Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK DAS SERANG

BALAI PENGELOLAAN DAS SERAYU OPAK PROGO 5


II. METODE

A. Metode Identifikasi


Metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan inventarisasi
karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang adalah metode pemetaan
dan deskriptif kuantitatif. Metode pemetaan secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan peta-peta dari berbagai sumber baik peta digital maupun
peta cetak, kemudian disamakan format dan sistem proyeksinya dengan
sistem koordinat Universal Transver Mercator (UTM) untuk memudahkan
pekerjaan melakukan analisis keruangan dan perolehan data luas dari
setiap unit pemetaan.
2. Pengumpulan data fisik lapangan dengan melakukan cek lapangan
dengan mengacu peta-peta yang telah disamakan formatnya.
3. Melakukan editing dan analisis data dengan menggunakan perangkat
lunak Arc View GIS 3.3 yang dilengkapi dengan Extension 3D Analisis, Edit
Tools (ver. 34), Stream Digitizing extension lainnya, dan menggunakan
perangkat lunak PC Arc_Info 3.5.

B. Data Yang Digunakan
Kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Karakteristik DAS Serang
menggunakan data sekunder yang bersumber dari Kecamatan dalam
angka/Kabupaten dalam angka, data digital peta Rupa Bumi serta data yang
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK DAS SERANG
BALAI PENGELOLAAN DAS SERAYU OPAK PROGO 6
telah ada di Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo baik yang bersumber
dari instansi lain maupun hasil dari Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo
sendiri.
Mengingat data yang diperoleh dari berbagai sumber dan bervariasi, maka
perlu adanya seleksi data untuk mempermudah tabulasi dan analisa data.
Data peta digital sebagai peta dasar, menggunakan peta rupa bumi skala 1 :
25.000 keluaran Bakosurtanal yang telah dilakukan editing data tahun 2001.
Peta tematik yang digunakan seperti Geologi, Land System dan lainnya
bersumber dari Bakosurtanal dan peta tematik yang telah dimodifikasi oleh
Proyek Pengendalian Banjir Jawa Bagian Selatan ( South Java Flood Control
Sector Project ) tahun 2001.
Data yang dihimpun dalam penyusunan laporan identifikasi dan inventarisasi
DAS Serang meliputi :
1. Morfologi DAS yang meliputi;
a. Bentuk DAS.
b. Relief DAS/topografi/bentuk lahan
c. Bentuk drainase (drainase pattern) DAS.
2. Morfometri DAS meliputi;
a. Kepadatan drainase (drainase density) DAS.
b. Keliling DAS
c. Kemiringan DAS
d. Gradien sungai utama
e. Panjang sungai utama
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK DAS SERANG
BALAI PENGELOLAAN DAS SERAYU OPAK PROGO 7
3. Hidrologi DAS meliputi;
a. Debit sungai
b. Curah hujan
c. Hidro geologi
4. Geologi meliputi;
a. Jenis batuan
b. Tingkat erodibilitas ( inheren erodibility )
c. Penyebaran jenis batuan.
5. Tanah meliputi;
a. Jenis tanah
b. Sifat fisik tanah
c. Penyebaran jenis tanah
6. Penggunaan Lahan meliputi;
a. Penutupan lahan
b. Tata guna lahan ( Land Use )
7. Sosial Ekonomi meliputi;
a. Demografi penduduk
b. Sosial masyarakat
c. Ekonomi masyarakat.

C. Pengolahan dan Analisa
Data utama maupun data pendukung yang telah terkumpul diseleksi dan
kemudian diolah serta dilakukan penyeragaman format terutama data peta
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK DAS SERANG
BALAI PENGELOLAAN DAS SERAYU OPAK PROGO 8
perlu penyederhanaan data, diklasifikasikan sesuai dengan kelompok jenis
data, agar mempermudah dalam analisa data disetiap Sub DAS/Sub Sub DAS.
Data yang tidak tersedia di kabupaten, dalam identifikasi dan inventarisasi
karakteristik DAS Serang ini digunakan data hasil inventarisasi Sumber Daya
Alam/RePPProt yang telah dimodifikasi dan dilakukan ceking lapangan.
Menurut A. VERY (1975) SEYHAN (1977) karakteristik fisik (physical
characteristics) dari suatu DAS terdiri dari :
1. Luas (Area).
Luas DAS Sub DAS, Sub DAS diperoleh dari hasil digitasi peta topografi,
dalam hal ini sebagai peta dasar dalam identifikasi dan inventarisasi
karakteristik DAS Serang menggunakan peta Rupa Bumi skala 1 : 25.000.
2. Bentuk (Shape).
Bentuk DAS dianalisa untuk menentukan bentuk DAS memanjang atau
membulat dengan menghitung nilai Rc (circularity ratio). Bentuk DAS
berpengaruh pada pola aliran sungai dan waktu mencapai puncak banjir.
Bentuk DAS sebenarnya sulit dinyatakan secara kuantitatif, namun dengan
membandingkan konfigurasi basin dapat dibuat suatu teks yang didasarkan
pada circularity DAS.
Penentuan bentuk DAS Bogowonto didasarkan pada nilai Rc jika kurang
dari 0,5 maka bentuk DAS tersebut adalah memanjang, dan jika nilai Rc
lebih besar dari 0,5 maka bentuk DAS membulat.

3. Lereng (slope).
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK DAS SERANG
BALAI PENGELOLAAN DAS SERAYU OPAK PROGO 9
Lereng (kemiringan lahan) diperoleh dari identifikasi peta RBI skala 1 :
25.000.
Kemiringan lahan diklasifikasikan menjadi 5 klas yaitu:
Klas I = 0 8 %
Klas II = 8 15 %
Klas III = 15 25 %
Klas IV = 25 40 % dan
Klas V = > 40 %.
4. Bentuk Drainase ( drainase pattern)
Bentuk drainase diperoleh dari hasil identifikasi peta rupa bumi skala 1 :
25.000.
5. Kepadatan drainase. (drainase density)
Kepadatan drainase diperoleh dengan membandingkan antara panjang
sungai total yang ada di dalam DAS Sub DAS dengan luas DAS Sub DAS.
6. Keliling DAS
Keliling DAS diperoleh dari perhitungan pada peta rupa bumi dan hasil
digitasi batas DAS Sub DAS.
7. Kemiringan DAS.
Kemiringan DAS merupakan perbedaan tinggi tempat yang dinyatakan
dalam prosen (%). Kemiringan rata-rata DAS, diperoleh dengan cara
perkalian luasan setiap klas kemiringan lahan dibagi luas total DAS Sub
DAS.
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK DAS SERANG
BALAI PENGELOLAAN DAS SERAYU OPAK PROGO 10
Analisa yang dilakukan pada DAS merupakan analisa skala makro yang
hasilnya dihimpun dalam bab pembahasan. Adapun analisa yang dilakukan
adalah:
a. Kerawanan tanah longsor. Data ini diperoleh dengan cara memformulasikan
beberapa parameter yaitu :
- Geologi
- Tanah
- Kemiringan lahan
- Penutupan Lahan
- Curah Hujan
- Hasil Survey Lapangan.
b. Lahan Kritis.
Parameter yang digunakan untuk penentuan lahan kritis adalah:
- Penutupan Lahan
- Kemiringan Lahan
- Produktifitas Lahan
- Erosi
- Prosentase Permukaan tanah oleh batuan
- Managemen

c. Daerah Rawan Banjir
Parameter yang digunakan untuk penentuan daerah rawan banjir adalah:
- Bentuk Lahan
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK DAS SERANG
BALAI PENGELOLAAN DAS SERAYU OPAK PROGO 11
- Meandering
- Percabangan sungai
- Manajemen
- Hasil Survey lapangan.

D. Hasil Identifikasi.
Hasil identifikasi dan inventarisasi karakteristik DAS Serang dihimpun dan
disajikan dalam bentuk buku laporan yang terdiri dari Buku I (Buku Utama)
yang berisi uraian kondisi biofisik dan sosiaol ekonomi, Buku II (Lampiran data
dan peta).
Peta-peta yang dihasilkan adalalah :
1. Peta Kemiringan Lahan
2. Peta Geologi
3. Peta Tanah
4. Peta Penggunaan Lahan
5. Peta Bentuk Lahan
6. Peta Pola Aliran Sungai
7. Peta Satuan Lahan
8. Peta Kerawanan.
Peta-peta tersebut dicetak dengan skala 1 : 50.000 dengan System koordinat
Universal Transver Mercator ( UTM ).

Anda mungkin juga menyukai