Pembimbing : dr. Yunita Widyastuti mKes. SpAn Koas : Pradhana F Wicaksana 127! "12.2 BAGIAN ANESTESIOLOGI, REANIMASI DAN EMERGENSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA MEKANISME NYERI Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi stimuli akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan saraf tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks serebri. Impuls listrik tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan sebagai kualitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami modulasi sepanjang saraf perifer dan disusun saraf pusat. Rangsangan yang dapat membangkitkan nyeri dapat berupa rangsangan mekanik, suhu (panas atau dingin dan agen kimia!i yang dilepaskan karena trauma"inflamasi. #enomena nyeri timbul karena adanya kemampuan system saraf untuk mengubah berbagai stimuli mekanik, kimia, termal, elektris menjadi potensial aksi yang dijalarkan ke system saraf pusat. $erdasarkan patofisiologinya nyeri terbagi dalam% &. 'yeri nosiseptif atau nyeri inflamasi, yaitu nyeri yang timbul akibat adanya stimulus mekanis terhadap nosiseptor. (. 'yeri neuropatik, yaitu nyeri yang timbul akibat disfungsi primer pada system saraf ( neliola, et at, ())) . *. 'yeri idiopatik, nyeri di mana kelainan patologik tidak dapat ditemukan. +. 'yeri spikologik $erdasarkan factor penyebab rasa nyeri ada yang sering dipakai dalam istilah nyeri osteoneuromuskuler, yaitu % &. 'ociceptor mechanism. (. 'erve or root compression. *. ,rauma ( deafferentation pain . +. Inappropiate function in the control of muscle contraction. -. .sychosomatic mechanism. Apabila elektroterapi ditujukan untuk menghambat mekanisme aktivasi nosiseptor baik pada tingkat perifer maupun tingkat supra spinal. ,/'0 sebagai salah satu cara"upaya dalam aplikasi elektroterapi terhadap nyeri. 'ociceptor% 0ensor elemen yang dapat mengirim signal ke C'0 akan hal1hal yang berpotensial membahayakan. 0angat banyak dalam tubuh kita, serabut2serabut afferentnya terdiri dari% &. A delta fibres, yaitu serabut saraf dengan selaput myelin yang tipis. (. C fibres, serabut saraf tanpa myelin. ,idak semua serabut2serabut tadi berfungsi sebagai nosiseptor, ada juga yang bereaksi terhadap rangsang panas atau stimulasi mekanik. 0ebaliknya nosiseptor tidak dijumpai pada serabut2serabut sensory besar seperti A Alpha, A $eta atau group I, II. 0erabut2serabut sensor besar ini berfungsi pada 3propioception4 dan 3motor control4. 'ociceptor sangat peka tehadap rangsang kimia (chemical stimuli. .ada tubuh kita terdapat 3algesic chemical4 substance seperti% $radykinine, potassium ion, sorotonin, prostaglandin dan lain2lain. 0ubtansi ., suatu neuropeptide yang dilepas dan ujung2ujung saraf tepi nosiseptif tipe C, mengakibatkan peningkatan mikrosirkulasi local, ekstravasasi plasma. .henomena ini disebut sebagai 3neurogenic inflammation4 yang pada keadaan lajut menghasilkan no5ious"chemical stimuli, sehingga menimbulkan rasa sakit. 6eregulasi 0istem Motorik yang Menyebabkan rasa 0akit. 7ita ketahui hypertonus otot dapat menyebabkan rasa sakit. .ada umumnya otot2otot yang terlibat adalah 3postural system4. 'osiseptif stimulus diterima oleh serabut2 serabut afferent ke spinal cord, menghasilkan kontraksi beberapa otot akibat 3spinal motor refle5es4. 'osiseptif stimuli ini dapat dijumpai di beberapa tempat seperti kulit visceral organ, bahkan otot sendiri. Reflek ini sendiri sebenarnya bermanfaat bagi tubuh kita, misalnya 3!ithdra!al refle54 merupakan mekanisme survival dari organisme. 6isamping berfungsi tersebut, kita juga sadari bah!a kontraksi2kontraksi tadi dapat meningkatkan rasa sakit, melalui nosiseptor di dalam otot dan tendon. Makin sering dan kuat nosiseptor tersebut terstimulasi, makin kuat reflek aktifitas terhadap otot2otot tersebut. 8al ini akan meningkatkan rasa sakit, sehingga menimbulkan keadaan 3vicious circle4, kondisi ini akan diperburuk lagi dengan adanya ischemia local, sebagai akibat dari kontraksi otot yang kuat dan terus menerus atau mikrosirkulasi yang tidak adekuat sebagai akibat dari disregulasi system simpatik. .ada gambar &, terlihat input serabut afferent dan organ visceral, kulit, sendi, tendons, otot2otot atau impuls dan otak yang turun ke spinal dapat mempengaruhi rangsangan (e5itability dan alpha dan gamma motorneurons yang berakibat kontraksi otot (muscle stiffness, misalnya meningkatkan input nosiseptif dari viscus abdominalis akan meningkatkan tonus otot2otot abdomen. Atau input nosiseptif dari sendi kapsul dapat meningkatkan 3refle5 e5citability4 dan beberapa otot2otot antagonis yang bersangkutan dengan pergerakan sendi tersebut sehingga hal ini dapat memblok sendi tersebut, disebut juga sebagai 3neurogenic block4. .engaruh yang paling besar berasal dari otak, stress dan emosi dapat mengakibatkan 3descending e5citatory path!ays4, sehingga merangsang peningkatan reflek dari otot2otot postural. .erasaan nyeri tergantung pada pengaktifan serangkaian sel2sel saraf, yang meliputi reseptor nyeri afferent primer, sel2sel saraf penghubung (inter neuron di medulla spinalis dan batang otak, sel2sel di traktus ascenden, sel2sel saraf di thalamus dan sel2sel saraf di kortek serebri. $ermacam2macam reseptor nyeri primer ditemukan dan memberikan persarafan di kulit, sendi2sendi, otot2otot dan alat2alat dalam pengaktifan reseptor nyeri yang berbeda menghasilkan kuatitas nyeri tertentu. 0el2 sel saraf nyeri pada kornu dorsalis medulla spinalis berperan pada reflek nyeri atau ikut mengatur pengaktifan sel2sel traktus ascenden. 0el2sel saraf dari traktus spinothalamicus membantu memberi tanda perasaan nyeri, sedangkan traktus lainnya lebih berperan pada pengaktifan system kontrol desenden atau pada timbulnya mekanisme motivasi2afektif. $eberapa penelitian menunjukan bah!a thalamus lebih berperan dalam sensasi nyeri dibandingkan daerah kortek serebri (!illis 96, &::-. Meskipun demikian penelitian2penelitian lain membuktikan peranan yang cukup berarti dan kortek serebri dalam sensasi nyeri. 0truktur diensepalik dan telesepalik seperti thalamus bagian medial, hipotalamus, amygdala dan system limbic diduga berperan pada berbagai reaksi motivasi dan afektif dari nyeri. 'yeri merupakan pengalaman individu yang melibatkan sensasi sensori dan emosional yang tidan menyenangkan. 'yeri dapat dibagi (. .ertama, nyeri nosiseptf yang terjadi akibat aktifasi nosi reseptor A2d dan C sebagai respon terhadap rangsangan no5ius (termal , mekanik , kimia. 7edua, neyri neuropatik merupakan nyeri yang timbul akibat kerusakan"perubahan patologis pada system saraf perifer atau sentral. .ada kasus reumatik nyeri yang ditimbulkan adalah mi5ed pain, yaitu kombinasi antara nyeri nosiseptif dan neuropatik. HORMON YANG TERLIBAT DALAM MEKANISME NYERI MANAJEMEN NYERI .rinsip pengobatan nyeri seperti turun tangga, mulai dari dosis tertinggi kemudian perlahan lahan dosis mulai diturunkan. Atau ada istilah 3pukul dulu, urusan belakangan4 berbeda dengan pengobatan pada penyakit lain yang biasa dimulai dengan dosis terendah terlebih dahulu baru dosis dinaikkan. Mengingat nyeri adalah produk akhir dari berbagai proses, maka pengobatan terpenting adalah memotong rangkaian proses tersebut sejak a!al terjadinya. Misalnya denga mencegah terjadinya sensititasi sentral dan lain lain. 0erta pengobatan dilakukan sedini mungkin. .ertimbangan dalam memilih obat untuk nyeri% .otensi yang cukup untuk jenis nyerinya (ringan, moderat, berat, tak tertahankan yang sesuai dengan etiologi ; mekanisme nyeri. ,erapi nyeri ringan sampai sedang Cycloo5igenase inhibitors (Co52inhibitors <ang ,erbaik% Co52( inhibitors (efek samping minimal 6iclofenac Melo5icam Mekanisme kerja dan efek samping C=>2Inhibitors % .otensi yang cukup untuk jenis nyerinya mulai dari nyeri ringan, sedang dan berat serta mekanisme kerja obat tersebut pada otak maupun saraf perifer. 98= merekomendasikan obat 1 obatan analgesik berdasarkan skor ?A0 yaitu % &. 'yeri ringan (vas &2+ % analgetika nonopioid tmsk asetaminofen, aspirin, tramadol (. 'yeri sedang (?as -2@ % kombinasi analgetika opioid ; non opioid tmsk hidrokodon *. 'yeri berat (vas A2&) % perlu opioid yg bila dosis dinaikkan mempunyai efek samping yg relatif lebih sedikit,yang dipakai morfin (gold standar.sebagian pasien kanker nyeri terkendali dg morfin oal ()mg tiap +jam, kdg dosis sampai ()) mg"+ jam