Anda di halaman 1dari 7

PERUBAHAN LUAS TULANGAN KOLOM AKIBAT

PEMASANGAN DINDING GESER


Reza Maulana
ABSTRAK
Kolom merupakan suatu komponen struktur yang sangat penting peranannya
dalam suatu struktur bangunan. Kekuatan kolom dalam memikul beban sangat
tergantung pada banyaknya tulangan kolom yang dipasang. Tulangan kolom dapat
dikurangi dengan adanya penambahan dinding geser sebagai subsistem struktur gedung.
Penambahan dinding geser pada struktur gedung dapat meningkatkan kekakuan yang
mengakibatkan berkurangnya goyangan pada gedung dan mengurangi momen yang
terjadi. Selain itu dinding geser juga berfungsi menyerap gaya geser dalam kolom yang
terjadi akibat gempa. Sehingga kebutuhan akan tulangan pada kolom dapat direduksi.
Dengan adanya dinding geser diharapkan mengurangi kegagalan struktur akibat gempa.
Pemodelan struktur gedung dibuat bentuk persegi 10 lantai dengan tinggi 40
meter. Model gedung berada pada zona gempa 6 pada jenis tanah lunak. Analisa
struktur dilakukan dengan bantuan SAP 2000, dan hasilnya berupa besaran yang akan
digunakan untuk menganalisa perubahan luas tulangan kolom.
Dari pengamatan ini diperoleh bahwa penambahan dinding geser dapat
mengurangi luas tulangan perlu kolom sebanyak 74,1% dan dinding geser juga memberi
pengaruh terhadap kekakuan struktur gedung sebesar 47,3% lebih kaku sehingga
goyangan yang terjadi pada gedung akibat gempa menjadi lebih kecil.
Kata kunci: kolom, dinding geser, luas tulangan, simpangan horizontal.
1. PENDAHULUAN
Kolom merupakan salah satu komponen utama struktur yang berfungsi untuk
memikul beban yang ada pada struktur. Beban yang ada pada struktur bangunan
awalnya dipikul oleh balok, kemudian beban yang dipikul balok tersebut akan ditransfer
ke kolom dan selanjutnya diteruskan ke struktur bawah atau pondasi.
Umumnya di Indonesia kekuatan bangunan direncanakan tahan terhadap gempa.
Gempa dapat menimbulkan dampak kerusakan yang besar karena saat terjadi gempa
struktur dihantam oleh gaya geser yang ditimbulkan oleh gempa, sehingga struktur
bergoyang dan menimbulkan pergeseran (simpangan), selain itu gempa juga membuat
komponen kolom mengeluarkan tenaga ekstra untuk menahan pergeseran yang terjadi.
Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh gempa terhadap struktur
bangunan diatas permukaan tanah maka para insinyur teknik sipil mancari solusi atas
masalah tersebut. Dinding geser (shear wall) adalah salah satu sistem struktur yang
digunakan untuk menahan beban gempa yang terjadi pada struktur bangunan.
Penggunaan shear wall pada bangunan bertingkat berfungsi sebagai penyerap gaya
lateral, gaya lateral awalnya akan diserap oleh shear wall kemudian sisa gaya tersebut
akan dipikul oleh kolom, sehingga kolom tidak terlalu banyak memikul beban.
Akhirnya perencanaan kolom dapat direduksi kekuatannya, baik dari segi dimensi
maupun luas tulangan perlunya.
Dalam makalah ini akan disimulasikan sebuah perbandingan antara portal
bertingkat tanpa dinding geser dan portal bertingkat dengan dinding geser engan
menggunakan program SAP 2000. Portal tersebut berukuran 25 meter x 25 meter,
dengan panjang 1 bentang masing-masing 5 meter. Tinggi portal 40 meter 10 lantai,
dengan tinggi tiap lantai 4 meter. Portal berada pada wilayah gempa 6 dan berada pada
kondisi tanah lunak.
