Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan Difteri

Prosedur Tetap
No Dokumen No. Revisi
A
Halaman
.
Tanggal terbit
Ditetapkan Direktur Utama
Dr. H. Gatot Suharto!."es
#$% %&' ((&
Pengertian Di)teri adalah pen*akit akut *ang disebabkan oleh kuman
+or*neba+terium diphteriae *ang mudah sekali menular. Pada
umumn*a men*erang saluran napas bagian atas ditandai dengan
adan*a pembentukan pseudomembran *ang khas ber,arna putih
keabuan *ang sukar dilepaskan serta mudah berdarah.
Tu-uan !elaksanakan pela*anan .lmu "esehatan Anak *ang komprehensi)
+epat tepat dan akurat dan optimal.
"ebi-akan #. S!/ "esehatan Anak Sub 0agian .n)eksi
(. Pela*anan penderita ra,at inap di bangsal .n)eksi anak dan ra,at
inap lainn*a.
1. Tenaga pela*anan kesehatan terdiri dari dokter spesialis anak
2SpA3 peserta PPDS . ."A stase di Sub 0agian .n)eksi pera,at
dan tenaga penun-ang medik
Petugas Dokter peserta PPDS4# ."A
Dokter Spesialis Anak
Tenaga "epera,atan dan penun-ang
PROSEDUR
/aktor Risiko5
dan predisposisi
Di)teria tersebar luas di seluruh dunia. Angka ke-adian menurun
se+ara n*ata setelah perang dunia .. setelah penggunaan toksoid
di)teria. Demikian pula terdapat penurunan angka mortalitas
berkisar antara 64#%7.
Delapan puluh persen kasus ter-adi di ba,ah #6 tahun meskipun
demikian dalam suatu ,abah angka ke-adian menurut umur
tergantung status imunitas populasi setempat. /aktor sosial ekonomi
over+ro,ding nutrisi *ang -elek terbatasn*a )asilitas kesehatan
merupakan )aktor penting ter-adin*a pen*akit ini.
Gambaran "linik 0erdasarkan lokalisasi lesi dan komplikasi maka se+ara klinis
dibedakan dera-at pen*akit adalah 8
Di)teri ringan 8
0ila terdapat di)teri pada lidah mulut tonsil tanpa bullne+k.
Di)teri sedang
0ila terdapat di)teri pada laring dan )aring tanpa bull4ne+k
Di)teri berat
0i9a di-umpai di)teri pada laring5)aring dan )au+ial5tonsil *ang
disertai bullne+k atau sudah ada miokarditis.
Penun-ang
Diagnosis Anamnesis
Panas sub )ebril biasan*a (4$ hari
0atuk pilek dan sakit telan
Anak tidur ngorok *ang sebelumn*a tidak pernah ngorok
Perubahan suara pada anak sampai bindeng
Pemeriksaan fisik
Ditemukan ber+ak putih keabuan sukar diangkat serta mudah
berdarah
Pada kasus4kasus *ang berat dapat di-umpai tanda4tanda
sumbatan -alan napas. Tingkat keparahan sumbatan -alan
na:as ini ditentukan sesuai dengan dera-at ;a+kson.
Laboratorium
Ditemukan kuman di)teri pada pada penge+atan usapan dari
ber+akn*a.
0iakan kuman di)teri positi)
"ombinasi keduan*a.
Terapi #. pera,atan
(. Terapi Dietetik
1. Terapi !edikamentosa
Dat 2Di)teri Anti Toksin3 adalah obat utama dalam
pengelolaan penderita. Pemberian antitoksiini harus segera
diker-akan sebelum ada hasil alboratorium karena DAT ini
dapat mengikat toksin *ang beredar dalam darah.
DAT adalah serum antitoksin maka harus dilakukan tes
kulitdan mata dahulu untuk mengetahui apakah penderita
alergi terhadap DAT. Pemberian se+ara intravenalebih
menguntungkan dibandingkan dengan pemberian
intramuskuler 2"rugman#<=<3 karena bila diberikan
se+ara intravena maka 8
#. "adar optimal di+apai dalam 1% menit setelah
pemberian sedangkan bila diberikan
se+araintramuskuler kadar tesebut baru ter+apai
setelah $ hari.
(. gambaran ekskresi DAT *anbg diberikan se+ara
intravena sama dengan bila diberikan se+ara
intramuskuler.
1. pada pemberian intravena angka kematian men-adi
ke+il angka miokarditis men-adi berkurang dan
kemudian pula haln*a dengan angka ke-adian
neuritis.
Tentang dosis DAT sangat berbeda dalam berbagai
kepustakaan. !enurut /eigin RD 2dalam Nelson Te>tbook
o) pediatri+s3 sebagai berikut 8
4 untuk di)teri nasal atau )aring *ang ringan
diberikan dosis $%.%%% Unit
4 untuk sedang diberikan dosis '%.%%% Unit
4 untuk kasus4kasus di)teri )aring dan laring *ang
berat dpat diberikan sampai #(%.%%% unit
Dosis *ang disebutkan terakhirini -uga ditu-ukan untuk
kasus *ang sudah ada komplikasi dan edema 2bull4ne+k3
*ang sudah lebih dari $' -am. Dibeikan dalam # kali
pemberian se+ara iv.
Antibiotika ditu-ukan untuk membunuh kuman di)teri.
Agar tidak dapat lagi menghasilkan eksotoksin. Untuk ini
obat adalah Penisilin dengan dosis 6%.%%% U5kg005hr
diberikan se+ra intramuskuler selama = hari berturut4turut.
Pemberian sedativa masih perlu mengistirahatkan
penderita. Diberikan luminal 1 ? 6 mg5kg005($ -am dapat
mengurangi kemungkinan ter-adin*a miokarditis
.munisasi perlu dinerikan 1 bulan setelah din*atakan
sembuh karena penelitian menun-ukkan bah,a setengah
dari penderita*ang sudah sembuh dari di)etri masih
mungkin mengalami rein)eksi karena imunitas *ang
diperoleh setelah menderita pen*akit ini masih belum
memadai.
Pada miookarditis diberikan kortikosteroid dosis tinggi
se+ara intravena 2(41 mg5kg005hari3 dan pemberian ATP
Pemantauan #. Pemantauan kemungkinan ter-adin*a komplikasi perlu dilakukan
(. @"G perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada komplikasi
miokarditis.
0iasan*a @"G dilakukan men-elang minggu kedua dari sakit
penderita. 0ila ditemukan gambaran @"G mengarah pada
miokarditis maka @"G diulang setiap hari untuk memantau
perkembangan miokarditisn*a. 0ila perlu setelah penderita
keluar dari isolasi dipindahkan ke ruang pera,atan -antung.
1. Di samping @"G -uga pemeriksaan SGAT SGPT dan B"!0
untuk memantau ter-adin*a kerusakan pada otot -antung
$. Adan*a perubahan suara anak mungkin adan*a paralise5parse
s*ara) di daerah muka. 0iasan*a ter-adi pada minggu keempat
sampai keenam perlu konsultasi dengan bagian THT
6. Pemeriksaan urine dilakukan untuk emmantau kemungkinan
ter-adin*a komplikasi gin-al.
Prognosis #. 0ila tidak ada komplikasi maka prognosisn*a baik.
(. Prognosis memburuk bila penderita datang dengan komplikasi
*ang sudah berlangsung lebih dari $' -am

Anda mungkin juga menyukai