Tanggal (Kasus) : Presenter : dr.Nanik Herlina Hefni Puteri Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Nur Fitriasari Tempat Presentasi : RST TK IV Samarinda Obyektif Presentasi : Keilmuan Keteramilan Pen!egaran Tin"auan Pustaka #iagnostik $ana"emen $asala% Istime&a Neonatus Ba!i 'nak Rema"a #e&asa (ansia Bumil #eskrisi ) Peremuan*+, ta%un* mengelu% sering using -erutar . utar* mual* ketika -angun tidur ketika -eru-a% osisi dan dari -er-aring men"adi duduk. Tu"uan ) $enegakkan diagnosis dan enatalaksanaan /ertigo. Bahan bahasan: Tin"auan Pustaka Riset Kasus 'udit Cara membahas: #iskusi Presentasi dan diskusi 0mail Pos Data pasien : Nama) N!.1 Nomor Registrasi ) 2 ama !ahana : RST TK IV Samarinda Tel ) 2 Terdaftar se"ak ) Data utama untuk bahan diskusi: 3. #iagnosis45am-aran ) Benign Paroximal Positional Vertigo (BPPV). Keadaan 6mum Baik* Pasien sering mengelu%kan using -erutar ketika -angun tidur ketika -eru-a% osisi dan dari -er-aring men"adi duduk %ingga asien merasa tidak -isa -erdiri -a%kan %amir ter"atu%* enderita merasakan keadaan!a le-i% -aik "ika %an!a -er-aring diam* mual ada* gangguan endengaran dan telinga -erdenging tidak ada. 7. Ri&a!at Pengo-atan) Pasien tidak erna% mendaatkan terai untuk using -erutar se-elumn!a. 8. Ri&a!at kese%atan4Pen!akit) Pasien tidak memiliki ri&a!at using -erutar se-elumn!a. Pasien -aru mengalami using -erutar sekitar 3 minggu !ang lalu. Ri&a!at trauma keala disangkal. +. Ri&a!at keluarga) Tidak ada keluarga !ang erna% menderita kelu%an serua dengan asien. 9. Ri&a!at eker"aan) I-u Ruma% Tangga Istri dari Tentara :. (ain2lain) 6"i dix %allike ) Pusing -erutar (;) dan Nistagmus (;) Daftar Pustaka: 3. Bas%iruddin <* Vertigo Posisi aroksismal <inak* dalam ) Soeardi 0'* Iskandar N editor. Buku '"ar Ilmu Kese%atan Telinga Hidung Tenggorok Keala (e%er. 0disi Keenam. <akarta) Balai Pener-it FK26I.7==>. %al 3=+23=, 7. (um-anto-ing S$. Vertigo Tu"u% Keliling. 0disi Pertama. <akarta) Balai Pener-it FK26I.3,,: 8. $ard"ono* $a%ar dan Priguna sid%arta. Neurologi #asar Klinis. #ian Rak!at. <akarta. 7==:. %al 3>>23?=. "asil Pembela#aran: 1$ 0tiologi /ertigo %$ Patofisiologi /ertigo &$ Pemeriksaan ada /ertigo '$ #iagnosis /ertigo ($ Terai ada /ertigo )ub#e*ti+e Pasien mengelu% using -erutar !ang dirasakan sekitar 3 minggu !ang lalu. Pusing -erutar terse-ut dirasakan ketika -angun tidur* ketika -eru-a% osisi dan dari -er-aring men"adi duduk %ingga asien merasa tidak -isa -erdiri -a%kan %amir ter"atu%* enderita merasa le-i% -aik "ika %an!a -er-aring diam* mual ada* gangguan endengaran dan telinga -erdenging tidak ada. Saat serangan a&al erasaan using -erutar tim-ul sangat kuat dan meng%ilang setela% 8= detik %ingga 3 menit* sedangkan serangan -erulang !ang dirasakan sifatn!a le-i% ringan. Hal ini erlu diikirkan se-agai suatu gangguan keseim-angan erifer !ang sering di"umai. Ob#e*ti+e Keadaan 6mum ) Sakit Sedang Kesadaran ) komos mentis Tanda Vital) 2 Nadi) ?? kali4menit* reguler* kuat angkat 2 Tekanan #ara%) 37=4?= mmHg 2 Frekuensi Nafas)7= kali4menit 2 Su%u) afe-ris Keala4le%er) kon"ungti/a anemis (2)* sklera ikteik (2) T%oraks) dalam -atas normal '-domen) dalam -atas normal 0kstremitas) dalam -atas normmal Hasil emeriksaan fisik menun"ang enegakan diagnosis. Pada kasus ini* diagnosis ditegakkan -erdasarkan) 3. 