Anda di halaman 1dari 29

PT.

MADANI CITRA MANDIRI

Jl.AP.Mangkunegara Kec.Tenggarong Seberang Kab.Kutai Kartanegara


Telp. (0541) 7084 006 - 7067 880 Fax : (0541) - 7033 991
KALIMANTAN TIMUR

RENCANA KERJA PEMENUHAN KEWAJIBAN


IZIN PERSETUJUAN PRINSIP EKSPLOITASI TAMBANG BATUBARA
A.N PT.MADANI CITRA MANDIRI
DI KAB. KUTAI KARTANEGARA,PROP. KALIMANTAN TIMUR.

PERSETUJUAN PRINSIP MENTERI KEHUTANAN

NOMOR : S.335/MENHUT-VII/2008 TANGGAL 17 JUNI


2008 LUAS + 862,69 HEKTAR

PT. MADANI CITRA MANDIRI


2008

KATA PENGANTAR

Memperhatikan surat Menteri Kehutanan Nomor : S.335/MenhutVII/2008 Tanggal


17 Juni 2008 tentang persetujuan prinsip
penggunaan kawasan untuk eksploitasi bahan galian batubara dan
sarana penunjangnya an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur, kami bermaksud memenuhi
salah satu kewajiban untuk menyusun rencana kerja pemenuhan
kewajiban kewajiban yang terkandung dalam surat Menteri
Kehutanan tersebut.
Rencana kerja ini mencakup beberapa bagian yang berhubungan
dengan proses/prosedur perizinan pengunaan kawasan hutan (pinjam
pakai) dan rencana pemenuhan kewajiban baik dari aspek teknis
pelaksanaan maupun tata waktunya.
Kami sadari bahwa rencana kerja ini belum sempurna seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya saran dan
masukan sebagai bahan penyempurnaan rencana kerja ini.
Atas terbitnya surat Menteri Kehutanan tersebut diatas, kami
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Menteri Kehutanan Republik Indonesia beserta jajarannya;
2. Kepala Badan Planologi Kehutanan;
3. Gubernur Kalimantan Timur beserta jajarannya;
4. Bupati Kutai Kertanegara beserta jajarannya;
5. Kepala Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan;
6. Kepala Bidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan
beserta staf/pegawai yang telah banyak membantu;
7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami berharap semoga rencana kerja ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi pihal-pihak yang berkepentingan.

Jakarta, Juli 2008

PT.MADANI CITRA MANDIRI

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................
DAFTA ISI
...............................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................
I1
I.1. Latar Belakang ..................................................
I1
I.2. Maksud dan Tujuan ............................................
I2
BAB II. DASAR HUKUM KEGIATAN ................................
II1
II.1.Dasar Hukum ....................................................
II1
II.2.Perizinan ............................................................
II2
BAB III. RENCANA KERJA ...........................................
III1
III.1. Kewajiban-kewajiban PT.Madani CitraMandiri .........
III1
III.2. Ketentuan-ketentuan lain ..................................
III2
III.3. Rencana Kerja dan Tata Waktu Pemenuhan
Kewajiban ......................................................III2
III.3.1. Penyiapan Lahan Penganti ............................
III2
III.3.2. Tata Batas .............................................. ..
III5
III.3.3. Invetarisasi Tegakan .....................................
III9
III.3.4. Pembayaran PSDH dan DR ............................
III10
III.3.5. Perlindungan Kawasan Hutan ........................
III10
III.3.6. Pemulihan Kondisi Kawasan Hutan .................
III11
III.3.7. Penyelesaian Pihak-Pihak Ketiga ....................III12
III.3.8. Monitoring dan Evaluasi ...............................
III13
III.3.9. Pelaporan ....................................................
III13
III.4.
Rencana Kerja Penggunaan Kawasan Hutan .............. III15
III.4.1. Areal Pertambangan .........................................
III.4.2. Pembangunan Infrastruktur Tambang .................
III.5. Hasil Yang Diharapkan .............................................
BAB IV. PENUTUP ........................................................
LAMPIRAN ..............................................................

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman
Texks

1. Tata Waktu Pemenuhan Kewajiban Penyedian dan


Penyerahan Lahan Kompensasi PT.Madani Citra
Mandiri .........................................................
III- 8
2. Rencana dan Tata Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Tata
Batas,Invetarisasi
Tegakan
dan
Pelunasan/Pembayaran DR dan PSDH ...............
III-9
3. Rencana dan Tata Waktu Pemenuhan Seluruh
Kewajiban PT.Madani Citra Mandir ....................
III-10
4. Rencana dan Luas Pengunaan Kawasan Hutan
untuk
Kegiatan
Eksploitasi
Batubara
oleh
PT.Madani Citra Mandir ...................................
III-15

DATAR GAMBAR
Lampiran

Halaman
Teks

1. Skema Proses Penyerahan Lahan Kompensasi Pinjam


Pakai Kawasan Hutan ......................................
III-5

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
Teks
1. Surat
Menteri
Kehutanan
Nomor
S.335/MENHUT-VII/2008 Tanggal
17 Juni
2008 hal Persetujuan prinsip penggunaan
kawasan untuk eksploitasi bahan galian
batubara dan sarana penunjangnya an.
PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur .........
III-5

