Profil Kesh NTT 2011

R Re e
e ev vo ol l u us si i K KI IA A

A A N NT TT T : : S Se

e em mu ua a I Ib bu u

H Ha am mi i l l M Me e

e el l a ah hi i r rk ka an n d dd di i F Fa as si i l l i i t t a a
SBD
S
a as s K Ke es se eh ha a
SUMBATIM
M
MANGGARAI BAR
SUMBATENGAH
SUMBABARAT
SUM
SBD
MANGGAR
SUMBATENGAH
SUMBABARAT
SBD
MAN
SUMBATEN
SUMBABARAT
SBD
SUMB
SUMBABARA
a at t a an n y ya an ng g
MUR
NGADA
MANGGARAI
RAT
NAGEKEO
MANGGARAI TIMUR
MBATIMUR
NGADA
MANGGARAI
RAI BARAT
NAGEKE
MANGGARAI TIMUR
SUMBATIMUR
MANGGARAI
NGGARAI BARAT
N
GAH
MANGGARAI TIM
SUMBATIMUR
MANGGARAI
MANGGARAI BARAT
BATENGAH
AT
MANGGA
M Me em ma ad da ai i
ENDE
ENDE
A
EO
ENDE
NGADA
NAGEKEO
MUR
NGADA
NAGEKEO
RAI TIMUR
i i

P
P
R
R
O
O
F
F
I
I
L
L
K
K
E
E
S
S
E
E
H
H
A
A
T
T
A
A
N
N
T TA AH HU UN N 2 20 01 11 1

DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai

TIM EDITOR DAN ANALISA DATA PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2011

Penanggung J awab
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
[Dr. Stefanus Bria Seran, MPH]

Tim Analisa Data :
Ketua
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
[Drs. J akobus Atasoge, MM]
Sekretaris
Kepala Bidang Kesmas
[DR. Drg. Mindo Sinaga, M.Kes]

Anggota
1. Kepala Bidang Yanmedik 4. Kepala UPT Pelatihan Tenaga Kesehatan

[Dr. Minah Sukri, MARS]

[Drs. A.D. Dohina, S.Th, MM]
2. Kepala Bidang Nakes 5. Kepala UPT Povabekes

[A.P. Mamun Patty, SH, M.Si]

[Dra. Stani Laurenz, Apt]
3. Plt. Kepala Bidang P2MK 6. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan

[DR. Drg. Mindo E. Sinaga, M.Kes]
[Drg. Alice Ritlyani]


Tim Editor :

Ketua
Ir. Erlina R. Salmun, M.Kes

Sekretaris
Donna Hutahaean, SKM, M.Kes

Anggota
1. Folkes Saudila, SIP, M.Hum
2. Bungsu A. Zina, SKM
3. Adriana Kikhau, Amd
4. J efri H. Aryandra, SKM
5. Sylvia C. Francis, S.Psi, MPhM
6. Yos D. Rini, S.Kom

`


i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat, dan
bimbinganNya, maka Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 dapat diterbitkan.
Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari sistem informasi kesehatan yang diterbitkan
secara berkala setiap tahun, guna memberikan data dan informasi tentang berbagai kegiatan dan
pencapaian program pembangunan kesehatan yang dievaluasi berdasarkan indikator-indikator yang telah
ditetapkan. Data dan informasi dalam profil kesehatan ini berdasarkan hasil kajian dan pengelolaan pada
saat pertemuan Validasi Profil Kesehatan pada bulan April 2012.
Dalam proses penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, banyak pihak
telah membantu terutama dalam hal pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, seksi dan
sub.bagian pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan unit-unit kesehatan lain yang ada di
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu perkenankan kami pada kesempatan ini menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011.
Kami menyadari bahwa isi Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 ini masih
jauh dari yang diharapkan karena itu kami mengharapkan masukan yang dapat digunakan untuk perbaikan
penyusunan profil ini ke arah yang lebih baik pada periode berikutnya.


ii
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan berkat, rahmat dan bimbinganNya kepada
kita semua yang telah terlibat dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dan
semoga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 dapat dipergunakan bagi semua pihak
untuk mencapai masyarakat Nusa Tenggara Timur yang sehat dan sejahtera.

Kupang, 16 J uli 2012
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

Dr. STEFANUS BRIA SERAN, MPH
PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19571226 198403 1 005


iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
iii
iv
ix
xi
BAB I. Pendahuluan 1
BAB II. Gambaran Umum Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur 4
A. Data Kependudukan 6
B. Sosial Ekonomi dan Budaya 9
C. Keadaan Pendidikan 14
D. Keadaan Lingkungan 21
BAB III. Situasi Derajat Kesehatan 26
A. Mortalitas 27
B. Morbiditas 38
C. Prevalensi Masalah Gizi Buruk dan Gizi Kurang 63
BAB IV. Situasi Upaya Kesehatan 72
A. Pelayanan Kesehatan Dasar 72
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan 89
C. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 92
D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 101
E. Perbaikan Gizi Masyarakat 103
BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan 109
A. Sarana Kesehatan 109
B. Tenaga Kesehatan 122
C. Pembiayaan Kesehatan 126
BAB VI. Penutup 133
Lampiran


iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1
Piramida Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 9
Gambar 2.2
J umlah Masyarakat Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2011
12
Gambar 2.3
Persentase Masyarakat Miskin yang Mendapat Pelayanan Kesehatan di
Sarkes Strata I Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
13
Gambar 2.4
Persentase Masyarakat Miskin yang Mendapat Pelayanan Kesehatan di
Sarkes Strata 2 dan 3 Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
13
Gambar 2.5
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf di Provinsi Nusa
15
Gambar 2.6
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut J enis Kelamin dan Ijazah
Tertinggi yang Dimiliki di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010
20
Gambar 2.7
Persentase Rumah Tangga Sehat Menurut Kabupaten/Kota Se Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
23
Gambar 2.8
Persentase TUPM Sehat Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Nusa
24
Gambar 3.1
Konversi Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2007 2011
29
Gambar 3.2
Konversi Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2007 2011 31
Gambar 3.3
Konversi Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Nusa

v
Gambar 3.4

J umlah kematian Bayi, Ibu dan Balita di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2007 2011 35
Gambar 3.5
Umur Harapan Hidup (UHH) Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1970-
2007
37
Gambar 3.6
Cakupan Case Detection Rate (CDR) TB di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2011
44
Gambar 3.7 Succes Rate (SR) TB di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 45
Gambar 3.8
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pneumonia pada Balita menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
47
Gambar 3.9 J umlah Kasus Baru AIDS Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 50
Gambar 3.10
Penderita Baru Kusta Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2011
53
Gambar 3.11 Penemuan Kasus AFP di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2007-2011 57
Gambar 3.12 Data Annual Parasite Incidence (API) Tahun 2007 2011 62

vi
Gambar 3.13

Persentase Bayi dengan BBLR Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Gambar 3.14a
Persentase Gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan gizi lebih Provinsi NTT tahun
2007 69
Gambar 3.14b
Persentase Gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan gizi lebih Provinsi NTT tahun
2010
69
Gambar 3.15
Persentase Balita Gizi Buruk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
70
Gambar 4.1

Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 74
Gambar 4.2

Persentase Cakupan Persalinan dengan Pertolongan oleh dan Melalui
Pendampingan Tenaga Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2007 2011
76
Gambar 4.3
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 77
Gambar 4.4
Persentase Bumil Risti yang Ditangani Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 78
Gambar 4.5

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Kabupaten/Kota di
Gambar 4.6

Persentase Cakupan Pemeriksaan Siswa Sekolah Dasar/Sederajat Provinsi
82

vii
Gambar 4.7

Persentase KB Aktif Menurut J enis Kontrasepsi Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2007 2011 84
Gambar 4.8

Persentase Cakupan UCI Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota di
Gambar 4.9

Persentase Cakupan Imunisasi BCG, DPT-3, Polio dan Campak di Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2007 2011 87
Gambar 4.10
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2007 2011
88
Gambar 4.11

J umlah Kunjungan Rawat J alan dan Pasien Rawat Inap di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2007 2011 90
Gambar 4.12
J umlah Penderita TB BTA+, Diobati dan Penderita Sembuh di Provinsi Nusa
94
Gambar 4.13
Persentase, J umlah Penemuan dan Penanganan (Pengobatan) Kasus
Pneumonia Pada Balita, di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2007
2011
96
Gambar 4.14

J umlah Balita Ditimbang, Berat Badan Naik dan Balita BGM di Provinsi Nusa
104
Gambar 4.15
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil di Provinsi Nusa
Gambar 5.1

J umlah Puskesmas dan Rasionya Terhadap 100.000 Penduduk di Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2011 111
Gambar 5.2

J umlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2008 2011 112

viii
Gambar 5.3

J umlah Puskesmas Pembantu dan Rationya terhadap 100.000 Penduduk di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2011 113
Gambar 5.4
Perkembangan J umlah Tempat Tidur Rumah Sakit di Provinsi Nusa
Gambar 5.5
J umlah Tempat Tidur Rumah Sakit dan Rasionya Per 100.000 Penduduk, di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2011 117
Gambar 5.6

J umlah Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Menurut
J enis, di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2011 118
Gambar 5.7 J umlah Posyandu Menurut Strata di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2008 2011 120


ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Pendapatan Perkapita Penduduk Atas Dasar Harga Berlaku di

10
Tabel 2.2

Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi per Tahun di Provinsi Nusa

11
Tabel 2.3

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Usia 7-24 Tahun
Menurut Kelompok Umur dan J enis Kelamin di Provinsi Nusa

17
Tabel 2.4

Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut J enis Kelamin
dan Ijazah Tertinggi dan dimiliki di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2010

19
Tabel 3.1
Indikator Derajat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2010

26
Tabel 3.2
Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas pada Pasien Rawat
Inap, Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010
39
Tabel 3.3
Pola 10 Penyakit Terbanyak di Rumah Sakit pada Pasien Rawat
J alan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010

40
Tabel 3.4
J umlah Penderita Baru Kusta Menurut Tipe dan Angka Penemuan
Penderita (CDR) Per 100.000 Penduduk di Provinsi Nusa

52
Tabel 5.1
Tenaga Kesehatan Menurut J enisnya Rasio Per 100.000 di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011

124

x
Tabel 5.2
Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan di

128
Tabel 5.3
Alokasi dan Realisasi Keuangan Belanja Langsung Dinas
Kesehatan dan UPT Lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Nusa

129
Tabel 5.4
Alokasi dan Realisasi Keuangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Dekonsentrasi) Dinas Kesehatan Provinsi Nusa

131


xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Luas Wilayah, J umlah Desa/Kelurahan, J umlah Penduduk, J umlah Rumah
Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Nusa
Lampiran 2
Rasio Beban Tanggungan, Rasio J enis Kelamin Menurut Kabupaten/Kota
Lampiran 3
J umlah Penduduk Menurut J enis Kelamin dan Kelompok Umur Provinsi Nusa
Lampiran 4

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang Melek Huruf Menurut
J enis Kelamin di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010
Lampiran 5
Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten/Kota
Lampiran 6
J umlah Kelahiran Menurut J enis Kelamin di Kab/Kota Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2011
Lampiran 7
J umlah Kematian Bayi dan Balita Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di
Lampiran 8

J umlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kabupaten/Kota di Provinsi

xii
Lampiran 9
J umlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP RATE (Non Polio), menurut
Lampiran 10

J umlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru menurut J enis
Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011

Lampiran 11

J umlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut J enis

Lampiran 12
J umlah Kasus dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 13
Penemuan Kasus Pneumonia Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di

Lampiran 14
J umlah Kasus Baru HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya
Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2011

Lampiran 15

Persentase Donor Darah di Skrining terhadap HIV Menurut J enis Kelamin di
Lampiran 16

Kasus Diare yang Ditangani Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di
Lampiran 17
J umlah Kasus Baru Kusta Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi

xiii
Lampiran 18

Kasus Baru Kusta 0 14 Tahun dan Cacat Tingkat II Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 19

J umlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 20
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 21
J umlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut
J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011

Lampiran 22
J umlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut
Lampiran 23
J umlah Kasus DBD Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Lampiran 24
Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 25
Penderita Filariasis Ditangani Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di

Lampiran 26
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 27
Status Gizi Balita Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa

xiv
Lampiran 28
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan di Tolong Tenaga Kesehatan, dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Lampiran 29
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota di
Lampiran 30
J umlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3 Menurut
Lampiran 31
J umlah dan Persentase Ibu Hamil dan Neonatal Resiko Tinggi/Komplikasi
Ditangani Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2011
Lampiran 32
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas Menurut
Lampiran 33
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut J enis Kontrasepsi, Kabupaten/Kota di
Lampiran 34
Proporsi Peserta KB Baru Menurut J enis Kontrasepsi, Kabupaten/Kota di
Lampiran 35
J umlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Lampiran 36
Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di
Lampiran 37
Cakupan Kunjungan Bayi Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi

xv
Lampiran 38
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut
Lampiran 39

Cakupan Imunisasi DPT, HB, Campak pada Bayi Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 40

Cakupan Imunisasi BCG dan Polio pada Bayi Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 41
J umlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 42
Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6 23 Bulan Keluarga Miskin
Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2011
Lampiran 43
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di
Lampiran 44
J umlah Balita Ditimbang Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi
Lampiran 45
Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 46
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Menurut J enis

Lampiran 47
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Menurut J enis

xvi
Lampiran 48
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut J enis Kelamin,
Lampiran 49
Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat
(GADAR) Level I Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
Lampiran 50
J umlah Penderita dan Kematian pada KLB Menurut J enis KLB Provinsi Nusa
Lampiran 51
Desa/Kelurahan Terkena KLB yang ditangani < 24 J am Menurut
Lampiran 52
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut J enis Kelamin, Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
Lampiran 53
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut
Lampiran 54
J umlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2011
Lampiran 55
Cakupan J aminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Gigi dan Mulut Menurut

Lampiran 56
Cakupan Pelayanan Rawat J alan masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin)
Menurut Strata Sarana Kesehatan, J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi


xvii
Lampiran 57
Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin)
Menurut Strata Sarana Kesehatan, J enis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi
Lampiran 58
J umlah Kunjungan Rawat J alan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan J iwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
Lampiran 59
Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2011

Lampiran 60
Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2011

Lampiran 61
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut
Lampiran 62
Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2011
Lampiran 63
Persentase Rumah/Bangunan Bebas J entik Nyamuk Aedes Menurut

Lampiran 64
Persentase Keluarga Menurut J enis sarana Air Bersih Yang Digunakan,
Lampiran 65
Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan,
Lampiran 66

Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut
Lampiran 67

Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut
xviii
Lampiran 68

Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
Lampiran 69

Ketersediaan Obat Menurut J enis Obat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2011
Lampiran 70

J umlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Provinsi Nusa
Lampiran 71

Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium dan Memiliki
4 Spesialis Dasar Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011

Lampiran 72
J umlah Posyandu Menurut Strata, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2011

Lampiran 73
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Menurut
Lampiran 74

J umlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2011

Lampiran 75
J umlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2011

Lampiran 76
J umlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi Di Sarana Kesehatan Provinsi Nusa
Lampiran 77

J umlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan

xix
Lampiran 78

J umlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Provinsi
Lampiran 79

Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2011

BAB I
PENDAHULUAN

REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 1
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Demi mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat maka upaya kesehatan
diselenggarakan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terpadu dan dengan
mengutamakan pendekatan : Peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif),
penyembuhan penyakit (Kuratif), serta pemulihan kesehatan (Rehabilitatif). Dalam konteks ini maka perlu
dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan dengan mengedepankan nilai-nilai
pembangunan kesehatan : a) Berpihak pada rakyat; b) Bertindak cepat dan tepat; c) Integritas tinggi; d)
Transparansi dan Akuntabilitas; e) Kemitraan atau Sinergisme diantara para pelaku Pembangunan
Kesehatan.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap
Pencapaian Pembangunan Kesehatan di Provinsi NTT adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan
merupakan gambaran situasi Pembangunan Kesehatan di Provinsi NTT yang dihasilkan setahun sekali.
Dalam tahap penerbitan Profil Kesehatan selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan baik dari segi
materi, data/informasi, analisis, maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola
program di lingkup dinas kesehatan.

Dengan demikian jelaslah bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun
2011 adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk kebutuhan manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi) pembangunan kesehatan, pengambilan keputusan serta
sebagai salah satu rujukan data dan informasi.

Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun 2011 Edisi Perdana ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkan Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun 2011
Edisi Perdana dan sistematika penyajiannya.

Bab II : Gambaran Umum dan Penduduk NTT
Bab ini menyajikan gambaran umum NTT. Selain menggambarkan letak geografis, administratif,
informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan,
misalnya kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lainnya.

Bab III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan pada tahun 2011 yang
mencakup umur harapan hidup, mortalitas, morbiditas dan keadaaan status gizi.

Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan
selama tahun 2011 yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan.
Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi
dasar, perbaikan gizi masyarakat.

Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan,
khususnya untuk tahun 2011. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup keadaan sarana
kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

Bab VI : Penutup

BAB II
GAMBARAN UMUM
PENDUDUK NUSA TENGGARA TIMUR


4
BAB II
GAMBARAN UMUM PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Letak Geografis: 8-12&118-125 BT
Jumlah Pulau : 1.192 (Besar & Kecil)
Pulau Berpenghuni : 42 Pulau
Iklim : Kering (4 Bulan Basah)
Penduduk Th. 2010 = 4.683.827 Jiwa
Luas Wilayah (Daratan & Lautan)
47.350,00 Km
2
& 200.000 Km
2

Wilayah Administratif : 21 Kabupaten dan
1 Kota, 290 Kecamatan, dan
2.966 Desa/Kelurahan
Sumber data : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011


5
Provinsi NTT mempunyai luas daratan 47.350,00 km
2
yang terdiri dari gugusan pulau besar dan
kecil, jumlah seluruh pulau mencapai 1.192 buah, termasuk 4 (empat) pulau besar yaitu Flores, Sumba,
Timor dan Alor (FLOBAMORA). Posisi geografis Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebelah Utara
berbatasan dengan laut Flores, sebelah Selatan dengan lautan Hindia, sebelah Timur dengan Negara
Repoblik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan Laut Timor dan sebelah Barat dengan Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Kedudukan Astronomis terletak pada 80 - 120 Lintang Selatan dan 1180 - 1250 Bujur Timur.
Selanjutnya Nusa Tenggara Timur memiliki kondisi geografis yang bervariasi, seperti Pulau Flores, Alor,
Komodo, Solor, Lembata dan pulau-pulau sekitarnya di jalur utara terbentuk secara vulkanik. Sedangkan
Pulau Sumba, Sabu, Rote, Semau, Timor dan pulau-pulau sekitarnya di selatan merupakan daerah
karang, karena terbentuk dari dasar laut yang terangkat ke permukaan. Dengan kondisi seperti ini maka
pulau-pulau yang terletak pada jalur vulkanik dapat dikategorikan sebagai daerah yang subur, sedangkan
daerah karang pada umumnya kurang subur.
Wilayah administratif Pemerintah Provinsi NTT telah berkembang dari tahun ke tahun sesuai
dengan perkembangan kependudukan. Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten, 1 Kota, 290 Kecamatan
dan 2.966 Desa/Kelurahan. Luas wilayah masing-masing kabupaten cukup bervariasi, dimana
Kabupaten Kupang memiliki luas terbesar yaitu 5.417,79 km
2
dan yang terkecil adalah Kota Kupang
dengan luas 160,3 km
2
. Dari segi topografis, keadaan permukaan tanahnya sebagian besar (70%)
merupakan daerah bergunung dan berbukit dengan kemiringan rata-rata 50 % ke atas dengan morfologi


6
yang agak gundul. Berdasarkan zone agroklimat, iklim di Provinsi NTT adalah tipe D/E yaitu memiliki hari
hujan <3 bulan atau sekitar 150 hari selama setahun dan selebihnya adalah musim kemarau.

A. DATA KEPENDUDUKAN.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Provinsi NTT jumlah penduduk di Provinsi NTT
Tahun 2011 sebanyak 4.793.800 jiwa yang tersebar di 21 Kabupaten/Kota dengan angka
pertambahan penduduk sebesar 109,973 jiwa, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun
2010 (4.683.827 jiwa) . Rincian data dapat dilihat pada lampiran Tabel 1.
Sementara itu Kabupaten/Kota pada tahun 2011 yang memiliki jumlah penduduk yang
tertinggi adalah Kabupaten TTS sebesar 451.100 jiwa dan terendah di Kabupaten Sumba Tengah
sebanyak 63.900 jiwa. Sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi NTT cenderung
mengalami peningkatan dari tahun 1990 2000 rata-rata sebesar 1,86%. Dalam 10 tahun terakhir
ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1, 49 %. Apabila laju pertumbuhan penduduk
ini tidak dikendalikan, maka penduduk Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai hampir 320 juta
jiwa.


7
2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Penduduk Provinsi NTT pada tahun 2011 tercatat sebanyak 4.793.800 jiwa tersebar di 21
Kabupaten/Kota. Namun persebaran tersebut tidak merata, sekitar 35,54 % penduduk Provinsi NTT
tinggal di lima Kabupaten/Kota, yaitu : Timor Tengah Selatan, Belu, Kota Kupang, Kupang dan TTU.
Kabupaten/Kota pada tahun 2011 yang memiliki kepadatan tertinggi adalah Kota Kupang 1916,01
jiwa/km2 dan kepadatan penduduk yang terendah di Kabupaten Lembata 1,0 jiwa/km2. Data terinci
pada lampiran Tabel 1.
Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari
penduduk berjenis kelamin laki-laki. Hal ini tercermin dari angka ratio jenis kelamin laki-laki yang
lebih kecil dari 100. Berdasarkan data penduduk tahun 2011 ada 8 (delapan) Kabupaten yang
menunjukkan angka ratio jenis kelamin laki-laki lebih besar dibanding perempuan dari (100), yang
berarti jumlah penduduk laki-laki di delapan Kabupaten tersebut lebih besar dari jumlah penduduk
perempuan. Data terinci pada lampiran Tabel 2

3. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan tinggi rendahnya tingkat
kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan Angka Beban Tanggungan yaitu
perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15 - 64 tahun) dengan umur tidak produktif
(umur 0 14 tahun dan umur 65 tahun ke atas).


8
Proporsi penduduk Provinsi NTT yang berusia 0 - 14 tahun pada tahun pada tahun 2011
sebesar 36,6 % sedangkan tahun 2010 sebesar 37,3%. Peningkatan proporsi penduduk usia muda
antara tahun 2010 dibandingkan dengan 2011 sangat kecil. Hal ini merupakan indikator bahwa pada
periode 2011 terjadi sedikit penurunan tingkat kelahiran. Proporsi penduduk yang berusia
produktif (15 - 64 tahun) pada tahun 2011 sebesar 58,11 % sedangkan tahun 2010 sebesar 57,7 %,
artinya ada pertambahan usia produktif pada tahun 2011 walaupun tidak terlalu jauh berbeda
dengan tahun 2010. Jumlah penduduk yang berusia tua ( 65 tahun) tahun 2011 sebesar 5,25 %
sedangkan tahun 2010 sebesar 5,0 %, artinya pertambahan usia tua tahun 2011 tidak terlalu jauh
berbeda dengan tahun 2010. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency
Ratio) penduduk Provinsi NTT pada tahun 2011 sebesar 71,89 %, dengan angka terendah masih
tetap di Kota Kupang sebesar 44,94 % dan tertinggi di Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar 93,5
% di banding pada tahun 2010. Angka Beban Tanggungan ini mengalami penurunan bila
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 73,2 %. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 2,
sedangkan komposisi penduduk secara rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 3. dan Gambar 2.1
berikut ini :


9
400 300 200 100 0 100 200 300 400
0 4
5 9
10 14
15 19
20 24
25 29
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75+
Perempuan Lakilaki
GAMBAR 2.1
PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI NTT TAHUN 2011


B. SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

1. Pendapatan Perkapita dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi :
Sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 rata-rata pendapatan per kapita penduduk
Provinsi NTT cenderung terus bertambah, namun apabila dibandingkan dengan pendapatan per
kapita Nasional/Indonesia maka pendapatan masyarakat Provinsi NTT masih rendah, sehingga
masih harus lebih ditingkatkan lagi seperti terlihat pada Tabel 2.1 berikut.


10
TABEL 2.1
PENDAPATAN PERKAPITA PENDUDUK ATAS DASAR
HARGA BERLAKU DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2000 2010

TAHUN PENDAPATAN
PERKAPITA NTT
PENDAPATAN PERKAPITA
INDONESIA
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1.811.238
1.915.820
2.201.279
2.438.268
2.648.981
3.281.657
3.658.383
4.041.539
4.502.908
4.914.835
5.515.943
5.773.798
6.171.343
7.077.125
8.196.210
9.303.689
11.179.506
13.195.094
15.416.789
19.147.227
20.962.232
23.975.197
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT pada tahun 2001 (4,78), tahun 2002 (4,93), dan tahun
2004 (5,34), melebihi Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Sedangkan rata-rata
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT pada tahun 2003, tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 rata-
rata pertumbuhan ekonomi berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti pada
tabel 2.2. di bawah ini.


11
TABEL 2.2
RATA-RATA PERTUMBUHAN EKONOMI PER TAHUN
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2001 - 2010

Tahun
Pertumbuhan Ekonomi
per tahun
NTT
Pertumbuhan Ekonomi
per tahun
INDONESIA
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
4,78
4,93
4,59
5,34
3,46
5,08
5,15
4,84
4,29
5,13
3,64
4,50
4,78
5,03
5,69
5,50
6,35
6,01
4,58
6,10

2. Penduduk Miskin :
Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi NTT Tahun 2011 menunjukkan
bahwa masyarakat miskin di kabupaten/kota semakin menurun dari tahun 2010 ke tahun 2011.
Dimana jumlah masyarakat miskin pada tahun 2010 sebesar 3.137.021 jiwa, yang mendapat
pelayanan kesehatan sebanyak (100,5%) dan pada tahun 2011 jumlahnya masyarakat miskin


12
menurun menjadi 2.834.173 jiwa. Masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar
(rawat jalan) sebesar 91,9. Jumlah masyarakat miskin per kabupaten/kota pada tahun 2011 dapat
dilihat pada lampiran Tabel 55 dan Gambar 2.2 di bawah ini.
GAMBAR 2.2

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2011

Dari gambar tersebut, masyarakat miskin terbanyak berada di Kabupaten TTS sebesar
262.750 jiwa, disusul Kab. Belu sebesar 257.085 jiwa. Sedangkan yang paling sedikit masyarakat
miskin berada di Kabupaten Ngada sebesar 48.086 jiwa dan Sabu Raijua sebesar 60.464 jiwa.


13
0
50
100
150
200
250
PERSENTASE MASKIN DAPAT YANKES DI SARKES STRATA 1
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2011
0
5
10
15
20
25
PERSENTASE MASKIN DAPAT YANKES DI SARKES STRATA 2 & 3
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2011
Gambaran masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan Dasar Rawat Jalan
menurut kabupaten/kota pada Tahun 2011, dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan 2.4 dan Lampiran
Tabel 56.
GAMBAR 2.3 GAMBAR 2.4


Persentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar (Strata 1) untuk
rawat jalan yang mencapai 100 % yaitu Kota Kupang, Kab. Kupang, TTS, Belu, Alor, Ende,
Manggarai, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur. Persentase masyarakat miskin yang
mendapat pelayanan kesehatan Rujukan (Strata 2 & 3) untuk rawat jalan yang tertinggi adalah Kota
Kupang sebesar 22 %, sedangkan yang paling kecil adlah Kab. Flores Timur. Gambaran masyarakat
miskin yang mendapat pelayanan kesehatan menurut kabupaten/kota tahun 2011, dapat dilihat pada
Gambar 2.3. Data jumlah masyarakat miskin lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran Tabel 37.


14
C. KEADAAN PENDIDIKAN
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu
Kemampuan baca tulis, partisipasi pendidikan dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
1. Kemampuan Baca Tulis
Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan ketrampilan minimal yang
dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya. Kemampuan baca tulis ini tercermin
dari Angka Melek Huruf (AMH), yaitu persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin. AMH penduduk di Provinsi NTT, menurut data BPS 2010
menunjukkan bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin
sebanyak 89,7% dan yang buta huruf sebanyak 10,3%. AMH penduduk usia 10 tahun ke atas bagi
laki-laki sebesar 91,7%, sedangkan untuk perempuan sebesar 87,7%. Pada taun 2011 AMH
sebesar 88,51 %, sedangkan yang buta huruf sebesar 11,49 %. AMH penduduk usia 10 tahun
tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin di Provinsi NTT tersebut mengalami
penurunan dibanding tahun 2010 yaitu sebesar 1,19 %.
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTT berdasarkan data dari BPS tahun 2011 terlihat
bahwa variasi AMH antara 79,47 % sampai 96,90 %. AMH tertinggi terdapat di empat
Kabupaten/Kota yaitu Kota Kupang 98,36,90 %; Kabupaten Ngada 92,61; Kabupaten Nagekeo
92,53 %; Kabupaten Ende 92,12 dan Alor 92,10 Sementara itu kabupaten yang dengan AMH


15
0
20
40
60
80
100
terendah 79,47 % yaitu Kabupaten Sumba Tengah. Rincian persentase penduduk berumur 10 tahun
ke atas dengan AMH menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran Tabel 4 atau Gambar 2.
.
GAMBAR 2.5
PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
TAHUN 2010

Sumber : SUSENAS 2010 (Statistik Sosial dan Kependudukan NTT 2010)
2. Partisipasi Pendidikan
Pada tahun 2010 persentase penduduk Provinsi NTT berusia 10 tahun ke atas yang
tidak/belum pernah bersekolah sebesar 11,01%. Sementara itu penduduk usia 10 tahun ke atas


16
yang masih bersekolah sebesar 20,95% terdiri atas 10,30% bersekolah di SD/MI, sebesar 5,71% di
SLTP/MTs, sebesar 3,51% di SMU/SMK, dan 1,37% di Akademi/Universitas. Menurut jenis kelamin,
terlihat penduduk perempuan yang tidak/belum pernah sekolah besarnya dua kali lipat penduduk
laki-laki (12,6% berbanding 8,3%). Sedangkan pada tahun 2011 persentase penduduk Provinsi NTT
berusia 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 11,01 % berarti terjadi
peningkatan penduduk berumur 10 tahun yang tidak/belum pernah sekolah. Sementara itu
penduduk usia 10 tahun ke atas yang masih bersekolah sebesar 30,32 % terdiri atas 20,17 %
bersekolah di SD/MI, sebesar 5,10 % di SLTP/MTs, sebesar 3,59 % di SMU/SMK, dan 1,46 % di
Akademi/Universitas. Berarti pada tahun 2011 terjadi peningkatan penduduk yang bersekolah
terutama pada tingkat SD/MI, Menurut jenis kelamin, terlihat penduduk perempuan yang tidak/belum
pernah lebih besar dibanding penduduk laki-laki (12,55 % berbanding 11,01 %)
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut BPS Provinsi NTT tahun 2010 yaitu 7 12 tahun
mewakili umur setingkat SD, 13 15 tahun mewakili umur setingkat SLTP, 16 18 tahun mewakili
umur setingkat SLTA dan 19 -24 tahun mewakili umur diatas SLTA/ PT. APS kelompok umur SD
sebesar 96,49%, kelompok umur SLTP sebesar 81,24%, kelompok umur SLTA 49,22% dan
kelompok umur diatas SLTA/PT sebesar 14,44%. Jika mengamati APS diatas, semakin tinggi
kelompok umur semakin rendah APS.
Pada tahun 2010 secara umum APS Laki laki lebih kecil dibandingkan APS Perempuan
pada kelompok 7 - 12 tahun dan 13 - 15 tahun dan kelompok umur 19 - 24 tahun, sedangkan pada


17
kelompok umur 16 18 tahun APS laki-laki lebih tinggi dibanding APS perempuan. Rincian APS
penduduk usia 7 - 24 tahun menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada tahun 2010 dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
TABEL 2.3
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) PENDUDUK USIA 7-24 TAHUN
MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2010

Jenis Kelamin Kelompok Umur (tahun)
7-12 13-15 16-18 19-24

Laki-laki
Perempuan

95,28
96,84

77,18
81,67

50,71
45,01

11,33
13,73

Rata-rata

93.40

79,28

47,73

12,48
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010

Sebagaimana APS, Angka Partisipasi Murni (APM), pada tahun 2010 jika dilihat dari jenis
kelamin perempuan kelompok umur sekolah SD dan SLTP lebih tinggi dibanding APM laki-laki. APM
menyatakan banyaknya penduduk usia sekolah yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan
yang sesuai. Pada tahun 2011 APM usia SD untuk anak laki-laki yaitu sebesar 95,28 % terjadi
peningkatan dibanding tahun 2010 yaitu sebesar 92,15 %, sedangkan perempuan sebesar 96,84 %
juga meningkat dibanding tahun 2010 yaitu sebesar 92,80 %. APM untuk usia SLTP pada anak laki-
laki yaitu sebesar 77, 18 meningkat dibanding pada tahun 2010 sebesar 47,58%, sedangkan


18
perempuan sebesar 81,67 % , juga meningkat dibanding tahun 2010 yaitu sebesar 53,18 %, dan
APM SLTA jenis kelamin laki-laki sebesar 50,71, sedangkan jenis kelamin perempuan lebih rendah
sebesar 45,01 % .

3. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki penduduk merupakan indikator pokok kualitas pendidikan
formal. Semakin tinggi ijazah/STTB yang dimiliki oleh rata-rata penduduk suatu negara
mencerminkan semakin tingginya taraf intelektualitas bangsa dan negara tersebut. Di Provinsi NTT
pada tahun 2010 persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak/belum memiliki
ijazah/STTB sebanyak 45,42%. Sedang yang sudah memiliki ijazah terdiri atas tamatan SD/MI
sebanyak 27,37%, tamat SLTP/MTs sebanyak 11,06%, tamat SLTA/SMK sebanyak 12,27%, dan
tamat Diploma I sampai dengan Universitas hanya sebesar 2,98%, sedangkan pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2009, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak/belum
memiliki ijazah/STTB sebanyak 39,77%. Sedang yang sudah memiliki ijazah terdiri atas tamatan
SD/MI sebanyak 31,20 %, tamat SLTP/MTs sebanyak 12,13%, tamat SLTA/SMK sebanyak 10,26%,
dan tamat Diploma I sampai dengan Universitas hanya sebesar 3,82%. Berdasarkan kepemilikan
Ijazah/STTB dari tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009, menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan penduduk yang tidakmemiliki Izajah/STTB, sedang yang sudah memiliki ijazah untuk
tamatan SD/MI, tamat SLTP/MTs dan Diploma I sampai dengan Universitas juga menunjukkan


19
penurunan, hanya tamat SLTA/SMK yang menunjukkan kenaikan. Hal ini berarti ada penurunan
tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk di Provinsi NTT .
Dilihat dari jenis kelamin, ijazah/STTB yang dimiliki oleh penduduk laki-laki ternyata masih
lebih baik jika dibandingkan yang dimiliki perempuan untuk tamatan SD, SMP, SLTA/SMK,
sedangkan untuk tamatan Universitas perempuan lebih baik dibandingkan laki-laki. Rincian
persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin dan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

TABEL 2.4
PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MENURUT
JENIS KELAMIN DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIMILIKI


Jenis
Kelamin
Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki

Tidak
Memiliki

SD/
MI

SLTP
/MTs

SMU/
SMA
SMK/
Kejuruan
Dipl.
I/
Dipl.
II
Akad
emi/
Dipl.
III
Dipl.
IV
SI/S2
/S3

Jlh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Laki-laki
Perempuan
46,04
44,81
25,67
29,03

11,27
10,85

9,80
9,57
2,92
2,27
0,51
0,75
0,95
0,87
2,85
1,84

100
100

Rata-rata 45,42 27,37 11,06 9,68 2,59 0,63 0,91 0,87 100


20
9,43
59,08
21,31
5,29 3,48
1,41
12,55
58,28
19,06
4,91 3,70
1,50
0
20
40
60
80
100
LAKILAKI
PEREMPUAN

Pada tahun 2010, secara umum Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki penduduk 10 tahun ke
atas menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata penduduk laki-laki masih lebih baik
dibandingkan penduduk perempuan. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
GAMBAR 2.6
PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MENURUT
JENIS KELAMIN DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIMILIKI



21
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Dalam menggambarkan keadaan lingkungan, disajikan indikator-indikator yang merupakan
hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil upaya sektor-sektor lain yang sangat terkait.
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya pemukiman dan lingkungan
perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di pedesaan dan perkotaan serta terpenuhinya
persyaratan kesehatan di tempat-tempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya.
Indikatorindikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase tempat - tempat
umum sehat, dan persentase penduduk dengan akses air minum.

1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu
rumah yang memiliki sarana air bersih (perpipaan, sumur gali), memiliki jamban yang sehat dengan
letak/jaraknya 10-11 meter dari Sumur Gali, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air
limbah yang kedap air dan tertutup sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya vektor penyakit
(lalat dan kecoak), ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai
rumah terbuat dari lantai/kedap air.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, secara nasional hanya
ada 24,9 persen rumah sehat, dan persentase yang terendah yaitu di Provinsi NTT yaitu sebesar
(7,5%). Sedangkan menurut data yang dikumpulkan dari masing-masing profil kabupaten/kota se-


22
0
20
40
60
80
100
Provinsi NTT Tahun 2011 terdapat 823.859 rumah ( Kab. Kupang dan TTU belum melaporkan
datanya). Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 488.892 rumah (59,3%), rumah
sehat sebanyak 265.377 buah (54%) meningkat dibanding tahun 2010 sebesar (51,8 %) Tidak
semua rumah dapat diperiksa oleh karena masalah klasik, yaitu keterbatasan biaya dan tenaga.
Gambaran persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 62 dan Gambar berikut ini.
GAMBAR 2.7
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
SE - PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2011



23
Dari gambar tersebut di atas ada beberapa Kabupaten/Kota yang capaiannya di atas Rata-
rata capaian Provinsi yaitu Kota Kupang, Kab.Belu, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada,
Nagekeo, Manggarai, Manggarai Barat dan Sabu Raijua. Perlu upaya program terkait untuk
meningkatkan persentase rumah sehat di Provinsi NTT.

2. Tempat - Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TUPM) merupakan suatu sarana
yang dikunjungi oleh banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM
meliputi hotel, restoran, pasar, dan lain-lain. TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat
pengelolaan makanan/minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai
(luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang
memadai.
Data yang diperoleh dari Profil Kesehatan kabupaten/kota se-Provinsi NTT tahun 2011
memperlihatkan bahwa jumlah TUPM yang ada sebanyak 6.245 buah (Kabupaten Kupang dan TTS
dtanya belum masuk), yang diperiksa 4.128 buah (Kabupaten Sumba Barat Daya tidak melakukan
pemeriksaan). Dari TUPM yang diperiksa, yang masuk kategori TUPM sehat sebanyak 2.435 buah
(59 %) berarti ada peningkatan dibanding pada tahun 2010 (56,4%). Kabupaten/kota dengan TUPM
sehat terendah di Kabupaten Sumba Tengah (3,6%), sedangkan yang tertinggi adalah Kab. Sumba


24
0
20
40
60
80
100
Timur sebesar 78,6%. Rincian TUPM sehat menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran
Tabel 67 dan pada Gambar berikut ini.

GAMBAR 2.8
PERSENTASE TUPM SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
SE-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2011



25
3. Akses Terhadap Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam kehidupan
sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak
merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah.
Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan
sumber air bersih rumah tangga.
Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut Air Kemasan, Air Isi
Ulang, Ledeng (meteran dan eceran), Sumur Pompa Tangan (SPT), Sumur Terlindungi, Mata Air
Terlindungi, Air Hujan,Sumur Tak Terlindungi, Mata Air Tak terlindungi, Air Sungai dan lainnya. Dari
beberapa jenis sumber air bersih tersebut diketahui bahwa persentase keluarga yang sumber air
minumnya terlindungi adalah sebesar 50,7%. Rincian data yang diperoleh dari Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota se - Provinsi NTT tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran tabel 65 .

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN


26
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia/NTT dapat disajikan dalam
beberapa Indiktor seperti pada tabel 3.1 berikut ini.

TABEL 3.1
INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2011

INDIKATOR DERAJAT
KESEHATAN

NTT
(SDKI 2007)

NASIONAL
(SDKI 2007)
AKB/IMR 57/1.000 KH 34/1.000 KH
AKI/MMR 306/100.000 KH 228/100.000 KH
AK BALITA 80/1000 BLT 44/1000 BLT
UHH
- LAKI-LAKI
- PEREMPUAN
- L/P

62,9 THN
67,2 THN
65,1 THN

70,5 THN
Sumber Data : SDKI 2007 dan Riskesdas 2010


27
A. MORTALITAS
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan program pembangunan kesehatan yang
telah dilaksanakan selama ini dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun.
Beberapa indikator derajat Kesehatan Indonesia dapat kita lihat pada tabel berikut :
Besarnya tingkat kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai
uraian berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Data Kematian terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena
sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan kematian di fasilitas kesehatan hanya
memperlihatkan kasus rujukan. Indikator ini terkait langsung dengan tingkat kelangsungan hidup
anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk
pemeliharaan kesehatannya. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai
sumber, yaitu Sensus Penduduk, Riskesdas dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI).
Dalam beberapa tahun terakhir AKB di Indonesia telah banyak mengalami penurunan yang
cukup besar. AKB Nasional menurut hasil Surkesnas/Susenas pada tahun 2001 sebesar 47 per

28
1.000 kelahiran hidup, tahun 2003 menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002 2003) dan
terus menurun hingga mencapai 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007).
Untuk Provinsi NTT, Angka Kematian Bayi juga menunjukkan penurunan yang cukup
bermakna, yaitu dari 71 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 (SDKI), menjadi 60 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1997 (SDKI), lalu turun lagi menjadi 59 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,
2002 2003) dan hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 57 per 1.000 kelahiran hidup. Walaupun
angka ini masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan AKB secara nasional yaitu 34 per 1.000
kelahiran hidup, namun menurunnya AKB di NTT ini memberi gambaran adanya peningkatan dalam
kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil konversi jumlah kasus kematian pada bayi mengalami fluktuasi dari
tahun 2007 2011. Pada tahun 2007 kasus kematian bayi sebanyak 1.159 atau 11,4 per 1.000
kelahiran hidup, tahun 2008 sebanyak 1.208 atau 12,08 per 1000 kelahiran hidup. Selanjutnya
mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebanyak 1.240 kematian atau 13,1 per 1.000 kelahiran
hidup, dan tahun 2010 mengalami penurunan kembali dimana total lahir hidup sebesar 1.159 atau
12,5 per 1000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 1.210 atau 12,8 per 1000
Kelahiran Hidup, berarti terjadi kenaikan AKB pada tahun 2011 sebesar 51 bayi. Berikut ini adalah
gambaran Konversi Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2007 2011 di
Prov. NTT. Untuk rincian Angka Kematian Bayi (AKB) per Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran
Tabel 7.

29
11,4
12,8 13,1
12,5
12,8
0
5
10
15
20
2007 2008 2009 2010 2011
GAMBAR 3.1
KONVERSI ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2007 2011

Sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2011

2. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
AKABA menggambarkan tingkat peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan
sebelum usia lima tahun serta permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap kesehatan balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular, dan kecelakaan.
Indikator ini juga menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besaran dan tingkat

30
kemiskinan penduduk, sehingga kerap kali dipakai untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan ekonomi
penduduk.
Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun
terakhir terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 1993 AKABA Nasional
diperkirakan 81 per 1.000 kelahiran hidup dan turun menjadi 44,7 pada tahun 2001 (Surkesnas,
2001) dan selanjutnya turun lagi menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI,
2007).
Untuk Provinsi NTT, AKABA periode 2002 2007 mengalami fluktuasi. Hasil Survei
Kesehatan dan Rumah Tangga (SKRT) 1995 menunjukkan AKABA NTT sebesar 81 per 1.000
kelahiran hidup dan menurun menjadi 68 per 1.000 kelahiran hidup dan hasil SDKI 2002 - 2003
meningkat menjadi 72 per 1,000 kelahiran hidup dan terus meningkat menjadi 80 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007) masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan
AKABA secara nasional yaitu 44 per 1,000 kelahiran hidup.
Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011, berdasarkan
hasil konversi, selama periode 5 (lima) tahun jumlah kasus kematian balita mengalami penurunan
secara bermakna dari tahun 2007 - 2011. Pada tahun 2007 kasus kematian balita sebanyak 490
atau 4,8 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2008 sebanyak 409 kematian atau 4,3 per 1.000 kelahiran
hidup dan selanjutnya pada tahun 2009 menjadi 362 kematian atau 3,8 per 1000 kelahiran hidup,
pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 535 kematian atau 5,8 per 1.000 kelahiran hidup,
sedangkan pada tahun 2011 sebesar 1.400 atau 14,8 per 1000 kelahiran hidup, berarti terjadi

31
4,8
4,3
3,8
5,8
14,8
0
5
10
15
20
2007 2008 2009 2010 2011
kenaikan AKABA pada tahun 2011 sebesar 865 kematian balita. Berikut ini disajikan gambaran
Konversi AKABA per 1.000 KH Prov. NTT tahun 2007 2011, sedangkan rincian per Kab/Kota data
dapat dilihat pada lampiran Tabel 7 .
GAMBAR 3.2
KONVERSI ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
TAHUN 2007 2011



32
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian Ibu senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan, AKI mengacu pada jumlah kematian Ibu yang terkait dengan proses kehamilan,
persalinan dan nifas. Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten digunakan
data hasil SKRT dan SDKI. AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986
menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, selanjutnya menurun menjadi 373 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada tahun 2002 2003 AKI sebesar 307 per 100.000
kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI 2002 - 2003, dan kemudian menurun lagi menjadi 228 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI,2007). Walaupun cenderung terus menurun, namun
bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar
125 per 100.000 kelahiran hidup, maka perlu upaya-upaya luar biasa untuk mengatasi
permasalahan ini.
AKI Provinsi NTT pada periode 2004 2007 cenderung mengalami penurunan yang cukup
bermakna. Pada tahun 2004 AKI NTT sebesar 554 per 100.000 kelahiran hidup (Surkesnas) dan
diperkirakan menurun menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (proyeksi linier
kematian ibu di kabupaten/kota se provinsi NTT). Estimasi penurunan AKI NTT ini lebih rendah dari
angka nasional 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Untuk mengatasi masalah ini maka
Provinsi NTT telah menginisiasi terobosan-terobosan dengan Revolusi KIA dengan motto semua
ibu melahirkan di Fasiitas Kesehatan yang memadai. Dengan capaian indikator antaranya adalah

33
menurunnya peran dukun dalam menolong persalinan atau meningkatkan peran tenaga kesehatan
terampil dalam menolong persalinan.
Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 menunjukkan
bahwa konversi AKI per 100.000 Kelahiran Hidup selama periode 5 (lima) tahun (Tahun 2007
2011) mengalami fluktuasi. Jumlah kasus kematian pada tahun 2007 menjadi 251 kematian atau
247 per 100.000 kelahiran hidup dan meningkat pada tahun 2008 menjadi 312 kematian atau 332
per 100.000 kelahiran hidup selanjutnya menurun menjadi 286 kematian pada tahun 2009 atau 302
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2010 mengalami penurunan lagi menjadi 250 atau
270 per 100.000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2011 menurun lagi menjadi 206 atau 220
per 100.000 KH berarti terjadi penurunan AKI sebesar 46 ibu. Berikut ini digambarkan Konversi AKI
per 100.000 KH Prov. NTT tahun 2007 2011, sedangkan rincian data per Kab/Kota dapat dilihat


34
247
332
303
272
220
0
100
200
300
400
500
2007 2008 2009 2010 2011
GAMBAR 3.3
KONVERSI ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP
TAHUN 2007 2011

Selanjutnya rincian jumlah kematian bayi, ibu dan balita tahun 2007 2011 dapat dilihat
pada Gambar 3.4 berikut.


