Kementerian Kementerian Keuangan Keuangan Republik Republik Indonesia Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Jenderal Pajak
2201 0144 Sosialisasi Sosialisasi Perpajakan Perpajakan UMKM UMKM dan dan Koperasi Koperasi UMKM UMKM dan dan Koperasi Koperasi Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (UU KUP Pasal ayat (!! 2 Self-assessment System: Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk mendaftarkan diri, menghitung, membayar dan melaporkan pajaknya sendiri. Jenis Pajak (menurut Lembaga Pemungut) Pajak Pusat Pajak Daerah Pajak Provinsi Pajak 3 PPh PPN & PPnBM Pajak Provinsi PBB Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kendaraan bermotor & kendaraan di atas air Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Pajak Kabuaten!Kota PBB Pajak "otel Pajak "iburan Pajak #estoran Pajak #eklame$ BP"TB$ PBB %Perkotaan & Pedesaan& dll Memahami istilah Subjek Pajak dan Objek Pajak Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha 'ubjek Pajak( kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi,dst (pasal 2 UU PPh) )bjek Pajak( PENGHASILAN PENGHASILAN yang diterima atau diperoleh dengan nama dan bentuk apapun Memahami istilah Subjek Pajak dan Objek Pajak Memahami tata cara HITUN! #$%$&! dan L$PO& Pajak Memahami mekanisme 'emba(aran Pajak (bisa diset)r sendiri! Memahami mekanisme 'emba(aran Pajak (bisa diset)r sendiri! di ')t)ng 'ihak lain! atau di 'ungut 'ihak lain Memahami 'eraturan 'er'ajakan DJP Jika Jika butuh butuh bantuan bantuan hubungi hubungi( ( A**)+NT #,P#,',NTAT-., A**)+NT #,P#,',NTAT-., Kewajiban Kewajiban Perajakan Perajakan Koerasi Koerasi PPh Pasal 21/26 PPh Pasal 2 * PPh Pasal 4 a!at 2 PPh Pasal 2" P PP Pajak ajak ajak ajak P PP Pertambahan ertambahan ertambahan ertambahan # ## #ilai ilai ilai ilai $P% %ahunan $P% %ahunan $P% %ahunan $P% %ahunan PEGAWAI PENSIUNAN TETAP TIDAK TETAP Ph NETO - PTKP BULANAN HARIAN Ph BRUTO - PTKP Ph NETO - PTKP BERKALA Ph BRUTO 200 RIBU Ph BRUTO(>2,025jt s..!jt" PTKP H#$%#& Ph BRUTO(>!jt" PTKP BUKAN PEGAWAI TIDAK BERKESINA'BUNGAN BERKESINA'BUNGAN (50( ) Ph B$*t+" K*,*-#t%. 50 ( / Ph B$*t+ Ph B$*t+ K*,*-#t%. BERKESINA'BUNGAN 0/1 Ps- 23 (2" ((50( ) Ph B$*t+" - PTKP 4*-#&#&" K*,*-#t%. PESERTA KEGIATAN KO'ISARIS, 'ANTAN PEGAWAI, PENARIKAN DAPEN O5 PEGAWAI Ph B$*t+ Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Dibayar Pemberi Kerja (-) Dikurangi dengan: 1. Biaya jabatan (5% dari penghasilan bruto, maksimal Rp xxx.xxx Rp xxx.xxx (5% dari penghasilan bruto, maksimal Rp6.000.000 per tahun atau Rp500.000 per bulan) 2. Iuran pensiun, THT/JHT yang dibayar sendiri Penghasilan Neto (setahun/disetahunkan) PTKP Penghasilan Kena Pajak Dikenakan Tarif Pasal 17 Rp xxx.xxx Rp xxx.xxx (-) Rp xxx.xxx Rp xxx.xxx (-) Rp xxx.xxx (+) Rp xxx.xxx Keterangan PTKP 'etahun %/ Januari 0112 3 4/ Desember 01/0& (mulai 1 Januari 2013) Untuk diri +ajib Pajak /562716111 0764116111 Tambahan 'ega,ai ka,in /64016111 061056111 Tambahan angg)ta keluarga sedarah - semenda dalam garis keturunan lurus! anak angkat! maksimum 3 )rang /64016111 061056111 Penerapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun kalender atau awal bulan dari bagian tahun kalender N) N) 8AP-'AN P,N9"A'-8AN K,NA PAJAK 8AP-'AN P,N9"A'-8AN K,NA PAJAK TA#-: ./ ./ s/d/ s/d/ &' &' 01/111/111 01/111/111 02 02 2/ 2/ 3i atas &' 3i atas &' 01/111/111 s/d/ &' 201/111/111 01/111/111 s/d/ &' 201/111/111 .02 .02 2/ 2/ 3i atas &' 3i atas &' 01/111/111 s/d/ &' 201/111/111 01/111/111 s/d/ &' 201/111/111 .02 .02 3/ 3/ 3i 3i atas atas &' &' 201/111/111 201/111/111 s s/d/ /d/ &' &' 011/111/111 011/111/111 202 202 4/ 4/ 3i 3i atas atas &' &' 011/111/111 011/111/111 312 312 $chmad 3ani (NP+P 126;0<6<=767>;1=6111) 'ada tahun 21.4 bekerja di 5)'erasi $I&IN dengan gaji sebulan &' 6/111/111!/ dan memba(ar iuran 'ensiun sebesar &'/ 211/111!/ $chmad 3ani menikah teta'i belum mem'un(ai anak/ #agaimana 'enghitungan PPh Pasal 2. bulan 7ebruari 21.48 #agaimana 'enghitungan PPh Pasal 2. bulan 7ebruari 21.48 Penghitungan PPh Pasal 0/ atas Penghasilan Pegawai Teta > 9aji Bulanan aji sebulan &' 6/111/111 Pengurangan 9 #ia(a :abatan (02 ;&' 6/111/111) &' 411/111 Iuran Pensiun &' 211/111 &' *11/111 Penghasilan Net) sebulan &' </411/111 Penghasilan Net) setahun (.2 ; &' </411/111!11 ) &' 66/611/111 PT5P setahun 9 = untuk diri sendiri &' 24/311/111 = tambahan +P ka,in &' 2/120/111 &' 2*/320/111 Penghasilan 5ena Pajak setahun &' *2/4<0/111 PPh Pasal 2. terutang 9 02 ; &' 01/111/111!11 > &' 2/011/111 02 ; &' 01/111/111!11 > &' 2/011/111 .02 ; &' .2/4<0/111!11 > &' ./6<./201 &' 4/3<./201 PPh Pasal 0/ sebulan &' 4/3<./201 9 .2 > &' 3*4/2<. Jika A?hmad Dani gajin@a sebulan # 061116111 bagaimana enghitungan PPh Pasal 0/>n@a( Penghitungan PPh Pasal 0/ atas Penghasilan Pegawai Teta > 9aji Bulanan aji sebulan &' 2/111/111 Pengurangan 9 #ia(a :abatan (02 ;&' 2/111/111) &' .11/111 Iuran Pensiun &' 211/111 &' 311/111 Penghasilan Net) sebulan &' ./<11/111 Penghasilan Net) setahun (.2 ; &' ./<11/111 ) &' 21/411/111 PT5P setahun 9 = untuk diri sendiri &' 24/311/111 = tambahan +P ka,in &' 2/120/111 &' 2*/320/111 Penghasilan 5ena Pajak setahun &' (0/?20/111) PPh Pasal 2. terutang 9 &' 1 Kewajiban koperasi atas pembayaran gaji tersebut : 1. memotong PPh Pasal 21 atas pembayaran gaji bulanan; 2. membuat bukti potong PPh Pasal 21 (1721 A1) atas pembayaran gaji (hanya dilakukan setahun sekali pada bulan Desember); 3. menyetorkan PPh Pasal 21 paling lama tanggal 10 Maret 2014; 4. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 paling lama tanggal 20 Maret 2014. Kode ''P A 7///0/ > /11 SSP PPh 25 merupakan angsuran PPh tiap bulan yang dihitung dari SPT Tahunan. Untuk Wajib Pajak baru, PPh 25 dihitung berdasarkan proyeksi penghasilan bersih bulan POIN POIN POIN POIN POIN POIN POIN POIN PASAL PASAL PASAL PASAL 25 25 25 25 berdasarkan proyeksi penghasilan bersih bulan pertama. PPh 25 di setor menggunakan SSP dengan kode akun pajak 411126 dan kode jenis setoran 100. Wajib Pajak yang telah membayar PPh 25 tidak wajib lapor, sedangkan Wajib Pajak yang tidak membayar PPh 25 wajib lapor. P@NH$SIL$N P@NH$SIL$N %$N %$N 3I5@N$5$N P@MOTON$N 3I5@N$5$N P@MOTON$N PPh P$S$L 23 H$3I$H 3$N P@NH$&$$N S@HU#UN$N 3@N$N 5@I$T$N S@L$IN %$N T@L$H 3IPOTON PPh/ 2. S@+$ 3$N P@NH$SIL$N L$IN S@HU#UN$N 3@N$N P@NUN$$N H$&T$ IM#$L$N S@HU#UN$N 3@N$N9 A:$S$ T@5NI5B A:$S$ T@5NI5B A:$S$ M$N$:@M@NB A:$S$ 5ONSULT$N HU5UM! A:$S$ 5ONSULT$N P$:$5! A:$S$ L$IN S@L$IN :$S$ % T@L$H 3IPOTON PPh PSL 2. %$N #@&$S$L 3$&I MO3$L 9 A3@CI3@N A#UN$ A&O%$LTI T$&I7 3$N 3$S$& P@MOTON$N T$&I7 3$N 3$S$& P@MOTON$N PPh PASAL 23 SEWA DAN JASA LAINNYA HADIAH DAN PENGHARGAAN, DEVIDEN, BUNGA DAN ROYALTI .? TA#-: /5 B DASAR PEMOTONGAN TA#-: 0 B JIKA LAWAN TRANSAKSI TDK MEMILIKI NPWP MAKA TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI JUMLAH BRUTO )bjek Pemotongan PPh Pasal 04 No Objek Tarif Dasar Penghitungan Sifat Batas waktu penyetoran Batas waktu pelaporan 1 jasa teknik, jasa manajemen, jasa onstruksi, jasa konsultan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 1% Di&i'en, Bunga, (oyalti, )a'iah 1*" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !% Sewa 'an penghasilan lain sehubungan 'engan penggunaan harta ke+uali Sewa Tanah 'an,atau Bangunan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya -% .mbalan Jasa /ain 1% Jasa Penilai 0appraisal1 !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !% Jasa 2ktuaris !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya -% Jasa 2kuntansi,pembukuan 'an atestasi laporan keuangan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 3% Jasa Peran+anag 0'esign1 !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya *% Jasa pengeboran 0'rilling1 'i bi'ang penambangan migas,ke+uali yg 'ilakukan B4T !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 5% Jasa penunjang 'i bi'ang penambangan 6igas !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 21 *tidak termasuk PPN No Objek Tarif Dasar Penghitungan Sifat Batas waktu penyetoran Batas waktu pelaporan 7% Jasa penambangan 'an jasa penunjang 'i bi'ang penambangan selain migas !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 8% Jasa penunjang 'i bi'ang penerbangan 'an ban'ar u'ara !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 9% Jasa penebangan hutan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 1$% Jasa pengelolaan limbah !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya Objek Pemotongan PPh Pasal 23 lanjutan 11% Jasa penye'iaan tenaga kerja 0outsour+ing ser&i+e1 !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 1!% Jasa perantara atau keagenan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 1-% Jasa 'i bi'ang per'agangan surat: surat berharga, ke+uali yg 'i lakukan Bursa ;fek, S;. 'an P;. !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 13% Jasa kosto'ian,penyimpanan,penitipan, ke+uali yg 'ilakukan S;. !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 1*% Jasa pengisian suara 0'ubbing 'an,atau sulih suara !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 2. *tidak termasuk PPN
No Objek Tarif Dasar
Penghitungan Sifat Batas waktu penyetoran Batas waktu pelaporan 15% Jasa mi<ing film !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 17% Jasa sehubungan 'engan software komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan 'an perbaikan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 18% Jasa instalasi,pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, 2=, 'an,atau T> abel, selain yg 'ilakukan oleh ?ajib Pajak yg ruang lingkupnya 'i bi'ang konstruksi 'an mempunyai i@in 'an,atau sertifikat sbg pengusaha !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya Objek Pemotongan PPh Pasal 23 lanjutan i@in 'an,atau sertifikat sbg pengusaha konstruksi 19% Jasa perawatan,perbaikan ,pemeliharaan mesin, peralatan, listrik telepon, air, gas, 2=, 'an,atau T> abel, alat transportasi,ken'araan 'an,atau bangunan, selain yg 'ilakukan ?ajib Pajak yg ruang lingkupnya 'i bi'ang konstruksi 'an mempunyai sertifikat sbg pengusaha konstruksi !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !$% Jasa maklon !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !1% Jasa penyeli'ikan 'an keamanan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 22 *tidak termasuk PPN
No Objek Tarif Dasar
Penghitungan Sifat Batas waktu penyetoran Batas waktu pelaporan !!% Jasa penyelenggara kegiatan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !-% Jasa pengepakan !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !3% Jasa penye'iaan tempat 'an,atau waktu 'alam me'ia masa, me'ia luar ruang atau me'ia lain untuk penyampaian informasi !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !*% Jasa pembasmi hama !" Jumlah 1$ bln !$ bln Objek Pemotongan PPh Pasal 23 !*% Jasa pembasmi hama !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !5% Jasa kebersihan atau +leaning ser&i+e !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya !7% Jasa katering atau tata boga !" Jumlah Bruto# 1$ bln berikutnya !$ bln berikutnya 23 *tidak termasuk PPN 5)'erasi $I&IN 'ada tanggal .4 7ebruari 21.4 mera(akan kesuksesan kinerjan(a dengan mengadakan t)ur ke #ali dengan men(e,a #US Sumber $(u sebesar &' 21/111/111!= #era'a PPh Pasal 23 (ang harus di')t)ng8 Atas Jasa 'ewa Bus 22 ; &' 21/111/111!= > &' 411/111!= ($'abila Perusahaan bus tidak mem'un(aiDmemberikan NP+P maka 'enghitungan PPh Psl 23 terutang menjadi 9 2112 ; 22 &' 21/111/111! > &' 611/111!=) 5e,ajiban 5)'erasi $I&IN atas 'emba(aran tersebut 9 ./ mem)t)ng PPh Pasal 23 atas 'emba(aran sebesar jumlah tersebutB 2/ membuat bukti 'em)t)ngan PPh Pasal 23B 3/ men(et)rkan PPh Pasal 23 'aling lama tanggal .1 Maret 21.4B 4/ mela')rkan SPT Masa PPh Pasal 23 'aling lama tanggal 21 Maret 21.4/ Kode ''P A 7///07 > /11 5)'erasi $I&IN menggunakan jasa 'embukuan untuk men(usun La')ran 5euangan Tahun 21.3 (aitu EC $5UNT$N/ Pemba(aran dilakukan tanggal 21 7ebruari 21.4 sebesar &' .1/111/111!= #era'a PPh Pasal 23 (ang harus di')t)ng8 Atas Jasa Pembukuan 22 ; &' .1/111/111!= > &' 211/111!= ($'abila EC $5UNT$N tidak mem'un(aiDmemberikan NP+P maka 'enghitungan PPh Psl 23 terutang menjadi 9 2112 ; 22 &' .1/111/111! > &' 411/111!=) 5e,ajiban 5)'erasi $I&IN atas 'emba(aran tersebut 9 ./ mem)t)ng PPh Pasal 23 atas 'emba(aran sebesar jumlah tersebutB 2/ membuat bukti 'em)t)ngan PPh Pasal 23B 3/ men(et)rkan PPh Pasal 23 'aling lama tanggal .1 Maret 21.4B 4/ mela')rkan SPT Masa PPh Pasal 23 'aling lama tanggal 21 Maret 21.4/ Kode ''P A 7///07 > /11 5)'erasi $I&IN 'ada tanggal 24 7ebruari 21.4 mengadakan &UPS dan men(ediakan makan siang melalui 'erusahaan jasa catering EC NI5M$T! bia(a sebesar &' .0/111/111!= #era'a PPh Pasal 23 (ang harus di')t)ng8 Atas Jasa *atering 22 ; &' .0/111/111!= > &' 311/111!= ($'abila EC NI5M$T tidak mem'un(aiDmemberikan NP+P maka 'enghitungan PPh Psl 23 terutang menjadi 9 2112 ; 22 &' .0/111/111! > &' *11/111!=) 5e,ajiban 5)'erasi $I&IN atas 'emba(aran tersebut 9 ./ mem)t)ng PPh Pasal 23 atas 'emba(aran sebesar jumlah tersebutB 2/ membuat bukti 'em)t)ngan PPh Pasal 23B 3/ men(et)rkan PPh Pasal 23 'aling lama tanggal .1 Maret 21.4B 4/ mela')rkan SPT Masa PPh Pasal 23 'aling lama tanggal 21 Maret 21.4/ Kode ''P A 7///07 > /11 5)'erasi $I&IN memba(ar bunga bulanan atas m)dal 'injaman (ang diberikan )leh k)'erasi $&T$/ Pemba(aran dilakukan tanggal 26 7ebruari 21.4 sebesar &' 0/111/111!= #era'a PPh Pasal 23 (ang harus di')t)ng8 Atas Pemba@aran Bunga .02 ; &' 0/111/111!= > &' <01/111!= ($'abila k)'erasi $&T$ tidak mem'un(aiDmemberikan NP+P maka 'enghitungan PPh Psl 23 terutang menjadi 9 2112 ; .02 &' 0/111/111! > &' ./011/111!=) 5e,ajiban 5)'erasi $I&IN atas 'emba(aran tersebut 9 ./ mem)t)ng PPh Pasal 23 atas 'emba(aran sebesar jumlah tersebutB 2/ membuat bukti 'em)t)ngan PPh Pasal 23B 3/ men(et)rkan PPh Pasal 23 'aling lama tanggal .1 Maret 21.4B 4/ mela')rkan SPT Masa PPh Pasal 23 'aling lama tanggal 21 Maret 21.4/ Kode ''P A 7///07 > /11 11% % PPh Final PP 46 atas omset tiap bulan 1100% % PPh Final bunga simpanan koperasi kepada anggota Transaksi 5)'erasi (ang berkaitan dengan PPh Pasal 4 a(at (2) PPh Final bunga simpanan koperasi kepada anggota 10 10% % PPh Final atas pembayaran SHU Koperasi PPh Final yang lain misalnya Sewa Ruangan 110% 0% Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun pajak. peredaran bruto (omzet) merupakan jumlah peredaran bruto (omzet) semua gerai/counter/outlet atau sejenisnya baik pusat Apayangdikenaipajakberdasarkan Apayangdikenaipajakberdasarkan Apayangdikenaipajakberdasarkan Apayangdikenaipajakberdasarkan PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 !ObjekPajak" !ObjekPajak" !ObjekPajak" !ObjekPajak" (omzet) semua gerai/counter/outlet atau sejenisnya baik pusat maupun cabangnya. Pajak yang terutang dan harus dibayar adalah 1% dari jumlah peredaran bruto (omzet) *atatan9 +saha antara lain usaha dagang! industri! dan jasa! se'erti misaln(a t)k)Dki)sDl)s kel)nt)ng! 'akaian! elektr)nik! bengkel! 'enjahit! ,arungDrumah makan! sal)n! dan usaha lainn(a/ Penghasilan dari jasa sehubungan dengan Pekerjaan Bebas, seperti misalnya: dokter, advokat/pengacara, akuntan, notaris,PPAT, arsitek, pemain musik, pembawa acara, dan sebagaimana dalam penjelasan Pasal 2 ayat (2) PP 46 Tahun 2013. Penghasilan dari usaha dagang dan jasa yang dikenai PPh Final Apayang Apayang Apayang Apayang#idak #idak #idak #idak dikenaipajakberdasarkan dikenaipajakberdasarkan dikenaipajakberdasarkan dikenaipajakberdasarkan PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 !N$nObjekPajak" !N$nObjekPajak" !N$nObjekPajak" !N$nObjekPajak" Penghasilan dari usaha dagang dan jasa yang dikenai PPh Final (Pasal 4 ayat (2)), seperti misalnya sewa kamar kos, sewa rumah, jasa konstruksi (perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan), PPh usaha migas, dan lain sebagainya yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah. Orang pribadi Badan, tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap (BUT), yang menerima penghasilan dari usaha dengan Siapayangdikenaipajakberdasarkan Siapayangdikenaipajakberdasarkan Siapayangdikenaipajakberdasarkan Siapayangdikenaipajakberdasarkan PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 !SubjekPajak" !SubjekPajak" !SubjekPajak" !SubjekPajak" peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 (satu) Tahun Pajak. *atatan9 Tahun Pajak adalah jangka ,aktu . (satu) tahun kalender kecuali bila +ajib Pajak menggunakan tahun buku (ang tidak sama dengan tahun kalender/ Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang menggunakan sarana yang dapat dibongkar pasang dan menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan umum. misalnya pedagang keliling, pedagang asongan, warung tenda di area kaki-lima, dan sejenisnya. Badan yang belum beroperasi secara komersial atau yang dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah beroperasi secara komersial Siapayang Siapayang Siapayang Siapayang#idak #idak #idak #idakdikenaipajakberdasarkan dikenaipajakberdasarkan dikenaipajakberdasarkan dikenaipajakberdasarkan PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 PP46Tahun2013 !N$nSubjekPajak" !N$nSubjekPajak" !N$nSubjekPajak" !N$nSubjekPajak" jangka waktu 1 (satu) tahun setelah beroperasi secara komersial memperoleh peredaran bruto melebihi Rp4,8 miliar. *atatan9 Orang Pribadi atau #adan (ang diterangkan di atas ,ajib melaksanakan ketentuan Per'ajakan sesuai dengan UU 5UP mau'un UU PPh secara umum/ Setoran bulanan merupakan PPh Pasal 4 ayat (2), bukan PPh Pasal 25. Jika penghasilan semata-mata dikenai PPh final, tidak wajib PPh Pasal 25. Angsuran Angsuran Angsuran Angsuran %asa %asa %asa %asa tidak wajib PPh Pasal 25. Penyetoran paling lama tanggal 15 bulan berikutnya dengan kode SSP 411128 - 420 SSP berfungsi sekaligus sebagai SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2). Jika SSP sudah validasi NTPN tidak perlu lapor SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2). Penghasilan yang dibayar berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013 Penye#$ran Penye#$ran Penye#$ran Penye#$ran dan dan dan dan Pe&ap$ran Pe&ap$ran Pe&ap$ran Pe&ap$ran Penghasilan yang dibayar berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013 dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh pada kelompok penghasilan yang dikenai pajak final dan/atau bersifat final ./ 5)'erasi $I&IN 'ada bulan 7ebruari mem'un(ai )mFet dengan rincian sebagai berikut 9 = Pengh bunga sim'an 'injam angg)ta &' .1/111/111!= = Penghasilan dari jual beli &' 20/111/111!= = Penghasilan dari cabang &' .0/111/111!= #era'a PPh Pasal 7inal (ang harus diba(ar )leh 5)'erasi $I&IN #era'a PPh Pasal 7inal (ang harus diba(ar )leh 5)'erasi $I&IN 'ada bulan 7ebruari 21.48 PPh 7inal PP 4* > .2 ; &' 01/111/111!= > &' 011/111!= 5e,ajiban 5)'erasi $I&IN 9 ./ Men(et)rkan PPh Pasal 4 a(at (2) 'aling lama tanggal .0 Maret 21.4B 2/ mela')rkan SPT Masa PPh Pasal 4 a(at (2) 'aling lambat tanggal 21 Maret 21.4/ Kode ''P A 7///02 > 701 SSP Si'u&asiPengisianSSP Si'u&asiPengisianSSP Si'u&asiPengisianSSP Si'u&asiPengisianSSP Diisi dengan: Kode Akun Pajak 411128 (Untuk Jenis Pajak PPh Final) dan Kode Jenis Setoran 420 (untuk pembayaran PPh Final peredaran bruto tertentu) PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI BUNGA SIMPANAN KOPERASI PENGERTIAN Penghasilan Berupa Bunga Simpanan adalah imbalan berupa bunga simpanan yg diterima anggota koperasi orang pribadi dari dana yg disimpan anggota koperasi orang pribadi pada koperasi tempat orang pribadi tersebut menjadi anggota. Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah bunga simpanan Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah bunga simpanan yg diterima anggota koperasi orang pribadi yg merupakan bagian dari sisa hasil usaha. BUNGA SIMPANAN KOPERASI YG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA KOPERASI ORANG PRIBADI DIKENAI PPh BERSIFAT FINAL TARIF 1B 1B UTK PENGHASILAN BERUPA BUNGA /1B UTK PENGHASILAN BERUPA BUNGA SIMPANAN S.D Rp240 RIBU /1B UTK PENGHASILAN BERUPA BUNGA SIMPANAN LEBIH DARI Rp240 RIBU KOPERASI WAJIB MEMBERIKAN BUKTI POTONG KPD PENERIMA PENGHASILAN TERMASUK YG DIPOTONG DGN TARIF 0% PPh Pasal 4 ayat 2 5)'erasi $I&IN 'ada tanggal 26 7ebruari 21.4 memba(ar bunga atas sim'anan angg)ta ke'ada #'k 7arhat $bbas sebesar &' 011/111!= #era'a PPh Pasal 4 a(at (2) (ang harus di')t)ng8 Atas Bunga 'imanan Anggota .12 ; &' 011/111!= > &' 01/111!= $kibat adan(a 'em)t)ngan tersebut! jumlah uang (ang diba(arkan ke'ada $kibat adan(a 'em)t)ngan tersebut! jumlah uang (ang diba(arkan ke'ada 7arhat $bbas adalah sebesar &' 401/111!= ($'abila 7arhat $bbas tidak mem'un(ai NP+P! tidak berlaku ketentuan 'ajak (ang harus di')t)ng .112 lebih tinggi) 5e,ajiban 5)'erasi $I&IN atas 'emba(aran tersebut 9 ./ mem)t)ng PPh Pasal 4 a(at (2) atas 'emba(aran sebesar jumlah tersebutB 2/ membuat bukti 'em)t)ngan PPh Pasal 4 a(at (2)B 3/ men(et)rkan PPh Pasal 4 a(at (2) 'aling lama tanggal .1 Maret 21.4B 4/ mela')rkan SPT Masa PPh Pasal 4 a(at (2) 'aling lama tanggal 21 Maret 21.4/ Kode ''P A 7///02 3 7/< PAJAK P,N9"A'-8AN ATA' D-.-D,N CAN9 D-T,#-MA ATA+ D-P,#)8," DAJ-B PAJAK )#AN9 P#-BAD- PP No6 /= TA"+N 011= D-.-D,N 3@N$N N$M$ - 3$L$M #@NTU5 $P$PUN T@&M$SU5 3ICI3@N 3$&I P@&US$H$$N $SU&$NSI 5P3 P@M@$N POLIS 3$N P@M#$I$N SHU 5OP@&$SI DIKENAI PPh BERSIFAT FINAL TARIF /1B TERUTANG SAAT DISEDIAKAN UNTUK DIBAYARKAN 5)'erasi $I&IN memba(arkan SHU ke'ada semua angg)ta (201 angg)ta) k)'erasi berdasarkan mandat &UPS/ Pemba(aran dilakukan tanggal 26 7ebruari 21.4! masing masing angg)ta menda'at SHU sebesar &' .11/111!= #era'a PPh Pasal 4 a(at (2) (ang harus di')t)ng8 Atas Pemba@aran '"+ .12 ; &' .11/111!= > &' .1/111!= (Masing=masing angg)ta) $kibat adan(a 'em)t)ngan tersebut! jumlah SHU (ang diba(arkan ke'ada $kibat adan(a 'em)t)ngan tersebut! jumlah SHU (ang diba(arkan ke'ada masing=masing angg)ta adalah sebesar &' ?1/111!= ($'abila angg)ta tidak mem'un(ai NP+P! tidak berlaku ketentuan 'ajak (ang harus di')t)ng .112 lebih tinggi) 5e,ajiban 5)'erasi $I&IN atas 'emba(aran tersebut 9 ./ mem)t)ng PPh Pasal 4 a(at (2) atas 'emba(aran sebesar jumlah tersebutB 2/ membuat bukti 'em)t)ngan PPh Pasal 4 a(at (2)B 3/ men(et)rkan PPh Pasal 4 a(at (2) 'aling lama tanggal .1 Maret 21.4B 4/ mela')rkan SPT Masa PPh Pasal 4 a(at (2) 'aling lama tanggal 21 Maret 21.4/ Kode ''P A 7///02 3 7/< P@N@&TI$N PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN PERTAMBAHAN NILAI (PPN) NILAI (PPN) PAJAK YG DIKENAKAN ATAS KONSUMSI BARANG DAN JASA PAJAK PENJUALAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS BARANG MEWAH (PPn BM) (PPn BM) PAJAK YG DIKENAKAN ATAS KONSUMSI BARANG YG BERDSRKAN KMK BARANG DAN JASA YG BERDSRKAN KMK TERGOLONG BRG MEWAH WILAYAH RI YANG DI DALAMNYA BERLAKU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PABEAN DI DALAM DAERAH PABEAN PENGUSAHA KECIL PENGUSAHA KECIL PMK PMK No. No. 197/PMK.03/2013 197/PMK.03/2013 Berlaku Berlaku Mulai Mulai 1 1 Januari Januari 2014 2014 PENGUSAHA YG DLM LINGKUNGAN PERUSAHAAN/PEKERJAANNYA MELAKUKAN PENYERAHAN BKP DAN ATAU JKP 4* PEREDARAN BRUTO TDK LEBIH DARI Rp 4,8 MILIAR SETAHUN Catatan : Apabila sampai dengan suatu Masa Pajak dalam satu tahun buku peredaran bruto lebih dari Rp 4.800.000.000,- maka pengusaha ini memenuhi syarat sebagai PKP sehingga wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP selambat-lambatnya pada akhir bulan berikutnya. T$&I7 PPN 3$N PPn #M PPN PPn BM 10 % 10, 20 10, 20 30, 40 30, 40 50, 50, 200 200 TARIF EKSPOR PPN 0 % 4< 10 % 10, 20 10, 20 30, 40 30, 40 50, 50, 200 200 DENGAN PERATURAN PEMERINTAH DAPAT DIUBAH 5% 10% 15% 75% SERENDAH- RENDAHNYA SETINGGI- TINGINYA PPN 0 % Contoh 1 PKPA bergerak di bidang bengkel mobil. PKPA selama masa Januari 2014 PKPAmelakukan penyerahan dan perolehan sbb : - Atas penjualan onderdil mobil sebesar - Atas jasa perbaikan & service sebesar - Pembelian spare part Rp. 62.000.000,- Rp. 14.000.000,- Rp. 35.000.000,- Berapakah PPN kurang bayar yang dilaporkan di dalam SPT Masa Januari 2014 ? Jawab : PK atas BKP = 10 % x Rp. 62.000.000,- PK atas JKP = 10 % x Rp. 14.000.000,- Jumlah PK Rp. 6.200.000,- Rp. 1.400.000,- Rp. 7.600.000,- PM atas BKP Jumlah PM Rp. 3.500.000,- ,- Rp. 3.500.000,- PPN Kurang Bayar = Rp. 7.600.000 - Rp. 3.500.000 = RRpp. . 44. .10 100. 0.000000,- BAGI PKP YANG MEMPUNYAI PEREDARAN USAHA PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PM TIDAK MELEBIHI JUMLAH TERTENTU PMK 74/PMK.03/2010 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1April 2010 Pedoman Pengkreditan PM Bagi PKP @ang eredaran +sahan@a Tidak Melebihi Jumlah Tertentu Pasal = a@at %<& dan %<b& ++ Nomor 70 TA"+N 011= %berlaku sejak / Aril 01/1& tentang erubahan ketiga atas ++ Nomor 2 TA"+N /=24 tentang PPN barang dan jasa dan PPnBM PMK><7!PMK614!01/1 %berlaku sejak / Aril 01/1& tentang edoman enghitungan engkreditan PM bagi PKP @ang memun@ai eredaran usaha tidak melebihi jumlah tertentu Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh Pengusaha Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak yang peredaran usahanya dalam 1 (satu) tahun tidak melebihi jumlah tertentu, kecuali Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (7a), dapat menghitung dengan menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan. Pedoman Pengkreditan PM Bagi PKP @ang eredaran +sahan@a Tidak Melebihi Jumlah Tertentu CAN9 DAPAT M,N99+NAKAN P,D)MAN P,N9K#,D-TAN PM Semua P5P dengan jumlah 'eredaran brut) tidak melebihi nilai &'/ .!6 M dalam satu tahun (Pasal 2! Pasal 3 a(at (2) PM5=<4DPM5/13D21.1) P5P da'at menggunakan mekanisme ini a'abila memenuhi s(arat9 (Pasal 3 a(at (.) PM5=<4DPM5/13D21.1) ./ ./ 'eredaran usaha 2 tahun buku (tahun kalender bagi P5P OP Pencatatan) 'eredaran usaha 2 tahun buku (tahun kalender bagi P5P OP Pencatatan) sebelumn(a tidak melebihi &P/ .!6 M sebelumn(a tidak melebihi &P/ .!6 M untuk setia' . tahun buku! atau untuk setia' . tahun buku! atau 2/ 2/ +P (ang baru dikukuhkan sebagai P5P +P (ang baru dikukuhkan sebagai P5P Pedoman Pengkreditan PM Bagi PKP @ang eredaran +sahan@a Tidak Melebihi Jumlah Tertentu Kewajiban emberitahuan tertulis aling lama ada E 'aat batas waktu en@amaian 'PT PPN Masa ertama dalamtahun buku dimulain@a enggunaan edoman$ %Misaln@a mulai tahun buku 01/1$ PKP sudah mulai mau menggunakan edoman engkreditan PM$ berarti lg lambat 02 februari 01/1 sudah harus melakukan emberitahuan& atau masa ertama setelah engukuhan ertama kali %Misaln@a DP baru dikukuhkan menjadi PKP ada bulan Mei 01/1$ berarti lg lambat 41 Juni 01/1 PKP tersebut sudah harus men@amaikan emberitahuan enggunaan edoman engkreditan PM Kewajiban untuk Konsisten PKP yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan harus melaksanakan secara taat asas dalam 1 (satu) tahun buku, sepanjang peredaran usaha dalam 1(satu) tahun buku tidak melebihi Rp 1,8 M Kewajiban Beralih ke Mekanisme PK - PM a. PKP yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan PMwajib beralih menggunakan mekanisme pengkreditan PK-PM mulai Masa Pajak berikutnya setelah peredaran usahanya melebihi Rp1.800.000.000,00 b. !alam hal PKP tidak menggunakan mekanisme pengkreditan PK-PM setelah peredaran usahanya melebihi Rp1.800.000.000,00, PKP dikenai sanksi di peredaran usahanya melebihi Rp1.800.000.000,00, PKP dikenai sanksi di bidang perpajakan ". !alam hal PKP menggunakan mekanisme pengkreditan PK-PM , maka PM yang apat ikreitkan adalah PM mulai masa pajak saat digunakannya mekanisme pengkreditan PK-PM tersebut. Pedoman Pengkreditan PM Bagi PKP @ang eredaran +sahan@a Tidak Melebihi Jumlah Tertentu P5P teta' memungut PPN ke k)nsumen sebesar .12 dari 3PP PPN Masukan (ang da'at dikreditkan adalah sebesar9 A *12 dari PPN 5eluaran untuk 'en(erahan :5P A <12 dari PPN 5eluaran untuk 'en(erahan #5P PPN Masukan dari su''lier tidak da'at dikreditkan di SPT Masa PPN dan juga tidak da'at dijadikan sebagai bia(a 'engurang 'ada 'erhitungan SPT Tahunan PPh/ Penghitungan PP! yang "ajib #iset$r PPN yang wajib disetor setiap masa pajak = PK (-) PM, sehingga a. Bagi PKP yang menyerahkan JKP = 4% x DPP (jmlh peredaran usaha) b. Bagi PKP yang menyerahkan BKP = 3% x DPP (jmlh peredaran usaha) Contoh 1 PKPA bergerak di bidang perdagangan sepatu dan sandal. PKPAmenggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan (telah memenuhi ketentuan). Selama masa Januari 2014 PKPAmelakukan penyerahan sebesar 4.200.000,- Berapakah PPN kurang bayar yang dilaporkan di dalam SPT Masa Januari 2014 ? Jawab : PK = 10 % x Rp. 4.200.000,- PM = 70 % x PK PPN Kurang Bayar 420.000,- 294.000,- 126.000,- (atau sama dgn 3% x DPP) Contoh 2 PKP D bergerak di bidang jasa konsultasi HRD. PKP D menggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan (telah memenuhi ketentuan). Selama masa Januari 2014 PKP D melakukan penyerahan sebesar 5.800.000,- Berapakah PPN kurang bayar yang dilaporkan di dalam SPT Masa Januari 2011 ? Jawab : PK = 10 % x Rp. 5.800.000,- PM = 60 % x PK PPN Kurang Bayar 580.000,- 348.000,- 232.000,- (atau sama dgn 4% x DPP) Contoh 3 PKP E bergerak di bidang bengkel mobil. PKP E menggunakan pedoman pengkreditan Pajak Masukan (telah memenuhi ketentuan). Selama masa Januari 2014 PKPAmelakukan penyerahan sbb : - Atas penjualan onderdil mobil sebesar - Atas jasa perbaikan & service sebesar Rp. 62.000.000,- Rp. 14.000.000,- Berapakah PPN kurang bayar yang dilaporkan di dalam SPT Masa Januari 2014 ? Jawab : PK atas BKP = 10 % x Rp. 62.000.000,- PK atas JKP = 10 % x Rp. 14.000.000,- Jumlah PK Rp. 6.200.000,- Rp. 1.400.000,- Rp. 7.600.000,- PM atas BKP = 70 % x PK PM atas JKP = 60 % x PK Jumlah PM Rp. 4.340.000,- Rp. 840.000,- Rp. 5.180.000,- PPN Kurang Bayar = Rp. 7.600.000,- - Rp. 5.180.000,- = Rp. 2.420.000,-