Anda di halaman 1dari 6

Penulis : Dyah Purwaningsih

Staff Pengajar Jurdik Kimia FMIPA UNY


PENDAHULUAN
Kata perfume berasal dari bahasa latin yang
berarti lewat asap. Orang-orang Mesir Kuno
sangat terkenal dengan penggunaan parfum mulai
dengan cara diperas, direbus, dikeringkan, dibuat
bubuk, dll. Pada abad ke-19, parfum mulai
menggunakan bahan-bahan kimia. Pada tahun
1882, Paul Parquet menciptakan Fougere Royale
yang terbuat dari sintesis coumarin, oakmoss,
geranium dan bergamot untuk Houbigant
perusahaan parfum besar pada saat itu. Sejak
itulah era baru tentang perfum dimulai.
Teknik Ekstraksi pada Produksi
Parfum dari Bahan-Bahan Alam
Komponen utama yang mendukung
bau-bau khas dari alam ini didapatkan
dengan 3 cara utama yauitu:
Pemerasan, Distilasi Uap, dan
Ekstraksi.
1. Pemerasan
Teknik ini hanya dapat dipergunakan
untuk minyak citrus, contohnya:
lemon, jeruk, dan bergamot. Ketika
kulit jeruk diperas, akan keluar
semprotan kulit air dari kulit jeruk
yang dikenal dengan expressed
minyak (minyak peras).
2. Distilasi Uap
Dalam proses ini, bahan-bahan dimasukkan
kedalam sebuah penyuling dan dipanaskan dengan
air sampai keluar uap. Uap membantu pelepasan
molekul-molekul aromatik. Minyak dan air dipisahkan
dengan alat yang disebut labu Florentine. Bahan-
bahan parfum yang diperoleh dengan cara ini
disebut minyak atsiri.
3. Ekstraksi
Ekstraksi menggunakan pelarut etanoltidak banyak
dipergunakan untuk komponen-komponen bahan
alam karena tingginya proporsi air bila dibandingkan
dengan minyak dalam tumbuh-tumbuhan.
Ekstraksi yang paling sering digunakan saat ini
adalah ekstraksi menggunakan pelarut petroleum
eter, aseton, heksana, dan etil stetat, atau
kombinasi dari pelarut-pelarut tersebut. Bahkan
karbondioksida pun digunakan dalam ekstrkasi.
Karbondioksida ditekan pada temperatur tertentu
supaya menjadi cair. Hal ini berpengaruh pada
minyak yang dihasilkan, namun karbondioksida
juga mudah dipindahkan dan minyak yang
dihasilkan memiliki kualitas yang sangat tinggi.
TEKNIK SINTESIS DARI BAHAN KIMIA PADA
PRODUKSI PARFUM
Penggunaan sintesis kimia mulai berkembang
pada abad ke-19 dengan berkembangnya ilmu
kimia. Sintesis dari bahan kimia lebih murah
dihasilkan daripada sintesis bahan alam. Teknik-
teknik isolasi, karakteristik dan sintesis ilmu
kimia berkembang, pencarian fragrance-
fragrance baru menjadi lebih terstruktur. Dengan
berkembangnya teknologi, para peracik parfum
dapat mendeteksi komponen-komponen bahan
alam menggunakan spektroskopi IR, UV-Vis,
GC, dsn HPLC.

Anda mungkin juga menyukai