2. PEMODELAN STRUKTUR PORTAL
2.1. Geometri dan Material Struktur
Penentuan dimensi dari struktur utama dari gedung ini direncanakan sebagai
berikut:
- Mutu beton (fc) = 25 MPa
- Mutu baja (fy) = 400 MPa
- Berat jenis beton (b) = 24 kN/m
3
- Panjang bentang arah x (lx) = 25 m
- Panjang bentang arah y (ly) = 25 m
- Banyak bentang arah x = 5
- Banyak bentang arah y = 5
- Banyak tingkat (n) = 10
- Tinggi tiap tingkat = 4 m
- Tebal plat (t) = 0.12 m
- Ukuran kolom = 0.75 m x 0.75 m (lantai 1), 0.70 m x 0.70
m (lantai 2 sampai 10)
- Ukuran balok = 0.30 m x 0.50 m
- Tebal dinding geser = 0.20 m
Gambar 1. Denah struktur gedung tanpa dinding geser
Gambar 2. Denah struktur gedung dengan dinding geser
2.2. Pembebanan Struktur
Beban-beban yang diperhitungkan adalah:
- Beban mati (D), berat sendiri dari struktur telah otomatis dihitung oleh program
SAP 2000. Adapun beban mati tambahan yang diperhitungkan adalah:
Keramik = 0,24 kN/m
2
Plafon = 0,18 kN/m
2
Mechanical / Electrical = 0,25 kN/m
2
Total = 0,67 kN/m
2
- Beban hidup (L), gedung ini difungsikan sebagai bangunan perkantoran,
sehingga beban hidup yang diperkirakan sebesar 2,5 kN/m
2
.
- Beban gempa (E), wilayah gempa 6, kondisi tanah lunak, faktor keutamaan
gedung (I) adalah 1,0, dan koefisienreduksi (R) adalah 8,5.
Beban tersebut akan dihitung dengan kombinasi beban yang sesuai dengan
peraturan SKSNI-2002, yaitu:
1. Kombinasi I = 1,4 D
2. Kombinasi II = 1,2 D + 1,6 L
3. Kombinasi III = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E-x
4. Kombinasi IV = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E-y
5. Kombinasi V = 0,9 D + 1,0 E-x
6. Kombinasi VI = 0,9 D + 1,0 E-y
3. HASIL ANALISA
Dari hasil analisa yang dilakukan dengan program SAP 2000 terlihat bahwa
penambahan dinding geser (shearwall) pada struktur gedung mempunyai dampak
positif bagi kekakuan struktur gedung tersebut. Hal itu terlihat pada adanya perubahan
nilai simpangan horizontal menjadi lebih kecil dibandingkan dengan nilai tanpa
menggunakan dinding geser (shearwall), begitu juga dengan perubahan luas tulangan
perlu kolom yang semakin kecil dengan adanya penambahan dinding geser.
Adapun persentase perubahan luas tulangan kolom yang terjadi dapat dilihat dari
grafik hubungan antara persentase perubahan luas tulangan dengan tinggi lantai portal.
Gambar 3. Grafik persentase perubahan tulangan longitudinal kolom
Luas tulangan geser kolom pada kedua model struktur menghasilkan luas
tulangan minimum, oleh karena itu sulit melakukan perbandingan perubahan luas
tulangan gesernya. Namun terjadi penurunan gaya geser yang terjadi pada kolom, gaya
geser pada kolom dengan menggunakan dinding geser mengalami penurunan. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Perubahan gaya geser pada kolom lantai 1
Lantai
Gaya Geser
Tanpa D. Geser
(kN)
Dengan D. Geser
(kN)
1
183.664 46.143
224.733 57.286
234.497 59.313
234.469 60.177
234.904 61.661
187.559 49.12
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
0
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e

(
%
)
Persentase Perubahan Tulangan
Kolom
menggunakan dinding geser (shearwall), begitu juga dengan perubahan luas tulangan
perlu kolom yang semakin kecil dengan adanya penambahan dinding geser.
Adapun persentase perubahan luas tulangan kolom yang terjadi dapat dilihat dari
grafik hubungan antara persentase perubahan luas tulangan dengan tinggi lantai portal.
Gambar 3. Grafik persentase perubahan tulangan longitudinal kolom
Luas tulangan geser kolom pada kedua model struktur menghasilkan luas
tulangan minimum, oleh karena itu sulit melakukan perbandingan perubahan luas
tulangan gesernya. Namun terjadi penurunan gaya geser yang terjadi pada kolom, gaya
geser pada kolom dengan menggunakan dinding geser mengalami penurunan. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Perubahan gaya geser pada kolom lantai 1
Lantai
Gaya Geser
Tanpa D. Geser
(kN)
Dengan D. Geser
(kN)
1
183.664 46.143
224.733 57.286
234.497 59.313
234.469 60.177
234.904 61.661
187.559 49.12
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lantai
Persentase Perubahan Tulangan
Kolom
menggunakan dinding geser (shearwall), begitu juga dengan perubahan luas tulangan
perlu kolom yang semakin kecil dengan adanya penambahan dinding geser.
Adapun persentase perubahan luas tulangan kolom yang terjadi dapat dilihat dari
grafik hubungan antara persentase perubahan luas tulangan dengan tinggi lantai portal.
Gambar 3. Grafik persentase perubahan tulangan longitudinal kolom
Luas tulangan geser kolom pada kedua model struktur menghasilkan luas
tulangan minimum, oleh karena itu sulit melakukan perbandingan perubahan luas
tulangan gesernya. Namun terjadi penurunan gaya geser yang terjadi pada kolom, gaya
geser pada kolom dengan menggunakan dinding geser mengalami penurunan. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Perubahan gaya geser pada kolom lantai 1
Lantai
Gaya Geser
Tanpa D. Geser
(kN)
Dengan D. Geser
(kN)
1
183.664 46.143
224.733 57.286
234.497 59.313
234.469 60.177
234.904 61.661
187.559 49.12
Hal ini menunjukkan bahwa pemasangan dinding geser memang dapat
mengurangi gaya geser yang terjadi dengan bukti adanya penurunan gaya geser yang
terjadi pada kolom.
Untuk perbandingan perubahan nilai simpangan horizontal pada kedua model
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Simpangan horizontal masing-masing model
Lantai
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser
Arah x (m) Arah Y (m) Arah x (m) Arah Y (m)
1 0.000754 0.000754 0.000287 0.000287
2 0.002198 0.002198 0.000854 0.000854
3 0.003812 0.003812 0.001589 0.001589
4 0.005406 0.005406 0.002432 0.002432
5 0.006895 0.006895 0.003327 0.003327
6 0.008230 0.008230 0.004231 0.004231
7 0.009374 0.009374 0.005111 0.005111
8 0.010293 0.010293 0.005944 0.005944
9 0.010969 0.010969 0.006723 0.006723
10 0.011413 0.011413 0.007406 0.007406
Gambar 4. Perbandingan simpangan horizontal arah-x
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
0.012
1 2
S
i
m
p
a
n
g
a
n

H
o
r
i
z
o
n
t
a
l

(
m
)
Perbandingan Simpangan Horizontal Arah-X
Tanpa D. Geser
Hal ini menunjukkan bahwa pemasangan dinding geser memang dapat
mengurangi gaya geser yang terjadi dengan bukti adanya penurunan gaya geser yang
terjadi pada kolom.
Untuk perbandingan perubahan nilai simpangan horizontal pada kedua model
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Simpangan horizontal masing-masing model
Lantai
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser
Arah x (m) Arah Y (m) Arah x (m) Arah Y (m)
1 0.000754 0.000754 0.000287 0.000287
2 0.002198 0.002198 0.000854 0.000854
3 0.003812 0.003812 0.001589 0.001589
4 0.005406 0.005406 0.002432 0.002432
5 0.006895 0.006895 0.003327 0.003327
6 0.008230 0.008230 0.004231 0.004231
7 0.009374 0.009374 0.005111 0.005111
8 0.010293 0.010293 0.005944 0.005944
9 0.010969 0.010969 0.006723 0.006723
10 0.011413 0.011413 0.007406 0.007406
Gambar 4. Perbandingan simpangan horizontal arah-x
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lantai
Perbandingan Simpangan Horizontal Arah-X
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser
Hal ini menunjukkan bahwa pemasangan dinding geser memang dapat
mengurangi gaya geser yang terjadi dengan bukti adanya penurunan gaya geser yang
terjadi pada kolom.
Untuk perbandingan perubahan nilai simpangan horizontal pada kedua model
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Simpangan horizontal masing-masing model
Lantai
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser
Arah x (m) Arah Y (m) Arah x (m) Arah Y (m)
1 0.000754 0.000754 0.000287 0.000287
2 0.002198 0.002198 0.000854 0.000854
3 0.003812 0.003812 0.001589 0.001589
4 0.005406 0.005406 0.002432 0.002432
5 0.006895 0.006895 0.003327 0.003327
6 0.008230 0.008230 0.004231 0.004231
7 0.009374 0.009374 0.005111 0.005111
8 0.010293 0.010293 0.005944 0.005944
9 0.010969 0.010969 0.006723 0.006723
10 0.011413 0.011413 0.007406 0.007406
Gambar 4. Perbandingan simpangan horizontal arah-x
10
Perbandingan Simpangan Horizontal Arah-X
Gambar 5. Perbandingan simpangan horizontal arah-y
Tabel 3. Persentase perubahan simpangan horizontal
Lantai
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser Persentase (%)
Arah x (m) Arah Y (m) Arah x (m) Arah Y (m) Arah x Arah Y
1 0.000754 0.000754 0.000287 0.000287 61.9 61.9
2 0.002198 0.002198 0.000854 0.000854 61.1 61.1
3 0.003812 0.003812 0.001589 0.001589 58.3 58.3
4 0.005406 0.005406 0.002432 0.002432 55.0 55.0
5 0.006895 0.006895 0.003327 0.003327 51.7 51.7
6 0.008230 0.008230 0.004231 0.004231 48.6 48.6
7 0.009374 0.009374 0.005111 0.005111 45.5 45.5
8 0.010293 0.010293 0.005944 0.005944 42.3 42.3
9 0.010969 0.010969 0.006723 0.006723 38.7 38.7
10 0.011413 0.011413 0.007406 0.007406 35.1 35.1
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisa terhadap kedua model struktur, maka diperoleh:
1. Luas tulangan longitudinal kolom mengalami perubahan kebutuhan, luas
tulangan longitudinal kolom dengan menggunakan dinding geser semakin
sedikit kebutuhannya dibandingkan tanpa menggunankan dinding geser.
Persentase perubahan yang paling besar terjadi pada lantai 1, yaitu sebesar
74,1%.
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
0.012
1 2
S
i
m
p
a
n
g
a
n

H
o
r
i
z
o
n
t
a
l

(
m
)
Perbandingan Simpangan Horizontal Arah-Y
Tanpa D. Geser
Gambar 5. Perbandingan simpangan horizontal arah-y
Tabel 3. Persentase perubahan simpangan horizontal
Lantai
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser Persentase (%)
Arah x (m) Arah Y (m) Arah x (m) Arah Y (m) Arah x Arah Y
1 0.000754 0.000754 0.000287 0.000287 61.9 61.9
2 0.002198 0.002198 0.000854 0.000854 61.1 61.1
3 0.003812 0.003812 0.001589 0.001589 58.3 58.3
4 0.005406 0.005406 0.002432 0.002432 55.0 55.0
5 0.006895 0.006895 0.003327 0.003327 51.7 51.7
6 0.008230 0.008230 0.004231 0.004231 48.6 48.6
7 0.009374 0.009374 0.005111 0.005111 45.5 45.5
8 0.010293 0.010293 0.005944 0.005944 42.3 42.3
9 0.010969 0.010969 0.006723 0.006723 38.7 38.7
10 0.011413 0.011413 0.007406 0.007406 35.1 35.1
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisa terhadap kedua model struktur, maka diperoleh:
1. Luas tulangan longitudinal kolom mengalami perubahan kebutuhan, luas
tulangan longitudinal kolom dengan menggunakan dinding geser semakin
sedikit kebutuhannya dibandingkan tanpa menggunankan dinding geser.
