DENGAN THIN LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC) Elice Kristiono (2011 3576 6811 165) Mauri Eleina Tifania (2011 3120 3324 986 ) Muzajjad Gozal Goffar (2011 3641 7078 755 ) Tujuan Praktikum Memahami prinsip pemisahan dengan metode TLC. Memisahkan dan mengidentifikasi bahan- bahan aktif dalam obat analgesik. Landasan Teori Kromatografi didasarkan pada perbedaan afinitas senyawa analit terhadap fasa diam dan fasa gerak. Sampel diteteskan pada pelat (fasa diam), kemudian diletakkan pada chamber yang berisi fase gerak (pelarut). Larutan pengelusi ini akan bergerak membawa analit ke atas di sepanjang pelat. Visualisasi dilakukan dengan menambahkan senyawa fluoresen diletakan dibawah lampu UV analit akan nampak sebagai titik-titik gelap pada pelat TLC. Pelat TLC yang telah divisualisasikan disebut kromatogram. Dari kromatogram ini kita dapat menentukan faktor retensi (Rf) untuk setiap analit. Obat analgesik adalah obat pereda nyeri yang biasanya mengandung aspirin, asetaminofen, dan ibuprofen. Terkadang juga ditambahkan kafein untuk menetralkan efek sedatif. Dalam percobaan ini kita akan menganalisis obat analgesik yang dijual dipasaran dengan TLC. Keempat senyawa yang disebutkan di atas juga akan dianalisa pada pelat TLC yang sama sebagai standar untuk perbandingan. Titik noda yang dihasilkan lalu diamati di bawah sinar UV. Nilai Rf keempat standar dan masing-masing analit yang dihasilkan obat analgesik kemudian ditentukan. Dengan cara ini kita dapat mengidentifikasi bahan aktif yang terkandung di dalam obat analgesik komersial tersebut. Alat dan Bahan
Heksana Etil asetat Asam asetat Asetominofen Aspirin
Kafein Ibuprofen Obat analgesik Etanol Dikloro metana Bahan: Material Safety Data Heksana: Menyebabkan iritasi kulit Cairan dan uap amat mudah menyala Mudah terbakar Berbahaya terhadap air
Etil asetat: Cairan dan uap mudah menyala Menyebabkan iritasi mata Mudah terbakar Agak berbahaya untuk air
Etanol: Mudah terbakar Menyebabkan iritasi
Dikloro metana: Karsinogenik Tidak mudah terbakar Bahaya untuk air