5e"ala klinis) Pusing -erutar terse-ut dirasakan ketika -angun tidur* ketika -eru-a% osisi dan dari -er-aring men"adi duduk %ingga asien merasa tidak -isa -erdiri -a%kan %amir ter"atu%* enderita merasa le-i% -aik "ika %an!a -er-aring diam* mual ada* gangguan endengaran dan telinga -erdenging tidak ada. 7. Pemeriksaan Fisik ) 6"i #ix Hallike ( Nistagmus ; ) ,ssessment Benign Parox!smal Positional Vertigo (BPPV) didefinisikan se-agai /ertigo dengan nistagmus /ertikal* %ori@ontal atau rotatoar !ang diAetuskan ole% eru-a%an osisi keala* BPPV dikenal "uga dengan nama /ertigo ostural atau kuulolitiasis. BPPV meruakan "enis /ertigo /esti-ular erifer !ang aling sering ditemui* ke-an!akan diderita ada usia de&asa muda dan usia lan"ut. BPPV ini "uga le-i% -an!ak diderita ole% &anita di-andingkan ria dengan er-andingan 7)3. #i 6S'* re/alensin!a adala% :+ dari 3==.=== enduduk* di Indonesia BPPV meruakan /ertigo erifer !ang sering ditemui sekitar 8=B. 6sia enderita !ang aling -an!ak adala% 93 ta%un "arang ada usia kurang dari 89 ta%un. Pada sekitar 9=B kasus* en!e-a-n!a idioatik. Be-eraa kasus BPPV di"umai setela% mengalami "e"as atau trauma keala atau le%er dan roses degenerasi ada telinga dalam "uga meruakan en!e-a- BPPV se%ingga insiden BPPV meningkat dengan -ertam-a%n!a usia. Terdaat 7 teori !ang men"elaskan atofisiologi BPPV* !akni teori kuulolitiasis dan kanalolitiasis. Teori Kuulolitiasis adala% adan!a artikel !ang melekat ada kuula krista amularis. SA%ukneA%t menemukan artikel -asofilik !ang melekat ada kuula melalui emeriksaan fotomikrografi. #engan adan!a artikel ini maka kanalis semisirkularis men"adi le-i% sensitif ter%ada gra/itasi. Teori Kanalitiasis Teori ini dikemukakan olle% 0le! ada ta%un 3,?=. $enurutn!a ge"ala BPPV dise-a-kan ole% adan!a artikel !ang -e-as -ergerak (Aanalit%) di dalam kanalis semisirkularis. $isaln!a terdaat kanalit ada kanalis semisirkularis osterior. Bila keala dalam osisi duduk tegak* maka kanalit terletak ada osisi terenda% dalam kanalis semisirkularis osterior. Ketika keala dire-a%kan %ingga osisi suinasi* ter"adi eru-a%an osisi se"au% ,=C. Setela% -e-eraa saat* gra/itasi menarik kanalit %ingga osisi terenda%. Hal ini men!e-a-kan endolimfa dalam kanalis semisirkularis men"au%i amula se%ingga ter"adi defleksi kuula. #efleksi kuula ini men!e-a-kan ter"adin!a nistagmus. Bila osisi keala dikem-alikan ke a&al* maka ter"adi gerakan se-alikn!a dan tim-ul ula nistagmus ada ara% !ang -erla&anan. Sala% satu Aara !ang sangat muda% diker"akan untuk mendiagnosis BPPV adala% u"i #ix2Hallike* !aitu dengan menggerakkan keala asien dengan Aeat ke kanan* kiri dan kem-ali ke tenga%. 6"i itu daat mem-edakan lesi erifer atau sentral. Pada lesi erifer* dalam %al ini ositif BPPV* didaatkan /ertigo dan nistagmus tim-ul setela% eriode laten 723= detik* meng%ilang dalam &aktu kurang dari 3 menit* -erkurang dan meng%ilang -ila u"i diulang -e-eraa kali (fatigue). Ber-eda dengan lesi sentral* eriode laten tidak ditemukan* /ertigo dan nistagmus -erlangsung le-i% dari 3 menit* dan -ila diulang ge"ala teta ada (non fatigue). D-at2o-atan enekan fungsi /esti-uler ada umumn!a tidak meng%ilangkan /ertigo. Istila% E/esti-ulosuresantF digunakan untuk