Anda di halaman 1dari 12

OSTEOMIELITIS

Berliana Natalia
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Aruna utara no.! Ke"on Jeruk# Jakarta
Latar Belakan$
Tulang adalah bagian tubuh manusia yang sangat penting, karena begitu besarnya
fungsi tulang, antara lain tempat pembentukan sel darah, melindungi organ-organ
penting, sebagai alat gerak pasif, dan lain-lain. Keabnormalan tulang akan berefek pada
aktivitas kehidupan.
Walau tulang memiliki struktur yang kuat serta berbagai komponen didalamnya,
banyak hal yang dapat mengancam keberadaanya yang dapat menimbulkan suatu
penyakit atau kelainan-kelainan pada tulang. Hal-hal tersebut antara lain seperti terkena
fraktur tulang, infeksi dari suatu bakteri, dan kelainan akibat dari mekanisme dalam
tubuh sendiri.
Penyakit atau kelainan pada tulang dapat terkena pada semua umur dan jenis
kelamin. Pada anak-anak dapat ditemukan kelainan tulang yang disebabkan oleh infeksi
pada tulang atau pada bagian lunak tulang akibat dari suatu bakteri atau kontaminasi pada
fraktur terbuka yang dikenal sebagai osteomielitis. Kelainan ini dapat menimbulkan rasa
nyeri serta pembengkakan yang pada anak-anak dapat mengganggu aktivitas mereka. ika
tidak segera ditangani akan timbul gejala klinis yang lebih serius.
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Tele%on & '()*'))''+*# E,ail & "erliana-'('./0a1oo.co,
NIM & )'23''.2'*!# Kelo,%ok & B3
Ana,nesis
Keluhan utama ! "eorang anak laki-laki usia #$ tahun dengan keluhan nyeri terus
menerus pada lutut kanannya selama beberapa hari.
Keluhan tambahan ! - %enderita sakit tenggorokan # minggu sebelumnya
- Kesulitan mengangkat tungkai kanan
&yeri adalah alasan konsultasi rematologis yang paling sering dijumpai, tetapi sering
tidak jelas sehingga diperlukan pertanyaan spesifik. 'erajat nyeri tidak berkaitan
langsung dengan keparahan penyakit.
#
Pertanyaan yang dapat diajukan, yaitu !
#. (dentitas pasien )nama,usia si anak*+
,. -pa saja keluhan yang dialami+
.. 'i mana nyeri terasa+
/. "udah berapa lama si anak merasakan nyeri+
0. -pakah nyeri menyebar ke tempat lain+
1. Tunjukkan titik yang paling nyeri
2. -pakah nyeri menjalar ke lengan atau tungkai +
#
4e,eriksaan
Fisik
#. (nspeksi )3ook* ! - tidak tampak deformitas
- kulitnya tampak normal
,. Palpasi )4eel* ! tidak teraba pembengkakan, terdapat rasa nyeri pada
tungkai kanan
.. Pergerakan )%ove* ! kesulitan mengangkat tungkai kanan
/. "uhu tubuh ! .567
La"oratoriu, 3eukosit ! #0.$$$893
-nalisis darah dapat memperlihatkan peningkatan hitung darah lengkap dan laju
endap darah, yang mengisyaratkan adanya infeksi yang sedang berlangsung.
Pada fase akut ditemukan 7:P yang meninggi, laju endap darah yang meninggi dan
leukositosis.
,
4enunan$
#. Pemeriksaan :adiologik
Pada fase akut gambaran radiologik tidak menunjukkan kelainan. Pada fase
kronik ditemukan suatu involukrum dan sekuester.
%isalnya !
- ;-ray ! rontagen untuk sendi8tulang yang terkena )untuk lesi litik,reaksi
periosteal! membutuhkan <aktu , minggu untuk timbulnya abnormalitas*.
- %:( ) magnetic resonance imaging * untuk mengidentifikasi
involukrum8sekuestrum.
- 7T-scan tulang ! "can tulang dengan menggunakan nukleotida berlabel
radioaktif dapat memperlihatkan peradangan di tulang.
,. Kultur pus dan cairan infeksi )biopsi tulang*
.. (sotope bone scan )technetium*.
.
Work 5ia$nosis
%anifestasi utama yang timbul ! nyeri sendi atau tulang, nyeri tekan, kemerahan
dengan atau tanpa pembengkakan,demam.
.
=steomielitis adalah infeksi tulang dan
sumsum tulang. =steomielitis akut terutama ditemukan pada anak-anak. >mumnya
infeksi pada tulang panjang dimulai pada metafisis. Tulang yang sering terkena ialah
femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius, dan ulna proksimal dan
distal, serta vertebra.
/
=steomielitis terjadi karena penyebaran infeksi dari darah
)osteomielitis hematogen* atau yang lebih sering, setelah kontaminasi fraktur terbuka
atau reduksi )osteomielitis eksogen atau non-hematogen*. 3uka tusuk pada jaringan lunak
atau tulang akibat gigitan he<an,manusia atau penyuntikan intramuskulus dapat
menyebabkan osteomielitis ekosgen.
?ejala-gejala osteomielitis hematogen pada anak-anak antara lain adalah
demam,menggigil,dan keenganaan menggerakkan anggota badan yang sakit. Pada
orang de<asa, gejala mungkin samar dan berupa demam, lemah, dan malese. (nfeksi
saluran napas, saluran kemih, telinga, atau kulit sering mendahului osteomielitis
hematogen.
=steomielitis eksogen biasanya disertai tanda-tanda cedera dan peradangan di tempat
nyeri. Terjadi demam dan pembesaran kelenjar getah bening regional.
0
5ia$nosis Bandin$
?ambaran radiologik osteomielitis dapat menyerupai gambaran penyait-penyakit
lain pada tulang, diantaranya adalah tumor ganas primer tulang. 'estruksi tulang, reaksi
periosteal, pembentukan tulang baru, dan pembengkakan jaringan lunak, dijumpai juga
pada osteosarkoma dan @<ing sarkoma.
#. =steosarkoma
=steosarkoma seperti halnya osteomielitis, biasanya mengenai metafisis tulang
panjang sehingga pada stadium dini sangat sukar dibedakan dengan osteomielitis.
Pada stadium yang lebih lanjut, kemungkinan untuk membedakan lebih besar karena
pada osteosarkoma biasanya ditemukan pembentukan tulang yang lebih banyak serta
adanya infiltrasi tumor yang disertai penulangan patologik ke dalam jaringan lunak.
uga pada osteosarkoma ditemukan segitiga 7odman.
/
,. @<ing sarkoma
Pada tulang panjang, @<ing sarkoma biasanya mengenai diafisisA tampak destruksi
tulang yang bersifat infiltratif, reaksi periosteal yang kadang-kadang menyerupai kulit
ba<ang yang berlapis-lapis dan massa jaringan lunak yang besar.
/
.. uvenil :ematoid -rtritis
-rtritis :eumatoid uvenil adalah suatu peradangan persendian )artritis* menahun
)kronis*, yang sudah timbul sebelum usia #1 tahun )mirip artritis reumatoid pada
de<asa*. -rtritis :eumatoid uvenil )-:* paling sering pada anak, dan merupakan
kelainan yang paling sering menyebabkan kecacatan. 'itandai dengan kelainan
karakteristik yaitu sinovitis idiopatik dari sendi kecil, disertai dengan pembengkakan
dan efusi sendi. -da . tipe -: menurut a<al penyakitnya yaitu! oligoartritis
)pauciarticular disease*, poliartritis dan sistemik.
?ejala klinik ! ?ejala klinis utama yang terlihat secara obyektif adalah artritis,
dimana sendi yang terkena teraba hangat dan biasanya tidak terlihat eritema. "ecara
klinis artritis ditentukan dengan menemukan salah satu dari gejala pembengkakan
atau efusi sendiA atau dengan menemukan paling sedikit , gejala inflamasi sendi,
yaitu gerakan sendi yang terbatas, nyeri atau sakit pada pergerakan dan panas.
Pembengkakan disebabkan oleh edema jaringan lunak periartikular, efusi intra-
artikular, atau dari hipertofi membran sinovial. :asa nyeri atau sakit sendi pada
pergerakan biasanya tidak begitu menonjol, namun gerakan aktif atau pasif tertentu,
terutama gerakan yang ekstrim, dapat memicu nyeri. Pada anak kecil yang lebih jelas
adalah kekakuan sendi pada pergerakan terutama pada pagi hari. ?ejala konstitusional
yang dapat muncul antara lain anoreksia, penurunan berat badan, gejala
gastrointestinal dan gagal tumbuh. Kelelahan (fatigue) dapat muncul pada tipe
poliartritis dan sistemik, ditandai dengan peningkatan kebutuhan tidur, merasa lemas
dan iritabilitas.
Tipe onset poliartritis terdapat pada penderita yang menunjukkan gejala artritis
pada lebih dari / sendi, sedangkan tipe onset oligoartritis bila mengenai / sendi atau
kurang. Pada tipe oligoartritis sendi besar lebih sering terkena dan biasanya di daerah
tungkai. Keterlibatan sendi kecil di tangan menunjukkan perkembangan ke arah
poliartritis. "elain itu dapat ditemukan atrofi otot ekstensor )seperti vastus lateralis
dan Buadriceps* dan kontraktur otot fleksor. Pada tipe poliartritis lebih sering terdapat
pada sendi-sendi jari dan biasanya simetris, tetapi di samping itu dapat ditemukan
pula pada sendi lutut, pergelangan kaki, dan siku. Tipe onset sistemik ditandai oleh
demam intermiten dengan puncak tunggal atau ganda lebih dari .5o7 selama dua
minggu atau lebih, artritis, dan biasanya disertai kelainan sistemik lain berupa ruam
reumatoid linier di tubuh atau ekstremitas, serta kelainan viseral )hepatosplenomegali,
serositis, limfadenopati*. :uam juga memberat dengan adanya demam.
Klinis
'iagnosis terutama berdasarkan klinis. Penyakit ini paling sering terjadi pada
umur #-. tahun. &yeri ekstremitas seringkali menjadi keluhan utama pada a<al
penyakit. ?ejala klinis yang menyokong kecurigaan kearah -: yaitu kekakuan sendi
pada pagi hari, ruam rematoid, demam intermiten, perikarditis, uveitis kronik,
spondilitis servikal, nodul rematoid, tenosinovitis.
3aboratorium
Pemeriksaan laboratorium dipakai sebagai penunjang diagosis. Cila diketemukan
-nti &uclear -ntibody )-&-*, 4aktor :eumatoid ):4* dan peningkatan 7. dan 7/
maka diagnosis -: menjadi lebih sempurna.
Patofisiologi
Penyebab -: masih belum diketahui dan diakui pula bah<a -: sebetulnya
merupakan sekumpulan penyakit yang tidak homogen. Terdapat banyak sekali faktor
etiologi yang dapat menyebabkan gejala klinis -: dengan berbagai faktor penyebab
seperti infeksi, autoimun, trauma, stress, serta faktor imunogenetik. -pa pun
penyebabnya, patogenesis -: kemungkinan melibatkan pola respons pejamu
terhadap faktor penyebab tersebut.
'alam patofisiologi :-, setidak-tidaknya ada , hal yang perlu diperhitungkan yaitu
hipereaktifitas yang berhubungan dengan H3- dan pencetus lingkungan yang
kemungkinannya adalah virus. Penyebab gejala klinis -: antara lain infeksi
autoimun, trauma, stres, serta faktor imunogenetik.
Pada -: sistem imun tidak bisa membedakan antigen diri. -ntigen pada -:
adalah sinovia persendian. Hal ini terjadi karena genetik, kelainan sel T supresor,
reaksi silang antigen, atau perubahan struktur antigen diri.
/. -rtritis septik8(nfektif8-rtritis Cakterialis
@tiologi pada artritis septik disebabkan oleh mikrobiologis antara lain
"taphylococcus aureus, ".pyogenes, "treptokokus D-hemolitikus grup C, H.influenEae
)tipe b*, &eisseria gonorrhoeae, @.coli, "almonella, P.aeruginosa, parvovirus, hepatitis
C, mumps, %ycoplasma pneumoniae, %ycobacterium tuberculosis.
