Anda di halaman 1dari 4

Telur yang baru dikeluarkan berwarna putih tetapi sesudah 1 2 jam berubah menjadi

hitam. Telur Aedes berbentuk bulat panjang (oval) menyerupai torpedo, mempunyai dinding
yang bergaris-garis yang menyerupai sarang lebah. Telur tidak berpelampung dan
diletakkan satu persatu terpisah di atas permukaan air dalam keadaan menempel pada
dinding tempat perindukannya.

Telur tersebut diletakkan secara terpisah di permukaan air untuk memudahkannya
menyebar dan berkembang menjadi larva di dalam media air. Media air yang dipilih untuk
tempat peneluran itu adalah air bersih yang stagnan (tidak mengalir) dan tidak berisi
spesies lain sebelumnya. Sejauh ini, informasi mengenai pemilihan air bersih stagnant
sebagai habitat bertelur Ae. aegypti banyak dilaporkan oleh peneliti serangga vektor
tersebut dari berbagai negeri.

Laporan terakhir yang disampaikan oleh penelitian IPB Bogor bahwa ada telur Ae. aegypti
yang dapat hidup pada media air kotor dan berkembang menjadi larva. Sementara Ae.
albopictus meletakkan telurnya dipinggir kontener atau lubang pohon di atas permukaan
air. Percobaan yang hati-hati menunjukkan bahwa cangkang telur memiliki pola mosaik
tertentu. Telur Aedes dapat bertahan pada kondisi kering pada waktu dan intensitas yang
bervariasi hingga beberapa bulan, tetapi tetap hidup. Jika tergenang air, beberapa telur
mungkin menetas dalam beberapa menit, sedangkan yang lain mugkin membutuhkan
waktu lama terbenam dalam air, kemudian penetasan berlangsung dalam beberapa hari
atau minggu.

Seekor nyamuk betina meletakkan telurnya rata-rata sebanyak 100 butir setiap kali
bertelur. Telur dapat bertahan sampai berbulan-bulan dalam suhu 2-24C, namun akan
menetas dalam waktu 1-2 hari pada kelembaban rendah. Telur diletakkan di air akan
menetas dalam waktu 7 hari pada suhu 16C dan akan membutuhkan yang direndam akan
menetas sebanyak 80% pada hari pertama dan. Setelah 2-4 hari telur menetas menjadi
larva yang hidup di dalam air.

Pupa adalah fase inaktif yang tidak membutuhkan makan, namun tetap membutuhkan
oksigen untuk bernafas. Untuk keperluan pernafasannya pupa berada di dekat permukaan
air. Lama fase pupa tergantung dengan suhu air dan spesies nyamuk yang lamanya dapat
berkisar antara satu hari sampai beberapa minggu. Setelah melelewati waktu itu maka
pupa membuka dan melepaskan kulitnya kemudian imago keluar ke permukaan air yang
dalam waktu singkat siap terbang. Pupa sangat sensitife terhadap pergerakan air dan
belum dapat dibedakan antara jantan dan betina. Bentuk pada stadium pupa ini seperti
bentuk terompet panjang dan ramping.

Nyamuk termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola)
karena mengalami empat tahap dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Tahapan
yanag dialami oleh nyamuk yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Telur nyamuk akan
menetas menjadi larva dalam waktu 1-2 hari pada suhu 20-40C. Kecepatan pertumbuhan
dan perkembangan larva dipengaruhi oleh suhu, tempat, keadaan air dan kandungan zat
makanan yang ada di tempat perindukan. Pada kondisi optimum, larva berkembang
menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari dan pada kondisi ini nyamuk tidak makan tapi tetap
membutuhkan oksigen yang diambilnya melalui tabung pernafasan (breathing trumpet) ,
kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari sehingga waktu yang
dibutuhkan dari telur hingga dewasa yaitu 7-14 hari.

Nyamuk lebih menyukai tempat perindukan yang berwarna gelap, terlindung dari sinar
matahari, permukaan terbuka lebar, berisi air tawar jernih dan tenang. Tempat perindukan
nyamuk (tempat nyamuk meletakkan telur) terletak di dalam maupun di luar rumah. Tempat
perindukan di dalam rumah yaitu tempat-tempat penampungan air antara lain bak air
mandi, bak air WC, tandon air minum, tempayan, gentong air, ember, dan lainlain. Tempat
perindukan di luar rumah antara lain dapat ditemukan di drum, kaleng bekas, botol bekas,
pot bekas, pot tanaman hias yang terisi air hujan dan lain-lain. Tempat perindukan nyamuk
juga dapat ditemukan pada tempat penampungan air alami misalnya pada lubang pohon
dan pelepah-pelepah daun.

Nyamuk Aedes betina menghisap darah untuk mematangkan telurnya. Waktu mencari
makan (menghisap darah) adalah pada pagi atau petang hari. Kebanyakan spesies
menggigit dan beristirahat di luar rumah tetapi di kota-kota daerah tropis, Ae aegypti
berkembang biak, menghisap darah dan beristirahat di dalam dan sekitar rumah. Ada pula
yang menemukan Aedes menghisap darah di dalam rumah dan beristirahat sebelum dan
sesudah makan di luar rumah.


Kesenangan nyamuk menggigit

Nyamuk Aedes hidup di dalam dan di sekitar rumah sehingga makanan yang diperoleh semuanya
tersedia di situ. Boleh dikatakan bahwa nyamuk Aedes aegypti betina sangat menyukai darah
manusia (antropofilik). Kebiasaan menghisap darah terutama pada pagi hari jam 08.00-12.00 dan
sore hari jam 15.00-17.00.

Nyamuk betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berpindah-pindah berkali-klali dari satu
individu ke individu yang lain. Hal ini disebabkan karena pada siang hari manusia yang menjadi
sumber makanan darah utamanya dalam keadaan aktif bekerja/bergerak sehingga nyamuk tidak
dapat menghisap darah dengan tenang sampai kenyang pada satu individu. Keadaan inilah yang
menyebabkan penularan penyakit DBD menjadi lebih mudah terjadi.

Waktu mencari makanan, selain terdorong oleh rasa lapar, nyamuk Aedes juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu bau yang dipancarkan oleh inang,temperatur, kelembaban, kadar karbon
dioksida dan warna. Untuk jarak yang lebih jauh, faktor bau memegang peranan penting bila
dibandingkan dengan faktor lainnya.

Sedangkan nyamuk Aedes Albopictus betina aktif di luar ruangan yang teduh dan terhindar dari
angin. Nyamuk iniaktif menggigit pada siang hari. Puncak aktivitas menggigit ini bervariasi
tergantung habitat nyamuk meskipun diketahui pada pagi hari dan petang hari


Kesenangan nyamuk istirahat
Kebiasaan istirahat nyamuk Aedes aegypti lebih banyak di dalam rumah pada benda-benda yang
bergantung, berwarna gelap, dan di tempat-tempat lain yang terlindung. Di tempat-tempat tersebut
nyamuk menunggu proses pematangan telur. Setelah beristirahat dan proses pematangan telur
selesai, nyamuk betina akan meletakan telurnya di dinding tempat perkembangbiakannya, sedikit di
atas permukaan air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu 2 hari
setelah telur terendam air. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak
100 butir. Telur tersebut dapat bertahan sampai berbulan-bulan bila berada di tempat kering
dengan suhu -2C sampai 42C, danbila di tempat tersebut tergenang air atau kelembabannya
tinggi maka telur dapat menetas lebih cepat.



4. Jarak terbang
Penyebaran nyamuk Aedes Aegypti betina dewasa dipengaruhi oleh beberapa faktor
termasuk ketersediaan tempat bertelur dan darah, tetapi tampaknya terbatas sampai jarak
100 meter dari lokasi kemunculan.Akan tetapi penelitian terbaru di Puerto Rico
menunjukkan bahwa nyamuk ini dapat menyebar sampai lebih dari 400 meter terutama
untuk mencari tempat bertelur.Transportasi pasif dapat berlangsung melalui telur dan larva
yang ada di dalam penampung.

5. Lama hidup
Nyamuk Aedes Aegypti dewasa memiliki rata-rata lama hidup 8 hari. Selama musim hujan,
saat masa bertahan hidup lebih panjang, risiko penyebaran virus semakin besar.Dengan
demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkaji survival alami Aedes Aegypti
dalam berbagai kondisi.
Untuk dapat memberantas nyamuk Aedes Aegypti secara efektif diperlukan pengetahuan
tentang pola perilaku nyamuk tersebut yaitu perilaku mencari darah, istirahat dan
berkembang biak, sehingga diharapkan akan dicapai Pemberantasan Sarang Nyamuk dan
jentik Nyamuk Aedes Aegypti yang tepat.

Perilaku tersebut meliputi :
a) Perilaku Mencari Darah
1) Setelah kawin, nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur
2) Nyamuk betina menghisap darah manusia setiap 2 3 hari sekali
3) Menghisap darah pada pagi hari sampai sore hari, dan lebih suka pada jam 08.00
12.00 dan jam 15.00 17.00
4) Untuk mendapatkan darah yang cukup, nyamuk betina sering menggigigt lebih dari
satu orang
5) Jarak terbang nyamuk sekitar 100 meter
6) Umur nyamuk betina dapat mencapai sekitar 1 bulan.
b) Perilaku Istirahat
Setelah kenyang menghisap darah, nyamuk betina perlu istirahat sekitar 2 3 hari untuk
mematangkan telur. Tempat istirahat yang disukai :
1) Tempat-tempat yang lembab dan kurang terang, seperti kamar mandi, dapur, WC
2) Di dalam rumah seperti baju yang digantung, kelambu, tirai.
3) Di luar rumah seperti pada tanaman hias di halaman rumah.

c) Perilaku berkembangbiak
Nyamuk aedes aegypti bertelur dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih
seperti:
1) Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari :bak mandi, WC, tempayan,
drum air, bak menara( tower air) yang tidak tertutup, sumur gali.
2) Wadah yang berisi air bersih atau air hujan: tempat minum burung, vas bunga, pot
bunga, potongan bambu yang dapat menampung air, kaleng, botol, tempat pembuangan
air di kulkas dan barang bekas lainnya yang dapat menampung air meskipun dalam volume
kecil.

B. Pengendalian
Pemberantasan nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian penyakit demam berdarah dengue hingga ke tingkat yang
bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat lagi. Kegiatan pemberantasan nyamuk
Aedes yang dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu:


1. Pemberantasan Nyamuk Dewasa
Pemberantasan terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan cara :
a) Pengasapan (Fogging)
Pengasapan atau fogging dengan menggunakan jenis insektisida.
b) Repelen
Repelen, yaitu bahan kimia atau non-kimia yang berkhasiat mengganggu kemampuan
insekta untuk mengenal bahan atraktan dari hewan atau manusia.
c) Teknik Serangga Mandul (TSM)
Radiasi dapat dimanfaatkan untuk pengendalian vektor yaitu untuk membunuh secara
langsung dengan teknik desinfestasi radiasi dan membunuh secara tidak langsung yang
lebih dikenal dengan Teknik Serangga Mandul (TSM), yaitu suatu teknik pengendalian
vektor yang potensial, ramah lingkungan, efektif, spesies spesifik dan kompatibel.

2. Pemberantasan jentik
Pemberantasan terhadap jentik Aedes aegypti yang dikenal dengan istilah
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan cara :

a) Fisik
Cara ini dilakukan dengan menghilangkan atau mengurangi tempat-tempat
perindukkan. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang pada dasarnya ialah
pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak dapat berkembang biak. PSN ini
dapat dilakukan dengan :
1) Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurangkurangnya
seminggu sekali. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa perkembangan telur
menjadi nyamuk selama 7-10 hari.
2) Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum dan tempat air lain
3) Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung sekurangkurangnya
seminggu sekali
4) Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas seperti
kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.
5) Menutup lubang-lubang pada bambu pagar dan lubang pohon dengan tanah
6) Membersihkan air yang tergenang diatap rumah
7) Memelihara ikan.

b) Kimia
Dikenal sebagai Larvasidasi atau Larvasiding yakni cara memberantas jentik
nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida pembasmi jentik (larvasida).

c) Biologi
Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan makhluk hidup, baik dari
golongan mikroorganisme, hewan invertebrata atau hewan vertebrata. Organisme
tersebut dapat berperan sebagai patogen, parasit atau pemangsa.

Anda mungkin juga menyukai

  • SAMPAH
    SAMPAH
    Dokumen13 halaman
    SAMPAH
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat
  • Obat Saraf
    Obat Saraf
    Dokumen47 halaman
    Obat Saraf
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat
  • DOLBON
    DOLBON
    Dokumen17 halaman
    DOLBON
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat
  • Keseimbangan Cairan, Elektrolit, Asam Basa
    Keseimbangan Cairan, Elektrolit, Asam Basa
    Dokumen8 halaman
    Keseimbangan Cairan, Elektrolit, Asam Basa
    Agung Pramaswari
    Belum ada peringkat
  • Bakteri (Sejarah)
    Bakteri (Sejarah)
    Dokumen12 halaman
    Bakteri (Sejarah)
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat
  • Obat3
    Obat3
    Dokumen18 halaman
    Obat3
    oke mantap
    Belum ada peringkat
  • Anfis Tgs
    Anfis Tgs
    Dokumen5 halaman
    Anfis Tgs
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
    Vitamin
    Dokumen8 halaman
    Vitamin
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat
  • Obat3
    Obat3
    Dokumen18 halaman
    Obat3
    oke mantap
    Belum ada peringkat
  • Kuretase
    Kuretase
    Dokumen3 halaman
    Kuretase
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat
  • Gross Final
    Gross Final
    Dokumen4 halaman
    Gross Final
    Sulai Monday
    Belum ada peringkat