35
GAMBAR 3.4
JUMLAH KEMATIAN BAYI, IBU DAN BALITA
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2007 2011


4. Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang terjadi pada suatu waktu dan tempat
tertentu per 1.000 penduduk pad pertengahan tahun. Estimasi Angka Kematian Kasar (AKK)
berdasarkan hasil SUPAS 2005, menyebutkan bahwa AKK tahun 2007 sebesar 6,9 per 1.000
penduduk.


36
5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH)
Angka Umur Harapan Hidup (UHH) dpat digunakan ntuk menilai status derajat kesehatan.
Selain itu menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan
Manuasi (IPM). Gambaran UHH di Idonesia selama tahun 2006-2009 menunjukkan peningatan.
Data BPS menunjukkkan bahwa UHH di Provinsi NTT sebesar 65,1 tahun, sedangkan
berdsarkan jenis kelamin UHH perempuan sebesar 67,2 tahun, sedangkan pada laki-laki sebesar
62,9 tahun.
Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh terhadap kenaikan Umur Harapan
Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan dengan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan
AKB dan kenaikan UHH pada waktu lahir, meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung
juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan
masyarakat.
Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, UHH pada waktu lahir penduduk
Indonesia secara nasional mengalami peningkatan secara bermakna. Pada tahun 1970 UHH
nasional sebesar 44,7 (SP 1970), meningkat menjadi 52,5 pada tahun 1980 (SP 1980), selanjutnya
mencapai 63,5 pada tahun 1995 (SUPAS 1995) dan diperkirakan menjadi 66,2 pada tahun 2002
(SDKI 2002 2003) dan kemudian diperkirakan menjadi 70, 5 pada tahun 2007 (SDKI, 2007).

37
44,0
48,7
58,6
58,7
65,1
0
25
50
75
1970 1980 1990 2004 2007
UHH waktu lahir penduduk di provinsi NTT terus mengalami peningkatan yang cukup
bermakna. UHH Provinsi NTT terus meningkat dari 44 pada tahun 1970 (SP 1970) meningkat
menjadi 48,7 pada tahun 1980 (SP 1980), sepuluh tahun kemudian meningkat menjadi 58,6 pada
tahun 1990 (SP 1990) dan meningkat lagi menjadi 58,7 pada tahun 2004 (Surkesnas) dan kemudian
diperkirakan menjadi 65,1 tahun pada tahun 2007 dimana masih lebih rendah dibanding angka
nasional yaitu 70, 5 tahun (SDKI, 2007). Gambaran peningkatan UHH penduduk NTT sejak tahun
1970 sampai tahun 2007 dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini.
GAMBAR 3.5
UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)

Sumber Data : Sensus Penduduk 1970, 1980,1990, Surkesnas 2004 dan SDKI 2007


38
B. MORBIDITAS

Morbidittas adalah angka kesakitan, baik insidens mauoun prevalens dri suatu penyakit.
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu.
Morbiditas juga bereran dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat
Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data)
yang diperoleh melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui
sistem pencatatan dan pelaporan.
1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data)
yang diperoleh melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui
sistem pencatatan dan pelaporan. Gambaran Pola 10 (sepuluh) penyakit terbanyak pada pasien
rawat jalan di Puskesmas tahun 2011 disajikan pada Tabel 3.2 berikut ini.


39
TABEL 3.2
POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS
PADA PASIEN RAWAT JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2010

No GOLONGAN SEBAB SAKIT
JUMLAH
KUNJUNGAN
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ispa
Penyakit pada sistem otot dan jaringan
Penyakit lain pada saluran napas atas
Penyakit Kulit Infeksi
Penyakit Kulit Alergi
Myalgia
Gastritus Acut
Penyakit Infeksi pada Usus
Penyakit Malaria tanpa Pemeriksaan Laboratorium
Daire
1.333.741
272.248
158.242
136.035
131.671
127.879
110.348
104.135
74.200
73.709
52,88
10,79
6,27
5,39
5,22
5,07
4,38
4,13
2,94
2,92
T O T A L 2.522.208 100,0

Sumber : Profil Kabupaten/kota Tahun 2011

2. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Rumah Sakit
Sedangkan pola 10 (sepuluh) penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit
tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini.


40
TABEL 3.3
POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK DI RUMAH SAKIT
PADA PASIEN RAWAT JALAN PROVINSI NUSA TENGARA TIMUR
TAHUN 2010

NO GOLONGAN SEBAB SAKIT
JUMLAH
KASUS
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9

10

11
Malaria
Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya
Dispepsia
Cedera Ydt. Lainnya dan daerah badan multipel
Demam sebabnya tak diketahui
Demam tifoid dan paratifoid
Tuberkulosi paru lainnya
Gastritis dan duodenitis
Diare dan gastroenteritris oleh penyebab infeksi
tertentu (kolitis infeksi)
Gejala tanda dan penemuan klinik dan
laboratorium tidak normal ytk. ditempat lain
Penyakit lainnya
12.640
8.868
3.072
3.033
1.890
1.887
1.859
1.852
1.812

1.754

49.671
14,3
10,0
3,5
3,4
2,1
2,1
2,1
2,1
2,1
2,0
56,2
T O T A L 88.358 100,0
Sumber : Profil Kabupaten/kota dan Laporan Bidang Yanmedik tahun 2010

Data dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa penyakit infeksi masih merupakan
penyakit terbanyak yang ditemukan pada pasien rawat jalan baik di puskesmas maupun rumah
sakit.

41
Selanjutnya berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu
mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I), penyakit potensial KLB/wabah dan situasi penyakit menular.
3. Penyakit Menular
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain AFP, TB Paru, Pneumoni,
HIV/AIDS, Diare, Kusta, Dipteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum (TN), Campak, Polio, Hepatitis B,
DBD, Malaria dan Filariasis.
a. Penyakit TBC/TB Paru
TBc atau dikenal juga dengan Tuberkulosis adalah merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh basil tahan asam disingkat BTA nama lengkapnya Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ii dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitment global dalam MDGs.
Hampir 10 tahun lamanya Indonesia menempati urutan ke-3 sedunia dalam hal jumlah
penderita tuberkulosis (TB). Baru pada tahun ini turun ke peringkat ke-5 dan masuk dalam milestone
atau pencapaian kinerja 1 tahun Kementerian Kesehatan. Berdasarkan Data Badan Kesehatan Dunia
(WHO) pada tahun 2007 menyatakan jumlah penderita Tuberkulosis di Indonesia sekitar 528 ribu
atau berada di posisi tiga di dunia setelah India dan Cina. Dan laporan WHO pada tahun 2009,
mencatat peringkat Indonesia menurun ke posisi lima dengan jumlah penderita TBC sebesar 429 ribu
orang. Lima negara dengan jumlah terbesar kasus insiden pada tahun 2009 adalah India, Cina,

42
Afrika Selatan, Nigeria dan Indonesia (sumber WHO Global Tuberculosis Control 2010). "Tentu saja
kasus TB masih banyak, tapi perbaikan peringkat ini merupakan sebuah pencapaian," ungkap
Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam evaluasi kinerja 1 tahun Kementerian Kesehatan di
gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (22/10/2010). Dan pada Global Report WHO 2010, didapat data
TB Indonesia, Total seluruh kasus TB tahun 2009 sebanyak 294.731 kasus, dimana 169.213 adalah
kasus TB baru BTA positif, 108.616 adalah kasus TB BTA negatif, 11.215 adalah kasus TB Extra
Paru, 3.709 adalah kasus TB Kambuh, dan 1.978 adalah kasus pengobatan ulang diluar kasus
kambuh (retreatment, excl relaps). Sementara itu, untuk keberhasilan pengobatan dari tahun 2003
sampai tahun 2008 (dalam%), tahun 2003 (87%), tahun 2004 (90%), tahun 2005 sampai 2008
semuanya sama (91%).
Pada tawal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Derectly Observed
Treatment Short-course) sebagai strategi penanggulangan secara ekonomis paling efektif (cost
efective), yang terdiri dari 5 (lima) elemen kunci : 1) Komitmen politis; 2)Pemeriksaan dahak
mikroskopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus
TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem Pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate
(CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah

43
pasien BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah. Kementerian Kesehatan menetapkan target
tersebut sebesar 73%.
Berdasarkan data yang masuk dari Kab/Kota jumlah kasus TB Paru dengan BTA (+) yang
dideteksi pada tahun 2010 di Provinsi NTT sebanyak 3.705 kasus, diobati sebanyak 3.221 kasus
dengan angka kesembuhan mencapai 70,7%, sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus TB Paru
dengan BTA (+) sebanyak 1.545 kasus, diobati sebanyak 1.335 kasus dengan angka kesembuhan
mencapai 719 atau 81,2% berarti angka kesembuhan TB Paru BTA (+) masih di bawah target,
dimana target yang ingin dicapai tahun 2011 adalah sebesar 85%. Angka Penemuan Kasus (Case
Detection Rate) Prov. NTT Tahun 2011 sebesar 41,5 %, di bawah ini dapat kita lihat gambaran per
Kab/Kota, sedangkan jumlah Kasus TB Paru + per Kab/Kota pada tahun 2011 dapat dilihat pada
lampiran tabel 11 dan Gambar di bawah ini.


44
0
20
40
60
80
100
GAMBAR 3.6
CAKUPAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2011

Dari gambar 9 di atas dapat dilihat bahwa CDR yang paling tinggi adalah Kabupaten
Sumba Barat Daya yaitu sebesar 125,9 %, dan Kabupaten yang mencapai target adalah Kabupaten
Belu, sedangkan Kabupaten yang capaiannya paling rendah adalah Kab. Manggarai Timur yaitu
sebesar 17,1 %.

45
0
20
40
60
80
100
Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase sembuh, dan
angka keberhasilan pengobatan (SR=Success Rate) dengan target 85%. Pada tahun 2011 SR
sebesar 91,2 %, dengan persentase sembuh sebesar 81,2 % dan persentase pengobatan lengkap
sebesar 10.05 %. Succes Rate ini mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA + yang
menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap
diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Berikut ini ditampilkan SR tahun 2011.
GAMBAR 3.7
SUCCESS RATE (SR) TB DI PROVINSI NTT TAHUN 2011


46

Berdasarkan gambar tersebut di atas bahwa pencatatan Success Rate dari tahun 2011 ada
sebanyak 76 % yang mencapai target, sedangkan Kabupaten/Kota yang tidak mencapai target
adalah Kota Kupang, Kab. Alor, Sumba Barat dan Alor.
b. Penyakit Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga Case Rate AIDS dapat terjadi akibat
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia
adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki
masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
Pola 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di rumah sakit umum daerah maupun data survei
(SDKI dan Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. Penyakit ISPA juga masih merupakan
penyebab utama pada kematian bayi dan balita di Nusa Tenggara Timur (Surkesnas 2001).
Diketahui bahwa (80% - 90%) dari seluruh kasus kematian ISPA disebabkan Pneumoni dan
merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaannya belum memadai.
Sementara laporan dari Profil Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011, cakupan
penemuan Pneumonia pada Balita mengalami fluktuasi dari tahun 2007 2011. Pada tahun 2007
sebanyak 16.159 kasus dan pada tahun 2008 sebanyak 11.248 dan meningkat lagi pada tahun 2009

47
0
20
40
60
80
100
menjadi 11.886 kasus dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 13.131, dan pada tahun 2011
sebesar 7.048 kasus (14,5%) berarti terjadi penurunan pada tahun 2011 dibanding tahun 2010.
Gambaran Cakupan Penemuan dan Penangan Pneumonia pada balita ini dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 13 dan Gambar berikut ini :

GAMBAR 3.8
CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI NTT TAHUN 2011


48
Dari gambar tersebut di atas Kabuaten/Kota dengan jumlah penderita pneumonia pada
balita tertinggi di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 1.397 kasus diikuti Kabupaten Flores Timur
sebanyak 932 kasus sedangkan terendah di Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 12 kasus.

c. Penyakit Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS)
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan
penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lain. Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan
yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-
benar bisa disembuhkan.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahuu dinyatakan sebagai HIV positif.
Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan
Voluntary, Counseling and Testing (VCT).
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,

49
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
[2][3]
Penularan dapat
terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak
lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan
penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut
tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang
hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan peningkatan meskipun berbagai
upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk
antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di Provinsi NTT, meningkatnya
perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar tingkat
risiko penyebaran HIV/AIDS.
Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es (iceberg
phenomena) yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang
sebenarnya. Di Provinsi NTT jumlah penderita HIV/AIDS yang sebenarnya belum diketahui dengan

50
0
20
40
60
80
100
pasti. Gambaran kasus baru AIDS pada tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 14 dan
Gambar di bawah ini.
GAMBAR 3.9
JUMLAH KASUS BARU AIDS
DI PROVINSI NTT TAHUN 2011


Jumlah kasus AIDS mengalami fluktuasi dari tahun 2006 sebanyak 123 kasus, meningkat
pada tahun 2007 sebanyak 323 dan menurun pada tahun 2008 sebanyak 178 kasus dan meningkat
lagi pada tahun 2009 sebanyak 475 kasus, sedangkan tahun 2010 meningkat lagi menjadi 702

51
kasus, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 234 atau Angka Kesakitan 0,14 per 1.000
penduduk.
d. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsitensi feses selain dari
frekuensi buang air besar. Seseorng dikatekan menderita Diare bila fses lebih besar dari biasanya,
atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah
dlam waktu 24 jam.
Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota kasus Diare Provinsi NTT tahun
2011 berjumlah 200.721 kasus, sedangkan yang ditangani sebanyak 111.046 kasus atau sebesar
56,3%.

e. Penyakit Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf dan anggota gerak dan mata. Diagnosa kusta
dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sbb :a) Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan
disertai mati rasa; b) Penebaan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan
kelemahan/kelumpuhan otot; c) Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA
positif).

52
Pada tahun tahun 2007-2011 dilaporkan bahwa kasus Kusta ini mengalami fluktuasi, pada
tahun 2007 jumlah penderita sebesar 258, tahun 2008 menurun menjadi 193, tahun 2009 meningkat
menjadi 345,tahun 2010 meningkat lagi menjadi 441 dan pada tahun 2011 menurun menjadi 342,
seperti yang terlihat pada tabel di bawah.
TABEL 3.4
JUMLAH PENDERITA BARU KUSTA MENURUT TIPE
DAN ANGKA PENEMUAN PENDERITA (CDR) PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2007 2011

Tahun
Jumlah penderita kusta
CDR/100.000
Penduduk Tipe MB Tipe PB Semua Tipe
2007 214 44 258 5,9
2008 159 34 193 4,4
2009 83 28 345 7,9
2010 329 112 441 9,4
2011 227 112 342 7,13
CDR=Case Detection Rate, MB=Multi Basiler, PB=Pausi Basiler
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2011
Berikut ini disajikan kecenderungan kasus baru Kusta tipe PB dan MB menurut Kabupaten
Kota dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


53
0
20
40
60
80
100
GAMBAR 3.10
PENDERITA BARU KUSTA
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI NTT TAHUN 2011


Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa penderita baru Kusta yang paling banyak di
Kab.Sumba Timur yaitu sebesar 120 kasus. Perincian data jumlah penderita kusta selesai berobat
dapat dilihat pada lampiran Tabel 20.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menetapkan 2
kelompok beban Kusta yaitu Provinsi dengan beban Kusta tinggi (high endemic) jika Newly Case

54
Detection Rate (NCDR) 10 per 100.000 penduduk dan Kusta rendah (low endemic) jika NCDR
10 per 100.000 penduduk. NTT NCDRnya sebesar 7,13 berarti masuk kriteria low endemic.

4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
a. Difteri
Penyakit Difteri merupakan salah satu Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Dipteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphteriae yang menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit ini
memilki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan
tumbuhnya membrane kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Jumlah
kasus Difteri pada tahun 2011 di Provinsi NTT tidak ada.
b. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari merupakan salah satu Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit ini disebabkan oleh kuman .. Jumlah kasus
Difteri pada tahun 2011 di Provinsi NTT tidak ada.


55
c. Tetanus Neonatorum (TN)
Tetanus Neonatorum (TN) merupakan salah satu Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit ini disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke
tubuh melalui luka . Penyakit ini menginfeksi bayi yang baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Umumnya kasus TN
banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan yang ditolong
tenaga kesehatan rendah.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 jumlah kasus
Tetanus Neonatorum tidak terdapat di Kabupaten/Kota, sedangkan tahun sebelumnya yaitu
pada tahun 2010, kasus Tetanus Neonatorum ini terdapat di Kabupaten Ende dengan jumlah
kasus sebanyak 2 orang. Berkurangnya kasus TN ini salah satu penyebabnya dimana
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan semakin meningkat.
d. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.
Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 tahun ini ditandai dengan demam,
lelah, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi
abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas,
kemudian berakhir pada kelupuhan. Ditjen. PP & PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan

56
indikator surveians telah menetapkan indikato surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio
AFP Rate menimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Provinsi NTT dengan Non Polio
AFP Rate pada tahun 2010 sebesar 4,0 per 100.000 anak usia < 15 tahun, sedangkan pada
tahun 2011 sebesr 5,0 per 100.000 anak usia < 15 tahun, berarti terjadi peningkatan penemuan
Kabupaten. Kabupaten dengan Non Polio APF Rate tertinggi terdapat di Kab.Ngada sebanyak
13 kasus, diikuti dengan Kota Kupang sebanyak 7 kasus, sedangkan yang terendah adalah
Kabupaten Manggarai Barat sebesar 1 kasus.
Dalam mendukung upaya sertfikasi bebas polio tahun 2012, Provinsi NTT telah
melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi Polio
secara rutin dan Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP). Dimana kinerja Surveilans AFP
Provinsi NTT ini sebenarnya selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu kurun waktu 2007 2011 telah
melampau target Nasional dengan kinerja baik berdasarkan hasil penilaian Kementerian
Kesehatan RI dan Tim WHO.
Kasus AFP yang ditemukan pada tahun 2011 di Provinsi NTT, sebanyak 78 kasus dari
target 30 kasus, sedangkan pada tahun 2010 kasus AFP yang ditemukan sebanyak 62 kasus
dari target 30 kasus. Angka Non Polio AFP Rate (%) tahun 2011 sebesar 5,2/100.000 anak
usia < 15 tahun (target 2/100.000 anak usia < 15 tahun), sedangkan tahun 2010 sebesar
4,0/100.000 anak usia < 15 tahun (target 2/100.000 anak usia < 15 tahun) berarti pada tahun
2010 dan 2011 telah melampaui target.

57
37 37
28
26
78
0
20
40
60
80
100
2007 2008 2009 2010 2011
Penemuan kasus AFP tahun 2011 ini telah ditemukan pada 21 Kab/Kota, dengan
penemuan yang tertinggi di Kab. Ngada yaitu sebanyak 13 kasus AFP, sedangkan yang paling
sedikit adalah di Kab. Manggarai Barat sebanyak 1 kasus. Rincian per Kab/Kota dapat dilihat
pada lampiran tabel 9. Berikut ini digambarkan AFP Rate Non Polio periode tahun 2007 2011.
GAMBAR 3.11
PENEMUAN KASUS AFP DI PROVINSI NTT TAHUN 2007 2011

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2011


58
e. Campak
Campak merupakan salah satu kasus PD3I yang disebabkan oleh virus campak.
Sebagaian besar kasus campak menyerang anak-anak . Penularan dapt terjadi melalui udara
yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.
Campak ini juga merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar
biasa (KLB). Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT mengalami penurunan
yang signifikan dari tahun 2006 2009, sedangkan pada tahun 2011 kasus campak sebesar
2.225. Dimana selama periode 5 (lima) tahun dari tahun 2007 2009 kasus Campak ini sudah
mengalami penurunan. Pada tahun 2007 sebanyak 118 kasus, pada tahun 2008 menurun
menjadi 77 kasus selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 36 kasus,
namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 169 kasus dan pada tahun 2011 meningkat lagi.
Namun kasus campak ini hanya menyerang 9 Kabupaten/Kota, dengan jumlah kasus tertinggi di
Kab. Sabu Raijua sebanyak 1.258 kasus menyusul Kabupaten Sumba Barat Daya 309 kasus
dan Kabupaten Alor sebanyak 223 kasus.
f. Hepatitis B
Kasus 0. Rincian kasus dapat dilihat pada lampiran Tabel 22.


59
5. Penyakit Potensial Kejadian Luar Biasa/KLB
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit berpotensi KLB/wabah disebabkan oleh virus
Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini menyerang sebagain
besaranak usia < 15 tahun., namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Pada tahun 2011 ditemukan kasus DBD sebanyak 424 kasus, pada 10 Kabupaten/Kota
yaitu Kota Kupang, Kab. Kupang. TTS, Belu, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, dan
Sumba Barat Daya. Angka kematian sebanyak 8 orang dengan Case Fatality Rate (CFR)
sebesar 6,8%. Angka kematian tertinggi di Kota Kupang yaitu sebanyak 6 orang (CFR 2,4%),
Kab. Sikka dan Ende kematian masing-masing 1 orang. Rincian Kasus DBD per Kab/Kota dapat
dilihat pada lampiran tabel 23.
b. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsitensi feses selain dari
frekuensi buang air besar. Seseorng dikatekan mederita Diare bila fses lebih besar dari
biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tetapi
tidak berdarah dlam waktu 24 jam.

60
Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota kasus Diare Provinsi NTT tahun
2011 berjumlah 200.721 kasus, sedangkan yang ditangani sebanyak 111.046 kasus atau
sebesar 56,3%.
c. Penyakit Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan
terutama di Provinsi NTT, dimana penyakit ini masih menjadi penyebab kematian bagi bayi, balita
dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja. Penyakit ini juga salah satu
penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitment global dalam Millenium
Development Goals (MDGs).
Malaria disebabkan oleh parasit Plamodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah marah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Hampir 90%
desa di Provinsi NTT hampir 100% desa endemis malaria. Wilayah endemis malaria pada
umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana
transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan
dan sosial ekonomi masyaraat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap
kebiasaan hidup sehat.

61
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian
Kesehatan telah menetapkan Stratifikasi endemisitas malaria berdasarkan Annual Parasite
Incidences (API) suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 (empat) strata yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1000 penduduk
2. Endemis Sedang bila API 1 -5 per 1000 penduduk
3. Endemis Rndah bila API 0 - 1 per 1000 penduduk
4. Non Endemis bila tidak ada penularan malaria
Sejak tahun 2010 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menggunakan Indikator API di seluruh Provinsi di
Indonesia. Pada tahun 2010 NTT merupakan Provinsi tertinggi API yang ke 3 (setelah Provinsi
Papua dan Papua Barat), yaitu sebesar 12,14 per 1000 penduduk. Pada tahun 2011 API Provinsi
NTT sebesar 24,7 per 1000. Berikut ini dapat kita lihat gambaran API menurut Kabupaten Kota
Tahun 2011.


62
29
33
28
30
25
0
10
20
30
40
50
2007 2008 2009 2010 2011
GAMBAR 3.12
ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) PER 1000 PENDUDUK
MENURUT KAB/KOTA SE PROVINSI NTT TAHUN 2007 2011


Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 Annual Parasit
Incidence mengalami penurunan dibanding tahun 2010 yaitu sebesar 5 per 1000 penduduk .
Dimana kasus yang tertinggi yang positip di Kabupaten Lembata sebanyak 20.263 kasus,
sedangkan kasus terendah di Manggarai Timur sebany ak 807 kasus. Angka ini sangat bermakna
karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah
peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah (konfirmasi laboratorium). Pada tahun 2010 telah

63
dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebesar 365.494 kasus (76,2 %). Tingginya cakupan
pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan pelaksanaan kebijakan nasional
pengendalian malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus
dikonfirasi dengan laboratorium.

6. Filariasis
Penyakit Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaris, yang
terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wucherria bancrofti, BrugariamMalayi dan Brugiat timori. Penyait ini
menginfeksi jaringan limfe (geth bening). Filaria menular melalui gigitan nyamuk yang mnegandung
cacing filaria dlamtubuhnya. I dalam tubuh manusia cacing tersebut tumbuh mnejadi cacing dewasa
dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara,
lengan dan organ genital.
Pada tahun 2011 ditemukan kasus Filariasis di Provinsi NTT sebesar 4.684 kasus, dimana
kasus yang tertinggi ditemukan di Kabupaten Sikka yaitu sebesar 4.431 kasus. Rincian kasus per
Kab/Kota dapat dilihat pada ampiran tabel 25.

C. Prevalensi Masalah Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat
dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping

64
merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat
rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung
pola hidup sehat. Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur
harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan
pembangunan negara yang dikenal dengan istilah Human Development Index (HDI).
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro dan
kurang gizi mikro Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein. Masalah gizi makro adalah masalah gizi
yang utamanya disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein.
Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro.
Data menunjukkan i Provinsi NTT bahwa prevalensi gizi kurang menurun dari 20,4% (SDKI
2007) menjadi 13,0% (Riskesdas 2010) dan kondisi tersebut diikuti dengan penurunan prevalensi
gizi buruk 9,0% (SDKI 2007) menjadi 4,9% (Riskesdas 2010).
Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau
dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud
bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah
salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita.

65
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF ada dua
penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu :
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang
dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial
dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya
beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
1. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
2. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
3. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.
Untuk KEP yang ringan dan sedang/Gizi Kurang, gejala klinis yang bisa dijumpai pada anak
adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. Sedangkan gejala klinis KEP berat/gizi buruk
secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga tipe: marasmus, kwashiorkor dan marasmic-
kwashiorkor.
Prevalensi Masalah Gizi Buruk dan Kurang diukur dengan membandingkan berat badan
menurut umur. Berdasarkan Profil tahun 2010 pada kelompok balita gizi kurang yang dilaporkan
sebesar 17,9 % menjadi 10,1 persen tahun 2011 berarti terjadi penurunan. Sedangkan pada
prevalensi gizi buruk juga mengalami penurunan yaitu dari 4,9 persen dari pada tahun 2010 menjadi
1,2 pada tahun 2011.

66
Percepatan peningkatan pada status gizi perlu segera dilakukan, karena sifat masalah gizi
yang jelas terlihat masih cukup berat. Upaya perbaikan ekonomi, perubahan perilaku penduduk,
memerlukan upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi secara baik.
Status gizi seseorang terkait dengan permasalahan kesehatan secara umum disamping
merupakan faktor predisposisi yang dapat memperberat penyakit infeksi secara langsung juga dapat
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan secara individual. Bahkan status gizi janin yang
masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi status gizi ibu
hamil dan ibu menyusui.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain Bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur ; Kurang Energi
Kronis (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita, dan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY), sebagaimana diuraikan berikut ini.
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama
yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori
yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena
Intrauterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya

67
kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia,
malaria, dan penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2010 tercatat bahwa jumlah bayi dengan
BBLR sebanyak 3.040 (3,3 % dari total bayi lahir), sedangkan pada tahun 2011 tercatat bahwa
jumlah bayi dengan BBLR sebanyak 3.484 (5,0 % dari total bayi lahir), berarti terjadi peningkatan
sebanyak 444 bayi. Persentase Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT dengan BBLR tertinggi terdapat di
Kota Kupang (8,8%) dan terendah di Kabupaten Alor (0,4%) dan Sabu Raijua (0,9%).
Persentase Bayi dengan BBLR di kabupaten/kota pada tahun 2011 disajikan pada lampiran
Tabel 26. Berikut ini disajikan gambaran persentase Bayi dengan BBLR menurut Kab/Kota Tahun
2011.


68
0
20
40
60
80
100
GAMBAR 3.13
PERSENTASE BAYI DENGAN BBLR MENURUT KABUPATEN/KOTA

2. Status Gizi Balita
Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan
anthropometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori yang
digunakan adalah: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-score 2 SD sampai +2 SD); gizi kurang
(z-score < -2 SD sampai 3 SD); gizi buruk (z-score < -3 SD).

69
Gizi Buruk;
9,4
Gizi Kurang;
24,2
Gizi Baik;
64,4
Gizi Lebih; 2
Gizi Buruk;
9,0
Gizi Kurang;
20,4
Gizi Baik;
67,5
Gizi Lebih;
3,1
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak
memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan
berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah dapat
disebabkan kerena anaknya pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lainnya (akut).
Persentase status gizi dari hasil Pengukuran SDKI tahun 2007 dan 2010 dapat dilihat pada
Gambar berikut ini.

PERSENTASE GIZI BURUK, GIZI KURANG, GIZI BAIK DAN GIZI LEBIH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2007 DAN TAHUN 2010

GAMBAR 3.14a GAMBAR 3.14b

Sumber : Data SDKI Provinsi NTT Tahun 2007

Sumber : Data Riskesdas Provinsi NTT Tahun 2010


70
0
2
4
6
8
10
Berdasarkan hasil SDKI tahun 2007 dibanding dengan hasil Riskesdas tahun 2010 angka
prevalensi gizi buruk tahun 2007 sebesar 9,4%, sedangkan pada tahun 2010 sebesar 9,0% berarti
ada penurunan sedikit pada tahun 2010 (sebesar 0,4%). Prevalensi Gizi kurang tahun 2007 sebesar
24,2%, sedangkan pada tahun 2010 sebesar 20,4% berarti ada penurunan 1,8 % pada tahun 2010.
Prevalensi gizi baik tahun 2007 sebesar 64,4%, sedangkan pada tahun 2010 sebesar 67,5% berarti
ada peningkatan 3,1%. Gambaran Gizi buruk hasil Riskesda tahun 2007 dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
GAMBAR 3.15
PERSENTASE BALITA GIZI BURUK MENURUT KABUPATEN/KOTA

Sumber : Riskesdas Tahun 2007

71

Dari gambar di atas persentase gizi buruk di Provinsi NTT hasil riskesdas tahun 2007 per
kabupaten/kota yang paling tinggi di Kabupaten TTS (13,3%) dan Manggarai (12,0%), sedangkan
yang terendah di Kota Kupang (3,2%), dan Kabupaten Lembata (3,4%)sebanyak (9,4%).
Prevalensi gizi lebih tahun 2007 sebesar 2%, sedangkan tahun 2010 sebesar 3,1% berarti
ada peningkatan 0,9% pada tahun 2010.
Berdasarkan data dari Profil pada tahun 2011 Prevalensi gizi lebih sebesar 14,8, Gizi baik
74,0 %, Gizi Kurang 10,1 % dan Gizi buruk sebesar 1,2. Rincian per Kabupaten/Kota dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 27 .

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

72
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini
diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2011.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan
dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah
dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan
antenatal, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas
kesehatan dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan swasta.

73
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang
mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan
pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari
segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum dan bidan) kepada ibu hamil selama
masa kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang ada diutamakan pada
kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1
dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu
hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan,
dengan distribusi sekali pada trisemester pertama, sekali pada trisemester kedua dan dua kali pada
trisemester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan
kepada ibu hamil.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011, presentase rata-rata
cakupan kunjungan ibu hamil (K1) sebesar 89,8%, sedangkan berdasarkan Riskesda tahun 2010 K1
sebesar 85,9%. Presentase rata-rata cakupan kunjungan ibu hamil (K4) sebesar 65,7% sedangkan

75
Secara keseluruhan Cakupan K4 ini masih berada di bawah target Nasional yaitu 92,7%
(hasil Riskesda 2010). Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT
tahun 2011, tidak ada Kabupaten/Kota yang cakupan K4 mencapai target nasional, bahkan ada 10
(sepuluh) kabupaten yang berada di bawah rata-rata cakupan provinsi (65,7%) yaitu Kabupaten
Sumba Barat (64,9%), Ende (64,8%), Belu (64,7%), Sikka (63,4%), Sumba Tengah (62,7%), Kota
Kupang (60,3%), Sumba Timur (59,5%), Ngada (57,2%), Sumba Barat Daya (44,1%), Nagekeo
(32,5%). Rincian data cakupan kunjungan ibu hamil K4 menurut Kabupaten/kota tahun 2011
disajikan pada lampiran Tabel 28.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa
di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun waktu lima tahun
terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, termasuk pendampingan selama
tahun 2007 - 2011 mengalami penurunan. Gambaran cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan tahun 2007 - 2011 dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.

74
berdasarkan hasil Riskesda 2010 cakupan K4 sebesar 44,4%. Persentase cakupan K1 >100%
adalah Sumba Tengah (102,9%) dan Kabupaten Sabu Raijua (102,4%), sedangkan persentase
cakupan K1 terendah di Kabupaten Sikka (81,9%). Persentase cakupan K4 tertinggi adalah di
kabupaten Rote Ndao (78,1%) sedangkan cakupan terendah di kabupaten Nagekeo (32,5%).
Persentase cakupan pelayanan K4 ibu hamil menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar
4.1 berikut ini.
GAMBAR 4.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2011


76
GAMBAR 4.2
PERSENTASE CAKUPAN PERSALINAN DENGAN PERTOLONGAN
OLEH DAN MELALUI PENDAMPINGAN TENAGA KESEHATAN
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2007-2011

Dari Gambar 4.2 terlihat bahwa cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Provinsi NTT tahun 2007 sebesar 78,3%, naik menjadi 79,1% pada tahun 2008 kemudian menurun
menjadi 76,0% pada tahun 2009 sebesar 76,0% pada tahun 2010 sebesar 75,7% dan pada tahun
2011 turun menjadi 68,3%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
kabupaten/kota se-Provinsi NTT tahun 2011 dengan cakupan tertinggi terdapat di Kabupaten TTU
(85,4%), Belu (80,5%), Ende (77,8%), Lembata (77,3%) dan Kota Kupang (76,6%) dan cakupan
terendah di Kabupaten Sumba Barat Daya (46,9%). Rincian data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran Tabel 28 dan Gambar 4.3 berikut ini.

77
GAMBAR 4.3
PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN
OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA

Sumber : Profil Kabupaten/Kota dan Laporan Bidang Kesmas Tahun 2011

c. Deteksi Resiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (risti) dan memerlukan
pelayanan kesehatan rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Dalam hal ini persentase

78
ibu hamil dengan kondisi risti yang ditangani di Provinsi NTT selama tahun 2011 sebesar 51,9%.
Persentase cakupan ibu hamil dengan Risti yang telah ditangani menurut kabupaten/kota dapat
dilihat pada lampiran tabel 31 dan Gambar 4.4.
GAMBAR 4.4
PERSENTASE BUMIL RISTI YANG DITANGANI
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGARA TIMUR
TAHUN 2011

Pada Gambar 4.4 cakupan ibu hamil dengan risti pada tahun 2011 (20%) yang ditangani
sebesar 51,9%, hal ini berarti ibu risti yang ditangani mengalami penurunan bila dibandingkan
dengan keadaan tahun 2010 dimana cakupan ibu hamil risti tahun 2010 sebanyak 13,4% dan yang
ditangani sebanyak 81,9%. Secara nasional berdasarkan hasil Riskesda tahun 2010 ibu hamil yang
mengalami komplikasi sebesar 6,5%. Dari hasil Riskesda tahun 2010 diketahui bahwa yang

79
termasuk dalam kelompok resiko tinggi adalah kelompok ibu hamil dengan K1 dan K4 yang rendah,
umur <20 tahun, umur >35 tahun, kehamilan ke-4 atau lebih, tinggal di pedesaan dan tingkat
pendidikan dan status ekonomi rendah. Adapun 10 kabupaten/kota dengan cakupan bumil risti
ditangani tertinggi yaitu Kabupaten Manggarai (78,8%), TTS (77,9%), Lembata (76,9%), Ngada
(76,6%) dan Sumba Barat (76,2%). Sedangkan cakupan bumil risti terendah adalah Kabupaten Rote
Ndao (15,0%)
d. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan
satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi
kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar yang terdiri dari
tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ASI eksklusif, pencegahan
infeksi (perawatan mata, perawatan tali pusat, perawatan kulit dan pemberian imunisasi), pemberian
vitamin K, penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Laporan Profil Kesehatan kabupaten/kota se-Provinsi NTT, persentase rata-rata cakupan
Kunjungan Neonatus tahun 2011 sebesar (89,0%), sedangkan tahun 2010 (81,6%) berarti
mengalami kenaikan dibanding persentase rata-rata cakupan Kunjungan Neonatus tahun 2010

80
tersebut. Kabupaten dengan Persentase mencapai 100% yaitu Kabupaten Lembata dan Sabu
Raijua, sedangkan yang terendah adalah kabupaten Sumba Barat (63,1%). Rata-rata cakupan KN
Lengkap Provinsi NTT pada tahun 2011 (89,0%) dimana cakupan ini sudah melampaui target
nasional tahun 2010 (80%). Rincian data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 36 dan
Gambar 4.5 berikut ini.
GAMBAR 4.5
PERSENTASE CAKUPAN KUNJ UNGAN NEONATUS
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2011


e. Kunjungan Bayi

81
Laporan Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2011 menunjukkan bahwa persentase
cakupan kunjungan bayi pada tahun 2011 (70,5%), sedangkan tahun 2010 sebesar (83,3%), ini
menunjukkan adanya penurunan pada tahun 2011. Kabupaten dengan cakupan kunjungan bayi
mencapai 100% pada tahun 2011 adalah di Kota Kupang, Kabupaten TTU dan Nagekeo.
Sedangkan persentase terendah di Kabupaten TTS (8,6%), yang tidak melaporkan adalah
Kabupaten Kupang dan Manggarai. Rincian cakupan kunjungan bayi menurut kabupaten/kota pada
tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 37.

2. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2011 menunjukan cakupan pelayanan
kesehatan siswa SD/MI Kabupaten/Kota se Provinsi NTT mencapai 60,3%, meningkat dari cakupan
pada tahun 2010 yang mencapai 47,4%. Kabupaten/Kota dengan cakupan tertinggi adalah di
Kabupaten Ende (92,1%) sedangkan terendah di Kabupaten Nagekeo (12,0%) dan ada kabupaten
yang tidak melaporkan yaitu Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Sikka, Sumba Barat, Sumba Tengah,
Sumba Timur dan Sabu Raijua. Rincian pemeriksaan siswa SD/MI, dan pelayanan kesehatan remaja
menurut provinsi tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 4.6 dan Lampiran Tabel 47.

82
GAMBAR 4.6
PERSENTASE CAKUPAN
, PEMERIKSAAN SISWA SEKOLAH DASAR/SEDERAJ AT
TAHUN 2007-2011


.
3. Pelayanan Keluarga Berencana
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga
peluang wanita melahirkan cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita
biasanya antara umur 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau

83
menjarangkan kehamilan, wanita lebih dprioritaskan untuk menggunakan alat /cara KB. Tingkat
pencapaian pelayanan KB dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui
kelompok sasaran program yang sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah
tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 jumlah PUS sebesar
742.491 sedangkan pada tahun 2010 sebesar 770.816. J umlah PUS yang menjadi peserta KB aktif
tahun 2011 sebesar 500.086 (67,4%), sedangkan tahun 2010 sebesar 442.321 (57,4%), berarti pada
tahun 2011 ada kenaikan. Persentase cakupan KB aktif kabupaten/kota yang di atas 100% adalah
Kota Kupang, sedangkan yang terendah di Kabupaten Sumba Tengah (12,8%). Rincian cakupan
peserta KB aktif menurut kabupaten/kota tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 35 dan
Gambar 4.7.

84
GAMBAR 4.7
PERSENTASE KB AKTIF MENURUT J ENIS KONTRASEPSI
TAHUN 2007-2011

Proporsi Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi peserta KB baru pada tahun 2011
sebesar 16,8%, sedangkan tahun 2010 sebesar 11,9% hal ini berarti terjadi kenaikan pada tahun
2011. Proporsi Peserta KB Baru Kabupaten/kota dengan persentase tertinggi di Kabupaten Kupang
(71,9%), sedangkan proporsi Peserta KB Baru terendah adalah Kabupaten Sumba Tengah (3,6%)
sedangkan Kabupaten Sumba Timur tidak ada data. Persentase tertinggi peserta KB aktif menurut

85
jenis kontrasepsi yaitu suntikan (54,1%) dan terendah adalah metode lainnya (0,02%). Sedangkan
persentase pelayanan KB baru kepada peserta KB baru dengan metode kontrasepsi yang paling
banyak digunakan PUS pada tahun 2011 adalah suntikan (57,4%), menyusul pil (20,6%) dan Implant
(10,0%). Cakupan pelayanan peserta KB aktif dan KB baru menurut jenis kontrasepsi di
Kabupaten/Kota pada tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 33 dan Tabel 34.
4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proporsi
terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI
dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan
besarnya tingkat perlindungan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat
dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi di desa/kelurahan
tersebut mendapat imunisasi lengkap. Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT
tahun 2011, persentase cakupan desa/kelurahan UCI menurut Kabupaten/Kota dari tahun 2006-2011
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 persentase cakupan desa/kelurahan UCI menurut
Kabupaten/Kota sebesar 82,5%. Mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 68,6% dan
menurun lagi menjadi 48,3% pada tahun 2008, 52,1% pada tahun 2009, 64,2% pada tahun 2010
sedangkan pada tahun 2011 persentase cakupan desa/kelurahan UCI menurut Kabupaten/Kota
menurun menjadi 50,8%. Kabupaten/Kota dengan persentase cakupan desa/kelurahan UCI tertinggi
di Kabupaten Flores Timur (98,4%) dan Kabupaten Manggarai Barat (95,9%). Sedangkan Kabupaten

86
dengan persentase pencapaian UCI terendah di Kabupaten Nagekeo (5,8%). Rincian data
persentase cakupan UCI Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 38 dan Gambar 4.8.
GAMBAR 4.8
PERSENTASE CAKUPAN UCI DESA/KELURAHAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011


Pada Gambar 4.8 di atas terlihat bahwa pada tahun 2011 dari 21 Kabupaten/Kota ada 2
kabupaten yang mencapai target UCI (>90%) yaitu Kabupaten Flore Timur dan Manggarai Barat.
Sedangkan 19 Kabupaten lainnya tidak mencapai target.
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), dan
Imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas

87
pelayanan kesehatan lainnya. Gambaran persentase cakupan imunisasi bayi menurut
Kabupaten/Kota tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 4.9.
GAMBAR 4.9
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BCG, DPT-3, POLIO DAN CAMPAK
TAHUN 2007-2011

Kabupaten/kota dengan cakupan tertinggi imunisasi dasar pada bayi (cakupan imunisasi
campak) mencapai tertinggi adalah di Kabupaten Sumba Timur (87,1%), Kota Kupang (85,6%) dan
Kabupaten TTS (84,7%), sedangkan terendah di Kabupaten Manggarai Timur (56,1%). Cakupan

88
imunisasi bayi untuk masing-masing jenis vaksin menurut kabupaten/kota tahun 2011 dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 39 dan Tabel 40.
Perkembangan cakupan imunisasi TT ibu hamil pada tahun 2007-2011 dapat dilihat pada
Gambar 4.10 berikut ini.
GAMBAR 4.10
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
TAHUN 2007 2011

Pada kurun waktu 2007-2011 Cakupan imunisasi TT-1 dan TT-2 pada ibu hamil mengalami
Fluktuasi. Pada tahun 2007 cakupan TT-1 sebesar 42,9% dan cakupan TT-2 sebesar 40,8%, pada
tahun 2008 cakupan TT-1 turun menjadi 9,2% dan cakupan TT-2 turun menjadi 8,0%, tahun 2009

89
baik cakupan TT-1 maupun TT-2 masing-masing sebesar 11,8% dan 10,0%, tahun 2010 TT-1
menjadi sebesar 12,1% dan TT-2 sebesar 10,4% dan tahun 2011 cakupan TT-1 maupun TT-2 naik
masing-masing menjadi 35,9% dan 29,2%. Rincian persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil
menurut kabupaten/kota tahun 2011 dapat pula dilihat pada Lampiran Tabel 29.
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi
masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara
langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan
sedang hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan dan ada pula puskesmas yang
melayani rawat inap, sedangkan RS yang dilengkapi berbagai fasilitas disamping memberikan
pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani untuk kunjungan rawat jalan.
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dan lain-
lain. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayanan kesehatan rujukan tersebut.
Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap hasil
pengumpulan data/informasi Profil Kesehatan kabupaten/kota se Provinsi NTT dalam lima tahun
terakhir (2007-2011) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 58 dan Gambar 4.11 berikut.

