Anda di halaman 1dari 10

Bagian IV.

28 - 1
B BA AB B 2 28 8
PENI NGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN
YANG BERKUALI TAS
Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, yaitu hak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Dalam pengukuran IPM, kesehatan adalah salah satu
komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga merupakan
investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam
upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari paradigma sakit ke paradigma
sehat, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2010.
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam telah mengalami kemajuan dari tahun ke
tahun dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan penduduk, walaupun kemajuan
yang dicapai masih di bawah rata-rata nasional. Data Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) menunjukkan angka kematian bayi tahun 2003 di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam adalah 42 per 1.000 kelahiran hidup (laporan AMP) dan angka
kematian ibu melahirkan tahun 2003 adalah 372 per 100.000 kelahiran hidup
(Laporan AMP). Umur harapan hidup meningkat dari 66,24 tahun (1999) menjadi
69,73 tahun 2002 (Profil Kesehatan NAD, 2002). Menurut Survey Konsumsi Garam
Yodium yang juga mencakup survei status gizi, prevalensi gizi buruk pada balita di
Provinsi NAD tahun 2003 adalah 3,22% dan prevalensi gizi kurang (underweight) pada
anak balita adalah 22,71% (PSG, 2003). Namun demikian, dalam upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, beberapa masalah dan tantangan baru muncul
sebagai akibat dari perubahan sosial ekonomi serta perubahan lingkungan strategis
global dan nasional. Tantangan global antara lain adalah pencapaian sasaran Millennium
Bagian IV.28 - 2
Development Goals (MDGs), sedangkan pada lingkup nasional adalah penerapan
desentralisasi bidang kesehatan.
A. PERMASALAHAN
Disparitas status kesehatan. Meskipun secara nasional kualitas kesehatan
masyarakat telah meningkat, akan tetapi disparitas status kesehatan antar tingkat sosial
ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan-perdesaan masih cukup tinggi. Angka
kematian bayi dan angka kematian balita pada golongan termiskin hampir empat kali
lebih tinggi dari golongan terkaya. Selain itu, angka kematian bayi dan angka kematian
ibu melahirkan lebih tinggi di daerah perdesaan, serta pada penduduk dengan tingkat
pendidikan rendah. Persentase anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di
daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan terlatih dan cakupan imunisasi pada golongan miskin lebih
rendah dibanding dengan golongan kaya.
Beban ganda penyakit. Pola penyakit yang diderita oleh masyarakat sebagian
besar adalah penyakit infeksi menular seperti tuberkulosis paru, infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA), malaria, diare, dan penyakit kulit. Namun demikian, pada waktu
yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung
dan pembuluh darah, serta diabetes mellitus dan kanker. Terjadinya beban ganda ini
disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk, serta perubahan struktur umur
penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk usia produktif dan usia lanjut,
akan berpengaruh terhadap jumlah dan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
masyarakat di masa datang.
Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat,
perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat merupakan salah satu faktor penting untuk
mendukung peningkatan status kesehatan penduduk. Perilaku masyarakat yang tidak
sehat dapat dilihat dari kebiasaan merokok, rendahnya pemberian air susu ibu (ASI)
eksklusif, tingginya prevalensi gizi kurang dan gizi lebih pada anak balita, serta
Bagian IV.28 - 3
kecenderungan meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS, penderita penyalahgunaan
narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA) dan kematian akibat kecelakaan.
Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Salah satu faktor penting lainnya yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang
tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar.
B. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai adalah :
1. Seluruh anggota masyarakat dan korban di daerah bencana memperoleh pelayanan
kesekatan sesuai dengan kebutuhan
2. Seluruh sarana dan prasarana kesehatan di daerah bencana dapat berfungsi kembali
3. Seluruh lingkungan fisik dan non fisik tidak menjadi reservoir dan bebas dari resiko
yang dapat menimbulkan penyakit.