4aktor predisposisi ! artritis yang sudah ada sebelumnya )terutama reumatoid*, injeksi
intra-artikular, implan logam, trauma, osteomielits disekitarnya, kortikosteroid,
kegansan penyalahgunaan obat intravena.
.
?ambaran klinis ! &yeri dan pembengkakan sendi lutut, umumnya monoartikuler
)5$F*, terutama pada sendi lutut, umumnya ada penyakit yang mendasari, umumnya
demam, dan penurunan :=% )range of mtion*.
Patogenesis ! Cakteri patogen mencapai ruang sendi melalui ! secara hematogen
)G0$F*, penyebaran dari infeksi kulit atau tulang sekitar sendi dan inokulasi
langsung.
Patofisiologi ! Cakteri mencapai ruang sendi kemudian menginfeksi pada sinovium
bakteri mengalami proliferasi dan infiltrasi P%& dan sel inflamasi lain pada
membran sinovial menimbulkan respon inflamasi berupa !
1
a. memicu degerasi kartilago diperantai sitokinin dan reaksi enEimatik
b. neovaskularisasi
c. pembentukan jaringan granulisasi
Cila tidak diterapi secara tepat dapat terjadi keadaan irrevisible!
a. subchondral bone loss
b. destruksi kartilago

Etiolo$i
=steomielitis adalah inflamasi akut maupun kronik pada tulang yang disebabkan oleh
infeksi oleh bakteri pyogenik. Penyebab pada osteomielitis yakni !
%ikrobiologis
- "taphylococus aureus, "treptococcus pyogenes, Haemophilus influenEae )tipe b*,
"almonella typhi,@scherichia coli,Pseudomonas aeruginosa,anaerob
- %ycobacterium tuberculosis, aktinomikosis,penyakit hidatid.
.
(nfeksi dapat terjadi secara !
a. Hematogen ! Pada anak dan orang de<asa asalnya terutama infeksi hematogen.
"taphylococcus akan masuk aliran darah dari fokus yang jauh seperti kulit,
tenggorok, tonsil atau gigi.
b. &on-Hematogen8eksogen !
- Kontaminasi dari luar ! fraktur terbuka, tindakan operasi pada tulang,
trauma,dan luka tembak.
- Perluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya
%isalnya osteomielitis mandibula disebabkan oleh infeksi gigi atau suatu
infeksi tulang mastoid disebabkan oleh otitis media acuta. Tulang yang biasanya
terkena ialah femur, tibia, humerus dan radius.
E%ide,iolo$i
=steomielitis akut terutama ditemukan pada ank-anak. >mumnya infeksi pada
tulang panjang dimulai pada metafisis. Tulang yang sering terkena ialah femur bagian
distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, serta
vertebra. (nfeksi akut tulang terutama terjadi pada tulang yang sedang tumbuh, tersering
pada usia ,-#$ tahun. -nak laki-laki . kali lebih sering daripada anak
perempuan,mungkin karena lebih sering kena trauma.
2
4ato6isiolo$i
=steomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat
disebabkan oleh bakteri,virus,atau proses spesifik )misalnya tuberkulosa,jamur*.
Pembagian osteomielitis yang laEim dipakai !
#. =steomielitis primer yang disebabkan penyebaran secara hematogen dari fokus lain.
=steomielitis primer dapat dibagi menjadi osteomielitis akut dan kronik.
=steomielitis akut merupakan radang bagian lunak tulang, yaitu isi sumsum tulang,
saluran Havers dan periosteum. Cagian yang keras tidak terkenaA hanya karena
kerusakan sekunder akibat gangguan peredaran darah, maka sebagian akan mati.
,. =steomielitis sekunder atau osteomielitis per kontinuitatum yang disebabkan
penyebaran kuman dari sekitarnya,seperti bisul dan luka.
=steomielitis selalu dimulai dari daerah metafisis karena pada daerah tersebut peredaran
darahnya lambat dan banyak mengandung sinusoid. Penyebaran osteomielitis dapat
terjadi !
#. Penyebaran ke arah korteks, membentuk abses subperiosteal dan selulitis pada
jaringan sekitarnya.
,. Penyebarannya menembus periosteum membentuk abses jaringan lunak. -bses dapat
menembus kulit melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel. -bses dapat menyumbat
atau menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian jaringan tulang
)sekuester*.
.. Penyebaran ke arah medula
/. Penyebaran ke persendian, terutama bila lempeng pertumbuhannya intraartikuler
misalnya sendi panggul pada anak-anak. Penetrasi ke epifisis jarang terjadi.
,
4eralanan %en0akit &
%ula-mula infeksi terjadi pada metafisis atau pada arcus vertebralis tulang
belakang dan pada corpus vertebrae daripada vertebra leher,sebagai abses fokal.
Kemudian menjalar kedua arah, yaitu ! ruang sumsum tulang dan ke permukaan tulang
)korteH*.
&anah akan terbentuk di ba<ah periosteum dan periosteum akan terangkat.
Pembuluh darah akan mengalami trombosis, dan trombosis septik ini akan dan
mengakibatkan septikhemi atau piemi, suatu hal yang ditakutkan pada osteomielitis. =leh
karena perubahan sekunde, adanya trombus pada pembuluh darah yang mengakibatkan
terganggunya aliran darah, maka tulang akan mengalami nekrosis. Kadang-kadang proses
ini akan menjalar ke epifisis, menembus tulang-ra<an sendi, mengenai sendi sehingga
terjadi ! arthritis suppurativa.
Tulang nekrotik itu kemudian akan terpisah dari tulang yang sehat oleh kerja
osteoklas,membentuk sekuester. %enurut letaknya dikenal sekuester perifer, sekuester
sentral, dan sekuester total. Cilamana masa akut penyakit telah le<at,maka osteoblas
yang berasal dari periosteum akan membentuk tulang baru di sekitar sekuester dan
disebut involucrum. (nvolucrum mempunyai lubang disebut cloaca, kadang-kadang
sekuester dapat keluar melalui lubang itu. adi, tubuh hanya dapat menutupi tulang yang
nekrotik itu dengan tulang baru tanpa mengabsorpsinya. uga pada sumsum tulang
ditempatkan tulang baru sehingga densitas tulang bertambah dan terjadi sklerosis tulang.
Proses neoosteogenesis ini menimbulkan gambaran ?arreIs sclerosing osteomielitis.
Cila osteomielitis akut tidak diobati dengan cepat atau tidak baik maka akan
terjadi osteomielitis kronik, keadaan ini dapat berlangsung terus menerus sehingga
penderita akhirnya meninggal karena amiloidosis. Tetapi ada juga osteomielitis yang
sejak mula-mula sudah kronik, tanpa disertai gejala-gejala serangan akut. 'alam hal ini,
akan terjadi fokus nanah )abses brodie* yang berbatas jelas, yang terdapat pada ! ujung
atas tibia,ujung ba<ah femur, dan ujung atas humerus.
'alam keadaan tenang merupakan rongga kecil dikelilingi oleh tulang dan terisi
cairan jernih. Pada masa eksaserbasi maka rongga ini akan terisi nanah,tempat dapat
ditemukan stafilokokus. Pada histologik osteomielitis kronik tampak , unsur yaitu
nekrosis supuratif dan iskhemik serta pemulihan jaringan ikat dan tulang.
2
Faktor resiko
4aktor predisposisi ditentukan oleh umur,seH,trauma yakni berupa fraktur
komplet, infeksi gigi)rahang*, pascaoperasi jantung)sternum*,infeksi jaringan lunak,
penyakit sel sabit,implan logam, diabetes melitus )kaki*, penyakit vaskular perifer )kaki*.
.
Ko,%likasi
Komplikasinya meliputi osteomielitis kronik, artritis septik, fraktur, amiloidosis,
bakterimia dengan endokarditis dan timbulnya karsinoma sel skuamosa dalam saluran
sinus.
J
4enatalaksanaan
Medical Mentosa
- -ntibiotik spektrum luas yang efektif terhadap gram positif maupun gram negatif.
-ntibiotik dapat diberikan pada individu yang mengalami fraktur tulang atau luka
tembus jaringan lunak yang mengelilingi suatu tulang sebelum tanda-tanda infeksi
timbul. -pabila infeksi tulang memang terjadi, diperlukan terapi antibiotik
agresif. 7ontoh antibiotik ! golongan penisilin, golongan sefalosporin gen (((,
golongan kuinolon, aminoglikosida.
- Pera<atan di rumah sakit
- Pemeriksaan biakan darah
- Pengobatan suportif dengan pemberian infus
- Tindakan pembedahan
(ndikasi untuk melakukan tindakan pembedahan ialah !
a. adanya abses
b. rasa sakit yang hebat
c. adanya sekuester
d. bila mencurigakan adanya perubahan ke arah keganasan )karsinoma
epedermoid*. "aat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan
adalah bila involukrum telah cukup kuat untuk mencegah terjadinya
fraktur pascapembedahan.
,
Non Medical Mentosa
- Tirah baring dan imobilisasi anggota gerak yang terkena hingga inflamasi
sendi8tulang menghilang.
- 4isioterapi intensif.
.
4ence$a1an
"asaran utamanya adalah pencegahan osteomielitis. Penanganan infeksi lokal
dapat menurunkan angka penyebaran hematogen. Penanganan infeksi jaringan lunak pada
mengontrol erosi tulang. Pemilihan pasien dengan teliti dan perhatian terhadap
lingkungan operasi dan teknik pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitis
pascaoperasi.
-ntibiotika profilaksis, diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai
saat pembedahan dan selama ,/ jam sampai /J jam setelah operasi akan sangat
membantu. Teknik pera<atan luka pascaoperasi aseptik akan menurunkan insiden infeksi
superfisial dan potensial terjadinya osteomielitis.
.
4ro$nosis
Pada osteomielitis akut prognosis baik bila di diagnosa dini, cepat dan tepat.
ika diagnosa terlambat serta tindakan pengobatan tidak tepat maka menjadi osteomielitis
yang kronik )prognosis buruk* dapat menyebabkan resiko amputasi sampai dengan
kematian.
Kesi,%ulan
Pada kasus dalam skenario /, anak tersebut menderita osteomielitis akut. ?ejala-
gejala yang ditunjukan seperti nyeri pada lutut kanan, demam, kesulitan mengangkat
tungkai kanan, serta adanya penyakit terdahulu yaitu radang tenggorok sejak # minggu
sebelumnya. Perlunya pengetahuan dan penanganan yang baik, tepat, dan segera akan
memperbaiki kondisi dan menghasilkan prognosis yang baik.
5a6tar 4ustaka
#. 'acre , Kopelmen P. Cuku saku keterampilan klinis. akarta!Penerbit Cuku
Kedokteran @?7A,$$/.hal.#.0-.2.
,. Kapita selekta kedokteran. edisi ke-.. akarta! %edia -esculapius 4akultas
Kedokteran >(A,$$$.
.. %andal CK, Wilkins @?3, 'unbar @%, %ayon :T. 3ecture notes penyakit infeksi.
edisi ke-1. akarta!@rlangga %edical "eriesA,$$/.hal.#5.-#50.
/. :asad ". :adiologi diagnostik. edisi ke-,. akarta!4akultas Kedokteran
>(A,$$0.hal.1,-1J.
0. 7or<in @. Cuku saku patofisiologi. akarta!Penerbit Cuku Kedokteran
@?7A,$$$.hal..$#-.$,.
1. "udoyo -W, "etiyohadi C, -l<i (, "imadibrata %, "etiati ". Cuku ajar ilmu penyakit
dalam.ed 0. akarta!(nternaPublishingA,$$5.p.,1.5-,1/..
2. Patologi. akarta!4akultas Kedokteran >( bagian patologiA#551.hal /.2.
J. :obins, 7otran. Cuku saku dasar patologis penyakit.ed 2. akarta!Penerbit Cuku
Kedokteran @?7A,$$J.hal.2.,-2.0.

Anda mungkin juga menyukai