90
GAMBAR 4.11
J UMLAH KUNJ UNGAN RAWAT J ALAN DAN
PASIEN RAWAT INAP DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2007-2011


1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi
yaitu pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator stndar terkait
dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur
(BOR), rata-rata lama hari perawatan (LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BTO), rata-rata selang
waktu pemakaian waktu tempat tidur (TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (GDR) dan
persentase pasien keluar yang meninggal <24 jam perawatan (NDR).

91
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011, persentase
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit (BOR) baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit
swasta sebesar 46,2% sedangkan tahun 2010 sebesar 55,4%. Ini masih di bawah angka ideal yang
diharapkan yaitu 60-85%, berarti dari tahun 2009 2010, target BOR ini belum tercapai. Rumah
sakit dengan persentase BOR tertinggi adalah RSU Swasta Karitas (83,0%) dan RSUD Waikabubak
(78,8%). Persentase pasien yang keluar mati <48 jam (GDR) tahun 2011 sebesar 3,1% sedangkan
tahun 2010 sebesar 25,4%, berarti pada tahun 2011 terjadi penurunan. Sedangkan persentase
pasien yang keluar mati >48 jam (NDR) pada tahun 2011 sebesar 1,7%, sedangkan tahun 2010
sebesar 12,9%, berarti ada penurunan pada tahun 2011. Pada tahun yang sama rata-rata lama hari
perawatan (LOS) adalah 3 hari dengan kisaran antara 1 hari di RSUD Kalabahi dan 5 hari di RSUD
W. Z.Yohannes Kupang. Rincian indikator pelayanan kesehatan di rumah sakit menurut
kabupaten/kota pada tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran tabel 59 dan 60.

2. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (JPKMM)
Program J aminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin adalah salah satu
program yang memberi andil besar dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Program ini menjadi
vital mengingat sebagian penduduk masyarakat kita masih berada di bawah garis kemiskinan dan
mereka yang termasuk kelompok keluarga miskin (gakin) sering kali direpotkan dengan masalah
biaya saat berhadapan dengan problem kesehatan. Melalui program ini, keluarga miskin bisa
terbebas dari biaya kesehatan sebab dalam J PKMM pemerintah menanggung biaya pelayanan
kesehatan untuk gakin.

92
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011, persentase
cakupan pelayanan masyarakat miskin sebanyak 100,2% sedangkan tahun 2010 sebanyak 98,4%,
berarti ada peningkatan pada tahun 2011. Kabupaten/Kota dengan cakupan askeskin > 100%
adalah Kabupaten TTS, Manggarai Barat dan Manggarai Timur sedangkan Kota Kupang, Kabupaten
Belu, Ende, Ngada, Manggarai, Sumba Tengah dan Sumba Timur cakupan askeskin 100%. Rincian
data dapat dilihat pada lampiran Tabel 56.

C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilens
epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan
penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Disamping itu pelayanan lain yang
diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko
melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat
dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian
singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini.

1. Pengendalian Penyakit Polio
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio di Provinsi NTT telah melaksanakan
program Eradikasi Polio (Erapo) yang terdiri dari pemberian imunisasi Polio secara rutin dan
Surveilans Acute Flaccid Paralysis (S-AFP). Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans
di Provinsi NTT, pertemuan antar Tim Ahli, Tim Teknis dan pengelola S-AFP kabupaten/kota,

93
Sosialisasi, Advokasi, dan Asistensi Teknis di kabupaten/kota dan Rumah Sakit. Untuk mencari
kemungkinan adanya virus Polio liar yang bekembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen
tinja dari kasus AFP yang menyerang masyarakat (Community Based Surveillance/CBS) dan Rumah
Sakit (Hospital Based Surveillance/HBS). Berdasarkan kegiatan surveilans, AFP pada penduduk <15
tahun selama tahun 2011 sebesar 78 kasus, sedangkan tahun 2010 sebanyak 26 kasus, berarti pada
tahun 2011 terjadi kenaikan angka kesakitan dimana pada tahun 2011 sebesar 7,79 per 100.000
penduduk <15 tahun, sedangkan tahun 2010 sebesar 1,49 per 100.000 penduduk <15 tahun.
Rincian data dilihat pada lampiran Tabel 9.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011, cakupan imunisasi
Polio-3 pada bayi pada tahun 2011 sebesar 74,6%, sedangkan pada tahun 2010 sebesar 84,9%,
berarti pada tahun 2011 terjadi penurunan cakupan imunisasi Polio-3. Kabupaten/kota dengan
cakupan tertinggi adalah Kota Kupang (88,2%), Sumba Timur (87,6%) dan Ende (82,6%), sedangkan
yang terendah adalah di Kabupaten Manggarai Barat (56,0%). Rincian cakupan imunisasi Polio-3
menurut kabupaten/kota tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 40.

2. Pengendalian TB-Paru
Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan pendekatan DOTS
(Directly Observe Treatment Shortcource) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung
oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan
pemeriksaan dahak pada suspek di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan

95
tahun 2009 jumlah penderita BTA (+) menurun lagi menjadi 3.006, yang diobati sebanyak 3.419 dan
yang mengalami kesembuhan sebanyak 2.346 penderita, pada tahun 2010 dari 3.708 penderita BTA
(+) yang diobati sebanyak 3,222 penderita dan mengalami kesembuhan sebanyak 2.277 penderita,
sedangkan pada tahun 2011 jumlah penderita BTA (+) naik menjadi 3.891 penderita, diobati 4.209
penderita dan mengalami kesembuhan 719 penderita (17,08 %). Persentase kesembuhan/angka
keberhasilan pengobatan penderita baru TB BTA (+) menurut kabupaten/kota tahun 2011 dapat
dilihat pada lampiran Tabel 12.
3. Pengendalian Penyakit ISPA
Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA)
lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat
terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu
manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau
lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua
penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan penderita tersebut.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT dan Bidang Pelayanan Medik
Dinas Kesehatan Provinsi NTT, cakupan pneumonia pada balita yang ditangani selama tahun 2007-
2009 mencapai 100%, namun pada tahun 2010 menurun menjadi 75,9% dan pada tahun 2011
menurun menjadi 15,2%. Persentase penemuan dan pengobatan kasus Pneumonia pada balita
tahun 2007-2011 dapat dilihat pada lampiran Tabel 13 dan Gambar 4.13 berikut ini.

96
GAMBAR 4.13

PERSENTASE, J UMLAH PENEMUAN DAN PENANGANAN (PENGOBATAN)
KASUS PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2007 2011


4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS
Hasil Riskesda tahun 2010, secara nasional menunjukkkan bahwa persentase penduduk
yang mempunyai persepsi benar bahwa seseorang tidak dapat tertular HIV karena makanan yang
disiapkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebesar 32,9% dan yang mempunyai persepsi benar
bahwa seseorang tidak dapat tertular HIV melalui gigitan nyamuk 23,5%. Sedangkan penduduk

97
yang mengetahui cara pencegahan yang benar bahwa HIV dapat dicegah dengan berhubungan
seksual hanya dengan satu pasangan tetap yang tidak beresiko sebesar 49,4%, bahwa HIV dapat
dicegah dengan berhubungan seksual suami/istri saja sebesar 50,3%, bahwa HIV dapat dicegah
dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan beresiko sebesar
41,9%. Selanjutnya 44,9% penduduk mengatahui bahwa HIV dapat dicegah dengan menggunakan
jarum suntik bersama dan 21,8% mengetahui bahwa HIV tidak dapat dicegah dengan melakukan
sunat/sirkumsisi.
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS di
samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya
pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dan dilanjutkan dengan kegiatan konseling.
Sedangkan upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor
dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS). Penyakit
menular seksual termasuk HIV/AIDS sudah menjadi masalah kesehatan di provinsi NTT, terlihat
adanya kecenderungan penambahan kasus.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS ini antara
lain; sasaran penanggulangan adalah kelompok umur seksual aktif 15-45 tahun dan mencakup
kelompok perilaku resiko tinggi dan rendah di daerah dengan prevalensi penyakit menular seksual
yang tinggi; Upaya pencegahan dengan melakukan uji saring darah donor, promosi kondom,
penerapan kewaspadaan universal, pencegahan penularan vertikal dan pencegahan penularan
pada penyalahgunaan obat; Surveilans dilaksanakan melalui sentinel setahun dan sulveilans ad hoc
dilaksanakan 2 kali setahun; KIE diarahkan pada kelompok resiko tinggi dan masyarakat umum

98
yang dilaksanakan dengan metode yang tepat dan efektif yaitu lewat mimbar-mimbar dan lembaga
keagamaan; Peningkatan koordinasi lintas program dan sektor dalam naungan KPAD Provinsi;
Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat.

5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai
saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai KLB
dan menimbulkan kepanikan di masyarakat karena menyebar sangat cepat dan dapat menyebabkan
kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti.
Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat
berperan serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus (Menguras,
Menutup, Mengubur dan Menabur larvasida), penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta
kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes Aegypti berkembang
biak, juru pemantauan jentik (J umantik) untuk memantau Angka Bebas J entik (ABJ ), serta
pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2010 kasus DBD
meningkat menjadi 1.597 kasus dari 494 kasus pada tahun 2009. Namun pada tahun 2011 kasus
DBD menurun lagi menjadi 424 kasus. Penyumbang penderita DBD tertinggi di Kabupaten/Kota se-
Provinsi NTT tahun 2011 adalah Kota Kupang sebanyak 251 kasus, menyusul Sikka sebanyak 57
kasus dan Sumba Barat Daya sebanyak 52 kasus, sedangkan Kabupaten yang tidak ada kasus
DBD ada 11 Kabupaten yaitu Kabupaten TTU, Alor, Lambata, Manggarai, Manggarai Barat,

99
Manggarai Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Rote Ndao dan Sabu Raijua.
Rincian jumlah kasus DBD pada tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran Tabel 23.
6. Pengendalian Penyakit Malaria
Malaria sebagai salah satu penyakit menular penurunan kualitas sumber daya yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang
dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi bahkan berpengaruh pada produktifitas kerja.
Hasil Riskesda tahun 2010 menunjukkan bahwa Provinsi NTT merupakan Provinsi dengan
Kasus Baru Malaria tertinggi dalam satu tahun terakhir yakni sebesar 117,5
0
/
00
. Namun dari hasil
pengumpulan data Profil Kesehatan kabupaten/kota se-Provinsi NTT menunjukkan bahwa pada
tahun 2009 jumlah penderita klinis sebanyak 307.350, pada tahun 2010 menurun menjadi 285.681
penderita, tahun 2011 turun menjadi 99.375 penderita. Penderita dengan pemeriksaan laboratorium
(penderita positif) pada tahun 2009 sebanyak 129,708 penderita, sedangkan tahun 2010 meningkat
menjadi 139.851, tahun 2011 meningkat menjadi 365.494 penderita. Rincian data dapat dilihat pada
lampiran Tabel 24.
7. Pengendalian Penyakit Kusta
Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit Kusta antara lain melakukan penemuan
penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita
yang datang ke sarana kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit Kusta.

100
Pada penderita kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT (Multi Drag
Therapy Pausi Basiler (RFT PB) selama 6-9 Bulan maupun Multi Drag Therapy Multi Basiler (MDT
MB) selama 12-15 bulan berupa Rifampicin dan Lampren. Hasil pengumpulan data profil kesehatan
di kabupaten/kota se-Provinsi NTT pada tahun 2011 dilaporkan bahwa jumlah penderita kusta (PB)
sebanyak 79 orang, turun dibandingkan jumlah penderita pada tahun 2010 sebanyak 112 penderita.
Persentase selesai pengobatan (RFT PB) tahun 2011 sebesar 69,7 %, tahun 2010 sebesar 37,5%
berarti ada kenaikan jumlah penderita yang diobati pada tahun 2011. J umlah penderita kusta (MB)
tahun 2011 sebanyak 274, sedangkan tahun 2010 sebanyak 330 orang, berarti ada penurunan
kasus. Adapun persentase selesai pengobatan (RFT MB) tahun 2011 sebesar 78,4% sedangkan
tahun 2010 sebesar 52,4% berarti ada peningkatan pengobatan pada tahun 2011. J umlah dan
persentase penderita kusta RFT menurut kabupaten/kota tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran
Tabel 19 dan 20.
8. Pengendalian Penyakit Filaria
Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing
filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat kronis dan bila tidak
mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini dapat mengakibatkan penderita tidak dapat
bekerja secara optimal, bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban
keluarga, masyarakat dan negara.

101
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 penderita penyakit
filariasis sebanyak 4.684 kasus, sedangkan tahun 2010 jumlah penderita penyakit filariasis
sebanyak 6.433 kasus, hal ini berarti ada penurunan kasus. Penyakit ini menyebar di 8 (delapan)
Kabupaten yang ada di NTT yaitu Kabupaten Belu, Sikka, Ende, Nagekeo, Manggarai, Sumba Barat
Daya, Sumba Tengah dan Rote Ndao. Penyumbang penyakit filariasi tertinggi ada di Kabupaten
Sikka dengan jumlah 4.431 kasus atau 94,6%. Rincian data dapat dilihat pada lampiran tabel 25.
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Faktor lingkungan mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses timbulnya
gangguan kesehatan baik secara individual maupun masyarakat umum. Untuk memperkecil resiko
terjadinya penyakit atau ganguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan kurang sehat, dilakukan
berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan
lingkungan pada institusi, surveilens vektor, dan pengawasan tempat-tempat umum (TTU) serta
perbaikan sarana sanitasi dasar (Penyediaan Air Bersih, J amban Keluarga, Tempat Sampah dan
Pengelolaan Air Limbah).
1. Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 jumlah TUPM
sebanyak 6.245 buah, sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 12.559 buah berarti terjadi
penurunan, adapun jumlah TUPM yang diperiksa tahun 2011 sebanyak 4.128 dengan yang
memenuhi syarat sebanyak 2.435 buah (59,0%), sedangkan pada tahun 2010 yang diperiksa

102
sebanyak 7.682 dengan yang memenuhi syarat sebanyak 4.339 buah (56,5%), hal ini berarti ada
peningkatan sedikit TUPM yang sehat pada tahun 2011. Kabupaten/kota dengan persentase
tertinggi TUPM sehat adalah di Kabupaten Sumba Timur (99,2%) dan Flores Timur (90,3%).
Sedangkan yang terendah adalah di Kabupaten Sumba Tengah (3,6%). Kabupaten yang tidak
melakukan pemeriksaan adalah Kabupaten Sumba Barat Daya, sedangkan Kabupaten yang tidak
memasukan data adalah Kabupaten Kupang dan TTS. J umlah dan persentase TUPM sehat menurut
kabupaten/kota tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran Tabel 67.
2. Sarana Sanitasi Dasar
Sarana sanitasi dasar meliputi Penyediaan Air Bersih (PAB), J amban Keluarga (J aga),
Tempat Sampah dan Pengelolaan Air Limbah. Laporan Profil Kesehatan se-Provinsi NTT tahun
2011, dari jumlah 1.013.793 keluarga, yang diperiksa 488.796 (48,2%) dan cakupan keluarga yang
memiliki akses air bersih sebanyak 364.526 (74,6%) berupa ledeng. SPT, SGL, PAH, Kemasan dan
lainnya. Sedangkan pada tahun tahun 2010, cakupan keluarga yang memiliki akses air bersih pada
tahun 2010 sebanyak 619.760 (45,3%) berupa ledeng. SPT, SGL, PAH, Kemasan dan lainnya dari
jumlah Keluarga yang diperiksa 500.819 Keluarga (51,2%). Berikutnya berdasarkan data cakupan
jamban keluarga diketahui bahwa tahun 2010 dari 977.981 Keluarga, yang dilakukan pemeriksaan
jamban keluarga (jaga) sebanyak 521.954 Keluarga (53,37%) dengan yang memiliki jaga sebanyak
503.499 Keluarga atau 96,5% dan cakupan J aga sehat sebanyak 227.703 (45,2%). Pada tahun
2011 dari 1.013.793 keluarga, yang dilakukan pemeriksaan jaga sebanyak 446.415 (44%), yang

103
memiliki jaga sebanyak 374.318 (83,8%) dan cakupan jaga sehat 54,2 % (202.949 keluarga), berarti
ada peningkatan cakupan jaga sehat pada tahun 2011.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data sarana tempat sampah pada Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota tahun 2010 diketahui bahwa dari 329.052 Keluarga yang diperiksa, jumlah Keluarga
yang memiliki tempat sampah sebanyak 242.596 Keluarga (73,7%) dengan jumlah tempat sampah
sehat sebanyak 89.881 Keluarga atau 37,0%. Pada tahun 2011 dari jumlah 1.013.793 keluarga,
yang diperiksa sebanyak 346.298 346.298 keluarga (34,2%) dengan yang memiliki tempat sampah
sebanyak 289.410 keluarga (83,6%) dan cakupan tempat sampah sehat 54,4 % (75.083 keluarga).
Rincian data keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar dapat dilihat pada lampiran Tabel
64, 65 dan 66.
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai
pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan
akibat kekurangan yodium, dan anemia gizi besi.
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan
di Posyandu secara rutin setiap bulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data Profil Kesehatan

94
pemberian paket pengobatan. Dari upaya pemberantasan penderita TB selama tahun 2007-2011,
sebagaimana terlihat pada Gambar 4.12 berikut ini.
GAMBAR 4.12
J UMLAH PENDERITA TB BTA+, DIOBATI DAN PENDERITA SEMBUH

Dari gambar di atas pelaksanaan pemberantasan penyakit TB dari tahun 2007-2011
menunujukkan bahwa pada tahun 2007 penderita BTA (+) mengalami penurunan menjadi 3.232
penderita, yang diobati sebanyak 3.910 penderita, dan mengalami kesembuhan sebesar 2.662
penderita, pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 3.178 penderita, penderita BTA (+) yang
diobati sebanyak 2.995 penderita dan mengalami kesembuhan sebanyak 1.920 penderita, pada

104
kabupaten/kota se Provinsi NTT Tahun 2011 menunjukkan bahwa gambaran dari pemantauan balita
dari tahun 2007-2011 dapat dilihat dalam Gambar 4.14 berikut.

GAMBAR 4.14
J UMLAH BALITA DITIMBANG, BERAT BADAN NAIK DAN BALITA BGM
TAHUN 2007 2011

Sumber : Profil Kabupaten/Kota se-Provinsi NTTTahun 2011
Cakupan terhadap balita yang ditimbang dari tahun 2007-2011 mengalami fluktuasi. Pada
tahun 2007 balita yang ada 503.111, yang ditimbang sebanyak 395.569 balita dan berat badan naik
sebanyak 215.977 balita (54,6%). Pada tahun 2008 jumlah balita yang ada sebanyak 497.728 balita
yang ditimbang sebanyak 393.050 balita dan yang berat badannya naik sebanyak 231.158 (58,8%),

105
tahun 2009 jumlah balita sebanyak 459.158, ditimbang sebanyak 357.904 balita dan yang berat
badannya naik sebanyak 224.922 (62,8%), sedangkan pada tahun 2010 jumlah balita sebanyak
501.300, ditimbang sebanyak 381.561 balita dan yang berat badannya naik sebanyak 237.355
(62,2%). Pada tahun 2011 dari jumlah balita sebanyak 486.300, yang ditimbang sebanyak 369.676
balita dan yang berat badannya naik sebanyak 239.559 (64,8%) berarti ada kenaikan pada tahun
2011. Cakupan Balita BGM tahun 2009 sebanyak 25.479 balita, sedangkan pada tahun 2010
sebanyak 24.427 balita dan pada tahun 2011 turun menjadi 17.338. Kabupaten dengan cakupan
balita BGM tertinggi ada di kabupaten Sumba Barat (12,4%) disusul Sabu Raijua (8,1%) sedangkan
Kabupaten dengan cakupan balita BGM terendah adalah Kabupaten Manggarai Timur (0,5%).
Rincian hasil penimbangan Balita (0-59 bulan) menurut Kabupaten/Kota tahun 2011 dapat dilihat
2. Pemberian Tablet Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan mata. Anak yang menderita kekurangan vitamin A
jika terserang penyakit campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah
parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk
menyerap zat-zat gizi dan ada sat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh.
Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama juga akan mengakibatkan terjadinya gangguan
pada mata, dan jika tidak segera ditangani mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan.

106
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2011, jumlah anak balita sebanyak
605.212 orang, anak balita (1-4 tahun) yang mendapat kapsul vitamin A berjumlah 329.766 orang
(54,49%) sedangkan pada tahun 2010 jumlah anak balita sebanyak 497.774 orang, anak balita (1-4
tahun) yang mendapat kapsul vitamin A berjumlah 324.632 orang (65,2%). Berarti ada penurunan
presentase anak balita yang mendapat kapsul vitamin A di tahun 2011. Kabupaten/Kota dengan
persentase tertinggi pemberian kapsul vitamin A adalah Kabupaten Manggarai Timur (100%) dan
yang paling rendah adalah Kabupaten Sumba Barat Daya (3,99%). Rincian data pemberian kapsul
vitamin A dapat dilihat pada lampiran Tabel 32.
3. Pemberian Tablet Besi
Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta
meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya dialami ibu hamil. Perkembangan
cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun 2007 2011 dapat dilihat
pada Gambar 4.15 di bawah ini.

107
GAMBAR 4.15
PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL
TAHUN 2007 2011

Sumber : Profil Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT Tahun 2011
Pada gambar 4.15 di atas terlihat bahwa trend cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan
Fe-3) dari tahun 20072011 mengalami penurunan dan baru meningkat pada tahun 2011. Pada
tahun 2007 pemberian tablet besi Fe-1 sebanyak 95.342 (77,9%), menurun pada tahun 2008
sebanyak 84.822 (73,5%), pada tahun 2009 menurun lagi sebanyak 88.505 (73,3%) dan pada tahun
2010 menjadi 88.080 (72,1%) dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 97.518 (75,49%). Pemberian
Fe-3 kepada ibu hamil dari tahun 2007-2011 mengalami peningkatan, pada tahun 2007 sebesar
75.747 (61,9%) dan menurun pada tahun 2008 menjadi 72.139 (62,5%) kemudian meningkat lagi
pada tahun 2009 menjadi 75.703 (62,7%) pada tahun 2010 menjadi 78.287 (64,1%) dan pada tahun

108
2011 menjadi 84.970 (65,77%). Rincian cakupan pemberian tablet besi kepada ibu hamil menurut
kabupaten/kota tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran Tabel 30.

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


109
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya didukung oleh sumber
daya kesehatan, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam bab ini
situasi sumber daya kesehatan disajikan melalui gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi Puskesmas, rumah sakit (Rumah
Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus), sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan,
sarana Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan tenaga
kesehatan.

1. Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. J umlah Puskesmas yang terdata sampai akhir 2011


110
sebanyak 341 unit dengan rincian jumlah puskesmas Perawatan 140 unit dan puskesmas
Perawatan 201 unit.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap
puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Pada rentang waktu tahun 2008 sampai
2011, jumlah puskesmas rawat jalan dan rawat inap mengalami peningkatan yang berarti. Pada
tahun 2008 sebesar 6.4, tahun 2009 sebesar 6.5, pada 2010 meningkat menjadi 6.6 dan pada 2011
menjadi 7.1.
J umlah dan ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2009 - 2011 disajikan
pada Gambar 5.1, sedangkan rincian puskesmas menurut kabupaten/kota disajikan pada lampiran
Tabel 70.


111
GAMBAR 5.1
J UMLAH PUSKESMAS DAN RATIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TAHUN 2008 2011


Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, beberapa Puskesmas non
perawatan ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas perawatan. Lokasi Puskesmas perawatan ini
ditempatkan di daerah yang jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta
di wilayah atau pulau-pulau yang terpencil. Perkembangan jumlah Puskesmas perawatan dari tahun
2008 2011 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2008, tahun 2009 meningkat menjadi 112 unit dan


112
tahun 2010 menjadi 127 unit dan tahun 2011 menjadi 341 unit. Perkembangan jumlah Puskesmas dan
Puskesmas perawatan pada tahun 2008 2011 disajikan pada Gambar 5.2 berikut ini.
GAMBAR 5.2
J UMLAH PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PERAWATAN
TAHUN 2008 2011


Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di wilayah kerjanya,
puskesmas dibantu dengan sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu
sebagai Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih


113
kecil pada tahun 2008 berjumlah 1,043 unit, mengalami peningkatan menjadi 1.115 di tahun 2009, pada
tahun 2010 menurun menjadi 1.054 dan pada tahun 2011 kembali menurun menjadi 1.054 unit. Rincian
jumlah pustu dan rasio terhadap 100.000 penduduk disajikan pada gambar 5.3.

GAMBAR 5.3
J UMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DAN RATIONYA
TERHADAP 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2008 2011


Berdasarkan keseluruhan jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) di Provinsi NTT,
pada tahun 2011 sebanyak 341 sarana, jumlah sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas) terbanyak
terdapat di Kabupaten TTS dan Belu yaitu masing masing sebanyak 28 sarana dan Kabupaten yang


114
paling sedikit jumlahnya yaitu di Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sabu Raijua yaitu masing
masing 6 unit Puskesmas. Pada tahun 2011, jumlah Puskesmas Perawatan semakin meningkat
dibandingkan dengan tahun lalu adalah merupakan salah satu upaya untuk mendukung Revolusi KIA
yang dicanangkan pada tahun 2010 yaitu menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai agar ibu hamil
dapat melahirkan selamat.
Penurunan jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) dari tahun 2009 sampai 2011 dikarenakan
beberapa faktor diantaranya terjadinya penambahan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah sehingga
status Pustu dinaikkan menjadi Puskesmas. Untuk tahun 2011, Kabupaten dengan jumlah Pustu
terbanyak yaitu kabupaten TTS yakni 150 sarana dan paling sedikit di Kabupaten Sumba Barat sebanyak
10 sarana.

2. Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan sarana pelayana kesehatan masyarakat yang bergerak di bidang
kuratif dan rehabilitatif, dan juga sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan. Sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah rumah sakit (umum dan
khusus) dari tahun 2009 - 2011 mengalami peningkatan jumlah sarana ini. Pada tahun 2009, rumah
sakit umum sebanyak 31 buah dan rumah sakit khusus 1 buah, tahun 2010 rumah sakit umum
sebanyak 33 buah dan rumah sakit khusus 3 buah dan pada tahun 2011 jumlah rumah sakit umum
bertambah menjadi 40 buah dan rumah sakit khusus 6 buah . Rumah sakit tersebut dikelola oleh
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/POLRI, dan swasta. Untuk mengetahui


115
jumlah rumah sakit umum dan khusus berdasarkan kepemilikannya pada periode tahun 2011 dapat
dilihat pada lampiran Tabel 70.
Kemampuan Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dilihat dari
jumlah dan rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk. J umlah tempat tidur rumah
sakit umum milik pemerintah dan rumah sakit umum milik swasta pada kurun 3 tahun terakhir dari
tahun 2008 - 2010 mengalami peningkatan. Pada 2011, untuk jumlah tempat tidur Rumah Sakit
Umum Daerah mengalami peningkatan, sedangkan untuk Rumah Sakit Swasta mengalami
penurunan disebabkan beberapa rumah sakit swasta tidak melaporkan data mengenai jumlah
tempat tidur. Gambaran peningkatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.4 dan rincian per
kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran Tabel 60.


116
GAMBAR 5.4
PERKEMBANGAN J UMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT
TAHUN 2008-2011


Ratio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan
tempat tidur baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Selama tahun 2008 2011, ratio
tempat tidur rumah sakit relatif berubah dimana pada tahun 2008 sebesar 55,6, namun mengalami sedikit
penurunan pada tahun 2009 yakni sebesar 53,6, tahun 2010 meningkat menjadi 59,6 dan pada tahun
2011 kembali mengalami penurunan menjadi 44.87. Gambar 5.5 menyajikan jumlah tempat tidur dan
rasio tempat tidur per 100.000 penduduk pada tahun 2008 2011.


117
GAMBAR 5.5
J UMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT DAN RATIONYA
PER 100.000 PENDUDUK, DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2008 2011

2008 2009 2010 2011
J lh TT RS 2,518 2,478 2,793 2,151
Ratio TT 55.6 53.6 59.6 44.87
0
20
40
60
1500
2000
2500
R
a
t
i
o

T
T
J
u
m
l
a
h

T
T

R
S


3. Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
J umlah distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan salah satu indikator
penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan. Pada Gambar 5.6
disajikan jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan menurut jenis dari tahun 2008


118
2011. Untuk melihat lebih rinci per kabupaten/kota tahun 2008 2011 dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 70.
GAMBAR 5.6
J UMLAH SARANA DISTRIBUSI SEDIAAN
FARMASI DAN ALAT KESEHATAN MENURUT J ENIS
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008-2011


4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Pengembangan Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat merupakan salah satu
langkah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang melibatkan potensi
masyarakat didalammnya. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya


119
adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), Poskesdes
(Pos Kesehatan Desa) di Desa Siaga, POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan
Kerja) dan sebagainya.
Posyandu, merupakan salah satu bentuk UKBM yang telah lama dikembangkan dan paling
dikenal di masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya di masyarakat, Posyandu diharapkan dapat
menyelenggarakan 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangan dan penilaian
kinerjanya, Posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2011 terdapat 8.573 Posyandu terdiri dari
Posyandu Purnama sebanyak 3.249 buah (37,9%) dan Posyandu Mandiri sebanyak 307 buah
(3,6%). Perkembangan Posyandu menurut strata dalam periode tahun 2008-2010 disajikan pada
Gambar 5.7 dan rincian jumlah Posyandu pada tahun 2011 menurut kabupaten/kota disajikan pada
lampiran Tabel 72.


120

GAMBAR 5.7
J UMLAH POSYANDU MENURUT STRATA
TAHUN 2008 - 2011


5. Pos Kesehatan Desa
Poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa disebut desa siaga. Poskesdes,
merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans perilaku berisiko,
lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan


121
kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan di
Poskesdes juga mencakup pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Tenaga poskesdes minimal
1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader. J umlah poskesdes pada tahun 2010 sebanyak 485
unit dan pada tahun 2011 berjumlah 364. Rincian jumlah Poskesdes pada tahun 2011 menurut
kabupaten/kota disajikan pada lampiran Tabel 73.

6. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri. Menindaklanjuti Kepmenkes
RI 1529/Menkes/SK/X/2010, desa siaga dikembangkan menjadi desa siaga aktif. Desa Siaga Aktif
adalah pembentukan bentuk pengembangan dari desa siaga yang penduduknya dapat mengakses
dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), atau sarana
kesehatan lainnya dan atau penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilens
berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan
perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan
sehingga masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). J umlah desa siaga
pada tahun 2010 sebanyak 917 desa dan pada tahun 2011 menjadi 1.138. Kabupaten Flores Timur
(364 desa) memiliki jumlah desa siaga terbanyak sedangkan terendah di kabupaten Sumba Barat


122
Daya (6 desa), Kabupaten Kupang, Sumba Barat Daya dan Sabu Raijua tidak melaporkan jumlah
desa siaga di masing masing kabupaten. Lampiran Tabel 73 menyediakan rincian data desa siaga
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011.

B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitas diperlukan
dalam pembangunan kesehatan. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas
dibutuhkan pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang berkualitas tentunya. Proses pendidikan
dan pengembangan/pelatihan tenaga kesehatan dapat disediakan oleh pemerintah dan swasta.
1. Ketersediaan Tenaga Kesehatan
Ketersediaan Tenaga Kesehatan tidak saja berasal dari pihak pemerintah tetapi juga
mendapat sumbangan dari pihak swasta. Penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan jenjang
Diploma yang berada dibawah binaan Kementerian Kesehatan adalah Politeknik Kesehatan dan
Non Poltekkes (milik Swasta, TNI/POLRI dan Pemda). Program Pendidikan D III institusi
pendidikan tenaga kesehatan dan program studi (Prodi) berkembang pesat baik terutama dari sektor
swasta karena semakin banyak diminati oleh masyarakat. Pada tahun 2008 2011, data tenaga
kesehatan yang dihasilkan dari pendidikan yang disediakan pemerintah dan swasta mengalami
peningkatan yang memuaskan sehingga jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di sarana
pelayanan kesehatan relatif mengalami peningkatan yaitu dari 10.529 orang pada tahun 2008,


123
meningkat menjadi 10.833 orang pada tahun 2009, tahun 2010 meningkat menjadi 13.496 orang
dan meningkat menjadi 14.159 orang pada tahun 2011.
Dari jumlah 14.159 orang tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan
di kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2011 terdiri dari Tenaga paramedis perawatan yang
meliputi tenaga Perawat sebanyak 6.506 orang, tenaga Bidan sebanyak 3.250 orang, tenaga Medis
sebanyak 1.096 orang, tenaga Farmasi sebanyak 787 orang, tenaga Gizi sebanyak 477 orang,
tenaga Teknisi Medis sebanyak 696 orang, tenaga Sanitasi sebanyak 599 orang dan tenaga
Kesehatan Masyarakat sebanyak 748 orang. Lampiran tabel 74 sampai 78 menyajikan rincian
tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dan provinsi pada
tahun 2011. Untuk rincian jenis tenaga kesehatan dengan perhitungan ratio per 100.000 penduduk
menurut jenis tenaga kesehatan disajikan pada Tabel 5.1 di bawah ini.


124
TABEL 5. 1
TENAGA KESEHATAN MENURUT J ENISNYA
RATIO PER 100.000 PENDUDUK

JENIS TENAGA KESEHATAN

NTT

NASIONAL

1. Dokter Umum
2. Dokter Spesialis
3. Dokter Gigi
4. Perawat
5. Bidan
6. Ahli Gizi
7. Sanitarian
8. Tenaga Kefarmasian
9. Sarjana Kesehatan Masyarakat
10. Keterapian Fisik
11. Keteknisian Medis

15
4
3
132
66
9
11
15
11
2
13

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000

40
6
11
117
100
22
40
10
40
30
4

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000

Dapat dilihat pada tabel 5.1 di atas, ratio masing-masing jenis tenaga kesehatan per
100.000 penduduk, menunjukkan bahwa ratio jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk yang
terbanyak adalah tenaga keperawatan 132 per 100.000 penduduk dan terendah pada jenis tenaga
kesehatan Keterapian Fisik 2 per 100.000 penduduk. Pada tabel ini juga dapat dilihat bahwa ratio
Dokter Spesialis dan Dokter Gigi masih sangat rendah yakni 4 per 100.000 penduduk untuk ratio
Dokter Spesialis dan 3 per 100.000 penduduk untuk Dokter Gigi, keadaan ini diharapkan akan


125
meningkat sejalan dengan berbagai kebijakan tetang ketenagaan baik dari pemerintah pusat
maupun daerah untuk menambah jumlah tenaga kesehatan terutama Dokter Umum, Dokter
Spesialis dan Dokter Gigi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Persebaran Sumber Daya Masyarakat (SDM) Kesehatan
1) SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi
Pada tahun 2011, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan latar belakang pendidikan
kesehatan yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berjumlah 679 orang. J umlah
tersebut didapat dari tenaga Perawat dan Bidan sebesar 202 orang, tenaga Kesehatan
masyarakat sebesar 230 orang, tenaga Farmasi 79 orang, Sanitarian 56 orang, tenaga Gizi 29
orang, tenaga Medis 26 orang dan tenaga Teknisi Medis 57 orang. Untuk Dinas Kesehatan
Provinsi, jumlah PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan sebanyak 87 orang. J umlah
tersebut berasal dari tenaga dokter 5 orang, dokter gigi 3 orang, Tenaga Kesehatan Masyarakat
47 orang, Perawat 11 orang, tenaga Farmasi 7 orang, tenaga Gizi 2 orang, tenaga Teknisi Medis
2 orang dan Tenaga Sanitarian 10 orang. Lampiran Tabel 74 sampai 78 terdapat rincian data
mengenai SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2) SDM Kesehatan di Rumah Sakit
J umlah PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit
yang tersebar 21 kabupaten/kota di Provinsi NTT sebanyak 3.984 orang. Perawat menduduki
urutan pertama jumlah tenaga kesehatan terbanyak sebesar 2.070 orang, Bidan sebanyak 595


126
orang, tenaga medis 418 orang, tenaga Teknisi Medis 299 orang, tenaga Farmasi 235 orang,
tenaga Gizi 94 orang, tenaga Kesehatan Masyarakat sebesar 158 orang, Sanitarian 46 orang
dan tenaga Fisioterapi sebanyak 69 orang. Rincian data dapat dilihat pada lampiran Tabel 74
sampai 78.
3) SDM Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat,
kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang ada terutama
ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2011 terdapat 9.493 orang PNS dengan latar
belakang pendidikan kesehatan yang bertugas di Puskesmas yang tersebar di 21
Kabupaten/kota dengan rincian tenaga Perawat dan Bidan sebesar 6.839 orang, tenaga medis
648 orang, Sanitarian 497 orang, tenaga Farmasi 468 orang, tenaga Gizi 336 orang, tenaga
Teknisi Medis 330 orang, Tenaga Fisioterapi 21 orang dan tenaga Kesehatan Masyarakat
sebanyak 354 orang. Lampiran Tabel 74 sampai dengan 78 memberikan rincian data mengenai
SDM Kesehatan yang bekerja di Puskesmas di Prov. NTT.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 terdapat berbagai sumber pembiayaan kesehatan
seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja


127
Negara (APBN), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Sumber Pemerintah Lain dengan total
anggaran sebesar Rp. 984.272.829.167,-. Alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD
Kabupaten/Kota tahun 2011 sebesar Rp. 685.872.094.600,- atau 69,7% dari total anggaran
kesehatan; sementara persentase APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten/Kota sebesar
7,60%. Untuk Alokasi angggaran kesehatan bersumber APBD Provinsi sebesar Rp. 427.566.000,-
atau 3,5% dari total anggaran kesehatan; kemudian untuk Alokasi angggaran kesehatan bersumber
APBN ke Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 sebesar Rp. 275.046.991.566,- atau 27,9%
dari total anggaran kesehatan. Untuk alokasi angggaran kesehatan bersumber Pinjaman/Hibah Luar
Negeri (PHLN) sebesar Rp. 18.003.325.999,- atau 1,8% dari total anggaran kesehatan dan alokasi
angggaran kesehatan bersumber Pemerintah Lain sebesar Rp. 4.922.851.002 atau 0,5% dari total
anggaran kesehatan. Lampiran tabel 79 menyajikan rincian alokasi anggaran kesehatan
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011.
Besaran anggaran pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi NTT tahun 2011 yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi NTT sebesar Rp. 34.611.541.650,- dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) sebesar Rp. 47.911.365.000,-. Alokasi dan realisasi pelaksanaan anggaran Dinas
Kesehatan Provinsi NTT tahun 2011 disajikan pada Tabel 5.2 di bawah ini.


128
TABEL 5.2
ALOKASI DAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2011

NO SUMBER DANA ALOKASI REALISASI %
1
APBD Dinkes Provinsi NTT :
34.611.541.650,- 30.599.179.940,- 88.41

- Belanja Tidak Langsung
15.768.813.350,- 15.046.630.600,- 95,42
- Belanja Langsung 18.842.728.300,- 15.046.630.600,- 82,54
2
APBN (Dana Dekonsentrasi)
47.911.365.000,- 43.124.092.516,- 90.01
T O T A L 82.522.906.650,-
73,723,272,456,-
89.34
Sumber : Subag. Program Data dan Evaluasi Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2011

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk bidang kesehatan Provinsi NTT
tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2011. Dalam DPA SKPD tahun 2011, jenis pembiayaan dibagi
menjadi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung untuk membiayai
gaji pokok PNS/uang representatif; Tunjungan Keluarga, Tunjangan J abatan; Tunjangan Fungsional;
Tunjangan Umum; Tunjangan Beras; Tunjangan PPH/Tunjangan Khusus; Pembulatan Gaji; iuran


129
Asuransi Kesehatan; dan Tambahan Penghasilan Peningkatan Kesejahteraan Umum. Pada tabel
5.3 disajikan data alokasi dan realisasi keuangan Belanja Langsung Dinas Kesehatan Provinsi NTT
beserta Unit Pelaksana Teknis (UPT) tahun 2011.
TABEL 5.3
ALOKASI DAN REALISASI KEUANGAN BELANJ A LANGSUNG
DINAS KESEHATAN DAN UPT LINGKUP DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT
TAHUN 2011

U R A I A N
ALOKASI REALISASI
(Rp) (Rp) %
Dinas Kesehatan Provinsi NTT
34.611.541.650,- 30.599.179.940,- 88.41
- Belanja Tidak Langsung
15.768.813.350,- 15.046.630.600,- 95,42
- Belanja Langsung
18.842.728.300,- 15.046.630.600,- 82,54
T O T A L
34.611.541.650,-

30.599.179.940,-

88.41

Pada Tabel 5.3 di atas, alokasi dan realisasi Belanja Langsung Dinas Kesehatan dan UPT
lingkup Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2011 berjumlah Rp. 34.611.541.650,- dibagi ke kantor
Dinas Kesehatan Prov. NTT, UPTD Pengembangan SDM Kesehatan Kupang, UPT Laboratorium
Kesehatan Kupang dan UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Kupang. Dari
keselurahan dana tersebut, anggaran yang terealisasi sebesar 88.41% atau Rp. 30.599.179.940,-


130
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Selain APDB, pembiayaan kesehatan juga berasal dari dana Dekonsenstrasi/APBN. Dana
APBN (Dana Dekonsentrasi) membiayai 6 program yang terdiri dari : 1). Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksana Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan; 2). Program Bina Gizi
dan Kesehatan Ibu dan Anak; 3). Program embinaan Upaya Kesehatan; 4). Program Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 5). Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan; 6). Program
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Pada tahun 2011 telah
direalisasi sebanyak 90.01% atau sebesar Rp. 43.124.092.516,- dari total dana APBN
(Dekonsentrasi) berjumlah Rp. 47.911.365.000,-. Rincian Alokasi dan realisasi dana Dekonsentrasi
tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.4.


131
TABEL 5.4
ALOKASI DAN REALISASI KEUANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJ A NEGARA (DEKONSENTRASI)
DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT TAHUN 2011

NO P R O G R A M
ALOKASI REALISASI
(Rp) (Rp) %
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Kesehatan
4.195.345.000,- 4.160.301.000,- 99,16
2 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 34.536.816.000,- 33.964.889.066,- 98,34
3 Pembinaan Upaya Kesehatan 719.883.000,- 716.913.000,- 99,59
4 Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
4.506.279.000,- 3.624.860.200 80,44
5 Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1.126.834.000,- 1.108.121.250,- 98,34
6 Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan
2.826.208.000,- 2.811.433.000,- 99,46

T O T A L

47.911.365.000,-

43.124.092.516

90.01
Pada Tabel 5.4 di disajikan Alokasi dan Realisasi Keuangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Dekonsentrasi) Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2011. Dapat dilihat bahwa
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak mendapatkan anggaran paling besar diantara


132
keenam program lainnya, hal ini disebabkan dalam program ini terdapat bantuan NICE yang
ditujukan untuk perbaikan gizi di 4 kabupaten yaitu Kota Kupang, Kab. Kupang, TTU dan Sumba
Barat.

BAB VI
P E N U T U P


133
BAB VI
P E N U T U P

Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 memberikan gambaran secara
garis besar tentang situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2011
yang mana memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah
dicapai, serta menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya kesehatan yang
dilaksanakan, yang tentunya tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan baik kepada pimpinan
dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di kabupaten/kota yang
dideskripsikan melalui data dan informasi. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang
disajikan di dalam Profil Kesehatan Provinsi Nusa tenggara Timur.
Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2011 dengan
harapan bermanfaat bagi berbagai pihak.