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang memberikan
sumbangan devisa bagi Negara Indonesia,saat ini kegiatan eksplorasi
tambang mulai banyak dilaksanakan oleh investor khususnya untuk
bahan galian tambang batubara. Banyaknya kegiatan eksplorasi
tambang tersebut tidak terlepas dari mulai stabilnya kondisi politik
dan perekonomian dalam negeri serta kebijakan pemerintah yang
mempermudah
penanaman
investasi
bagi
dunia
usaha
pertambangan.
Kegiatan penambagan batubara telah dirasakan memberikan
manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi pertumbuhan
perekonomian regional maupun nasional dan berkontribusi terhadap
peningkatan
devisa
negara,penyerapan
tenaga
kerja
serta
perkembangan perekonomian lainnya khususnya yang berhubungan
dengan sektor pertambangan batubara.
PT.Madani Citra Mandiri adalah pemegang Kuasa Pertambangan (KP)
Eksploitasi bahan galian batubara seluas
5.000 Ha di Kecamatan
Kembang
Janggut
dan
Kenohan,
Kabupaten
Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur sesuai Keputusan
Bupati
Kutai Kertanegara No. 521/3276/Ek tanggal 15 Mei 2007.
Melalui surat No.45/MCM-TGR/2006 tanggal
10 Mei 2007 dan
No.50/MCM-TGR/2007 tanggal 03 Agustus 2007 Direktur Utama
PT.Madani Citra Mandiri mengajukan permohonan ijin pinjam pakai
kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan RI seluas + 862,69 Ha
untuk eksploitasi bahan galian batubara yang terletak di wilayah
Kecamatan Kembang Janggut dan Kenohan Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur.
Menteri Kehutanan RI melalui surat Nomor S.335/MENHUT-VII/2008
tanggal 17 Juni 2008 hal Persetujuan prinsip penggunaan kawasan
untuk eksploitasi bahan galian batubara dan sarana penunjangnya
an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai Kartanegara,Propinsi
Kalimantan Timur. Dengan surat tersebut Pt. Madani Citra Mandiri
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehutanan RI untuk
melakukan kegiatan eksploitasi batubara di daerah sebagaimana
tersebut di atas dengan luas + 862,69 Hektar dengan berbagai
persyaratan/kewajiban yang harus dipenuhi sebelum mendapatkan
izin pinjam pakai kawasan hutan.

Rencana
kegiatab
eksploitasi
tambang
batubara
beserta
pembangunan sarana prasarana penunjangnya merupakan bentuk
partisipasi aktif PT.Madani Citra Mandiri dalam mensukseskan
pembangangunan Indonesia khususnya perwujudan komitmen
perusahaan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan di segala bidang aspek
kehidupan yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur.
2. Meningkatkan perekonomian daerah/pendapatan asli daerah
(PAD) khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Propinsi
Kalimantan Timur.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi
pertambangan dan peningkatan aspek-aspek sosial ekonomi
lainnya.
4. Memenuhi permintaan pasokan batu bara dari industri
pertambangan nasional, regional maupun internasional.
5. Memanfaatkan potensi sumberdaya alam seoptimal dan
seefesien mungkin.
6. Menjaga kelestarian sumberdaya alam, hutan dan lingkungan
global.
I.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud disusunnya rencana kerja ini adalah untuk memenuhi salah
satu kewajiban PT.Madani Citra Mandiri sebagaimana yang tertuan
dalam surat Menteri Kehutanan Nomor : S.335/MENHUT-VII/2008
tanggal 17 Juni 2008 .
Sedangkan tujuannya adalah untuk memberi gambaran dan
informasi tentang rencana pelaksanaan pemenuhan kewajibankewajiban yang dibebankan kepada PT.Madani Citra Mandiri atas
terbitnya surat persetujuan prinsip Menteri Nomor : S.335/MENHUTVII/2008 tanggal
17
Juni
2008. Untuk kegiatan eksploitasi
tambang batubara a.n, PT. Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur seluas + 862,69 hektar.

BAB II
DASAR HUKUM KEGIATAN
II.1. DASAR HUKUM
Landasan hukum kegiatan eksploitasi batubara oleh PT.Madani Citra
Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Dasar Negaea Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuanketentuan Pokok Pertambangan;
3
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
4. Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah;
6. Undamg-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan;
7. Undang-undang Nomor 32 Tahu n 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 1992 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewengan
Pemerintah dan Kewengan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal
dari
Penggunaan
Kawasan
Hutan
untuk
Kepentingan
Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada
Departemen Kehutanan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 339/Kpts-II/1990 jo
Nomor 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuran Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo
Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Panitia Tata Batas;
14. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 146/KptsII/1999 Tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam
Kawasan Hutan;
15. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor :
1453 k/29/mem/2000 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Tugas Pemerintah di Pertambngan Umum;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 32/Kpts-II/2001 Tentang


Kriteria dan Standar Pengukuran Kawasan Hutan;
17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 70/Kpts-II/2001 Tentang
Penetapan Kawasan Hutan, Perubahan status dan fungsi
kawasan hutan.
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.14/Menhut-II/2006
Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.64/Menhut-II/2006
Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.14/Menhut-II/2006 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
Hutan;
II.2.PERIZINAN
Dalam melaksanakan kegiatan di Lapangan, PT.Madani Citra Mandiri
telah memperoleh izin melakukan kegiatan ekslploitasi batubara
berdasarkan :
1. Surat Menteri Kehutanan Nomor
S.335/MENHUT-VII/2008
tanggal
17 Juni 2008 hal Persetujuan prinsip penggunaan
kawasan untuk eksploitasi bahan galian batubara dan sarana
penunjangnya an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur.
2. Surat Gubernur Kalimantan Timur No.521/3276/ Ek tanggal 15
Mei.
3. Surat Keterangan (SK) Bupati
Kutai Kartanegara Nomor
540/34/KP-Er/DPE-IV/2006 Tanggal 4 April 2006. Tentang Kuasa
Pertambangan (KP) Eksplorasi atas suatu wilayah seluas 5.000
ha dengan kode wilayah KW.KTN 2006 034 Er yang terletak di
Wilayah Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai
Kartanegara.
4. Keputusan Bupati Kutai Kertanegara No. 521/3276/Ek tanggal
15 Mei 2007.
5. Dokumen AMDAL (Andak-RKL-RPL) dengan nomor Persetujuan :
KAKK/02/AMDAL/TAMBANG BATUBARA/2007 tanggal 15 Maret
2007.
6. Surat Direktur Jendaral Bina Produksi Kehutan No.S.258/VIBRPHP/2008 tanggal 14 Mei 2008
Dengan landasan hukum yang digunakan dan perizinan yang dimiliki
oleh PT.Madani Citra Mandiri diharapkan di dalam proses pemenuhan
kewajiban persetujuan prinsip pinjam kawasan hutan hingga pada
saat pelaksanaan kegiatan di lapangan dapat berjalan dengan baik
dan mencapai tujuan atau target yang siharapkan.

