%'(
0 1 1
t k t B k C( %1 ln = %3(
p t B k C( %1 ln
1
= %5(
Jika hubungan 4ln %1 = C( dan t yang
dihasilkan adalah linier, maka reaksi mengikuti
reaksi orde 1 semu terhadap minyak.
8aktor=*aktor yang mempengaruhi
kesempurnaan dan kecepatan reaksi esteri*ikasi
adalahA !aktu reaksi, suhu, konsentrasi reaktan,
pengadukan, dan perbandingan reaktan.
+emakin lama !aktu esteri*ikasi, maka
kesempatan tumbukan antar molekul reaktan
semakin besar sehingga hasil yang diperoleh
semakin besar. #amun apabila reaksi telah
mencapai kesetimbangan penambahan !aktu tidak
menguntungkan karena konDersi tidak berubah.
6ada reaksi paralel atau seri, konDersi akan
mengalami penurunan. Eal ini disebabkan
konsentrasi reaktan semakin berkurang sehingga
kecepatan reaksi semakin kecil.
,erdasarkan persamaan >rrhenius, jika suhu
dinaikkan maka konstanta kecepatan reaksi %k(
semakin besar sehingga reaksi berjalan semakin
cepat.
. 0 > . e
4?1@&
%6(
dimanaA
k 0 konstanta kecepatan reaksi
Prosiding PPI - PDIPTN 2006
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2006
Moch. Setyadji, dkk. ISSN 0216 - 3128 $$
? 0 tenaga aktiDasi
@ 0 tetapan umum gas
> 0 &enaga rata=rata reaktan
& 0 +uhu %
o
.(
6emilihan suhu reaksi dibatasi oleh kestabilan Fat
pereaksi dan hasil.
.ecepatan reaksi esteri*ikasi sebanding
dengan konsentrasi reaktan %Groggrins, 155"(. Jika
konsentrasi reaktan dinaikkan atau dibuat berlebih
salah satunya maka kecepatan reaksi akan
meningkat..
6enambahan katalisator akan mengakti*kan
Fat=Fat pereaksi sehingga energi aktiDasi %?a(
semakin kecil. Jika energi aktiDasi kecil maka
konstanta kecepatan reaksi semakin besar %menurut
persamaan >rrhenius(.
6engadukan akan menambah *rekuensi
tumbukan antara molekul=molekul Fat pereaksi,
sehingga nilai > pada persamaan %6( akan semakin
besar. +emakin besar harga > akan memperbesar
pula harga k, yang menyebabkan reaksi semakin
cepat.
6emakaian salah satu reaktan yang
berkelebihan dapat memperbesar kemungkinan
tumbukan molekul=molekul Fat yang bereaksi,
sehingga nilai > bertambah besar, dan dari segi
kesetimbangan reaksi jika salah satu reaktan
berkelebihan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah hasil reaksi.
6rinsip analisis biodisel selain dihitung
dengan penentuan kadar )E dalam suatu molekul
yang diasetilisasi juga dapat dilakukan dengan
pengujian secara asidimetri. 6engujian secara
asidimetri dilakukan untuk menentukan bilangan
asam, bilangan penyabunan, bilangan ester, asam
lemak bebas, jumlah asam lemak total, dan asam
lemak yang terikat sebagai ester.
$ .'0$)*$) $,$2
biodisel .)E1g mg
-
# . : . 56,1
%>a( asam ,ilangan = %/(
denganA
: 0 Dolume larutan .)E dalam alkohol
yangdibutuhkan pada titrasi %ml(
# 0 normalitas larutan .)E dalam alkohol
- 0 berat contoh biodisel ester alkali %g(
56,1 0 berat molekul .)E.
/ .'0$)*$) 3!)#$/+)$)
biodisel .)E1g mg
-
# 9( %, 56,1
%>s( penyabunan ,ilangan
=
%"(
denganA
, 0 Dolume E9l 0,5 # yang dibutuhkan
pada titrasi blangko %ml(
9 0 Dolume E9l 0,5 # yang dihabiskan
pada titrasi contoh %ml(
# 0 normalitas larutan E9l 0,5 #.
- 0 berat contoh biodisel ester alkali %g(
56,1 0 berat molekul .)E
c .'0$)*$) !,"!-
( %>a asam ,ilangan %>s( penyabunan ,ilangan %>e( ester ,ilangan =
%5(
6enelitian ini bertujuan mempelajari
pengaruh konsentrasi katalisator #a)E dan
kecepatan pengadukan pada esteri*ikasi minyak
jarak menggunakan metanol terhadap konDersi
produk, serta pengaruh konsentrasi katalis dan
kecepatan pengadukan terhadap konstanta
kecepatan reaksi.
Dari uraian di atas dapat diperkirakan
bah!aA
1. -akin banyak konsentrasi katalisator maka
konDersi yang dihasilkan semakin besar.
2. -akin cepat pengadukan yang dilakukan maka
makin besar konDersi yang dihasilkan.
'. Dapat dibuat hubungan antara konstanta
kecepatan reaksi dengan konsentrasi katalisator
dan kecepatan pengadukan
METODOLOGI PENELITIAN
.$h$)
6enelitian ini menggunakan bahan bakuA
minyak jarak pagar2 metanol teknis2 #a)E
anhidrous p.a2 .)E alkoholisis 0,1 #2 .)E
alkoholis 1 #2 larutan E9l 0,5 #2 larutan E9l 0,1
#2 larutan campuran 50$ dietil eter dan 50$ etanol
55$=D2 >,-2 dan indikator *enol*talein.
A0$"
6eralatan lain yang digunakan antara lainA
alat=alat gelas laboratorium2 sentri*uge, Eeraeus=
9hrist G-,E )sterode buatan Jerman2
stroboscope elektronik buatan 6erancis2 timbangan
elektrik, +artorius ,6=110 dan strop!atch.
C$-$ K!-&$
6rosedur yang dilakukan dalam penelitian
ini meliputi tiga tahap. &ahap pertama, esteri*ikasi
minyak jarak pagar. &ahap kedua, penentuan
konDersi optimum. &ahap ketiga, analisis kimia.
Prosiding PPI - PDIPTN 2006
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2006
$& ISSN 0216 - 3128 Moch. Setyadji, dkk
K!"!-$)*$) *$2/$- 4
$. Pe'a(a) da( *e(+ad,k, &. Pe(di(+i( -a.ik, /.
Te0'o'ete0, 1. Pe(+ad,ka( 'a+(etik, 2. Ta(+ki 0eakto0
-atch
Ga'-a0 $. Ra(+kaia( a.at e)te0i3ika)i
9ara kerja penelitian dapat digambarkan
dalam diagram pada Gambar 2, berikutA
Ga'-a0 &. ia+0a' ,0,ta( *0o)ed,0 *e(e.itia(
6rosedur yang dilakukan dalam penelitian
ini meliputi tiga tahap. &ahap pertama, esteri*ikasi
minyak jarak pagar. &ahap kedua, penentuan
konDersi optimum. &ahap ketiga, analisis kimia.
E,"!-'5'1$,' M')#$1 J$-$1 P$*$-
@eaktor diisi 20 ml metanol yang telah
bercampur Dariasi katalisator %#a)E( dan
dipanaskan dengan suhu 30 4 50
o
9 setelah #a)E
larut semua dengan metanol secara cepat
ditambahkan 50 ml minyak jarak ke dalam reaktor.
-inyak jarak dan metanol yang sudah dicampur
dengan #a)E dipanaskan sampai dengan suhu
reaksi /0
o
9. +elanjutnya, pengaduk magnetik
dihidupkan dengan kecepatan tertentu dan
campuran direaksikan selama 2 jam. Harutan hasil
pemanasan didinginkan sampai suhu kamar.
Harutan dimasukkan ke dalam tabung sentri*use dan
disentri*uge selama 15 menit. Hapisan yang
terbentuk lapisan atas %biodisel( dan lapisan ba!ah
%sisa pereaksi dan gliserol( dipisahkan dengan
menggunakan pipet tetes. Hapisan atas dianalisis
kandungan biodiselnya.
P!)!)"+$) Ko)6!-,'
6enentuan konDersi minyak jarak pagar
dilakukan dengan cara menentukan bilangan ester
pada lapisan atas %biodisel(. 6enentuan bilangan
ester meliputi dua tahap yaitu penentuan bilangan
asam dan bilangan penyabunan.
$. Pe(e(t,a( 4i.a(+a( A)a'
&imbang 3 0,01 gram contoh biodisel ester
alkali ke dalam sebuah labu erlenmeyer 250 ml,
ditambahkan 20 ml campuran pelarut %50$ dietil
eter dan 50$ etanol 55$=D( yang telah dinetralkan
dengan indikator *enol*talein dan larutan .)E 0,1
alkoholik ke dalam labu erlenmeyer tersebut
kemudian dalam keadaan teraduk kuat, dititrasi
larutan labu erlenmeyer dengan larutan .)E dalam
alkohol sampai kembali ber!arna merah jambu
dengan intensitas yang sama seperti pada campuran
pelarut yang telah dinetralkan diatas. Iarna merah
jambu ini harus bertahan paling sedikitnya 15 detik.
Dari Dolume titran yang dibutuhkan, bilangan asam
dapat dihitung dengan rumus pada persamaan %/(.
&. Pe(e(t,a( 4i.a(+a( Pe(ya-,(a(
Ditimbang 3 = 5 0,005 gram contoh
biodisel ester alkali ke dalam sebuah labu
erlenmeyer 250 ml, ditambahkan larutan .)E
alkoholik dengan pipet yang dibiarkan terkosong
secara alami. Disiapkan dan dilakukan analisis
blangko serempak dengan analisis contoh biodisel
kemudian disambungkan labu erlenmeyer dengan
kondensor berpendingin udara dan didihkan
pelahan, sampai contoh tersabun sempurna. +etelah
Prosiding PPI - PDIPTN 2006
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2006
Moch. Setyadji, dkk. ISSN 0216 - 3128 $/
labu dan kondensor cukup dingin %tetapi belum
terlalu dingin untuk membentuk jeli(, dibilas
dinding dalam kondensor dengan sedikit akuades,
ditambahkan 1 ml larutan indikator *enol*talein ke
dalam labu, dan titrasi isi labu dengan E9H 0,5 #
sampai !arna merah jambu persis hilang. Dicacat
Dolume E9l 0,5 # yang dihabiskan dalam titrasi.
,ilangan penyabunan dihitung menggunakan rumus
pada persamaan %"(.
HASIL DAN PEM.AHASAN
P!)*$-+h 1o),!)"-$,' 1$"$0',$"o-
+ecara kuantitati* analisis reaksi metil ester
%biodisel( dapat dilakukan dengan menentukan
konDersi dan bilangan ester yang terbentuk.
T$/!0 2 P!)*$-+h 1o),!)"-$,' 1$"$0', "!-h$%$3 1o)6!-,'7 /'0$)*$) $,$27 /'0$)*$) 3!)#$/+)$)7 /'0$)*$)
!,"!-7 %$) 1o),"$)"$ 1!c!3$"$) -!$1,'
No 8 1$"$0',
Ko)6!-,'
98:
.'0$)*$)
A,$2
.'0$)*$)
P!)#$/+)$)
.'0$)*$)
E,"!-
Ko)," K!c R!$1,'
92!)'" -1:
1. 0,55 "5,"3615 0,20035 1/5,"/'/0 1/5,6/'21 0,01625'
2. 1,00 50,33510 0,21002 152,3023' 152,15231 0,01556"
'. 1,05 5',5/100 0,21032 20",55155 20",/"11' 0,022"/0
3. 1,10 55,0/65/ 0,22356 212,'6/"" 212,13''2 0,025053
5. 1,15 5',15031 0,2'135 202,66/'2 202,3'5"/ 0,022'50
6. 1,20 50,55605 0,2''65 156,'3"32 156,113/' 0,02001/
Dari &abel 2 dapat dibuat gambar sebagai berikutA
Ga'-a0 /. H,-,(+a( ko(5e0)i de(+a(
ko()e(t0a)i kata.i)ato0
Ga'-a0 1. H,-,(+a( -i.a(+a( e)te0 de(+a(
ko()e(t0a)i kata.i)ato0 NaOH
6ada Gambar '2 Gambar 3 dan Gambar 5
terlihat bah!a semakin besar konsentrasi katalisator
#a)E yang digunakan maka konDersi minyak jarak
pagar menjadi metil ester semakin bertambah besar
sehingga bilangan esternya semakin besar pula. Eal
ini disebabkan katalisator meningkatkan kereakti*an
Fat=Fat pereaksi untuk saling bertumbukan sehingga
menurunkan tenaga aktiDasi sesuai dengan
persamaan >rrhenius, yang menyebutkan apabila
J? berkurang maka konstanta kecepatan reaksinya
akan bertambah besar. 6eningkatan kereakti*an Fat=
Fat pereaksi ini juga ditunjukkan adanya kenaikan
harga konstante kecepatan reaksi %k( sebagaimana
terlihat pada Gambar 5.
Ga'-a0 2. H,-,(+a( ko()ta(ta kece*ata(
0eak)i 6k7 de(+a( ko()e(t0a)i
kata.i)ato0
#amun, pada saat konsentrasi #a)E 1,15$
berat minyak, mulai terjadi penurunan konDersi
metil ester yang terbentuk. 6enurunan konDersi
berarti penurunan kereakti*an Fat=Fat pereaksi ini
juga ditunjukkan adanya penurunan harga konstante
kecepatan reaksi %k( sebagaimana terlihat pada
Gambar 5. Eal ini, disebabkan reaksi yang terjadi
adalah reaksi paralel, dimana selain terjadi reaksi
esteri*ikasi ada reaksi samping yang tidak
Prosiding PPI - PDIPTN 2006
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2006
$1 ISSN 0216 - 3128 Moch. Setyadji, dkk
dikehendaki yaitu penyabunan. Disamping itu hasil
reaksi campuran larutan #a=metanoat yang
menghasilkan air menyebabkan terjadinya reaksi
samping. @eaksi 6enyabunan ini terjadi karena ion
#a
K
yang tersisa bereaksi dengan asam lemak bebas
yang ada dalam minyak. @eaksi 6enyabunan ini
sangat merugikan karena sabun yang terbentuk pada
proses esteri*ikasi akan mengikat ester sehingga
akan menyulitkan proses pemisahan. .onDersi
tertinggi yaitu 55,0/65/$ dapat tercapai pada
konsentrasi katalisator #a)E 1,1$ berat minyak.
Eubungan konstanta kecepatan reaksi dengan
konsentrasi katalisator dapat dituliskan dengan
persamaan k 0 21,21' C
3
= 51,56 C
'
K 13",/5 C
2
=
106,'5 C K 2",302 untuk kisaran konsentrasi katalis
0,55 4 1,2 $.
T$/!0 3 P!)*$-+h 1!c!3$"$) 3!)*$%+1$) "!-h$%$3 1o)6!-,'7 /'0$)*$) $,$27 /'0$)*$) 3!)#$/+)$)7
/'0$)*$) !,"!-7 %$) 1o),"$)"$ 1!c!3$"$) -!$1,'
No
K!c!3$"$)
3!)*$%+1$)
Ko)6!-,'
98:
.'0$)*$)
A,$2
.'0$)*$)
P!)#$/+)$)
.'0$)*$) E,"!-
Ko), K!c R!$1,'
92!)'"-1:
1. 1000 "/,51'1' 0,20/55 1"2,505/2 1"2,'01/' 0,01/''/
2. 1100 51,5/"06 0,22/6' 200,'2"63 200,10101 0,021025
'. 1200 53,06551 0,2'223 210,56'"" 210,/'613 0,02'5'/
3. 1'00 55,0/65/ 0,22356 212,'6/"" 212,13''2 0,025053
5. 1300 5/,022"3 0,20/"0 21/,'2/2" 21/,1153" 0,0252"5
6. 1500 5/,213"6 0,20123 21/,5310" 21/,/'5"3 0,025"31
Pe(+a0,h kece*ata( *e(+ad,ka(
Data yang diperoleh pada penelitian
pengaruh kecepatan pengadukan terhadap konDersi,
angka asam, angka penyabunan dan bilangan ester
dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar /.
