Cetak Tanya: Satu tahun yang lalu saya membeli produk asuransi unitlink. Di dalamnya ada asuransi dasar dan asuransi tambahan seperti asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, asuransi kecelakan, dan asuransi jiwa. Kemudian 7 bulan yang lalu saya mendapat asuransi dari perusahaan tempat saya bekerja. Perusahaan memberikan asuransi berupa asuransi kesehatan dan Jamsostek.
Yang mau saya tanyakan, bagaimanakah agar asuransi tersebut bermanfaat lebih efisien dan lebih efektif? Karena pada saat terjadi sesuatu terhadap saya, yang dapat diklaim hanya salah satu. Padahal saya mengeluarkan biaya tiap bulan untuk kedua asuransi tersebut. Kemudian asuransi yang berasal dari perusahaan tidak bisa distop dan asuransi unitlink saya pun pasti akan rugi jika distop sekarang.
Lalu apabila saya mau mengurangi asuransi tambahan yang ada di asuransi unitlink saya, yang manakah yang sebaiknya saya hapus? Karena menurut saya semuanya penting. Terima kasih.
Rona, 25 tahun
Jawab:
Hai Rona,
Dalam komponen rencana keuangan, asuransi adalah proteksi. Sehingga idealnya, premi yang dibayarkan adalah serendah mungkin dengan manfaat semaksimal mungkin. Oleh karena itu, saya hanya akan menyarankan bentuk asuransi murni, tanpa ada elemen investasi. Selain itu, dari penjelasan Rona di atas, sebenarnya Rona menginginkan asuransi atau perlindungan yang diberikan, dan bukan investasi. Penting disadari jika kita membeli asuransi yang digabung dengan investasi, akan ada biaya-biaya tambahan yang mungkin sebenarnya tidak kita butuhkan.
Ada 4 asuransi yang direkomendasikan oleh QM Financial: asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan asuransi penyakit kritis. Yang wajib dimiliki setiap orang adalah asuransi kesehatan, minimal untuk menggantikan biaya inap di rumah sakit, dan asuransi kecelakaan, yang berfungsi menggantikan pendapatan jika terjadi cacat permanen. Asuransi jiwa baru akan direkomendasikan ketika sesorang mempunyai penghasilan DAN tanggungan finansial. Oleh karena itu, tidak semua orang membutuhkan asuransi jiwa. Jika Rona belum menikah atau tidak memiliki tanggungan finansial, maka Rona belum membutuhkan asuransi jiwa.
Yang terakhir adalah asuransi penyakit kritis, yaitu asuransi yang berfungsi menggantikan pendapatan yang hilang jika sesorang tidak dapat bekerja lagi karena sakit. Karena konsepnya untuk menggantikan pendapatan, uang pertanggungan dari asuransi semacam ini hanya akan dikeluarkan apabila tertanggungnya sudah mencapai kondisi-kondisi sangat berat seperti tertera pada polisnya.
Dalam asuransi, selain asuransi kesehatan, yang ingin dilindungi adalah penghasilan seseorang. Oleh karena itu, penghasilan atau pengeluaran seseorang merupakan faktor yang penting untuk menentukan besarnya uang pertanggungan. Uang pertanggungan adalah sejumlah uang yang akan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi kepada penerima manfaat dalam hal terjadi sesuatu kepada tertanggung.
Misalnya, seorang ayah berusia 30 tahun yang merupakan pemberi nafkah tunggal di keluarga dengan 2 orang anak usia sekolah dan berpenghasilan 10 juta per bulan, akan membutuhkan uang pertanggungan setidaknya 1,5 miliar rupiah, sehingga jika sang ayah tidak lagi bisa memberi nafkah pada keluarganya karena meninggal, uang pertanggungan 1.5 miliar tersebut dapat dikelola untuk menghasilkan pendapatan bagi keluarganya.
Karena Rona tidak memberikan gambaran situasi keluarga atau jumlah penghasilan Rona, untuk menjawab pertanyaan Rona yang terakhir, saya punya beberapa checklist untuk membantu Rona mengetahui kebutuhan asuransi Rona.
1. Asuransi Jiwa. Apakah Rona memiliki tanggungan finansial? Jika iya, maka Rona membutuhkan asuransi jiwa yang besar uang pertanggungannya disesuaikan dengan penghasilan Rona dan kebutuhan keluarga yang menjadi tanggungan Rona. Uang pertanggungan yang terlalu rendah tidak akan membawa banyak manfaat untuk keluarga yang ditinggalkan, terutama nanti karena nilai uang semakin lama akan semakin menurun. Jika Rona tidak memiliki tanggungan, maka sebaiknya Rona tidak membeli produk yang ada asuransi jiwanya, karena artinya Rona membayar sesuatu yang tidak Rona butuhkan. Sayangnya, kebanyakan dasar produk unitlink adalah asuransi jiwa, jadi komponen ini mungkin tidak bisa dihilangkan.
2. Asuransi Kesehatan. Silakan periksa perlindungan yang diberikan oleh kantor. Jika Rona sudah cukup puas dengan perlindungan yang diberikan, maka tidak perlu lagi mempunyai asuransi tambahan. Jika Rona merasa kurang puas dengan perlindungan dari kantor, sebaiknya Rona mencari asuransi yang dapat melengkapi, misalnya asuransi yang menerima double claim atau asuransi kesehatan yang bentuknya santunan harian.
3. Asuransi Kecelakaan. Jika Rona menginginkan asuransi ini, saya sarankan mencari yang betuknya murni atau tanpa investasi. Uang pertanggungannya idealnya sebanding dengan pendapatan karena fungsi asuransi ini memang menggantikan pendapatan yang hilang jika terjadi cacat permanen pada tertanggung.
4. Asuransi Penyakit Kritis. Sama dengan asuransi kecelakaan, saya juga sarankan mencari yang bentuknya murni atau tanpa investasi. Uang pertanggungannya idealnya sebanding dengan pendapatan karena fungsi asuransi ini memang menggantikan pendapatan yang hilang jika tertanggung menderita sakit yang sudah tidak dapat disembuhkan.
Silahkan Rona periksa kembali polisnya ya. Menutup unitlink saat ini pasti akan rugi, tapi karena memang asuransi konsepnya adalah untuk perlindungan, saya lebih memilih untuk fokus pada perlindungan yang didapatkan daripada untung ruginya.
Rona juga bisa mampir ke website QM di www.qmfinancial.com untuk melihat artikel-artikel seputar unitlink. Mudah-mudahan membantu.
www.qmfinancial.com
***
Punya pertanyaan seputar masalah keuangan, kesehatan, asmara, kecantikan, atau fashion? Kirim ke tanyaahli@yahoo-inc.com
BACA JUGA:
Asuransi yang penting bagi si lajang Menentukan pilihan dari berbagai asuransi kesehatan Kenapa harus ikut asuransi jiwa? Kelebihan dan kekurangan asuransi investasi Pertimbangan sebelum ikut unit link http://id.she.yahoo.com/memilih-asuransi-sesuai-prioritas-075715188.html