BAS III RENCANA KERJA


III. 1. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PT. OBI PRIMA BATUBARA
Berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor S.335/MENHUTVII/2008S. tanggal 17 Juni 2008 hal Persetujuan prinsip penggunaan
kawasan untuk eksploitasi bahan galian batubara dan sarana
penunjangnya an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur , PT.Madani Citra Mandiri
dibebani kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Menyediakan dan menyerahkan lahan bukan kawasan hutan


kepada Departemen Kehutanan seluas 1.048,30 hektar (seribu
empat puluh depalan koma tiga puluh per seratus hektar) yang
"clear and clean" dan direboisasi sebagai kompensasi atas
kawasan hutan yang dipergunakan;
Menanggung biaya pengukuran, pemetaan dan pemancangan
tanda batas atas kawasan hutan yang digunakan serta biaya
pengukuhan lahan kompensasi;
Menanggung biaya inventarisasi tegakan serta membayar ganti
rugi nilai tegakan atas kawasan hutan yang digunakan;
Membayar Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana
Reboisasi (DR);
Menghindari dan mencegah terjadinya kerusakan hutan, erosi,
tanah longsor dan kebakaran hutan dalam pelaksanaan kegiatan
di lapangan;
Melaksanakan reklamasi dan reboisasi pada kawasan hutan yang
sudah tidak dipergunakan tanpa menunggu selesainya jangka
waktu pinjam pakai kawasan hutan;
Dilarang melakukan penambangan di sekitar mata air, danau,
sungai.
Memperhatikan keseimbangan ekologi (ecological balance) di
dalam kawasan hut an produksi dan sekitarnya;
Menjaga keamanan kawasan hutan yang digunakan dan di
sekitarnya;
Melaporkan setiap adanya kegiatan pelanggaran hukum di areal
kerjanya kepada instansi kehutanan terdekati;
Memberikan kemudahan bagi aparat Kehutanan baik pusat
maupun daerah sewaktu melakukan monitoring dan evaluasi
lapangan;
Menyampaikan laporan secara periodik yaitu setiap 12 (dua
belas) bulan sekali atas kemajuan pemenuhan kewajibannkewajiban dalam persetujuan prinsip ;
Selambat-lambatnya dalam tempo 100 (seratus) hari sejak
diterbitkan persetujuan prinsip ini, PT.Madani Citra Mandiri wajib
membuat rencana kerja pemenuhan kewajiban yang dilengkapi

dengan surat pernyataan di hadapan notaris tentang


kesanggupan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang
ditetapkan, selanjutnya rencana kerja tersebut diserahkan
kepada Menteri Kehutanan, Kepala Badan Planologi Kehutanan,
Gubernur Kalimantan Timur, Bupati Kutai Kartanegara, Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Balai
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV.
14. Apabila di dalam kawasan hut an yang dipinjam pakai terdapat
hak-hak pihak ketiga, penyelesaiannya menjadi tanggung jawab
pemohon yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah
setempat.
III.2. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Adapun ketentuan-ketentuan lain dalam surat Menteri Kehutanan
tersebut di atas yang menjadi batasan-batasan bagi pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut :
1.

2.

Letak dan luas secara pasti kawasan hutan yang dipinjam pakai
tersebut ditentukan berdasarkan hasil penataan batas di
lapangan yang dilaksanakan oleh Balai Pemantapan Kawasan
Hutan Wilayah IV bersama Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai
Kartanegara dibawah koordinasi Dinas Kehutanan Propinsi
Kalimantan Timur.
Pemanfaatan kayu hasil tebangan akibat kegiatan pembukaan
kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi bahan galian batubara
dilaksanakan
secara
bertahap
sesuai
rencana
kerja
penambangan PT.Madani Citra Mandiri dengan dikoordinasikan
oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur sesuai
peraturan yang berlaku.

3.

Persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan berlaku selama


2 (dua) tahun terhitung sejak ditandatangani.

4.

Apabila pemohon tidak rnelaksanakan ketentuan-ketentuan


tersebut di atas atau terjadi penyirnpangan, maka persetujuan
prinsip ini menjadi batal dan pemohon dikenakan sanksi sesuai
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

5. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


persetujuan prinsip ini, maka akan dilakukan
perbaikan
sebagaimana mestinya.
III.3. RENCANA KERJA DAN TATA WAKTU PEMENUHAN KEWAJIBAN
III.3.1. PENYIAPAN LAHAN PENGGANTI

Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor


14/Menhut-VII/2006 Pasal 13 ayat (I), bahwa lahan kompensasi
mernenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

Jelas statusnya dan bebas dari hak pihak lain atau bebas dari
segala jenis pernbebanan;
Letaknya berbatasan langsung dengan kawasan hutan;
Terletak di dalarn Sub DAS atau DAS yang sarna dan pulau
yang sama;
Dapat dihutankan kembali dengan cara konvensional.