TABEL 1
LUAS J UMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH J IWA/RUMAH PENDUDUK
(km
2
) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA KUPANG 180,27 0 51 51 345.400 79.510 4,3 1916,0
2 KUPANG 5.417,79 160 17 177 311.400 89.308 3,5 57,5
3 TTS 3.947,00 228 12 240 451.100 109.773 4,1 114,3
4 TTU 2.669,70 160 32 192 235.200 53.081 4,4 88,1
5 BELU 2.445,60 196 12 208 360.500 83.275 4,3 147,4
6 ALOR 2.864,70 158 17 175 194.700 41.193 4,7 1,0
7 LEMBATA 1.266,39 137 7 144 120.600 27.421 4,4 95,2
8 FLORES TIMUR 1.812,82 230 20 250 238.400 51.159 4,7 131,5
9 SIKKA 1.731,90 147 13 160 307.900 73.753 4,2 177,8
10 ENDE 2.046,60 191 23 214 267.500 57.550 4,6 130,7
11 NGADA 1.645,88 87 16 103 145.900 30.276 4,8 88,6
12 NAGEKEO 1.416,96 84 16 100 133.200 26.887 5,0 92,0
13 MANGGARAI 1.669,42 132 17 149 299.000 82.447 3,6 179,1
14 MANGGARAI BARAT 2.947,46 116 5 121 226.200 49.498 4,6 76,7
15 MANGGARAI TIMUR 2.494,55 160 16 176 258.400 56.986 4,5 103,6
16 SUMBA BARAT DAYA 1.480,46 94 2 96 290.800 51.174 5,7 196,4
17 SUMBA BARAT 702,72 49 11 60 113.500 20.847 5,4 161,5
18 SUMBA TENGAH 1.868,74 43 0 43 63.900 14.128 4,5 34,2
19 SUMBA TIMUR 7.000,50 140 16 156 232.900 50.271 4,6 33,3
20 ROTE NDAO 1.280,00 81 7 88 122.600 30.046 4,1 95,8
21 SABU RAIJ UA 460,54 58 5 63 74.700 19.162 3,9 162,2
J UMLAH (KAB/KOTA) 47.350,0 2.651 315 2.966 4.793.800 1.097.745 4,4 101,2
Sumber: BPS Provinsi NTT Tahun 2011
LUAS WILAYAH, J UMLAH DESA/KELURAHAN, J UMLAH PENDUDUK, J UMLAH RUMAH TANGGA,
J UMLAH
PENDUDUK
J UMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
DESA KELURAHAN DESA+KEL.
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN
TAHUN 2011
TABEL 2
J UMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 J UMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 J UMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KOTA KUPANG 345.400 17.800
33.200 100.000 22.700 4.300
178.000
16.700 30.400 96.000 19.600 4.700
167.400 44,94 106,33
2 KUPANG 311.400 19.700
38.500 68.600 24.600 9.000
160.400
18.600 35.800 66.500 22.300 7.800
151.000 71,10 106,23
3 TTS 451.100 29.900
54.800 88.500 37.900 13.200
224.300
29.100 52.600 97.400 36.600 11.100
226.800 73,23 98,90
4 TTU 235.200 14.600
29.100 47.200 18.800 7.500
117.200
13.800 27.500 51.800 18.500 6.400
118.000 72,56 99,32
5 BELU 360.500 21.800
48.900 70.900 27.800 9.400
178.800
20.900 45.800 79.700 26.700 8.600
181.700 75,77 98,40
6 ALOR 194.700 13.100
23.300 40.200 14.200 4.900
95.700
12.300 21.500 44.200 15.500 5.500
99.000 70,64 96,67
7 LEMBATA 120.600 7.400
14.800 21.900 8.800 3.900
56.800
6.900 13.600 25.300 12.400 5.600
63.800 76,32 89,03
8 FLORES TIMUR 238.400 13.200
30.000 45.700 17.600 8.200
114.700
12.200 27.500 49.200 23.800 11.000
123.700 74,91 92,72
9 SIKKA 307.900 17.000
35.700 60.600 23.900 9.400
146.600
15.800 33.000 71.400 29.800 11.300
161.300 65,81 90,89
10 ENDE 267.500 14.700
30.400 54.200 20.300 8.200
127.800
13.700 28.400 63.800 25.200 8.600
139.700 63,61 91,48
11 NGADA 145.900 8.900
18.300 29.300 10.900 4.500
71.900
8.400 17.400 31.800 11.700 4.700
74.000 74,31 97,16
12 NAGEKEO 133.200 8.100
16.200 25.300 10.900 4.800
65.300
7.600 15.100 28.900 11.900 4.400
67.900 72,99 96,17
13 MANGGARAI 299.000 19.100
40.800 61.200 20.300 6.200
147.600
18.100 39.500 68.000 20.000 5.800
151.400 76,40 97,49
14 MANGGARAI BARAT 226.200 15.500
31.400 46.400 14.700 4.700
112.700
15.200 30.200 49.500 14.500 4.100
113.500 80,82 99,30
15 MANGGARAI TIMUR 258.400 16.400
35.700 52.100 18.400 5.900
128.500
15.700 34.000 57.800 17.400 5.000
129.900 77,35 98,92
16 SUMBA BARAT DAYA 290.800 23.900
43.100 61.600 16.400 5.400
150.400
22.300 39.400 58.200 15.700 4.800
140.400 91,44 107,12
17 SUMBA BARAT 113.500 8.300 15.300
25.600 7.300 2.500
59.000
7.800 14.200 23.400 6.800 2.300
54.500 79,87 108,26
18 SUMBA TENGAH 63.900 4.800
8.600 13.600 4.400 1.700
33.100
4.700 7.800 12.600 4.200 1.500
30.800 83,62 107,47
19 SUMBA TIMUR 232.900 16.100 27.900
53.100 17.600 6.100
120.800
15.000 25.800 50.000 15.800 5.500
112.100 70,62 107,76
20 ROTE NDAO 122.600 8.400
13.900 26.700 9.900 4.100
63.000
8.100 13.300 25.400 9.000 3.800
59.600 72,68 105,70
21 SABU RAIJ UA 74.700 5.500
9.300 15.400 5.500 2.700
38.400
5.200 9.000 14.000 5.500 2.600
36.300 84,90 105,79
J UMLAH (KAB/KOTA) 4.793.800 304.200 599.200 1.008.100 352.900 126.600 2.391.000 288.100 561.800 1.064.900 362.900 125.100 2.402.800 71,89 99,51
J UMLAH PENDUDUK MENURUT J ENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO J ENIS KELAMIN, MENURUT KABUPATEN
TAHUN 2011
RASIO
J ENIS
KELAMIN
NO KABUPATEN/KOTA
J UMLAH
PENDUDU
K
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
TABEL 3
J UMLAH PENDUDUK MENURUT J ENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
J UMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 304.200 288.100 592.300
2 5 - 9 313.000 293.800 606.800
3 10 - 14 286.200 268.000 554.200
4 15 - 19 229.900 220.900 450.800
5 20 - 24 183.100 187.100 370.200
6 25 - 29 163.000 179.900 342.900
7 30 - 34 155.000 174.100 329.100
8 35 - 39 144.000 159.900 303.900
9 40 - 44 133.100 143.000 276.100
10 45 - 49 118.900 124.200 243.100
11 50 - 54 100.000 100.900 200.900
12 55 - 59 76.900 76.900 153.800
13 60 - 64 57.100 60.900 118.000
14 65 - 69 45.200 47.000 92.200
15 70 - 74 40.200 40.000 80.200
16 75+ 41.200 38.100 79.300
TAHUN 2011
4.793.800 J UMLAH 2.391.000 2.402.800
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
J UMLAH
MELEK
HURUF
% J UMLAH
MELEK
HURUF
% J UMLAH
MELEK
HURUF
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA KUPANG 0 0 0 0 0 0 268.028 259.719 96,90
2 KUPANG 0 0 0 0 0 0 226.016 193.764 85,73
3 TTS 0 0 0 0 0 0 323.877 272.769 84,22
4 TTU 0 0 0 0 0 0 170.172 148.373 87,19
5 BELU 0 0 0 0 0 0 259.347 214.921 82,87
6 ALOR 0 0 0 0 0 0 141.622 130.434 92,10
7 LEMBATA 0 0 0 0 0 0 88.739 79.963 90,11
8 FLORES TIMUR 0 0 0 0 0 0 178.340 157.260 88,18
9 SIKKA 0 0 0 0 0 0 231.872 211.004 91,00
10 ENDE 0 0 0 0 0 0 202.761 186.783 92,12
11 NGADA 0 0 0 0 0 0 106.513 98.642 92,61
12 NAGEKEO 0 0 0 0 0 0 98.367 91.019 92,53
13 MANGGARAI 0 0 0 0 0 0 214.539 189.760 88,45
14 MANGGARAI BARAT 0 0 0 0 0 0 158.053 142.058 89,88
15 MANGGARAI TIMUR 0 0 0 0 0 0 184.619 168.926 91,50
16 SUMBA BARAT DAYA 0 0 0 0 0 0 194.698 166.292 85,41
17 SUMBA BARAT 0 0 0 0 0 0 79.362 67.735 85,35
18 SUMBA TENGAH 0 0 0 0 0 0 44.209 35.133 79,47
19 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 168.522 146.648 87,02
20 ROTE NDAO 0 0 0 0 0 0 88.088 76.760 87,14
21 SABU RAIJ UA 0 0 0 0 0 0 52.700 42.513 80,67
0 0 0 0 0 0 3.480.444 3.080.475 88,51
Sumber: SUSENAS 2010 (Statistik Sosial dan Kependudukan NTT 2010)
J UMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT J ENIS KELAMIN DAN KABUPATEN
KABUPATEN/KOTA
J UMLAH PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS
LAKI-LAKI +PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
NO
TAHUN 2010
TABEL 5
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLA
H
TIDAK
BER
SEKOLA
H LAGI
SD/MI
SMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLOMA
/ UNIV.
J UMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK
BER
SEKOLAH
LAGI
SD/MI
SMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLOMA
/ UNIV.
J UMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK
BER
SEKOLAH
LAGI
SD/MI
SMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLOMA
/ UNIV.
J UMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KOTA KUPANG 3,04 61,16 13,21 5,51 8,26 8,82 100,00 3,38 62,33 13,53 5,29 5,77 9,70 100,00 3,21 61,75 13,37 5,40 7,00 9,27 100,00
2 KUPANG 9,76 57,16 21,69 6,29 3,74 1,36 100,00 14,71 54,13 20,41 5,23 4,57 0,95 100,00 12,17 55,68 21,07 5,77 4,15 1,16 100,00
3 TTS 11,24 57,85 19,24 8,23 3,07 0,37 100,00 16,23 54,78 19,16 4,58 4,49 0,76 100,00 13,76 56,30 19,20 6,38 3,79 0,57 100,00
4 TTU 9,39 58,33 21,25 5,83 3,27 1,93 100,00 15,73 55,16 19,65 5,30 2,99 1,17 100,00 12,59 56,73 20,44 5,57 3,12 1,55 100,00
5 BELU 17,13 53,59 21,68 3,95 3,12 0,53 100,00 19,65 53,11 18,21 4,94 3,18 0,91 100,00 18,38 53,35 19,96 4,44 3,15 0,72 100,00
6 ALOR 6,13 62,05 20,19 6,29 4,43 0,91 100,00 10,12 63,02 17,30 4,80 3,58 1,18 100,00 8,20 62,55 18,69 5,51 3,99 1,05 99,99
7 LEMBATA 9,34 60,00 23,23 5,56 1,56 0,31 100,00 11,89 63,03 19,38 3,21 2,40 0,09 100,00 10,66 61,57 21,23 4,34 1,99 0,20 99,99
8 FLORES TIMUR 8,98 59,43 24,04 4,65 2,50 0,40 100,00 14,03 59,61 19,71 3,48 2,82 0,35 100,00 11,67 59,52 21,73 4,03 2,67 0,38 100,00
9 SIKKA 8,26 62,21 21,22 4,31 3,27 0,73 100,00 10,33 64,37 15,80 5,13 3,10 1,27 100,00 9,35 63,34 18,38 4,74 3,18 1,01 100,00
10 ENDE 4,69 65,00 18,06 4,62 5,28 2,35 100,00 7,60 65,67 15,20 5,05 3,74 2,74 100,00 6,25 65,35 16,53 4,85 4,46 2,56 100,00
11 NGADA 5,97 64,16 20,84 5,84 2,64 0,55 100,00 7,75 65,86 17,90 4,44 3,56 0,49 100,00 6,89 65,04 19,32 5,12 3,12 0,52 100,01
12 NAGEKEO 8,62 64,02 19,45 5,68 1,86 0,37 100,00 9,52 62,67 18,53 3,92 5,11 0,25 100,00 9,08 63,33 18,97 4,77 3,54 0,31 100,00
13 MANGGARAI 8,21 58,98 24,72 4,03 3,29 0,77 100,00 11,05 58,36 20,28 5,59 3,83 0,89 100,00 9,67 58,66 22,44 4,83 3,57 0,83 100,00
14 MANGGARAI BARAT 8,99 62,85 21,92 4,41 1,48 0,35 100,00 12,18 60,36 22,31 4,28 0,87 0,00 100,00 10,60 61,59 22,12 4,34 1,18 0,17 100,00
15 MANGGARAI TIMUR 7,41 59,33 24,72 5,29 2,80 0,45 100,00 10,69 62,78 19,15 5,08 2,15 0,15 100,00 9,04 61,04 21,96 5,18 2,48 0,31 100,01
16 SUMBA BARAT DAYA 9,97 54,50 27,85 3,84 3,51 0,33 100,00 16,23 50,29 24,27 5,41 3,68 0,12 100,00 13,03 52,44 26,11 4,60 3,59 0,23 100,00
17 SUMBA BARAT 11,06 52,19 26,07 6,35 3,79 0,54 100,00 12,72 50,44 24,15 6,80 5,49 0,40 100,00 11,86 51,35 25,14 6,57 4,61 0,47 100,00
18 SUMBA TENGAH 15,84 51,72 27,08 2,71 2,29 0,36 100,00 16,92 46,70 26,95 5,65 3,63 0,15 100,00 16,35 49,34 27,02 4,10 2,93 0,26 100,00
19 SUMBA TIMUR 7,83 62,07 19,68 5,79 3,40 1,23 100,00 13,22 56,02 19,75 5,17 4,19 1,65 100,00 10,41 59,18 19,71 5,49 3,78 1,43 100,00
20 ROTE NDAO 9,58 61,97 18,19 6,01 2,51 1,74 100,00 11,45 59,75 19,31 4,34 4,28 0,87 100,00 10,53 60,85 18,75 5,17 3,40 1,30 100,00
21 SABU RAIJ UA 18,17 50,69 22,66 5,20 3,02 0,26 100,00 23,94 47,29 19,60 4,67 4,28 0,22 100,00 20,94 49,05 21,19 4,95 3,63 0,24 100,00
J UMLAH (KAB/KOTA) 9,43 59,08 21,31 5,29 3,48 1,41 100,00 12,55 58,28 19,06 4,91 3,70 1,50 100,00 11,01 58,67 20,17 5,10 3,59 1,46 100,00
Sumber: SUSENAS 2010 (Statistik Sosial dan Kependudukan NTT 2010)
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATA
NO KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2010
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKA
TABEL 6

HIDUP MATI HIDUP +MATI HIDUP MATI HIDUP +MATI HIDUP MATI HIDUP +MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 0 0 0 0 6.878 26 6.904
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0 0 6.631 95 6.726
3 TTS 28 4.408 49 4.457 3.539 43 3.582 7.947 92 8.039
4 TTU 26 2865 92 2.957 2579 58 2637 5.444 150 5.594
5 BELU 28 4.030 97 4.127 3.671 68 3.739 7.701 165 7.866
6 ALOR 22 1.493 19 1.512 2.223 21 2.244 3.716 40 3.756
7 LEMBATA 9 1.291 23 1.314 1.172 18 1.190 2.463 41 2.504
8 FLORES TIMUR 20 2.401 45 2.446 2.144 31 2.175 4.545 76 4.621
9 SIKKA 23 0 0 0 0 0 0 6.121 81 6.202
10 ENDE 23 0 0 0 0 0 0 5.442 91 5.533
11 NGADA 10 1.508 18 1.526 1.418 16 1.434 2.926 34 2.960
12 NAGEKEO 7 1.381 27 1.408 1.275 27 1.302 2.656 54 2.710
13 MANGGARAI 17 3.200 31 3.231 2.855 36 2.891 6.055 67 6.122
14 MANGGARAI BARAT 12 2.270 40 2.310 2.201 40 2.241 4.471 80 4.551
15 MANGGARAI TIMUR 20 2.581 65 2.646 2.499 49 2.548 5.080 114 5.194
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0 0 0 0 5.226 60 5.286
17 SUMBA BARAT 7 1.213 18 1.231 1.210 10 1.220 1.697 30 1.727
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 1.168 13 1.181
19 SUMBA TIMUR 20 2.558 52 2.610 2.354 37 2.391 4.912 89 5.001
20 ROTE NDAO 13 1.277 29 1.306 1.227 25 1.252 2.504 54 2.558
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 1.047 9 1.056
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 32.476 605 33.081 30.367 479 30.846 94.630 1.461 96.091
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 18,3 15,5 15,2
Sumber: Profil Dinkes. Kab/Kota Tahun 2011
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TAHUN 2011
J UMLAH KELAHIRAN MENURUT J ENIS KELAMIN DI KABUPATEN/KOTA
LAKI-LAKI LAKI-LAKI +PEREMPUAN
J UMLAH KELAHIRAN
NO KABUPATEN/KOTA
J UMLAH
PUSKESMAS
PEREMPUAN
TABEL 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 0 0 0 0 37 0 37
2 KUPANG 24 46 7 53 42 10 52 88 17 105
3 TTS 28 0 0 0 0 0 0 66 0 66
4 TTU 26 92 8 100 58 2 60 150 10 160
5 BELU 28 35 22 57 47 8 55 82 30 112
6 ALOR 22 29 0 29 49 0 49 78 0 78
7 LEMBATA 9 10 3 13 18 1 19 28 4 32
8 FLORES TIMUR 20 44 5 49 29 4 33 73 9 82
9 SIKKA 23 0 0 0 0 0 0 65 1 66
10 ENDE 23 0 0 0 0 0 0 29 0 29
11 NGADA 10 22 2 24 31 2 33 53 4 57
12 NAGEKEO 7 10 1 11 7 4 11 17 5 22
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 0 63 12 75
14 MANGGARAI BARAT 12 34 4 38 17 7 24 51 11 62
15 MANGGARAI TIMUR 20 15 2 17 16 1 17 31 3 34
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0 0 0 0 64 15 79
17 SUMBA BARAT 7 13 10 23 18 11 29 31 21 52
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 55 3 58
19 SUMBA TIMUR 20 40 8 48 22 5 27 62 13 75
20 ROTE NDAO 13 49 14 63 3 16 19 52 30 82
20 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 35 2 37
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 439 86 525 357 71 428 1.210 190 1.400
13,5 2,6 16,2 11,8 2,3 14,1 12,8 2,0 14,8
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI +PEREMPUAN
BAYI ANAK BALITA BALITA
LAKI - LAKI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
J UMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK BALITA BAYI ANAK BALITA
TAHUN 2011
J UMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 10 6.878 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4 4 0 0 6 6
2 KUPANG 24 6.631 0 1 - - 2 8 1 11 - - 1 1 2 9 2 13
3 TTS 28 7.947 0 2 - 2 - 12 3 15 1 2 3 6 1 16 6 23
4 TTU 26 5.444 0 2 1 3 0 4 1 5 0 3 1 4 0 9 3 12
5 BELU 28 7.701 0 2 1 3 2 5 1 8 0 4 1 5 2 11 3 16
6 ALOR 22 3.716 0 1 0 1 0 8 2 10 0 1 1 2 0 10 3 13
7 LEMBATA 9 2.463 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2 0 0 4 4
8 FLORES TIMUR 20 4.545 0 1 0 1 0 5 0 5 0 1 0 1 0 7 0 7
9 SIKKA 23 6.121 0 1 2 3 0 1 2 3 1 1 0 2 1 3 4 8
10 ENDE 23 5.442 0 0 0 0 0 0 9 9 0 0 0 0 0 0 9 9
11 NGADA 10 2.926 0 2 0 2 0 1 0 1 0 2 0 2 0 5 0 5
12 NAGEKEO 7 2.656 0 1 0 1 0 4 0 4 0 0 0 0 0 5 0 5
13 MANGGARAI 17 6.055 0 1 3 4 0 4 2 6 0 1 0 1 0 6 5 11
14 MANGGARAI BARAT 12 4.471 9 0 0 9 0 9 0 9 0 1 0 1 0 10 0 10
15 MANGGARAI TIMUR 20 5.080 0 1 0 1 2 8 3 13 0 0 0 0 2 9 3 14
16 SUMBA BARAT DAY 10 5.226 0 0 0 0 0 0 11 11 0 0 0 0 0 0 11 11
17 SUMBA BARAT 7 1.697 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 1 1 0 3 1 4
18 SUMBA TENGAH 6 1.168 0 0 0 0 0 3 0 3 1 0 0 1 1 3 0 4
19 SUMBA TIMUR 20 4.912 2 5 0 7 0 6 3 9 0 3 1 4 2 14 4 20
20 ROTE NDAO 13 2.504 0 0 1 1 0 1 2 3 1 0 1 1 1 1 4 6
21 SABU RAIJUA 6 1.047 0 0 0 1 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 341 94.630 11 20 8 39 6 82 42 138 4 19 16 38 12 121 68 208
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 219,8
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nif
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populas
TAHUN 2011
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KABUPATEN/KOTA
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKE
SMAS
JUMLAH
LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS
TABEL 9
J UMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
J UMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 KOTA KUPANG 10 97.963 7
2 KUPANG 24 33.267 2
3 TTS 28 84.700 5
4 TTU 26 83.166 3
5 BELU 28 70.700 6
6 ALOR 22 36.400 2
7 LEMBATA 9 22.200 6
8 FLORES TIMUR 20 43.200 5
9 SIKKA 23 52.700 3
10 ENDE 23 48.179 3
11 NGADA 10 27.200 13
12 NAGEKEO 7 24.300 4
13 MANGGARAI 17 59.900 3
14 MANGGARAI BARAT 12 46.900 1
15 MANGGARAI TIMUR 20 24.171 2
16 SUMBA BARAT DAYA 10 128.238 2
17 SUMBA BARAT 7 23.600 2
18 SUMBA TENGAH 6 13.400 3
19 SUMBA TIMUR 20 44.000 2
20 ROTE NDAO 13 22.300 2
21 SABU RAIJ UA 6 14.800 2
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 1.001.284 78
Keterangan:
J umlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
J UMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011
TABEL 10
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA KUPANG 10 178.000 167.400 345.400 96 72 168 0 1 1 96 73 169 54 44 49 0 0 14
2 KUPANG 24 160.400 151.000 311.400 38 39 77 0 0 0 38 39 77 24 26 25 0 0 1
3 TTS 28 224.300 226.800 451.100 54 59 302 0 0 0 54 59 302 24 26 67 0 0 8
4 TTU 26 117.200 118.000 235.200 48 25 25 0 0 0 48 25 25 41 21 11 0 0 3
5 BELU 28 178.800 181.700 360.500 62 65 70 0 0 0 62 65 70 35 36 19 0 0 12
6 ALOR 22 95.700 99.000 194.700 34 30 64 0 0 0 34 30 64 36 30 33 0 0 9
7 LEMBATA 9 56.800 63.800 120.600 65 76 141 1 2 3 66 78 144 116 122 119 0 0 4
8 FLORES TIMUR 20 114.700 123.700 238.400 17 16 33 0 0 0 17 16 33 15 13 14 0 0 2
9 SIKKA 23 146.600 161.300 307.900 46 51 97 1 1 2 47 52 99 32 32 32 0 0 2
10 ENDE 23 127.800 139.700 267.500 30 17 47 0 2 2 30 19 49 23 14 18 0 0 3
11 NGADA 10 71.900 74.000 145.900 29 20 49 0 0 0 29 20 49 40 27 34 0 0 1
12 NAGEKEO 7 65.300 67.900 133.200 16 13 29 0 0 0 16 13 29 101 90 97 0 0 3
13 MANGGARAI 17 147.600 151.400 299.000 26 10 36 0 0 0 26 10 36 18 7 12 0 0 1
14 MANGGARAI BARAT 12 112.700 113.500 226.200 33 26 59 0 0 0 33 26 59 29 23 26 0 0 0
15 MANGGARAI TIMUR 20 128.500 129.900 258.400 9 11 20 0 0 0 9 11 20 7 8 8 0 0 1
16 SUMBA BARAT DAYA 10 150.400 140.400 290.800 64 52 116 0 0 0 64 52 116 361 346 40 0 0 1
17 SUMBA BARAT 7 59.000 54.500 113.500 36 27 63 0 0 0 36 27 63 61 50 56 0 0 4
18 SUMBA TENGAH 6 33.100 30.800 63.900 20 9 29 0 0 0 20 9 29 60 29 45 0 0 0
19 SUMBA TIMUR 20 120.800 112.100 232.900 53 13 66 0 0 0 53 13 66 44 12 28 0 0 0
20 ROTE NDAO 13 63.000 59.600 122.600 21 22 43 0 0 0 21 22 43 33 37 35 0 0 4
21 SABU RAIJ UA 6 38.400 36.300 74.700 1 2 3 - 1 2 3 3 6 4 0 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2.391.000 2.402.800 4.793.800 798 655 1.537 2 6 8 800 661 1.545 33 28 32 0 0 73
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 33,4 27,3 32,1 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 1,5
Keterangan:
J umlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS BARU +
KASUS LAMA
J UMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
J UMLAH KASUS TB PARU
PREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
J UMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARU NO
J UMLAH PENDUDUK
KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA
TAHUN 2011
TABEL 11
L P L +P L P L +P L P L +P L P L +P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 10 374 352 725 0 0 2.625 189 111 300 50,6 31,6 41,4
2 KUPANG 24 337 317 654 0 0 1.734 118 79 197 35,0 24,9 30,1
3 TTS 28 471 476 947 0 0 2.722 165 128 293 35,0 26,9 30,9
4 TTU 26 246 248 494 0 0 3.391 117 82 199 47,5 33,1 40,3
5 BELU 28 375 382 757 0 0 7.184 345 304 649 91,9 79,7 85,7
6 ALOR 22 201 208 409 0 0 621 80 53 133 39,8 25,5 32,5
7 LEMBATA 9 119 134 253 0 0 1.849 92 81 173 77,1 60,5 68,3
8 FLORES TIMUR 20 241 260 501 0 0 2.184 84 54 138 34,9 20,8 27,6
9 SIKKA 23 308 339 647 0 0 4.172 171 150 321 55,5 44,3 49,6
10 ENDE 23 268 293 562 0 0 1.961 69 59 128 25,7 20,1 22,8
11 NGADA 10 151 155 306 0 0 3.100 57 35 92 37,8 22,5 30,0
12 NAGEKEO 7 137 143 280 0 0 924 44 43 87 32,1 30,2 31,1
13 MANGGARAI 17 310 318 628 0 0 1.069 65 48 113 21,0 15,1 18,0
14 MANGGARAI BARAT 12 237 238 475 0 0 593 67 30 97 28,3 12,6 20,4
15 MANGGARAI TIMUR 20 270 273 543 0 0 877 50 43 93 18,5 15,8 17,1
16 SUMBA BARAT DAYA 10 316 295 611 0 0 1.829 162 130 292 51,3 44,1 47,8
17 SUMBA BARAT 7 124 114 238 0 0 2.431 163 137 300 131,6 119,7 125,9
18 SUMBA TENGAH 6 70 65 134 0 0 617 63 34 97 90,6 52,6 72,3
19 SUMBA TIMUR 20 254 235 489 0 0 2.759 212 137 349 83,6 58,2 71,4
20 ROTE NDAO 13 132 125 257 0 0 890 33 30 63 24,9 24,0 24,5
21 SABU RAIJ UA 6 81 76 157 0 0 945 22 37 59 27,3 48,5 37,6
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 5.021 5.046 10.067 0 0 44.477 2.368 1.805 4.173 47,2 35,8 41,5
Keterangan:
J UMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS
(CDR)
BTA (+)
J UMLAH PERKIRAAN KASUS
BARU
KLINIS/SUSPEK
TABEL 12
J UMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+MENURUT J ENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA
L P L +P
J UMLAH J UMLAH J UMLAH J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA KUPANG 10 34 29 63 0 0 0 0 44 69,8 0 0 0 0 7 11,11 0,0 0,0 81,0
2 KUPANG 24 29 28 57 0 0 0 0 43 75,4 0 0 0 0 12 21,05 0,0 0,0 96,5
3 TTS 28 39 38 77 0 0 0 0 48 62,3 0 0 0 0 18 23,38 0,0 0,0 85,7
4 TTU 26 32 21 53 0 0 0 0 51 96,2 0 0 0 0 2 3,77 0,0 0,0 100,0
5 BELU 28 31 37 68 0 0 0 0 52 76,5 0 0 0 0 8 11,76 0,0 0,0 88,2
6 ALOR 22 19 11 30 0 0 0 0 20 66,7 0 0 0 0 2 6,67 0,0 0,0 73,3
7 LEMBATA 9 15 16 31 0 0 0 0 25 80,6 0 0 0 0 5 16,13 0,0 0,0 96,8
8 FLORES TIMUR 20 8 13 21 0 0 0 0 19 90,5 0 0 0 0 0 0,00 0,0 0,0 90,5
9 SIKKA 23 37 43 80 0 0 0 0 70 87,5 0 0 0 0 4 5,00 0,0 0,0 92,5
10 ENDE 23 19 12 31 0 0 0 0 28 90,3 0 0 0 0 1 3,23 0,0 0,0 93,5
11 NGADA 10 7 3 10 0 0 0 0 10 100,0 0 0 0 0 0 0,00 0,0 0,0 100,0
12 NAGEKEO 7 12 12 24 0 0 0 0 18 75,0 0 0 0 0 3 12,50 0,0 0,0 87,5
13 MANGGARAI 17 17 4 21 0 0 0 0 19 90,5 0 0 0 0 12 57,14 0,0 0,0 147,6
14 MANGGARAI BARAT 12 22 16 38 0 0 0 0 34 89,5 0 0 0 0 1 2,63 0,0 0,0 92,1
15 MANGGARAI TIMUR 20 7 6 13 0 0 0 0 9 69,2 0 0 0 0 2 15,38 0,0 0,0 84,6
16 SUMBA BARAT DAYA 10 59 46 105 0 0 0 0 95 90,5 0 0 0 0 9 8,57 0,0 0,0 99,0
17 SUMBA BARAT 7 32 21 53 0 0 0 0 39 73,6 0 0 0 0 0 0,00 0,0 0,0 73,6
18 SUMBA TENGAH 6 19 7 26 0 0 0 0 26 100,0 0 0 0 0 0 0,00 0,0 0,0 100,0
19 SUMBA TIMUR 20 37 22 59 0 0 0 0 58 98,3 0 0 0 0 1 1,69 0,0 0,0 100,0
20 ROTE NDAO 13 12 11 23 0 0 0 0 8 34,8 0 0 0 0 2 8,70 0,0 0,0 43,5
21 SABU RAIJ UA 6 1 2 3 0 0 0 0 3 100,0 0 0 0 0 0 0,00 0,0 0,0 100,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 488 398 886 0 0 0 0 719 81,2 0 0 0 0 89 10,05 0,0 0,0 91,2
Keterangan:
P
TAHUN 2011
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKES
MAS
TB PARU
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)
P L +P
KESEMBUHAN
L L +P
PENGOBATAN LENGKAP
L
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L+P L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 10 0 0 20.302 0 0 2.030 0 0,0 0 0,0 119 5,9
2 KUPANG 24 0 0 32.455 0 0 3.246 86 0,0 79 0,0 165 5,1
3 TTS 28 25.955 35.864 61.819 2.596 3.586 6.182 0 0,0 0 0,0 841 13,6
4 TTU 26 10.177 9.444 19.621 1.018 944 1.962 98 9,6 107 11,3 205 10,4
5 BELU 28 14.945 19.120 34.065 1.495 1.912 3.407 151 10,1 177 9,3 328 9,6
6 ALOR 22 6.497 8.116 14.613 650 812 1.461 93 0,0 92 11,3 185 12,7
7 LEMBATA 9 6.743 6.241 12.984 674 624 1.298 186 27,6 200 32,0 386 29,7
8 FLORES TIMUR 20 10.024 11.073 21.097 1.002 1.107 2.110 485 48,4 447 40,4 932 44,2
9 SIKKA 23 0 0 28.635 0 0 2.864 0 0,0 0 0,0 544 19,0
10 ENDE 23 14.705 13.808 28.513 1.471 1.381 2.851 175 11,9 302 21,9 477 16,7
11 NGADA 10 6.318 7.319 13.637 632 732 1.364 73 11,6 65 8,9 138 10,1
12 NAGEKEO 7 5.960 6.111 12.071 596 611 1.207 10 1,7 16 2,6 26 2,2
13 MANGGARAI 17 14.604 14.692 29.296 1.460 1.469 2.930 181 12,4 138 9,4 319 10,9
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 26.901 0 0 2.690 56 0,0 75 0,0 131 4,9
15 MANGGARAI TIMUR 20 14.371 15.110 29.481 1.437 1.511 2.948 38 2,6 26 1,7 64 2,2
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 34.432 0 0 3.443 0 0,0 0 0,0 406 11,8
17 SUMBA BARAT 7 7.074 6.684 13.758 707 668 1.376 42 5,9 42 6,3 84 6,1
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 8.925 0 0 893 0 0,0 0 0,0 190 21,3
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 23.054 0 0 2.305 0 0,0 0 0,0 1.397 60,6
20 ROTE NDAO 13 7.103 7.063 14.166 710 706 1.417 45 6,3 54 7,6 99 7,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 6.475 0 0 648 0 0,0 0 0,0 12 1,9
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 144.476 160.645 486.300 14.448 16.065 48.630 1.719 11,9 1.820 11,3 7.048 14,5
Keterangan:
TAHUN 2011
J UMLAH BALITA J UMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L +P
TABEL 14

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 10 0 0 57 0 0 8 0 0 1.511 0 0 1
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TTS 28 14 11 25 10 5 15 183 998 1.181 13 5 18
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BELU 28 38 35 73 56 30 86 283 916 1.199 9 6 15
6 ALOR 22 10 10 20 0 0 0 0 223 223 0 0 16
7 LEMBATA 9 6 3 9 2 1 3 40 105 145 2 1 3
8 FLORES TIMUR 20 4 1 5 10 4 14 1 17 18 3 1 4
9 SIKKA 23 10 12 22 35 10 45 0 0 0 13 4 17
10 ENDE 23 0 3 3 7 1 8 25 72 97 7 1 8
11 NGADA 10 2 2 4 6 4 10 0 59 59 18 12 30
12 NAGEKEO 7 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0
13 MANGGARAI 17 0 5 5 8 2 10 118 112 0 3 0 3
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI TIMUR 20 1 2 3 2 1 3 0 0 0 2 0 2
16 SUMBA BARAT DAYA 10 8 3 11 8 3 11 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 7 0 0 1 0 0 0 0 0 1
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA TIMUR 20 0 1 1 14 3 17 0 0 0 3 1 4
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 22 19 41 0 0 0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 93 88 247 160 65 234 672 2.521 4.474 73 31 122
Ket: J umlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
J UMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
J UMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT J ENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL LAINNYA
A I D S
J UMLAH KASUS BARU
NO H I V
TAHUN 2011
TABEL 15
L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD RUTENG 1.748 403 2.151 1.748 100 403 100 2.151 100 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 RS. ST. RAFAEL CANCAR 247 87 334 247 100 87 100 334 100 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 RSUD Larantuka 415 110 525 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 PMI Cabang Ende 878 372 1.250 878 100 371 100 1.249 100 4 0,5 4 1,1 8 0,6
5 RSUD Bajawa 1.219 408 1.627 1.219 100 408 100 1.627 100 8 0,7 0 0,0 8 0,5
6 RSUD Atambua 1.540 686 2.226 1.540 100 686 100 2.226 100 5 0,3 0 0,0 5 0,2
7 RSUD dr. TC. Hillers 0 0 1.835 0 0,0 0 0,0 2.150 117 0 0,0 0 0,0 11 0,5
8 RSUD Soe 0 0 1.002 0 0,0 0 0,0 71 7,1 4 0,0 1 0,0 5 7,0
9 RSUD Kalabahi 532 400 932 532 100 400 100 932 100 4 1 0 0,0 4 0,4
J UMLAH 6.579 2.466 11.882 6.164 94 2.355 95 10.740 90 25 0 5 0 41 0

PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV MENURUT J ENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
POSITIF HIV
L +P L P L +P
J UMLAH PENDONOR
TAHUN 2011
TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L+P L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 10 178.000 167.400 345.400 7.529 7.081 14.610 0 0,0 0 0,0 6.732 46,1
2 KUPANG 24 160.400 151.000 311.400 6.785 6.387 13.172 678 10,0 793 12,4 1.471 11,2
3 TTS 28 224.300 226.800 451.100 9.488 9.594 19.082 5.873 61,9 5.925 61,8 11.798 61,8
4 TTU 26 117.200 118.000 235.200 4.809 4.885 9.694 1.813 37,7 1.314 26,9 3.127 32,3
5 BELU 28 178.800 181.700 360.500 7.563 7.686 15.249 4.762 63,0 4.777 62,2 9.539 62,6
6 ALOR 22 95.700 99.000 194.700 3.832 4.031 7.863 2.980 77,8 4.078 101,2 7.058 89,8
7 LEMBATA 9 56.800 63.800 120.600 2.403 2.699 5.101 1.051 43,7 1.090 40,4 2.141 42,0
8 FLORES TIMUR 20 114.700 123.700 238.400 4.852 5.233 10.084 1.957 40,3 2.149 41,1 4.106 40,7
9 SIKKA 23 146.600 161.300 307.900 6.201 6.823 13.024 0 0,0 0 0,0 7.060 54,2
10 ENDE 23 127.800 139.700 267.500 5.238 5.786 11.024 0 0,0 0 0,0 9.206 83,5
11 NGADA 10 71.900 74.000 145.900 3.041 3.130 6.172 1.367 44,9 1.466 46,8 2.833 45,9
12 NAGEKEO 7 65.300 67.900 133.200 2.683 2.821 5.504 1.535 57,2 1.613 57,2 3.148 57,2
13 MANGGARAI 17 147.600 151.400 299.000 6.243 6.404 12.648 4.073 65,2 4.071 63,6 8.144 64,4
14 MANGGARAI BARAT 12 112.700 113.500 226.200 4.767 4.801 9.568 2.658 55,8 2.707 56,4 5.365 56,1
15 MANGGARAI TIMUR 20 128.500 129.900 258.400 5.436 5.495 10.930 1.887 34,7 2.191 39,9 4.078 37,3
16 SUMBA BARAT DAYA 10 150.400 140.400 290.800 6.362 5.939 12.301 0 0,0 0 0,0 5.649 45,9
17 SUMBA BARAT 7 59.000 54.500 113.500 2.496 2.305 4.801 1.305 52,3 1.229 53,3 2.534 52,8
18 SUMBA TENGAH 6 33.100 30.800 63.900 1.400 1.303 2.703 595 42,5 979 75,1 1.574 58,2
19 SUMBA TIMUR 20 120.800 112.100 232.900 5.110 4.742 9.852 0 0,0 0 0,0 9.327 94,7
20 ROTE NDAO 13 63.000 59.600 122.600 2.665 2.521 5.186 2.442 91,6 2.665 105,7 5.107 98,5
21 SABU RAIJ UA 6 38.400 36.300 74.700 1.624 1.535 3.160 0 0,0 0 0,0 1.049 33,2
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2.391.000 2.402.800 4.793.800 100.528 101.201 201.728 34.976 34,8 37.047 36,6 111.046 55,0
Ket: J umlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TAHUN 2011
P L +P L
J UMLAH PENDUDUK
DIARE
J UMLAH PERKIRAAAN KASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 10 0 0 0 8 0 8 8 0 8 1 1 2 20 18 38 21 19 40 29 19 48
2 KUPANG 24 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 2 4 6 2 4 6 3 5 8
3 TTS 28 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5 1 6 5 1 6 6 1 7
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BELU 28 2 1 3 3 12 15 5 13 18 0 3 3 17 12 29 17 15 32 22 28 50
6 ALOR 22 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 12 0 12 12 0 12 13 0 13
7 LEMBATA 9 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 7 11 18 7 11 18 7 13 20
8 FLORES TIMUR 20 0 2 2 1 2 3 1 4 5 1 8 9 2 2 4 3 10 13 4 14 18
9 SIKKA 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 4 7 4 4 8 4 4 8
10 ENDE 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
11 NGADA 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
14 MANGGARAI BARAT 12 1 0 1 11 2 13 12 2 14 1 0 1 12 22 34 13 22 35 25 24 49
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA TIMUR 20 2 2 4 26 19 45 28 21 49 5 2 7 33 31 64 38 33 71 66 54 120
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 SABU RAIJUA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 341 5 5 10 52 38 90 57 43 100 9 15 24 114 105 219 123 120 243 180 163 343
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/ NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK 7,53 6,78 7,16

TAHUN 2011
NO
KABUPATEN/
KOTA
PUSKES
MAS
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MB
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 10 29 19 48 1 3,4 1 5,3 2 4,2 1 3,4 0 0,0 1 2,1
2 KUPANG 24 3 5 8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 6 1 7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0,0 1 0,0 2 0,0
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 22 28 50 2 9,1 4 14,3 6 12,0 2 9,1 1 3,6 3 6,0
6 ALOR 22 13 0 13 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 LEMBATA 9 7 13 20 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
8 FLORES TIMUR 20 4 14 18 1 25,0 10 71,4 11 61,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 SIKKA 23 4 4 8 1 25,0 0 0,0 1 12,5 1 25,0 0 0,0 1 12,5
10 ENDE 23 0 1 1 0 0 1 100,0 1 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 NGADA 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 MANGGARAI 17 1 0 1 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 MANGGARAI BARAT 12 25 24 49 2 8,0 0 0,0 2 0,0 1 0,0 0 0,0 1 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 10 0,0 10 0,0 20 0,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 66 54 120 7 10,6 4 7,4 11 9,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 180 163 343 14 7,8 20 12,3 34 9,9 1 0,6 0 0,0 28 8,2
L
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT J ENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA
PENDERITA KUSTA
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
TAHUN 2011
TABEL 19

J UMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 19 0 0 59 0 0 78
2 KUPANG 24 0 0 2 0 0 9 0 0 11
3 TTS 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BELU 28 0 0 10 0 0 18 0 0 28
6 ALOR 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 LEMBATA 9 0 0 0 0 0 6 0 0 6
8 FLORES TIMUR 20 0 0 3 0 0 12 0 0 15
9 SIKKA 23 0 0 1 0 0 12 0 0 13
10 ENDE 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 NGADA 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 2 0 0 0 0 0 2
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 2 0 0 0 0 0 2
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 39 0 0 116 0 0 155
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0 0 0,32

TAHUN 2011
KASUS TERCATAT
PB MB J UMLAH
TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT J ENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
-1 -2
L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA KUPANG 10 0 0 19 0 0 0 0 18 94,7 0 0 59 0 0,0 0 0,0 47 79,7
2 KUPANG 24 1 1 2 1 0,0 1 0,0 2 0,0 0 0 9 0 0,0 0 0,0 4 0,0
3 TTS 28 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0 5 1 0 0 0,0 0 0,0 0 0
4 TTU 26 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 0 0 10 0 0 0 0 8 80,0 0 0 18 0 0 0 0 18 100,0
6 ALOR 22 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 LEMBATA 9 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 6 0 0 0 0 6 100,0
8 FLORES TIMUR 20 2 1 3 2 100,0 1 0,0 3 0,0 0 0 12 0 0 0 0 12 100,0
9 SIKKA 23 1 0 1 2 200,0 2 0 0 0,0 0 0 12 0 0 9 0 10 83,3
10 ENDE 23 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 NGADA 10 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 MANGGARAI BARAT 12 1 1 2 1 0,0 1 0,0 2 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 2 0 2 2 0,0 0 0,0 2 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 2 1 0 0 0,0 0 0,0 0 0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 7 3 39 9 128,6 7 233,3 35 89,7 7 2 116 0 0,0 9 450,0 97 83,6

Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2
X =tahun data.
TAHUN 2011
L +P
RFT MB
L P L P
PENDERITA PB PENDERITA MB
RFT PB
L +P
TABEL 21
J UMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
J UMLAH KASUS PD3I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TTS 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BELU 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 ALOR 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 LEMBATA 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 FLORES TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SIKKA 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 ENDE 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 NGADA 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUMBA BARAT DAY 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0 0,0 0,0
TAHUN 2011
J UMLAH KASUS MENING-
GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
GAL
PERTUSIS NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
DIFTERI
GAL
TABEL 22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KOTA KUPANG 10 0 0 169 0 0 0 0 0 0 0
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TTS 28 9 2 11 0 0 0 0 0 0 0
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BELU 28 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0
6 ALOR 22 111 112 223 0 0 0 0 0 0 0
7 LEMBATA 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 FLORES TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SIKKA 23 0 0 32 0 0 0 0 0 0 0
10 ENDE 23 9 2 11 0 0 0 0 0 0 0
11 NGADA 10 99 98 197 1 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 309 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA TIMUR 20 4 6 10 0 0 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 234 223 967 1 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,1
J UMLAH KASUS PD3I
J UMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
CAMPAK
J UMLAH KASUS
MENINGGAL
POLIO HEPATITIS B
TAHUN 2011
TABEL 23

J UMLAH KASUS DBD MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 251 0 0 6 0 0 2,4
2 KUPANG 24 0 0 10 0 0 0 0 0 0
3 TTS 28 0 1 1 0 0 0 0 0 0
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BELU 28 6 2 8 0 0 0 0 0 0
6 ALOR 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 LEMBATA 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 FLORES TIMUR 20 0 1 1 0 0 0 0 0 0
9 SIKKA 23 31 26 57 0 1 1 0 3,8 1,8
10 ENDE 23 27 11 38 1 0 1 3,7 0 2,6
11 NGADA 10 1 0 1 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 1 4 5 0 0 0 0 0 0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 29 23 52 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 95 68 424 1 1 8 3,7 3,8 6,8
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 4,0 2,8 8,8
Ket: J umlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TAHUN 2011
NO KABUPATEN/KOTA MENINGGAL CFR (%) J UMLAH KASUS PUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24

MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 10 0 0 165 0 0 6.391 571 406 977 0 0 0 0 0 0,0
2 KUPANG 24 0 0 4.458 0 0 4.744 1.510 1.350 2.860 0 0 0 0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 7.031 0 0 16.274 5.586 5.724 11.310 0 0 26 0 0 0,1
4 TTU 26 0 0 22 0 0 14.886 753 662 1.415 0 0 0 0 0 0,0
5 BELU 28 0 0 829 0 0 58.131 4.813 4.998 9.811 2 3 5 0 0 0,0
6 ALOR 22 0 0 2.385 0 0 5.072 1.682 1.735 3.417 0 0 0 0 0 0,0
7 LEMBATA 9 0 0 5.496 0 0 35.050 8.667 11.596 20.263 2 1 3 0 0 0,0
8 FLORES TIMUR 20 0 0 274 0 0 10.186 1.378 1.800 3.178 1 1 2 0 0 0,0
9 SIKKA 23 0 0 16.437 0 0 50.084 8.354 10.863 19.217 0 0 0 0 0 0,0
10 ENDE 23 0 0 12.354 0 0 32.366 3.508 4.924 8.432 0 0 0 0 0 0,0
11 NGADA 10 0 0 4.624 0 0 12.257 997 1.251 2.248 0 1 1 0 0 0,01
12 NAGEKEO 7 0 0 7.849 0 0 13.985 2.223 2.500 4.723 0 0 0 0 0 0,0
13 MANGGARAI 17 0 0 2.508 0 0 14.592 259 238 497 0 0 0 0 0 0,0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 1.902 0 0 10.286 1.263 1.583 2.846 0 0 0 0 0 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 907 0 0 2.600 419 388 807 0 0 0 0 0 0,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 16.360 0 0 24.018 3.986 4.845 8.831 0 0 0 0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 1.750 0 0 13.228 1.089 1.176 2.265 0 0 0 0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 6.774 0 0 21.546 2.609 2.862 5.471 0 0 0 0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 3.806 0 0 11.610 2.584 2.559 5.143 0 0 0 0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 0 0 1.244 0 0 5.727 1.058 914 1.972 2 1 3 0 0 0,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 2.200 0 0 2.461 1.544 1.267 2.811 0 0 0 0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 99.375 0 0 365.494 54.853 63.641 118.494 7 7 40 0 0 0,0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0,0 0,0 76,2 22,9 26,5 24,7
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
(MIKROSKOPIS)
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS CFR MENINGGAL HASIL POSITIF YANG
DIPERIKSA SD
TAHUN 2011
PENDERITA
TABEL 25

L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA KUPANG 10 0 0 0 0 0 0
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0 0
3 TTS 28 0 0 0 0 0 0
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0
5 BELU 28 1 0 1 19 5 24
6 ALOR 22 0 0 0 0 0 0
7 LEMBATA 9 0 0 0 0 0 0
8 FLORES TIMUR 20 0 0 0 0 0 0
9 SIKKA 23 0 0 0 0 0 4.431
10 ENDE 23 8 8 16 83 69 152
11 NGADA 10 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 8 18 26
13 MANGGARAI 17 0 1 1 0 1 1
14 MANGGARAI BARAT 12 2 0 2 0 0 0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 0 0 0 0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 5 4 9 5 4 9
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 16
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO 13 7 6 13 13 12 25
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 23 19 42 128 109 4.684
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 5 5 98

TAHUN 2011
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
J UMLAH SELURUH KASUS KASUS BARU DITEMUKAN NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
L P L +P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 10 0 0 6.904 0 0,0 0 0,0 3.689 53,4 0 0,0 0 0,0 326 8,8
2 KUPANG 24 0 0 6.631 1.449 0,0 1.242 0,0 2.691 40,6 0 0,0 0 0,0 19 0,7
3 TTS 28 4.408 3.539 7.947 0 0,0 0 0,0 6.301 79,3 123 0,0 147 0,0 270 4,3
4 TTU 26 2.865 2.579 5.444 2.783 97,1 2.531 98,1 5.314 97,6 147 5,3 159 6,3 306 5,8
5 BELU 28 4.030 3.700 7.730 4.030 100,0 3.698 99,9 7.728 100,0 180 4,5 173 4,7 353 4,6
6 ALOR 22 1.493 2.223 3.716 1.428 95,6 1.846 83,0 3.274 88,1 6 0,4 8 0,4 14 0,4
7 LEMBATA 9 1.291 1.172 2.463 1.236 95,7 1.152 98,3 2.388 97,0 47 3,8 68 5,9 115 4,8
8 FLORES TIMUR 20 2.401 2.144 4.545 2.391 99,6 2.132 99,4 4.523 99,5 146 6,1 105 4,9 251 5,5
9 SIKKA 23 0 0 6.202 0 0,0 0 0,0 6.121 98,7 0 0,0 0 0,0 482 7,9
10 ENDE 23 0 0 5.533 0 0,0 0 0,0 5.441 98,34 0 0,0 0 0,0 132 2,4
11 NGADA 10 1.508 1.418 2.926 98 6,5 96 6,8 194 6,6 110 112,2 111 115,6 221 113,9
12 NAGEKEO 7 1.381 1.275 2.656 1.291 93,5 1.102 86,4 2.393 90,1 64 5,0 72 6,5 136 5,7
13 MANGGARAI 17 3.200 2.855 6.055 3.200 100,0 2.855 100,0 6.055 100,0 76 2,4 52 1,8 128 2,1
14 MANGGARAI BARAT 12 2.270 2.201 4.471 0 0,0 0 0,0 0 0,0 51 0,0 57 0,0 108 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 2.581 2.499 5.080 1.868 72,4 1.834 73,4 3.702 72,9 28 1,5 21 1,1 49 1,3
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 5.286 1.449 0,0 1.242 0,0 2.691 50,9 0 0,0 0 0,0 125 4,6
17 SUMBA BARAT 7 1.213 1.210 2.423 1.213 100,0 1.210 100,0 2.423 100,0 50 4,1 44 3,6 94 3,9
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 1.181 0 0,0 0 0,0 1.168 98,9 0 0,0 0 0,0 24 2,1
19 SUMBA TIMUR 20 2.558 2.354 4.912 2.336 91,3 1.978 84,0 4.314 87,8 121 5,2 99 5,0 220 5,1
20 ROTE NDAO 13 1.277 1.227 2.504 1.211 94,8 116 9,5 1.327 53,0 46 3,8 57 49,1 103 7,8
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 1.056 0 0,0 0 0,0 919 87,0 0 0,0 0 0,0 8 0,9
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 32.476 30.396 95.665 25.983 80,0 23.034 75,8 72.656 75,9 1.195 4,6 1.173 5,1 3.484 4,8
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
P L L +P L +P
BBLR
J UMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
TAHUN 2011
TABEL 27
L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KOTA KUPANG 10 0 0 11.257 0 0,0 0 0,0 4.198 37,3 0 0,0 0 0,0 6.008 53,4 0 0,0 0 0,0 986 8,8 0 0,0 0 0,0 65 0,6
2 KUPANG 24 0 0 28.249 0 0,0 0 0,0 12.000 42,5 0 0,0 0 0,0 10.779 38,2 0 0,0 0 0,0 4.473 15,8 0 0,0 0 0,0 997 3,5
3 TTS 28 19.302 25.128 44.430 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19.302 100,0 20.796 82,8 40.098 90,2 0 0,0 0 0,0 3.880 8,7 0 0,0 0 0,0 452 1,0
4 TTU 26 8.729 11.023 19.752 1 0,0 5 0,0 6 0,0 8.728 100,0 9.423 85,5 16.711 84,6 0 0,0 0 0,0 2.947 14,9 0 0,0 0 0,0 88 0,4
5 BELU 28 8.515 20.287 28.802 4 0,0 1 0,0 5 0,0 8.511 100,0 12.446 61,3 20.957 72,8 0 0,0 0 0,0 7.765 27,0 0 0,0 0 0,0 80 0,3
6 ALOR 22 4.122 8.463 12.585 216 5,2 285 3,4 501 4,0 3.906 94,8 6.408 75,7 10.314 82,0 0 0,0 0 0,0 1.325 10,5 0 0,0 0 0,0 445 3,5
7 LEMBATA 9 3.721 5.250 8.971 16 0,4 19 0,4 35 0,4 3.705 99,6 3.424 65,2 6.930 77,2 0 0,0 0 0,0 1.823 20,3 0 0,0 0 0,0 218 2,4
8 FLORES TIMUR 20 8.245 8.287 16.532 16 0,2 18 0,2 34 0,2 8.229 99,8 8.052 97,2 15.655 94,7 0 0,0 0 0,0 773 4,7 0 0,0 0 0,0 104 0,6
9 SIKKA 23 0 0 22.379 0 0,0 0 0,0 4.453 19,9 0 0,0 0 0,0 16.159 72,2 0 0,0 0 0,0 1.647 7,4 0 0,0 0 0,0 120 0,5
10 ENDE 23 0 0 17.692 0 0,0 0 0,0 991 5,6 0 0,0 0 0,0 15.599 88,2 0 0,0 0 0,0 899 5,1 0 0,0 0 0,0 203 1,1
11 NGADA 10 4.618 5.562 10.180 0 0,0 0 0,0 1.094 10,7 4.618 100,0 4.410 79,3 9.028 88,7 0 0,0 0 0,0 42 0,4 0 0,0 0 0,0 16 0,2
12 NAGEKEO 7 4.350 5.056 9.406 0 0,0 0 0,0 598 6,4 4.350 100,0 4.049 80,1 8.399 89,3 0 0,0 0 0,0 399 4,2 0 0,0 0 0,0 10 0,1
13 MANGGARAI 17 11.717 12.972 24.689 0 0,0 0 0,0 599 2,4 11.717 100,0 11.698 90,2 23.415 94,8 0 0,0 0 0,0 604 2,4 0 0,0 0 0,0 71 0,3
14 MANGGARAI BARAT 12 7.388 14.835 22.223 0 0,0 0 0,0 4.246 19,1 7.388 100,0 6.578 44,3 13.966 62,8 0 0,0 0 0,0 3.765 16,9 0 0,0 0 0,0 246 1,1
15 MANGGARAI TIMUR 20 12.069 16.839 28.908 30 0,2 22 0,1 2.625 9,1 12.039 99,8 12.786 75,9 24.825 85,9 0 0,0 0 0,0 1.275 4,4 0 0,0 0 0,0 183 0,6
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 16.547 0 0,0 0 0,0 8.069 48,8 0 0,0 0 0,0 6.435 38,9 0 0,0 0 0,0 1.804 10,9 0 0,0 0 0,0 239 1,4
17 SUMBA BARAT 7 5.930 5.240 11.170 1.705 28,8 1.502 28,7 1.976 17,7 4.225 71,2 4.094 78,1 8.319 74,5 0 0,0 0 0,0 726 6,5 0 0,0 0 0,0 149 1,3
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 3.726 0 0,0 0 0,0 2.178 58,5 0 0,0 0 0,0 1.200 32,2 0 0,0 0 0,0 197 5,3 0 0,0 0 0,0 151 4,1
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 17.075 0 0,0 0 0,0 8.799 51,5 0 0,0 0 0,0 7.435 43,5 0 0,0 0 0,0 584 3,4 0 0,0 0 0,0 257 1,5
20 ROTE NDAO 13 4.210 6.529 10.739 68 1,6 54 0,8 1.668 15,5 4.142 98,4 4.143 63,5 8.285 77,1 0 0,0 0 0,0 654 6,1 0 0,0 0 0,0 132 1,2
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 4.364 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3.082 70,6 0 0,0 0 0,0 947 21,7 0 0,0 0 0,0 335 7,7
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 102.916 145.471 369.676 2.056 2,0 1.906 1,3 54.075 14,6 100.860 98,0 108.307 74,5 273.599 74,0 0 0,0 0 0,0 37.515 10,1 0 0,0 0 0,0 4.561 1,2
TAHUN 2011
STATUS GIZI BALITA MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L+P L+P P P L
GIZI KURANG
L+P
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKE
S
MAS
BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI BAIK
L
GIZI LEBIH
L P P L L+P
GIZI BURUK
TABEL 28
J UMLAH K1 % K4 % J UMLAH
DITOLON
G NAKES
% J UMLAH
MENDAPAT
YANKES
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA KUPANG 10 9.308 8.514 91,5 5.611 60,3 8.885 6.806 76,6 8.885 6.299 70,9
2 KUPANG 24 8.392 7.909 94,2 7.051 84,0 8.010 5.975 74,6 8.010 2.560 32,0
3 TTS 28 12.157 10.362 85,2 8.615 70,9 11.604 6.323 54,5 11.604 5.656 48,7
4 TTU 26 6.338 6.306 99,5 4.364 68,9 6.050 5.167 85,4 6.050 5.164 85,4
5 BELU 28 9.715 8.917 91,8 6.288 64,7 9.273 7.468 80,5 9.273 7.375 79,5
6 ALOR 22 5.247 4.459 85,0 3.981 75,9 5.008 3.127 62,4 5.008 3.127 62,4
7 LEMBATA 9 3.250 2.803 86,2 2.486 76,5 3.102 2.399 77,3 3.102 2.429 78,3
8 FLORES TIMUR 20 6.424 5.270 82,0 4.331 67,4 6.132 4.197 68,4 6.132 4.136 67,4
9 SIKKA 23 8.297 6.796 81,9 5.257 63,4 7.920 5.873 74,2 7.920 5.210 65,8
10 ENDE 23 7.209 6.433 89,2 4.673 64,8 6.881 5.352 77,8 6.881 4.377 63,6
11 NGADA 10 3.932 3.445 87,6 2.250 57,2 3.753 2.762 73,6 3.753 2.256 60,1
12 NAGEKEO 7 3.589 3.118 86,9 1.166 32,5 3.426 2.399 70,0 3.426 2.677 78,1
13 MANGGARAI 17 8.058 7.585 94,1 5.432 67,4 7.691 5.034 65,5 7.691 6.090 79,2
14 MANGGARAI BARAT 12 6.096 5.042 82,7 4.600 75,5 5.818 3.674 63,1 5.818 4.036 69,4
15 MANGGARAI TIMUR 20 6.963 6.290 90,3 4.591 65,9 6.647 3.619 54,4 6.647 5.090 76,6
16 SUMBA BARAT DAYA 10 7.837 7.360 93,9 3.458 44,1 7.480 3.506 46,9 7.480 4.119 55,1
17 SUMBA BARAT 7 3.058 2.630 86,0 1.985 64,9 2.919 2.470 84,6 2.919 2.402 82,3
18 SUMBA TENGAH 6 1.722 1.772 102,9 1.080 62,7 1.643 952 57,9 1.643 1.114 67,8
19 SUMBA TIMUR 20 6.276 5.942 94,7 3.734 59,5 5.991 4.045 67,5 5.991 4.607 76,9
20 ROTE NDAO 13 3.304 3.053 92,4 2.579 78,1 3.153 2.064 65,5 3.153 2.259 71,6
21 SABU RAIJ UA 6 2.013 2.061 102,4 1.395 69,3 1.921 1.047 54,5 1.921 770 40,1
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 129.185 116.067 89,8 84.927 65,7 123.307 84.259 68,3 123.307 81.753 66,3
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJ UNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN
PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA
IBU HAMIL
TAHUN 2011
MENURUT KABUPATEN/KOTA
TABEL 29
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KOTA KUPANG 10 9.308 4.370 46,9 3.777 40,6 2.644 28,4 1.959 21,0 1.763 18,9 10.143 109,0
2 KUPANG 24 8.392 3.353 40,0 2.477 29,5 0 0,0 0 0,0 582 6,9 3.059 36,5
3 TTS 28 12.157 2.887 23,7 2.603 21,4 1.551 12,8 1.297 10,7 1.443 11,9 6.894 56,7
4 TTU 26 6.338 1.534 24,2 920 14,5 965 15,2 670 10,6 773 12,2 3.328 52,5
5 BELU 28 9.715 2.685 27,6 2.354 24,2 1.659 17,1 1.126 11,6 930 9,6 6.069 62,5
6 ALOR 22 5.247 2.327 44,3 2.243 42,7 0 0,0 0 0,0 592 11,3 2.835 54,0
7 LEMBATA 9 3.250 900 27,7 647 19,9 517 15,9 316 9,7 325 10,0 1.805 55,5
8 FLORES TIMUR 20 6.424 2.266 35,3 1.808 28,1 1.058 16,5 703 10,9 1.211 18,9 4.780 74,4
9 SIKKA 23 8.297 359 4,3 362 4,4 1.240 14,9 810 9,8 178 2,1 2.590 31,2
10 ENDE 23 7.209 4.033 55,9 3.531 49,0 1.142 15,8 365 5,1 666 9,2 5.704 79,1
11 NGADA 10 3.932 674 17,1 818 20,8 681 17,3 491 12,5 1.778 45,2 3.768 95,8
12 NAGEKEO 7 3.589 1.713 47,7 1.493 41,6 371 10,3 301 8,4 209 5,8 2.374 66,1
13 MANGGARAI 17 8.058 4.253 52,8 3.616 44,9 1.290 16,0 677 8,4 622 7,7 6.205 77,0
14 MANGGARAI BARAT 12 6.096 580 9,5 497 8,2 1.044 17,1 685 11,2 426 7,0 2.652 43,5
15 MANGGARAI TIMUR 20 6.963 3.157 45,3 2.079 29,9 1.382 19,8 1.080 15,5 1.169 16,8 5.710 82,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 7.649 3.434 44,9 2.717 35,5 1.698 22,2 1.230 16,1 1.146 15,0 6.791 88,8
17 SUMBA BARAT 7 3.058 1.001 32,7 771 25,2 656 21,5 398 13,0 388 12,7 2.213 72,4
18 SUMBA TENGAH 6 1.722 720 41,8 416 24,2 0 0,0 0 0,0 31 1,8 447 26,0
19 SUMBA TIMUR 20 6.276 3.760 59,9 2.739 43,6 0 0,0 0 0,0 1.232 19,6 3.971 63,3
20 ROTE NDAO 13 3.304 1.388 42,0 1.069 32,4 538 16,3 539 16,3 234 7,1 2.380 72,0
21 SABU RAIJ UA 6 2.013 876 43,5 757 37,6 0 0,0 0 0,0 258 12,8 1.015 50,4
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 128.997 46.270 35,9 37.694 29,2 18.436 14,3 12.647 9,8 15.956 12,4 84.733 65,7
TAHUN 2011
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
J UMLAH IBU
HAMIL
TABEL 30
J UMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KABUPATEN/KOTA
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 10 9.308 6.490 69,72 5.756 61,84
2 KUPANG 24 8.392 7.008 83,51 6.419 76,49
3 TTS 28 12.157 8.689 71,47 8.976 73,83
4 TTU 26 6.338 6.248 98,58 5.103 80,51
5 BELU 28 9.715 8.085 83,22 6.535 67,27
6 ALOR 22 5.247 3.662 69,79 3.989 76,02
7 LEMBATA 9 3.250 2.803 86,25 2.461 75,72
8 FLORES TIMUR 20 6.424 5.251 81,74 4.355 67,79
9 SIKKA 23 8.297 6.796 81,91 5.257 63,36
10 ENDE 23 7.209 5.465 75,81 4.642 64,39
11 NGADA 10 3.932 2.646 67,29 2.142 54,48
12 NAGEKEO 7 3.589 2.276 63,42 2.026 56,45
13 MANGGARAI 17 8.058 5.670 70,36 6.101 75,71
14 MANGGARAI BARAT 12 6.096 4.891 80,23 5.288 86,75
15 MANGGARAI TIMUR 20 6.963 4.369 62,75 3.001 43,10
16 SUMBA BARAT DAYA 10 7.837 2.878 36,72 1.377 17,57
17 SUMBA BARAT 7 3.058 2.579 84,34 1.963 64,19
18 SUMBA TENGAH 6 1.722 1.679 97,50 1.078 62,60
19 SUMBA TIMUR 20 6.276 5.660 90,18 4.508 71,83
20 ROTE NDAO 13 3.304 2.687 81,33 2.387 72,25
21 SABU RAIJ UA 6 2.013 1.686 83,76 1.606 79,78
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 129.185 97.518 75,49 84.970 65,77
KABUPATEN
J UMLAH
IBU HAMIL
NO PUSKESMAS
TAHUN 2011
TABEL 31
% L P L +P L P L +P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KOTA KUPANG 10 9.308 1.862 731 39,3 0 0 6.904 0 0 1.036 0 0,0 0 0,0 242 23,4
2 KUPANG 24 8.392 1.678 577 34,4 0 0 6.726 0 0 1.009 0 0,0 0 0,0 31 3,1
3 TTS 28 12.157 2.431 1895 77,9 4.408 3.539 7.947 661 531 1.192 0 0,0 0 0,0 1.421 119,2
4 TTU 26 6.338 1.268 360 28,4 2.865 2.579 5.444 430 387 817 57 13,3 116 30,0 173 21,2
5 BELU 28 9.715 1.943 1449 74,6 4.030 3.671 7.701 605 551 1.155 317 52,4 330 59,9 647 56,0
6 ALOR 22 5.247 1.049 225 21,4 1.493 2.223 3.716 224 333 557 40 17,9 130 39,0 170 30,5
7 LEMBATA 9 3.250 650 500 76,9 1.291 1.172 2.463 194 176 369 36 18,6 29 16,5 65 17,6
8 FLORES TIMUR 20 6.424 1.285 759 59,1 2.401 2.144 4.545 360 322 682 173 48,0 159 49,4 332 48,7
9 SIKKA 23 8.297 1.659 1012 61,0 0 0 6.121 0 0 516 0 0,0 0 0,0 434 84,1
10 ENDE 23 7.209 1.442 716 49,7 0 0 5.442 455 503 958 0 0,0 0 0,0 375 39,1
11 NGADA 10 3.932 786 602 76,6 1.508 1.418 2.926 226 213 439 167 73,8 137 64,4 304 69,3
12 NAGEKEO 7 3.589 718 412 57,4 1.381 1.275 2.656 207 191 398 13 6,3 13 6,8 26 6,5
13 MANGGARAI 17 8.058 1.612 1270 78,8 3.200 2.855 6.055 480 428 908 120 25,0 116 27,1 236 26,0
14 MANGGARAI BARAT 12 7.837 1.567 658 42,0 2.270 2.201 4.471 341 330 671 0 0,0 0 0,0 168 25,1
15 MANGGARAI TIMUR 20 6.963 1.393 875 62,8 2.581 2.499 5.080 387 375 762 15 3,9 51 13,6 66 8,7
16 SUMBA BARAT DAYA 10 7.837 1.567 217 13,8 0 0 5.226 0 0 1.042 0 0,0 0 0,0 130 12,5
17 SUMBA BARAT 7 3.058 612 466 76,2 1.213 1.210 2.423 182 182 363 38 20,9 34 18,7 137 37,7
18 SUMBA TENGAH 6 1.722 344 65 18,9 0 0 229 0 0 34 0 0,0 0 0,0 26 76,5
19 SUMBA TIMUR 20 6.276 1.255 553 44,1 2.558 2.354 4.912 384 353 737 0 0,0 0 0,0 197 26,7
20 ROTE NDAO 13 3.304 661 99 15,0 1.277 1.227 2.504 192 184 376 68 35,5 66 35,9 17 4,5
21 SABU RAIJ UA 6 2.013 403 150 37,3 0 0 919 0 0 12 0 0,0 0 0,0 12 100,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 130.926 26.185 13.591 51,9 32.476 30.367 94.410 5.326 5.058 14.033 1.044 19,6 1.181 23,3 5.209 37,1
L +P L P
BUMIL
RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
J UMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
J UMLAH
IBU HAMIL
J UMLAH LAHIR HIDUP BUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TAHUN 2011
TABEL 32
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P % % % L P L+P % % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 10 0 0 7.815 0 0,0 0 0,0 7.022 89,9 17.800 16.700 34.500 0 0,0 0 0,0 12.629 36,606 8.885 5.300 59,651
2 KUPANG 24 0 0 7.896 0 0,0 0 0,0 3.345 42,4 19.700 18.600 38.300 0 0,0 0 0,0 25.104 65,546 8.010 5.987 74,744
3 TTS 28 0 0 12.264 0 0,0 0 0,0 3.660 29,8 29.900 29.100 59.000 0 0,0 0 0,0 31.685 53,703 11.604 6.871 59,212
4 TTU 26 0 0 6.888 1.283 0,0 1.271 0,0 2.554 37,1 14.600 13.800 24.612 8.995 61,61 9.762 70,74 18.757 76,211 6.050 5.320 87,934
5 BELU 28 0 0 9.984 0 0,0 0 0,0 3.569 35,7 21.800 20.900 42.700 0 0,0 0 0,0 26.617 62,335 9.273 7.390 79,694
6 ALOR 22 0 0 6.024 0 0,0 0 0,0 2.547 42,3 13.100 12.300 25.400 0 0,0 0 0,0 11.482 45,205 5.008 2.573 51,378
7 LEMBATA 9 0 0 3.204 492 0,0 434 0,0 926 28,9 7.400 6.900 14.300 4.507 60,91 4.395 63,7 8.902 62,252 3.102 2.500 80,593
8 FLORES TIMUR 20 0 0 6.000 1.274 0,0 1.153 0,0 2.427 40,5 13.200 12.200 25.400 8.441 63,95 8.410 68,93 16.851 66,343 6.132 4.381 71,445
9 SIKKA 23 0 0 7.428 0 0,0 0 0,0 2.769 37,3 17.000 15.800 32.800 0 0,0 0 0,0 20.314 61,933 7.920 6.049 76,376
10 ENDE 23 0 0 6.252 0 0,0 0 0,0 2.436 39,0 14.700 30.400 45.100 0 0,0 0 0,0 17.442 38,674 6.881 4.492 65,281
11 NGADA 10 0 0 3.660 752 0,0 734 0,0 1.486 40,6 8.900 8.400 17.300 5.496 61,75 5.264 62,67 10.760 62,197 3.753 2.777 73,994
12 NAGEKEO 7 0 0 3.360 704 0,0 643 0,0 1.347 40,1 8.100 7.600 15.700 4.904 60,54 4.701 61,86 9.605 61,178 3.426 2.569 74,985
13 MANGGARAI 17 0 0 8.916 1.740 0,0 1.745 0,0 3.485 39,1 19.100 18.100 37.200 12.109 63,4 12.079 66,73 24.188 65,022 7.691 4.957 64,452
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 6.636 478 0,0 478 0,0 956 14,4 15.500 15.200 30.700 8.994 58,03 9.130 60,07 18.124 59,036 5.818 4.105 70,557
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 9.288 3.339 0,0 3.582 0,0 6.921 74,5 16.400 15.700 32.100 16.971 103,5 17.264 110 34.235 106,65 6.647 5.068 76,245
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 8.556 0 0,0 0 0,0 6.954 81,3 23.900 22.300 46.200 0 0,0 0 0,0 1.842 3,987 7.480 4.740 63,369
17 SUMBA BARAT 7 0 0 3.780 766 0,0 527 0,0 1.293 34,2 8.300 7.800 16.100 4.296 51,76 3.199 41,01 7.495 46,553 2.919 1.963 67,249
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 2.484 0 0,0 0 0,0 837 33,7 4.800 4.700 9.500 0 0,0 0 0,0 3.869 4147 1.643 1.040 63,299
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 5.544 0 0,0 0 0,0 4.515 81,4 16.100 15.000 31.100 0 0,0 0 0,0 15.238 48,997 5.991 4.436 74,044
20 ROTE NDAO 13 0 0 2.928 835 0,0 871 0,0 1.706 58,3 8.400 8.100 16.500 5.280 62,86 5.416 66,86 10.696 64,824 3.153 2.068 65,588
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 2.122 0 0,0 0 0,0 895 42,2 5.500 5.200 10.700 0 0,0 0 0,0 3.931 36,738 1.921 1.047 54,503
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 131.029 ##### 0,0 ##### 0,0 61.650 47,1 ###### ###### 605.212 79.993 26,3 79.620 26,12 329.766 54,488 ###### 85.633 69,447
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KO
L P L +P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT
J UMLAH
L P
NO KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011
PUSKES
MAS J UMLAH L +P
J UMLAH
MENDAPAT VIT A 2X
TABEL 33
PESERTA KB AKTIF
MKJ P
IUD % MOP % MOW %
IM
PLAN
% J UMLAH % SUNTIK % PIL %
KON
DOM
%
OBAT
VAGINA
%
LAIN
NYA
% J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA KUPANG 10 21.168 19,5 0 0,0 8.483 7,8 9.285 8,5 38.936 35,8 50.340 46,3 15.841 14,6 3.577 3,3 0 0,0 31 0,0 69.789 64,2 108.725 100,0
2 KUPANG 24 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 31.930 0,0
3 TTS 28 743 2,0 1.388 3,7 359 1,0 4.988 13,4 7.478 20,2 23.408 63,1 5.650 15,2 561 1,5 0 0,0 0 0,0 29.619 79,8 37.097 100,0
4 TTU 26 680 3,7 15 0,1 245 1,3 1.457 8,0 2.397 13,2 14.062 77,2 1.720 9,4 29 0,2 0 0,0 0 0,0 15.811 86,8 18.208 100,0
5 BELU 28 542 1,7 685 2,1 1.156 3,6 1.449 4,5 3.832 11,9 26.401 82,0 1.756 5,5 191 0,6 0 0,0 0 0,0 28.348 88,1 32.180 100,0
6 ALOR 22 50 0,3 0 0,0 0 0,0 50 0,3 100 0,7 10.279 69,1 3.802 25,6 686 4,6 0 0,0 0 0,0 14.767 99,3 14.867 100,0
7 LEMBATA 9 481 4,7 83 0,8 434 4,2 1.369 13,3 2.367 23,1 4.945 48,2 2.303 22,5 643 6,3 0 0,0 0 0,0 7.891 76,9 10.258 100,0
8 FLORES TIMUR 20 1.170 4,2 246 0,9 1.595 5,7 4.008 14,2 7.019 24,9 14.034 49,8 6.506 23,1 611 2,2 0 0,0 0 0,0 21.151 75,1 28.170 100,0
9 SIKKA 23 3.100 10,0 55 0,2 1.584 5,1 2.804 9,1 7.543 24,4 17.699 57,3 4.423 14,3 1.198 3,9 0 0,0 0 0,0 23.320 75,6 30.863 100,0
10 ENDE 23 6.476 18,9 258 0,8 325 0,9 2.446 7,1 9.505 27,7 17.071 49,7 5.782 16,8 1.971 5,7 0 0,0 0 0,0 24.824 72,3 34.329 100,0
11 NGADA 10 2.618 19,4 33 0,2 1.110 8,2 2.352 17,4 6.113 45,4 5.395 40,0 1.568 11,6 403 3,0 0 0,0 0 0,0 7.366 54,6 13.479 100,0
12 NAGEKEO 7 773 14,4 22 0,4 540 10,0 927 17,2 2.262 42,0 2.004 37,2 640 11,9 479 8,9 0 0,0 0 0,0 3.123 58,0 5.385 100,0
13 MANGGARAI 17 7.429 21,6 25 0,1 1.240 3,6 635 1,8 9.329 27,1 15.131 44,0 9.784 28,5 139 0,4 0 0,0 0 0,0 25.054 72,9 34.383 100,0
14 MANGGARAI BARAT 12 655 7,1 0 0,0 104 1,1 698 7,6 1.457 15,8 5.575 60,6 2.111 22,9 20 0,2 0 0,0 36 0,4 7.742 84,2 9.199 100,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 3.968 15,8 39 0,2 199 0,8 1.083 4,3 5.289 21,0 12.942 51,5 6.797 27,0 122 0,5 0 0,0 0 0,0 19.861 79,0 25.150 100,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 2.917 11,0 256 1,0 2.151 8,1 5.480 20,7 10.804 40,8 11.291 42,7 3.799 14,4 559 2,1 0 0,0 0 0,0 15.649 59,2 26.453 100,0
17 SUMBA BARAT 7 64 1,7 7 0,2 311 8,3 1.014 27,2 1.396 37,5 1.570 42,1 610 16,4 108 2,9 20 0,5 22 0,6 2.330 62,5 3.726 100,0
18 SUMBA TENGAH 6 74 4,5 0 0,0 214 12,9 349 21,1 637 38,5 483 29,2 366 22,1 80 4,8 80 4,8 10 0,6 1.019 61,5 1.656 100,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19.127 0,0
20 ROTE NDAO 13 28 0,3 1 0,0 248 2,3 989 9,1 1.266 11,7 7.652 70,5 1.784 16,4 156 1,4 0 0,0 0 0,0 9.592 88,3 10.858 100,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.726 60,0 1.742 38,3 75 1,7 0 0,0 0 0,0 4.543 100,0 4.543 100,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 52.936 11,8 3.113 0,7 20.298 4,5 41.383 9,2 117.730 26,2 243.008 54,1 76.984 17,1 11.608 2,6 100 0,0 99 0,0 331.799 73,8 449.529 100,0
Keterangan: MKJ P =Metode Kontrasepsi J angka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT J ENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA
MKJ P +
NON
MKJ P
% MKJ P
+NON
MKJ P
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKES
MAS
NON MKJ P
TAHUN 2011
TABEL 34
PESERTA KB BARU
MKJ P
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % J UMLAH % SUNTIK % PIL %
KON
DOM
%
OBAT
VAGINA
%
LAIN
NYA
% J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA KUPANG 10 264 12,2 0 0,0 82 3,8 207 9,5 553 25,5 1.204 55,5 245 11,3 155 7,1 0 0,0 14 0,6 1.618 74,5 2.171 100,0
2 KUPANG 24 0 0,0 0 0,0 0 0,0 518 1,3 518 1,3 27.790 68,3 12.026 29,6 338 0,8 0 0,0 0 0,0 40.154 98,7 40.672 100,0
3 TTS 28 86 1,4 79 1,3 56 0,9 1.220 20,0 1.441 23,6 4.153 68,1 480 7,9 25 0,4 0 0,0 0 0,0 4.658 76,4 6.099 100,0
4 TTU 26 195 4,6 2 0,0 14 0,3 723 16,9 934 21,8 2.848 66,6 452 10,6 42 1,0 0 0,0 0 0,0 3.342 78,2 4.276 100,0
5 BELU 28 208 3,1 322 4,7 360 5,3 334 4,9 1.224 18,0 5.187 76,1 325 4,8 80 1,2 0 0,0 0 0,0 5.592 82,0 6.816 100,0
6 ALOR 22 25 1,3 65 3,3 64 3,3 161 8,3 315 16,2 1.414 72,7 168 8,6 48 2,5 0 0,0 0 0,0 1.630 83,8 1.945 100,0
7 LEMBATA 9 43 2,4 36 2,0 19 1,1 380 21,1 478 26,5 695 38,5 427 23,7 203 11,3 0 0,0 0 0,0 1.325 73,5 1.803 100,0
8 FLORES TIMUR 20 163 5,3 31 1,0 147 4,8 498 16,1 839 27,2 1.620 52,4 505 16,3 125 4,0 0 0,0 0 0,0 2.250 72,8 3.089 100,0
9 SIKKA 23 666 12,1 0 0,0 207 3,8 610 11,1 1.483 26,9 3.126 56,6 623 11,3 288 5,2 0 0,0 0 0,0 4.037 73,1 5.520 100,0
10 ENDE 23 2.609 18,4 19 0,1 24 0,2 1.312 9,3 3.964 28,0 5.817 41,0 3.326 23,5 1.032 7,3 0 0,0 32 0,2 10.207 72,0 14.171 100,0
11 NGADA 10 199 8,4 1 0,0 30 1,3 388 16,3 618 26,0 1.309 55,1 324 13,6 126 5,3 0 0,0 0 0,0 1.759 74,0 2.377 100,0
12 NAGEKEO 7 224 10,1 3 0,1 246 11,1 600 27,2 1.073 48,6 622 28,2 239 10,8 273 12,4 0 0,0 0 0,0 1.134 51,4 2.207 100,0
13 MANGGARAI 17 1.324 22,7 0 0,0 195 3,3 203 3,5 1.722 29,5 2.995 51,4 1.026 17,6 89 1,5 0 0,0 0 0,0 4.110 70,5 5.832 100,0
14 MANGGARAI BARAT 12 36 2,3 0 0,0 78 5,1 449 29,1 563 36,5 250 16,2 713 46,2 13 0,8 0 0,0 4 0,3 980 63,5 1.543 100,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 974 18,0 0 0,0 12 0,2 521 9,6 1.507 27,8 2.620 48,3 1.214 22,4 76 1,4 4 0,1 0 0,0 3.914 72,2 5.421 100,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 1.014 12,9 0 0,0 721 9,2 2.531 32,3 4.266 54,4 3.017 38,5 450 5,7 113 1,4 0 0,0 0 0,0 3.580 45,6 7.846 100,0
17 SUMBA BARAT 7 60 1,7 1 0,0 303 8,4 1.004 27,8 1.368 37,9 1.556 43,1 594 16,5 90 2,5 0 0,0 0 0,0 2.240 62,1 3.608 100,0
18 SUMBA TENGAH 6 42 9,0 0 0,0 126 27,1 182 39,1 350 75,3 0 0,0 62 13,3 43 9,2 0 0,0 10 2,2 115 24,7 465 100,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 17 0,4 0 0,0 202 5,0 522 12,8 741 18,2 2.588 63,5 657 16,1 91 2,2 0 0,0 0 0,0 3.336 81,8 4.077 100,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 62 1,3 62 1,3 2.726 58,3 1.822 39,0 65 1,4 0 0,0 0 0,0 4.613 98,7 4.675 100,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 8.149 6,5 559 0,4 2.886 2,3 12.425 10,0 24.019 19,3 71.537 57,4 25.678 20,6 3.315 2,7 4 0,0 60 0,0 100.594 80,7 124.613 100,0
Keterangan: MKJ P =Metode Kontrasepsi J angka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT J ENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA
NON MKJ P
MKJ P +
NON MKJ P
%
MKJ P
+NON
MKJ P
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKE
S
MAS
TAHUN 2011
TABEL 35
J UMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA
PESERTA KB BARU
J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 10 35.384 2.171 6,1 108.225 305,9
2 KUPANG 24 56.544 40.672 71,9 31.930 56,5
3 TTS 28 69.489 6.099 8,8 37.097 53,4
4 TTU 26 28.986 4.276 14,8 18.208 62,8
5 BELU 28 45.646 6.816 14,9 32.180 70,5
6 ALOR 22 37.254 1.945 5,2 14.867 39,9
7 LEMBATA 9 14.127 1.803 12,8 10.258 72,6
8 FLORES TIMUR 20 43.902 3.089 7,0 28.170 64,2
9 SIKKA 23 44.413 5.520 12,4 30.863 69,5
10 ENDE 23 41.697 14.171 34,0 34.329 82,3
11 NGADA 10 21.564 2.377 11,0 13.479 62,5
12 NAGEKEO 7 22.635 2.207 9,8 5.385 23,8
13 MANGGARAI 17 47.816 5.832 12,2 34.383 71,9
14 MANGGARAI BARAT 12 41.160 1.543 3,7 9.199 22,3
15 MANGGARAI TIMUR 20 39.891 5.421 13,6 25.150 63,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 52.792 7.846 14,9 26.453 50,1
17 SUMBA BARAT 7 18.875 3.608 19,1 3.726 19,7
18 SUMBA TENGAH 6 12.932 465 3,6 1.656 12,8
19 SUMBA TIMUR 20 32.327 0 0,0 19.127 59,2
20 ROTE NDAO 13 17.969 4.077 22,7 10.858 60,4
21 SABU RAIJ UA 6 17.088 4.675 27,4 4.543 26,6
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 742.491 124.613 16,8 500.086 67,4
TAHUN 2011
PESERTA KB AKTIF
J UMLAH PUS NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJ UNGAN NEONATUS MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L +P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 10 0 0 6.904 0 0,0 0 0,0 6.301 91,3 0 0,0 0 0,0 5.424 78,6
2 KUPANG 24 0 0 6.726 0 0,0 0 0,0 5.982 88,9 0 0,0 0 0,0 5.838 86,8
3 TTS 28 4.408 3.539 7.947 4.070 92,3 3.261 92,1 7.233 91,0 3.046 0,7 2.773 78,4 6.297 79,2
4 TTU 26 2.865 2.579 5.444 2.785 97,2 2.539 98,4 5.324 97,8 2.669 0,9 2.467 95,7 5.326 97,8
5 BELU 28 4.030 3.671 7.701 4.029 100,0 3.718 101,3 7.709 100,1 3.639 0,9 3.399 92,6 7.600 98,7
6 ALOR 22 1.493 2.223 3.716 1.298 86,9 1.920 86,4 3.713 99,9 1.040 0,7 1.611 72,5 2.715 73,1
7 LEMBATA 9 1.291 1.172 2.463 1.285 99,5 1.169 99,7 2.463 100,0 1.168 0,9 1.150 98,1 2.463 100,0
8 FLORES TIMUR 20 2.401 2.144 4.545 2.349 97,8 2.092 97,6 4.441 97,7 2.280 0,9 2.047 95,5 4.329 95,2
9 SIKKA 23 0 0 6.121 0 0,0 0 0,0 6.034 98,6 0 0,0 0 0,0 5.561 90,9
10 ENDE 23 0 0 5.442 0 0,0 0 0,0 4.540 83,4 0 0,0 0 0,0 4.445 81,7
11 NGADA 10 1.508 1.418 2.926 1.506 99,9 1.397 98,5 2.903 99,2 1.263 0,8 1.209 85,3 2.472 84,5
12 NAGEKEO 7 1.381 1.275 2.656 1.377 99,7 1.221 95,8 2.587 97,4 1.246 0,9 1.144 89,7 2.402 90,4
13 MANGGARAI 17 3.200 2.855 6.055 3.200 100,0 2.855 100,0 6.030 99,6 3.200 1,0 2.855 100,0 6.005 99,2
14 MANGGARAI BARAT 12 2.270 2.201 4.471 2.253 99,3 2.201 100,0 4.295 96,1 2.214 1,0 2.091 95,0 4.221 94,4
15 MANGGARAI TIMUR 20 2.581 2.499 5.080 2.395 92,8 2.273 91,0 4.990 98,2 2.329 0,9 2.216 88,7 4.990 98,2
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 5.226 0 0,0 0 0,0 4.898 93,7 0 0,0 0 0,0 4.787 91,6
17 SUMBA BARAT 7 1.213 1.210 2.423 1.213 100,0 1.210 100,0 1.528 63,1 1.079 0,9 908 75,0 1.528 63,1
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 1.168 0 0,0 0 0,0 1.070 91,6 0 0,0 0 0,0 1.043 89,3
19 SUMBA TIMUR 20 2.558 2.354 4.912 0 0,0 0 0,0 4.314 87,8 0 0,0 0 0,0 4.054 82,5
20 ROTE NDAO 13 1.277 1.227 2.504 1.151 90,1 1.134 92,4 2.433 97,2 1.072 0,8 1.052 85,7 2.278 91,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 919 0 0,0 0 0,0 1.047 113,9 0 0,0 0 0,0 1.047 113,9
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 32.476 30.367 95.349 28.911 89,0 26.990 88,9 89.835 94,2 26.245 0,8 24.922 82,1 84.825 89,0
TAHUN 2011
KUNJ UNGAN NEONATUS 2 KALI (KN LENGKAP)
P L +P L
KUNJ UNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L L +P
J UMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS P
TABEL 37
CAKUPAN KUNJ UNGAN BAYI MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L +P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 7.815 0 0,0 0 0,0 12.473 159,6
2 KUPANG 24 0 0 7.896 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 12.264 0 0,0 0 0,0 1.052 8,6
4 TTU 26 0 0 6.888 9.288 0,0 10.139 0,0 19.427 282,0
5 BELU 28 0 0 9.984 2.337 0,0 2.537 0,0 4.874 48,8
6 ALOR 22 0 0 6.024 1.770 0,0 2.410 0,0 4.180 69,4
7 LEMBATA 9 0 0 3.204 1.225 0,0 1.138 0,0 2.363 73,8
8 FLORES TIMUR 20 0 0 6.000 1.879 0,0 1.511 0,0 3.390 56,5
9 SIKKA 23 0 0 7.428 0 0,0 0 0,0 4.703 63,3
10 ENDE 23 0 0 6.252 0 0,0 0 0,0 5.239 83,8
11 NGADA 10 0 0 3.660 1.232 0,0 1.206 0,0 2.438 66,6
12 NAGEKEO 7 0 0 3.360 2.997 0,0 2.675 0,0 5.672 168,8
13 MANGGARAI 17 0 0 8.916 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 6.636 2.089 0,0 2.133 0,0 4.222 63,6
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 9.288 2.899 0,0 2.758 0,0 5.657 60,9
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 8.556 0 0,0 0 0,0 5.284 61,8
17 SUMBA BARAT 7 0 0 3.780 981 0,0 976 0,0 1.957 51,8
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 2.484 0 0,0 0 0,0 1.197 48,2
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 5.544 2.580 0,0 2.636 0,0 5.216 94,1
20 ROTE NDAO 13 0 0 2.928 814 0,0 782 0,0 1.596 54,5
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 2.122 0 0,0 0 0,0 1.452 68,4
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 131.029 30.091 0,0 30.901 0,0 92.392 70,5
TAHUN 2011
P L +P L
J UMLAH BAYI
KUNJ UNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
1 2 3 4 5 6
1 KOTA KUPANG 10 51 16 31,4
2 KUPANG 24 177 117 66,1
3 TTS 28 240 166 69,2
4 TTU 26 192 109 56,8
5 BELU 28 208 149 71,6
6 ALOR 22 175 114 65,1
7 LEMBATA 9 144 88 61,1
8 FLORES TIMUR 20 250 246 98,4
9 SIKKA 23 160 122 76,3
10 ENDE 23 214 107 50,0
11 NGADA 10 103 64 62,1
12 NAGEKEO 7 100 58 58,0
13 MANGGARAI 17 149 112 75,2
14 MANGGARAI BARAT 12 121 116 95,9
15 MANGGARAI TIMUR 20 176 77 43,8
16 SUMBA BARAT DAYA 10 96 56 58,3
17 SUMBA BARAT 7 60 4 6,7
18 SUMBA TENGAH 6 43 33 76,7
19 SUMBA TIMUR 20 156 131 84,0
20 ROTE NDAO 13 88 15 17,0
21 SABU RAIJ UA 6 63 6 9,5
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2.966 1.906 64,3
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA
% DESA/KEL UCI NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS J UMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TAHUN 2011
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA KUPANG 10 0 0 7.815 0 0,0 0 0,0 7.538 96,5 0 0,0 0 0,0 6.697 85,7 0 0,0 0 0,0 6.686 85,6 0,0 0,0 11,3
2 KUPANG 24 0 0 7.896 0 0,0 0 0,0 6.505 82,4 0 0,0 0 0,0 5.944 75,3 0 0,0 0 0,0 5.925 75,0 0,0 0,0 8,9
3 TTS 28 0 0 12.264 0 0,0 0 0,0 11.166 91,0 0 0,0 0 0,0 10.196 83,1 0 0,0 0 0,0 10.384 84,7 0,0 0,0 7,0
4 TTU 26 0 0 6.888 0 0,0 0 0,0 5.794 84,1 0 0,0 0 0,0 5.343 77,6 0 0,0 0 0,0 5.295 76,9 0,0 0,0 8,6
5 BELU 28 0 0 9.984 0 0,0 0 0,0 8.159 81,7 0 0,0 0 0,0 8.029 80,4 0 0,0 0 0,0 7.481 74,9 0,0 0,0 8,3
6 ALOR 22 0 0 6.024 0 0,0 0 0,0 3.859 64,1 0 0,0 0 0,0 3.590 59,6 0 0,0 0 0,0 3.739 62,1 0,0 0,0 3,1
7 LEMBATA 9 0 0 3.204 0 0,0 0 0,0 2.359 73,6 0 0,0 0 0,0 2.154 67,2 0 0,0 0 0,0 1.974 61,6 0,0 0,0 16,3
8 FLORES TIMUR 20 0 0 6.000 0 0,0 0 0,0 4.191 69,9 0 0,0 0 0,0 3.639 60,7 0 0,0 0 0,0 3.936 65,6 0,0 0,0 6,1
9 SIKKA 23 0 0 7.428 0 0,0 0 0,0 4.899 66,0 0 0,0 0 0,0 4.642 62,5 0 0,0 0 0,0 4.598 61,9 0,0 0,0 6,1
10 ENDE 23 0 0 6.252 0 0,0 0 0,0 4.999 80,0 0 0,0 0 0,0 4.384 70,1 0 0,0 0 0,0 4.821 77,1 0,0 0,0 3,6
11 NGADA 10 0 0 3.660 0 0,0 0 0,0 2.765 75,5 0 0,0 0 0,0 2.590 70,8 0 0,0 0 0,0 2.386 65,2 0,0 0,0 13,7
12 NAGEKEO 7 0 0 3.360 0 0,0 0 0,0 2.604 77,5 0 0,0 0 0,0 2.529 75,3 0 0,0 0 0,0 2.502 74,5 0,0 0,0 3,9
13 MANGGARAI 17 0 0 8.916 0 0,0 0 0,0 6.935 77,8 0 0,0 0 0,0 6.792 76,2 0 0,0 0 0,0 6.434 72,2 0,0 0,0 7,2
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 6.636 0 0,0 0 0,0 3.378 50,9 0 0,0 0 0,0 3.084 46,5 0 0,0 0 0,0 3.837 57,8 0,0 0,0 -13,6
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 9.288 0 0,0 0 0,0 5.844 62,9 0 0,0 0 0,0 5.568 59,9 0 0,0 0 0,0 5.214 56,1 0,0 0,0 10,8
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 8.556 0 0,0 0 0,0 6.562 76,7 0 0,0 0 0,0 6.131 71,7 0 0,0 0 0,0 6.534 76,4 0,0 0,0 0,4
17 SUMBA BARAT 7 0 0 3.780 0 0,0 0 0,0 3.142 83,1 0 0,0 0 0,0 2.692 71,2 0 0,0 0 0,0 2.650 70,1 0,0 0,0 15,7
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 2.484 0 0,0 0 0,0 1.990 1867,0 0 0,0 0 0,0 1.828 73,6 0 0,0 0 0,0 1.935 77,9 0,0 0,0 2,8
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 5.544 0 0,0 0 0,0 5.162 5738,0 0 0,0 0 0,0 4.708 84,9 0 0,0 0 0,0 4.831 87,1 0,0 0,0 6,4
20 ROTE NDAO 13 0 0 2.928 0 0,0 0 0,0 2.550 87,1 0 0,0 0 0,0 2.322 79,3 0 0,0 0 0,0 2.094 71,5 0,0 0,0 17,9
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 2.122 0,0 0 0,0 1.357 63,9 0 0,0 0 0,0 966 45,5 0 0,0 0 0,0 1.594 75,1 0,0 0,0 -17,5
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 131.029 0 0,0 0 0,0 101.758 77,7 0 0,0 0 0,0 93.828 71,6 0 0,0 0 0,0 94.850 72,4 0,0 0,0 6,8
NO KABUPATEN/ KOTA
L P
PUSKES
MAS
J UMLAH BAYI
TAHUN 2011
L P L +P
DO RATE (%)
L P L +P
L +P L P L +P
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 10 0 0 7.815 0 0,0 0 0,0 7.235 92,6 0 0,0 0 0,0 6.891 88,2
2 KUPANG 24 0 0 7.896 0 0,0 0 0,0 5.826 73,8 0 0,0 0 0,0 5.966 75,6
3 TTS 28 0 0 12.264 0 0,0 0 0,0 10.933 89,1 0 0,0 0 0,0 10.183 83,0
4 TTU 26 0 0 6.888 0 0,0 0 0,0 5.686 82,5 0 0,0 0 0,0 5.448 79,1
5 BELU 28 0 0 9.984 0 0,0 0 0,0 8.212 82,3 0 0,0 0 0,0 8.026 80,4
6 ALOR 22 0 0 6.024 0 0,0 0 0,0 3.021 50,1 0 0,0 0 0,0 3.622 60,1
7 LEMBATA 9 0 0 3.204 0 0,0 0 0,0 2.405 75,1 0 0,0 0 0,0 2.238 69,9
8 FLORES TIMUR 20 0 0 6.000 0 0,0 0 0,0 4.476 74,6 0 0,0 0 0,0 4.256 70,9
9 SIKKA 23 0 0 7.428 0 0,0 0 0,0 5.631 75,8 0 0,0 0 0,0 5.075 68,3
10 ENDE 23 0 0 6.252 0 0,0 0 0,0 5.563 89,0 0 0,0 0 0,0 5.163 82,6
11 NGADA 10 0 0 3.660 0 0,0 0 0,0 2.821 77,1 0 0,0 0 0,0 2.841 77,6
12 NAGEKEO 7 0 0 3.360 0 0,0 0 0,0 2.733 81,3 0 0,0 0 0,0 2.558 76,1
13 MANGGARAI 17 0 0 8.916 0 0,0 0 0,0 7.199 80,7 0 0,0 0 0,0 6.658 74,7
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 6.636 0 0,0 0 0,0 4.363 65,7 0 0,0 0 0,0 3.713 56,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 9.288 0 0,0 0 0,0 5.592 60,2 0 0,0 0 0,0 5.716 61,5
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 8.556 0 0,0 0 0,0 6.600 77,1 0 0,0 0 0,0 6.426 75,1
17 SUMBA BARAT 7 0 0 3.780 0 0,0 0 0,0 2.800 74,1 0 0,0 0 0,0 2.644 69,9
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 2.484 0 0,0 0 0,0 1.820 73,3 0 0,0 0 0,0 1.815 73,1
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 5.544 0 0,0 0 0,0 5.369 96,8 0 0,0 0 0,0 4.856 87,6
20 ROTE NDAO 13 0 0 2.928 0 0,0 0 0,0 2.283 78,0 0 0,0 0 0,0 2.060 70,4
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 2.122 0 0,0 0 0,0 1.179 55,6 0 0,0 0 0,0 1.581 74,5
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 131.029 0 0,0 0 0,0 101.747 77,7 0 0,0 0 0,0 97.736 74,6
TAHUN 2011
L +P L P L +P L
J UMLAH BAYI
P
TABEL 41
J UMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 7.815 0 0,0 0 0,0 1.180 15,1
2 KUPANG 24 0 0 7.896 0 0,0 0 0,0 541 6,9
3 TTS 28 0 0 12.264 0 0,0 0 0,0 2.605 21,2
4 TTU 26 0 0 6.888 1.283 0,0 1.271 0,0 232 3,4
5 BELU 28 0 0 9.984 0 0,0 0 0,0 302 3,0
6 ALOR 22 0 0 6.024 268 0,0 435 0,0 127 2,1
7 LEMBATA 9 0 0 3.204 417 0,0 559 0,0 225 7,0
8 FLORES TIMUR 20 0 0 6.000 1.368 0,0 1.292 0,0 278 4,6
9 SIKKA 23 0 0 7.428 0 0,0 0 0,0 886 11,9
10 ENDE 23 0 0 6.252 0 0,0 0 0,0 1.109 17,7
11 NGADA 10 0 0 3.660 959 0,0 999 0,0 989 27,0
12 NAGEKEO 7 0 0 3.360 524 0,0 504 0,0 435 12,9
13 MANGGARAI 17 0 0 8.916 1.442 0,0 1.438 0,0 1.927 21,6
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 6.636 490 0,0 496 0,0 419 6,3
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 9.288 2.628 0,0 2.631 0,0 2.129 22,9
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 8.556 864 0,0 869 0,0 175 2,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 3.780 380 0,0 368 0,0 343 9,1
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 2.484 0 0,0 0 0,0 36 1,4
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 5.544 0 0,0 0 0,0 216 3,9
20 ROTE NDAO 13 0 0 2.928 342 0,0 355 0,0 53 1,8
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 2.122 0 0,0 0 0,0 164 7,7
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 131.029 10.965 0,0 11.217 0,0 14.371 11,0
TAHUN 2011
J UMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KABUPATEN/KOTA
J UMLAH BAYI
PUSKESMAS L P L +P
TABEL 42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 TTS 28 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 BELU 28 0 0 25.589 0 0 11.812 0,0 0,0 46,2
6 ALOR 22 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 LEMBATA 9 383 400 783 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 FLORES TIMUR 20 485 510 995 7 9 7 1,4 1,8 0,7
9 SIKKA 23 0 0 9.892 0 0 9.892 0,0 0,0 100
10 ENDE 23 0 0 2.095 0 0 190 0,0 0,0 9,1
11 NGADA 10 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 1.473 1.478 2.951 210 265 210 14,3 17,9 7,1
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
20 ROTE NDAO 13 560 547 1.107 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2.901 2.935 43.412 217 0 22.111 7,5 0,0 50,9
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
% KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011
TABEL 43
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L +P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA KUPANG 10 0 0 12.487 0 0,0 0 0,0 12.692
2 KUPANG 24 0 0 24.559 0 0,0 0 0,0 0
3 TTS 28 25.955 25.864 51.819 21.615 83,3 21.620 83,6 43.235
4 TTU 26 0 0 16.991 0 0,0 0 0,0 0
5 BELU 28 11.957 15.392 27.349 2.257 18,9 2.459 16,0 4.716
6 ALOR 22 6.497 8.116 14.613 4.588 70,6 6.384 78,7 10.972
7 LEMBATA 9 6.743 6.241 12.984 1.519 22,5 1.393 22,3 2.912
8 FLORES TIMUR 20 8.546 8.570 17.116 4.113 48,1 4.581 53,5 8.694
9 SIKKA 23 0 0 21.068 0 0,0 0 0,0 5.959
10 ENDE 23 0 0 16.792 0 0,0 0 0,0 17.763
11 NGADA 10 5.507 5.410 10.917 3.994 72,5 4.142 76,6 8.136
12 NAGEKEO 7 5.950 6.111 12.061 4.798 80,6 4.621 75,6 9.419
13 MANGGARAI 17 12.767 12.782 25.549 8.931 70,0 8.955 70,1 17.886
14 MANGGARAI BARAT 12 10.828 10.737 21.565 7.818 72,2 8.149 75,9 15.967
15 MANGGARAI TIMUR 20 9.716 19.926 29.642 7.318 75,3 7.995 40,1 15.313
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 20.806 0 0,0 0 0,0 966
17 SUMBA BARAT 7 5.627 5.247 10.874 0 0,0 0 0,0 0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 5.372 0 0,0 0 0,0 0
19 SUMBA TIMUR 20 9.716 10.210 19.926 7.318 75,3 7.995 78,3 15.313
20 ROTE NDAO 13 6.207 6.220 12.427 2.029 32,7 2.050 33,0 4.079
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 4.353 0 0,0 0 0,0 3.931
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 126.016 140.826 389.270 76.298 60,5 80.344 57,1 197.953
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
P L +P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS J UMLAH
TAHUN 2011
TABEL 44
J UMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLA
H
% J UMLA
H
% J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 10 0 0 20.302 0 0,0 0 0,0 11.257 55,4 0 0,0 0 0,0 5.965 53,0 0 0,0 0 0,0 900 8,0
2 KUPANG 24 0 0 32.455 0 0,0 0 0,0 28.249 87,0 0 0,0 0 0,0 19.763 70,0 0 0,0 0 0,0 2.152 7,6
3 TTS 28 25.955 35.864 61.819 21.615 83,3 22.815 63,6 44.430 71,9 13.584 62,8 14.891 65,3 28.475 64,1 0 0,0 0 0,0 767 1,7
4 TTU 26 10.177 9.444 19.621 0 0,0 0 0,0 19.752 100,7 0 0,0 0 0,0 10.767 54,5 0 0,0 0 0,0 806 4,1
5 BELU 28 14.945 19.120 34.065 12.656 84,7 16.146 84,4 28.802 84,6 6.852 54,1 8.683 53,8 15.535 53,9 754 6,0 1.329 8,2 2.083 7,2
6 ALOR 22 6.497 8.116 14.613 4.588 70,6 7.997 98,5 12.585 86,1 3.182 69,4 5.101 63,8 8.283 65,8 136 3,0 392 4,9 528 4,2
7 LEMBATA 9 6.743 6.241 12.984 4.685 69,5 4.286 68,7 8.971 69,1 2.484 53,0 2.314 54,0 4.798 53,5 149 3,2 173 4,0 322 3,6
8 FLORES TIMUR 20 10.024 11.073 21.097 9.085 90,6 7.447 67,3 16.532 78,4 5.481 60,3 5.985 80,4 11.466 69,4 461 5,1 391 5,3 852 5,2
9 SIKKA 23 0 0 28.635 0 0,0 0 0,0 22.379 78,2 0 0,0 0 0,0 14.055 62,8 0 0,0 0 0,0 1.353 6,0
10 ENDE 23 14.705 13.808 28.513 0 0,0 0 0,0 17.692 62,0 0 0,0 0 0,0 11.650 65,8 0 0,0 0 0,0 1.225 6,9
11 NGADA 10 6.318 7.319 13.637 5.477 86,7 4.703 64,3 10.180 74,6 4.035 73,7 3.653 77,7 7.688 75,5 124 2,3 146 3,1 270 2,7
12 NAGEKEO 7 5.960 6.111 12.071 4.798 80,5 4.608 75,4 9.406 77,9 3.223 67,2 3.103 67,3 6.326 67,3 200 4,2 204 4,4 404 4,3
13 MANGGARAI 17 14.604 14.692 29.296 12.006 82,2 12.683 86,3 24.689 84,3 9.308 77,5 9.099 71,7 18.407 74,6 264 2,2 256 2,0 520 2,1
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 26.901 10.031 0,0 12.192 0,0 22.223 82,6 7.560 75,4 7.559 62,0 15.119 68,0 415 4,1 569 4,7 984 4,4
15 MANGGARAI TIMUR 20 14.371 15.110 29.481 11.543 80,3 17.365 114,9 28.908 98,1 8.717 75,5 9.267 53,4 17.984 62,2 74 0,6 68 0,4 142 0,5
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 34.432 8.639 0,0 7.908 0,0 16.547 48,1 6.175 71,5 6.291 79,6 12.466 75,3 383 4,4 219 2,8 602 3,6
17 SUMBA BARAT 7 7.074 6.684 13.758 5.384 76,1 5.786 86,6 11.170 81,2 3.718 69,1 3.614 62,5 7.332 65,6 657 12,2 726 12,5 1.383 12,4
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 8.925 0 0,0 0 0,0 3.726 41,7 0 0,0 0 0,0 3.330 89,4 0 0,0 0 0,0 186 5,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 23.054 0 0,0 0 0,0 17.075 74,1 0 0,0 0 0,0 11.806 69,1 0 0,0 0 0,0 653 3,8
20 ROTE NDAO 13 7.103 7.063 14.166 4.438 62,5 6.301 89,2 10.739 75,8 2.654 59,8 3.806 60,4 6.460 60,2 391 8,8 462 7,3 853 7,9
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 6.475 0 0,0 0 0,0 4.364 67,4 0 0,0 0 0,0 1.884 43,2 0 0,0 0 0,0 353 8,1
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 144.476 160.645 486.300 114.945 79,6 130.237 81,1 369.676 76,0 76.973 67,0 83.366 64,0 239.559 64,8 4.008 3,5 4.935 3,8 17.338 4,7
L P
DITIMBANG BB NAIK
L P
TAHUN 2011
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKES
MAS P
BALITA YANG ADA
L L+P L+P
BALITA
BGM
L+P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
BALITA GIZI BURUK
L P L+P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 65 0 0,0 0 0,0 65 100,0
2 KUPANG 24 0 0 997 0 0,0 0 0,0 997 100,0
3 TTS 28 0 0 452 0 0,0 0 0,0 452 100,0
4 TTU 26 0 0 88 0 0,0 0 0,0 88 100,0
5 BELU 28 0 0 80 505 0,0 739 0,0 80 100,0
6 ALOR 22 0 0 445 83 0,0 159 0,0 445 100,0
7 LEMBATA 9 0 0 218 27 0,0 31 0,0 218 100,0
8 FLORES TIMUR 20 0 0 104 28 0,0 24 0,0 104 100,0
9 SIKKA 23 0 0 120 0 0,0 0 0,0 120 100,0
10 ENDE 23 0 0 203 0 0,0 0 0,0 203 100,0
11 NGADA 10 0 0 16 13 0,0 7 0,0 16 100,0
12 NAGEKEO 7 0 0 10 1 0,0 2 0,0 10 100,0
13 MANGGARAI 17 0 0 71 10 0,0 9 0,0 71 100,0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 246 130 0,0 114 0,0 246 100,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 0 0 183 52 0,0 82 0,0 183 100,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 239 0 0,0 0 0,0 239 100,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 149 71 0,0 47 0,0 149 100,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 151 0 0,0 0 0,0 151 100,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 257 0 0,0 0 0,0 257 100,0
20 ROTE NDAO 13 0 0 132 39 0,0 53 0,0 132 100,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 335 0 0,0 0 0,0 335 100,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 0 0 4.561 959 0,0 1.267 0,0 4.561 100,0
TAHUN 2011
P L +P
MENDAPAT PERAWATAN
L
J UMLAH
TABEL 46
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 18.818 0 0,0 0 0,0 3.182 16,9
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 TTU 26 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 8.663 8.312 16.975 8.627 99,6 8.274 99,5 16.901 99,6
6 ALOR 22 1.657 1.605 3.262 1.159 69,9 1.019 63,5 2.178 66,8
7 LEMBATA 9 1.841 1.629 3.470 1.380 75,0 1.210 74,3 2.590 74,6
8 FLORES TIMUR 20 3.893 3.577 7.470 3.684 94,6 3.388 94,7 7.072 94,7
9 SIKKA 23 0 0 10.597 1.508 0,0 1.449 0,0 2.957 27,9
10 ENDE 23 0 0 7.471 0 0,0 0 0,0 7.105 95,1
11 NGADA 10 2.220 2.141 4.361 2.086 94,0 1.971 92,1 4.057 93,0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 MANGGARAI 17 5.396 4.917 10.313 5.396 100,0 4.917 100,0 10.313 100,0
14 MANGGARAI BARAT 12 427 4.480 4.907 3.256 762,5 3.064 68,4 6.320 128,8
15 MANGGARAI TIMUR 20 9.939 9.416 19.355 4.857 48,9 4.789 50,9 9.646 49,8
16 SUMBA BARAT DAYA 10 3.432 3.622 13.924 0 0,0 0 0,0 8.181 58,8
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 3.034 3.134 6.168 1.029 33,9 1.011 32,3 2.040 33,1
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 40.502 42.833 127.091 32.982 81,4 31.092 72,6 82.542 64,9
CAKUPAN PENJ ARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 81,4 72,6 64,9
CAKUPAN PENJ ARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS J UMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L +P
TAHUN 2011
TABEL 47
MURID SD DAN SETINGKAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 32.551 0 0,0 0 0,0 10.924 33,6
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 TTU 26 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 34.925 35.768 70.693 20.479 58,6 22.285 62,3 42.764 60,5
6 ALOR 22 5.720 6.270 11.990 4.774 83,5 4.656 74,3 9.430 78,6
7 LEMBATA 9 9.919 9.552 19.471 4.100 41,3 4.698 49,2 8.798 45,2
8 FLORES TIMUR 20 17.420 16.193 33.613 15.522 89,1 14.304 88,3 29.826 88,7
9 SIKKA 23 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
10 ENDE 23 0 0 38.951 0 0,0 0 0,0 35.878 92,1
11 NGADA 10 11.201 11.052 22.253 3.760 33,6 4.208 38,1 7.968 35,8
12 NAGEKEO 7 14.416 13.249 27.665 1.605 11,1 1.718 13,0 3.323 12,0
13 MANGGARAI 17 25.537 29.025 54.562 22.028 86,3 26.620 91,7 48.648 89,2
14 MANGGARAI BARAT 12 7.691 8.217 15.908 5.417 70,4 5.608 68,2 11.025 69,3
15 MANGGARAI TIMUR 20 24.473 23.316 47.789 9.830 40,2 9.865 42,3 19.695 41,2
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 13.924 0 0,0 0 0,0 8.181 58,8
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 3.915 3.941 7.856 1.468 37,5 1.542 39,1 3.010 38,3
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 155.217 156.583 397.226 88.983 57,3 95.504 61,0 239.470 60,3
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
P L +P
J UMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TAHUN 2011
TABEL 48
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 12.319 0 0,0 0 0,0 261 2,12
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 3.784 5.194 8.978 2.314 61,15 3.276 63,07 5.590 62,26
4 TTU 26 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 14.139 16.806 30.945 2.699 19,09 3.164 18,83 5.863 18,95
6 ALOR 22 2.163 2.024 4.187 1.096 50,67 1.604 79,25 2.700 64,49
7 LEMBATA 9 9.728 13.326 23.054 3.385 34,80 4.008 30,08 7.393 32,07
8 FLORES TIMUR 20 6.861 10.170 17.031 2.623 38,23 4.762 46,82 7.385 43,36
9 SIKKA 23 0 0 164.321 0 0,0 0 0,0 34.885 21,23
10 ENDE 23 10.639 12.538 23.177 0 0,0 0 0,0 31.827 137,32
11 NGADA 10 6.250 6.501 12.751 2.756 44,10 2.804 43,13 5.560 43,60
12 NAGEKEO 7 4.510 484 4.994 2.410 53,44 2.808 580,17 5.218 104,49
13 MANGGARAI 17 861 726 1.587 388 45,06 311 42,84 699 44,05
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 12.750 13.542 26.292 3.705 29,06 3.819 28,20 7.524 28,62
16 SUMBA BARAT DAYA 10 204 289 493 204 100,00 289 100,00 493 100,00
17 SUMBA BARAT 7 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 5.728 5.414 11.142 3.185 55,60 3.240 59,84 6.425 57,66
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 77.617 87.014 341.271 24.765 31,91 30.085 34,57 121.823 35,70
J UMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJ UT MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011
TABEL 49
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
J UMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 37 28 75,7
2 RUMAH SAKIT J IWA 0 0 0,0
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 3 2 66,7
4 PUSKESMAS PERAWATAN 334 119 35,6
5 SARANA YANKES.LAINNYA 7 1 14,3
J UMLAH (KAB/KOTA) 381 150 39,37
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN J UMLAH SARANA
TAHUN 2011
TABEL 50
J UMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT J ENIS KLB
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
I DIARE 3 4 1.066 1.071 5.609 21 14 405 1,97 1,31 7,22 1 0 1 4,76 0 0,25
- NAGEKEO 1 1 363 375 738 16 7 23 4,41 1,87 3,12 1 0 1 6,25 0 4,35
- SIKKA 1 2 0 0 3.472 0 0 370 0 0 10,66 0 0 0 0 0 0
- NGADA 1 1 703 696 1.399 5 7 12 0,71 1,01 0,86 0 0 0 0 0 0
- TTS 2 3 18.479 18.445 36.924 158 297 455 0,86 1,61 1,23 0 0 0 0 0 0
II CAMPAK 13 42 21.303 11.441 32.744 319 323 642 1,50 2,82 1,96 1 1 2 0,31 0,31 0,31
- ROTE NDAO 3 16 11.531 1.162 12.693 110 111 221 0,95 9,55 1,74 0 0 0 0 0 0
- ALOR 4 11 0 0 0 111 112 223 0 0 0 0 1 1 0 0,89 0,45
- NGADA 6 15 9.772 10.279 20.051 98 100 198 1,00 0,97 0,99 1 0 1 1,02 0 0,51
- KOTA KUPANG 4 31 0 0 0 0 0 148 0 0 0 0 0 0 0 0 0
III KERACUNAN MAKANAN 1 1 0 0 10 0 0 10 0 0 100,00 0 0 0 0 0 0
- SIKKA 1 1 0 0 10 0 0 10 0 0 100,00 0 0 0 0 0 0
IV DBD 5 19 0 0 102.734 28 10 38 0 0 0,04 1 0 1 3,57 0 2,63
- ENDE 5 19 0 0 102.734 28 10 38 0 0 0,04 1 0 1 3,57 0 2,63
V ANTRAX 1 1 1.043 1.063 2.106 4 2 6 0,38 0,19 0,28 0 0 0 0 0 0
- NGADA 1 1 1.043 1.063 2.106 4 2 6 0,38 0,19 0,28 0 0 0 0 0 0
VI RABIES 1 12 1 3 4 1 3 4 0 0 100,00 0 1 1 0 33,33 25,00
- MANGGARAI TIMUR 1 12 1 3 4 1 3 4 0 0 100,00 0 1 1 0 33,33 25,00
TAHUN 2011
J UMLAH
DESA
CFR (%)
NO
J ENIS KEJ ADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%) J UMLAH PENDERITA J UMLAH KEMATIAN
J UMLAH PENDUDUK
TERANCAM
J UMLAH
KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI <24 J AM MENURUT KABUPATEN/KOTA
J UMLAH
RATA2 KEJ ADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER J UMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
J AM
%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 10 51 31 0,6 31 100,0
2 KUPANG 24 177 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 240 3 0,0 3 100,0
4 TTU 26 192 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 208 0 0,0 0 0,0
6 ALOR 22 175 11 0,1 3 27,3
7 LEMBATA 9 144 0 0,0 0 0,0
8 FLORES TIMUR 20 250 0 0,0 0 0,0
9 SIKKA 23 160 3 0,0 3 100,0
10 ENDE 23 214 19 0,1 19 100,0
11 NGADA 10 103 15 0,1 1 6,7
12 NAGEKEO 7 100 1 0,0 1 100,0
13 MANGGARAI 17 149 2 0,0 2 100,0
14 MANGGARAI BARAT 12 121 0 0,0 0 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 176 0 0,0 0 0,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 96 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 60 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 43 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 156 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 88 16 0,2 0 0,0
21 SABU RAIJ UA 6 63 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2.966 101 0,0 63 62,4
TAHUN 2011
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMAS
J UMLAH
DESA/KELURAHAN
KABUPATEN/KOTA
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L +P L P L +P L P L +P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 10 0 0 1221 0 0 1915 0,0 0,0 0,6
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 TTS 28 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 TTU 26 175 219 394 125 206 331 1,4 1,1 1,2
5 BELU 28 0 0 287 0 0 693 0,0 0,0 0,4
6 ALOR 22 18 27 45 124 165 289 0,1 0,2 0,2
7 LEMBATA 9 22 21 43 299 246 545 0,1 0,1 0,1
8 FLORES TIMUR 20 460 481 941 515 648 1163 0,9 0,7 0,8
9 SIKKA 23 0 0 259 0 0 1755 0,0 0,0 0,1
10 ENDE 23 0 0 122 0 0 538 0,0 0,0 0,2
11 NGADA 10 109 90 199 376 372 748 0,3 0,2 0,3
12 NAGEKEO 7 5 10 15 246 245 491 0,0 0,0 0,0
13 MANGGARAI 17 0 0 0 0 0 351 0,0 0,0 0,0
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 567 0 0 681 0,0 0,0 0,8
15 MANGGARAI TIMUR 20 11 11 22 371 275 646 0,0 0,0 0,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 16 0 0 466 0,0 0,0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 79 58 137 80 79 159 1,0 0,7 0,9
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
20 ROTE NDAO 13 91 157 248 189 220 409 0,5 0,7 0,6
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0 0 0 43 0,0 0,0 0,0
J UMLAH (KAB/ KOTA) 341 970 1.074 4.516 2.325 2.456 11.223 0,4 0,4 0,4
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP
TAHUN 2011
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
L P L +P L % P % L +P % L P L +P L % P % L +P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KOTA KUPANG 10 0 0 0,0 0 0,0 0 0 17.416 0 0,0 0 0,0 6.696 38,4 0 0 4.131 0 0,0 0 0,0 4.106 99,4
2 KUPANG 24 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 TTU 26 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 320 0 0,0 0 0,0 438 428 866 0 0,0 0 0,0 37.845 4.370,1 0 0 8.528 0 0,0 0 0,0 8.528 100,0
6 ALOR 22 46 2.502 5.439 6.347 13.797,8 4.688 4.456 9.144 4.085 87,1 3.724 83,6 7.809 85,4 2.429 2.355 4.784 1.853 76,3 1.990 84,5 3.843 80,3
7 LEMBATA 9 173 52 30 52 30,1 9.919 9.552 19.471 3.001 30,3 2.634 27,6 5.635 28,9 1.333 1.364 2.697 374 28,1 413 30,3 787 29,2
8 FLORES TIMUR 20 494 232 47 255 51,6 16.483 15.396 31.879 14.384 87,3 13.354 86,7 27.738 87,0 1.968 1.677 3.645 1.053 53,5 1.015 60,5 2.068 56,7
9 SIKKA 23 130 118 91 118 90,8 0 0 10.849 1.511 0,0 1.449 0,0 2.960 27,3 0 0 1.896 0 0,0 0 0,0 1.727 91,1
10 ENDE 23 0 0 0,0 0,0 0 0 0 0 0,0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 NGADA 10 167 52 31 167 100,0 11.201 11.050 22.251 5.505 49,1 4.918 44,5 10.423 46,8 1.441 1.567 3.008 1.025 71,1 1.118 71,3 2.143 71,2
12 NAGEKEO 7 155 0 0,0 86 55,5 14.416 13.249 27.665 2.744 19,0 2.478 18,7 5.222 18,9 929 918 1.847 97 10,4 119 13,0 216 11,7
13 MANGGARAI 17 244 244 100 244 100,0 25.537 29.025 54.562 22.028 86,3 26.620 91,7 48.648 89,2 5.098 5.855 10.953 592 11,6 1.044 17,8 1.636 14,9
14 MANGGARAI BARAT 12 255 0 0,0 117 45,9 7.691 8.217 15.908 5.417 70,4 5.608 68,2 11.025 69,3 1.592 3.267 4.859 706 44,3 629 19,3 1.335 27,5
15 MANGGARAI TIMUR 20 312 209 67 228 73,1 23.377 21.821 45.198 14.362 61,4 14.809 67,9 29.171 64,5 5.439 5.548 10.987 1.617 29,7 1.960 35,3 3.577 32,6
16 SUMBA BARAT DAYA 10 109 1.932 1.772 1.105 1.013,8 3.432 3.068 6.500 0 0,0 0 0,0 9.672 148,8 124 86 210 0 0,0 0 0,0 830 395,2
17 SUMBA BARAT 7 86 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 779 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 138 113 82 131 94,9 5.950 6.487 12.437 3.615 60,8 4.034 62,2 7.649 61,5 1.401 1.427 2.828 631 45,0 565 39,6 1.196 42,3
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/ KOTA) 341 3.408 5.454 160 8.850 259,7 123.132 122.749 274.146 76.652 62,3 79.628 64,9 210.493 76,8 21.754 24.064 60.373 7.948 36,5 8.853 36,8 31.992 53,0
TAHUN 2011
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO
PUSKE
S
MAS
KABUPATEN/KOTA
J UMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
J UMLAH
SD/MI
J UMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
J UMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
TABEL 54
PENYULUHAN KESEHATAN
J UMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN
KELOMPOK
J UMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
1 2 3 4 5
1 KOTA KUPANG 10 2.097 0
2 KUPANG 24 0 0
3 TTS 28 1.080 0
4 TTU 26 30.843 202
5 BELU 28 8.216 2.851
6 ALOR 22 2.832 64
7 LEMBATA 9 2.164 748
8 FLORES TIMUR 20 2.969 871
9 SIKKA 23 21.415 100
10 ENDE 23 11.316 222
11 NGADA 10 2.796 37
12 NAGEKEO 7 0 0
13 MANGGARAI 17 2.667 1.670
14 MANGGARAI BARAT 12 3.806 2
15 MANGGARAI TIMUR 20 4.542 309
16 SUMBA BARAT DAYA 10 162 24
17 SUMBA BARAT 7 0 0
18 SUMBA TENGAH 6 1.446 0
19 SUMBA TIMUR 20 2.721 1.186
20 ROTE NDAO 13 0 0
21 SABU RAIJ UA 6 230 0
SUB J UMLAH I 341 101.302 8.286
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 0 0
2 Rumah Sakit 0 0
J UMLAH (KAB/KOTA) 101.302 8.286
J UMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
TAHUN 2011
TABEL 55
J UMLAH PESERTA J AMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 10 178.000 167.400 345.400 0 0 98.655 0 0 373 0 0 107.869 0 0 107.889 0 0 314.786 0,0 0,0 91,1
2 KUPANG 24 160.400 151.000 311.400 0 0 38.554 0 0 5.052 20.565 26.301 212.953 0 0 46.435 20.565 26.301 302.994 12,8 17,4 97,3
3 TTS 28 224.300 226.800 451.100 0 0 45.019 0 0 62 0 0 262.750 0 0 26.469 0 0 334.300 0,0 0,0 74,1
4 TTU 26 117.200 118.000 235.200 8.590 8.811 17.401 0 0 74 0 0 126.183 0 0 0 8.590 8.811 143.658 7,3 7,5 61,1
5 BELU 28 178.800 181.700 360.500 0 0 20.240 0 0 56 0 0 257.085 0 0 25.012 0 0 302.393 0,0 0,0 83,9
6 ALOR 22 95.700 99.000 194.700 9.328 10.865 20.193 0 0 4 0 0 132.454 5.570 7.653 13.223 14.898 18.518 165.874 15,6 18,7 85,2
7 LEMBATA 9 56.800 63.800 120.600 3.575 5.092 8.667 0 0 4 12.070 13.748 58.813 408 493 901 16.053 19.333 68.385 28,3 30,3 56,7
8 FLORES TIMUR 20 114.700 123.700 238.400 11.529 12.418 23.947 3 2 0 55.048 56.567 92.508 6.139 7.955 14.094 72.719 76.942 130.549 63,4 62,2 54,8
9 SIKKA 23 146.600 161.300 307.900 0 0 22.267 0 0 52 0 0 153.469 0 0 26.246 0 0 202.034 0,0 0,0 65,6
10 ENDE 23 127.800 139.700 267.500 21.978 23.265 45.243 0 0 73 0 0 131.204 0 0 63.319 21.978 23.265 239.839 17,2 16,7 89,7
11 NGADA 10 71.900 74.000 145.900 2.986 3.344 6.330 0 0 51 21.874 26.812 48.686 31.138 38.457 69.595 55.998 68.613 124.662 77,9 92,7 85,4
12 NAGEKEO 7 65.300 67.900 133.200 5.229 6.184 11.413 0 0 0 32.907 31.776 64.683 4.884 6.025 10.909 43.020 43.985 87.005 65,9 64,8 65,3
13 MANGGARAI 17 147.600 151.400 299.000 0 0 10.909 0 0 40 0 0 183.997 0 0 6.022 0 0 200.968 0,0 0,0 67,2
14 MANGGARAI BARAT 12 112.700 113.500 226.200 3.129 4.693 7.822 0 0 0 53.339 79.978 133.317 22.220 33.330 55.550 78.688 118.001 196.689 69,8 104,0 87,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 128.500 129.900 258.400 1.792 1.781 3.573 0 0 0 62.291 71.011 171.584 360 1.461 1.821 64.443 74.253 176.978 50,2 57,2 68,5
16 SUMBA BARAT DAYA 10 150.400 140.400 290.800 0 0 7.668 0 0 0 113.354 104.651 218.005 0 0 21.872 113.354 104.651 247.545 75,4 74,5 85,1
17 SUMBA BARAT 7 59.000 54.500 113.500 0 0 5.097 0 0 0 0 0 85.690 0 0 8.739 0 0 99.526 0,0 0,0 87,7
18 SUMBA TENGAH 6 33.100 30.800 63.900 0 0 2.747 0 0 0 0 0 63.242 0 0 4.020 0 0 70.009 0,0 0,0 109,6
19 SUMBA TIMUR 20 120.800 112.100 232.900 0 0 183.002 0 0 0 0 0 149.735 0 0 9.512 0 0 342.249 0,0 0,0 147,0
20 ROTE NDAO 13 63.000 59.600 122.600 4.253 4.926 9.179 0 0 36 25.415 27.505 86.816 0 0 22.720 29.668 32.431 118.751 47,1 54,4 96,9
21 SABU RAIJ UA 6 38.400 36.300 74.700 0 0 2.705 0 0 0 0 0 57.828 0 0 0 0 0 60.533 0,0 0,0 81,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2.391.000 2.402.800 4.793.800 72.389 81.379 590.631 3 2 5.877 396.863 438.349 2.798.871 70.719 95.374 534.348 539.974 615.104 3.929.727
PERSENTASE (KAB/KOTA) 3,0 3,4 12,3 0,0 0,0 0,1 16,6 18,2 58,4 3,0 4,0 11,1 22,6 25,6 82,0 22,6 25,6 82,0
J UMLAH
CAKUPAN J AMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT J ENIS J AMINAN, J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
%
J UMLAH PENDUDUK
ASKES NO KABUPATEN/KOTA
PUSKES
MAS
J AMSOSTEK ASKESKIN/J AMKESMAS LAINNYA/J AMKESDA
TAHUN 2011
TABEL 56

