Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KASUS OSTEOSARKOMA

Di susun oleh
Kelompok Tutor 3 :

Azkya Aryun 220110090079
Devi Siska Ardianti 220110090048
Febry Handiny 220110090090
Fitriyani Dermawan 220110090077
Istiani Wahyuningtias 220110090016
Nilawati 220110090021
Nurul Ainy 220110090050
Nur Riza Maulidina 220110090082
Sanny Annisa Al Rasyid 220110090053
Siti Nurtsalis Sholihah 220110090060
Taufik 220110090047
Widya Kusumaningrum 220110090067




FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010

SGD KASUS I
Kasus:
Tn. A, 25 tahun, datang ke Rumah Sakit karena tiba-tiba terdapat benjolan di tungkai kanannya,
yang terasa panas dan nyeri. Kemudian klien ke Rumah Sakit dan dilakukan biopsi pada
benjolan di kaki kanan dengan hasil Stage IIB dan sekarang klien dirawat di Ruang Orthopedi
dengan keluhan tungkai bawah kanan yang mengalami pembengkakan. Klien menyatakan nyeri
terus menerus dengan skala 9 (dari skala 0-10). Dari pemeriksaan fisik didapatkan masa sebesar
bola tenis di tungkai kanan, kemerahan dan terdapat luka yang mengeluarkan cairan secara terus
menerus. Klien juga mengeluh akhir-akhir ini terasa lemas dan berat badan menurun drastis juga
tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan rontgen terdapat gambaran sunburst pada osfibula. Klien
mengatakan sangat sedih dengan kondisi tubuhnya dan sekarang merasa tidak bertanggung
jawab sebagai seorang bapak yang baru saja dikaruniai seorang anak. Akibat sakit, klien tidak
daat bekerja dan istrinyalah yang mencari kerja.

Step I
1. Stage II B (Taufik) : Hasil pemeriksaan TNM, Tumor Nodul Metastase (Isti)
2. Sunburst (Sanny) : Gambaran khusus penyakit osteosarkoma (Nurul)
3. Osfibula (Azkya) : Tulang betis (Taufik)
Step II
1. Mengapa timbul benjolan secara tiba-tiba? (Taufik)
2. Indikasi dilakukannya biopsi ( Fitri)
3. Yang menyebabkan tungkai kanan mengalami pembengkakan setelah dilakukan biopsi?
(Widya)
4. Mengapa nyeri terasa terus menerus? (Sanny)
5. Bagaimana klien mengatasi nyeri? (Nurul)
6. Bagaimana klien mengatasi cairan yang keluar terus menerus? (Nila)
7. Penyebab penyakit ini? (Isti)
8. Diagnosa? (Isti)
9. Apa isi dari benjoaln tersebut? (Azkya)
10. Megapa klien menjadi tidak nafsu makan? (Sanny)
11. Hasil stage IIB menunjukkan apa? ( Riza)
12. Penjelasan lenih lanjut tentang hasil TNM? (Sany)
13. Prognosis? (Riza)
14. Faktor resiko? (Fitri)
15. Ciri-ciri osteosarkoma? (Sanny)
16. Dampak psikososial (Febri)
17. Peran perawat (Nila)
18. Apakah perlu dilakukan pemeriksaan lain atau tidak? (riza)
19. Mengapa klien terasa lemas? (azkya)
20. Bagaimana pemenuhan nutrisinya? (febri)
21. Penatalaksanaan (siti)
22. Pendidikan kesehatan osteosarkoma (Sanny)
23. Komplikasi (sanny)

Step III
2. -Untuk mengetahui ada tidaknya benda asing dalam jaringan (siti)
-Untuk menegtahui perkembanagn sel didalamnya (sanny)
4. Karena diferensiasi osteoblast, sehingga terjadi penumpukan
5. Kompres hangat dan relaksasi ( Isti)
7. -Faktor lingkungan, kurang vitamin, ekspos terhadap radiasi (Taufik)
- belum diketahui, bisa juga karena tingginya kadar vitamin D dan faktor genetik (isti)
8. Osteosarkoma : tumor ganas
9. Daging berlebih dari diferensiasi selm cairan bisa berupa pus atau yang lain (Taufik)
10, 19. Sel-sel abnormal mengambil protein dan bahan makanan yang dimakan oleh klien
(Isti)
14. banyak pada wanita(fitri)
-pada dewasa muda(nila)
15. -bagian metafisis pada tulang panajang dekat lutut (taufik)
-50% menyerang lutut (fitri)
16. Gg. Body Image krn bentuk tubuh berubah dan Gg. Peran diri karena perannya sebagai
ayah tidak terlaksana dengan baik
17. Pendekatan peran diri kepada klien (Nurul)
18. Serum Acid Phospatase: mengetahui adanya tumor ganas (Nila)
21. Bedah eksisi dan amputasi (widya)