Ketentuan tersebut di atas menyulitkan bagi PT. Madani Citra Mandiri


untuk menyiapkan lahan pengganti yang dipesyaratkan seluas
1.048,30 hektar (seribu empat puluh depalan koma tiga puluh per
seratus hektar). Hal itu disebabkan oleh seluruh areal di Pulau
Obilatu berstatus kawasan hutan dengan fungsi Hutan Lindung (HL)
dan Hutan Produksi Konversi (HPK). Penyiapan lahan pengganti akan
diupayakan di sekitar Pulau Obi yang merupakan pulau terbesar yang
berada di seki tar Pulau Obilatu.
Apabila di Pulau Obi tidak memungkinkan bagi penyediaan lahan
kompensasi, maka akan diupayakan di Pulau-pulau lain di wilayah
Provinsi Kalimantan Timur dengan berpedoman pada beberapa butirbutir Pasal 13 ayat (1) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
14/Menhut-VII/2006 tersebut di atas, yaitu :

Jelas statusnya dan bebas dari hak pihak lain atau bebas dari
segala jenis pembebanan;
Letaknya berbatasan langsung dengan kawasan hutani ;
Dapat dihutankan kembali dengan cara konvensional.

Langkah-langkah yang akan di tempuh Manajemen PT. Madani Citra


Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dan bekerja sarna dengan aparat setingkat
kampung/dusun/desa/kelurahan
dan
kecamatan
untuk
menginventarisir lahan-lahan milik masyarakat seluas
1.048,30 hektar yang berbatasan dengan kawasan hutan.
2. Berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten setempat dan
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur untukmenguji
kelayakan teknis calon lahan kompensasi.
3. Melakukan negoisasi dan transaksi jual beli lahan masyarakat.
4. Balik nama lahan masyarakat menjadi milik/ atas nama PT.
Madani Citra Mandiri.

5.
6.

7.

Melaporkan kepada Dinas Agraria/Badan Pertanahan Nasional


Kabupaten setempat untuk memperoleh sertifikat titel hak atas
nama PT. Madani Citra Mandiri
Pelepasan hak atas nama PT. Madani Citra Mandiri menjadi tanah
negara bebas yang meliputi :
Pencoretan buku letter C Desa dan perubahan Peta Desa
Penghapusan SPPT dan perubahan Peta PBB
Pencoretan dokumen di Badan Pertanahan Nasional
Menyerahkan lahan kepada Menteri Kehutanan untuk proses
lebih lanjut.

Sebagai ilustrasi proses penyerahan


sebagaimana bagan/skema berikut :

lahan

kompensasi

adalah

Gambar 1. Skema Proses Penyerahan Lahan Kompensasi Pinjam


Pakai Kawasan Hutan
Adapun waktu pelaksanaan penyediaan lahan kompensasi telah
dimulai
sejak
terbitnya
surat
Menteri
Kehutanan
Nomor
S.335/MENHUT-VII/2008 tanggal 17 Juni 2008. PT. Madani Citra
Mandiri tidak dapat memperkirakan penyelesaian penyediaan lahan
kompensasi ini mengingat prosedur yang cukup panjang dan
berhubungan dengan perizinan-perizinan lain yang melibatkan
banyak instansi. Namun demikian, PT. Madani Citra Mandiri akan
berupaya untuk menyediakan lahan kompensasi tersebut dengan
tata waktu yang direncanakan sebagaimana Tabel 1.

Apabila dalam waktu yang ditentukan (2 Tahun) PT. Obi Prima


Batubara tidak dapat mencapai target yang diinginkan maka,
manajemen PT. Madani Citra Mandiri akan mengajukan perpanjangan
izin persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan kepada Menteri
Kehutanan. Dan apabila mengalami kesulitan/terkendala dalam
penyediaan lahan kompensasi, maka manajemen PT. Madani Citra
Mandiri akan senantiasa melakukan konsultasi dengan Dinas
Kehutanan Provinsi/kabupaten dan Departemen Kehutanan untuk
mencari solusi terbaik bagi pemenuhan kewajiban penyediaan lahan
kompensasi tersebut.
Sebagai alternatif terakhir, manajemen PT. Madani Citra Mandiri akan
memohon kepada Menteri Kehutanan untuk mengganti kewaj iban
penyediaan dan penyerahan lahan kompensasi dengan pembayaran
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang besarnya ditentukan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2008 Tentang
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan
Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada
Departemen Kehutanan. Untuk itu manajemen PT. Madani Citra
Mandiri bersedia membuat dan menandatangani surat pernyataan
kesanggupan untuk membayar PNBP sesuai ketentuan yang berlaku
dihadapan Notaris.
PT. Madani Citra Mandiri akan segera mereboisasi lahan kompensasi
segera setelah titel hak resmi atas nama PT. Madani Citra. Jenis-jenis
tanaman reboisasi adalah jenis-jenis tanaman endemik (endemic
trees species) , jenis tanaman yang dilindungi (protected trees
species), dan jenis-jenis tanaman lokal (local species) yang dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan atau
jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan peruntukan calon kawasan
hutan. Nama jenis-jenis tersebut akan ditentukan berdasarkan
arahan dari Dinas Kehutanan Provinsi /Kabupaten. Demikian juga
halnya dengan pelaksanaan kegiatan reboisasi lahan kompensasi
tersebut
akan
dikoordinasikan
dengan
Dinas
Kehutanan
Provinsi/Kabupaten dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Kalimantan Timur.
III.3.2. TATA BATAS
Pelaksanaan tata batas kawasan hutan akan dilaksanakan oleh Balai
Pemantapan Kawasan Rutan Wilayah IV sebagaimana arahan dari
Menteri Kehutanan bersama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten
Kutai Kertanegara di bawah koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi
Kalimantan Timur. PT. Madani Citra Mandiri akan memfasilitasi
pelaksanaan tata batas kawasan hutan yang akan dipergunakan

sebagai
lokasi
penunjangnya.

eksploitasi

tambang

Batubara

dan

sarana

PT. Madani Citra Mandiri akan mengirimkan surat permohonan


pelaksanaan tata batas kawasan hutan kepada Dinas Kehutanan
Provinsi sebagai koordinator pelaksana dengan tembusan surat
diujukan kepada Menteri Kehutanan c.q Kepala badan Planologi
Kehutanan, Gubernur Kalimantan Timur, Bupati Kutai Kertanegara,
Dinas Kehutanan Kabupaten dan balai Pemantapan Kawasan Rutan
Wilayah IV. PT. Madani Citra Mandiri juga akan selalu berkoordinasi
dengan tim tata batas untuk merencanakan dan menentukan teknis,
waktu dan anggaran/biaya pelaksanaan tata batas kawasan hutan.

Tabel 1. Tata Waktu Pemenuhan Kewajiban Penyediaan dan Penyerahan Lahan Kompensasi PT. Madani Citra Mandiri
No.

KEGIATAN

1.

Pencarian Lahan

2.

Studi Kelayakan Teknis Lahan

3.

Transaksi Jual Beli Lahan

4.

Proses
Sertifikasi/
Balik Nama
Lahan
Proses titel hak
Proses Pelepasan Hak
Serah Terima Kepada Departemen
Kehutanan
Proses Pengukuran menjadi Kawasan
Hutan

5.
6.
7.
8

2008
9 10 11 12 1

2009
6 7

9 10 11 12 1

2010
3 4

KETERANGAN
(Pelaksanaan)
PT. Madani Citra
Mandiri,Aparat Desa dan
Kecamatan
Dinas Kehutanan Provinsi dan
Kabupaten
PT. Madani Citra Mandiri dan
Masyarakat Pemilik Lahan
Pejabat Pembuat Akte Tanah
Dinas Agraria/BPN
Dinas Agraria/BPN
PT. Madani Citra Mandiri dan
Departemen Kehutanan
Departemen Kehutanan

Rencana waktu pelaksanaan kegiatan tata batas tersebut adalah


selama 9 bulan. Kegiatan diawali konsultasi teknis dengan
Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten
pada bulan ..... 2008, kemudian mengajukan permohonan
pelaksanaan tata batas kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan
Timur, persiapan dan penyusunan rencana tata batas dan persiapan
sumberdaya manusia, waktu dan biaya, serta melakukan koordinasi
dengan
pihak-pihak
terkait
yang
dilakukan
pada
bulan
...dan .....2008. Pelaksanaan tata batas di lapangan diperkirakan
memakan waktu 2 bulan, yaitu bulan .....dan....... 2008 yang
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyusunan laporan,
penandatanganan berita acara tata batas dan pembuatan peta tata
batas pada 2 bulan berikutnya (. - 2008) .
Tata waktu pelaksanaan kegiatan tata batas adalah sebagaimana
tersaji dalam Tabel 2.
PT. Madani Citra Mandiri akan mempedomani peraturan dan
ketentuan yang berlaku selama pelaksanaan kegiatan tata batas ini
dengan mengacu pada :
1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 339/Kpts-II/1990 jo Nomor
634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Nomor
63S/Kpts-II/1996 tentang Panitia Tata Batas;
3. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32/Kpts-II/2001 Tentang
Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan;
III. 3 . 3. INVENTARlSASI TEGAKAN
Tahapan/mekanisme kegiatan inventarisasi tegakan dan rencana tata
waktu
pelaksanaan
kegiatan
inventarisasi
tegakan
mengikuti/bersamaan dengan kegiatan tata batas kawasan hutan
sebagaimana table 2 di atas.
Sedangkan teknis pelaksanaan kegiatan inventarisasi tegakan di
dalam calon kawasan hutan yang akan digunakan oleh PT. Madani
Citra Mandiri berpedoman pada petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan
yang berlaku di Departemen Kehutanan dan atau Dinas Kehutanan.
III.3.4. PEMBAYARAN PSDH DAN DR

Pernbayaran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Reboisasi (DR)


akan dilaksanakan segera setelah laporan hasil inventarisasi tegakan
di dalam kawasan hutan yang dipinjam pakai selesai.
Dari laporan tersebut dapat diketahui jumlah nominal PSDH dan DR
yang harus dibayarkan kepada Pemerintah RI. Berdasarkan tata
waktu yang telah disusun di atas, maka diharapkan PSDH dan DR
dapat dilunasi/dibayarkan pada bulan Pebruari 2009.
III. 3.5. PERLINDUNGAN KAWASAN RUTAN
PT. Madani Citra Mandiri mempunyai kewajiban untuk melindungi

kawasan hutan yang dipergunakan untuk eksploitasi tarnbang


Batubara.
Sebagaimana
surat
Menteri
Kehutanan
Nomor
S.335/MENHUT-VII/2008 tanggal 17 Juni 2008, PT. Madani Citra
Mandiri mempunyai beberapa kewajiban yang masuk dalam aspek
perlindungan kawasan hutan, yaitu
1. Menghindari dan mencegah terjadinya kerusakan hutan, erosi,
tanah longsor dan kebakaran hutan dalam pelaksanaan kegiatan di
lapangan;
2. Melaksanakan reklamasi dan reboisasi pada kawasan hutan yang
sudah tidak dipergunakan tanpa menunggu selesainya jangka waktu
pinjam pakai kawasan hutan;
3. Dilarang melakukan penambangan di sekitar mata air, danau,
sungai.
4. Memperhatikan keseimbangan ekologi (ecological balance) di
dalam kawasan hutan produksi dan sekitarnya;
5. Menjaga keamanan kawasan hutan yang digunakan dan di
sekitarnya;
6. Melaporkan setiap adanya kegiatan pelanggaran hukum di areal
kerjanya kepada instansi kehutanan terdekat;
Selain hal tersebut di atas, PT.Madani Citra Mandiri mempunyai
komitmen untuk senantiasa melindungi kawasan hutan yang dipinjam
pakai sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab perusahaan
terhadap amanat yang telah diberikan oleh Departemen Kehutanan.
PT.Madani Citra Mandiri juga akan bersungguh-sungguh mentaati dan
menjalankan amanat yang tertuang dalam Dokumen AMDAL yang
telah disusun dan disyahkan oleh lembaga yang berwenang.

