A. Pengertian Kegelisahan Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Misalnya saja berjalan mondar-mandir sambil menundukkan kepala, duduk termenung sambil memegang kepalanya, dan sebagainya. Masalah kegelisahan atau kecemasan berkaitan juga dengan frustasi. Seseorang mengalami frustasi dikarenakan apa yang diinginkan tidak dapat tecapai.
B. Sebab-Sebab Kegelisahan Kegelisahan itu bisa disebabkan antara lain: 1. Kesulitan ekonomi 2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas 3. Penyakit yang menahun 4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal 5. Takut kehilangan pasangan hidup 6. Khawatir gagal dalam berkarier, dan lainnya.
C. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan 1. Bersikap tenang Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan dengan me-rileks kan perasaan serta fikiran. 2. I ntropeksi diri Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahannya dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya tanpa harus merasa gelisah.
3. Berserah diri kepada Tuhan Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami. 4. Bercerita kepada seseorang Apabila bercerita kepada seseorang, permasalahan yang sedang dialami bisa mendapatkan pendapat ataupun saran.
D. Keterasingan Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehinga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
E. Kesepian Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Kesepian itu akibat dari keterasingan. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebaikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka itu lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
II. MIND MAP
MANUSIA DAN KEGELISAHAN Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. 1. Kesulitan ekonomi 2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas 3. Penyakit yang menahun 4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal 5. Takut kehilangan pasangan hidup 6. Khawatir gagal dalam berkarir, dan lainnya.
Terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Kesepian itu akibat dari keterasingan. 1. Bersikap tenang 2. Introspeksi diri 3. Berserah diri kepada Tuhan 4. Bercerita kepada seseorang Kegelisahan Sebab-Sebab Kegelisahan Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan Keterasingan Kesepian III. HASIL PEMIKIRAN
Semua manusia pasti menginginan kebahagiaan, dan tidak menginginkan kegelisahan. Allah menciptakan segalanya secara adil. Kebahagiaan maupun kegelisahan bisa datang kepada semua kalangan. Orang yang kaya atau miskin, yang sehat atau sakit, yang punya jabatan maupun tidak, pasti setiap manusia pernah merasakan yang namanya kebahagiaan dan kegelisahan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kegelisahan. Misalnya, faktor kesulitan ekonomi yang dijadikan alasan sebagai penyebab utama kegelisahan. Padahal masih banyak saudara kita yang lebih di bawah ekonominya dari kita. Tapi sebagian dari mereka bisa menjalankan kehidupannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, walaupun dengan keadaan yang tidak berkecukupan. Keterasingan juga dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah. Keterasingan biasanya disebabkan karena perilaku manusia itu sendiri, sehingga ia sulit untuk beradaptasi dalam masyarakat. Lalu, contoh lainnya yang disebabkan oleh kekhawatiran hilangnya harta, jabatan atau popularitas. Harta, jabatan ataupun popularitas itu hanyalah bersifat sementara, tidak kekal. Harta bisa habis, jika tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Jabatan akan berakhir, karena sudah melewati usia produktif atau yang sering disebut dengan pensiun dan popularitas pun akan turun seiring berjalannya waktu. Jadi, untuk apa manusia manusia harus gelisah memikirkan semua itu. Toh, nanti saat manusia meninggal, semuanya itu tidak akan dibawa ke alam barzah maupun akhirat nanti. Tapi yang manusia bawa hanyalah amal ibadah saat ia berada di dunia ini.