o-ato-atan !ang daat mengurangi tim-uln!a nistagmus aki-at ketidakseim-angan sistem /esti-uler. Pada se-agian asien em-erian o-at2o-at ini memang mengurangi sensasi /ertigo* namun tidak men!elesaian masala%n!a. D-at2o-at ini %an!a menutui ge"ala /ertigo. Pem-erian o-at2o-at ini daat menim-ulkan efek saming -erua rasa mengantuk. D-at2o-at !ang di-erikan diantaran!a dia@eam dan amitritilin. Beta%istin sering digunakan dalam terai /ertigo. Beta%istin adala% golongan anti%istamin !ang diduga meningkatkan sirkulasi dara% ditelinga dalam dan memengaru%i fungsi /esti-uler melalui resetor H8. Tana o-at -ukan -erarti tidak ada terai untuk mengurangi ge"ala /ertigo ada BPPV. 'dala% manu/er 0le! !ang disin!alir meruakan terai !ang aman dan efektif. $anu/er ini -ertu"uan untuk mengem-alikan kanalit dari kanalis semisirkularis osterior ke /esti-ular la-irin. 'ngka ke-er%asilan manu/er 0le! daat menAaai 3==B -ila dilati% seAara -erkesinam-ungan. Ba%kan* u"i #ix2 Hallike !ang semula ositif men"adi negatif. 'ngka rekurensi ditemukan 39B dalam 3 ta%un. $eski di-ilang aman* teta sa"a ada keadaan tertentu !ang men"adi kontraindikasi melaksanakan manu/er ini !aitu stenosis karotid -erat* unsta-le angina* dan gangguan le%er seerti sondilosis ser/ikal dengan mieloati atau reumatoid artritis -erat. $anu/er 0le!* asien diminta untuk menole%kan keala ke sisi !ang sakit se-esar +9 = * lalu asien -er-aring dengan keala tergantung dan dierta%ankan 327 menit. (alu keala ditole%kan ,= = ke sisi se-alikn!a* dan osisi suinasi -eru-a% men"adi lateral deku-itus dan dierta%an 8=2:= detik. Setela% itu asien mengistira%atkan dagu ada undakn!a dan kem-ali ke osisi duduk seAara erla%an. Setela% melakukan manu/er 0le!* asien disarankan untuk teta tegak lurus selama 7+ "am untuk menAega% kemungkinan kanalit kem-ali lagi ke kanal semisirkularis osterior. Bila asien tidak ada er-aikan dengan manu/er 0le! dan medikamentosa* em-eda%an diertim-angkan. Plan Diagnosis : Benign Paroximal Positional Vertigo. Pen!e-a- en!akit ini !aitu terdaatn!a kristal kalsium kar-onat ada kanalis semisirkularis !ang men!e-a-kan eru-a%an tekanan endolimfe dan defleksi kuula se%ingga tim-ul ge"ala kuula. 6a!a diagnosis suda% Auku otimal. Pengobatan : Prinsi engo-atan ada /ertigo ini iala% kausal dan simtomatik. 6ntuk kausal dari BPPV ini -isa dilakukan manu/er 0le! !ang daat mengem-alikan de-ris dari kanalis semisirkularis osterior ke /esti-ular la-irin. #an untuk simtomatik daat diertim-angkan enggunaan /esti-ular suressan untuk mengurangi ge"ala kelu%an using -erutar. Vesti-ular suresant ini mengandung anti emetik !ang meruakan sala% satu ge"ala dari /ertigo. Penggunaan /esti-ular suressan tidak -ole% di-erikan terlalu -an!ak ada asien BPPV karena daat mengganggu mekanisme adatasi susunan saraf usat ter%ada a-normalitas /esti-ular erifer !ang suda% ter"adi* selain itu efek saming !ang ditim-ulkan -erua mengantuk* letargi* dan er-urukan keseim-angan. $edikamentosa ) Beta%istine $es!late : mg (327 ta-4 %ari ). #osis !ang dian"urkan 7 ta-let 4 %ari. Pendidikan : Pendidikan dilakukan keada asien dan keluargan!a serta di-erikan en"elasan mengenai BPPV dan terain!a. Konsultasi : Pasien diminta agar kontrol rutin untuk meli%at er"alanan en!akit dan kema"uan terai.