Tabel 2. Tata Waktu Pemenuhan Kewajiban Tata Batas Kawasan Hutan, Inventarisasi Tegakan, dan Pelunasan/
pembayaran PSDR dan DR
No.

KEGIATAN
7

Konsultasi Teknis Pelaksanaan


Kegiatan

Permohonan, Koordinasi,
Penyusunan Rencana Kegiatan,
Persiapan Kegiatan

Pelaksanaan
Kegiatan
Di
Lapangan
Penyusunan Laporan Hasil Tata
Batas
dan
Inventarisasi
Tegakan,
Penandatangan
Berita
Acara
Tata
Batas,
Pembuatan Peta
Pelunasan/pembayar an DR
dan PSDH

5
6

Pelaporan
Kehutanan

Kepada

Menteri

2008
10

11

12

2009
3

KETERANGAN
(PELAKSANA)
PT. Madani Citra Mandiri,
Baplan, Dishut Propinsi
dan Kabupaten
PT. Madani Citra Mandiri,
Baplan, Dishut Propinsi
dan
Kabupaten,BPKH .....

Tim Pelaksana
Tim Pelaksana

PT. Madani Citra Mandiri


Dinas Kehutanan
Propinsi (Tim

Pelaksana)

PT.Madani Citra Mandiri akan berupaya melindungi kawasan hutan


setiap saat dengan tetap berkoordinasi dengan instansi kehutanan di
provinsi maupun kabupaten. Dan sebagai bentuk kesungguhan
manajemen PT.Madani Citra Mandiri dalam melaksanakan kewajiban
tersebut, maka manajemen PT.Madani Citra Mandiri bersedia
membuat dan menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk
melindungi kawasan hutan yang dipinjam pakai dan kawasan hutan
di sekitarnya dihadapan Notaris.
111.3. 6. PEMULIHAN KONDISI KAWASAN HUTAN
Upaya pemulihan kondisi kawasan hutan yang rusak akibat praktek
eksploitasi tambang Batubara oleh PT.Madani Citra Mandiri adalah
dengan melakukan reklamasi sesuai ketentuan yang berlaku, baik di
lingkup Departemen Energi Sumber Daya Mineral (Pedoman
Reklamasi yang diterbitkan oleh Direktorat Pertambangan Umum)
maupun Departemen Kehutanan (Surat Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan Nomor: SK.146/Menhutbun-II/99).
Reklamasi akan dilaksanakan setelah eksploitasi Batubara selesai .
dilakukan dengan teknik backfilling. Reklamasi akan dilakukan sebaik
mung kin serta seefisien dan seefektif mungkin untuk menghindari
kerusakan tanah guna menyiapkan lahan yang sesuai bagi kegiatan
revegetasi.
Sebelum revegetasi dilaksanakan, pengelolaan topsoil yang baik
terlebih dahulu dilakukan untuk kemudian dilakukan penebaran,
penggemburan tanah dan penambahan bahan organik sebagai upaya
untuk memperbaiki kondisi kesuburan tanah di akhir operasi
penambangan pada areal yang telah digunakan untuk pit tambang,
output dump area, mine stockyard, topsoil stockpile dan fasilitas
tambang lainnya.
Adapun jenis-jenis tanaman yang akan dipersiapkan untuk kegiatan
revegetasi disesuaikan dengan pentahapan revegetasi, yaitu
Tahap I : untuk mengurangi evapotranspirasi dan erosi permukaan
tanah akan ditanam jenis-jenis tanaman bawah penutup tanah
(cover crop species) dari marga leguminoceae atau dari jenis
kacang-kacangan.
Tahap II : untuk mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah
dan mengikat agregat tanah oleh akar-akar tanaman dan
memberikan naungan awal bagi tanaman yang akan ditanam
berikutnya, akan ditanam dengan jenis-jenis tanaman cepat tumbuh
(fast growing species) seperti akasia (Acacia mangium), sengon

(Paraserianthes falcataria), sungkai (Peronema canescens), dan/atau


jati putih (Gmelina arborea).
Tahap III : untuk pengkayaan jenis (enrichment planting) akan
ditanam jenis-jenis tanaman yang mudah beradaptasi dengan
lingkungan, jenis lokal, jenis-jenis yang dilindungi maupun jenis-jenis
yang bernilai ekonomi tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat di
sekitar kawasan hutan (tanaman buah-buahan). Jenis-jenis terebut
diantaranya adalah kayuputih (Melaleuca kajoepoeti), eucalyptus
(Eucalyptus
alba),
meranti
(Dipterocarpus
sp),
keruing
(Dryobalanops sp), ramin (Gonistylus sp), durian (Durio zibethinus),
rambutan (Nephelium lapecium), duku (lansium domesticum), dan
lain-lain.
III.3.7. PENYELESAIAN PlHAK-PlHAK KETlGA
Kegiatan ini dilaksanakan ketika terjadi permasalahan dengan pihak
ketiga/pihak lain baik yang berhubungan dengan perizinan di sektor
pertambangan, okupasi lahan oleh masyarakat, illegal mining,
maupun permasalahan yang berhubungan dengan aspek sosial
ekonomi masyarakat.
PT.Madani Citra Mandiri akan bersikap kooperatif dan persuasif dalam
menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan untuk
menciptakan iklim/kondisi yang lebih kondusif bagi operasionalisasi
kegiatan di lapangan.
Penyelesaian permasalahan akan dilaksanakan dengan terlebih
dahulu mengadakan musyawarah dengan semua pihak yang
bersengketa. Diharapkan dengan musyawarah, permasalahan akan
dapat diselesaikan dengan baik tanpa unsur dendam di kemudian
hari. Namun demikian apabila dengan cara tersebut tidak
mernbuahkan hasil, maka PT.Madani Citra Mandiri akan menempuh
jalur hukum bagi kepentingan dan kebaikan semua pihak.
III.3 .8. MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan monitoring dan evaluasi penggunaan kawasan hutan secara
formal akan dilaksanakan oleh instansi yang ditunjuk oleh
Departemen Kehutanan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pada
prinsipnya PT.Madani Citra Mandiri Batubara akan melaksanakan
kegiatan penggunaan kawasan hutan dan melaksanakan semua
kewajiban yang dibebankan sebaik-baiknya. Namun demikian,
PT.Madani Citra Mandiri akan melakukan antisipasi terhadap segala
sesuatu yang mungkin terjadi diluar kendali perusahaan. Oleh karena
itu, PT.Madani Citra Mandiri akan melakukan monitoring dan evaluasi
mandiri (self monitoring and evaluation) untuk mencegah dan