Persentase perubahan yang paling besar terjadi pada lantai 1, yaitu sebesar
74,1%.
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lantai
Perbandingan Simpangan Horizontal Arah-Y
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser
Gambar 5. Perbandingan simpangan horizontal arah-y
Tabel 3. Persentase perubahan simpangan horizontal
Lantai
Tanpa D. Geser Dengan D. Geser Persentase (%)
Arah x (m) Arah Y (m) Arah x (m) Arah Y (m) Arah x Arah Y
1 0.000754 0.000754 0.000287 0.000287 61.9 61.9
2 0.002198 0.002198 0.000854 0.000854 61.1 61.1
3 0.003812 0.003812 0.001589 0.001589 58.3 58.3
4 0.005406 0.005406 0.002432 0.002432 55.0 55.0
5 0.006895 0.006895 0.003327 0.003327 51.7 51.7
6 0.008230 0.008230 0.004231 0.004231 48.6 48.6
7 0.009374 0.009374 0.005111 0.005111 45.5 45.5
8 0.010293 0.010293 0.005944 0.005944 42.3 42.3
9 0.010969 0.010969 0.006723 0.006723 38.7 38.7
10 0.011413 0.011413 0.007406 0.007406 35.1 35.1
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisa terhadap kedua model struktur, maka diperoleh:
1. Luas tulangan longitudinal kolom mengalami perubahan kebutuhan, luas
tulangan longitudinal kolom dengan menggunakan dinding geser semakin
sedikit kebutuhannya dibandingkan tanpa menggunankan dinding geser.
Persentase perubahan yang paling besar terjadi pada lantai 1, yaitu sebesar
74,1%.
10
Perbandingan Simpangan Horizontal Arah-Y
2. Nilai simpangan horizontal pada struktur bangunan dengan menggunakan
dinding geser jauh lebih kecil dibandingkan struktur bangunan tanpa dinding
geser. Persentase perubahan yang terjadi sebesar 35,1% pada lantai paling atas.
3. Gaya geser yang terjadi pada kolom mengalami pengurangan akibat
penambahan dinding geser.
5. DAFTAR PUSTAKA
Asroni, Ali. 2010. Kolom, Fondasi dan Balok T Beton Bertulang, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk
Rumah dan Gedung, PU, Jakarta.
Imran, Iswandi dkk. 2008. Aplicability Metoda Desain Kapasitas pada Perencanaan
Struktur Dinding Geser Beton Bertulang.
McCormac, Jack C. 1993. Desain Beton Bertulang (Edisi Kelima Jilid 1), Erlangga,
Jakarta.
Muto, Kiyoshi. 1990. Analisis Perancangan Gedung Tahan Gempa, Erlangga, Jakarta.
Pramono, Handi dkk. 2007. 12 Tutorial dan Latihan Desain Konstruksi dengan SAP
2000 Versi 9, Andi, Yogyakarta.
Pramono, Handi dkk. 2007. Desain Konstruksi Plat & Rangka Beton Bertulang dengan
SAP 2000 Versi 9, Andi, Yogyakarta.
Purwono, Rahmat dkk. 2009. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung (SK SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan (S-2002), Departemen
Pekerjaan Umum.
Satyarno, Iman dkk. 2012. Belajar SAP 2000 Analisis Gempa (Seri 2), Zamil
Publishing, Yogyakarta.
Standart Perencanaan Gempa untuk Struktur Gedung (SNI 03-1726-2002)
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-xxxx-2002)
Vis, W.C, dan Gideon Kusuma. 1993. Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang,
Erlangga, Jakarta.
Vis, W.C, dan Gideon Kusuma. 1993. Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang,
Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai