PETROLOGI PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN FTKE UNIVERSITAS TRISAKTI

RETNO WITJAHJATI BN 2013

BAB II.P E T R O L O G I
PENDAHULUAN
Pengertian. Batu sebagai penyusun kulit bumi. Rocks cycle. Ruang lingkup petrologi dalam ilmu geologi dan Pertambangan - Daftar bacaan.

P E T R O L O G I
PETRA (batu) + LOGOS (ilmu)
(PINKERTON,1811)

ilmu yang membahas proses pembentukan batuan. termasuk bahasan tentang struktur, tekstur, komposisi mineral, kandungan fosil, umur, dan evolusi yg terjadi terhadap batuan tersebut.

Batuan adalah agregat satu atau beberapa mineral dan atau mineraloid yang terjadi secara alamiah dan menyusun lapisan kulit bumi.

LAPISAN BUMI

CRUST. Light colored, low density rocks, 8 70 km thick

Earth Crust keragaman ketebalan dan komposisi

- Benua 10 -70 km tebal, mendasari semua benua, mempunyai ratarata komposisi andesitik. - Samudra 8 -10 km tebal, mendasari semua cekungan samudra, mempunyai komposisi ratarata basaltik.

Mantle - 3488 km , dibentuk oleh batuan peridotit (Olivin+Opx + Cpx); bukti : kecepatan gelombang
seismik dan xenolith peridotite yang dibawa ke permukaan oleh magma yang naik. - Bukti percobaan menunjukan bahwa , didalam bumi komposisi mineral peridotit berubah sejalan kedalaman ( peran tekanan) :

exogenic part

endogenic part
ENDOGE N

D A F T A R

B A C A A N

1. TYRELL G.W. 1978; THE PRINCIPLE OF PETROLOGY, CHAPMANN & HALL LTD. LONDON. 2. WINKLER, HELMUT.G.F, 1976; PETROGENESIS OF METAMORPHIC ROCKS; SPRINGER VERLAG, BERLIN. 3. TURNER F.J ET AL, 1960; IGNEOUS AND METAMORPHIC ROCKS; MC.GRAW HILL, NEW YORK. 4. PETTIJOHN F.J; 1975; SEDIMETARY ROCKS; HARPER & ROW PUBLISHER, NEW YORK. 5. KRUMBEIN W.C. STRATIGRAPHY AND SEDIMENTATION. W.H.FREEMAN & CO, SAN FRANSISCO. 6. HUANG.W.T., 1962; PETROLOGY; MCGRAW & HILL, NEW YORK. 7. HATCH .F.H. et al L;1968; PETROLOGY OF IGNEOUS ROCKS; THOMAS MURBY & CO, LONDON. 8. HATCH .F.H. et al, 1971; PETROLOGY OF SEDIMENTARY ROCKS, THOMAS MURBY & CO, LONDON. INI HANYA SEBAGIAN KECIL SAJA, SEBAGAI CONTOH, MASIH BANYAK BUKU YANG MEMBAHAS TENTANG BATUAN.

R U A N G L I N G K U P I L M U P E T R O L O G I DALAM GEOLOGI
SEDIMENTOLOGI: proses pengendapan,, lingkungan pengendapan batuan sediimen

PEMETAAN GEOLOGI: penyebaran batuan , Struktur &stratigrafi

GEOKIMIA: komposisi & sifat kimiawi batuan

PETROLOGI: genesa, sifat fisik & kimia

STRATIGRAFI : urutan dan hubungan antar batuan kearah vertikal

GEOFISIKA: Sifat fisik batuan, rambat suara, kemagnetan, kelistrikan dan sifat fisik lainnya

PALEONTOLOGI: kandungan fossil, umur relatip batuan,

STRUKTUR GEOLOGI bentuk/struktur batuan akibat tektonik.

lingkungan
pembentukan batuan.

R U A N G L I N G K U P I L M U P E T R O L O G I DALAM PERTAMBANGAN
Batuan buku Batuan sedimen Batuan metamorf Pengolahan Bentuk Cebakan

Pemilahan Bijih

PETROLOGI: genesa, sifat fisik & kimia

Genesa Bijih

Pembongkaran, Pengangkutan, Penimbunan

Perencanaan Penambangan dan Study kelayakan

Penghitungan Cadangan bijih

peta

legenda

PETA GEOLOGI : MENGGAMBARKAN PENYEBARAN BATUAN DAN STRUKTURNYA.

JENIS BATUAN
BATUAN BEKU: BATUAN HASIL PROSES PEMBEKUAN DARI BAHAN LELEHAN ATAU SEBAGIAN LELEH, YANG DIKENAL SEBAGAI MAGMA.
BATUAN SEDIMEN: BATUAN YANG DIBENTUK DARI PROSES KONSOLIDASI MATERIAL LEPAS HASIL SEDIMENTASI, PRESIPITASI KIMIA DARI SUATU LARUTAN DAN SISA ORGANISMA, DIATAS MUKA BUMI. BATUAN METAMORF : BATUAN YANG DIBENTUK OLEH PROSES PERUBAHAN BATUAN YANG SUDAH ADA SEBELUMNYA. PERUBAHAN INI DISEBABKAN OLEH TERJADINYA PERUBAHAN SISTEM (KOMPONEN T & P) BERLANGSUNG DALAM KEADAAN PADAT.

PENYEBARAN BATUAN LATERAL 66% Batuan sedimen 34% Batuan beku dan metamorf VOLUME 5% batuan sedimen 95% batuan beku dan metamorf.

D A F T A R

B A C A A N

1. TYRELL G.W. 1978; THE PRINCIPLE OF PETROLOGY, CHAPMANN & HALL LTD. LONDON. 2. WINKLER, HELMUT.G.F, 1976; PETROGENESIS OF METAMORPHIC ROCKS; SPRINGER VERLAG, BERLIN. 3. TURNER F.J ET AL, 1960; IGNEOUS AND METAMORPHIC ROCKS; MC.GRAW HILL, NEW YORK. 4. PETTIJOHN F.J; 1975; SEDIMETARY ROCKS; HARPER & ROW PUBLISHER, NEW YORK. 5. KRUMBEIN W.C. STRATIGRAPHY AND SEDIMENTATION. W.H.FREEMAN & CO, SAN FRANSISCO. 6. HUANG.W.T., 1962; PETROLOGY; MCGRAW & HILL, NEW YORK. 7. HATCH .F.H. et al L;1968; PETROLOGY OF IGNEOUS ROCKS; THOMAS MURBY & CO, LONDON. 8. HATCH .F.H. et al, 1971; PETROLOGY OF SEDIMENTARY ROCKS, THOMAS MURBY & CO, LONDON. INI HANYA SEBAGIAN KECIL SAJA, SEBAGAI CONTOH, MASIH BANYAK BUKU YANG MEMBAHAS TENTANG BATUAN.

BATUAN BEKU.
I. MAGMA dan EVOLUSI MAGMA . II KOMPOSISI MINERAL : ROCK FORMING MINERALS. - Pembentukan mineral : diagram fasa. III TEKSTUR dan STRUKTUR. IV. BATUAN PIROKLASTIK. - pembentukan. - klasifikasi dan penamaan. V. KLASIFIKASI DAN PENAMAAN BATUAN BEKU .

Batuan Beku
-Batuan beku adalah batuan yang tersusun dari mineral hasil pembekuan magma dan lava -

Magma : adalah campuran material silikat, gas dan air yang membentuk solution dalam keadaan panas dan liat yang terdapat di dalam kulit bumi. Komposisi utama Magma (setiap jenis magma, 99%-nya dibentuk oleh 10 unsur utama ), yaitu, Silicon (Si), Titanium (Ti), Aluminum (Al), Iron (Fe), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Sodium (Na), Potassium (K), Hydrogen (H) and Oxygen (O). Lava adalah magma yang mencapai dan mengalir di permukaan.

GAMBARAN PENYEBARAN MAGMA

EVOLUSI MAGMA .
TIGA MEKANISME EVOLUSI : 1.DEFERENSIASI - Gravitasi; SERI BOWEN - Gas transfer : HILANGNYA GAS 2.ASSIMILASI : PENGARUH LINGKUNGAN YANG DITEROBOS 3.MAGMA MIXING: YANG BERBEDA CAMPURAN MAGMA

EVOLUSI MAGMA
BAHWA MAGMA BERAWAL DENGAN KOMPOSISI MAFIC/ULTRAMAFIC PARENT ROCK.dan selama evolusi magma dapat menalami deferensi yang mengakibatan berubahnya komposisi magma menjadi intermedied dan asam.

1.FRAKSINASI KRISTALISASI

2. Asimilasi

3.Magma Mixing

TINGKAT PEMBEKUAN MAGMA : 1.ORHOMAGMATIK > 800 C 2.PEGMATITIK 600 800 C 3.PNEUMATOLITIK 400 800 C 4. HYDROTHERMAL 100 - 400 C

Sisa magma merupakan medium untuk berkumpulnya unsur2 logam (emas,perak,tembaga,uranium ....dll)

TIGA KOMPONEN: Fosterite, Enstatntite dan Quatz.

DUA KOMPONEN ( ALBITE dan ANORTHITE) CONTINOUS SERIES

Fungsi hydrotermal:
1.Alat transpotasi bagi unsur2 kimia, dapat merembes keluar sehingga merubah batuan. 2.Masuk dalam struktur mineral sehingga membentuk hydroksil (biotit,klorit, hornblenda) 3.Menbentuk fasa tersendiri (urat2 mineral/batuan) 4.Membentuk mineral sekunder Kaolinisasi Saussutitisasi Kloritisasi Uralitisasi Serpentinisasi Silisifikasi Propilitisasi

KOMPOSISI MINERAL
MINERAL PEMBENTUK BATUAN BEKU (ROCK FORMING MINERALS) 1.MINERAL UTAMA
FELDSPARS, QUARTZ , FELDSPATHOIDS, OLIVINES, PYROXENES, AMPHIBOLES , MICAS.
2. MINERAL TAMBAHAN ATAU ACCESSORY MINERALS, MINERAL OKSIDA DAN/ATAU SULFIDA. CONTOH

Segarkan lagi ingatan anda tentang mineral2 tersebut ..

BERDASARKAN WARNA MINERAL MINERAL FELSIK/ TERANG FELDSPAR FELDPATOID KUARSA

MINERAL MAFIK/ GELAP OLIVIN PYROKSEN HORNBLENDA BIOTIT MINERAL OPAK/TIDAK TEMBUS CAHAYA MINERAL LOGAM

Berdasarkan kesamaan waktu terjadinya : 1.Mineral primer (terbentuk bersamaan dengan batuan 2.Mineral sekunder (terbentuk setelah batuan) Macam-macam proses altrasi (sekunder mineral) -Kaolinisasi/Argilitisasi : Feldspar menjadi argilit /kaolin atau mineral lempung yang lain -Kloritisasi : Mineral Feromagnisian menjadi klorit -Uralitisasi: Replesmen mineral pyroksen oleh ampibol. -Sausoritisasi: Plagioklas menjadi sausurit. -Serpentinisasi : Olivin menjadi pyroksen. -Silisifikasi: Proses yang mengakibatkan impreknasi dan replesmen oleh silika. -Propilitisasi : Alterasi mineral feromagnesian menjadi klorit,kalsit,serpentin,dan mineral opak.

STRUKTUR DAN TEKSTUR

TEKSTUR ADALAH REFLEKSI GENESA BATUAN YANG NAMPAK DALAM BENTUK MIKRO/KECIL. FAKTOR YANG TAMPAK:
1. DERAJAT KRISTALINITAS: HOLOKRISTALIN HOLOKRISTALIN HYPOKRISTALIN HOLOHIALIN 2. UKURAN BUTIR KRISTAL. FANERIK AFANITIK

KESERAGAMAN UKURAN BUTIR EQUIGRANULAR INEQUIGRANULAR PORFIRITIK PORFIROAFANITIK

HOLOKRISTALIN, FANERIK, ANHEDRAL,ALOTRIOMORFIK

FENOKRIS dan MASA DASAR