menghindari terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan


dan peraturan yang berlaku
III.3.9. PELAPORAN
Laporan kegiatan penggunaan kawasan hutan akan disusun per
semester dan akan dilaporkan/dikirim kepada seluruh instansi terkait
dengan penggunaan kawasan hutan, antara lain Menteri Kehutanan
c.q Kepala Badan Planologi Kehutanan, Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kertanegara,
Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV, dan Kepala
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai untuk wilayah Provinsi
Kalimantan Timur.
Rencana kerja dan tata waktu pemenuhan kewajiban PT.Madani Citra
Mandiri
terkait
dengan
surat
Menteri
Kehutanan
Nomor
S.335/Menhut-VII/200B. tanggal 17 Juni 2008 Secara lengkap tersaji
dalam Tabel 3 berikut ini.
III. 4. RENCANA KERJA PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
Kawasan hutan yang telah disetujui Menteri Kehutanan untuk
dipergunakan sebagai areal pertambangan Batubara oleh PT. Obi
Prima Batubara adalah seluas 862,69 hektar, akan dipergunakan
secara optimal dan efisien baik untuk areal pertambangan maupun
sebagai sarana penunjangnya, yaitu sebagai berikut :
III.4.1. AREAL PERTAMBANGAN
Areal pertambangan yang dimaksud adalah seluruh areal yang
digunakan untuk kegiatan penambangan berupa lubang-lubang atau
pit-pit tambang, area overburden/interburden, hauling road (jalan
tambang), dan settling pond atau disposal area.
Pembukaan lahan untuk areal tambang akan dilaksanakan segera
setelah izin pinjam pakai kawasan hutan diterbitkan oleh Menteri
Kehutanan.
III.4.2. PEMBANGUNAN 1NFRASTRUKTUR TAMBANG
Merupakan fasilitas pendukung kegiatan tambang yang dibangun di
dekat area tambang. Lokasi akan dipilih berdasarkan topografi yang
relative datar dan daya dukung lahan yang cukup kuat sebagai
penyangga bangunan-bangunan yang telah direncanakan.

Tabel 3. Rencana dan Tata Waktu Pemenuhan Seluruh Kewajiban oleh PT.Madani Citra Mandiri.
No.

KEGIATAN

Menyediakan
menyerahkan
Kompensasi

dan
Lahan

Dilaksanakan
sernaksimal mungkin
selama
masa
berlakunya
izin
persetujuan prinsip

Tata Batas Kawasan


Hutan

Dilaksanakan oleh
tim
di
bawah
koordinasi
Dinas
Kehutanan Provinsi

Inventarisasi Tegakan
Kawasan Hutan

Mernbayar PSDH dan


DR

Dilaksanakan
bersarnaan dengan
tata batas kawasan
hutan
Dilaksanakan
setelah
hasil
inventarisasi
tegakan

Melakukan
Perlindungan
terhadap
Kawasan
Hutan

2008
9
10

11

12

2009
6 7 8

10

11

12

2010
3 4

KETERANGAN
5

Dilaksanakan
secara
kontinyu
sebelurn
rnaupun
setelah terbit izin
pinjarn pakai

Dilaksanakan
segera
setelah
kegiatan eksploitasi
selesai
Dilaksanakan
secara rnandiri dan
bersedia
untuk
selalu
dilakukan
monitoring
dan
evaluasi oleh pihak
yang berwenang.

Melakukan Reklarnasi
dan Revetasi

Melakukan Monitoring
dan Evaluasi Mandiri

Menyarnpaikan
Laporan Kernajuan

Dilaksanakan
secara periodik

Mernbuat Pernyataan

Pernyataan sanggup
mernenuhi
seluruh
kewajiban
dilaksanakan
dihadapan
notaries
dan
akan
direalisasikan
secepatnya.

Bangunan-bangunan tersebut diantaranya adalah :


Bangunan kantor dan perumahan serta fasilitas umum merupakan
fasilitas pendukung administrasi perkantoran yang digunakan untuk
kegiatan perencanaa, pelaksanaan, pegawasan dan evaluasi dari
kegiatan operasi penambangan pada pit-pit terdekat.
Bangunan utilitas energi/listrik dan air ; stasiun pembangkit listrik
direncanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik untuk kepentingan kegiatan perkantoran, penerangan kantor
dan
mess
karyawan,
pergudangandan
stockpile
serta
dermaga/pelabuhan. Penyediaan air bersih untuk kegiatan harian
karwayan dan kantor.
Bangunan utili tas mekanik, gudang, bengkel dan laboratorium ;
sebagai sarana pendukung kegiatan tambang berupa perbaikanperbaikan alat-alat mekanik, alat-alat berat tambang, gudang
sebagai penyimpanan barang-barang kebutuhan peasi tambang,
kantor, karyawan, laboraorium untuk analisis contoh Batubara untuk
menjaga kualitas produk tambang yang dihasilkan.
Persemaian ; sebagai sarana untuk menyiapkan bibit tanaman yang
berkualitas bagi keperluan revegetasi setelah kegiatan reklamasi
dilakukan.
Pembangunan sarana jalan, baik untuk pengangkutan Batubara dan
lapisan tanah penutup, maupun jalan penghubung antara
kantor/mess karyawan dengan tambang. Infrastruktur jalan meliputi
semua jalan yang sengaja dibuat untuk kepentingan kemudahan
pemindahan material selama pra-penambangan, penambangan, dan
pasca penambangan, dari satu lokasi ke lokasi lain dengan
menggunakan peralatan angkut.

Unit
pengolahan
Batubara
(stockpile/stockyard)
dan
dermaga/pelabuhan ; unit pengolah Batubara dibangun dekat dengan
dermaga/pelabuhan agar Batubara yang selesai di olah siap untuk
dikapalkan. Sehingga pembangunan stockpile/stockyard merupakan
bagian
yang
tak
terpisahkan
dengan
pembangunan
demaga/pelabuhan.
Pembangunan sarana/fasilitas pendukung di atas akan dilaksanakan
setelah PT.Madani Citra Mandiri memperoleh izin pinjam pakai
kawasan hutan dari Menteri Kehutanan dan akan dibangun sebelum
kegiatan penambangan dimulai.

Adapun luas areal tambang dan infrasturktur pendukung lainnya


pada masing-masing lokasi pada kawasan hutan yang telah disetujui
Menteri Kehutanan adalah sebagaimana table 4. berikut ini :
Tabel 4, Rencana dan Luas Penggunaan Kawasan Hutan untuk
Kegiatan Eksploitasi Batubara oleh PT.Madani Citra Mandiri
PENGGUNAAN

Lokasi

Long Beleh
Haloq

Kembang
Janggut

Tuana
Tuha

Jumlah
(Ha)

Pit Area
Disposal areal
Sediment Pond & Sedimen
Trap
Fasilitas penunjang
lainnya :
- Kantor Site
- Mess Karyawan
- Workshop
Jalan tambang
(18 km x 15 m)

706,86
120,27
3,02

Total

862,69

5,54

27,00

III.5. HASIL YANG DIHARAPKAN


PT.Madani Citra Mandiri berharap dapat :
1.
Mengemban
amanat
untuk
turut
serta
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan
pada
khususnya dan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Kutai
Kertanegara pada umumnya.
2. Meningkatkan pendapatan asli daerah bagi Kabupaten Kutai
Kertanegara dan Provinsi Kalimantan Timur dan menjadi supplier
Batubara bagi kepentingan bangsa dan dunia.
3. Memenuhi seluruh kewajiban dan melaksanakan semua kegiatan
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.

BAB VI PENUTUP
PT.Madani Citra Mandiri adalah salah satu perusahaan pertambangan
yang telah memperoleh izin kegiatan eksploitasi tambang bijih
Batubara melalui Surat Keputusan Bupati Kutai Kertanegara No. 540
Tahun 2006 tanggal 4 April 2006 tentang tentang Pemberian Kuasa
Pertambangan Eksploitasi Bahan Galian Batubara . Seluas 5.000 Ha
di Desa Long Beleh Haloq dan Desa Kembang Janggut di Kabupaten
Kutai Kertanegara an. PT.Madani Citra Mandiri (KW.KTN 2006 034
Er)
Melalui surat Menteri Kehutanan Nomor S.335/Menhut-VII/2008
tanggal 17 Juni 2008 hal Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan
Hutan Untuk Kegiatan Eksploitasi Batubara dan Sarana Penunjangnya
A.n. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai Kartanegara,Propinsi
Kalimantan Timur, PT.Madani Citra Mandiri mendapatkan persetujuan
dari Menteri Kehutanan RI untuk melakukan kegiatan eksploitasi
Batubara di daerah sebagaimana tersebut di atas dengan luas
862,69 hektar dengan berbagai persyaratan/kewajiban yang harus
dipenuhi sebelum mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan.
Rencana
kegiatan
eksploitasi
tambang
Batubara
beserta
pembangunan sarana prasarana penunjangnya merupakan bentuk
partisipasi aktif PT.Madani Citra Mandiri dalam mensukseskan
pembangunan Indonesia khususnya dalam bidang pertambangan.
Maksud disusunnya rencana kerja ini adalah untuk memenuhi
salahsatu kewajiban PT.Madani Citra Mandiri sebagaimana yang
tertuang dalam Surat Menteri Kehutanan Nomor : S. 335/MenhutVII/2008 tanggal 17 Juni 2008.
PT.Madani Citra Mandiri berharap dapat :
1.
Mengemban
amanat
untuk
turut
serta
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan pada
khususnya dan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Kutai
Kertanegara pada umumnya.
2. Meningkatkan pendapatan asli daerah bagi Kabupaten Kutai
Kertanegara dan Provinsi Kalimantan Timur dan menjadi supplier
Batubara bagi kepentingan bangsa dan dunia.
3. Memenuhi seluruh kewajiban dengan baik dan benar peraturan
yang berlaku. dan melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan
ketentuan dan
Besar harapan kami penyusunan rencana pemenuhan kewajiban ini
dapat mencapai maksud dan tujuan sebagai perusahaan
pertambangan menggapai cita-cita berperan aktif dalam terhadap

kelestarian dari kerja dan yang pembangunan di segala bidang dan


peduli sumberdaya alam dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai