Anda di halaman 1dari 26

FLIP-FLOP -RS dan -JK

FLIP FLOP RS
FF-RS: Nor gate
Nand Gate
STABILITAS DAN TABEL TRANSISI FF-RS
PENGUNCIAN FF RS (DENGAN CLK PEWAKTU)

FLIP FLOP JK
FF JK
ANALISA FF JK
TABEL TRANSISI FF JK

FF T dan D
FF T (T=Toggle)
FF-T sinkron, diagram waktu
FFT asinkron
FF-D (Displacement)
`` Diagram waktu

POKOK BAHASAN
Pandang rangkaian disamping apabila
diantara kedua inverter
Diberi muatan bit 1 atau 0 sistem
seluruhnya stabil
Untuk merubah bit diantara
kedua inverter kita
memasukkannya melalui inverter
pertama dengan mengubah bit
yang asalnya 0 diganti dengan bit
1.Ini berarti kita dapat
menyimpan satu bit diantara
kedua inverter. Ini adalah sifat
memori
Gb. 1
Gb. 2.
FLIP FLOP RS
Rangkaian Gb.2 dari slide diatas kita ubah dg
menambahkan gerbang OR yang masukannya 0
dan S (Lihat gb 3). Kalau masukan S diberi bit 1 bit
diantara kedua inverter berubah menjadi bit 0. Ini
melukisksn kemungkinan merubah isi memori.
Selanjutnya kita sisipkan
lagi OR diantara kedua
inverter (gb 4) maka
keluaran ke 2 dp diubah
jadi komplemennya
Gb 4
Gb 3
Gambar2 untuk memperjelas perubahan bentuk rangkaian
NOR
Q
Qbar
Flip-flop RS
Rangkaian terakhir dapat digambar,
seperti rangkaian disamping , disebut
flip-flop RS, dg ciri2:
NOR gate R keluarannya Q, sedangkan
NOR gate S keluarannya Qbar dan
keluaran Q dpt diubah melalui kutub
S,R
Dari pembahasan diatas diperoleh hubungan S,R dengan Q sbb.
1. Bila S=0 dan R=0, Q tak berubah (sifat memori)
2. Bila S=1 dan R=0, Q=1 dan Qbar=0 (mengisi memori dengan Q=1)
3. Bila S=0 dan R=1, Q=0 dan Qbar=1 (mengisi memori dg Q=0)
Bila S=1 dan R=1, maka keluaran Q=Qbar= 0, dan sifat tak
komplementer
Karena sifat Q dan Qbar komplementer tak dipenuhi maka keadaan
S=R=1 harus dicegah
TABEL TRANSISI FF_RS

Dari diagram rangkaian FF-RS yg berikut
diperoleh aljabar BOOLE-nya
X=(S+Q)= S.Q
Q=(R+X)= R.X
Kita melihat bila ditabelkan memberikan tabel kebenaran sbb yg merupakn TRANSISI
FF-RS
R S X=(S+Q)= S.Q Q=(R+X)= R.X
0 0 Q X
0 1 0 1
1 0 1 0
1
1
0 0
Catatan: bila S=R=1, maka S=R=0, suatu hasil tidak berlaku, karena seharusnya
X dan Q adalah komplementer
Tabel transisi dan Bagan dari FF-RS
Selanjutnya kita menggambarkan Bagan FF-RS
dengan bagan selelah kanan, tabel sebelah kiri adalah
karakterisik FF RS yg disebut tabel Transisi, yang
menggambarkan cara mengubah Q dengan
memasukan pasangan bit R,S yang diperlukan (lih.
Tabel Transisi diatas.
STABILITAS FF-RS
Untuk analisa stabilitas FF-RS pandang
Rangkaian kombinasional disamping
(lihat Slide 4) . Masukan ke NOR 1 adalah:
s dan Q, sedangkan masukan NOR2:
keluaran NOR1 dan R. (Q tak tersambung
Q kalau stabil Q=Q)
Rangkaian kombinasional ini dapat ditulis dlm
bentuk Aljabar sbg
Q = ((Q+S)bar + R)bar
dg tabel kebenaran sbb.

No S R Q Q Stabilitas
1 0 0 0 0 stabil
2 0 0 1 1 stabil
3 0 1 0 0 stabil
4 0 1 1 0 Tak stabil (1)
5 1 0 0 1 Tak stabil(2)
6 1 0 1 1 stabil
7 1 1 0 0 stabil
8 1 1 1 0 Tak stabil (3)
Persaratan stabilitas Q=Q
telah digunakan untuk
mengisi Kolom stabilitas.
Bandingkan hasil ini dg Slide
Diatas. Hasil R=S=1 tak stabil
juga muncul dalam tabel
disamping (baris 8) dan
Q=Q=0 (baris 7), yg
seharusnya Q=Qbar
Q
Q
NOR1
NOR 2
CATATAN UNTUK TABEL DIATAS
(1) Untuk SRQ=011 nilai Q=1 menjadi Q=0 sehingga SRQ=010 sehingga ia menjadi
stbil di Q=0 Dibawah digunakan notasi Q=Qt dan Q=Qt+
(2) Begitu pula untuk keadaan SRQ=100 Q=0 sehingga pindah ke SRQ=101 menjadi
stabil di Q=1
(3) Untuk SRQ=111 menurut tabel diatas dia akan pindah ke SRQ=110 dan menjadi
stabil di Q=0. dari tabel diatas kita melihat bahwa keadaan RS=11; Q bukan
komplement dari Q, sehingga kasus RS=11 harus dihindari
S R Qt Qt+ Transisi
0 0 0 0 0->0
0 0 1 1 1->1
0 1 0 0 0->0
0 1 1 0 1->0
1 0 0 1 0->1
1 0 1 1 1->1
1 1 0 d dihindari
1 1 1 d dihindari
Dari tabel ini kita melihat transisi yang mungkin hanya 0->0; 0->1 1->1; 1->0 dan tabel
transisi ini dapat disingkat sbb
Q=Qt dan Q=Qt+
BENTUK TABEL TRANSISI FF-RS

Bentuk dari tabel transisi adalah sbb. Dalam analisa selanjutnya
tabel ini yang simpan sebagai acuan.

S R Qt->Qt+
0 d 0->0
1 0 0->1
d 0 1->1
0 1 1->0
Seperti terlihat dari tabel df slide 8, baris 7 selalu berakhir di QtQt+=00 stabil, tapi tak
komplementer, sedangkan baris ke 8 komplementer, tapi tidak stabil, oleh karena itu
kedua baris terakhir ini dlm tabel diatas dianggap ilegal dan tak digunakan untuk
mengendalikan transisi (sebelah kanan tabel angka yg dirujuk adalan no. baris dlm slide
no 7)
(1&3)
(6)
(2&6)
(4)
IMPLEMENTASI FF_RS DENGAN GERBANG NAND (2)
Rangkaian diatas adalah hasil akhir dari implementasi FF-
RS dg gerbang NAND
IMPLEMENTASI FF-RS DEGAN GB NAND
Gunakan dl deMorgan Abar+Bbar= (A.B)bar
Rbar
Karakteristik dan Bagan FF-RS dg grb NAND
Perhatikan tabel transisinya
berbeda dg implementasi dg
gerbang NOR
Dlm gb disamping suatu FF-RS
dikendalikan dengan kutub R,S yg
disinkhronkan dg pewaktu CLK,hanya
waktu CLK = 1 , R,S masuk dl FF-RS
hanya saat CLK=1 saja dan R,S =00 yg
masuk kedalam FF-RS , bila CLK=0.
Istilah untuk rangkaian serupa in
adalah Latch artinya dikunci oleh CLK
Peristiwa penguncian ini di
perlihat kan dlm diagram
waktu disamping: keluaran =1
saat S=1 , bertahan di 1, karena
S=0 dan R=0 dan keluaran baru
turun ke 0, saat S=0 dan R=1
PENGUNCIAN FF-RS
FLIP_FLOP JK
Gb disamping memperlihatkan
rangkaian FF-JK, yg mirip dengan
FF-RS terkunci, perbedaannya dlm
FF-JK adalah ada umpan2 balik dari
Qbar ke grb NAND yg dimasuki
oleh J dan dari Q ke grb AND yg
dimasuki oleh K
Selanjutnya analisa akan dilakukan dg mencari masukan
S=J.Qbar dan mencari R=K.Q. Bila CLK=0, maka isi Q dan
Qbar, tak berubah menurut kaidah transisi FF-RS.
Pembahasan detailnya akan diberikan dalam slide berikut.
Parameter masukan ke sistem rangkaian ini adalah J,K dan Q
Q J K Qbar S=J.Qbar R=K.Q Q
0 0 0 1 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0
0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 0 1
1 0 1 0 0 1 0
1 1 0 0 0 0 1
1 1 1 0 0 1 0
ANALISA FF-JK
Dibawah ini adalah hasil Tabel kebenaran utk menghitung bila masukan J,K,Q keluaran Qyg
berikutnya. Dibawah ini adalah hasil Tabel kebenaran utk menghitung bila masukan J,K,Q
keluaran Qyg berikutnya.

a)Setelah S dan R dihitung Q dicari dg menggunakan tabel transisi FF-RS
b)Perhatikan keadaan dg S=R=1 disini dihidari Ini merupakan tujuan terpenting dari
Konsep FF-JK

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
MASTER-SLAVE FF-JK
Dalam Master-Slave FF-JK kita menggunakan dua FF-JK yang terkunci dg
bagan sbb, FF-JK yg pertama bekerja sebagai Master dan yg kedua sbg
Slave. Dg perbedaan yng dimana penting : keluaran dari Q,Qbar dari Slave
langsung dimasukan ke Master FF dan keluaran Master FF danCLK sebagai
kunci dihubungkan dengan Slave FF. CLK dimasukkan langsung keMasster
FF ,tapi dihubungkan dg
Slave melalui inverter.
Bila CLK=1, maka
master FF-RS yg Jalan
dan Slave FF-RS tak
bekerja
Bila CLK=0, Slave yg
jalan, dan data dari
Master masuk ke Slave
sedangkan Masternya
tak bekerja
Masukan sebelum terjadi perubahan CLK 1 ->0 adalah J,K dan Qt dan J,K Qt+
keadaan sesudah perubahan CLK 1->0
J K Q
t

Q
t+

Isi Q
t
, Q
t+

0 0 0 0 memori
0 0 1 1 memori
0 1 0 0 Reset ke 0
0 1 1 0 Reset ke 0
1 0 0 1 Set ke 1
1 0 1 1 Set ke 1
1 1 0 1 Togle 0->1
1 1 1 0 Togle 1->0
TABEL TRANSISI Master-Slave JK-FF
Untuk mencegah instabilitas saat J=K=1 digunakan sistem Master Save . Oleh
karena itu tabel transisi MS JK-FF menjadi sbb. Untuk mencegah instabilitas
saat J=K=1 digunakan sistem Master Save perpindahan yang menyebabkaan
instabilitas dapat dicegah. Oleh karena itu tabel transisi MS JK-FF menjadi
sbb.

(1)
(5)
(2)
(6)
(3)
(7)
(4)
(8)




Angka yg ada dalam kurung didepan tabel diatas merujuk pada nomor baris dari
tabel yg ada di sebelah kanan dari slide no. 15

TABEL TRANSISI Master-Slave JK-FF(sambungan)

Sifat memori, artinya isi dari Qt dan Qt+ sama
Reset ke 0 berarti transisnya kedalam keadaan Qt+ = 0 tak tergantung
pada isi Qt
Set ke 1 berarti transisnya kedalam keadaan Qt+ = 1 tak tergantung
pada isi Qt
Istilah togle digunakan untuk transisi Qt ke Qtbar

Istilah2 diatas digunakan untuk operasi dilakukan pada memori, misalnya
dalam reset kita mengosongkan isi memori, set mengisi memori dan dlm
togle menggantikan isi memori dengan komplemennya

Dengan demikian maka tabel transisi MS JK-FF dapat diringkas menjadi tabel
sbb (lih. Slide berikut)



J K Qt -> Qt+
Lih. Tabel Slide15
0 d 0 -> 0 (1&2)
1 d 0 -> 1 (3&4)
d 0 1 -> 1 (5&3)
d 1 1 -> 0 (6&4)
TABEL TRANSISI Master-Slave JK-FF
FF- JK dewasa ini yg dibuat dipasaran adalah MS FF-JK, sehingga tabel transisi
diatas yg selalu digunakan

F F-T Sinkhron
Salah satu FF yg diturunkan adalah FF-T ( FF- Togle). FF ini dibuat dari FF-
JK yg terkunci, dimana CP adalah CLK dlm pembahasan FF-JK terkunci.
Masukan T = J = K. PD waktu T=0 , tak terjadi perubahan, sedangkan bila
T=1, terjadi togle . Karena itu tabel transisinya sbg berikut
(b) Bagan FF-T sinkhron
TABEL TRANSISI FF-T (Sinkhronos)
Disini FF-T tersebut dikatakan sinkhronoskarena transisi terjadi
pada waktu CLK = 1
FLIP-FLOP T ASINKHRON
FF-T Asink Dibuat dari FF-JK terkunci hanya dipilih J=K=1 dan masukannya
datang dari CP. Sehingga sehingga FF dalam keadaan togle dan bila CP=0 tak
ada transisi dan bila T=CP=1 terjadi togling,oleh karena itu tabel transisinya
seperti dibawah ini.

T=CP Qt -> Qt+
0 0 ->0
1 0 ->1
0 1 -> 1
1 1 -> 0

Bagan Logika
Tabel transisi FF-T-Asinkh Dalam bagan logika
diatas dipilh J=K=!
FF-D
Dari tabel transisi FF-RS maupun FF-RS
Terkunci bila S=R=1 keadaan menjadi
tak stabil. Hal ini dpt dicegah dengan
menghubungkan Rke S melalui suatu
inverter (lih gb disamping) maka tabel
transisinya diberikan dibawah ini. FF ini
sering digunakan untuk megundurkan
ke FF-D yg berikutnya D adalah
singkatan Delay.
Tabel Transisi FF-D Bagan FF-D
Rangkaian logika FF-D
DIAGRAM WAKTU untuk FF-D
Sbg ilustrasi efek dari dari FF=D pada gelomgang digital yang masuk diperlihatkan
dalam diagram dibawah ini. Bandingkan gelombang masuk di d dan di outputnya
di terminal Q.

Anda mungkin juga menyukai