L P L+P J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 10 0 0 116.516 0 0,0 0 0,0 116.516 100,0 0 0,0 0 0,0 164.382 141,1 0 0,0 0 0,0 24.190 20,8
2 KUPANG 24 39.473 41.491 80.964 19.269 48,8 27.385 66,0 46.654 57,6 0 0,0 0 0,0 187.210 231,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 262.750 0 0,0 0 0,0 560.244 213,2 0 0,0 0 0,0 313.244 119,2 0 0,0 0 0,0 2.643 1,0
4 TTU 26 55.872 56.850 112.722 55.511 99,4 56.446 99,3 111.957 99,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.205 1,1
5 BELU 28 0 0 257.085 0 0,0 0 0,0 257.085 100,0 165.312 0,0 266.132 0,0 431.444 167,8 2.415 0,0 3.879 0,0 6.294 2,4
6 ALOR 22 55.333 77.596 132.929 44.916 81,2 54.737 70,5 99.653 75,0 59.653 107,8 74.668 96,2 134.321 101,0 211 0,4 292 0,4 503 0,4
7 LEMBATA 9 0 0 68.059 15.049 0,0 17.516 0,0 32.565 47,8 14.581 0,0 16.651 0,0 31.232 45,9 468 0,0 865 0,0 1.333 2,0
8 FLORES TIMUR 20 74.933 85.921 160.854 73.731 98,4 83.340 97,0 157.071 97,6 37.895 50,6 45.128 52,5 83.023 51,6 70 0,1 85 0,1 155 0,1
9 SIKKA 23 0 0 179.715 0 0,0 0 0,0 59.325 33,0 0 0,0 0 0,0 59.324 33,0 0 0,0 0 0,0 8.972 5,0
10 ENDE 23 0 0 194.523 0 0,0 0 0,0 194.523 100,0 0 0,0 0 0,0 166.820 85,8 0 0,0 0 0,0 4.118 2,1
11 NGADA 10 21.874 26.812 48.686 21.874 100,0 26.812 100,0 48.686 100,0 15.735 71,9 26.069 97,2 41.804 85,9 983 4,5 1.288 4,8 2.271 4,7
12 NAGEKEO 7 48.951 44.596 93.547 32.907 67,2 31.776 71,3 64.683 69,1 35.574 72,7 44.000 98,7 79.574 85,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 MANGGARAI 17 0 0 183.997 0 0,0 0 0,0 183.997 100,0 0 0,0 0 0,0 238.513 129,6 0 0,0 0 0,0 5.096 2,8
14 MANGGARAI BARAT 12 11.036 110.667 121.703 53.339 483,3 80.008 72,3 133.347 109,6 496 4,5 746 0,7 1.242 1,0 1.242 11,3 93 0,1 1.335 1,1
15 MANGGARAI TIMUR 20 53.785 61.219 115.004 62.291 115,8 71.011 116,0 133.302 115,9 33.468 62,2 40.508 66,2 73.976 64,3 203 0,4 396 0,6 599 0,5
16 SUMBA BARAT DAYA 10 125.179 116.826 242.005 113.354 90,6 104.651 89,6 218.005 90,1 0 0,0 0 0,0 122.930 50,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 109.532 0 0,0 0 0,0 85.690 78,2 0 0,0 0 0,0 115.708 105,6 0 0,0 0 0,0 2.157 2,0
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 63.242 0 0,0 0 0,0 63.242 100,0 0 0,0 0 0,0 106.723 168,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 159.735 0 0,0 0 0,0 159.735 100,0 0 0,0 0 0,0 176.593 110,6 0 0,0 0 0,0 1.231 0,8
20 ROTE NDAO 13 35.290 34.851 70.141 25.971 73,6 28.999 83,2 54.970 78,4 21.272 60,3 26.742 76,7 28.671 40,9 540 1,5 548 1,6 1.088 1,6
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 60.464 0 0,0 0 0,0 59.159 97,8 0 0,0 0 0,0 48.816 80,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 521.726 656.829 2.834.173 518.212 99,3 582.681 88,7 2.840.409 100,2 383.986 73,6 540.644 82,3 2.605.550 91,9 6.132 1,2 7.446 1,1 63.190 2,2
TAHUN 2011
L +P L P L +P L P L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT J ALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKES
MAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT J ALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJ UKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/J AMKESMAS
J UMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L +P
TABEL 57

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 10 0 0 116.516 0 0,0 0 0,0 210 0,2 0 0,0 0 0,0 7.137 6,1
2 KUPANG 24 39.473 41.491 80.964 0 0,0 0 0,0 1.621 2,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 262.750 0 0,0 0 0,0 2.030 0,8 0 0,0 0 0,0 2.384 0,9
4 TTU 26 55.872 56.850 112.722 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.303 1,2
5 BELU 28 0 0 257.085 1.589 0,0 2.223 0,0 3.812 1,5 163 0,0 279 0,0 8.442 3,3
6 ALOR 22 55.333 77.596 132.929 197 0,4 322 0,4 519 0,4 289 0,5 398 0,5 1.533 1,2
7 LEMBATA 9 0 0 68.059 461 0,0 503 0,0 964 1,4 45 0,0 64 0,0 1.434 2,1
8 FLORES TIMUR 20 74.933 85.921 160.854 758 1,0 1.376 1,6 2.134 1,3 25 0,0 93 0,1 1.499 0,9
9 SIKKA 23 0 0 179.715 0 0,0 0 0,0 673 0,4 0 0,0 0 0,0 5.033 2,8
10 ENDE 23 0 0 194.523 0 0,0 0 0,0 1.528 0,8 0 0,0 0 0,0 2.267 1,2
11 NGADA 10 21.874 26.812 48.686 414 1,9 873 3,3 1.287 2,6 44 0,2 42 0,2 1.656 3,4
12 NAGEKEO 7 48.951 44.596 93.547 0 0,0 0 0,0 3.322 3,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 MANGGARAI 17 0 0 183.997 0 0,0 0 0,0 903 0,5 0 0,0 0 0,0 3.226 1,8
14 MANGGARAI BARAT 12 11.036 110.667 121.703 496 4,5 746 0,7 1.242 1,0 93 0,8 141 0,1 234 0,2
15 MANGGARAI TIMUR 20 53.785 61.219 115.004 64 0,1 83 0,1 147 0,1 22 0,0 15 0,0 37 0,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 125.179 116.826 242.005 0 0,0 0 0,0 297 0,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 0 0 109.532 0 0,0 0 0,0 422 0,4 0 0,0 0 0,0 11.648 10,6
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 63.242 0 0,0 0 0,0 1.086 1,7 0 0,0 0 0,0 232 0,4
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 159.735 0 0,0 0 0,0 5.308 3,3 0 0,0 0 0,0 6.315 4,0
20 ROTE NDAO 13 35.290 34.851 70.141 197 0,6 583 1,7 780 1,1 92 0,3 169 0,5 526 0,7
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 60.464 0 0,0 0 0,0 329 0,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 521.726 656.829 2.834.173 4.176 0,8 6.709 1,0 28.614 1,0 773 0,1 1.201 0 54.906 1,9
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TAHUN 2011
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, J ENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L +P
PELAYANAN KESEHATAN RUJ UKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKES
MAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
L P L +P
J UMLAH YANG ADA
TABEL 58
J UMLAH KUNJ UNGAN KUNJ UNGAN GANGGUAN J IWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I PUSKESMAS
1 NAGEKEO 35.574 44.000 79.574 1.792 3.148 4.940 0 3 3
2 ALOR 12.184 17.664 29.848 18 39 57 10 29 39
3 SIKKA 0 0 147.858 0 0 3.006 0 0 0
4 LEMBATA 55.350 62.479 117.829 55.350 62.479 117.829 0 0 0
5 TTS 148.876 295.257 444.133 871 2.268 3.139 0 0 152
6 FLORES TIMUR 105.320 146.209 251.529 729 1.428 2.157 4 1 5
7 ENDE 0 0 176.276 0 0 2.581 229 328 557
8 NGADA 50.735 77.629 128.364 468 1.428 1.896 82 90 172
9 BELU 199.808 347.461 547.269 1.391 2.747 4.138 0 0 121
10 MANGGARAI 0 0 164.332 0 0 782 0 0 124
11 MANGGARAI BARAT 103.816 111.629 215.445 1 2 3 0 0 121
12 SUMBA BARAT DAYA 0 0 181.813 401 555 956 0 0 0
13 SUMBA BARAT 20.589 26.527 47.116 8.042 9.971 18.013 0 0 0
14 KOTA KUPANG 0 0 339.638 0 3.148 3.148 0 3 3
15 SUMBA TENGAH 0 0 97.907 619 748 1.367 0 0 0
16 SABU RAIJ UA 0 0 5.322 0 0 539 0 0 2
17 MANGGARAI TIMUR 129.305 130.879 260.184 129.305 130.879 260.184 0 0 0
18 SUMBA TIMUR 0 0 273.337 0 0 4.240 0 0 0
19 TTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 NGADA 36.066 51.778 87.844 468 1.428 1.896 82 190 272
21 KUPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 897.623 1.311.512 3.595.618 199.455 3.148 430.871 0 3 3
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
J UMLAH KUNJ UNGAN RAWAT J ALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJ UNGAN GANGGUAN J IWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT J ALAN RAWAT INAP J UMLAH
TAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT J ALAN RAWAT INAP J UMLAH
II RUMAH SAKIT
1 RSUD W.Z. J ohannes 50.999 57.235 108.234 0 0 23.840 1.359 1.315 2.843
2 RS Wirasakti 402 472 874 326 319 645 0 0 0
3 RS Bhayangkara 8.605 8.395 17.000 1.902 2.112 4.014 0 0 0
4 RS AURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Angkatan Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Ba'a 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 RSUD Kalabahi 14.690 16.825 31.515 1.672 2.544 4.216 10 29 39
8 Rumah Sakit Bergerak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 RSUD dr. TC. Hillers Maumere 0 0 15.709 0 0 12.854 0 0 0
10 RSU St. Gabriel Kewapante 0 0 3.248 0 0 1.685 0 0 0
11 RSU St. Elisabeth Lela 0 0 9.219 0 0 2.309 0 0 0
12 RSUD Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RS Bukit Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 RS Damian Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 RSUD SoE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 RSIA SoE 736 673 1.409 51 28 79 0 0 0
17 RSUD Larantuka 0 0 12.405 0 0 6.499 0 0 0
18 RSUD Ruteng 0 0 23.933 0 0 10.261 0 0 0
19 RS Rafael Cancar 0 0 4.943 0 0 1.775 0 0 16
20 RS Karitas Weetabula 10.466 19.128 29.594 3.843 5.536 9.379 0 0 0
21 RSUD Waikabubak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 RS Lendemoripa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 RSUD Kota Kupang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Mamami 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RS Dedari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT J ALAN RAWAT INAP J UMLAH
26 RSUD Sabu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 RSUD Ende 0 0 2.990 0 0 7.839 0 0 0
28 RS J opu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RSUD Atambua 0 0 14.456 0 0 7.813 0 0 0
30 RSPP Betun 2.822 2.680 5.502 701 1.163 1.864 0 0 0
31 RSK Marianum Halilulik 2.737 4.913 7.650 1.234 2.004 3.238 0 0 0
32 RS Sito Husada 0 0 3.078 0 0 3.048 0 0 0
33 RS TNI 756 523 178 178 139 317 0 0 0
34 RSUD Umbu Rara Meha Waingapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 RS Lindimara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 RS. St. Imanuel 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 RSUD Kefamenanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 RS Naob 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 RSUD Bajawa 7.524 8.531 16.055 2.024 3.364 5.388 0 0 0
40 RSUD Naibonat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II 99.737 119.375 307.992 11.931 17.209 107.063 1.369 1.344 2.898
III SARANA KESEHATAN LAIN
1 Rumah Bersalin Keluarga Kudus 3.093 203 3.296 264 772 1.036 0 0 0
2 Balai Pengobatan St. Martin de Pores 2.272 2.461 4.733 0 0 0 0 0 0
3 Balai Pengobatan Kartini Ndona 791 1.009 1.800 0 0 0 0 0 0
4 Balai Pengobatan Kasih A& A Rahmat 1.794 1.240 3.034 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH III 7.950 4.913 12.863 264 772 1.036 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.005.310 1.435.800 3.916.473 211.650 21.129 538.970 1.370 1.347 2.902
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 2.391.000 2.402.800 4.793.800 2.391.000 2.402.800 4.793.800
CAKUPAN KUNJ UNGAN (%) 42,0 59,8 81,7 8,9 0,9 11,2
TABEL 59
L P L +P L P L +P L P L +P L P L +P L P L +P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14,0 15,0 16,0 17,0 18,0 19,0
RS PEMERINTAH
1 RSUD. W.Z. J ohannes Umum 329 6.236 10.655 16.891 0 0 679 0 0 439 0,0 0,0 40,2 0,0 0,0 26,0
2 RSUD Kota Kupang Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 RSUD Naibonat Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 RSUD SoE Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 RSUD Kefamenanu Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 RSUD Atambua Umum 142 0 0 7.570 0 0 296 0 0 182 0,0 0,0 39,1 0,0 0,0 24,0
7 RSUD Kalabahi Umum 108 1.672 2.544 4.216 89 94 183 58 38 96 53,2 36,9 43,4 34,7 14,9 22,8
8 RSUD Lewoleba Umum 109 2.451 2.634 5.085 79 64 143 42 47 89 32,2 24,3 28,1 17,1 17,8 17,5
9 RSUD Larantuka Umum 100 0 0 6.509 0 0 111 0 0 42 0,0 0,0 17,1 0,0 0,0 6,5
10 RSUD dr. TC Hillers Maumere Umum 205 0 0 12.870 0 0 493 0 0 275 0,0 0,0 38,3 0,0 0,0 21,4
11 RSUD Ende Umum 115 0 0 7.838 0 0 291 0 0 144 0,0 0,0 37,1 0,0 0,0 18,4
12 RSUD Bajawa Umum 100 2.029 3.394 5.423 83 96 179 49 39 88 40,9 28,3 33,0 24,1 11,5 16,2
13 RSUD Ruteng Umum 137 3.236 7.035 10.271 174 213 387 96 72 168 53,8 30,3 37,7 29,7 10,2 16,4
14 RSUD Waikabubak Umum 118 3.442 4.182 7.624 91 81 172 31 68 99 26,4 19,4 22,6 9,0 16,3 13,0
15
RSUD Umbu Rara Meha
Waingapu
Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 RSUD Ba'a Umum 54 0 0 1.600 0 0 72 48 0 48 0,0 0,0 45,0 0,0 0,0 30,0
17 RSUD Sabu Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
GDR NDR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
TAHUN 2011
NO NAMA RUMAH SAKIT
a
J ENIS
RS
b
J UMLAH
TEMPAT
TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP +MATI) PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI
48 J AM DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14,0 15,0 16,0 17,0 18,0 19,0
GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKIT
a
J ENIS
RS
b
J UMLAH
TEMPAT
TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP +MATI) PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI
48 J AM DIRAWAT
RS SWASTA
18 RS Wirasakti Umum 57 1.217 1.390 2.607 13 20 33 7 16 23 10,7 14,4 12,7 5,8 11,5 8,8
19 RS Bhayangkara Umum 85 1.902 2.112 4.014 57 43 100 27 17 44 30,0 20,4 24,9 14,2 8,0 11,0
20 RS AURI Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 RS Angkatan Laut Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 RS Mamami Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 RS Dedari
Khusus
(Ibu &
Anak)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 RSIA SoE
Khusus
(Ibu &
Anak)
30 51 28 79 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 RS Naob
Khusus
(RS
Kusta)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 RSPP Betun Umum 55 684 1.146 1.830 19 14 33 8 7 15 27,8 12,2 18,0 11,7 6,1 8,2
27 RSK MarianumHalilulik Umum 70 1.312 1.916 3.228 16 27 43 7 24 31 12,2 14,1 13,3 5,3 12,5 9,6
28 RS Sitohusada Umum 54 0 0 2.995 0 0 45 0 0 1 0,0 0,0 15,0 0,0 0,0 0,3
29 RS TNI Umum 12 178 139 317 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 Rumah Sakit Bergerak Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
31 RS Bukit Lewoleba Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
32 RS Damian Lewoleba
Khusus
(RS
Kusta)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
33 RSU St. Gabriel Kewapante Umum 100 0 0 2.297 0 0 39 0 0 25 0,0 0,0 17,0 0,0 0,0 10,9
34 RSU St. Elisabeth Lela Umum 50 0 0 1.685 0 0 42 0 0 21 0,0 0,0 24,9 0,0 0,0 12,5
35 RS J opu Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
36 RS Rafael Cancar Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
37 RS. Karitas Weetabula Umum 121 3.843 5.536 9.379 0 0 184 0 0 90 0,0 0,0 19,6 0,0 0,0 9,6
38 RS Lendemoripa Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
39 RS Lindimara Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
40 RS. St. Imanuel Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2.151 28.253 42.711 114.328 621 652 3.525 373 328 1.920 2,2 1,5 3,1 1,3 0,8 1,7
Keterangan:
a
termasuk rumah sakit swasta

b
J enis rumah sakit RS umumatau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS J iwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
KABUPATEN/KOTA
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RS PEMERINTAH
1 RSUD. W.Z. Johannes Umum 329 16.891 679 439 89.620 74,6 5,3 1,8
2 RSUD Kota Kupang Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 RSUD Naibonat Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 RSUD SoE Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 RSUD Kefamenanu Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 RSUD Atambua Umum 142 7.570 296 182 30.408 58,7 4,0 2,8
7 RSUD Kalabahi Umum 108 4.216 183 96 60 0,2 0,0 9,3
8 RSUD Lewoleba Umum 109 5.085 143 89 18.887 47,5 3,7 4,1
9 RSUD Larantuka Umum 100 6.509 111 42 21.393 58,6 3,3 2,3
10 RSUD dr. TC Hillers Maumer Umum 205 12.870 493 275 55.398 74,0 4,3 1,5
11 RSUD Ende Umum 115 7.838 291 144 26.782 63,8 3,4 1,9
12 RSUD Bajawa Umum 100 5.423 179 88 20.975 57,5 3,9 2,9
13 RSUD Ruteng Umum 137 10.271 387 168 32.144 64,3 3,1 1,7
14 RSUD Waikabubak Umum 118 7.624 172 99 33.933 78,8 4,5 1,2
15 RSUD Umbu Rara Meha Wa Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
16 RSUD Ba'a Umum 54 1.600 72 48 0 0,0 0,0 12,3
17 RSUD Sabu Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKIT
a
JENIS RS
b
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATAN
BOR LOS TOI
TAHUN 2011
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NO NAMA RUMAH SAKIT
a
JENIS RS
b
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATAN
BOR LOS TOI
RS SWASTA 0,0 0,0 0,0
18 RS Wirasakti Umum 57 2.607 33 23 12.707 61,1 4,9 3,1
19 RS Bhayangkara Umum 85 4.014 100 44 14.711 47,4 3,7 4,1
20 RS AURI Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 RS Angkatan Laut Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 RS Mamami Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
23 RS Dedari
Khusus (Ibu &
Anak)
0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
24 RSIA SoE
Khusus (Ibu &
Anak)
30 79 0 0 215 2,0 2,7 135,9
25 RS Naob
Khusus (RS
Kusta)
0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
26 RSPP Betun Umum 55 1.830 33 15 5.624 28,0 3,1 7,9
27 RSK Marianum Halilulik Umum 70 3.228 43 31 14.025 54,9 4,3 3,6
28 RS Sitohusada Umum 54 2.995 45 1 10.114 51,3 3,4 3,2
29 RS TNI Umum 12 317 0 0 951 21,7 3,0 10,8
30 Rumah Sakit Bergerak Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
31 RS Bukit Lewoleba Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
32 RS Damian Lewoleba
Khusus (RS
Kusta)
0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
33 RSU St. Gabriel Kewapante Umum 100 2.297 39 25 12.066 33,1 5,3 10,6
34 RSU St. Elisabeth Lela Umum 50 1.685 42 21 8.431 46,2 5,0 5,8
35 RS Jopu Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
36 RS Rafael Cancar Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
37 RS. Karitas Weetabula Umum 121 9.379 184 90 36.673 83,0 3,9 0,8
38 RS Lendemoripa Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
39 RS Lindimara Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
40 RS. St. Imanuel Umum 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2.151 114.328 3.525 1.920 445.117 56,7 3,9 3,0
Keterangan:
a
termasuk rumah sakit swasta

b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
KABUPATEN/KOTA
J UMLAH
J UMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 10 64.617 6.587 10,2 1.111 16,9
2 KUPANG 24 0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 0,0 0 0,0
4 TTU 26 0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 82.367 38.512 46,8 22.792 59,2
6 ALOR 22 48.612 48.612 100,0 0 0
7 LEMBATA 9 27.421 24.253 88,4 8.109 33,4
8 FLORES TIMUR 20 54.831 31.424 57,3 16.551 52,7
9 SIKKA 23 22.694 5.706 25,1 3.637 63,7
10 ENDE 23 0 0 0,0 0 0,0
11 NGADA 10 30.062 11.892 39,6 7.729 65,0
12 NAGEKEO 7 24.030 17.217 71,6 869 5,0
13 MANGGARAI 17 49.621 31.139 62,8 17.559 56,4
14 MANGGARAI BARAT 12 0 0 0,0 0 0,0
15 MANGGARAI TIMUR 20 43.947 34.645 78,8 16.665 48,1
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 20.973 12.508 59,6 8.465 67,7
18 SUMBA TENGAH 6 10.218 10.218 100,0 3.870 37,9
19 SUMBA TIMUR 20 35.081 4.462 12,7 551 12,3
20 ROTE NDAO 13 26.773 9.356 34,9 4.330 46,3
21 SABU RAIJ UA 6 11.439 6.274 54,8 902 14,4
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 552.686 292.805
53,0
113.140
38,6
Sumber: Profil Dinkes. Kab/Kota
RUMAH TANGGA
TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011
J UMLAH YANG ADA
J UMLAH YANG
DIPERIKSA
% DIPERIKSA
J UMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 10 64.617 19.253 29,8 13.853 72,0
2 KUPANG 24 0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 99.009 33.520 33,9 12.970 38,7
4 TTU 26 0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 82.194 69.304 84,3 41.545 59,9
6 ALOR 22 37.101 28.228 76,1 14.939 52,9
7 LEMBATA 9 27.421 8.616 31,4 5.142 59,7
8 FLORES TIMUR 20 52.668 43.284 82,2 26.713 61,7
9 SIKKA 23 57.141 21.271 37,2 11.642 54,7
10 ENDE 23 50.562 34.032 67,3 19.897 58,5
11 NGADA 10 26.483 19.738 74,5 11.047 56,0
12 NAGEKEO 7 24.030 19.503 81,2 11.284 57,9
13 MANGGARAI 17 49.627 37.266 75,1 23.864 64,0
14 MANGGARAI BARAT 12 41.076 38.407 93,5 21.263 55,4
15 MANGGARAI TIMUR 20 46.922 37.986 81,0 17.716 46,6
16 SUMBA BARAT DAYA 10 21.051 5.373 25,5 1.993 37,1
17 MANGGARAI BARAT 7 50.282 37.760 75,1 13.040 34,5
18 SUMBA TENGAH 6 13.163 10.218 77,6 3.870 37,9
19 SUMBA TIMUR 20 41.780 4.004 9,6 1.405 35,1
20 ROTE NDAO 13 27.293 11.989 43,9 6.585 54,9
21 SABU RAIJ UA 6 11.439 9.140 79,9 6.609 72,3
J UMLAH (KAB/KOTA)
341 823.859 488.892 59,3 265.377 54,3
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
RUMAH
TAHUN 2011
TABEL 63
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 10 64.617 32.230 49,9 15.776 48,9
2 KUPANG 24 0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 99.009 33.520 33,9 12.980 38,7
4 TTU 26 0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 82.367 31.495 38,2 24.131 76,6
6 ALOR 22 37.201 28.666 77,1 0 0,0
7 LEMBATA 9 27.421 21.615 78,8 7.341 34,0
8 FLORES TIMUR 20 52.316 38.578 73,7 26.765 69,4
9 SIKKA 23 60.099 7.106 11,8 4.561 64,2
10 ENDE 23 50.562 11.396 22,5 6.156 54,0
11 NGADA 10 26.483 311 1,2 237 76,2
12 NAGEKEO 7 24.030 13.676 56,9 7.516 55,0
13 MANGGARAI 17 0 0 0,0 0 0,0
14 MANGGARAI BARAT 12 41.213 38.407 93,2 20.098 52,3
15 MANGGARAI TIMUR 20 46.922 32.106 68,4 13.872 43,2
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 21.051 5.373 25,5 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 6 13.163 10.218 77,6 3.127 30,6
19 SUMBA TIMUR 20 0 0 0,0 0 0,0
20 ROTE NDAO 13 21.773 10.670 49,0 4.052 38,0
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0,0 0,0
J UMLAH ( KAB/KOTA) 341 668.227 315.367 47,2 146.612 46,5
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS J ENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS J ENTIK
NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
J UMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TAHUN 2011
TABEL 64
J UMLA
H
% J UMLAH %
J UMLA
H
% J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 KOTA KUPANG 10 73.018 33.415 45,8 0 0,0 19.557 58,5 619 1,9 13.227 39,6 0 0,0 12 0,0 0 0,0 33.415 100,0
2 KUPANG 24 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 104.302 26.529 25,4 0 0,0 2.482 9,4 111 0,4 14.110 53,2 4.783 18,0 197 0,7 4.846 18,3 26.529 100,0
4 TTU 26 50.070 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 82.367 71.393 86,7 15 0,0 4.940 6,9 100 0,1 8.802 12,3 180 0,3 825 1,2 15 0,0 14.877 20,8
6 ALOR 22 48.612 48.612 100,0 0 0,0 21.702 44,6 641 1,3 8.080 16,6 1.016 2,1 5.491 11,3 11.888 24,5 48.818 100,4
7 LEMBATA 9 30.356 10.808 35,6 1 0,0 7.116 65,8 10 0,1 3.179 29,4 91 0,8 3.886 36,0 0 0,0 14.283 132,2
8 FLORES TIMUR 20 57.677 44.371 76,9 3.322 7,5 12.946 29,2 4 0,0 5.819 13,1 17.473 39,4 3.188 7,2 44 0,1 42.796 96,5
9 SIKKA 23 75.832 11.187 14,8 3 0,0 3.748 33,5 0 0,0 1.255 11,2 64 0,6 2.909 26,0 89 0,8 8.068 72,1
10 ENDE 23 61.929 32.170 51,9 0 0,0 12.641 39,3 251 0,8 3.367 10,5 89 0,3 1.908 5,9 131 0,4 18.387 57,2
11 NGADA 10 30.276 29.254 96,6 0 0,0 25.075 85,7 0 0,0 1.489 5,1 95 0,3 525 1,8 16 0,1 27.200 93,0
12 NAGEKEO 7 27.609 23.516 85,2 3 0,0 4.465 19,0 1 0,0 948 4,0 0 0,0 179 0,8 148 0,6 5.744 24,4
13 MANGGARAI 17 66.418 46.894 70,6 1 0,0 35.670 76,1 228 0,5 2.033 4,3 8.920 19,0 43 0,1 0 0,0 46.895 100,0
14 MANGGARAI BARAT 12 49.725 30.400 61,1 0 0,0 17.247 56,7 86 0,3 7.094 23,3 0 0,0 162 0,5 5.238 17,2 29.827 98,1
15 MANGGARAI TIMUR 20 53.107 34.136 64,3 0 0,0 6.302 18,5 30 0,1 376 1,1 2.940 8,6 50 0,1 28 0,1 9.726 28,5
16 SUMBA BARAT DAYA 10 57.828 0 0,0 5 0,0 1.208 0,0 0 0,0 284 0,0 119 0,0 5.032 0,0 0 0,0 6.648 0,0
17 SUMBA BARAT 7 22.877 4.694 20,5 0 0,0 738 15,7 113 2,4 1.099 23,4 2.244 47,8 214 4,6 286 6,1 4.694 100,0
18 SUMBA TENGAH 6 14.097 14.097 100,0 0 0,0 1.050 7,4 0 0,0 2.531 18,0 0 0,0 972 6,9 2.185 15,5 6.738 47,8
19 SUMBA TIMUR 20 44.378 12.602 28,4 0 0,0 0 0,0 89 0,7 5.370 42,6 301 2,4 150 1,2 0 0,0 5.910 46,9
20 ROTE NDAO 13 30.406 13.484 44,3 12 0,1 2.272 16,8 3 0,0 6.488 48,1 472 3,5 1.680 12,5 461 3,4 11.388 84,5
21 SABU RAIJ UA 6 32.909 1.234 3,7 59 4,8 99 8,0 0 0,0 2.085 169,0 0 0,0 340 27,6 0 0,0 2.583 209,3
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 1.013.793 488.796 48,2 3.421 0,7 179.258 36,7 2.286 0,5 87.636 17,9 38.787 7,9 27.763 5,7 25.375 5,2 364.526 74,6
PERSENTASE KELUARGA MENURUT J ENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN/KOT
TAHUN 2011
NO KABUPATEN/KOTA KEMASAN J UMLAH
J ENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYA SGL MATA AIR
PUSKES
MAS
J UMLAH
KELUARGA
YANG ADA
J UMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
%
KELUARGA
DIPERIKS
A
TABEL 65
J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 KOTA KUPANG 10 33.415 0 0,0 0 0,0 19.557 58,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 13.227 39,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19.557 58,5
2 KUPANG 24 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 TTU 26 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 82.367 1 0,0 17 0,0 0 0,0 0 0,0 65 0,1 5.101 6,2 688 0,8 413 0,5 1.611 2,0 0 0,0 0 0,0 19 0,0 5.872 7,1
6 ALOR 22 48.612 0 0,0 0 0,0 9.129 18,8 13.202 27,2 639 1,3 8.080 16,6 1.016 2,1 5.491 11,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12.037 24,8 32.066 66,0
7 LEMBATA 9 13.162 0 0,0 30 0,2 574 4,4 4.970 37,8 0 0,0 3.160 24,0 118 0,9 3.832 29,1 2 0,0 1 0,0 0 0,0 263 2,0 8.852 67,3
8 FLORES TIMUR 20 44.563 0 0,0 4.266 9,6 8.863 19,9 4.284 9,6 41 0,1 5.609 12,6 16.989 38,1 3.406 7,6 47 0,1 0 0,0 0 0,0 19 0,0 40.052 89,9
9 SIKKA 23 75.832 3 0,0 43 0,1 9.092 12,0 0 0,0 12 0,0 5.827 7,7 176 0,2 7.749 10,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15.153 20,0
10 ENDE 23 32.170 0 0,0 0 0,0 12.641 39,3 0 0,0 251 0,8 3.367 10,5 89 0,3 1.908 5,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16.348 50,8
11 NGADA 10 30.276 0 0,0 0 0,0 3.981 13,1 21.094 69,7 0 0,0 1.489 4,9 0 0,0 525 1,7 0 0,0 0 0,0 208 0,7 0 0,0 26.564 87,7
12 NAGEKEO 7 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 MANGGARAI 17 46.894 1 0,0 3 0,0 35.670 76,1 0 0,0 228 0,5 2.033 4,3 8.920 19,0 43 0,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 46.855 99,9
14 MANGGARAI BARAT 12 29.470 0 0,0 8 0,0 17.247 58,5 0 0,0 50 0,2 3.297 11,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 20.602 69,9
15 MANGGARAI TIMUR 20 31.429 0 0,0 0 0,0 6.847 21,8 715 2,3 9 0,0 591 1,9 2.448 7,8 449 1,4 1 0,0 56 0,2 412 1,3 0 0,0 10.610 33,8
16 SUMBA BARAT DAYA 10 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 4.694 46 1,0 72 1,5 12 0,3 636 13,5 65 1,4 996 21,2 1.323 28,2 208 4,4 235 5,0 959 20,4 163 3,5 17 0,4 3.150 67,1
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA TIMUR 20 16.362 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 80 0,5 781 4,8 153 0,9 137 0,8 221 1,4 13 0,1 0 0,0 2.324 14,2 1.014 6,2
20 ROTE NDAO 13 11.686 0 0,0 12 0,1 2.119 18,1 168 1,4 9 0,1 5.234 44,8 432 3,7 538 4,6 244 2,1 42 0,4 15 0,1 212 1,8 7.974 68,2
21 SABU RAIJ UA 6 1.234 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 502.166 51 0,0 4.451 0,9 125.732 25,0 45.069 9,0 1.449 0,3 45.565 9,1 32352 6,4 24.699 4,9 15.588 3,1 1.071 0,2 798 0,2 14.891 3,0 254.669 50,7
TAHUN 2011
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMU
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN/K
LEDING
METERAN
LEDING
ECERAN
POMPA
SUMUR
TERLINDUNG
SUMUR TAK
TERLINDUNG
MATA AIR
TERLINDUNG
LAIN-LAIN AIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
KELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG
MATA AIR TAK
TERLINDUNG
AIR SUNGAI AIR HUJ AN NO KABUPATEN/KOTA
PUSKES
MAS
J UMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
MINUMNYA
AIR KEMASAN
TABEL 66
J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 KOTA KUPANG 10 73.018 2.798 3,8 2.319 82,9 2.319 100,0 2.783 3,8 45.431 1632,4 30.063 66,2 17.403 23,8 17.403 100,0 9.457 54,3
2 KUPANG 24 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 104.302 29.469 28,3 29.469 100,0 9.736 33,0 29.469 28,3 29.469 100,0 29.469 100,0 29.469 28,3 18.345 62,3 18.345 100,0
4 TTU 26 50.070 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 28 82.367 43.675 53,0 30.657 70,2 15.141 49,4 43.675 53,0 13.288 30,4 5.618 42,3 43.675 53,0 6.240 14,3 1.870 30,0
6 ALOR 22 48.612 33.689 69,3 18.521 55,0 10.982 59,3 31.537 64,9 9.405 29,8 3.863 41,1 27.343 56,2 5.525 20,2 2.648 47,9
7 LEMBATA 9 30.356 25.239 83,1 21.576 85,5 16.519 76,6 25.239 83,1 18.766 74,4 12.529 66,8 25.239 83,1 14.337 56,8 7.616 53,1
8 FLORES TIMUR 20 57.677 41.209 71,4 36.020 87,4 31.062 86,2 35.272 61,2 30.093 85,3 20.299 67,5 32.130 55,7 15.651 48,7 13.237 84,6
9 SIKKA 23 75.832 34.904 46,0 14.402 41,3 10.811 75,1 12.394 16,3 30.940 249,6 6.276 20,3 5.998 7,9 10.784 179,8 3.099 28,7
10 ENDE 23 61.929 37.243 60,1 27.273 73,2 16.679 61,2 37.243 60,1 14.217 38,2 5.211 36,7 35.135 56,7 5.018 14,3 830 16,5
11 NGADA 10 30.276 20.606 68,1 18.485 89,7 13.915 75,3 20.631 68,1 18.671 90,5 6.744 36,1 14.583 48,2 8.341 57,2 3.668 44,0
12 NAGEKEO 7 27.609 21.111 76,5 16.432 77,8 7.388 45,0 21.111 76,5 4.606 21,8 1.410 30,6 21.111 76,5 1.602 7,6 403 25,2
13 MANGGARAI 17 66.418 28.467 42,9 43.544 153,0 18.845 43,3 17.125 25,8 21.754 127,0 10.772 49,5 8.277 12,5 10.595 128,0 5.510 52,0
14 MANGGARAI BARAT 12 49.725 30.173 60,7 30.918 102,5 14.917 48,2 14.294 28,7 24.279 169,9 6.917 28,5 5.233 10,5 9.172 175,3 2.785 30,4
15 MANGGARAI TIMUR 20 53.107 38.884 73,2 27.815 71,5 11.682 42,0 27.776 52,3 20.685 74,5 9.047 43,7 21.557 40,6 9.014 41,8 3.830 42,5
16 SUMBA BARAT DAYA 10 57.828 0 0,0 24.969 0,0 9.060 36,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 22.877 5.250 22,9 3.370 64,2 1.257 37,3 5.250 22,9 1.366 26,0 514 37,6 5.250 22,9 1.258 24,0 369 29,3
18 SUMBA TENGAH 6 14.097 14.097 100,0 6.914 49,0 4.571 66,1 14.097 100,0 2.726 19,3 580 21,3 14.097 100,0 2.012 14,3 272 13,5
19 SUMBA TIMUR 20 44.378 16.909 38,1 2.457 14,5 1.041 42,4 44 0,1 18 40,9 9 50,0 30 0,1 14 46,7 14 100,0
20 ROTE NDAO 13 30.406 11.652 38,3 10.159 87,2 5.115 50,3 8.358 27,5 3.696 44,2 1.742 47,1 7.602 25,0 2.702 35,5 1.130 41,8
21 SABU RAIJ UA 6 32.909 11.040 33,5 9.018 81,7 1.909 21,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 1.013.793 446.415 44,0 374.318 83,8 202.949 54,2 346.298 34,2 289.410 83,6 151.063 52,2 314.132 31,0 138.013 43,9 75.083 54,4
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
TAHUN 2011
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO KABUPATEN/KOTA
SEHAT
KELUARGA
MEMILIKI
SEHAT
J AMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKI
PUSKES
MAS
J UMLAH
KELUARG
A
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKI
SEHAT
TABEL 67
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 10 48 43 34 79,1 565 565 449 79,5 9 8 2 25,0 340 340 55 16,2 962 956 540 56,5
2 KUPANG 24 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0
4 TTU 26 0 8 8 100,0 20 18 20 111,1 16 16 0 0,0 0 0 0 0,0 36 42 28 66,7
5 BELU 28 16 16 16 100,0 148 65 43 66,2 41 24 0 0,0 61 36 0 0,0 266 141 59 41,8
6 ALOR 22 6 6 5 83,3 46 46 11 23,9 56 55 14 25,5 503 0 0 0,0 611 107 30 28,0
7 LEMBATA 9 7 7 7 100,0 36 36 32 88,9 22 22 10 45,5 41 14 14 100,0 106 79 63 79,7
8 FLORES TIMUR 20 18 18 18 100,0 43 43 39 90,7 30 30 25 83,3 506 505 456 90,3 597 596 538 90,3
9 SIKKA 23 28 14 12 85,7 97 85 53 62,4 32 25 2 8,0 573 364 189 51,9 730 488 256 52,5
10 ENDE 23 23 8 7 87,5 269 78 33 42,3 23 18 0 0,0 34 12 4 33,3 349 116 44 37,9
11 NGADA 10 21 21 21 100,0 133 105 71 67,6 14 12 9 75,0 40 23 6 26,1 208 161 107 66,5
12 NAGEKEO 7 6 6 6 100,0 61 54 12 22,2 11 9 0 0,0 95 7 1 14,3 173 76 19 25,0
13 MANGGARAI 17 13 1 1 100,0 102 2 2 100,0 12 1 1 100,0 12 12 0 0,0 139 16 4 25,0
14 MANGGARAI BARAT 12 35 1 0 0,0 76 13 0 0,0 14 10 2 20,0 32 6 0 0,0 157 30 2 6,7
15 MANGGARAI TIMUR 20 4 4 4 100,0 18 18 6 33,3 11 11 1 9,1 408 364 301 82,7 441 397 312 78,6
16 SUMBA BARAT DAYA 10 6 0 0 0,0 12 0 0 0,0 16 0 0 0,0 0 0 0 0,0 34 0 0 0,0
17 SUMBA BARAT 7 8 8 8 100,0 37 37 25 67,6 6 6 0 0,0 0 0 0 0,0 51 51 33 64,7
18 SUMBA TENGAH 6 0 0 0 0,0 38 38 8 21,1 11 11 0 0,0 174 174 0 0,0 223 223 8 3,6
19 SUMBA TIMUR 20 5 0 0 0,0 68 6 6 100,0 43 30 30 100,0 459 94 93 98,9 575 130 129 99,2
20 ROTE NDAO 13 10 9 7 77,8 34 34 21 61,8 21 20 6 30,0 327 261 185 70,9 392 324 219 67,6
21 SABU RAIJ UA 6 3 3 3 100,0 14 14 9 64,3 4 4 0 0,0 174 174 32 18,4 195 195 44 22,6
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 257 173 157 90,8 1.817 1.257 840 66,8 392 312 102 32,7 3.779 2.386 1.336 56,0 6.245 4.128 2.435 59,0
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
J UMLAH TUPM
NO
PUSKES
MAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYA RESTORAN/R-MAKAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2011
J UMLAH DIBINA % J UMLAH DIBINA % J UMLAH DIBINA % J UMLAH DIBINA % J UMLAH DIBINA % J UMLAH DIBINA % J UMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA KUPANG 10 92 0 0,0 0 0,0 0,0 295 239 81,0 224 224 100,0 219 0 0,0 374 374 100,0 1.204 837 69,5
2 KUPANG 24 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0
3 TTS 28 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0 0 0 0,0
4 TTU 26 205 162 79,0 10 - 0,0 332 249 75,0 180 120 66,7 250 193 77,2 14 14 100,0 991 738 74,5
5 BELU 28 235 214 91,1 23 23 100,0 470 429 91,3 196 145 74,0 368 286 77,7 72 66 91,7 1.364 1.163 85,3
6 ALOR 22 100 80 80,0 62 1 1,6 324 206 63,6 386 115 29,8 231 93 40,3 103 40 38,8 1.206 535 44,4
7 LEMBATA 9 208 208 100,0 0 0 0,0 339 258 76,1 212 187 88,2 297 238 80,1 8 8 100,0 1.064 899 84,5
8 FLORES TIMUR 20 161 156 96,9 327 326 99,7 494 476 96,4 275 251 91,3 341 321 94,1 212 149 70,3 1.810 1.679 92,8
9 SIKKA 23 217 90 41,5 37 30 81,1 444 179 40,3 257 217 84,4 242 87 36,0 37 10 27,0 1.234 613 49,7
10 ENDE 23 201 127 63,2 0 0 0,0 585 386 66,0 413 202 48,9 384 244 63,5 0 0 0,0 1.583 959 60,6
11 NGADA 10 103 103 100,0 2 2 100,0 248 248 100,0 120 120 100,0 290 98 33,8 79 79 100,0 842 650 77,2
12 NAGEKEO 7 103 36 35,0 0 0 0,0 272 189 69,5 135 0 0,0 162 0 0,0 0 0 0,0 672 225 33,5
13 MANGGARAI 17 155 155 100,0 2 2 100,0 345 36 10,4 140 14 10,0 408 42 10,3 0 0 0,0 1.050 249 23,7
14
MANGGARAI BARAT
12 90 73 81,1 0 0 0,0 304 206 67,8 241 86 35,7 135 32 23,7 76 4 5,3 846 401 47,4
15 MANGGARAI TIMUR 20 100 83 83,0 253 228 90,1 337 292 86,6 173 153 88,4 152 103 67,8 316 246 77,8 1.331 1.105 83,0
16
SUMBA BARAT DAYA
10 98 98 100,0 0 0 0,0 316 316 100,0 473 473 100,0 147 147 100,0 0 0 0,0 1.034 1.034 100,0
17 SUMBA BARAT 7 79 79 100,0 6 6 100,0 133 96 72,2 0 0 0,0 126 103 81,7 29 29 100,0 373 313 83,9
18 SUMBA TENGAH 6 55 55 100,0 0 0 0,0 119 100 84,0 138 122 88,4 74 67 90,5 11 11 100,0 397 355 89,4
19 SUMBA TIMUR 20 177 126 71,2 0 0 0,0 311 185 59,5 444 309 69,6 268 172 64,2 18 13 72,2 1.218 805 66,1
20 ROTE NDAO 13 91 64 70,3 10 10 100,0 204 151 74,0 422 287 68,0 176 60 34,1 18 18 100,0 921 590 64,1
21 SABU RAIJ UA 6 0 0 0,0 0 0 0,0 69 55 79,7 74 46 62,2 65 52 80,0 0 0 0,0 208 153 73,6
J UMLAH (KAB/KOTA)
341 2.470 1.909 77,3 732 628 85,8 5.941 4.296 72,3 4.503 3.071 68,2 4.335 2.338 53,9 1.367 1.061 77,6 19.348 13.303 68,8
Sumber: Profil Dinkes. Kab/Kota
PUSKES
MAS
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 68
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA
J UMLAH SARANA LAIN PERKANTORAN
TAHUN 2011
TABEL 69
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Alopurinol tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister, kotak 933.396 132.443 7,05 39,15
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 781.250 123.778 6,31 35,07
3 Aminofilina injeksi 24 mg/ml - 10 ml 30 ampul / kotak 31.768 4.559 6,97 38,71
4 Amitriptilin HCl tablet salut 25 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 69.184 3.841 18,01 100,07
5 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, kotak 3.978.073 491.192 8,10 44,99
6 Amoksisilin kaplet 500 mg 100 kaplet/botol/strip, kotak 34.605.441 1.904.585 18,17 100,94
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml 425.168 113.416 3,75 20,83
8 Metampiron tablet 500 mg 1000 tablet / botol 18.419.116 1.119.164 16,46 91,43
9 Metampiron injeksi 250 mg 30 ampul/kotak 32.968 8.472 3,89 21,62
10
Antasida DOEN tab,kombinasi: Mg-Hidroksida
200mg+Al. Hidroksida. 200 mg
1000 tablet / botol 25.418.173 1.272.909 19,97 110,94
11
Anti Bakteri DOEN salep kombinasi: Basitrasin 500 IU/g
+Polimiksin 10.000 IU/g
25 tube @ 5 g / kotak 52.208 7.328 7,12 39,58
12 Anti Hemoroid DOEN Kombinasi 10 supp / kotak 58.730 3.593 16,35 90,81
13
Antifungi DOEN Kombinasi:Asam Benzoat 6% +Asam
Salisilat 3%
24 pot @ 30 g / kotak 73.011 5.457 13,38 74,33
14 Antimigren: Ergotamin Tartrat 1 mg +Kofein 50 mg 100 tablet / botol 232.466 29.097 7,99 44,39
15
Antiparkinson DOEN tablet kombinasi: Karbidopa 25
mg +Levodopa 250 mg
100 tablet/strip/blister , kotak 23.932 502 47,67 264,85
16 Aqua pro Injeksi steril, bebas pirogen 10 vial @20 ml / kotak 72.368 5.877 12,31 68,41
17 Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol 30.265.402 2.287.336 13,23 73,51
18 Asetosal tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 152.300 67.726 2,25 12,49
19 Asetosal tablet 500 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 48.303 46.416 1,04 5,78
20 Atropin Sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet / botol 531.921 2.779 191,41 1063,37
21 Atropin Sulfat tetes mata 0,5% 24 btl @ 5 ml / kotak 216 0 0 0
22 Atropin Sulfat injeksi 0,25 mg/ml - 1 ml 30 ampul / kotak 15.831 576 27,48 152,69
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT J ENIS OBAT
TAHUN 2011
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
23 Betametason krim 0.1% 25 tube @ 5 g / kotak 227.164 14.522 15,64 86,90
24 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1 ml 100 ampul /kotak 456.344 30.675 14,88 82,65
25 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet / botol 22.361.095 1.623.881 13,77 76,50
26 Dekstran 70 - larutan infus 6% steril Botol 500 ml 8.507 151 56,34 312,99
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml Botol 60 ml 122.773 301.112 0,41 2,27
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg 1000 tablet / botol 5.820.715 551.585 10,55 58,63
29 Diazepam injeksi 5 mg/ml - 2 ml 30 ampul / kotak 58.085 2.017 28,80 159,99
30 Diazepam tablet 2 mg 1000 tablet / botol 2.075.556 71.915 28,86 160,34
31 Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol 507.447 6.775 74,90 416,11
32 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml 30 ampul / kotak 128.457 12.439 10,33 57,37
33 Digoksin tablet 0,25 mg 100 tablet / kotak 310.554 18.892 16,44 91,32
34 Efedrin HCl tablet 25 mg 1000 tablet / botol 6.629.718 469.048 14,13 78,52
35 Ekstrak Belladon tablet 10 mg 1000 tablet / botol 791.604 33.548 23,60 131,09
36 Epinefrina HCl/Bitartrat (Epinefrina/Adrenalina)inj 0,1%-
1ml
30 ampul /kotak 51.727 2.965 17,45 96,92
37 Etakridin ( Rivanol ) larutan 0,1% Botol 300 ml 44.979 5.165 8,71 48,38
38 Fenitoin Natrium kapsul 30 mg 250 kapsul / botol 4.205 135 31,15 173,05
39 Fenobarbital injeksi 50 mg/ml - 2 ml 30 ampul / kotak 22.547 744 30,31 168,36
40 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botol 1.177.951 51.220 23,00 127,77
41 Fenoksimetil Penisilina tablet 250 mg 100 tablet / botol 2.959 371 7,98 44,31
42 Fenoksimetil Penisilina tablet 500 mg 100 tablet / botol 50.759 10.644 4,77 26,49
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% 24 btl @ 5 ml / kotak 54.077 9.405 5,75 31,94
44 Fitomenadion (Vit.K1) injeksi 10 mg/ml - 1 ml 30 ampul / kotak 305.513 10.431 29,29 162,72
45 Fitomenadion (Vit.K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol 571.786 76.237 7,50 41,67
46 Furosemid tablet 40 mg 250 tablet / botol 531.479 23.331 22,78 126,56
47 Gameksan krim 1 % Botol 30 ml 3.593 291 12,35 68,59
48 Garam Oralit untuk 200 ml air 100 kantong / kotak 4.081.922 190.917 21,38 118,78
49 Gentian Violet larutan 1 % Botol 10 ml 200.397 6.501 30,83 171,25
50 Glibenklamid tablet 5 mg 100 tablet / botol 1.057.415 56.447 18,73 104,07
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
51 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol 24.898.153 2.506.851 9,93 55,18
52 Gliserin Botol 100 ml 7.236 348 20,79 115,52
53 Glukosa larutan infus 5 % steril (Produk lokal) Botol / plastik 500 ml 257.752 13.923 18,51 102,85
54 Glukosa larutan infus 10 % steril (Produk lokal) Botol / plastik 500 ml 42.904 3.466 12,38 68,77
55 Glukosa larutan infus 40 % steril (Produk lokal) 10 amp @ 25 ml, kotak 34.691 174 199,37 1107,63
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized 100 tablet / botol 1.163.724 153.045 7,60 42,24
57 Haloperidol tablet 0,5 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 107.488 25.834 4,16 23,12
58 Haloperidol tablet 1,5 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 24.057 8 3007,13 16706,25
59 Hidroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg 1000 tablet / botol 18.640 1.447 12,88 71,57
60 Hidrokortison krim 2,5 % 24 tube @ 5 g / kotak 1.562.217 52.490 29,76 165,35
61 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet / botol 232.119 22.045 10,53 58,50
62 Ibuprofen tablet 400 mg 100 tablet / botol 831.878 221.822 3,75 20,83
63 Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg 100 tablet / kotak 1.202.675 325.563 3,69 20,52
64 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botol 1.711.791 43.898 38,99 216,64
65 Kaptopril 12,5 mg Ktk 10x10 tablet 15.461.371 878.929 17,59 97,73
66 Kaptopril 25 mg Ktk 10x10 tablet 2.163.290 158.471 13,65 75,84
67 Karbamazepin tablet 200 mg 100 tablet/strip/blister, kotak 832.542 84.583 9,84 54,68
68 Ketamin injeksi 10 mg/ml 10 vial @ 20 ml, kotak 149.727 5.821 25,72 142,90
69 Klofazimin kapsul 100 mg micronize 100 kapsul / botol 7.670 90 85,22 473,46
70 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol 99.982 4.142 24,14 134,10
71 Kloramfenikol tetes telinga 3 % 24 botol @ 5 ml / kotak 1.947.952 211.604 9,21 51,14
72 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol 2.947.202 111.523 26,43 146,82
73 Klorpromazin HCl injeksi 5 mg/ml - 2 ml 30 ampul / kotak 40.006.567 2.537.298 15,77 87,60
74 Klorpromazin HCl injeksi 25 mg/ml - 1 ml 30 ampul / kotak 2.450 50 49,00 272,22
75 Klorpromazin HCl tablet salut 25 mg 1000 tablet / botol 2.819 137 20,58 114,31
76 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg 250 tablet / botol 567.145 2.005 282,87 1571,47
77
Anti malaria DOENKombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
100 tablet / botol 213.392 10.405 20,51 113,94
78 Kotrimoksazol Suspensi komb: Sulfametoksazol 200 mg botol 60 ml 910.113 54.319 16,75 93,08
79 Kotrimoksazol tablet kombinasi: 480 mg 100 tablet / botol 1.172.740 45.580 25,73 142,94
80 Kotrimoksazol tablet pediatrik, 120 mg: 100 tablet / botol 16.086.272 702.871 22,89 127,15
81 Kuinin (Kina) tablet 200 mg 60 tablet/strip/blister, kotak 3.947.856 226.315 17,44 96,91
82 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25% - 2 ml 30 ampul / kotak 666.560 56.265 11,85 65,82
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
83
Lidokain komp. injeksi, Kombinasi: Lidokain HCl 2% +
Epinefrin 1:80.000 - 2 ml
30 ampul / kotak 92.383 3.834 24,10 133,87
84 Magnesium Sulfat inj (IV) 20% - 25 ml 10 vial / kotak 244.848 13.808 17,73 98,51
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 40% - 25 ml 10 vial / kotak 7.635 1.041 7,33 40,75
86 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr / kotak 14.349 874 16,42 91,21
87 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Botol 30 ml 17.950 1.842 9,74 54,14
88 Mebendazol tablet 100 mg 30 tablet/strip/blister, kotak 16.516 1.208 13,67 75,96
89
Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) Tab Salut
0,125 mg
100 tablet/strip/blister, kotak 129.830 11.271 11,52 63,99
90 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml 30 ampul / kotak 754.349 46.129 16,35 90,85
91 Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet / botol 31.936 6.124 5,21 28,97
92 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botol 816.015 134.092 6,09 33,81
93 Natrium Fluoresein tetes mata 2% 24 btl @ 5 ml / kotak 1.184.038 28.345 41,77 232,07
94 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % steril (Produk lokal) Botol / plastik 500 ml 67.818 9.561 7,09 39,41
95 Natrium Tiosulfat injeksi 25% - 10 ml 10 ampul / kotak 38.201 5.417 7,05 39,18
96 Nistatin tablet salut 500.000 IU 100 tablet/strip/blister, kotak 3.947 454 8,69 48,30
97 Nistatin tablet vaginal 100.000 IU/g 100 tablet/strip/blister, kotak 14.816 2.590 5,72 31,78
98 Obat Batuk Hitam ( O.B.H. ) cairan Botol 100 ml 186.657 18.139 10,29 57,17
99 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1 % 25 tube @ 3,5 g / kotak 370.222 9.595 38,58 214,36
100 Oksitetrasiklin HCl salep kulit 3 % tube 187.372 18.323 10,23 56,81
101 Oksitetrasiklin HCl injeksi i.m. 50 mg/ml-10 ml 10 vial / kotak 27.712 4.259 6,51 36,15
102 Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml 30 ampul / kotak 259.110 15.984 16,21 90,06
103 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol Plastik 60 ml 197.927 34.157 5,79 32,19
104 Parasetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol 2.244.582 131.286 17,10 94,98
105 Parasetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol 48.006.957 3.120.366 15,39 85,47
106 Pilokarpin HCl / Nitrat tetes mata 2% 24 btl @ 5 ml / kotak 12 86 0,14 0,78
107 Pirantel tablet 125 mg 60 tablet/strip/blister, kotak 1.126.086 90.736 12,41 68,95
108 Piridoksin HCl (Vit.B6) tablet 10 mg 1000 tablet / botol 18.864.548 723.394 26,08 144,88
109 Povidon Iodida 10 % Botol 30 ml 74.660 5.453 13,69 76,06
110 Povidon Iodida 10 % Botol 300 ml 41.273 3.180 12,98 72,11
111 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol 16.238.615 974.214 16,67 92,60
112 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol 1.316.766 152.638 8,63 47,93
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
113 Propiltiourasil tablet 100 mg 100 tablet / botol 156.539 9.488 16,50 91,66
114 Propranolol HCl tablet 40 mg 100 tablet / botol 320.681 9.464 33,88 188,25
115 Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol 183.578 3.131 58,63 325,74
116 Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet /botol 1.276.390 11.062 115,39 641,03
117 Ringer Laktat larutan infus steril (Produk lokal) Botol / plastik 500 ml 398.771 34.662 11,50 63,91
118 Salep 2-4, kombinasi : 563.938 33.409 16,88 93,78
119 Salisil Bedak 2 % 50 gram / kotak 290.375 16.537 17,56 97,55
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 10 vial / kotak 971 35 27,74 154,13
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 1 vial / kotak 87 7 12,43 69,05
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 10 vial / kotak 10 0 0,0 0,0
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 10 ampul / kotak 2.487 122 20,39 113,25
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 10 vial / kotak 260 0 0,0 0,0
125 Sianokobalamin (Vit.B12) injeksi 500 mcg-ml 100 ampul / kotak 558.192 48.798 11,44 63,55
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 24 btl @ 5 ml / kotak 44.182 2.094 21,10 117,22
127 Tetrakain HCl tetes mata 0,5% 24 btl @ 5 ml / kotak 966 31 31,16 173,12
128 Tetrasiklin HCl kapsul 250 mg 1000 kapsul / botol 11.528.802 740.742 15,56 86,47
129 Tetrasiklin HCl kapsul 500 mg 100 kapsul/strip/blister, kotak 637.173 69.220 9,21 51,14
130 Tiamin HCl (Vit.B1) injeksi 100 mg/ml-1 ml 30 ampul / kotak 46.998 12.819 3,67 20,37
131 Tiamin HCl / Mononitrat (Vit.B1) tablet 50 mg 1000 tablet / botol 20.357.310 1.420.780 14,33 79,60
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp Ampul @ 10 ml 0 0 0,0 0,0
133 Triheksifenidil Hidroklorida tablet 2 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 264.657 8.426 31,41 174,50
134 Vaksin Rabies Vero 1 kuur / set 5.265 2.546 2,07 11,49
135 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet / botol 41.631.988 2.507.141 16,61 92,25
136 Vaksin BCG Ampul 64.663 9.659 6,69 37,19
137 Vaksin TT Vial 137.654 15.949 8,63 47,95
138 Vaksin DT Vial 67.699 2.369 28,58 158,76
139 Vaksin Campak 10 Dosis Vial 142.988 12.485 11,45 63,63
140 Vaksin Polio 10 Dosis Vial 103.951 22.224 4,68 25,99
141 Vaksin DTP-HB Vial 149.249 32.439 4,60 25,56
142 Vaksin Hepatitis 0,5 ml ADS Vial 106.886 32.842 3,25 18,08
143 Polio 20 dosis Vial 18.004 3.672 4,90 27,24
144 Campak 20 dosis Vial 26.080 9.373 2,78 15,46
TABEL 70
J UMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA J UMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 18 5 0 16 40
2 RUMAH SAKIT J IWA 0 0 0 0 0 0 0
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 1 1
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 0 2 0 0 2 5
5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 140 0 0 0 140
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 201 0 0 0 201
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 226 0 0 0 226
8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 1.050 0 0 0 1.050
9 RUMAH BERSALIN 0 0 14 0 0 0 14
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 84 0 0 0 84
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 9
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 0 438
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 211
14 POSKESDES 0 0 364 0 0 0 364
15 POSYANDU 0 0 8.573 0 0 0 8.573
16 APOTEK 0 1 0 0 0 0 169
17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 121 121
18 GFK 0 1 21 0 0 0 22
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 1 0 0 0 1
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2 2
NO FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2011
TABEL 71
J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 36 33 91,7 17 47,2
2 RUMAH SAKIT J IWA 0 0 0,0
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 1 25,0
4 PUSKESMAS 341 192 56,3
J UMLAH (KAB/KOTA) 381 226 59,3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TAHUN 2011
NO SARANA KESEHATAN J UMLAH
TABEL 72
J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 10 147 55,7 92 34,8 25 9,5 0 0,0 264 100,0 25 9,5
2 KUPANG 24 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 TTS 28 340 47,8 119 16,7 225 31,6 28 3,9 712 100,0 253 35,5
4 TTU 26 26 5,7 46 10,0 388 84,3 0 0,0 460 100,0 388 84,3
5 BELU 28 19 2,3 114 14,0 625 76,5 59 7,2 817 100,0 684 83,7
6 ALOR 22 130 30,1 177 41,0 100 23,1 25 5,8 432 100,0 125 28,9
7 LEMBATA 9 2 0,6 105 33,3 208 66,0 0 0,0 315 100,0 208 66,0
8 FLORES TIMUR 20 31 5,8 205 38,2 291 54,2 10 1,9 537 100,0 301 56,1
9 SIKKA 23 10 1,7 270 44,9 278 46,2 44 7,3 602 100,0 322 53,5
10 ENDE 23 394 67,2 146 24,9 36 6,1 10 1,7 586 100,0 46 7,8
11 NGADA 10 29 9,9 157 53,4 96 32,7 12 4,1 294 100,0 108 36,7
12 NAGEKEO 7 1 0,4 168 72,1 62 26,6 2 0,9 233 100,0 64 27,5
13 MANGGARAI 17 0 0,0 312 56,7 218 39,6 20 3,6 550 100,0 238 43,3
14 MANGGARAI BARAT 12 292 70,2 113 27,2 10 2,4 1 0,2 416 100,0 11 2,6
15 MANGGARAI TIMUR 20 31 5,3 214 36,6 296 50,7 43 7,4 584 100,0 339 58,0
16 SUMBA BARAT DAYA 10 15 4,2 325 91,3 8 2,2 8 2,2 356 100,0 16 4,5
17 SUMBA BARAT 7 6 3,4 16 8,9 145 81,0 12 6,7 179 100,0 157 87,7
18 SUMBA TENGAH 6 15 9,7 28 18,2 81 52,6 30 19,5 154 100,0 111 72,1
19 SUMBA TIMUR 20 205 37,5 191 35,0 150 27,5 0 0,0 546 100,0 150 27,5
20 ROTE NDAO 13 176 50,3 165 47,1 6 1,7 3 0,9 350 100,0 9 2,6
21 SABU RAIJ UA 6 133 71,5 52 28,0 1 0,5 0 0,0 186 100,0 1 0,5
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2002 23,4 3.015 35,2 3.249 37,9 307 3,6 8.573 100,0 3.556 41,5
1,4
J UMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/KOTA
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI J UMLAH
POSYANDU
AKTIF NO
TAHUN 2011
KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
TABEL 73

J UMLAH % J UMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA KUPANG 10 51 30 58,8 0 0,0 0 264
2 KUPANG 24 177 0 0,0 0 0,0 2 0
3 TTS 28 240 20 8,3 20 100,0 39 712
4 TTU 26 192 9 4,7 9 100,0 12 460
5 BELU 28 208 69 33,2 38 55,1 19 817
6 ALOR 22 175 38 21,7 6 15,8 29 432
7 LEMBATA 9 144 138 95,8 40 29,0 14 315
8 FLORES TIMUR 20 250 219 87,6 106 48,4 24 537
9 SIKKA 23 160 72 45,0 11 15,3 18 602
10 ENDE 23 214 44 20,6 21 47,7 41 586
34 NGADA 10 103 72 69,9 32 44,4 10 294
12 NAGEKEO 7 100 35 35,0 5 14,3 8 233
13 MANGGARAI 17 149 149 100,0 52 34,9 31 550
14 MANGGARAI BARAT 12 121 67 55,4 67 100,0 37 416
15 MANGGARAI TIMUR 20 176 30 17,0 23 76,7 30 584
16 SUMBA BARAT DAYA 10 96 0 0,0 0 0,0 25 356
17 SUMBA BARAT 7 60 6 10,0 6 100,0 7 179
18 SUMBA TENGAH 6 43 43 100,0 15 34,9 2 154
19 SUMBA TIMUR 20 156 67 42,9 30 44,8 14 546
20 ROTE NDAO 13 88 30 34,1 21 70,0 2 350
21 SABU RAIJ UA 6 63 0 0,0 0 0,0 0 186
J UMLAH (KAB/KOTA) 341 2.966 1.138 38,4 502 44,1 364 8.573
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN
NO KABUPATEN/KOTA
J UMLAH
DESA/
KELURAHAN
POSKESDES
PUSKESMAS
TAHUN 2011
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSYANDU
TABEL 74
DR SPESIALIS
a
DOKTER UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
TENAGA DI PUSKESMAS
1 NAGEKEO 0 0 0 6 9 15 6 9 15 0 1 1
2 ROTE NDAO 0 0 0 10 13 23 10 13 23 1 2 3
3 ALOR 0 0 0 17 6 23 17 6 23 2 2 4
4 SIKKA 0 0 0 0 0 39 0 0 39 0 0 8
5 LEMBATA 0 0 0 4 6 10 4 6 10 3 5 8
6 TTS 0 0 0 8 6 14 8 6 14 0 3 3
7 FLOTIM 0 0 0 18 10 28 18 10 28 0 1 1
8 MANGGARAI 0 0 0 18 18 36 18 18 36 6 6 12
9 MANGGARAI BARAT 1 1 2 0 0 43 1 1 45 0 0 17
10 SUMBA BARAT DAYA 0 0 0 9 8 17 9 8 17 0 0 0
11 SUMBA BARAT 1 0 1 11 20 31 12 20 32 2 6 8
12 KOTA KUPANG 0 0 0 0 12 12 0 12 12 0 0 9
13 SUMBA TENGAH 0 0 0 0 0 12 0 0 12 0 0 1
14 SABU RAIJ UA 0 0 0 0 0 7 0 0 7 0 0 1
15 ENDE 0 0 0 12 16 28 12 16 28 3 9 12
16 BELU 0 0 0 6 23 29 6 23 29 1 9 10
17 MANGGARAI TIMUR 0 0 0 15 21 36 15 21 36 6 4 10
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 46 0 0 46 0 0 0
19 TTU 0 0 0 10 7 17 10 7 17 7 4 11
20 NGADA 0 0 0 6 9 15 6 9 15 2 0 2
21 KUPANG 0 0 0 11 20 31 11 20 31 2 10 12
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 161 204 512 163 205 515 35 62 133
J UMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
J UMLAH DOKTER GIGI
b
NO UNIT KERJ A
TAHUN 2011
DR SPESIALIS
a
DOKTER UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
J UMLAH DOKTER GIGI
b
NO UNIT KERJ A
TENAGA DI RUMAH SAKIT
1 RSUD Prof. DR. W.Z. J ohannes 25 20 45 12 17 29 37 37 74 0 6 6
2 RS Wirasakti 8 19 27 3 3 6 11 22 33 0 1 1
3 RS Bhayangkara 0 0 42 0 0 22 0 0 64 0 0 2
4 RS AURI 1 0 1 1 0 1 2 0 2 1 0 1
5 RS Angkatan Laut 1 0 1 1 0 1 2 0 2 1 0 1
6 RSUD Ba'a 0 0 0 0 5 5 0 5 5 1 1 2
7 RSUD Kalabahi 1 0 1 3 5 8 4 5 9 0 1 1
8 Rumah Sakit Bergerak 1 0 1 2 1 3 3 1 4 0 0 0
9 RSUD dr. TC. Hillers Maumere 0 0 7 0 0 11 0 0 18 0 0 3
10 RSU St. Gabriel Kewapante 0 0 5 0 0 2 0 0 7 0 0 1
11 RSU St. Elisabeth Lela 0 0 3 0 0 3 0 0 6 0 0 1
12 RSUD Lewoleba 0 1 1 5 5 10 5 6 11 2 0 2
13 RS Bukit Lewoleba 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0
14 RS Damian Lewoleba 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
15 RSUD SoE 0 0 7 0 0 11 0 0 18 0 0 2
16 RSIA SoE 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
17 RSUD Larantuka 0 0 3 7 4 11 7 4 14 0 1 1
18 RSUD Ruteng 3 3 6 1 10 11 4 13 17 1 1 2
19 RS Rafael Cancar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RS Karitas Weetabula 2 2 4 0 0 0 2 2 4 0 0 0
21 RSUD Waikabubak 0 0 4 0 0 10 0 0 14 0 0 2
22 RS Lendemoripa 0 0 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0
23 RSUD Kota Kupang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Mamami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RS Dedari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 RSUD Sabu 0 0 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0
27 RSUD Ende 1 2 3 3 6 9 4 8 12 0 1 1
28 RS J opu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RSUD Atambua 2 1 3 6 5 11 8 6 14 0 1 1
30 RSPP Betun 0 0 0 4 4 8 4 4 8 0 1 1
31 RSK Marianum Halilulik 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 0 0
32 RS Sito Husada 1 0 1 2 2 4 3 2 5 0 0 0
33 RS TNI 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
34 RSUD Umbu Rara Meha Waingapu 0 0 2 0 0 8 0 0 10 0 0 0
35 RS Lindimara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 RS. St. Imanuel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DR SPESIALIS
a
DOKTER UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
J UMLAH DOKTER GIGI
b
NO UNIT KERJ A
37 RSUD Kefamenanu 0 1 1 4 6 10 4 7 11 0 1 1
38 RS Naob 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 RSUD Bajawa 0 0 0 3 4 7 3 4 7 0 1 1
40 RSUD Naibonat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 46 49 168 62 81 217 108 130 385 6 16 33
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1 Rumah Bersalin Keluarga Kudus 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
2 Balai Pengobatan St. Martin de Pores 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
3 Balai Pengobatan Kartini Ndona 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
4 Balai Pengobatan Kasih A&A Rahmat 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2 2 4 9 12 15 12 14 19 2 3 3
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1 NAGEKEO 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
2 ROTE NDAO 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0
3 ALOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIKKA 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0
5 LEMBATA 0 0 0 1 2 3 1 2 3 1 0 1
6 TTS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 FLOTIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGARAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 MANGGARAI BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SUMBA BARAT DAYA 0 0 0 2 0 2 2 0 2 1 1 2
11 SUMBA BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KOTA KUPANG 0 0 0 2 0 2 2 0 2 1 1 2
13 SUMBA TENGAH 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0
14 SABU RAIJ UA 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
15 ENDE 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
16 BELU 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
17 MANGGARAI TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0
19 TTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 NGADA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 KUPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 7 7 19 7 7 19 3 4 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 48 50 171 230 296 752 278 346 923 44 82 173
Keterangan :
a
termasuk S3
b
termasuk Dokter Gigi Spesialis
SUB JUMLAH III (DINKES KAB/KOTA)
JUMLAHSARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
TABEL 75
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
TENAGA DI PUSKESMAS
1 NAGEKEO 51 55 0 106 0 0 0 1 9 10 50 221 271 51 230 281
2 ROTE NDAO 38 28 0 66 0 0 0 1 0 1 26 60 86 27 60 87
3 ALOR 86 19 0 105 0 0 0 0 0 0 28 85 113 28 85 113
4 SIKKA 161 106 0 267 0 0 0 0 0 11 0 0 319 0 0 330
5 LEMBATA 76 38 0 114 0 0 0 1 6 7 28 82 110 29 88 117
6 TTS 103 55 1 159 0 0 0 2 0 2 66 60 126 68 60 128
7 MANGGARAI 102 100 0 202 0 0 0 3 14 17 115 192 307 118 206 324
8 MANGGARAI BARAT 50 63 0 113 0 0 0 0 0 18 0 0 334 0 0 352
9 SUMBA BARAT DAYA 85 11 0 96 0 0 0 1 4 5 0 0 261 1 4 266
10 SUMBA BARAT 36 19 0 55 0 0 0 3 9 12 91 177 268 94 186 280
11 KOTA KUPANG 79 66 0 145 0 0 0 0 0 2 0 0 156 0 0 158
12 FLORES TIMUR 117 45 0 162 0 0 0 1 9 10 49 159 208 50 168 218
13 SUMBA TENGAH 27 18 0 45 0 0 0 0 0 1 0 0 137 0 0 138
14 SABU RAIJ UA 18 9 0 27 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 20
15 ENDE 103 47 0 150 0 0 0 3 5 8 75 174 249 78 179 257
16 BELU 134 76 0 210 0 0 0 1 2 3 128 259 387 129 261 390
17 MANGGARAI TIMUR 66 30 0 96 0 0 0 11 11 22 110 160 270 121 171 292
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 143 77 0 220 0 0 0 1 2 3 151 80 231 152 82 234
20 NGADA 37 64 0 101 0 0 0 3 1 4 25 141 166 28 142 170
21 KUPANG 81 53 0 134 0 0 0 0 0 0 33 78 111 33 78 111
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1.593 979 1 2.573 0 0 0 32 72 136 975 1.928 4.130 1.007 2.000 4.266
TAHUN 2011
J UMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDAN J UMLAH
SARJ ANA KEPERAWATAN
a
PERAWAT
b
NO UNIT KERJ A J UMLAH
BIDAN
DIV BIDAN
PERAWAT
DIV KEPERAWATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
a
PERAWAT
b
BIDAN
DIV BIDAN
PERAWAT
DIV KEPERAWATAN
1 RSUD Prof. DR. W.Z. J ohannes 6 120 12 138 5 19 24 8 23 31 93 201 294 106 243 349
2 RS Wirasakti 0 7 0 7 0 0 0 5 14 19 10 8 18 15 22 37
3 RS Bhayangkara 4 13 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 62 0 0 62
4 RS AURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Ba'a 2 13 0 15 0 0 0 2 3 5 4 40 44 6 43 49
7 RSUD Kalabahi 6 46 0 52 0 0 0 5 4 9 16 118 134 21 122 143
8 Rumah Sakit Bergerak 0 4 0 4 0 0 0 0 1 1 2 10 12 2 11 13
9 RSUD dr. TC. Hillers Maumere 22 24 0 46 0 0 0 0 0 9 0 0 192 0 0 201
10 RSU St. Gabriel Kewapante 1 2 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 14 0 0 16
11 RSU St. Elisabeth Lela 0 2 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 29 0 0 30
12 RSUD Lewoleba 19 6 0 25 0 0 0 0 0 17 0 0 105 0 0 122
13 RS Bukit Lewoleba 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 9 9 0 10 10
14 RS Damian Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 2 3
15 RSUD SoE 19 11 2 32 0 0 0 0 0 5 0 0 92 0 0 97
16 RSIA SoE 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
17 RSUD Larantuka 36 10 0 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 RSUD Ruteng 11 15 0 26 0 0 0 2 4 6 24 132 156 26 136 162
19 RS Rafael Cancar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RS Karitas Weetabula 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 17 0 1 18
21 RSUD Waikabubak 11 5 0 16 0 0 0 0 0 5 0 0 98 0 0 103
22 RS Lendemoripa 2 2 0 4 0 0 0 0 0 1 0 0 48 0 0 49
23 RSUD Kota Kupang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Mamami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RS Dedari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 RSUD Sabu 2 2 0 4 0 0 0 0 0 2 0 0 7 0 0 9
27 RSUD Ende 20 10 0 30 15 98 113 3 6 9 3 5 8 21 109 130
28 RS J opu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RSUD Atambua 27 13 0 40 0 0 0 0 0 4 0 0 137 0 0 141
30 RSPP Betun 7 3 0 10 0 0 0 1 1 2 7 32 39 8 33 41
31 RSK MarianumHalilulik 3 2 0 5 0 0 0 2 2 4 5 13 18 7 15 22
32 RS Sito Husada 0 5 0 5 0 0 0 1 0 1 4 21 25 5 21 26
33 RS TNI 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12 2 14 12 2 14
34 RSUD Umbu Raha Meha Waingapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 RS Lindimara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 RS. St. Imanuel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
a
PERAWAT
b
BIDAN
DIV BIDAN
PERAWAT
DIV KEPERAWATAN
37 RSUD Kefamenanu 15 15 0 30 0 0 0 0 0 5 0 0 116 0 0 121
38 RS Naob 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 RSUD Bajawa 5 26 0 31 0 0 0 3 10 13 6 81 87 9 91 100
40 RSUD Naibonat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 224 357 14 595 20 117 137 32 70 153 187 676 1.780 239 863 2.070
1 NAGEKEO 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Rumah Bersalin Keluarga Kudus 3 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
3 Balai Pengobatan St. Martin de Pore 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 2 2 4
4 Balai Pengobatan Kartini Ndona 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
5 Balai Pengobatan Kasih A&A Rahma 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 3 1 3 4
6 PMI Ruteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2
4 3 0 7 0 0 0 0 1 1 4 8 12 4 9 13
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 66 52 120 132
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
1 Ende 0 1 0 1 0 0 0 1 5 6 8 4 12 9 9 18
2 Belu 0 2 0 2 0 0 0 1 5 6 0 3 3 1 8 9
JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 3 0 3 0 0 0 2 10 12 8 7 15 10 17 27
TENAGA DI DINAS KAB/KOTA & PROV
1 NAGEKEO 1 0 0 1 0 0 0 0 4 4 2 6 8 2 10 12
2 ROTE NDAO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 2 3
3 ALOR 1 2 0 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 SIKKA 10 6 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 19 0 0 19
5 LEMBATA 6 4 0 10 0 0 0 0 0 0 3 2 5 3 2 5
6 TTS 4 1 1 6 0 0 0 1 0 1 1 1 2 2 1 3
7 FLOTIM 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGARAI 0 0 3 3 0 0 0 3 3 6 3 2 5 6 5 11
9 MANGGARAI BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SUMBA BARAT DAYA 2 0 0 2 0 0 0 1 4 5 0 0 12 1 4 17
11 SUMBA BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KOTA KUPANG 2 2 0 4 0 0 0 0 0 1 0 0 9 0 0 10
13 SUMBA TENGAH 3 1 0 4 0 0 0 0 0 1 0 0 9 0 0 10
14 SABU RAIJ UA 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2
15 ENDE 0 2 0 2 2 4 6 0 0 0 3 0 3 5 4 9
16 BELU 5 5 0 10 0 0 0 0 0 0 7 10 17 7 10 17
17 MANGGARAI TIMUR 2 2 0 4 0 0 0 0 1 1 8 2 10 8 3 11
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 NGADA 1 3 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 KUPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 28 4 72 2 4 6 5 13 20 28 25 104 35 42 130
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.861 1.370 19 3.250 22 121 143 71 166 322 1.202 2.644 6.041 1.295 2.931 6.506
,
Keterangan :
a
termasuk S2 dan S3
b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III
JUMLAHSARANA PELAYANAN KESEHATAN
LAIN
TABEL 76
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJ ANA FARMASI
a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER
D-IV/SARJ ANA GIZI
a
DI DAN D-III GIZI
L P L +P L P L +P L P L +P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 NAGEKEO 0 3 3 0 7 7 0 10 10 0 0 0 1 11 12 1 11 12
2 ROTE NDAO 0 0 0 5 15 20 5 15 20 0 0 0 3 7 10 3 7 10
3 ALOR 0 0 0 4 12 16 4 12 16 0 0 0 3 8 11 3 8 11
4 SIKKA 0 0 7 0 0 26 0 0 33 0 0 0 0 0 36 0 0 36
5 LEMBATA 1 4 5 0 8 8 1 12 13 1 1 2 2 15 17 3 16 19
6 TTS 0 1 1 1 17 18 1 18 19 0 1 1 11 24 35 11 25 36
7 MANGGARAI 3 5 8 0 17 17 3 22 25 0 1 1 2 14 16 2 15 17
8 MANGGARAI BARAT 0 0 8 0 0 31 0 0 39 0 0 0 0 0 33 0 0 33
9 SUMBA BARAT DAYA 0 4 4 1 5 6 1 9 10 0 0 0 0 3 3 0 3 3
10 SUMBA BARAT 0 4 4 0 6 6 0 10 10 0 2 2 0 3 3 0 5 5
11 KOTA KUPANG 0 0 0 0 0 27 0 0 27 0 0 2 0 0 24 0 0 26
12 FLORES TIMUR 0 6 6 2 13 27 2 19 33 0 1 1 0 12 12 0 13 13
13 SUMBA TENGAH 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 0 3 0 0 3
14 SABU RAIJ UA 0 0 0 0 0 8 0 0 8 0 0 1 0 0 1 0 0 2
15 ENDE 1 4 5 3 21 24 4 25 29 0 0 0 0 2 2 0 2 2
16 BELU 0 1 1 9 33 42 9 34 43 2 3 5 12 18 30 14 21 35
17 MANGGARAI TIMUR 4 5 9 2 7 9 6 12 18 1 1 2 6 12 18 7 13 20
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 0 0 0 16 62 78 16 62 78 1 2 3 4 17 21 5 19 24
20 NGADA 0 3 3 1 11 12 1 14 15 0 0 0 1 11 12 1 11 12
21 KUPANG 1 1 2 2 13 15 3 14 17 1 0 1 4 12 16 5 12 17
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 10 41 66 46 247 402 56 288 468 6 12 21 49 169 315 55 181 336
TENAGA DI PUSKESMAS
J UMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJ A J UMLAH J UMLAH
TAHUN 2011
APOTEKER DAN
SARJ ANA FARMASI
a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER
D-IV/SARJ ANA GIZI
a
DI DAN D-III GIZI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 RSUD Prof. DR. W.Z. J ohannes 3 7 10 10 24 34 13 31 44 0 2 2 5 17 22 5 19 24
2 RS Wirasakti 1 0 1 0 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RS Bhayangkara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS AURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Ba'a 0 1 1 1 7 8 1 8 9 1 0 1 0 1 1 1 1 2
7 RSUD Kalabahi 1 2 3 0 8 8 1 10 11 0 0 0 0 2 2 0 2 2
8 RumahSakit Bergerak 0 1 1 0 3 3 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 RSUD dr. TC. Hillers Maumere 0 0 5 0 0 12 0 0 17 0 0 0 0 0 8 0 0 8
10 RSU St. Gabriel Kewapante 0 0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RSU St. ElisabethLela 0 0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 0 0 0 9 0 0 9
12 RSUD Lewoleba 1 4 5 1 14 15 2 18 20 0 2 2 1 4 5 1 6 7
13 RS Bukit Lewoleba 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0 0 0 0 2 2 0 2 2
14 RS DamianLewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 RSUD SoE 0 0 5 0 0 7 0 0 12 0 0 0 0 0 12 0 0 12
16 RSIA SoE 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
17 RSUD Larantuka 2 7 9 0 8 8 2 15 17 1 0 1 0 2 2 1 2 3
18 RSUD Ruteng 1 5 1 3 13 16 4 18 17 0 0 0 2 5 7 2 5 7
19 RS Rafael Cancar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RS Karitas Weetabula 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 RSUD Waikabubak 0 0 2 0 0 5 0 0 7 0 0 0 0 0 2 0 0 2
22 RS Lendemoripa 0 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 RSUD Kota Kupang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Mamami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RS Dedari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 RSUD Sabu 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 RSUD Ende 0 7 7 0 6 6 0 13 13 0 0 0 0 2 2 0 2 2
28 RS J opu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RSUD Atambua 0 0 3 0 0 8 0 0 11 0 0 0 0 0 2 0 0 2
30 RSPP Betun 0 2 2 0 5 5 0 7 7 0 0 0 1 0 1 1 0 1
31 RSK MarianumHalilulik 0 1 1 1 1 2 1 2 3 0 0 0 1 0 1 1 0 1
32 RS Sito Husada 0 1 1 0 3 3 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 RS TNI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 RSUD UmbuRaha Meha Waingapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 RS Lindimara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 RS. St. Imanuel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
APOTEKER DAN
SARJ ANA FARMASI
a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER
D-IV/SARJ ANA GIZI
a
DI DAN D-III GIZI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
37 RSUD Kefamenanu 0 0 5 0 0 5 0 0 10 0 0 1 0 0 4 0 0 5
38 RS Naob 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 RSUD Bajawa 0 2 2 2 9 11 2 11 13 0 1 1 0 3 3 0 4 4
40 RSUD Naibonat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 41 69 18 106 166 27 147 235 2 5 8 10 39 86 12 44 94
1 NAGEKEO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 RumahBersalinKeluarga Kudus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Balai PengobatanSt. Martinde Pores 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Balai PengobatanKartini Ndona 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Balai PengobatanKasihA&A Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 PMI Ruteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13 15 0 0 15
7 Ngada 1 0 1 1 3 4 2 3 5 1 0 1 1 1 2 2 1 3
1 0 1 1 3 4 2 3 5 1 0 1 3 14 17 2 1 18
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4 18 15 3 9 9
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 NAGEKEO 2 4 6 0 1 1 2 5 7 0 0 0 0 1 1 0 1 1
2 ROTE NDAO 1 1 2 2 0 2 3 1 4 0 0 0 2 2 4 2 2 4
3 ALOR 0 2 2 0 3 3 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIKKA 0 0 6 0 0 4 0 0 10 0 0 0 0 0 2 0 0 2
5 LEMBATA 2 5 7 0 3 3 2 8 10 0 0 0 0 2 2 0 2 2
6 TTS 0 2 2 1 4 5 1 6 7 2 0 2 2 0 2 4 0 4
7 FLOTIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SIKKA 0 1 7 1 2 5 1 3 12 1 0 1 1 0 3 2 0 4
9 MANGGARAI BARAT 2 3 5 0 0 0 2 3 5 0 0 0 0 0 3 0 0 3
10 SUMBA BARAT DAYA 0 2 2 1 1 2 1 3 4 0 0 0 0 2 2 0 2 2
11 SUMBA BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KOTA KUPANG 0 0 6 0 0 6 0 0 12 0 0 1 0 0 0 0 0 1
13 SUMBA TENGAH 0 0 2 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0 0 1 0 0 1
14 SABU RAIJ UA 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 2
15 ENDE 1 3 4 1 3 4 2 6 8 2 2 4 1 0 1 3 2 5
16 BELU 2 0 2 4 7 11 6 7 13 1 2 3 0 0 0 1 2 3
17 MANGGARAI TIMUR 0 2 2 1 1 2 1 3 4 0 1 1 4 1 5 4 2 6
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 NGADA 1 0 1 1 2 3 2 2 4 0 0 0 1 1 2 1 1 2
21 KUPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 25 36 12 27 39 23 52 75 6 5 11 11 9 20 17 14 31
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 107 172 77 383 611 108 490 783 15 22 41 73 231 438 86 240 479
Keterangan:
a
termasuk S2 danS3
Sumber: Profil Dinkes. Kab/Kota Tahun2011
JUMLAH SARANA PELAYANAN
KESEHATAN LAIN
Tabel 77
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 NAGEKEO 6 11 17 0 0 0 6 11 17 6 11 17
2 ROTE NDAO 3 9 12 0 0 0 3 9 12 20 18 38
3 ALOR 5 10 15 0 0 0 5 10 15 14 14 28
4 SIKKA 0 0 24 0 0 0 0 0 24 0 0 35
5 LEMBATA 11 13 24 0 0 0 11 13 24 7 9 16
6 TTS 3 9 12 0 0 0 3 9 12 14 39 53
7 MANGGARAI 1 6 7 14 29 43 15 35 50 0 0 0
8 MANGGARAI BARAT 0 0 6 0 0 0 0 0 6 0 0 36
9 SUMBA BARAT DAYA 1 12 13 0 0 0 1 12 13 3 10 13
10 SUMBA BARAT 6 11 17 3 3 6 9 14 23 6 4 10
11 KOTA KUPANG 0 0 19 0 0 0 0 0 19 0 0 26
12 FLORES TIMUR 12 20 32 0 0 0 12 20 32 7 34 41
13 SUMBA TENGAH 0 0 7 0 0 0 0 0 7 0 0 11
14 SABU RAIJ UA 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 5
15 ENDE 1 13 14 0 0 0 1 13 14 11 22 33
16 BELU 12 11 23 0 0 0 12 11 23 11 30 41
17 MANGGARAI TIMUR 1 3 4 0 0 0 1 3 4 12 10 22
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 0 0 16 0 0 0 0 0 16 0 0 28
20 NGADA 4 16 20 0 0 0 4 16 20 11 14 25
21 KUPANG 5 13 18 0 0 0 5 13 18 10 9 19
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 71 157 305 17 32 49 88 189 354 132 224 497
J UMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJ A J UMLAH SARJ ANA KESMAS
a
D-III KESMAS
b
TAHUN 2011
TENAGA DI PUSKESMAS
SANITASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
a
D-III KESMAS
b
1 RSUD Prof. DR. W.Z. J ohannes 2 3 5 4 2 6 6 5 11 0 0 0
2 RS Wirasakti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RS Bhayangkara 0 0 0 0 0 62 0 0 62 0 0 1
4 RS AURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Ba'a 3 0 3 0 0 0 3 0 3 0 1 1
7 RSUD Kalabahi 2 2 4 0 0 0 2 2 4 4 0 4
8 Rumah Sakit Bergerak 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0
9 RSUD dr. TC. Hillers Maumere 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 6
10 RSU St. Gabriel Kewapante 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RSU St. Elisabeth Lela 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
12 RSUD Lewoleba 3 6 9 0 0 0 0 0 9 1 6 7
13 RS Bukit Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 RS Damian Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 RSUD SoE 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 6
16 RSIA SoE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 RSUD Larantuka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
18 RSUD Ruteng 2 0 2 8 24 32 10 24 34 0 0 0
19 RS Rafael Cancar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RS Karitas Weetabula 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 RSUD Waikabubak 0 0 4 0 0 2 0 0 6 0 0 1
22 RS Lendemoripa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 RSUD Kota Kupang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Mamami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RS Dedari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 RSUD Sabu 0 0 6 0 0 0 0 0 6 0 0 1
27 RSUD Ende 4 2 6 0 0 0 4 2 6 1 1 2
28 RS J opu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RSUD Atambua 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3
30 RSPP Betun 1 1 2 0 0 0 1 1 2 1 0 1
31 RSK Marianum Halilulik 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
32 RS Sito Husada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 RS TNI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 RSUD Waingapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 RS Lindimara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 RS. St. Imanuel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 RSUD Kefamenanu 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2
38 RS Naob 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SANITASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
a
D-III KESMAS
b
39 RSUD Bajawa 1 4 5 0 3 3 1 7 8 2 3 5
40 RSUD Naibonat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 18 20 53 12 29 105 27 43 158 11 14 46
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Belu 3 3 6 0 0 0 3 3 6 0 0 0
JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 3 6 0 0 0 3 3 6 0 0 0
1 NAGEKEO 6 11 17 0 0 0 6 11 17 1 2 3
2 ROTE NDAO 4 23 27 0 0 0 4 23 27 4 0 4
3 ALOR 11 3 14 0 0 0 11 3 14 1 1 2
4 SIKKA 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 7
5 LEMBATA 12 6 18 0 0 0 12 6 18 2 3 5
6 TTS 10 11 21 0 0 0 10 11 21 1 0 1
7 FLOTIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGARAI 9 4 13 1 3 4 10 7 17 0 0 0
9 MANGGARAI BARAT 0 0 15 0 0 0 0 0 15 0 0 3
10 SUMBA BARAT DAYA 3 2 5 0 0 0 3 2 5 3 0 3
11 SUMBA BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KOTA KUPANG 0 0 30 0 0 0 0 0 30 0 0 6
13 SUMBA TENGAH 0 0 6 0 0 0 0 0 6 0 0 3
14 SABU RAIJ UA 0 0 3 0 0 0 0 0 3 0 0 0
15 ENDE 6 8 14 0 0 0 6 8 14 0 4 4
16 BELU 6 8 14 0 0 0 6 8 14 7 2 9
17 MANGGARAI TIMUR 7 3 10 0 0 0 7 3 10 0 0 0
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 NGADA 5 9 14 0 0 0 5 9 14 4 2 6
21 KUPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 88 226 1 3 4 80 91 230 23 14 56
JUMLAH (KAB/KOTA) 171 268 590 30 64 158 198 326 748 166 252 599
Keterangan:
a
termasuk S2 dan S3
b
termasuk D-I
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
LAIN
TABEL 78
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TENAGA DI PUSKESMAS
1 NAGEKEO 2 16 18 0 0 0 0 0 0 2 16 18 1 0 1
2 ROTE NDAO 3 5 8 0 0 0 0 0 0 3 5 8 0 0 0
3 ALOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIKKA 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0
5 LEMBATA 3 13 16 0 0 0 0 0 0 3 13 16 0 0 0
6 TTS 7 14 21 0 0 0 0 0 0 7 14 21 0 0 0
7 MANGGARAI 5 11 16 0 0 0 0 0 0 5 11 16 1 1 2
8 MANGGARAI BARAT 0 0 22 0 0 2 0 0 0 0 0 24 2 2
9 SUMBA BARAT DAYA 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0
10 SUMBA BARAT 1 9 10 4 0 4 0 1 1 5 10 15 0 1 1
11 KOTA KUPANG 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 16 0 0 0
12 FLORES TIMUR 4 11 15 0 6 6 1 2 3 5 19 24 2 7 9
13 SUMBA TENGAH 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 1
14 SABU RAIJ UA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 ENDE 3 26 29 0 0 0 0 0 0 3 26 29 0 1 1
16 BELU 9 38 47 0 0 0 0 0 0 9 38 47 1 0 1
17 MANGGARAI TIMUR 5 8 13 0 5 5 0 0 0 5 13 18 0 2 2
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 12 29 41 0 0 0 0 0 0 12 29 41 0 0 0
20 NGADA 4 7 11 0 0 0 0 0 0 4 7 11 0 1 1
21 KUPANG 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 58 190 308 4 11 18 1 3 4 63 204 330 7 13 21
TAHUN 2011
J UMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDIS
FISIOTERAPIS
J UMLAH
NO UNIT KERJ A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
FISIOTERAPIS
J UMLAH
NO UNIT KERJ A
1 RSUD Prof. DR. W.Z. J ohannes 9 15 24 5 6 11 6 12 18 20 33 53 4 2 6
2 RS Wirasakti 2 0 2 2 0 2 1 1 2 5 1 6 0 1 1
3 RS Bhayangkara 2 7 9 0 1 1 0 1 1 2 9 11 0 0 2
4 RS AURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Ba'a 1 4 5 1 1 2 0 0 0 2 5 7 0 0 0
7 RSUD Kalabahi 1 4 5 0 2 2 0 0 0 1 6 7 0 3 3
8 Rumah Sakit Bergerak 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
9 RSUD dr. TC. Hillers Maumere 0 0 10 0 0 8 0 0 0 0 0 18 0 0 4
10 RSU St. Gabriel Kewapante 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 0
11 RSU St. Elisabeth Lela 0 0 2 0 0 2 0 0 1 0 0 5 0 0 1
12 RSUD Lewoleba 3 8 11 4 7 11 1 0 1 8 15 23 1 8 9
13 RS Bukit Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 RS Damian Lewoleba 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0
15 RSUD SoE 0 0 9 0 0 10 0 0 0 0 0 19 0 0 4
16 RSIA SoE 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
17 RSUD Larantuka 0 6 6 1 5 6 1 0 1 2 11 13 1 3 4
18 RSUD Ruteng 2 8 10 4 2 6 1 0 1 7 10 17 1 2 3
19 RS Rafael Cancar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RS Karitas Weetabula 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 RSUD Waikabubak 0 0 4 0 0 2 0 0 0 0 0 6 0 0 0
22 RS Lendemoripa 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 0 0 0
23 RSUD Kota Kupang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RS Mamami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RS Dedari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 RSUD Sabu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 RSUD Ende 2 8 10 8 4 12 0 0 0 10 12 22 0 4 4
28 RS J opu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RSUD Atambua 0 0 11 0 0 7 0 0 1 0 0 19 0 0 7
30 RSPP Betun 1 2 3 0 1 1 0 0 0 1 3 4 1 3 4
31 RSK Marianum Halilulik 0 6 6 0 0 0 0 0 0 0 6 6 1 1 2
32 RS Sito Husada 1 7 8 0 0 0 0 0 0 1 7 8 0 0 0
33 RS TNI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 RSUD Waingapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 RS Lindimara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 RS. St. Imanuel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
FISIOTERAPIS
J UMLAH
NO UNIT KERJ A
37 RSUD Kefamenanu 4 7 11 4 2 6 0 0 0 8 9 17 7 3 10
38 RS Naob 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 RSUD Bajawa 3 13 16 3 4 7 2 3 5 8 20 28 3 2 5
40 RSUD Naibonat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 33 97 169 32 35 98 12 17 32 77 149 299 19 32 69
1 ALOR 7 2 0 0 9 0 0 3
0 0 7 0 0 2 0 0 0 0 0 9 0 0 3
1 Rumah Bersalin Keluarga Kudus 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
1 NAGEKEO 0 1 1 1 3 4 0 0 0 1 4 5 0 0 0
2 ROTE NDAO 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
3 ALOR 0 0 26 0 0 8 0 0 0 0 0 34 0 0 0
4 SIKKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LEMBATA 0 0 0 2 0 2 0 0 0 2 0 2 0 0 0
6 TTS 3 0 3 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0
7 FLOTIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGARAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 MANGGARAI BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SUMBA BARAT DAYA 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
11 SUMBA BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KOTA KUPANG 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0
13 SUMBA TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 SABU RAIJ UA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 ENDE 0 0 0 2 1 3 0 0 0 2 1 3 0 0 0
16 BELU 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 2 3 0 0 0
17 MANGGARAI TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 TTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 NGADA 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
21 KUPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 6 39 6 4 18 0 0 0 9 10 57 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 294 524 42 50 136 13 20 36 149 364 696 26 45 93
JUMLAHSARANA PELAYANAN KESEHATAN
LAIN
TABEL 79
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 685.872.094.600 69,7
a. Belanja Langsung 306.408.908.550
b. Belanja Tidak Langsung 379.463.186.050
2 APBD PROVINSI 427.566.000 0,04
3 APBN : 275.046.991.566 27,9
- Dana Dekonsentrasi 15.085.612.147 1,5
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 67.073.735.873 6,8
- ASKESKIN/J AMKESMAS 70.490.478.083 7,2
- Lain-lain (sebutkan) 122.397.165.463 12,4
4 PINJ AMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 18.003.325.999 1,8
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 4.922.851.002 0,5
984.272.829.167 100,0
#DIV/0!
205.322
TAHUN 2011
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Profil Kesh NTT 2011

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Profil Kesh NTT 2011

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

R Re e

Anda mungkin juga menyukai