C. ARAH KEBIJ AKAN
Untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan pembangunan kesehatan terutama
diarahkan pada :
1. Pelayanan kesehatan tanggap darurat bagi masyarakat korban bencana
2. Mobilisasi, penyaluran dan distribusi sumber daya kesehatan dilakukan dalam waktu
sangat segera dan dengan prosedur khusus
3. Penerimaan dan penyaluran bantuan dikoordinasikan oleh instansi teknis
4. Kerjasama lintas program dan lintas sektor serta dengan seluruh pihak terkait baik di
dalam maupun luar negeri di bawah koordinasi instansi teknis
5. Pelaksanaan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana diprioritaskan pada
program yang mempunyai daya ungkit tinggi, kelompok resiko tinggi dan di lokasi
yang bersifat strategis
Bagian IV.28 - 4
6. Pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan akibat
bencana, diselenggarakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada tanpa
meninggalkan standar dan kode etik profesi.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
tersebut dijabarkan dalam program-program pembangunan sebagai berikut.
1. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya proporsi keluarga yang
berperilaku hidup bersih dan sehat; meningkatnya upaya kesehatan yang
bersumber dari masyarakat dan gerakan generasi muda pembangunan
kesehatan; serta terbangunnya jalinan kemitraan dan peran serta dalam promosi
kesehatan.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE);
b. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, (seperti pos
pelayanan terpadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah) dan
generasi muda; dan
c. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
2. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya proporsi keluarga yang
memiliki akses terhadap sanitasi dasar; meningkatnya proporsi keluarga yang
memiliki akses terhadap air bersih; menurunnya faktor resiko lingkungan
penyebab penyakit dan gangguan kesehatan; serta meningkatnya jumlah
kawasan/wilayah sehat.
Bagian IV.28 - 5
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;
b. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan;
c. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan; dan
d. Pengembangan wilayah sehat.
3. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya tingkat kunjungan (visit
rate) penduduk miskin ke Puskesmas; terlaksananya pembangunan, perbaikan
dan peningkatan Puskesmas dan jaringannya; terlaksananya pengadaan
peralatan medis dan nonmedis Puskesmas dan jaringannya; meningkatnya
cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih; dan
meningkatnya cakupan pelayanan antenatal, postnatal dan neonatal.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan dasar bagi masyarakat
b. Rehabilitasi dan pembangunan kembali puskesmas dan jaringgannya,
termasuk polindes, posyandu, rumah dokter, dan paramedis
c. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya;
d. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
dan jaringannya;
e. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik
esensial;
f. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya
promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan
pengobatan dasar; dan
g. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Bagian IV.28 - 6
4. PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya tingkat kunjungan (visit
rate) penduduk miskin ke rumah sakit; terlaksananya pembangunan dan
perbaikan rumah sakit; terlaksananya pengadaan peralatan medis dan nonmedis
rumah sakit; dan terlaksananya uji coba pelayanan dokter keluarga.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat dan korban di daerah bencana,
termasuk pelayanan kesehatan traumatik
b. Rehabilitasi rumah sakit yang rusak
c. Pembangunan sarana prasarana kesehatan
d. Pengadaan perlengkapan kesehataan
e. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk rumah sakit
f. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit;
g. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah bencana dan
tertinggal secara selektif;
h. Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit;
i. Pengadaan obat dan perbekalan rumah sakit;
j. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan;
k. Pengembangan pelayanan dokter keluarga;
l. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan; dan
m. Peningkatan peran serta sektor swasta dalam upaya kesehatan perorangan.
5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya cakupan imunisasi;
menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria, demam
berdarah dengue (DBD), tuberkulosis paru, diare, dan HIV/AI DS; dan
terlaksananya surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Surveilans epidemiologi, penanggulangan wabah
Bagian IV.28 - 7
b. Imunisasi, vector kontrol, desinfeksi, dan purifikasi air minum
c. Perbaikan sarana sanitasi lingkungan
d. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko;
e. Peningkatan imunisasi;
f. Penemuan dan tatalaksana penderita;
g. Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah; dan
h. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
6. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Sasaran dari program ini adalah : menurunnya prevalensi kurang gizi pada
balita; terlaksananya penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi
besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan
zat gizi mikro lainnya; dan meningkatnya jumlah keluarga sadar gizi.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI ), tablet besi, vitamin A, syrup
besi, biskuit susu, dan makanan lain
b. Surveilans gizi
c. Peningkatan pendidikan gizi;
d. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya;
e. Penanggulangan gizi-lebih;
f. Peningkatan surveillance gizi; dan
g. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
7. PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya proporsi puskesmas yang
memiliki tenaga dokter; meningkatnya proporsi rumah sakit kabupaten/kota yang
Bagian IV.28 - 8
memiliki tenaga dokter spesialis dasar; meningkatnya pemerataan tenaga
kesehatan; meningkatnya mutu pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan; dan
tersusunnya standar profesi tenaga kesehatan.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Penugasan khusus tenaga kesehatan dan Brigade Siaga Bencana (BSB)
b. Pengadaan peralatan pendidikan
c. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan;
d. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
e. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan
kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten/kota
terutama di daerah terpencil dan bencana;
f. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga
kesehatan.
8. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya ketersediaan dan
pemerataan obat esensial nasional; meningkatnya penggunaan obat generik;
terlaksananya pelayanan kefarmasian yang bermutu di farmasi komunitas dan
rumah sakit; dan tersusunnya kebijakan harga obat yang dapat terjangkau
masyarakat terutama oleh penduduk miskin.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Rehabilitasi/pembangunan gudang farmasi
b. Penyediaan buffer stock obat dan perbekalan kesehatan
c. Penyediaan peralatan dan operasional
d. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan;
e. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan;
f. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan;
Bagian IV.28 - 9
g. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama
untuk penduduk miskin; dan
h. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.
9. PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
Sasaran dari program ini adalah : meningkatnya pengawasan keamanan
pangan dan bahan berbahaya; meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana
produksi dan disitribusi produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik,
perbekalan kesehatan rumah tangga, produk komplemen dan produk pangan;
meningkatnya pengawasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif
(NAPZA); dan meningkatnya kapasistas laboratorium pengawasan obat dan
makanan.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Pengawasan obat dan makanan
b. Rehabilitasi sarana dan prasarana Balai Besar POM
c. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
d. Peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif
(NAPZA);
e. Peningkatan pengawasan mutu, khasiat dan keamanan produk terapetik/obat,
perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, suplemen makanan
dan produk kosmetika; dan
f. Penguatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan.
10. PROGRAM KEBIJ AKAN DAN MANAJ EMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sasaran dari program ini adalah : tersusunnya sistem perencanaan dan
penganggaran; terlaksananya pengawasan, pelaporan dan penyempurnaan
administrasi keuangan; meningkatnya jumlah peraturan dan perundang-
undangan di bidang pembangunan kesehatan; terlaksananya pengembangan
Bagian IV.28 - 10
sistem informasi kesehatan; tersusunnya sistem kesehatan daerah; dan
tersusunnya kebijakan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Revitalisasi fungsi Dinas Kesehatan Provinsi/kab./Kota
b. Peningkatan sarana dan prasarana
c. Pengkajian dan penyusunan kebijakan;
d. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan
pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta
hukum kesehatan;
e. Pengembangan sistem informasi kesehatan;
f. Pengembangan sistem kesehatan daerah; dan
g. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat secara kapitasi dan
praupaya terutama bagi penduduk miskin yang berkelanjutan.
11. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Sasaran dari program ini adalah: meningkatnya jumlah penelitian dan
pengembangan di bidang pembangunan kesehatan; meningkatnya jumlah dan
mutu sumber daya manusia penelitian dan pengembangan kesehatan di pusat
dan daerah; terlaksananya publikasi hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan; dan meningkatnya sarana dan prasarana penelitian dan
pengembangan kesehatan.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
a. Penelitian dan pengembangan;
b. Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana penelitian; dan
c. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai