0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi struktur pendukung laring seperti tulang hyoid dan kartilago krikoid, tiroida, dan aritenoid. Juga dibahas otot-otot yang berperan dalam gerakan laring baik otot intrinsik maupun ekstrinsik untuk fungsi fonasi, proteksi, respirasi, sirkulasi, menelan, dan batuk. Kelainan pada organ fonasi seperti laring dapat menyebabkan gangguan suara.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi struktur pendukung laring seperti tulang hyoid dan kartilago krikoid, tiroida, dan aritenoid. Juga dibahas otot-otot yang berperan dalam gerakan laring baik otot intrinsik maupun ekstrinsik untuk fungsi fonasi, proteksi, respirasi, sirkulasi, menelan, dan batuk. Kelainan pada organ fonasi seperti laring dapat menyebabkan gangguan suara.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi struktur pendukung laring seperti tulang hyoid dan kartilago krikoid, tiroida, dan aritenoid. Juga dibahas otot-otot yang berperan dalam gerakan laring baik otot intrinsik maupun ekstrinsik untuk fungsi fonasi, proteksi, respirasi, sirkulasi, menelan, dan batuk. Kelainan pada organ fonasi seperti laring dapat menyebabkan gangguan suara.
Tulang hyoid: Bentuk U Permukaan atas berhubungan dg lidah, mandibula, tengkorak o/ tendo dan otot-otot
Kartilago krikoidea: Bentuk cincin patensi jalur nafas Bagian terbawah dind laring Pada dewasa setinggi vert. Cerv VI-VII Pada anak2 setinggi vert. Cerv III-IV Kartilago tiroidea: Di atas krikoid Suatu kartilago hyalin mmbtk dind ant dan lat laring Adams apple Thyroid notch
Kartilago aritenoidea: Kartilago hyalin Ujung post pita suara melekat ke pros vokalis aritenoid glotis buka-tutup Perm medial sempit, ditutupi selaput lendir, mmbntk batas lat dg bag interkartilagenosa rima glottis buat plika vokalis tegang/santai
Gerakan laring tjd karena: Otot intrinsik: m. krikoaritenoid lateral, m. tiroepiglotika, m. vokalis, m tiroaritenoid, m ariepiglotika, m krikotiroid, m. arytenoid transversum, m. arytenoid oblik,m. krikoaritenoid posterior Lat laring Otot adduktor pita suara (kec m. krikoaritenoid posterior otot abduktor) Otot ekstrinsik: m. mylohyoideus, m. geniohyoideus, m. hypoglossus, m. stylohyoideus, m. digastrikus, ligament stylohyoideus di suprahyoid gerakan ke arah atas m. omohyoideus, m. sternohyoideus, m. thyrohyoideus, m. Sternothyroideus di infrahyoid gerakan ke arah bawah Fonasi Proteksi Respirasi Sirkulasi Menelan Batuk
Gg. suara karena kelainan pada organ2 fonasi, t.u laring (organik/fungsional)
Gejala peny laring, bkn suatu peny.
DIAGNOSIS BANDING
Laringitis akut Laringitis kronis Refluks laringofaringeal Umumnya kelanjutan dr rhinofaringitis. E/: fonotrauma, bakteri, virus, jamur MK: demam, malaise, suara parau-afoni, nyeri telan, batuk kering-dahak PF: mukosa laring hiperemis, edema, tanda radang di hidung, paranasal atau paru. Talax: ist bicara 2-3 hr, hindari iritasi pada faring & laring (rokok, minuman es, makanan pedas), obat mukolitik, analgetik
Sering karena radang kronis laring (sinusitis kronis, bronkitis kronis), vocal abuse MK: suara parau menetap, rasa tersangkit di tenggorok, sering berdeham tanpa ada sekret PF: mukosa laring hiperemis, menebal, permukaan tidak rata k/p biopsi Talax: obati e/, ist bicara