Ga'-a0 8. H,-,(+a( ko(5e0)i de(+a(
kece*ata( *e(+ad,ka(
Ga'-a0 9. H,-,(+a( -i.a(+a( e)te0 de(+a(
kece*ata( *e(+ad,ka(
6ada Gambar 6 dan Gambar / dapat
diketahui bah!a semakin tinggi kecepatan
pengadukan maka konDersi minyak jarak pagar
menjadi metil ester semakin besar, demikian pula
dengan bilangan esternya karena bilangan ester
diidentikkan dengan banyaknya ester yang
terbentuk. &erjadinya peningkatan konDersi
disebabkan adanya penambahan *rekuensi
tumbukan antara molekul=molekul Fat pereaksi
sehingga akan mempengaruhi konstanta kecepatan
reaksi %Gambar "(.
Ga'-a0 :. H,-,(+a( ko()ta(ta kece*ata(
0eak)i 6k7 de(+a( kece*ata(
*e(+ad,ka(
Prosiding PPI - PDIPTN 2006
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2006
Moch. Setyadji, dkk. ISSN 0216 - 3128 $2
Eubungan konstanta kecepatan reaksi
dengan kecepatan pengadukan dapat ditulis dengan
persamaan k 0 L 2.10
="
#
2
K /.10
=5
# 4 0,00'15
untuk kisaran kecepatan pengadukan 1000 4 1500
rpm.
,iodisel yang dihasilkan dianalisis
menggunakan instrument G9 dan G9=-+.
,erdasarkan hasil kromatrogram G9, maka sampel
biodisel dari minyak jarak pagar yang optimal
adalah pada kondisi operasiA suhu /0
o
9, !aktu
reaksi 2 jam, rasio reaktan 5A2, kecepatan putaran
1500 rpm, dan konsentrasi katalisator #a)E 1,1$
yaitu memiliki empat senya!a utama. 6ada analisis
pendekatan struktur menggunakan G9=-+ dapat
diketahui bah!a komposisi biodisel %metil ester(
yang diperoleh adalahA metil ester behenat 1','' $2
metil ester =11,13=eicosadienoat 5,26 $2 metil ester
oleat /1,/6 $2 dan metil ester isostearat 5,65 $.
KESIMPULAN
1. 6ada pembuatan biodisel dari minyak jarak
pagar menggunakan pereaksi methanol, maka
konsentrasi katalisator #a)E sangat
berpengaruh terhadap konstante kecepatan
reaksi dan hasil esteri*ikasi, konsentrasi
katalisator #a)E optimum diperoleh pada
penggunaan 1,1 $ berat minyak.
2. .ecepatan pengadukan optimum yang
digunakan pada pembuatan biodisel adalah
1500 rpm.
'. .onsentrasi katalisator dapat mempengaruhi
konstanta kecepatan reaksi dengan persamaanA
k 0 21,21' C
3
4 51,56 C
'
K 13",/5 C
2
=106,'5 C
K 2",302 untuk kisaran konsentrasi katalis
0,55 4 1,2 $.
3. .ecepatan pengadukan dapat mempengaruhi
kecepatan reaksi dengan persamaanA
0,00'15 # 10 . / # 2.10 k
5 2 "
+ =
untuk kisaran kecepatan pengadukan 1000 4
1500 rpm.
5. .omposisi biodisel %metil ester( yang diperoleh
adalahA metil ester behenat, metil ester =11,13=
eicosadienoat, metil ester oleat, dan metil ester
isostearat dengan komposisi berturut=turut
1','' $2 5,26 $2 /1,/6 $2 dan 5,65 $.
DAFTAR PUSTAKA
1. ,7DEJ>#&), 2000, M6engaruh +uhu 6ada
.inetika @eaksi ?tanolisis -inyak Jarak
Dengan .atalisator .alium EidroksidM,
Haporan 6enelitian, 7niDersitas Gadjah -ada,
Nogyakarta.
1. D>@->I># ., 2003, M6embuatan ,iodisel
Dari -inyak Jarak -enggunakan 6ereaksi
-etanol dan .atalisator .)E dan 6enentuan
:iskositasnyaO, +kripsi 8akultas -atematika
dan lmu 6engetahuan >lam 7niDersitas
+ebelas -aret, +urakarta.
2. G@)GG#+, 6.E., 155", M 7nit 6rosses in
)rganic +ynthesis M, 5 ed., pp. 653=/13,
-c.Gra!!=Eill ,ook 9ompany, nc., #e!
Nork.
'. E>@&)-), >, J., 15"6, M6enyelidikan
+pektrometrik +enya!a )rganikO=edisi
keempat, p.'=105, ?rlangga, Jakarta,
&erjemahanA +ilDerstein, @.-., M+pectrometric
denti*ication o* )rganic 9oupoundsO, 3
th
edition, John Iiley P +ons nc., #e! Nork,
15"1.
3. httpA11journeyto*oreDer.org1biodisel
aleksne!.html. M &he 8oolproo* Iay to -ake
,iodisel M
5. httpA11pkukm!eb . ukm.
my1Qahmad1tugasan1s'R551eliah. htm,
7niDersitas .ebangsaan -alaysia.
6. httpA11!!!.prn2usm .
my1mainsite1plant1plant.htm, M@acun
&radisional -elayuM 7niDersitas .ebangsaan
-alaysia.
/. httpA11!!!.iptek.net.id1ind1cakraRobat1tanama
nRidC.php, M&anaman )bat ndonesiaM, ,66&,
Jakarta.
". .?&>@?#, +., 15"6, M 6engantar &eknologi
Hemak dan -inyak 6angan M, edisi , hal 232=
236, 6enerbit 7niDersitas ndonesia, Jakarta.
5. ->+@)-# dan & @7D>@+), 2005,
M-etanolisis -inyak Jarak 6agar Dengan
.atalisator #a)EO, #askah +eminar
6enelitian. 8akultas &eknologi ndustri
7niDersitas >hmad Dahlan, Nogyakarta.
10. +?&N>DJ, -., dkk, 200', M6rosiding
6ertemuan dan 6resentasi lmiah 6enelitian
Dasar lmu 6engetahuan dan &eknologi #uklir
6'&-=,>&>#O, Nogyakarta.
TANYA JA;A.
D<' ;$h')' N
Prosiding PPI - PDIPTN 2006
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2006
$8 ISSN 0216 - 3128 Moch. Setyadji, dkk
>pa +audara punya data hasil penelitian dari
nstansi lain yang sejenis %berkaitan dengan
konDersi yang diperoleh( S
-engingat dalam penelitian yang digunakan
dalam penelitian adalah -agnetic +tirer,
seandainya diaplikasikan untuk ndustri %+cale=
up( apa akan dilakukan penelitian ulang S
Moch S!"#$%&'
<ata hasil enelitian eneliti lain ada# besarnya
kon+ersi +ariatif tergantung kondisi
oerasi=roses yang diilih# besarnya kon+ersi
rata&rata di atas 2%1.
Penelitian ini menggunakan magnetic stirer# bila
hasilnya ingin scale&u untuk industri harus
dilakukan enelitian ulang menggunakan
batang engaduk dengan model imeler yang
sesuai.
T+23$0 P$)%'$)*$)
,agaimana e*isiensinya, apa sudah pernah
dihitung, kalau ya, berapa S
Moch S!"#$%&'
Efisiensi engeresan 8engambilan minyak dari
biji jarak9 sekitar 5% 1# efisiensi embuatan
ester 8biodiesel9 dari minyak jarak 8kon+ersi9
sekitar 2- 1 lebih. 0edangkan biaya roduksi
metil ester 8biodiesel9 dari minyak jarak agar
sekitar 6. ,*%%#& er liter.
Prosiding PPI - PDIPTN 2006
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2006