Step IV
1. Mini Patofisiologi

Data Menyimpang Data Penunjang Terapi
1. nyeri
3. benjolan terasa panas
3. bengkak
4. kemerahan
5. cairan keluar terus
menerus
6.lemas
7. Berat badan turun drastis
8.Tidak nafsu makan
1. Stage IIB
2. Biopsi
3. Rontgen


Diferensiasi Osteoblast

Pertumbuhan sel abnormal

Benjolan Metabolisme tubuh fokus ke sel abnormal

Nyeri Mengambil hasil metabolisme (protein) untuk jaringan abnormal

Kekuranagn asupan nutrisi di jaringan yangsehat

Benjolan membesar Lemas


2. Mindmap
(aduh dedek susah bikin tanda panahnyaaa)

Osteosarkoma
1. Definisi
2. etiologi
3. manifestasi klinis
4. faktor resiko
5. prognosis
6. penatalaksanaan
7. pendidikan kesehatan
8. askep
9. patofisiologi
10. pemeriksaan diagnostik dan penunjang
11. aspek psikososial
12. komplikasi



Reporting kasus I

-Definisi: Neoplasma ganas yang menyerang metafisis tulang pajang pada dewasa terutama pada
bagian lutut (Taufik)

-Etiologi
sanny
1. genetik : kesalahan pada kromosom 13
2. radiasi
3. virus onkogenik
taufik
4. faktor lingkungan
5. infeksi
nila
6. Zat-zat toksik
siti
7. akibat trauma

-manifestasi klinis
widya
1. nyeri dengan pembengkakan. (Rasa nyerinya tumpul, seperti tulangnya di bor mendalam.
Azkya)
2. keterbatasan gerak dan kelemahan
Taufik
3. nafsu makan
4. berat badan menurun, malaise
Devi
5. tulang teraba masa
6. penigkatan suhu di sekitar bagian yang membengkak
7. distensi pembuluh darah
Nurul
8. Anemia, (neoplasma di sumsum tulang, hiperkalasemi. Sanny)
Febri
9. sel-sel jaringan yang menutupi tulang disebut sunburst
Isti
10. fraktur patologi

Faktor resiko
Riza
-usia 10-25 tahun
-laki-laki dibanding perempuan (karena pertumbuhan skeletal lebih lama pada pria. Nila)
Fitri
-obesitas
-Diet tidak sehat
-orang yang pernah menderita kanker
Taufik
-pertumbuhan tulang cepat
-faktor lingkungan presdiposisi
Nurul
-predisposisi gen
Devi
-orang-orang yang kelebihan tinggi badan

Prognosis
Isti
Tingkat kesembuhan sedikit, hanya dapat bertahankurang dari 5 tahu. Namun sekarang sudah
bisa lebih panjang
Siti
Stage I osteosarkoma yang jarang ditemukan (parastesia osteosarkoma
Stage II derajat sedang 12-24 bulan
Stage III sudah menyebar

Nurul
Stage I 90%
Stage II tergantung lamanya metastase
- 2 tahun: 50%
- 4 tahun : 40%
Stage III 50% sudah menyebar ke paru

Fitri
Stage II Tergantung dari lokasi tumor, derajat nekrosi dan penyebaran metastase

Komplikasi
Taufik
1. fraktur patologik (disebabkan masa di tulang yang tidak dapat terkompensasi, Isti)
2. gejala metastase (sel-sel tumor mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh, Isti)

Penatalaksanaan
(widya)
1. Bedah, dapat melalui amputasi atau degan operasi penyelamatan
2. radiasi: sinar X
3. Kemoterapi: neoadjuvantsebelum operasi supaya tumor mengecil
(sanny)
-Kemoterapi: dapat sebelum atau sesudah operasi. Dimasukkan melalui IV atau oral. Terdapat 3
jenis dari kemoterapi, yaitu:
a) kombinasi: menggunakan lebih dari 2 obat
b) pembantu: setelah operasi, untuk penghapusan kanker
c) neoadjuvant: sebelum operasi, untuk mengecilkan sel kanker
-analgesik: untuk mengurangi rasa nyeri
-aloverinol: untuk mencegah hiperurisemia (observasi keluaran urin untuk mencegah
hiperkalsium)
Mencegah timbunan asam urat akibat dari kemoterapi (azkya)
Nurul
Efek samping dari kemoterapi: mual muntah, lemah secara perlahan dan tidak dapat dihilangkan
dengan istirahat, rambut rontok sementara
Riza
Farmakologi:
-Doxorubicin (adliamycin): untuk mencegah sintesis DNA, perbaikan melalui pengeluaran enzim
-Platinol: membentuk ikatan yang menghancurkan tumor dengan efek samping kerusakan syaraf,
ginjal dan rambut rontok

