Anda di halaman 1dari 14

1.

DEFINISI
Moluskum kontagiosum merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh
kelompok poxvirus dengan gejala klinis berupa papul-papul, pada permukaannya
terdapat lekukan (delle) berisi massa yang mengandung badan moluskum.
1,2
2. EPIDEMIOLOGI
Moluskum kontagiosum dapat ditemukan diseluruh dunia, meskipun proporsi
dari infeksi disebabkan oleh beragamnya letak geografis, namun jumlah distribusi
tertinggi di daerah tropis. Informasi pasti tentang penyakit ini belum diketahui secara
keseluruhan. Informasi yang pasti tentang penyakit ini hanya pada kasus-kasus yang
serius. Moluskum kontagiosum disebabkan oleh lebih dari empat tipe po!irus yang
berhubungan yaitu Molluscum Contagiosum Virus (M"#)-I sampai M"#-I#, dan
!arian-!ariannya. $i seluruh dunia infeksi M"#-I merupakan yang paling sering. $i
%merika &erikat '() penyakit ini disebabkan oleh M"#-1.
1,2,*
+iga kelompok utama yang terkena adalah anak-anak (paling sering), de,asa
yang aktif secara seksual, dan orang dengan imunosupresi terutama mereka yang
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (-I#). .re!alensi infeksi moluskum
kontagiosum telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade ini, tercatat
peningkatan 11 kali lipat pasien datang dengan infeksi ini dalam 2 dekade. .asien
yang terinfeksi -I# memiliki resiko tinggi terkena infeksi yang lama, dan pasien
yang memiliki ri,ayat atopi dapat memiliki lesi yang lebih banyak dan masa
infeksinya juga lebih lama.
1
+ransmisi dapat terjadi melalui kontak kulit atau kontak membran mukosa,
atau !ia hubungan seksual. -anduk mandi, kolam renang, bak mandi turki telah
dilaporkan sebagai sumber infeksi, dan indi!idu-indi!idu yang terlibat olahraga yang
mengharuskan kontak jarak dekan (contoh gulat) juga menjadi risiko tinggi.
%utoinkulosi dan koebnerisasi juga memainkan peranan penting pada penyebaran
lesi.
1
1
Molluscum Contagiosum Virus (M"#) lebih banyak menginfeksi laki-laki
dari pada perempuan. .ada anak-anak lesi biasanya ditemukan di ,ajah, badan, dan
ekstrimitas. .ada orang de,asa biasanya perigenital dan perianal.
1,2,*
&ite "hildren
/o. of cases ())
%dults
/o. of case ())
-ead and /eck
00,1)
2*,()
+runk 11,2) 10,1)
3pper 4tremitay 22,0) *(,1)
5o,er 4tremitay 2,() 12,*)
6enitalia 11,2) 2*,)
+abel.1 5okasi lesi moluskum kontagiosum.
2
3. ETIOLOGI
7amili poxvirus berasal dari !irus epitheliotropic yang menginfeksi manusia
dan he,an. 6enus yang menginfeksi manusia terdiri dari orthopoxvirus,
parapoxvirus, molluscipoxvirus dan yatapoxvirus. 4tiologi moluskum kontagiosum
adalah !irus (genus Moluscipoxvirus) yaitu anggota family poxviridae yang juga
termasuk anggota smallpox. Molluscum Contagiosum Virus (M"#) merupakan !irus
double stranded $/% berbentuk lonjong dengan ukuran 2*8**8 nm. Molluscum
Contangiosum Virus (M"#) mempunyai 1 subtipe utama, yaitu M"#-I, M"#-II,
M"#-III, M"#-I# dan !arian-!ariannya. 9eempat subtipe tersebut menimbulkan
gejala klinis serupa berupa lesi papul milier yang terbatas pada kulit dan membrane
mukosa. M"# I diketahui memiliki pre!alensi lebih besar dibandingkan ketiga
subtipe lain. &ekitar :2)-'8) infeksi moluskum kontagiosum disebabkan oleh M"#
I. .ada pasien dengan dengan imunodefisiensi separti infeksi Human Imunology
Virus (-I#) mayoritas kasus disebabkan oleh M"# II sebesar 08). .ada anak lebih
sering terinfeksi M"# I sedangkan pada orang de,asa dengan -I# paling sering
M"# II.
1,2,1,2
2
4. PATOGENESIS
#irus ini ditularkan melalui kontak langsung atau kontak membran mukosa
dengan indi!idu yang terinfeksi. #irus ini juga dapat ditularkan melalui tempat
pemandian umum, kolam renang umum, handuk, alat-alat tato dan alat-alat
kecantikan di salon. ;ata-rata masa inkubasi !irus ini antara 2-: minggu dengan jarak
melampaui lebih dari 0 bulan.
*
Infeksi !irus tersebut menyebabkan hyperplasia dan hipertrofi epidermis. Inti-
inti !irus tersebut berada bebas di semua lapisan epidermis (lapisan malphigi dan
lapisan granular), sehingga terbentuk papul-papul yang berisi badan moluskum yang
mengandung sejumlah besar !irion yang matur. #irion ini berisi struktur seperti
kantung yang kaya akan lipid dan kollagen (collagen-lipid-rich saclike), diketahui
fungsi tersebut untuk menghalangi pertemuan imunologis oleh inang. ;obekan terjadi
pada pertengahan lesi sehingga keluarnya sel yang telah terinfeksi. M"# merangsang
merangsang pembentukan tumor jinak sehingga terjadi lesi pox yang nekrosis
berkaitan dengan !irus pox.
1,*
#irus bereplikasi di dalam sitoplasma di sel epitel, dan sel yang telah
terinfeksi bereplikasi sebanyak 2 kali dari rata-rata. %da banyak gen M"# yang dapat
merusak sistem imun, termasuk (1) homolog dari kebanyakan dari histokompatibilitas
tingkat 1 rantai berat, dimana dapat berinter!ensi dengan presentasi antigen, (2)
homolog kemokin yang menghambat inflamasi dan (*) homolog glutathione peroide
yang dapat melindungi !irus dari bahaya oksidatif dari peroksida.
1
5. MANIFESTASI KLINIS
Moluskum kontagiosum terlihat seperti papul - papul, pada permukaannya
terdapat lekukan, berisi massa yang mengandung badan moluskum. Masa inkubasi
berlangsung satu sampai beberapa minggu.9elainan kulit berupa papul miliar, kadang
lentikular dan ber,arna putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian
ditengahnya terdapat lekukan (delle). <ika di pijat akan ke luar massa ber,arna putih
*
seperti nasi. 5okasi pada anak-anak paling sering di muka, badan dan ektremitas,
sedangkan pada de,asa lokasi pada daerah pubis dan genetalia eksterna.
1,*,0,:
6ambar 1. Molluskum kontagiosum.
1
6. DIAGNOSIS BANDING
%da beberapa diagnosis banding muluskum kontagiosum, beberapa
diantaranya adalah !eruka, granuloma piogenik, karsinoma sel basal,dll.
1
6ambar 2. $iagnosis banding moluskum kontagiosum.
1
a. #eruka (Verrucae)
#eruka atau arts merupakan proliferasi jinak pada kulit dan mukosa yang
disebabkan oleh Virus !apiloma Human (#.-). #irus tersebut tidak memperlihatkan
1
gejala akut sehingga perluasan terjadi secara pelan dan fokal pada sel epitel. 5esi
menunjukkan tanda-tanda klinis dalam eriode yang lama dan tumbuh menjadi massa
besar.
(
#eruka !ulgaris (common art) adalah kelainan kulit berupa hiperplasi
epidermis yang disebabkan oleh #.- tipe tertentu. #irus penyebabnya tergolong
dalam !irus papiloma (grup papo!a), !irus $/% dengan karakteristik replikasi terjadi
intranuklear. &ering terjadi pada anak-anak, berupa nodul-nodul ber,arna abu-abu
kecoklatan dengan permukaan kasar atau !erukosa, bila digores dapat timbul
autoinokulas sepanjang goresan (fenomena koebner).
(,'
6ambar *. #eruka.
(
b. 6ranuloma piogenik
6ranuloma piogenik sering disebut sebagai hemangioma kapiler lobular
merupakan suatu hemangioma tipe kapiler yang penyebabnya sering dihubungkan
2
dengan trauma. 6ranuloma piogenik merupakan tumor kapiler jinak pada kulit dan
mukosa akibat gangguan proliferasi kapiler. Merupakan salah satu tumor !askular
yang paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak dan juga dapat terjadi pada orang
de,asa khususnya pada ,anita hamil. 5esi tampak sebagai papul atau nodul eritema
dengan pembesaran (hiperplasia) cepat dan mudah terjadi perdarahan atau ulserasi.
5esi papul atau nodul dengan permukaan licin, ,arna merah dan soliter. 5okasi khas
di pipi atau dahi tetapi dapat pula di seluruh badan. 6ranuloma piogenik lebih sering
terjadi ada anak-anak atau de,asa muda. .atogenesis granuloma piogenik masih
belum diketahui dengan pasti, namun ada hubungan dengan trauma, pengaruh
hormonal, inflamasi, infeksi beberapa agen dan berhubungan dengan faktor
penyebab. Insidensi terjadinya granuloma piogenik sebesar 1')-22) dari semua
reaksi lesi dan lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.
18,11,12

6ambar 1. 6ranuloma piogenik.
18
c. 9arsinoma &el =asal
9arsinoma sel basal atau basalioma adalah neoplasma ganas adalah tumor
ganas yang berasal dari sel-sel pluripotensial (sel-sel yang belum berdeferensial) pada
0
stratum basalis. +erdapat beberapa betuk yaitu nodulo ulseratif, berpigmen, fibrosis
dan seperfisial. =entuk yang tersering adalah noduloulseratif, sifat tumbuh perlahan-
lahan, asimtomatis, mudah berdarah, diameter ber!ariasi beberapa sentimeter,
mengkilat seperti mutiara, telengiektasis, ulkus rodent (tepi meninggi, menggulung).
=eberapa lesi mengandung pigmen dan tidak bermetastasis ke bagian organ tubuh
lain.
1*
6ambar 2. 9arsinoma sel basal.
11
7. DIAGNOSIS
=eberapa krieria diagnostik klinis moluskum kontangiosum yaitu terutama
menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang de,asa. Masa inkubasi berlangsung
:
satu sampai beberapa minggu, kadang-kadang tidak ada keluhan atau asimomatis.
9elainan kulit berupa papul di tengahnya terdapat delle, jika dipijat akan keluar
massa ber,arna putih seperti nasi. +erkadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga
menimbulkan supurasi. &ecara umum, gangguan ini tidak disertai dengan gejala
sistemik (seperti, demam, mual, malaise). +empat predileksi pada anak di daerah
,ajah, badan dan ekstrimitas, sedangkan pada orang de,asa sering di perigenital dan
perianal. 5esi berupa papul milier, terkadang lentikuler dan ber,arna putih seperti
lilin, berbentuk kubah dengan delle ditangahnya.
1,*,0,:
5esi yang ditimbulkan oleh M"# biasanya ber,arna putih, pink atau ,arna
seperti daging, umbilikasi, papul yang meninggi (diameter 1-2 mm) atau nodul
(diameter 2-18 mm). 5esi moluskum dapat timbul sebagai lesi tuggal atau multipel
(>22 papul). ?alaupun pada pasien biasanya asimtomatis, mungkin muncul ek@ema
di sekitar lesi dan pasien bisa mengeluh gatal atau nyeri. .ada orang de,asa
moluskum kontagiosum lebih sering pada perigenital dan perianal berkaitan dengan
penularan !irus melalui hubungan seksual.
1,*,:
5esi moluskum kontagiosum pada pasien dengan Human Immunodeficiency
Virus (-I#) atau pasien yang memiliki kekebalan tubuh menurun perjalanan
penyakitnya akan semakin lama dengan lesi lebih luas dan atipikal. 5esi umumnya
terdistribusi secara luas, sering terjadi pada ,ajah, dan mungkin timbul dalam jumlah
ratusan.
*,2
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
$iagnosis moluskum kontangiosum pada sebagian besar kasus sudah dapat
ditegakkan melalui gejala klinis yang tampak. 4!aluasi dengan menggunakan
preparat crush atau pe,arnaan 6iemsa dan histopatologi jika perlu.
1
(
6ambar 0. .e,arnaan 6iemsa.
1
.emeriksaan histopatologi dapat pula dilakukan, dari pemeriksaan
histopatologi akan ditemukan epidermis hipertrofi, hiperplastik dan ditemukan badan
moluskum yang mengandung partikel !irus. .ada bagian atas lapisan basal dapat
ditemukan pembesaran sel yang mengandung inklusi intrasitoplasmik besar
(Henderson-!aterson bodies).
1
6ambar :. -istopatologi moluskum kontagiosum.
1
9. PENATALAKSANAAN
'
.ada umumnya penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa komplikasi pada
pasien imunokomputen. &ebelum melakukan penatalaksaan sebaiknya mendiskusikan
terlebih dahulu dengan keluarga pasien mengenai resiko dan keuntungan
pengobatan.
1
.ada umumnya prinsip pengobatan pada molluskum kontagiosum adalah
mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum dengan menggunakan alat
seperti ekstraktor komedo, jarum suntik atau kuret dan crotheraphy. =eberapa cara
lain yang dapat dilakukan seperti elektrokautarisasi, ekskokleasi, bedah beku dengan
"A2, /2 dan sebagainya. .ada orang de,asa yang mengalami penyakit ini terapi juga
pada pasangan seksualnya.
1,*
Medikamentosa dapat diberikan secara topikal, sistemik dan pengobatan
tradisional (pembedahan).
1
'.1. +opikal
1. "hantaridin (8,:) atau 8,'))
.ara ahli banyak menggunakan chantaridin 8,:) atau 8,') liBuid untuk
pengobatan moluskum kontagiosum. "hantaridin merupakan ekstrak dari
serangga, "antaharis !esicatoria, yang merangsang !esikulasi pada
dermoepidermal ketika dioleskan secara topikal pada kulit. Abat ini harus di
oleskan dengan hati-hati dan dicuci sekitar 2 sampai 0 jam kemudian. +erapi
dapat diulang sekali seminggu sampai lesi hilang, tidak dianjurkan untuk
penggunaan pada ,ajah atau genitalia, dan keluarga harus di konseling
berhubungan dengan resiko ringan dari reaksi ekstrim atau bekas luka. 4fek
samping pemberian terapi meliputi eritema, pruritis serta rasa nyeri dan
terbakar pada daerah lesi.
1,*,12
2. .odofilin (18)-22) resin, 8,*) atau 8,2) cream)
18
.enggunaan podofilin dapat menggunakan lidi kapas, di biarkan
selama 1-1 jam kemudian dilakukan pembilasan dengan menggunakan air
bersih. .emberian terapi dapat diulang sekali seminggu. 4fek samping
lokal dapat terjadi meliputi erosi pada permukaan kulit normal, sehingga
akan timbul jaringan parut. 4fek samping sistemik akibat penggunaan
secara luas akan mengakibatkan neuropati saraf perifer, gangguan ginjal,
ileus, leukopenia dan trombositopenia.
*
*. "idofo!ir cream (1), *) gelC 1), *))
"idofo!ir merupakan anti!irus yang umum digunakan dalam
pengobatan moluskum kontagiosum. "idofo!ir merupakan analog
nukleoytidine monophosphate yang memiliki akti!itas anti!irus terhadap
sejumlah besar $/% !irus seperti Cytomegalovirus ("M#), Molluscum
Contagiosum Virus (M"#), Herpes "ymplex Virus (-&#) dan Human
!apiloma Virus (-.#). $idalam tubuh host, cidofo!ir mengalami 2 fase
fosforilasi melalui jalur monofosfat kinase dan piru!at kinase. Melalui 2
fase tersebut akan terbentuk cidofo!ir difosfat yang merupakan
metabolisme aktif cidofo!ir. "idofo!ir difosfat bekerja sebagai inhibitor
kompetitif terhadap $/% polymerase !irus, sehingga mampu
menghambat sintesis $/% !irus. ;esolusi lesi moluskum kontagiosum
didapatkan 2-0 minggu setelah pemberian terapi. 4feksamping lokal yaitu
reaksi inflamasi pada daerah sekitar lesi, sedangkan efek sistemik meliputi
nefrotoksik, neutropenia dan asidosis metabolik.
*,10
1. ImiBuimod cream (2)).
1,1:
2. 9uretasi dan krioterapi dengan liBuid nitrogen.
0. +opikal retinoat.
:. &il!er nitrat paste
11
(. +richoroasetat acid (22)-*2))
'. 9alium hidroksida (18)) 2 kaliDhari selama *8 hari atau sampai terjadi
inflamasi dan ulserasi di permukaan papul
18. "ampuran asam salisilat dan asam laktat topikal
11. %daphalen gel (1)) selama 1 bulan
'.2. &istemik
"imetidine merupakan antagonis reseptor histamin -2 yang
menstimulasi reaksi tipe lambat. Mekanisme kerja cimetidine pada terapi
moluskm kontagiosum masih belum diketahui secara jelas. &ebuah studi
menunjukkan keberhasilan cimetidine 28-18 mgDkgbbDhari terbagi dalam *
dosis dengan maksimal (88 mg *kaliDhari pada pengobatan moluskum
kontagiosum dengan lesi ekstensif. "imetidine berinteraksi dengan berbagai
pengobatan sistemik lain, sehingga perlu dilakukan anamnesis ri,ayat
pengobatan pada pasien yang mendapat terapi obat ini.
1,*
'.*. .embedahan
.rosedur pembedahan tradisional yang dapat dilakukan pada muluskum
kontagiosum adalah dengan cara kuretase atau cryotheraphy, namun cara tersebut
tidak nyaman pada pasien karena menimbulkan nyeri.
1
12
6ambar (. Medikamentosa moluskum kontagiosum.
1
10. PENCEGAAN
.encegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak
langsung dengan penderita moluskum kontagiosum, tidak memakai peralatan
secara bergantian dengan penderita, dan menghindari berganti-ganti pasangan
seksual
.1,*
11. PROGNOSIS
.rognosis pada moluskum kontagiosum umumnya baik jika dilakukan
tatalaksana dengan tepat. .rinsip pengobatan yaitu dengan mengeluarkan massa yang
1*
mengandung badan moluskum. $an dengan cara menghilangkan lesi yang terjadi
pada kulit, penyakit ini tidak atau jarang residif dan dapat sembuh dengan spontan
tetapi dalam ,aktu beberapa bulan ataupun beberapa tahun.
1,*,0
11

Anda mungkin juga menyukai