tebal 3inimum)m+ Ba(an
/ 4,00 A ,apis pelindung ( (uras7 (urtu7 (urda )
4,00 1 5,60 A
,aston 7 !spal )aadam 7 "'! 7,asbutag 7
,aston
5,61 1 6,78 6,A
,apen 7 !spal )aadam 7 "'! 7 ,asbutag 7
,aston
6,90 1 8,88 6,A ,asbutag 7 laston
2 10,00 3< ,aston
Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456
#abel 0.6 (atas )inimum #ebal ,apis Pondasi
IT' Tebal
3inimum)m+
Ba(an
/ 4,00 3A (atu peah, stabilisasi tanah dengan
semen,
stabilisasi tanah dengan kapur
4,00 1 6,78 0< (atu peah, stabilisasi tanah dengan
semen,
stabilisasi tanah dengan kapur
6,90 1 8,88 0< (atu peah, stabilisasi tanah dengan
semen,
stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi
maadam,
10,001
12,17
0< (atu peah, stabilisasi tanah dengan
semen, stabilisasi tanah dengan kapur,
pondasi maadam, lapen, laston atas
2 12,29 0A (atu peah, stabilisasi tanah dengan
semen,
stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi
maadam, lapen, laston atas
Sumber : S/(% 8 0.1.01.3456
*ari parameter-parameter tersebut kemudian diperoleh nilai %#P dan nilai
koefisien kekuatan relati:e untuk masing-masing bahan perkerasan. #ebal
masing-masing bahan perkerasan untuk masing-masing lapis permukaan, lapis
pondasi, dan lapis pondasi ba+ah dapat dihitung dengan rumus :
%#P E a3M *3 H a0 M *0 H a1 M *1
*imana :
a3,a0,a1 E koefisien kekuatan relatif bahan untuk masing-masing lapisan
perkerasan
*3,*0,*1 E tebal masing-masing lapis perkerasan
2.2.2 'erenanaan Tebal 'er!erasan %en,ur
!da banyak ara dalam menentukan tebal perkerasan, dan hampir tiap
&egara mempunyai ara tersendiri. *i %ndonesia metode yang digunakan untuk
menentukan tebal perkerasan lentur adaah metode (ina )arga yang bersumber
dari !!S"#$ 3460 dan dimodifikasi sesuai denagan kondisi jalan di %ndonesia.
,angkah-langkah perenanaan tebal perkerasan lentur dengan mengguna- kan
metode (ina )arga adalah :
3) )enentukan daya dukung tanah dasar (**#) dengan ara mengguna- kan
pemeriksaan ;('. &ilai **# diperoleh dari kon:ersi nilai ;(' tanah
dasar dengan menggunakan :
a. grafik korelasi nilai ;(' dan **#
b. persamaan :
**# E 3,22@4 H @,1A40 log (;(') ................................ (3)
0) )enentukan umur renana (>') dari jalan yang hendak direnanakan. Pada
perenanaan jalan baru umumnya menggunakan umur renana 0< tahun.
1) )enentukan faktor pertumbuhan lalu lintas (i =) selama masa pelak-
sanaan dan selama umur renana.
@) )enentukan faktor pertumbuhan lalu lintas (i =) selama masa pelak-
sanaan dan selama umur renana.
9' antara lain adalah:
a. Prosentase kendaraan berat.
b. /ondisi iklim dan urah hujan setempat.
. /ondisi persimpangan yang ramai.
d. /eadaan medan.
e. /ondisi drainase yang ada.
f. Pertimbangan teknis lainnya
A) )enentukan ,intas Dkui:alen
Jumlah repetisi beban yang akan menggunakan jalan tersebut dinyata- kan dalam
lintasan sumbu standar atau lintas ekui:alen. ,intas ekui:alen yang
diperhitungkan hanya untuk jalur tersibuk atau lajur dengan :olume tertinggi.
a. ,intas Dkui:alen Permulaan (,DP)
,intas ekui:alen pada saat jalan tersebut dibuka atau pada a+al umur
renana disebut ,intas Dkui:alen Permulaan (,DP), yang diperoleh dari
persamaan :
,DP E N !
j
G D
j
G ;
j
G (3Hi)
nO
PPPPPPPPPP (0)
*imana :
!
j
E jumlah kendaraan untuk satu jenis kendaraan.
D
j
E angka ekui:alen beban sumbu untuk satu jenis kenda raan.
;
j
E koefisien distribusi kendaraan pada jalur renana.
% E faktor pertumbuhan lalu lintas tahunan sampai jalan dibuka.
nO Ejumlah tahun dari saat pengambilan data sampai jalan dibuka.
J E jenis kendaraan.
b. ,intas Dkui:alen !khir (,D!)
(esarnya lintas ekui:alen pada saat jalan tersebut membu- tuhkan
perbaikan struktural disebut ,intas Dkui:alen !khir (,D!), yang diperoleh
dari persamaan :
,D! E ,DP (3Hr)
>'
...................................................................... (1)
*imana :
,DP E ,intas Dkui:alen Permulaan.
r E 9aktor pertumbuhan lalu lintas selama umur renana.
>' E >mur renana jalan tersebut.
. ,intas Dkui:alen #engah (,D#)
,intas Dkui:alen #engah diperoleh dengan persamaan :
,D# # ,DP H ,D ! ..................................................................... (@)
0
d. ,intas Dkui:alen 'enana (,D')
(esarnya lintas ekui:alen yang akan melintasi jalan tersebut selama masa
pelayanan, dari saat dibuka sampai akhir umur renana disebut ,intas
Dkui:alen 'enana, yang diperoleh dari persamaan :
,D' E ,D# I 9PPPPPPPPPPP........................................... (A)
*imana : 9P E faktor Penyesuaian dan %P& 'R
*+
2) )enentukan %ndeks Permukaan (%P)
a. %ndeks Permukaan !+al (%Po) yang ditentukan sesuai dengan jenis lapis
permukaan yang akan dipakai.
b. %ndeks Permukaan !khir (%Pt) berdasarkan besarnya nilai
,D' dan klasifikasi jalan tersebut.
6) )enentukan %ndeks #ebal Perkerasan (%#P) dengan menggunakan ru- mus
dasar metode !!S"#$ 3460, yang telah memasukkan faktor re- gional
yang terkait dengan kondisi lingkungan dan faktor daya dukung tanah dasar
yang terkait dengan perbedaan kondisi tanah dasar, sehingga didapat
persamaan :
,og Qt35 E 4,12 log (%#P E 3) 8 <,0< E Jt7 <,@(3<4@7%#P-3
A,34
)
1,<) - (**# <,160 9' log H H PPPPPPPPPPPPP.. (2a)
dengan : log (%Po - %Pt)
Jt E(@,0 R 3,A) ................................................... (2b)
dimana :
Jt E fungs logaritma dari perbandingan antara kehilangan tingka pelayanan
dari %P E %Po sampai %P E %Pt dengan kehilangan tingkat pelayanan dari %Po
sampai %P E 3,A. Qt35 E beban lalu lintas selama umur renana atas dasar
beban sumbu tunggal 35<<< pon yang telah diperhitungkan terhadap faktor
regional. (Sumber:Sukirman,S., Perkerasan ,entur Jalan 'aya,3444). Selain
dengan menggunakan rumus tersebut, untuk menentukan %ndeks #ebal
Perkerasan (%#P) dapat juga menggunakan &omogram - &omogram yang
terdapat dalam buku Petunjuk Perenanaan #ebal Perkerasan ,entur Jalan
'aya dengan )etode !nalisa /omponen ((ina )arga).
5) )enentukan koefisien kekuatan relatif (a) dan tebal minimum (*) Setelah
nilai %#P didapat kemudian ditentukan nilai koefisien kekuatan relatif
yang terdapat seperti pada #abel 0.A
a. /oefisien kekuatan relatif dari jenis lapis perkerasan yang dipilih.
b. )enentukan masing-masing tebal minimal lapis perkerasan yang telah
ditentukan
. )enentukan tebal lapis perkerasan yang akan diari dengan persamaan :
%#P E 3a .*3 H a0.*0 H a1.*1 ........................................................ (6)
dimana :
a
3
, a
0
, a
1
E koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan .
*
3
, *
0
, *
1
E tebal masing-masing lapis perkerasan (m).
!ngka 3, 0, dan 1 masing-masing untuk lapis permukaan, lapis
pondasi, dan lapis pondasi ba+ah.
Perkiraan tebal masing-masing lapis perkerasan tergantung dari
ketebalan mini- mum yang ditentukan oleh (ina )arga.

Anda mungkin juga menyukai