Perawatan Luka
Siti
Bersihkan dengan larutan NaCl

Peran perawat
Isti
-pemenuhan nutrisi
-menejemen nyeri
-mendampingi klien agar sistem koping kuat
-ajak keluarga ikut memotivasi
-jaga kontak mata dan sentuhan saat perawatan dengan klien

Dampak psikososial
Siti
-merasa sedih karena adanya keterbatasan gerak, tidak bekerja dan harga diri rendah
Febri
-perubahan peran: merasa harga dirinya lebih rendah karena istrinya yang bekerja

Pemeriksaan diagnostik
Riza
-biopsi
-X Ray
-MRI (untuk menentukan dimana dilakukan biopsi dan untuk melihat apakah sel kanker sudah
menyebar)
Fitri
-PET: menunjukkan penyebaran sudah samai dimana
-tes darah: untuk penegakan diagnosis
Siti
-pemeriksaan Hb: untuk melihat efek anemia
-CT Scan
Azkya
-Angiografi: untuk menetukan diagnosa jenis osteosarkoma
Nila
-NSG: untuk mengetahui stadium lesi dan panduan melaksanakan biopsi
Devi
-pemeriksaan neurologis: apakah ada gangguan akibat penekanan tumor pada saraf

Pendidian kesehatan
Sanny
-penyuluhan untuk menghindari tempat tingal dari daerah yang dekat dengan pemancar radiasi
atau pabrik bahan kimia dan mengenali gejala awal osteosarkoma
Siti
-mengajarkan perawatan luka dan mekanisme koping

Klasifikasi oteosarkoma
Sanny
-primer: penyebab tidak diketahui, adanya mutasi gen penekan tumor TPSI, mengenai umur 20an
-sekunder: mengenai umur yang lebih tua (50 tahun keatas), kaitannya dengan penyakit paget
dan adanya riwayat terpajan radiasi atau neoplasma agresif
Nurul
-lokal osteosarkoma: beleum menyebar ke tulang luar
-metastasik osteosarkoma: sudah menyebar ke tulang luar
-Berulang: muncul lagi setelah 2-3 tahun setelah penyembuhan

Penjelasan TNM
Isti

T: tumor
TIS: pre invasif
T0: tidak ada tumor primer
T1: ada tumor dengan diameter kurang dari 3 cm
T2: ada tumor dengan diameter lebh dari 3 cm
T3: tumor sudah membesar dan menyebar
Tx: didapatkan sel ganas

N: nodul
N0: tidak terlihat pembesaran kelenjar limfe
N1: terdapat tanda-tanda terkena kelenjar getah benih
Nx: sudah terjai pembengkakan kelenjar getah bening

M: metastase
Mo: tidak ada bukti metastasis jauh
M1: ada bukti metastasis jauh
Mx: syarat minimal menentukan adanya metastasis jauh tidak bisa dipenuhi

Derajat klasifikasi TNM:
Stadium I: TIS N0 M0, T1 N0 M0, T1 N1 M0, T2 N0 M0
Stadium II: T1 N1 M0, T2 N1 M0
StadiumIII a: T3 N0 M0, T3 N1 M0, T1-3 N2 M0
Stadium III b: T N3 M0, T3 banyak N M01
Stadium IV: Banyak T, banyak N, M1


Patofisiologi: Febry Handiny

MAKALAH
Definisi
Sarcoma osteogenik (osteosarkoma) merupakan neoplasma tualng primer yang sangat ganas
kedua. Neoplasma ini sering ditemukan pada anak, remaja, dan dewasa muda. Tumor ini tumbuh
pada bagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering terkena tumor adalah bagian ujung
tulang panjang, terutama lutut.
Etiologi
Penyebab tumor ini seperti hampir semua keganasan yang lain, masih merupakan teka-
teki yang belum terpecahkan. Radiasi dan virus onkogenik, yang telah terlihat dalam terjadinya
keganasan yang lain, telah dianggap sebagai agen penyebab. Selain itu, juga terdapat faktor
kecenderungan genetik. Osteosarkoma pada masa kanak-kanak mungkin sekali memiliki dasar
genetik, meskipun tak seorangpun pernah menemukannya. Mungkin kelainan genetik pada
kromosom 13 dapat menyebabkan osteosarkoma pada kelompok pasien ini.

Manifestasi Klinis
1. Nyeri dan pembengkakan pada area yang terkena (biasanya meningkat pada malam hari
dan meningkat sesuai progresitivitas penyakit).
2. Fraktur Patologik
3. Pembengkakan diatas tulang atau persendian dan pergerakan yang terbatas
4. Teraba masa tulang,peningkatan suhu di atas masa serta adanya pelebaran vena.
5. Gejala-gejala penyakit menatastik seperti nyeri dada, batruk,demam, BB turun , malaise.

Faktor Resiko
Biasanya menyerang remaja akhir dan dewasa muda dengan rentang usia 15-25 y\tahun.
Jenis kelamin, Karena lebih banyak menyerang laki-laki daripada perempuan
Remaja yang tinggi untuk usia mereka dan spurts mengalami pertumbuhan pesat
tampaknya lebih rentan terhadap osteosarcoma daripada remaja lainnya.
Remaja yang telah diobati dengan radiasi untuk kanker, anak sebelumnya mungkin
menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan osteosarcoma di kemudian
hari dalam hidup mereka dan juga berlaku bagi anak-anak yang mendapat dosis tinggi
dari radiasi.
Memiliki penyakit tulang non-kanker atau jinak seperti penyakit Paget atau multiple,
osteochondromas turun temurun. Ini biasanya tidak hidup kondisi mengancam atau
serius, tetapi mereka dapat perintis osteosarcoma. Demikian pula, anak-anak dengan
jarang, kanker mewarisi seperti Sindrom Li-Fraumeni dan Retinoblastoma mungkin pada
peningkatan risiko mengembangkan osteosarcoma.
Ketika osteosarcoma didiagnosis pada orang dewasa, tampaknya terkait dengan faktor
gaya hidup seperti diet tinggi lemak, kurang olahraga, merokok dan minum alkohol.


Penatalaksanaan

Jenis Perawatan
Berbagai jenis perawatan tersedia untuk pasien dengan osteosarkoma. Beberapa perawatan yang
standar (yang saat ini digunakan terapi), dan beberapa sedang diuji dalam uji klinis. Perawatan
klinis dalam percobaan adalah penelitian studi yang dimaksudkan untuk membantu
meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan baru untuk
pasien dengan kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa perlakuan yang baru lebih baik dari
standar perawatan, pengobatan baru yang dapat menjadi standar perawatan. Jika diduga bahwa
masalah adalah osteosarkoma, sebelum pertama biopsi, penderita dapat merekomendasikan
dokter spesialis yang disebut pembedah tulang ahli onkologi.
Perawatan Standar
Tiga jenis perawatan standar yang digunakan: Bedah (mengambil yang kanker dalam suatu
operasi). Kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh kanker sel). Terapi radiasi
(menggunakan tinggi dosis x-ray untuk membunuh sel kanker). Selain standar terapi ini,
perawatan yang disebut perawatan biologis terapi sedang diuji untuk lokal dan metastatic
osteosarcoma. Terapi biologis adalah perawatan yang menggunakan sistem kekebalan tubuh
pasien untuk melawan kanker. Zat yang dibuat oleh badan atau dilakukan di laboratorium yang
digunakan untuk meningkatkan, langsung, atau mengembalikan perlawanan alami tubuh
terhadap kanker. Jenis kanker ini perawatannya disebut biotherapy atau immunotherapy.

A. BEDAH
Perawatan bedah untuk osteosarkoma terdiri dari amputasi baik atau operasi penyelamatan
anggota badan. Saat ini, kebanyakan remaja dengan kasus osteosarkoma lengan atau kaki dapat
ditangan. dengan operasi penyelamatan anggota badan daripada amputasi. Dalam operasi
penyelamatan anggota badan, tulang dan otot yang dipengaruhi oleh osteosarkoma disingkirkan,
meninggalkan kesenjangan di tulang yang baik yang diisi oleh tulang cantum (biasanya dari
tulang bank) atau lebih sering logam bagian badan khusus. Ini dapat tepat dicocokkan dengan
ukuran yang cacat tulang. Risiko infeksi lebih tinggi dan patah tulang dengan tulang bank ini dan
oleh karena itu penggantinya logam prostheses lebih umum digunakan untuk rekonstruksi dari
tulang setelah pengangkatan tumor. Jika kanker telah menyebar ke saraf dan pembuluh darah
sekitar tumor aslinya pada tulang, amputasi (mengeluarkan bagian dari anggota badan bersama
osteosarcoma) seringkali satu-satunya pilihan.
Ketika osteosarkoma telah menyebar ke paru-paru atau tempat lain, pembedahan mungkin juga
dilakukan untuk menghapus tumor ini di lokasi yang jauh tersebut. Semua pasien dengan
osteosarkoma harus operasi untuk menghapus tumor, jika memungkinkan. Dokter mungkin
hanya menghapus beberapa kanker dan bagian yang sehat dari jaringan di sekitar kanker. Ketika
Tumor adalah dalam berat tulang, tulang harus dilindungi selama kegiatan untuk menghindari
fraktur. Kadang-kadang semua atau sebagian dari lengan atau kaki mungkin akan dibuang
(diamputasi) untuk memastikan bahwa semua yang diambil dengan kanker. Jika kanker telah
menyebar ke kelenjar getah bening, kelenjar getah bening yang akan dihilangkan (getah bening
node pemotongan). Pada pasien dengan osteosarkoma yang belum tersebar di luar tulang,
peneliti menemukan tidak adanya perbedaan dalam keseluruhan hidup apakah pasien memiliki
anggota badan-hemat operasi atau apakah mereka telah melakukan operasi dengan amputasi.
Bila kanker dapat dibawa keluar tanpa amputasi, perangkat buatan atau tulang dari tempat-
tempat lain di dalam tubuh dapat digunakan untuk menggantikan tulang yang telah dibuang.
Proses pembangunan kembali (kembali) merupakan bagian dari tubuh diubah dengan operasi
sebelumnya disebut rekonstruksi operasi. Pilihan untuk rekonstruksi di operasi dengan pasien
osteosarkoma tergantung pada banyak faktor, termasuk di mana letak tumor, bagaimana
besarnya, usia pasien, dan lain sebagainya.

B. KEMOTERAPI
Kemoterapi biasanya diberikan baik sebelum maupun setelah operasi. Ia menghilangkan kantong
kecil dari sel kanker di tubuh, bahkan yang terlalu kecil untuk tampil saat scan medis. Seseorang
dengan osteosarkoma diberi obat kemoterapi intravena (melalui pembuluh darah) atau secara
oral (dengan mulut). Obat memasuki aliran darah dan bekerja untuk membunuh kanker di bagian
tubuh dimana penyakit telah menyebar, seperti paru-paru atau organ lain. Kemoterapi
menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan dengan pil
atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan jarum lewat pembuluh darah atau otot. Kemoterapi
disebut perawatan sistemik karena obat memasuki aliran darah, perjalanan melalui tubuh, dan
dapat membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Kemoterapi dengan lebih dari satu obat disebut
kemoterapi kombinasi. Kadang-kadang kemoterapi adalah menyuntikkan langsung ke dalam
wilayah dimana ditemukan kanker (kemoterapi daerah). Dalam osteosarkoma, operasi ini sering
digunakan untuk menghapus lokal tumor kemoterapi dan kemudian diberikan untuk membunuh
semua sel kanker yang tetap dalam tubuh. Kemoterapi diberikan setelah operasi dalam
penghapusan kanker yang disebut kemoterapi pembantu. Kemoterapi juga dapat diberikan
sebelum operasi yang mengecilkan kanker sehingga dapat dihapus selama operasi; ini disebut
neoadjuvant kemoterapi.

Neoadjuvant kemoterapi
Kebanyakan perawatan osteosarkoma menggunakan protokol untuk periode awal selama
sistemik kemoterapi sebelum reseksif definitif dari dasar tumor (reseksi dari metastases untuk
pasien dengan penyakit metastatik). Patolog yang menilai nekrosis di tumor yang terdeteksi.
Pasien dengan lebih besar atau sama dengan 90% nekrosis di dasar tumor setelah induksi
kemoterapi memiliki prognosa lebih baik dibandingkan dengan kurang nekrosis. Pasien dengan
nekrosis kurang (<90%) di dasar Tumor berikut awal kemoterapi memiliki pengulangan lebih
tinggidalam 2 tahun pertama dibandingkan dengan pasien yang lebih baik dengan jumlah
kebekuan ( 90%). Foto Modalitas seperti dinamis resonan magnetik imaging mungkin bisa
noninvasive menawarkan metode untuk menilai nekrosis. Kurang nekrosis tidak boleh diartikan
dengan arti yang telah kemoterapi tidak efektif; tarif untuk menyembuhkan pasien dengan sedikit
atau tidak kebekuan berikut induksi kemoterapi jauh lebih tinggi dibandingkan harga obat untuk
pasien yang tidak menerima kemoterapi.
Rawatan osteosarkoma termasuk kemoterapi (penggunaan obat medis untuk membunuh sel
kanker dan bersembunyi di kanker) diikuti oleh operasi (untuk menghapus sel kanker atau
Tumor) dan kemudian kemoterapi lebih lanjut (untuk membunuh semua sisa sel kanker dan
meminimalkan kesempatan dari kanker datang kembali). Bedah sering dapat secara efektif
menghapus kanker tulang, sementara kemoterapi dapat membantu menghilangkan sisa sel kanker
di tubuh.

C. TERAPI RADIASI
Menggunakan terapi radiasi x-ray atau energi sinar yang tinggi lainnya untuk membunuh sel
kanker dan Tumor yang bersembunyi. Radiasi untuk osteosarcoma umumnya berasal dari mesin
di luar tubuh (eksternal terapi radiasi).
Perawatan dalam percobaan klinis
Untuk beberapa pasien, mengambil bagian dalam percobaan klinis mungkin merupakan pilihan
terbaik dalam perawatan. Percobaan klinis adalah bagian dari proses penelitian kanker. Uji klinis
dilakukan untuk mengetahui apakah pengobatan kanker yang baru itu aman dan efektif atau lebih
baik dari standar perawatan. Banyak dari hari ini standar perawatan untuk kanker didasarkan
pada awal uji klinis. Pasien yang mengambil bagian dalam percobaan klinis mungkin menerima
perlakuan standar atau termasuk orang-orang yang pertama untuk menerima perlakuan yang
baru.
Pasien yang mengambil bagian dalam uji klinis juga membantu meningkatkan cara dalam
penanganan kanker di masa depan. Bahkan bila uji klinis tidak efektif untuk memimpin
perawatan baru, merekasering menjawab pertanyaan penting dan membantu penelitian
berkembang.
Beberapa uji klinis hanya mencakup pasien yang belum menerima perlakuan. Lain, tes uji coba
untuk perawatan pasien kanker yang belum pulih dengan lebih baik. Ada juga tes uji klinis cara
baru untuk berhenti dari kanker berulang (datang kembali) atau mengurangi efek samping dari
pengobatan kanker.Uji klinis ada di banyak negara bagian. Dalam daftar berikut perawatan untuk
berbagai tahapan, link ke hasil pencarian untuk saat ini adalah termasuk uji klinis untuk masing-
masing bagian. Untuk beberapa jenis kanker atau tahap, mungkin tidak ada apapun yang
tercantum didalamnya.
Perawatan Baru
Perawatan tengah dikembangkan dengan penelitian obat kemoterapi baru. Penelitian lain juga
difokuskan pada peran faktor pertumbuhan tertentu mungkin berperan di pengembangan
osteosarkoma. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan obat baru untuk
memperlambat pertumbuhan faktor tersebut sebagai cara untuk merawat kanker. Untuk
osteosarkoma yang tidak dapat dihilangkan dengan operasi, studi yang saat ini sedang
berlangsung untuk menguji perawatan yang baru menggunakan kombinasi
kemoterapi dan lokalisasi, radiasi dosis tinggi.

PROGNOSIS OSTEOSARCOMA
Prognosis dipisahkan menjadi tiga kelompok.
Osteosarcoma Tahap I adalah jarang dan termasuk osteosarcoma parosteal atau grade
sentral osteosarcoma-rendah. Ini memiliki prognosis yang sangat baik (> 90%) dengan
reseksi luas.
Tahap IIb Prognosis tergantung pada lokasi tumor (proksimal tibia, tulang paha,
panggul, dll) ukuran massa tumor (dalam cm.), Dan derajat necrosis dari kemoterapi
neoadjuvant (kemoterapi sebelum operasi). Faktor-faktor patologis lain seperti derajat p-
glycoprotein, apakah tumor CXCR4-positif, atau Her2-positif juga penting, karena ini
berhubungan dengan metastasis jauh ke paru-paru. Prognosis untuk pasien dengan
metastasis osteosarcoma meningkatkan dengan waktu lebih lama untuk metastasis, (lebih
dari 12 bulan-24 bulan), sejumlah kecil metastasis (dan resectability mereka). Lebih baik
untuk memiliki metastase kurang dari waktu lebih lama untuk metastasis. Mereka dengan
panjang lebih lama (> 24bulan) dan beberapa nodul (2 atau lebih sedikit) memiliki
prognosis terbaik dengan kelangsungan hidup 2 tahun setelah metastasis 50% 5 tahun
sebesar 40% dan 10 tahun 20%. Jika metastasis keduanya lokal dan regional, prognosis
lebih buruk.
Presentasi awal III osteosarcoma panggung dengan metastates paru-paru tergantung
pada resectability dari tumor primer dan nodul paru-paru, derajat nekrosis tumor primer,
dan mungkin jumlah metastasis. prognosis keseluruhan adalah sekitar 30%.
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN OSTEOSARCOMA

A. Pengkajian Dasar
1. Biodata Klien
a. Nama : Tn N
b. Umur : 25 thn
c. Jenis Kelamin : laki-laki
d. Agama : -
e. Alamat : -
2. Data Medik
a. Tgl Berobat : -
b. Tgl Pengkajian : -
c. Diagnosa Medik : Osteosarcoma
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : nyeri dirasakan terus-menerus pada tungkai kanan.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh nyeri pada tungkai kanan dan ditemukan adanya pembengkakan pada
tungkai bawah kanannya, dengan kriteria sbb :
P : -
Q : terus-menerus
R : tungkai bawah kanan
S : 9 dari skala 0-10
T : -
D. Riwayat Peyakit Terdahulu
-
E. Riwayat Penyakit Keluarga
-
F. Riwayat Alergi
-
G. Riwayat Psikososial
Klien mengatakan sangat sedih dengan kondisinya tubuhnya dan sekarang merasa tidak
bertanggung jawab sebagai seorang bapak yang baru saja dikaruniai seorang anak.
H. Pengkajian Fisik
a. Kesadaran Umum : compos menthis
b. Nadi : -
c. Suhu : -
d. RR : -
e. TB : -
f. BB : -
g. Tekanan Darah : -
h. Program Terapi : -
i. Pemeriksaan Penunjang :
- Biopsi : terdapat benjolan di kaki kanan dengan hasil stage III b
- Rontgen : terdapat gambaran sunburst pada osfibula
I. Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)
a. O
2
: -
b. Nutrisi : klien mengalami gangguan nafsu makan (nafsu makan
menurun)
c. Cairan dan Elektrolit : -
d. Eliminasi : -
e. Istirahat dan Tidur : -
f. Aktivitas : klien sering merasa lemas dan saat ini tidak lagi bekerja
sebagaimana mestinya
g. Pengobatan : -

B. Analisa Data

No. Data Menyimpang Etiologi Masalah
1. DO :
-terdapat benjolan di tungkai
kanan terasa panas dan nyeri
-hasil biopsi menunjukkan
benjolan tsb sudah memasuki stage
III b
-nyeri dirasakan dengan skala 8
dalam rentang skala 0-10
-terdapat masa sebesar bola tenis
di tungkai kanan berwarna
kemerahan
DS : klien mengeluh nyeri pada
tungkai bawah kanan yang
mengalami pembengkakan
Faktor Penyebab
(Radiasi,virus
onkogen,genetik,bahan
kimia)


Mengalami mutasi

Pertumbuhan sel-el
tulang dan jaringan
lunak

Berdiferensiasi
menjadi beberapa sel


Gangguan Rasa
Nyaman : Nyeri
Bersifat osteogenik


Proliferasi sel


Pengaktifan onkogen
pendorong
pertumbuhan


Sarcoma


Menyerang tulang
sejati


Osteosarcoma


Destruksi jaringan
tulang

Kehilangan matriks


Resti fraktur patologik


Pembelahan sel
abnormal

Tumor membesar


Edema


Nyeri
2. DO : BB klien menurun
DS :
-klien merasa lemas
-klien mengeluh tidak nafus makan
Tumor membesar


Metabolisme
neurovaskuler di
jaringan


Metabolisme di
jaringan sehat


Lemas/lelah


BB


Nutrisi kurang dari
kebutuhan
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
3. DO : klien tidak dapat bekerja
DS : klien mengeluh tidak
bertanggung jawab terhadap
keluarganya
Faktor Penyebab
(radiasi, virus
onkogenik, genetik,
bahan kimia)


Mengalami mutasi


Pertumbuhan sel-sel
tulang dan jaringan
lunak


Berdiferensiasi
menjadi beberapa sel


Bersifat osteogenik

Harga diri rendah

Proliferasi sel



Pengaktifan ongkogen
pendorong
pertumbuhan


Sarcoma


Menyerang tulang
sejati


Osteosarcoma


Klien sedih dengan
kondisinya


Gangguan peran diri
(Harga Diri Rendah)
4. DO :
-tungkai bawah kanan mengalami
pembengkakan dan terasa nyeri
-nyeri dengan skala 9 dari rentang
skala 0-10
DS : -
Faktor Penyebab
(Radiasi,virus
onkogen,genetik,bahan
kimia)


Mengalami mutasi

Pertumbuhan sel-el
tulang dan jaringan
lunak

Berdiferensiasi
menjadi beberapa sel
Kerusakkan
mobilitas fisik


Bersifat osteogenik


Proliferasi sel


Pengaktifan onkogen
pendorong
pertumbuhan


Sarcoma


Menyerang tulang
sejati


Osteosarcoma


Sel tumor menekan
pembuluh darah


Inflamasi


Pelepasan Mediator
Kimia


Menekan saraf nyeri


Dilepaskan di medulla
spinalis


Nyeri


Kerusakkan mobilitas
fisik

C. Perencanaan Keperawatan

No. Dx
Keperawatan
Karakter
Hasil
Intervensi Rasional
1. Gangguan rasa
nyaman bd
proses
perjalanan
penyakit dd
klien mengeluh
nyeri skala 9
(0-10)
Tupen :
-Dalam 1x24jam
nyeri klien
berkurang/menurun
intensitasnya
-Skala nyeri
menurun

Tupan:
-Nyeri hilang sama
sekali
-Klien dapat
menanggulangi
nyerinya sendiri

1. Catat lokasi
dan intensitas
nyeri (Skala 0-
10)






2. Tinggikan
bagian yang
sakit/nyeri
dengan
meninggikan
tempat tidur




3. Berikan
tidakan
kenyamanan
(contoh ubah
posisi) dan
aktivitas
terapeutik.
Dorong
penggunaan
Membantu dalam
evaluasi kebutuhan
dan keefektifan
intervensi.
Perubahan dapat
mengindikasikan
terjadinya
komplikasi

Mengurangi
terbentuknya
edema dengan
penigkatan aliran
balik
vena,menurunkan
kelelahan otot dan
tekanan kulit juga
jaringan

Memfokukan
kembali perhatian,
meningkatkan
relakasi, dapat
meningkatkan
kemampuan
koping dan dapat
menurunkan rasa
nyeri

manajemen
nyeri, e.g.
teknik
relaksasi,
nafas dalam,
distraksi,dll.

4. Kolaborasi
dengan tim
medis untuk
melakukan
kemoterapi

5. Pemberian
analgetik dan
morfin







Menurunkan rasa
nyeri




Menurnkan rasa
nyeri
2. Nutrisi kurang
dari kebutuhan
bd
metabolisme di
jaringan sehat
menurun dd
BB menurun,
klien lemas
dan malaise
Tupen : nafsu
makan klien
meningkat

Tupan :
-BB klien
meningkat
-kebutuhan klien
terpenuhi
1. Pantau asupan
makanan
setiap hari


2. Ukur BB
setiap
hari/sesuai
indikasi



3. Identifikasi
klien yang
akan
mengalami
mual/muntah
yang
diantisipasi


4. Berikan
antimietic
pada jadwal
mengidentifikasi
kekuatan/defisiensi
nutrisi


membantu
mengidentifikasi
malnutrisi, kalori
protein khususnya
bila BB kurang
dari normal

mual/muntah
psikogenik terjadi
sebelum
kemoterapi





Mual/muntah
paling
menurunkan
reguler
sebelum/selam
a dan pasca
pemberian
agen
antineoplastik
dengan sesuai
kemampuan dan
efek samping
psikologis
kemoterapi yang
menimbulkan
stress
3. Harga diri
rendah bd
osteosarcoma
dd klien sedih
dengan
kondisinya saat
ini
Tupen : klien mulai
dapat beradaptasi
secara verbal
menerima
kondisinya

Tupan : klien dapat
kembali percaya
dirinya dan dapat
mengembangkan
rencana yang
realistis
1. Dorong
ekspresikan
perasaan
negatif dan
berduka
berlebihan

2. Kaji derajat
dukungan
terhadap klien







3. Catat perasaan
menarik diri
dan ketakutan






4. Kolaborasi
dengan tim
psikiatri
Membantu klien
untuk
menyampaikan
apa yang dirasakan
dan agar tahu
kondisi psikisnya

Semakin banyak
kerabat atau
kenalan yang
memberi
dukungan,semakin
cepat pula proses
penyembuhan
(psikis) serta
terapeutiknya

Membantu klien
untuk dapat
kembali
bersosialisasi
dengan sekitar
tanpa dibayangi
rasa takut atau
tidak berdaya

Membantu
mengetahui serta
memantau
perkembangan
psikis klien setiap
harinya
4. Gangguan Tupen : adanya 1. Kaji mobilitas Mengetahui
mobilitas fisik
bd pembesaran
tumor dd masa
tumor sebesar
bola tenis
peningkatan
kemampuan
beraktivitas

Tupan :
-klien mampu
melakukan
aktivitas fisik
sesuai dengan
kemampuannya
-aktivitas klien
kembali normal
yang ada,
observasi
adanya
peningkatan
kerusakkan.
Kaji secara
teratur fungsi
motoriknya.

2. Ajarkan klien
melakukan
latihan gerak
aktif pada
ekstremitas
yang tidak
sakit

3. Bantu klien
melakukan
ROM dan
perawatan diri
sesuai
toleransi

4. Kolaborasi
dengan ahli
fisioterapi
untuk melatih
fisik klien
tingkat
kemampuan klien
dalam melakukan
aktivitas





Gerakkan aktif
memberikan masa,
tonus, dan
kekuatan otot serta
memperbaiki
fungsi jantung dan
pernafasan

Mempertahankan
fleksibilitas sendi
sesuai kemampuan




Kemampuan
mobilisasi
ekstremitas dapat
ditingkatkan
dengan latihan
fisik dari tim
fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai