UPAYA PEMERINTAH
Agar masyarakat mendapatkan sanitasi
dan air yang layak, pemerintah sudah
menyediakan anggaran yang tidak
sedikit, namun tujuan itu sulit terwujud
karena masyarakat belum sepenuhnya
sadar akan sanitasi yang baik.
Setiap tahunnya, Indonesia merugi
hingga Rp 50 triliun lantaran sarana
jamban dan mandi cuci kakus (MCK)
yang buruk.
PENYAKIT KECACINGAN
PRINSIP PENGELOLAAN
Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran
yang sangat merugikan dan membahayakan
kesehatan masyarakat, maka tinja harus
dikelola, dibuang dengan baik dan benar.
Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu
wadah atau sebut saja JAMBAN yang
dilengkapi Cubluk atau Septic tank.
Prinsip utama tempat pembuangan tinja
adalah suatu wadah atau tempat yang mampu
menjaga atau mencegah tinja tersebut TIDAK
MENCEMARI AIR terutama air untuk sumber
air minum dan tidak mencemari tanah.
PENGGUNA JAMBAN
Semua anggota keluarga harus menggunakan
jamban untuk membuang tinja, baik anak-anak
(termasuk bayi dan anak balita) dan lebih-lebih
orang dewasa.
Dengan pemikiran tertentu, seringkali tinja bayi
dan anak-anak dibuang sembarangan oleh orang
tuanya, misal kehalaman rumah, kebon, dll. Hal ini
perlu diluruskan.
Tinja bayi dan anak-anak juga harus dibuang ke
jamban, karena tinja bayi dan anak-anak tersebut
sama bahayanya dengan tinja orang dewasa.